1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram Live sebagai Media Eksistensi Diri
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Komunikasi memiliki peran penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui verbal dan nonverbal. Komunikasi akan berlangsung jika melibatkan dua orang atau lebih dalam sebuah interaksi. Komunikasi verbal adalah komunikasi secara langsung lewat suara maupun tulisan. Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang berlangung menggunakan isyarat atau perantara lain misalnya bahasa tangan dan lain-lain. Beamer dan Varner (2008) dalam buku Intercultural Comunication menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian pendapat, pemikiran, dan perasaan kepada orang lain dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan budayanya. Saling berkomunikasi adalah kunci agar kita saling mengetahui informasi, berita, saling menghibur bahkan bertukar kabar dan lain sebagainya. Kebutuhan masyarakat akan komunikasi yang semakin tinggi inilah yang membuat komunikasi menjadi terus dikembangkan hingga saat ini.
Semakin berkembangnya zaman, semakin pesat pula perkembangan media massa saat ini. Masyarakat yang dahulu menggunakan media konverional atau media cetak kini perlahan-lahan mulai beralih menggunakan New media. New media adalah istilah kemajuan teknologi dibidang komputer, jaringan internet, dan segala sesuatu yang berbau tentang kemajuan di era digital. Istiah New media muncul pada akhir abad 20, yang digunakan untuk menyebut media jenis baru untuk menggabungkan antara media konversional dengan media internet. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) mengungkap bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia kini telah terhubung ke internet. Survei yang dilakukan sepanjang 2016 itu menemukan bahwa 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke internet. Jumlah pengguna internet di keseluruhan penjuru Indonesia dari survei yang dipresentasikan oleh APJII itu tercatat bahwa sekitar 86,3 juta orang atau 65 persen dari angkat total pengguna internet tahun 2016 berada di Pulau Jawa. Sedangkan sisanya adalah sebagai berikut 20,7 juta atau 15,7 persen di Sumatera, 8,4 juta atau 6,3 persen di Sulawesi, 7,6 juta atau 5,8 persen di Kalimantan, 6,1 juta atau 4,7 persen di Bali dan NTB, 3,3 juta atau 2,5 persen di Maluku dan Papua. Internet kini menjadi pilihan masyarat dalam mencari informasi maupun berkomunikasi, contohnya dengan menggunakan internet kita dapat mencari informasi melalui google, melihat video berita dari Youtube dan bahkan kita dapat berkomunikasi lewat media sosial. Media sosial adalah sarana komunikasi yang saat ini hampir digunakan oleh semua orang.
Menurut Boyd (dalam Narulah, 2015:11) menjelaskan media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling bekolaborasi atau bermain, media sosial memiliki kekuatan pada user-generated content dimana konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh editor sebagaimana di institusi media massa. Jadi dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah media online yang menyatukan berbagai macam orang dalam satu situs online dan dalam situs tersebut orang-orang dapat berkomunikasi antar individu, individu dan kelompok bahkan antar kelompok satu dengan kelompok lainnya secara bebas. Fungsi media sosial sendiri adalah sebagai sarana komunikasi maupun sarana bertukar infomasi lewat internet. Media sosial diharapkan dapat membantu komunikasi antar individu maupun kelompok agar lebih mudah dalam melakukan interaksi secara tidak langsung dengan orang lain.
Fungsi media sosial yang awalnya demikian kini sedikit bergeser, media sosial kini menjadi sarana mempromosikan barang dagangan, memamerkan aktualitas diri bahkan menjadi tempat curhat (curahan hati) bagi sebagian orang. Seseorang yang cenderung memamerkan aktifitasnya dalam media sosial terkadang merasa hal yang mereka bagikan ke media sosial adalah sebuah hal yang penting. Bahkan saat ini beberapa orang dapat memiliki lebih dari satu akun media sosial misalnya saja, si X memiliki akun Facebook dan Instagram maka si X akan membagikan aktifasinya di kedua akun media sosial tersebut. Media sosial yang rata-rata dimiliki masyarakat Indonesia kini adalah Facebook, Instagram, Line, Whats up, Twitter dan Youtube kebanyakan akun media sosial tersebut digunakan setiap harinya oleh masyrakat Indonesia. Dilansir dari CNN Indonesia pada tahun 2016 media sosial yang paling sering dipakai adalah Facebook sebanyak 71,6 juta, Instargam sebanyak 19,9 juta dan Youtube sebanyak 14,5 juta.
