4.2 Kondisi Awal - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Pembelajaran Tematik Siswa Kelas 4 SD Negeri Blot

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Gambaran Sekolah

  Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Blotongan 02 Salatiga pada semester

  II tahun ajaran 2018/2019. SD Negeri Blotongan 02 berada di Kecamatan Sidorejo atau lebih tepatnya berada di Jl. Fatmawati Blotongan RT 07 RW 03. Jarak tempuh ke SD Negeri Blotongan 02 Salatiga dari pusat Kecamatan ± 1 km. Lokasi SD Negeri Blotongan 02 Salatiga cukup strategis yaitu berada di dekat jalan raya Salatiga-Semarang. Suasana di sekitar SD Negeri Blotongan 02 Salatiga merupakan suasana pedesaan yang sangat asri sehingga memungkinkan bagi siswa untuk dapat belajar dengan kondusif.

  SD Negeri Blotongan 02 Salatiga terdiri atas 200 siswa mulai dari kelas 1 sampai kelas 6, dengan tiga belas guru dan satu penjaga sekolah. Memiliki enam ruang kelas, satu ruang guru dan kepala sekolah, satu rung perpustakaan, satu ruang komputer, satu ruang pembeajaran agama, satu ruang UKSW, dan dua toilet untuk siswa serta dua toilet untuk guru. SD Negeri Blotongan 02 juga memiliki halaman yang cukup luas untuk melaksanakan kegiatan upacara bendera serta kegiatan olaharaga. Secara umum SD Negeri Blotongan 02 Salatiga memiliki ruang kelas dan lingkungan yang bersih serta nyaman untuk mendukung siswa dalam belajar.

4.2 Kondisi Awal

  Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga semester II tahun 2018/2019 yang berjumlah 34 siswa, terdiri atas 15 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Sebelum dilaksanakannya penelitian tindakan kelas dalam kegiatan pembelajaran guru lebih sering menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas kepada siswa terutama dalam pembelajaran tematik. Padahal seharusnya dalam pembelajaran tematik siswa Kebiasaan guru ini berakibat pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas menjadi didominasi pembeicaraan oleh guru, yang berakibat kegiatan pembelajaran hanya berjalan satu arah. Siswa jarang diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya baik itu secara individu maupun berkelompok. Sehingga kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa masih terbatas.

  Salah satu pengembangan ketrampilan tinggi adalah kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis akan menuntut siswa dalam memfokuskan suatu pertanyaan, menganalisis argumen, mengobservasi dan mempertimbangkan laporan hasil observasi serta siswa dituntut mampu dalam menuliskan kesimpulan. Ketika guru menjelaskan materi dari 34 siswa hanya sekitar 4 (12%) siswa yang berani bertanya tentang materi yang disampaikan, sedangkan siswa yang lain hanya diam memperhatikan guru. Dengan kondisi yang seperti ini guru harus mampu menemukan solusi yang tepat, salah satunya adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang mampu untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Seharusnya dalam kegiatan pembelajaran guru hanya berperan sebagai fasilitator untuk membimbing siswa dalam menemukan sendiri konsep pengetahuannya berdasarkan pengalaman atau berdasarkan kegiatan percobaan.

  Dilihat dari nilai hasil ulangan tengah semester pembelajaran tematik kelas 4, semester I tahun ajaran 2016/2017, dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≥75. Dari 34 siswa terdapat 13 (38%) siswa yang sudah mencapai KKM, sedangkan 21 (62%) siswa belum mencapai KKM, dengan nilai tertinggi 93,3 dan nilai terendah 26,7. Berdasarkan hasil diskusi dengan guru, salah satu penyebab hasil belajar yang belum maksimal ini dikarenakan siswa masih kurang dalam kemampuan berpikir kritisnya. Berikut disajikan Tabel yang menunjukkan kondisi ketuntasan hasil belajar tematik siswa pada pra siklus.

Tabel 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Siswa Kelas 4 SDN Blotongan 02 Salatiga Pada Pra Siklus Kriteria

  

Angka Ketuntasan Belajar Frekuensi Presentase

≥75 Tuntas 13 38% <75 Tidak Tuntas

  21 62% Jumlah

  34 100% Rata-rata 71,11 Nilai Tertinggi

  90 Nilai Terendah 26,7

  Berdasarkan pada Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 34 siswa, siswa yang memenuhi KKM atau dinyatakan tuntas adalah 38% dari jumlah keseluruhan sedangkan yang dinyatakan tidak tuntas adalah 62%. Kemudian dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada Pra siklus yaitu 72.08 dengan nilai tertinggi 93,3 dan nilai terendah 26,7.

  Berdasarkan data yang diperoleh perlu adanya upaya untuk memperbaiki kondisi dengan melakukan penelitian tindakan kelas. Perlu diterapkan model pembelajaran yang mampu untuk membuat siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran serta mampu mengembangkan siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat secara maksimal. Peneliti akan menerapkan model pembelajaran Discovery

  

Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa agar hasil belajar

  siswa juga meningkat. Peneliti tidak hanya mengukur hasil belajar kognitif melainkan juga akan mengukur hasil belajar afektif dan psikomotor.

