BAB IV PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN DI DISTRIK JILA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kemiskinan di Distrik Jila Kabupaten Mimika Provinsi Papua

BAB IV PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN DI DISTRIK JILA Perkembangan Infrastruktur dan Transportasi Infrastuktur yang ada di Distrik Jila antara gedung Kantor Distrik Jila, perumahan pegawai Distrik Jila yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Mimika. Hanya sayangnya Kantor Distrik Jila

  dan perumahan pegawai yang dibangun tidak dimanfaatkan dengan maksimal bahkan sebagian perumahan pegawai tidak terawat/tidak ditempati oleh para pegawai distrik, bahkan rumah pegawai yang tidak ditempati justru dirusak oleh masyarakat setempat.

Gambar 4.1. Kondisi Jalan di Distrik Jila Foto Kiri: Distrik Jila dari Udara (Situasi 2 Agustus 2012), Foto Kanan: Jalan Utama di

  

Distrik Jila (Situasi 26 September 2016)

  Di Distrik Jila tidak ada kendaraan bermotor karena kondisi geografis yang tidak mendukung untuk akses jalan bagi kendaraan bermotor, bahkan jembatan untuk menyebrang sungai juga masih memprihatinkan (lihat gambar 1), seluruh masyarakat Distrik Jila hanya berjalan kaki untuk seluruh aktivitas mereka maupun berkunjung ke kampung-kampung lain di wilayah Distrik Jila. Satu- satunya jalan utama di Distrik Jila adalah jalan yang menghubungkan antara Kampung Jila dan Kampung Bomongin + sepanjang 600 m dan satu jalan setapak menuju Bandara Jila dari Kampung Jila sepanjang +

  300 m. Seperti yang telah penulis kemukakan terdahulu, satu-satunya akses menuju Distrik Jila adalah menggunakan jasa transportasi udara yaitu pesawat Susi Air dengan kapasitas 7 orang penumpang yang disubsidi oleh Pemerintah Kabupaten Mimika dengan jadwal penerbangan pada setiap hari Senin dan Jumat dengan harga tiket subsidi sebesar Rp350.000,- belum termasuk harga timbangan sebesar Rp15.000,-/kg. Di luar dari tarfi subsidi, ada tarif untuk carteran dengan harga satu kali carter antara Rp 15.000.000 sampai Rp 20.000.000,- Sementara untuk perkembangan fasilitas lapangan perintis di Distrik Jila, landasan yang baru di aspal sekitar 100 m oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika dan yang belum di aspal sekitar 150 m, bandara Distrik Jila didukung oleh 2 orang petugas dari Dinas Perhubungandan 1 unit kantor bandara yang dilengkapi dengan Single Side Band (SSB). alat komunikasi berupa Radio

Gambar 4.2. Bandar Udara Distrik Jila Foto Kiri: Pesawat Susi Air menurunkan penumpang dan barang di Bandara Distrik

  

Jila (10 Oktober 2016). Foto Kanan: Lapangan Udara baru dibuka di Kampung Pilik

Ogom-Distrik Jila, foto dari udara (Foto 13 September 2016)

  Masyarakat Distrik Jila khususnya yang menetap di Kampung Jila (ibukota dari Distrik Jila) sudah menikmati listrik yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang ada di Distrik Jila, sedangkan di kampung lainnya belum menikmati listrik. Untuk kebutuhan konsumsi dan Mandi, Cuci, Kakus (MCK), masyarakat harus mengambil air di sungai karena belum ada instalasi air di Distrik Jila.

  Selain keberadaan Kantor Distrik, idealnya di setiap kampung memiliki Balai Kampung sebagai tempat pertemuan/rapat warga kampung dan sekaligus merupakan Kantor Kepala Kampung (Kantor Kepala Desa), namun faktanya, dari 10 pemerintahan kampung yang ada di Distrik Jila, hanya ada satu balai kampung yaitu di Kampung Jila.