Instagram adalah salah satu media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia. Terbukti dari survey CNN Indonesia.com pengguna Instagram di Indonesia kini mencapai 22 juta pengguna aktif bulanan yang meliputi hampir keseluruh penjuru Indonesia. Instargam adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang berdiri tahun 2010. Pencipta Instagram bernama Kevin Systrom, lulusan Stanford University yang kini juga menjadi CEO aplikasi tersebut. Instagram dipandang sebagai salah satu media sosial baru yang berfokus pada foto, para pengguna Instagram bisa memajang foto-foto mereka dengan filter-filter yang sudah disedikan dalam aplikasi tersebut. Kemunculan Instagram kala itu cukup menarik perhatian para pengguna media diseluruh dunia. Banyaknya peminat Instagram membuat Mark Zuckerberg selaku pemilik Facebook mengajak Instagram untuk bergabung dengan Facebook pada tahun 2012. Tahun demi tahun pengguna Instagram terus bertambah hingga Instagram terus menggembangkan fitur-fitur didalamnya.
Instagram yang awalnya hanya digunakan untuk berbagi foto, sekarang Instagram menambahkan fitur-fitur baru yaitu dapat mengupload video yang awalnya berdurasi 15 detik lalu ditambah lagi menjadi 30 detik dan video di Instagram sekarang dapat berdurasi hingga 1 menit, Instagram juga menambahkan fitur baru berupa album, dalam satu album pengguna akun Instagram dapat melampirkan 10 foto ataupun video dalam album tersebut. Tak hanya berhenti disitu Instagram memanjakan lagi penggunanya dengan menyajikan Instagram story yang berisikan video, foto, boomerang, fitur live, dan face filter yang dapat diupload dan hanya bertahan dalam kurung waktu 24 jam. Instagram kini juga dapat saling mengirim pesan lewat direct message atau sering disingkat DM.
Fitur dalam Instagram yang semakin banyak membuat para pengguna Instagram semakin aktif di media sosia ini. Banyak orang yang mengunggah kesehariannya di Instagram story demi memperlihatkan aktifasi mereka. Sejak kemunculan Instagram story para pengguna Instagram lebih sering mengupload keseharian mereka disitu dibandingkan mengunggah foto dan video galeri Instagram mereka. Instagram story dianggap lebih menyenangkan karena Instagram story hanya bertahan selama 24 jam tanpa memenuhi galeri Instagram. Salah satu fitur baru di Instagram yang tidak kalah menarik perhatian para pengguna Instagram yaitu Instagram live. Instagram live¸ memungkinkan seseorang menyiarkan video secara langsung, fitur Instagram live ini telah lebih dulu dinikmati oleh para pengguna di sejumlah negara di Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa. Fitur seperti ini mungkin bukan lagi fitur asing bagi beberapa orang yang aktif di media sosial seperti Periscope, Bigo, atau Facebook Live. Instagram live kini menjadi tempat menyiarkan aktifasi kehidupan si pengguna. Banyak pengguna Instagram yang membuat Instagram live saat sedang nongkrong, jalan-jalan, saat sedang bernyanyi atau saat sedang melakukan hal yang tidak terlalu penting.
Para pengguna Instagram live seakan mau semua orang tahu aktifitas dan kegiataan yang sedang mereka lakukan. Hal ini tidak terlepas dari rasa seseorang yang ingin eksis atau menunjukan kesehariannya agar orang lain bisa tahu apa saja yang dia lakukan, terkadang hal ini dianggap penting olehnya namun tidak bagi orang lain. Adanya Instagram live membuat seseorang dapat berlaku lebih agresif atau bahkan terlihat “alay” atau berlebihan di media sosial, karena mereka menampilkan hal-hal yang sebenarnya lebih baik mereka nikmati sendiri dari pada harus dibagikan atau disaksikan oleh orang lain. Keberadaan Instagram live jika diperhatikan secara mendalam dapat menganggu kehidupan sosial seseorang. Mengapa demikian? Karena bisa saja orang tersebut akan merasa lebih nyaman bersosialisasi lewat media sosial. Hal ini lah yang bisa saja menjadi masalah karena adanya media sosial yang sangat canggih saat ini hingga seseorang lebih tertarik berkomunikasi lewat media sosial dari pada berinteraksi secara langsung. Bukan hanya itu para pengguna Instagram live bisa saja akan merasa terusik karena kehidupan mereka bahkan kepribadian mereka dapat diketahui orang lain yang tidak mereka kenal tanpa harus berkenalan secara langsung.