4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

4.3.1 Perencanaan Tindakan Siklus 1

  Sebelum dilakukan tindakan perlu disusun perencanaan yang dijadikan sebagai pedoman dalam kegiatan penelitian yang akan dilakukan pada siklus I pertemuan 1 dan 2. Perencanaan disusun dengan tujuan untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran, sehingga tujuan yang diinginkan dapat tecapai. masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Satu pertemuan membutuhkan alokasi waktu 2x35 menit pada KD Bahasa Indonesia 3.7. Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks, dan 4.7. Menyampaikan pengetahuan baru dari teks non fiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri. Serta KD IPA 3.3. Mengidentifikasi macam-macam gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi dan gaya gesekan, dan 4.3. Mendemonstrasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan. Adapun persiapan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai akan dijabarkan sebagai berikut:

  1) Menyusun RPP sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

  RPP disusun sesuai dengan KD yang sudah dipilih selain itu kegiatan dalam RPP juga sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih, yaitu model Discovery Learning .

  2) Menyusun lembar observasi untuk mengobservasi aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi guru dan siswa disusun sesuai dengan sintak dari model pembelajaran yang dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan model pembelajaran Discovery Learning.

  3) Menyusun lembar observasi untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. lembar observasi disusun sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kritis.

  4) Menyusun lembar observasi untuk mengukur sikap dan psikomotor siswa. 5)

  Menyusun instrumen penilaian yang akan dijadikan sebagai alat untuk mengukur hasil belajar siswa. Instrumen tersebut berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 20. 6)

  Merencanakan hari dan tanggal pelaksanaan tindakan dengan berdiskusi bersama guru kolaborator yang nantinya juga akan bertindak sebagai observer.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Tahap pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari perencanaan yang telah dibuat. Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, dalam setiap pertemuan waktu yang diperlukan adalah 2 x 35 menit. Secara rinci pelaksanaan pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut: a. Pertemuan Pertama

  Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis 15 Maret 2018 yang dimulai pada pukul 07.00 sampai dengan 08.10 WIB, dilaksanakan pada kelas 4 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning pada pembelajaran tematik dengan materi pokok Bahasa Indonesia tentang pokok pikiran yang ada dalam teks bacaan, dan IPA yaitu tentang pengertian gaya dan jenis-jenis gaya. Kegiatan yang dilakukan antara lain: 1) Kegiatan pembelajaran dimulai dengan mempersiapkan siswa secara fisik dan psikis siswa dengan cara meminta siswa agar merapikan seragam dan tempat duduk masing-masing. Dilajutkan dengan meminta salah satu perwakilan untuk memimpin doa pembuka, setelah itu peneliti yang berperan sebagai guru melakukan absensi, dan 34 siswa semuanya hadir. Setelah selesai melakukan absensi guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Guru menyampaikan apersepsi; 2) Kegiatan selanjutnya merupakan kegiatan inti, yang pertama dilakukan guru dalam kegiatan ini adalah meminta siswa untuk membaca teks bacaan yang ada dalam buku tematik milik masing-masing siswa. Setelah membaca siswa diminta untuk mencari pokok pikiran setiap paragraf dari teks bacaan. Pokok pikiran yang sudah ditulis oleh masing-masing siswa akan dibacakan di depan kelas, namun tidak semua siswa membaca di depan kelas hanya beberapa siswa saja yang akan membacanya. Guru memberikan pengantar sebelum masuk ke materi selanjutnya, pengantar yang diberikan berupa cerita tentang alat transportasi tradisional yang ada di Indonesia misalnya Bendi dan Pedati. Guru menampilkan gambar pedati yang disajikan dalam PPT, siswa diminta untuk mengamati gambar tersebut, tujuannya adalah memberikan guru bersama dengan siswa melakukan tanya jawab berkaitan dengan gambar yang sudah ditampilkan sebelumnya. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan diskusi. Satu kelas dibagi menjadi 7 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggota lima sampai enam siswa. Setelah semua siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing guru memberikan instruksi berkaitan dengan kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam kelompok. Guru memberikan penejelasan kepada siswa dalam kelompok bahwa mereka harus menyelesaikan lembar kerja kelompok yang telah disiapkan guru berkaitan dengan pengertian gaya serta sifat dari gaya melalui kegiatan praktik. Pada saat kelompok berdiskusi guru berkeliling ke setiap kelompok dan mempersilahkan jika anggota kelompok ada yang ingin bertanya. Guru meminta seluruh anggota kelompok untuk maju ke depan kelas membacakan hasil diskusinya di depan kelas. Guru meminta siswa menyimpulkan materi dari apa yang sudah didiskusikan bersama kelompok. Pada saat siswa melakukan kegiatan diskusi kelompok serta melakukan presentasi hasil dari diskusi kelompok guru melakukan pengamatan kepada masing-masing siswa untuk menilai kemampuan berpikir kritis, sikap serta psikomotor siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Instrumen yang digunakan untuk menilai berupa lembar observasi, sesuai dengan perencanaan yang sudah disusun sebelumnya. Guru memberikan penguatan materi kepada siswa agar materi yang disampaikan dapat diterima oleh siswa secara menyeluruh; 3) Kegiatan akhir diawali dengan memberikan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan, dilanjutkan dengan menarik kesimpulan dari seluruh materi yang sudah dipelajari, guru juga memberikan gambaran kegiatan pada pertemuan selanjutnya yaitu siswa akan kembali dibentuk kelompok untuk melakukan diskusi berkaitan dengan sifat-sifat gaya selain sifat yang sudah dipelejari pada pertemuan pertama. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh salah satu siswa.

b.

