BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ringinsari Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

  3.1.1 Jenis Penelitian

  Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:107) “penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh dari perlakuan yang diberikan terhadap hal yang lain dan dalam suatu kondisi yang terkendalikan

  ”. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah Quasi

  Experimental Design atau kuasi eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 114)

  “desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen ”. Dalam penelitian ini terdapat dua kelas dengan kondisi yang homogen. Kelas pertama yaitu kelas eksperimen yaitu kelas yang diberi perlakukan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan kelas yang kedua yaitu kelas kontrol atau kelas yang tidak diberikan perlakuan.

  Dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penggunaan model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Ringinsari Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.

  3.1.2 Desain Penelitian

  Peneliti menggunakan Quasi Experimental Design dengan jenis desain yang digunakan Nonequivalent Control Group Design. Menurut Sugiyono (2012: 116)

  

O1 X O2

………………………

O3 O4

  

Gambar 2

Desain Experimen Nonequivalent Control Group Design

  Keterangan : X : Perlakuan (model pembelajaran Problem Based Learning-PBL). O1 : Pengukuran awal (pretest) hasil belajar kelas eksperimen untuk mengetahui keadaan awal siswa adakah perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. O2 : Pengukuran akhir (posttest) hasil belajar kelas eksperimen. O3 : Pengukuran awal (pretest) hasil belajar kelas kontrol untuk mengetahui keadaan awal siswa adakah perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. O4 : Pengukuran akhir (posttest) hasil belajar kelas kontrol.

3.2 Subjek Penelitian

  Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah seluruh siswa kelas 4 SD Negeri Ringinsari Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali semester II tahun pelajaran

  Tabel 4

Data Subjek Penelitian

  Kelas Kelompok Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan Siswa

  4A Kontrol

  7

  17

  24

  4B Eksperimen

  14

  8

  22 Jumlah

  46 Pada Tabel 3.1 dapat diketahui bahwa subjek penelitian berjumlah 46 siswa.

  Pada kelas 4A sebagai kelompok kontrol berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 7 laki- laki dan 17 perempuan. Sedangkan kelas 4B sebagai kelompok eksperimen berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.3.1 Variabel Penelitian

  Menurut Sugiyono (2012: 61) “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

  Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (X) disebut juga independent variable dan variabel terikat (Y) atau dependent variable.

  a.

  Variabel bebas (X) Menurut Sugiyono (2012: 61

  ) “variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang diawali dengan permasalahan yang diberikan guru. Siswa dilatihuntuk mengidentifikasi masalah, melakukan investigasi secara kelompok serta mempresentasikan hasil laporan hasil diskusi dan menganalisis dan mengevalusi hasil penyelesaian masalah.

  b.

  Variabel terikat (Y) Hasil belajar adalah perolehan nilai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar pembelajaran

  IPA setelah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang diperoleh dari hasil mengerjakan soal posttest. Penilaian hasil belajar dalam penelitian ini dibatasi pada aspek kognitif siswa.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah:

3.4.1.1 Tes

  Teknik tes digunakan agar dapat mengukur hasil belajar yang telah dicapai siswa. Tes yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda. Tes meliputi tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pretest diberikan sebelum penelitian untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelas. Sedangkan posttest diberikam setelah diberikan perlakuan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

  

Based Learning (PBL) dan pada kelas kontrol yang menggunakan model

pembelajaran konvensional.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

  Instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu lembar soal tes serta lembar observasi untuk aktivitas guru dan siswa.

3.4.2.1 Lembar Soal Tes

  Lembar soal tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Lembar soal ini berisi butir-butir soal untuk mengukur ketercapaian penggunaan model PBL terhadap hasil belajar IPA. Jenis tes yang digunakan berupa tes formatif dengan bentuk soal pilihan ganda.

  Soal dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Kisi-kisi disusun berdasarkan SK, KD dan Indikator yang telah ditetapkan. Berikut disajikan tabel 4 kisi-kisi instrument soal tes hasil belajar IPA kelas 4 dengan materi perubahan lingkungan :

  

Tabel 5

Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPA Kelas 4

Materi Perubahan Lingkungan

  Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor soal

10. Memahami

  perubahan lingkungan fisik dan

  10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik

  1. Mengidentifikasi berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik.

  1, 3, 5, 16, 31 2. Menjelaskan pengaruh angin 2, 4, 9, 13,15,

3.4.2.2 Lembar Observasi

  Lembar observasi digunakan untuk megumpulkan data mengenai proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada kelas eksperimen dan kelas kontrol serta lembar observasi aktifitas siswa dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol. Lembar observasi diisi oleh observer yaitu peneliti sendiri. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan model selama proses pembelajaran. Berikut merupakan kisi-kisi lembar observasi aktivitas guru pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) :

  

Tabel 6

Kisi

  • – Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru Menggunakan Model

  No Kegiatan Aspek yang Diamati

  1. Awal 1.

  Guru menyiapkan siswa untuk belajar.