Gambar 4.3. Gedung Pemerintahan Distrik Jila (23 September 2016) Foto Kiri: Kantor Distrik Jila, Foto Kanan: Perumahan Pegawai Distrik Jila

  Untuk perumahan rakyatdi Distrik Jila, terdiri dari 23 unit, 5 unit di Kampung Bomogin, 5 unit di Kampung Pilik Ogom dan 5 unit di Kampung Umpiliga dan 8 unit di Kampung Jila, sedangkan masyarakat yang tidak kebagian perumahan rakyat menetap di Honai (rumah tradisional).

Gambar 4.4. Perumahan di Distrik Jila Foto Kiri: Perumahan Rakyat yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Mimika (18

  Foto Tengah: Honai (Rumah Tradisional) yang ditempati oleh warga September 2016).

  Foto Kanan: kampung yang belum kebagian perumahan rakyat (18 September 2016).

Balai Kampung Jila (25 September 2016) Perkembangan Sektor Pendidikan dan Kesehatan Antusias warga Distrik Jila untuk belajar di sekolah sangat tinggi, namun sayangnya tidak ada guru yang mau mengabdi di Distrik

  Jila meskipun sudah ada fasilitas berupa gedung SD maupun SMP dan perumahan untuk guru, fasilitas yang tersedia untuk pendidikan SD dan SMP akhirnya rusak dan tidak bisa dimanfaatkan lagi. Satu- satunya sekolah yang masih beraktifitas dengan kondisi yang amat sangat terbatas dengan dukungan 1 orang kepala sekolah dan merangkap sebagai guru adalah SD di Kampung Pilik Ogom, itu pun tidak setiap hari ada pelajaran di sekolah, aktivitas pelajaran di sekolah akan berlangsung ketika menjelang ujian kenaikan kelas/ujian kelulusan, itu pun kalau ada tenaga guru dari Timika yang datang ke Distrik Jila untuk mengantar soal-soal ujian.

Gambar 4.5. Fasilitas Pendidikan Dasar dan Menengah di Distrik Jila Yang Terbengkalai (23 September 2016)

  

Foto Kiri: Gedung SMP Negeri 7 Distrik Jila, Foto Kanan: Gedung SD Inpres Noemun

Jila

  Perkembangan di sektor kesehatan, satu-satunya fasilitas kesehatan yang ada di Distrik Jila adalah Puskemas (Non Rawat Inap) di Kampung Jila dengan dukungan 6 orang tenaga perawat dan 1 orang dokter umum. Cara melayani pasien (orang sakit) di Puskesmas Distrik Jila adalah: untuk pasien yang sakit ringan dilayani di Puskesmas, sedangkan pasien yang sakit berat akan dilayani di rumah pasien, ini hanya berlaku untuk masyarakat di Kampung Jila, sedangkan masyarakat di kampung lainnya yang mengalami sakit berat, maka keluarganya akan ke Puskesmas untuk menyampaikan keluhan yang dialami oleh pasien, dokter dan perawat akan memberi obat dengan aturan konsumsi yang sudah ditentukan, jika pasien dalam kondisi gawat darurat, maka pihak Puskesmas merujuk pasien ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Karitas di Timika.

  Perkembangan Sektor Jasa dan Perdagangan Sistem barter masih berlaku dalam transaksi ekonomi di

  Distrik Jila terutama transaksi diantara masyarakat, mengingat di Distrik Jila tidak ada pasar tradisional maupun koperasi, satu-satunya pusat perbelanjaan/perdagangan yang ada di Distrik Jila adalah kios milik Koramil Distrik Jila, walau dengan harga yang mahal namun masyarakat Distrik Jila merasa terbantu dengan adanya Kios milik Koramil Distrik Jila terutama untuk kebutuhan Sembako.