  Pertemuan ke-Dua Pelaksanaan tindakan pada pertemuan ke dua ini merupakan perbaikan dan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama. Pelaksanaan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat 16 Maret 2018 dimulai pada pukul 07.00 sampai dengan pukul 08.10 WIB. Kegiatan yang dilakukan antara lain: 1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan menyiapkan siswa secara fisik dan psikis, dilanjutkan dengan berdoa, melakukan absensi, dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan, dan menyampaikan apersepsi; 2) Kegiatan inti dimulai dengan guru menunjukkan contoh gambar kegiatan yang membutuhkan gaya. Siswa mengamati gambar yang disajikan kemudian guru bersama dengan siswa melakukan tanya jawab berkaitan dengan gambar tersebut. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan kegiatan diskusi, dalam satu kelas ada 7 kelompok dengan anggota masing-masing kelompok lima sampai enam siswa. Anggota kelompok membacakan hasil diskusinya di depan kelas.

  Kelompok menyimpulkan materi dari kegiatan diskusi yang sudah dilakukan. Guru memberikan penguatan materi kepada siswa; 3) Kegiatan akhir diawali dengan guru memberikan soal evaluasi kepada siswa, soal evaluasi berupa soal pilihan ganda dan isian singkat yang berjumlah 20 soal. Sesuai dengan perencanaan awal bahwa soal evaluasi ini akan digunakan sebagai bahan untuk mengukur hasil belajar siswa. Guru berkeliling untuk mengawasi sekaligus memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Setelah soal evaluasi selesai dikerjakan guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan, dilanjutkan dengan menarik kesimpulan dari seluruh materi yang sudah dipelajari, berdoa.

  Observasi

  Kegiatan observasi dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan tindakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi terhadap tindakan siklus I dilakukan oleh observer yaitu guru kelas 4 pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning. Observer menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil dari observasi aktivitas guru dan siswa pada siklus I pertemuan 1 dan 2 tersaji dalam Tabel rekapitulasi berikut ini.

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru Kelas 4 SDN Blotongan 02 Salatiga

  

dalam Pembelajaran Tematik dengan Model Pembelajaran Discovery Learning

Siklus I

No Aspek yang Diamati Pertemuan

  1

  2 Tahap Persiapan

1 Mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk proses pembelajaran.

  4

  3

  3

  3

  13 Membimbing siswa melakukan praktik dan diskusi kelompok

  3

  4

  14 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan berkaitan dengan tugas kelompok

  4

  3

  15 Memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi

  4

  3

  16 Memberikan penjelasan dari hasil temuan siswa dalam kegiatan praktik dan diskusi kelompok

  3

  4

  17 Membimbing siswa menyimpulkan temuan dari kegiatan praktik dan diskusi kelompok

  3

  3 Tahap Pelaksanaan (Penutup)

  18 Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran

  3

  4

  19 Menyimpulkan materi pembelajaran

  3

  3

  20 Menutup kegiatan pembelajaran

  4

  4

  12 Memberikan instruksi yang jelas mengenai tugas dari masing-masing kelompok

  4

  2 Mempersiapkan alat dan media pembelajaran yaitu alat tulis, media pembelajaran dan LKS

  3

  4

  4 Tahap Pelaksanaan (Kegiatan Pendahuluan)

  3. Mempersiapkan siswa secara fisik dan psikis

  3

  4

  4 Mengajak siswa berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing- masing.

  4

  4

  5 Memeriksa kehadiran siswa

  4

  4

  6. Memberikan apersepsi

  3

  11 Membagi siswa kedalam kelompok

  7 Mengemukakan tujuan pembelajaran

  4

  3 Tahap Pelaksanaan (Kegiatan Inti)

  8 Memberikan stimulasi sebelum masuk ke materi pembelajaran dengan meminta siswa mengamati gambar atau membaca buku

  4

  3

  9 Memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan kegiatan yang sebelumnya sudah dilakukan

  3

  4

  10 Mendorong siswa menjawab sejumlah pertanyaan yang diberikan guru

  3

  4

  3

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas 4 SDN Blotongan 02 Salatiga