  Fase 1: Orientasi Siswa Pada Permasalahan 2.

  Guru melakukan apersepsi.

  

Pembelajaran PBL

  4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 5.

  Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran menggunakan PBL.

  2. Inti

  

Fase 2: Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar

1.

   Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (5-6 siswa) secara heterogen.

  2. Guru memberikan permasalahan pada siswa dengan memberikan Lembar Kerja Siswa.

  3. Guru membantu mengidentifikasi permasalahan.

  Fase 3 : Investigasi Kelompok

  3. Guru memberikan motivasi pada siswa dengan memberikan permasalahan.

  Fase 5 : Menganalisis dan Mengevaluasi Hasil Pemecahan Masalah 9.

   Guru membimbing siswa menganalisis hasil diskusi semua kelompok.

  10. Guru mengevaluasi hasil diskusi tiap kelompok yang telah dipresentasikan.

  11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami/diketahui.

  12. Guru melakukan tanya jawab untuk menguji pemahaman siswa dan memberikan penguatan terhadap proses pembelajaran.

  3. Penutup 1.

  Guru membimbing siswa membuat kesimpulan mengenai materi pelajaran yang telah dipelajari secara lisan.

  2. Guru melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran.

  3. Guru menutup pembelajaran. Pembelajaran pada kelas kontrol juga akan dilakukan pengamatan untuk mengetahui proses pembelajaran. Berikut disajikan tabel kisi-kisi lembar observasi aktivitas guru pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional :

  Tabel 7

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru Menggunakan Model Pembelajaran

Konvensional

  4. Guru memberikan soal pada siswa yang harus dikerjakan secara individu.

  2. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.

  Guru membimbing siswa membuat kesimpulan mengenai materi pelajaran yang telah dipelajari secara lisan.

  3. Penutup 1.

  3. Guru melakukan tanya jawab untuk menguji pemahaman siswa dan memberikan penguatan terhadap proses pembelajaran.

  2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami/diketahui.

  1. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai jawaban yang sudah ditulis siswa di papan tulis.

  5. Guru memberi kesempatan kepada siswa menuliskan jawaban pada kegiatan tanya jawab di papan tulis.

  3. Guru melakukan tanya jawab mengenai materi.

  No Kegiatan Aspek yang Diamati

  2. Guru meminta siswa memberikan contoh yang berhubungan dengan materi.

  Guru menjelaskan materi pembelajaran.

  2. Inti 1.

  3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

  2. Guru melakukan apersepsi pembelajaran.

  Guru menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran.

  1. Awal 1.

  3. Guru menutup pembelajaran. Observer juga melakukan pengamatan respon siswa selama kegiatan

  

Tabel 8

Kisi-Kisi Lembar Observasi Respon Siswa Menggunakan

Model Pembelajaran PBL

  10. Mampu membuat kesimpulan pembelajaran.

  2. Memperhatikan penjelasan guru.

  Kesiapan dalam mengikuti pembelajaran.

  No Aspek yang Diamati 1.

  

Tabel 9

Kisi-Kisi Lembar Observasi Respon Siswa Menggunakan Model Pembelajaran

Konvensional

  Pengamatan respon siswa juga dilakukan di kelas kontrol. Berikut disajikan tabel kisi-kisi respon siswa di kelas kontrol:

  11. Berpartisipasi dalam kegiatan refleksi.

  9. Perhatian pada proses pembelajaran.

  No Aspek yang Diamati

  8. Ikut berpartisipasi dalam menganalisis hasil presentasi kelompok.

  7. Keberanian menjawab pertanyaan guru atau siswa lain.

  6. Keberanian memberikan pertanyaan dan pendapat.

  5. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

  4. Menyelesaikan tugas tepat waktu.

  3. Bekerja sama dan berkomunikasi dengan anggota kelompok dalam menyelesaikan tugas.

  1. Kesiapan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 2. Memperhatikan penjelasan dan bimbingan guru.

  3. Keberanian memberikan contoh mengenai materi pelajaran.

3.4.3 Uji Instrumen

3.4.3.1 Uji Validitas

  Menurut Sugiyono (2012:173) “instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan mendapatkan data (mengukur) itu valid”. Valid berarti instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur validitas instrumen soal yang akan digunakan. Terdapat ketentuan soal dikatakan valid atau tidak. Ketentuannya yaitu, apabila nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r maka item soal dinyatakan valid dan dapat dipergunakan. Namun jika nilai hitung r lebih kecil ( < ) dari nilai tabel r maka item soal dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan. Agar dapat mengatahui validitas instrumen soal, validitas instrumen soal dihitung menggunakan bantuan IBM SPSS Statistics 22.