Keberadaan Instagram live seakan menjadi media eksistensi diri penggunanya lewat tayangan-tayangan tentang kesehariannya. Kata eksistensi dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai hal berada atau keberadaan. Jika diaplikasikan dalam eksistensi diri yang digunakan dalam diri remaja untuk menggunakan media sosial sebagai cara untuk menunjukkan eksistensi diri. Eksistensi diri diartikan sebagai usaha individu dalam mendapatkan pengakuan oleh orang lain tentang keberadaan dirinya. Dengan menggunakan media sosial, setiap individu berusaha untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain tentang eksistensi dirinya. Eksistensi adalah salah satu ilmu yang berasal dari ilmu psikologi komunikasi yang berangkat dari teori humanistik atau eksistensialisme. Sementara itu, seorang ahli filsafat atau filsuf bernama Karl Jaspers memaknai eksistensi sebagai pemikiran manusia yang memanfaatkan dan mengatasi seluruh pengetahuan objektif. Berdasarkan pemikiran tersebut, manusia dapat menjadi dirinya sendiri dan menunjukkan bahwa dirinya adalah makhluk eksistensi.
Gambar 1. Tampilan Instagram Live
Sumber : Screenshoot melalui akun Instagram penulis @thirsadamaris , ”in frame @awkarinInstagram live, 6 Juni 2017
”
@awkarin adalah salah satu akun Instagram yang sudah tidak asing lagi bagi para peselancar dunia maya. @awkarin atau Karin Novilda yang memiliki akun Instagram dengan pengikut sebanyak 2,1m ini adalah seorang wanita yang cukup terkenal di dunia maya atau sebut saja artis Instagram. @awkarin seringkali melakukan live di Instagram saat sedang berjalanan-jalan ataupun saat sedang berkumpul bersama teman-temannya. Kebiasaa ini yang membuat orang-orang atau para pengikutnya di Instagram kerap kali mengetahui dimana dia berada, apa yang sedang dia lakukan, dia sedang bersama siapa dan lain sebagainya. Suatu keganjalan yang dapat terlihat dalam live yang dilakukan @awkarin adalah komunikasi atau relasi yang terbagun antara @awkarin dan teman-teman yang berada dengannya di tempat tersebut berkurang, karena @awkarin lebih merespon komentar para pengikutnya di Instagram live. Berbeda halnya dengan @pitah, ibu rumah tangga asal Maluku Utara yang sekarang sudah berdomisili di Amerika Serikat. @pitah dengan jumlah pengikut di Instagram mencapai 83,3k adalah seorang artis Instagram yang sering menggunakan fitur Instagram
. Berbeda halnya dengan @awkarin, @pitah sering melakukan live dikala ia sedang tidak
live
berbuat apa-apa. @pitah seringkali melakukan live di Instagram saat kedua anaknya sedang tidur. Hal-hal yang dibicarakan Pitah dalam live di Instagram tersebut juga seputar kesehariannya mengurus rumah, mengasuh kedua anaknya dan merawat tiga anjing peliharaannya.
Bukan hanya para artis Instagram saja yang sering live di Instagram, para pengguna Instagram khususnya mahasiswa juga senang memakai fitur ini. Sebut saja si A, seorang mahasiswi UKSW adalah salah satu pengguna aktif media sosial Instagram yang sering melakukan live di Instagram. Si A sering melakukan live di Instagram saat sedang nongkrong dengan teman-temannya sambil minum susu di angkringan depan kampus UKSW, atau saat sedang berkumpul bersama merayakan ulangtahun. Baginya Instagram live adalah media yang menyenangkan karena membuat kesehariannya dapat diketahui orang lain atau dengan kata lain, ia senang menggunakan Instagram live agar kegiatannya diketahui orang lain. Berbeda dengan si B, seorang mahasiswi UKSW yang juga adalah pengguna Instagram yang sering live, baginya Instagram live hanya ia gunakan saat sedang sedirian. Saat si B live di
1 Instagram ia merasa sedang bersama banyak orang meskipun hanya lewat dunia maya .
Pengguna Instagram yang semakin banyak dan fitur di dalam Instagram yang semakin beragam menjadikan media sosial ini sebagai media yang digemari oleh pengguna media sosial, sehingga seorang pengguna Instagram khususnya Instagram live bisa saja mengalami ketimpangan dalam kehidupan sosialnya, yaitu meliputi, komunikasi, pergaulan, gaya hidup dan lain sebagainya. Dengan demikian penulisan ini layak dilakukan karena jika fitur ini digunakan secara berlebihan dapat membuat seseorang mengabaikan kehidupan sosial atau kehidupan nyata yang ada disekitarnya dan lebih terfokus dengan dunia maya.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah dibuat dapat terlihat Instagram yang awalnya hanya sebagai media untuk berbagi foto dan video kini beralih fungsi menjadi tempat untuk menunjukan eksistensi diri lewat fitur Instagram live. Berdasarkan fenomena tersebut maka timbul pertanyaan
Bagaimana fitur Instagram live digunakan sebagai media eksistensi diri?