  3

  3

  3

  12 Melakukan praktik dan diskusi kelompok

  3

  3

  13 Menyelesaikan lembar kerja kelompok yang diberikan guru

  4

  4

  14 Menyampaikan hasil diskusi kelompok

  3

  4

  15. Mendengarkan penjelasan dari guru mengenai hasil temuan dalam kegiatan praktik dan diskusi kelompok

  3

  16 Bersama guru menyimpulkan temuan dari kegiatan praktik dan diskusi kelompok

  4

  4

  3 Tahap Pelaksanaan (Penutup)

  17 Bersama guru melakukan evaluasi terhadap pembelajaran

  3

  3

  18 Bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran

  3

  3

  19 Menutup kegiatan pembelajaran

  4

  3 Jumlah

  63

  63 Rata-rata (Skor/19) 3,3 3,3

  Kegiatan pembelajaran tematik dalam siklus I membahas mengenai Bahasa Indonesia yaitu tentang pokok pikiran dalam teks bacaan dan IPA tentang pengertian serta sifat-sifat dari gaya. Tindakan dilaksanakan sebagai upaya agar kemampuan berpikir kritis siswa dapat meningkat sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperolehnya. Dalam pelaksanaan siklus I ini kemampuan berpikir kritis siswa sudah mulai mengalami kenaikan tetapi perlu

  11 Memperhatikan instruksi yang diberikan guru mengenai kegiatan dalam kelompok

  4

  

dalam Pembelajaran Tematik dengan Model Pembelajaran Discovery Learning

Siklus I

No Aspek yang Diamati Pertemuan

  4

  1

  2 Tahap Persiapan

  1 Siswa duduk siap mengikuti pembelajaran

  3

  3

  2 Siswa mempersiapkan sumber belajar seperti buku tematik

  4

  3 Tahap Pelaksanaan (Kegiatan Pendahuluan)

  3 Siswa siap secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran

  3

  4

  4 Berdoa sesuai agama dan keyakinan masing-masing

  4

  5 Mendengarkan absensi yang dilaukan guru

  10 Membentuk kelompok sesuai arahan guru

  3

  3

  6 Mengikuti apersepsi dengan baik

  3

  3

  7 Mendengarkan penyampaian tujuan pembelajaran

  3

  3 Tahap Pelaksanaan (Kegiatan Inti)

  8 Mengamati gambar yang diberikan guru

  3

  4

  9 Aktif menjawab pertanyaan yang diajukan guru

  3

  3

4.3.3 Refleksi Siklus I

  Setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning pada kelas 4 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga aktifitas guru dan siswa terhadap kegiatan pembelajaran juga cukup baik, guru menyampaikan materi pembelajaran dengan melibatkan siswa, sehingga siswa terlihat aktif dan mulai berani dalam menyampaikan argumennya baik kepada guru ataupun kepada siswa lainnya.

  Pelaksanaan kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya,namun masih ada beberapa hal yang perlu untuk diperbaiki, diantaranya adalah: 1) guru harus memberikan instruksi yang jelas kepada siswa, terutama dalam kegiatan diskusi kelompok; 2) guru harus membimbing siswa dalam menyimpulkan materi agar tidak terjadi kesalahpahaman materi; 3) guru harus memberikan motivasi kepada siswa, agar lebih berani dalam menyampaikan pendapatnya saat kegiatan pembelajaran berlangsung; 4) masih ada beberapa siswa yang pada saat kegiatan diskusi kelompok justru hanya memperhatikan temannya bekerja, siswa yang bersangkutan tidak ikut berdiskusi; 5) siswa masih kurang berani untuk berpendapat, dan malu-malu jika diminta untuk maju ke depan kelas membacakan hasil dari pekerjaannya. Melalui hambatan-hambatan tersebut peneliti dapat menentukan cara untuk mengatasi hambatan yang timbul pada siklus I untuk diperbaiki pada siklus II.

4.4 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

4.4.1 Perencanaan Tindakan

  Kegiatan siklus II ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan perbaikan dari siklus I yang sebelumnya sudah dilakukan. Kegiatan siklus II dilakukan karena pada siklus I hasil yang diharapkan belum maksimal.

  Tahap perencanaan pada siklus II ini sebenarnya sama dengan tahap perencanaan pada siklus I. Pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian siklus II ini terdiri dua kali pertemuan, masing-masing pertemuan membutuhkan alokasi waktu 2x35 menit. Kegiatan pembelajaran dalam siklus II KD nya sama dengan Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks, dan 4.7. Menyampaikan pengetahuan baru dari teks non fiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri. Serta KD IPA 3.3. Mengidentifikasi macam-macam gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi dan gaya gesekan, dan 4.3. Mendemonstrasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan. Adapun persiapan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai akan dijabarkan sebagai berikut:

  1) Menyusun RPP yang dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. RPP disusun sesuai dengan model pembelajaran yang diterapkan yaitu model pembelajaran Discovery Learning, sehingga langkah kegiatan dalam RPP sesuai dengan sintak dari model Discovery Learning.

  2) Menyiapkan lembar observasi untuk mengobservasi aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Peneliti tidak lagi menyusun dikarenakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa yang digunakan sudah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing pada perencanaan siklus I.

  Sehingga lembar observasi aktivitas guru dan siswa sama dengan lembar observasi yang digunakan dalam siklus I. 3)

  Menyiapkan lembar observasi untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Seperti halnya pada lembar observasi aktivitas guru dan siswa, lembar observasi kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam siklus II ini sama dengan lembar kemampuan berpiir kritis yang digunakan dalam siklus I, dan sebelumnya telah dikonsutasikan kepada dosen pembimbing.