Gambar 4.6. Puskesmas Distrik Jila (20 Oktober 2016)

  

1

Menurut Kepala Distrik Jila , ada rencana dari Dinas Koperasi

  dan UKM Kabupaten Mimika untuk membuka Koperasi Unit Kampung (KUK) namun belum terwujud, sesungguhnya pernah ada Koperasi yang dirintis oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) melalui Biro Ekonomi Suku Amungme namun tidak berjalan dengan baik karena lemahnya sistem pengawasan dan pada akhirnya Koperasi LPMAK tidak lagi beroperasi.

1 Wawancara tanggal 17 Januari 2017

Gambar 4.7. Kios di Markas Koramil Distrik Jila (22 Oktober 2016)

  Perkembangan Sektor Pertanian dan Peternakan Meskipun mayoritas masyarakat Distrik Jila adalah petani, namun usaha pertanian dan perkebunan serta peternakan yang ada belum memiliki nilai ekonomis karena lebih diutamakan untuk konsumsi dalam rumah tangga dan pakan ternak. Cara-cara bertani, berkebun dan beternak masih menggunakan cara-cara tradisional dan berpindah-pindah tempat, terbatasnya akses transportasi berdampak pada perkembangan ekonomi masyarakat Distrik Jila.

  Satu-satunya hewan yang mendapat perhatian serius adalah babi, babi bagi orang Papua adalah simbol kehidupan orang Papua (tidak memelihara babi itu sama artinya kehidupan orang Papua tidak ada artinya), setiap orang Papua pasti memelihara babi, terutama yang menetap di daerah pedalaman seperti Distrik Jila, karena itulah harga babi di Papua tergolong sangat tinggi, satu ekor babi bisa mencapai Rp8.000.000 – Rp10.000.000,- bahkan lebih, apalagi untuk kebutuhan acara adat seperti perkawinan (untuk mas kawin), kedukaan, dan acara adat lainnya. spirit

  Jika masyarakat Distrik Jila punya semangat berwirausaha ( of enterpreneurs) maka sesungguhnya ternak babi bisa menjadi salah satu andalan untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga masyarakat mengingat permintaan akan Babi di Papua tergolong sangat tinggi terutama untuk kebutuhan acara adat.

  Perkembangan Sektor Kehutanan Dapat penulis kemukakan bahwa Distrik Jila berada di tengah hutan belantara, karena sebagian besar dari wilayah Distrik Jila masuk dalam kawasan Taman Nasional Lorentz yang luasnya mencapai 4,2 juta Ha dan merupakan taman nasional terluas di Asia Tenggara dan merupakan bagian dari World Heritage yang ditetapkan oleh UNESCO. Hutan yang ada di Distrik Jila dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membangun Honai (Rumah Tradisional) yang bahan utamanya adalah kayu, selain itu masyarakat juga memanfaatkan hutan untuk mencari kayu bakar sebagai bahan bakar untuk dapur (masak-memasak) karena di Distrik Jila tidak ada bahan bakar minyak maupun gas untuk aktivitas dapur, meskipun memanfaatkan hutan untuk membangun rumah dan aktivitas dapur, masyarakat Distrik Jila masih memiliki kesadaran untuk melindungi hutan, hal ini dapat terlihat dari cara masyarakat Distrik Jila memanfaatkan hutan yaitu dengan cara-cara tradisional, menggunakan kapak tangan untuk menebang pohon, itu pun tidak setiap saat, hanya pada saat tertentu saja jika Honai yang ditempati benar-benar harus diganti karena lapuk di makan usia.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Inkuiri terhadap Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Inkuiri terhadap Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 1 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ringinsari Kecamatan Ampel Kabupaten Boyo

0 2 25

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ringinsari Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

0 0 14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ringinsari Kecamatan Ampel Kabupaten Boyo

0 1 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ringinsari Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2014/201

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ringinsari Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2014/201

0 0 120

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar IPA antara Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas V SD Negeri Se-Gugus Singoprono 1 Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar IPA antara Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas V SD Negeri Se-Gugus Singoprono 1 Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proteksi Integritas Data dengan Metode CRC32 dan SHA-256 pada Aplikasi Peng dan Transfer File

0 0 17