  Uji validitas bertujuan untuk mengetahui soal yang diberikan untuk mengukur hasil belajar IPA siswa valid atau tidak. Pada penelitian ini nilai tabel r adalah 0,316 karena jumlah responden untuk uji validitas sebanyak 40 siswa. Jika nilai hitung r lebih kecil dari 0,316 maka soal dinyatakan tidak valid. Berikut disajikan tabel 10 hasil uji validitas instrumen hasil belajar.

  Tabel 10 Pengelompokkan Nomor Item Soal yang Valid dan Tidak Valid

  Indikator Nomor soal Hasil Uji Validitas Valid Tidak

  Valid 1. 1, 3, 5, 16, 1, 16, 31 3, 5

  Mengidentifikasi berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik.

  31 Berdasarkan tabel 10 terdapat 35 soal yang diuji validitas dan reliabilitasnya. Dari 35 soal terdapat 27 soal yang valid, yaitu soal nomor : 1, 2, 4, 6, 8, 9, 10,11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 28, 31, 33, 34, 35. Dan soal yang tidak valid yaitu : 3, 5, 7, 25, 27, 29, 30, 32.

3.4.3.2 Uji Reliabilitas

  Menurut Sugiyono (2012:173) “instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan progam SPSS. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 22 dengan caraAnalyze – Scale – Reliability Analysis. Untuk menentukan tingkat reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan tingkat reliabilitas instrumen yang dikembangkan oleh George dan Mallery (Azwar, 2005:29) adalah sebagai berikut:

  :Tidak dapat diterima α ≤ 0,7 0,7< α ≤ 0,8 : Dapat diterima 0,8< α ≤ 0,9 :Reliabilitas bagus

  :Reliabilitas memuaskan α> 0,9

3.5 Teknik Analisis Data

3.5.1 Uji Prasyarat

3.5.1.1 Uji Normalitas

  

Tabel 11

Hasil Uji Normalitas Nilai Pengukuran Awal ( Pretest) Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

  Berdasarkan Tabel 11 terlihat pada kolom Shapiro-Wilk tingkat signifikansi pada kelas eksperimen 0,367 dan pada kelas kontrol 0,257 yang berarti signifikansi lebih dari 0,05 maka kedua kelompok berdistribusi normal. Berikut disajikan plot yang menunjukkan kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

  

Gambar 4

Normal Q-Q plot Skor Hasil Pengukuran Awal IPA Kelas Kontrol

3.5.1.2 Uji Homogenitas

  Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah subjek penelitian merupakan kelas yang homogen. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dipakai homogen atau tidak. Satu data dikatakan mempunyai varian yang sama apabila signifikansi > 0,05.

  Berikut uji homogenitas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dapat dilihat dari Tabel 12:

  Berdasarkan Tabel 12 diketahui bahwa sigfikansi sebesar 0,344, karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen mempunyai varian yang sama.

3.5.2 Uji Hipotesis

  Uji hipotesis dilakukan setelah nilai posttest dari kelompok yang telah terkumpul. Data yang terkumpul dari posttest dilakukan pengujian perbedaan rata- rata. Untuk menguji perbedaan rata-rata dipakai uji t Independent Samples Test yang dilakukan dengan bantuan IBM SPSS Statistics 22. Sebelum melakukan uji t

  

Independent Samples Test terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu uji

  normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas untuk mengetahui data yang dianalisa berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kedua kelas mempunyai varian yang sama atau tidak.

  Uji t Independent Samples Test digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari uji t selanjutnya dilihat signifikansi, jika diperoleh signifikansi >0,05 maka H diterima dan H a ditolak. Sebaliknya, jika diperoleh signifikansi <0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: H : Tidak terdapat perbedaan efektivitas antara model pembelajaran Problem

  Based Learning (PBL) dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil

  belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ringinsari Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015.

Dokumen yang terkait

3.2. Variabel Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semes

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014

0 0 47

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014

0 2 78

BAB 1 PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Inkuiri terhadap Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Inkuiri terhadap Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 25

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Inkuiri terhadap Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/20

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Inkuiri terhadap Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Inkuiri terhadap Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 1 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ringinsari Kecamatan Ampel Kabupaten Boyo

0 2 25