4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengukur sikap dan psikomotor siswa.

  Lembar observasi yang digunakan sama dengan lembar observasi pada siklus I, dan sebelumnya telah dikonsultasikan oleh dosen pembimbing pada perencanaan siklus I.

  5) Menyusun instrumen penilaian yang akan dijadikan sebagai alat untuk mengukur hasil belajar siswa. Instrumen tersebut berupa soal pilihan ganda dan isian singkat yang berjumlah 20 soal.

  6) Merencanakan hari dan tanggal pelaksanaan tindakan dengan berdiskusi bersama guru kolaborator yang nantinya juga akan bertindak sebagai observer.

4.4.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, dengan satu kali pertemuan alokasi waktu yang dibutuhkan adalah 2x35 menit. Secara rinci pelaksanaan siklu II dapat dijabarkan sebagai berikut: a.

  Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dalam pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari

  Senin, 19 Maret 2018 pada pukul 09.00 sampai 10.10 WIB, pada kelas 4 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning. Kegiatan yang dilakukan antara lain: 1) Kegiatan pembelajaran dimulai dengan mempersiapkan siswa secara fisik dan psikis siswa dengan cara meminta siswa agar merapikan seragam dan tempat duduk masing-masing. Dilajutkan dengan meminta salah satu perwakilan untuk memimpin doa pembuka, setelah itu peneliti yang berperan sebagai guru melakukan absensi, dan 34 siswa semuanya hadir. Setelah selesai melakukan absensi guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Guru menyampaikan apersepsi. Kegiatan awal pembelajaran berjalan dengan cukup lamcar; 2) kegiatan selanjutnya merupakan kegiatan inti, yang pertama kali dilakukan dalam kegiatan

  Keragaman Suku

  inti adalah meminta siswa untuk membacar teks tentang “

  Bangsa di Daerah Setempat”, teks bacaan ditampilkan di PPT untuk kemudia

dibaca secara bersama-sama oleh siswa. Kemudian siswa diminta untuk mencari

dan menuliskan pokok pikiran dari teks bacaan yang sudah dibaca sebelumnya,

perwakilan dari siswa diminta untuk membacakan pokok pikiran dari teks bacaan

yang sudah ditulisnya. Guru memberikan pengantar sebelelum masuk ke materi

selanjutnya. Guru meminta siswa untuk memperhatikan gambar beberapa contoh

kegiatan yang membutuhkan gaya yang ditampilkan melalui PPT. Dari gambar

  

melakukan demonstrasi mengenai janis-jenis gaya, kegiatan demonstrasi

dilakukan dengan dibantu oleh siswa. Setelah kegiatan demonstrasi dilakukan

guru mempersilahkan siswa untuk bertanya jika masih merasa kesulitan, dari

kegiatan ini ada beberapa siswa yang mngajukan pertanyaan kepada guru. Guru

memberikan lembar kerja untuk kemudian dikerjakan siswa dengan berdiskusi

bersama dengan teman sebangkunya. Setelah kegiatan selesai guru memberikan

penguatan materi kepada siswa agar apa yang ingin disampaikan dapat diterima

siswa secara utuh. Guru meminta siswa menyimpulkan apa yang sudah

dipelajarinya, kegiatan ini dilakukan dengan bimbingan dari guru; 3) Kegiatan

  akhir diawali dengan memberikan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan, dilanjutkan dengan memberikan gambaran kegiatan pada pertemuan selanjutnya yaitu siswa akan kembali melakukan diskusi kelompok mengenai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang membutuhkan gaya otot. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh salah satu siswa.

  b.

  Pertemuan ke-Dua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Maret 2018 pada pukul 07.00 sampai dengan 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini melanjutkan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama. Kegiatan yang dilakukan siswa anatara lain: 1) kegiatan pembelajaran diawali dengan menyiapkan siswa secara fisik dan psikis sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, dilanjutkan dengan berdoa, melakukan absensi, dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dan menyampaikan apersepsi; 2) kegiatan inti dimulai dengan mengulas sedikit materi dari pertemuan pertama, dan guru memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya.

  Dilanjutknan dengan guru menunjukkan contoh gambar kegiatan siswa yang sedang membawa buku, gambar tersebut ditamilkan melalui PPT. Gambar yang ditampilkan berkaitan dengan materi yang akan dipelajari yaitu mengenai gaya otot. Guru bersama dengan siswa melakukan tanya jawab berkaitan dengan gambar yang ditampilkan. Guru membagi siswa ke dalam kelompok untuk dengan gaya otot. Pada saat siswa melakukan kegiatan diskusi guru berkeliling ke setiap kelompok untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan berpikir kritis, sikap serta psikomotor siswa selain itu guru juga memberikan bimbingan kepada kelompok yang mengalami kesulitan. Hasil dari diskusi kelompok dibacakan ke depan kelas oleh semua anggota kelompok. Guru memberikan penguatan materi. Siswa dibantu dengan guru menarik kesimpulan dari materi yang dipalajari serta menyampaikan kesimpulan tersebut, hanya ada beberapa siswa yang mau menyampaikan kesimpulan yang sudah dibuatnya; 3) Kegiatan akhir diawali dengan guru memberikan soal evaluasi kepada siswa, soal evaluasi berupa soal pilihan ganda dan isian singkat yang berjumlah dua puluh soal. Guru berkeliling untuk mengawasi sekaligus memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh salah satu siswa.

  Kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 dan 2 berjalan dengan cukup lancar, sebagian besar siswa sudah terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Adanya kegiatan diskusi sangat membantu siswa dalam menyampaikan pendapat/argumen yang dimilikinya. Guru banyak memberikan motivasi agar seluruh siswa terlibat secara aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru juga selalu menuntun siswa untuk mengajukan serta menjawab pertanyaan baik itu pertanyaan dari guru maupun pertanyaan dari siswa lain. Belajar dari pengalaman sebelumnya dalam tindakan siklus II ini peneliti lebih memperjelas pemberian instruksi kepada siswa dalam melakukan diskusi kelompok, serta selalu membimbing siswa dalam menyimpulkan materi agar tidak terjadi kesalahpahaman.

  Observasi

  Kegiatan observasi yang dilakukan dalam siklus II ini sama dengan kegiatan observasi yang dilakukan dalam siklus I. Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Observer bertugas untuk mengamati seluruh model pembelajaran Discovery Learning. Dalam melakukan observasi observer menggunakan lembar observasi guru dan siswa yang telah disusun sebelumnya. Hasil dari observasi aktivitas guru dan siswa pada siklus II pertemuan 1 dan 2 tersaji dalam Tabel rekapitulasi berikut ini.

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru Kelas 4 SDN Blotongan 02 Salatiga

  3

  4

  4

  12 Memberikan instruksi yang jelas mengenai tugas dari masing-masing kelompok

  4

  4

  13 Membimbing siswa melakukan praktik dan diskusi kelompok

  4

  4

  14 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan berkaitan dengan tugas kelompok

  3

  4

  15 Memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi

  4

  16 Memberikan penjelasan dari hasil temuan siswa dalam kegiatan praktik dan diskusi kelompok

  4

  4

  3

  17 Membimbing siswa menyimpulkan temuan dari kegiatan praktik dan diskusi kelompok

  3

  4 Tahap Pelaksanaan (Penutup)

  18 Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran

  4

  4

  19 Menyimpulkan materi pembelajaran

  3

  4

  20 Menutup kegiatan pembelajaran

  4

  11 Membagi siswa kedalam kelompok

  4

  

dalam Pembelajaran Tematik dengan Model Pembelajaran Discovery Learning

Siklus II

No Aspek yang Diamati Pertemuan

  4

  1

  2 Tahap Persiapan

  1 Mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk proses pembelajaran.

  4

  4

  2 Mempersiapkan alat dan media pembelajaran yaitu alat tulis, media pembelajaran dan LKS

  4

  4 Tahap Pelaksanaan (Kegiatan Pendahuluan)

  3 Mempersiapkan siswa secara fisik dan psikis

  4

  4

  4 Mengajak siswa berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing- masing.

  4

  5 Memeriksa kehadiran siswa

  10 Mendorong siswa menjawab sejumlah pertanyaan yang diberikan guru

  4

  4

  6 Memberikan apersepsi

  4

  3

  7 Mengemukakan tujuan pembelajaran

  3

  4 Tahap Pelaksanaan (Kegiatan Inti)

  8 Memberikan stimulasi sebelum masuk ke materi pembelajaran dengan meminta siswa mengamati gambar atau membaca buku

  4

  4

  9 Memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan kegiatan yang sebelumnya sudah dilakukan

  4

  4

  4

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas 4 SDN Blotongan 02 Salatiga

  3

  4

  4

  12. Melakukan praktik dan diskusi kelompok

  3

  3

  13. Menyelesaikan lembar kerja kelompok yang diberikan guru

  4

  3

  14. Menyampaikan hasil diskusi kelompok

  3

  4

  15. Mendengarkan penjelasan dari guru mengenai hasil temuan dalam kegiatan praktik dan diskusi kelompok

  4

  16. Bersama guru menyimpulkan temuan dari kegiatan praktik dan diskusi kelompok

  4

  3

  3 Tahap Pelaksanaan (Penutup)

  17. Bersama guru melakukan evaluasi terhadap pembelajaran

  4

  4

  18. Bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran

  3

  4

  19. Menutup kegiatan pembelajaran

  4

  4 Jumlah

  70

  71 Rata-rata 3,7 3,7

  Hasil dari tindakan yang dilakukan dalam siklus II secara keseluruhan sudah sesuai dengan apa yang diharapkan. Meskipun masih ada beberapa yang masih kurang. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam siklus II lebih difokuskan kepada kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran siklus I. Dengan adanya perbaikan dalam kegiatan pembelajaran yang diterapkan dengan