1.3. Tujuan Penulisan Mendeskripsikan fitur Instagram live sebagai media eksistensi diri mahasiswa UKSW.
1) Hasil wawancara penulis dengan 2 Mahasiswa UKSW pada Senin 1 Juli 2017
1.4. Manfaat Penulisan 1.4.1.
Manfaat teoritis Kajian yang memberikan wawasan terhadap pengguna New media, dan memilki harapkan dapat memberikan informasi tentang perkembangan media sosial terlebih khusus bagi pengguna Instagram.
1.4.2. Manfaat Praktis
Dengan adanya penulisan ini para pengguna Instagram dapat menggunakan fitur Instagram live dengan lebih bijak.
1.5. Definisi Konsep 1.5.1.
Media Sosial Media Sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing), dan membangun jaringan (networking). Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content" (Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein [2010] "Users of the world, unite! The challenges
". Business Horizons 53(1): 59 and opportunities of Social Media –68).
1.5.2. Instagram
Instagram secara sederhana dapat didefinisikan sebagai aplikasi mobile berbasis iOS, Android dan Windows Phone dimana pengguna dapat membidik, meng-edit dan mem-
posting foto atau video ke halaman utama Instagram dan jejaring sosial lainnya. Foto atau
video yang dibagikan nantinya akan terpampang di feed pengguna lain yang menjadi Anda. Sistem pertemanan di Instagram menggunakan istilah following dan follower.
follower
Following berarti anda mengikuti pengguna, sedangkan follower berarti pengguna lain yang
mengikuti anda, selanjutnya setiap pengguna dapat berinteraksi dengan cara memberikan komentar dan memberikan respon suka terhadap foto yang dibagikan. Instagram awalnya dikembangkan oleh startup bernama Burbn, Inc yang dimotori oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger, ditangan keduanya Instagram sukses membuat raksasa jejaring sosial facebook bertekuk lutut sehingga bersediaharga $1 miliar, akuisisi itu terjadi pada 9 April 2012.
1.5.3. Instagram Live Instagram kini menambah lagi fitur baru yaitu Instagram live. Instagram live adalah salah satu fitur dalam Instagram yang memungkinkan penggun Instagram melakukan siaran langsung seperti halnya di Facebook, bigo live dan aplikasi lainya. Bedanya fitur Instagram
live ini tidak dapat bertahan atau akan langsung hilang setelah siaran dihentikan. Fitur terbaru
dalam Instagram ini cukup menarik perhatian para penggunanya. Instagram live sudah lebih dulu dapat digunakan di Europa dan di Indonesia baru dapat digunakan pada tanggal 25 Januari 2017.
1.5.4. Eksistensi Diri Kata eksistensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai hal berada; keberadaan. Eksistensi diri diartikan sebagai usaha individu dalam mendapatkan pengakuan oleh orang lain tentang keberadaan dirinya. Dengan menggunakan media sosial,setiap individu berusaha untuk mendapatkan pengakuan dari orang laintentang eksistensi dirinya. Banyak cara yang dilakukan oleh individuuntuk mendapatkan pengakuan dari orang lain. Secara etimologi, istilah existence berasal dari bahasa Latin existo, yang terdiri dari dua suku kata, ex dan sistere yang berarti muncul, menjadi, atau hadir (Misiak & Sexton, 2005). Eksistensi atau eksistensialisme dalam bahasa ilmiah adalah ilmu filsafat yang berbicara tentang pemaknaan , “Tindakan kita masing-masing hanya mempunyai makna apabila keseluruhan daripadanya tindakkan-tindakan itu menjadi bagiannya, artinya hidup kita sebagai keseluruhan mempunyai makna” (Weissmahr 1993, 50). Eksitensialsme akhirnya diadopsi oleh psikologi dan dan akan sedikit berbeda dengan filsafat eksistensialisme. Eksistensialisme bukan lagi hanya tentang pemaknaan namun, bagaimana pandangan manusia yang mendambakan interaksi dengan manusia lainnya untuk mendapatkan pengakuan dirinya.