  11. Memperhatikan instruksi yang diberikan guru mengenai kegiatan dalam kelompok

  4

  

dalam Pembelajaran Tematik dengan Model Pembelajaran Discovery Learning

Siklus II

No Aspek yang Diamati Pertemuan

  4

  1

  2 Tahap Persiapan

  1. Siswa duduk siap mengikuti pembelajaran

  4

  4

  2. Siswa mempersiapkan sumber belajar seperti buku tematik

  4

  4 Tahap Pelaksanaan (Kegiatan Pendahuluan)

  3. Siswa siap secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran

  4

  4

  4. Berdoa sesuai agama dan keyakinan masing-masing

  4

  5. Mendengarkan absensi yang dilaukan guru

  10. Membentuk kelompok sesuai arahan guru

  4

  4

  6. Mengikuti apersepsi dengan baik

  4

  4

  7. Mendengarkan penyampaian tujuan pembelajaran

  4

  4 Tahap Pelaksanaan (Kegiatan Inti)

  8. Mengamati gambar yang diberikan guru

  3

  4

  9. Aktif menjawab pertanyaan yang diajukan guru

  3

  3

4.4.3 Refleksi Siklus II

  adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa, sehingga hasil belajar dari siswa dapat meningkat pula.

  Berdasarkan data hasil dari pengamatan yang dilakukan oleh observer selama proses pembelajaran dalam siklus II menunjukkan bahwa guru dan siswa telah melakukan aktifitas kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah direncanakan dalam lembar observasi, hal ini merupakan bukti dari adanya perbaikan pembelajaran pada siklus I.

  Setelah pelaksanaan siklus II ini, peneliti memutuskan untuk mengakhiri kegiatan penelitian. Karena dari data-data yang diperoleh menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Discovery Learning mampu untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar siswa yang sudah mencapai nilai KKM yaitu 75.

4.5 Hasil Tindakan

4.5.1 Hasil Tindakan Siklus I a.

  Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siklus I Pembelajaran tematik pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Indikator kemampuan berpikir kritis yang digunakan yaitu: 1) memfokuskan pertanyaan; 2) menganalisis argumen; 3) mengobservasi dan mempertimbangkan laporan hasil observasi; 4) menuliskan kesimpulan. Deskripsi dari hasil kemampuan berpikir kritis siswa dapat dijabarkan dalam Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Kemampuan Berpikir Kritis dengan Indikator Memfokuskan

  

Pertanyaan pada Siswa Kelas 4 SDN Blotongan 02 Salatiga Siklus I

Kriteria Frekuensi Presentase Rentang skor Kualifikasi

  91-100 Sangat tinggi 0% 80-90 Tinggi 4 12% 65-79 Sedang 7 21% 50-64 Rendah

  10 29% <50 Sangat Rendah 13 38%

  Jumlah 34 100%

  Rata-rata 58,2 Skor Tertinggi

  89 Skor Terendah

  44 Tabel 4.6 merupakan hasil dari observasi kemampuan berpikir kritis siswa

  dengan indikator memfokuskan pertanyaan. Dari Tabel dapat dilihat bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga terhadap indikator memfokuskan pertanyaan yang dilakukan dalam siklus I masih tergolong rendah. Dari 34 siswa sebanyak 4 siswa (12%) berada pada kategori berpikir kritis tinggi, 7 siswa (21%) berada pada kategori berpikir kritis sedang, 10 siswa (29%) berada pada kategori berpikir kritis rendah, dan sebanyak 13 siswa (38%) berada pada kategori berpikir kritis sangat rendah. Dengan skor rata- rata kelas 58,2.

Tabel 4.7 Hasil Kemampuan Berpikir Kritis dengan Indikator Menganalisis Argumen

  

pada Siswa Kelas 4 SDN Blotongan 02 Salatiga Siklus I

Kriteria Frekuensi Presentase Rentang skor Kualifikasi

  91-100 Sangat tinggi 0% 80-90 Tinggi 2 6% 65-79 Sedang 9 26% 50-64 Rendah 8 24% <50 Sangat Rendah

  15 44% Jumlah

  34 100% Rata-rata 56,6 Skor Tertinggi

  89

Tabel 4.7 merupakan hasil dari observasi kemampuan berpikir kritis siswa dengan indikator menganalisis argumen. Dari Tabel dapat dilihat bahwa

  kemampuan berpikir kritis siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga terhadap indikator menganalisis argumen yang dilakukan dalam siklus I belum sesuai dengan harapan. Terlihat dari 34 siswa hanya ada 2 siswa (6%) yang memiliki kategori kemampuan berpikir kritis tinggi, sedangkan 9 siswa (26%) berada pada kategori berpikir kritis sedang, 8 siswa (24%) berada pada kategori berpikir kritis rendah, dan sebanyak 15 siswa (44%) berada pada kategori berpikir kritis sanngat rendah. Skor rata-rata kelas yang diperoleh adalah 56,6.

Tabel 4.8 Hasil Kemampuan Berpikir Kritis dengan Indikator Mengobservasi dan

  

Mempertimbangkan Laporan Hasil Observasi pada Siswa Kelas 4 SDN Blotongan

  

02 Salatiga Siklus I

Kriteria Frekuensi Presentase Rentang skor Kualifikasi

  

91-100 Sangat tinggi 0%

80-90 Tinggi 5 15% 65-79 Sedang

  17 50% 50-64 Rendah 10 29% <50 Sangat Rendah

  2 6% Jumlah

  34 100% Rata-rata 67,6 Skor Tertinggi

  89 Skor Terendah

  44 Tabel 4.8 merupakan hasil dari observasi kemampuan berpikir kritis siswa dengan indikator mengobservasi dan mempertimbangkan laporan hasil observasi.

  Dari Tabel dapat dilihat bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga terhadap indikator mengobservasi dan mempertimbangkan laporan hasil observasi yang dilakukan dalam siklus I hasil yang diperoleh hampir sama dengan indikator berpikir kritis lainnya. Hasil yang diperoleh masih belum sesuai dengan harapan. Dari 34 siswa sebanyak 5 siswa (15%) berada pada kategori berpikir kritis tinggi, 17 siswa (50%) berada pada kategori berpikir kritis sedang, 10 siswa (29%) berada pada kategori berpikir kritis rendah, dan sebanyak 2 siswa (6%) berada pada kategori berpikir kritis sangat rendah, dengan rata-rata kelas memperoleh skor 67,6.

Tabel 4.9 Hasil Kemampuan Berpikir Kritis dengan Indikator Menuliskan

  

Kesimpulan pada Siswa Kelas 4 SDN Blotongan 02 Salatiga Siklus I

Kriteria Frekuensi Presentase Rentang skor Kualifikasi

  

91-100 Sangat tinggi 0%

80-90 Tinggi 3 9% 65-79 Sedang

  22 65% 50-64 Rendah 7 20% <50 Sangat Rendah 2 6%

  Jumlah 34 100%

  Rata-rata 66,7 Skor Tertinggi

  89

  44 Skor Terendah

Tabel 4.9 merupakan hasil dari observasi kemampuan berpikir kritis siswa dengan indikator menuliskan kesimpulan. Hasil dari observasi kemampuan

  berpikir kritis dengan indikator menuliskan kesimpulan yang dilakukan pada siklus I belummendapatkan hasil yang maksimal. Dari 34 siswa sebanyak 3 siswa (9%) berada pada kategori berpikir kritis tinggi, 22 siswa (65%) berada pada kategori berpikir kritis sedang, 7 siswa (22%) berada pada kategori berpikir kritis rendah, dan 2 siswa (6%) berada pada kategori berpikir kritis sangat rendah. Skor rata-rata kelas yang diperoleh adalah 66,7.

  b.

  Hasil Belajar Siswa Siklus I Pembelajaran tematik pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  Deskripsi dari hasil belajar siswa dapat dijabarkan dalam Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Siswa Kelas 4 SD Negeri

  Blotongan 02 Salatiga Pada Siklus I Kriteria Frekuensi Presentase Angka Ketuntasan Belajar Tuntas 23 68% ≥75

  <75 Tidak Tuntas 11 32% 34 100% Jumlah

  Rata-rata 74,26 Nilai Tertinggi

  85 Nilai Terendah

  50 Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa dalam menyelesaikan soal

  evaluasi siklus I, dari 34 siswa sejumlah 23 siswa dinyatakan tuntas dengan presentase 68%, dan 11 siswa dinyatakan tidak tuntas dengan presentase 32%. Nilai rata-rata kelas mencapai 74,26. Nilai rata-rata kelas pada siklus I mengalami peningkatan dari nilai rata-rata pra siklus, nilai rata-rata kelas pada pra siklus adalah 71,11. Rentang nilai tertinggi yang diperoleh pada siklus I adalah 85, sedangkan nilai terendah adalah 50. Hasil Observasi Sikap Siswa Siklus I c.

  Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I Peneliti melakukan penilaian afektif siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Peneliti menggunakan lembar observasi untuk menilai afektif siswa. Adapun rekapitulasi hasil belajar afektif siswa siklus I dijabarkan dalam tabel 4.11.

  Tabel 4.11

Penilaian Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas 4 SDN Blotongan 02 Salatiga dalam

Pembelajaran Tematik dengan Menerapkan Model Pembelajaran Discovery Learning Siklus

  

I

Penilaian Sikap

No Kriteria Skor Frekuensi Presentase

  1. A (Sangat Baik) 19 0%

  • – 24

  2. B (Baik)

  13 15 44%

  • – 18

  3. C (Cukup)

  7 19 56%

  • – 12

  4. D (Kurang Baik) < 6 0% Skor Tertinggi

  16 Skor Terendah

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) Berbantuan Sempoa Botol pada Siswa Kelas 4 SDN Gendongan 01 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 20

0 0 95

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas 5 Sek

0 1 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Model Problem Based Learning (PBL) 2.1.1.1. Pengertian Model Problem Based Learning - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Me

0 0 18

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian ,Setting Penelitian, Subjek Penelitian, dan Waktu Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk M

0 1 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Diskripsi Penelitian Antar Siklus - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis pada Mata

0 1 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 1 Banyukembar

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 1 Banyukembar

0 33 154

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Pembelajaran Tematik Siswa

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Pembelajaran Tematik Siswa Kelas 4 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga

0 0 19

3.1 Jenis dan Setting 3.1.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Pembelajaran Tematik

0 0 17