Perubahan Fungsi Keluarga Sebagai Akibat

Pandangan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Kelas A Angkatan 2014
Terhadap Perubahan Fungsi Keluarga
Sebagai Akibat Dari Penggunaan Gadget
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Sosial dan Budaya

Dosen pengampu :
Dr. Cik Suabuana, M.Pd
Heny Mulyani, M.Pd

Disusun oleh :
Auliya Nurrahman

1403670

Annisa Rachman Budiana

1400379

Dian Mardiani Putri


1407183

Halimah Tussaddiah

1404447

Nurmayuni Deswanti

1404648

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, sekaligus shalawat serta
salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada nabi Muhammad SAW, juga
kepada para keluarga, sahabat, serta pengikutnya sampai akhir zaman.

Alhamdulillah atas izin dan irodah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
mengenai ”Dampak Penyalahgunaan Gadget terhadap Keharnonisan Keluarga”
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Pendidikan Sosial Budaya pada semester ganjil. Kami menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, tetapi
keinginan dan motivasi baik, selalu menjadi bekal bagi kami. Kekurangan,
kekhilafan merupakan proses untuk perbaikan dalam pembelajaran. Kami
mengharapkan dari semua pembaca, untuk dapat mengkoreksi, mengkritisi dan
sekaligus merevisi sebagai sumbangsih yang berarti dalam penyempurnaan
makalah ini.
Akhir kata dari kami mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi
pembaca, khususnya bagi kami yang ingin menambah wawasan ilmu
pengetahuan. Serta tidak lupa kami meminta permohonan maaf yang sebesarbesarnya bila dalam isi makalah ini kurang berkenan dan masih ada kekurangan
yang berarti.

Bandung, Desember 2015

Penulis


2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................

i

DAFTAR ISI ..................... ............................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................

1

B. Identifikasi Masalah . .........................................................................

1


C. Rumusan Masalah .............................................................................

2

D. Pendekatan dan Metode Pemecahan Masalah ...................................

2

E. Sistematika Makalah .........................................................................

2

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Keluarga ............................................................................

3

B. Fungsi-fungsi Keluarga .......................................................................


4

C. Bentuk-bentuk Keluarga ......................................................................

5

D. Subsistem Sosial ..................................................................................

6

E. Peranan Keluarga ..................................................................................

6

F. Gadget

7

..............................................................................................


BAB III PEMBAHASAN
A. Rumusan Masalah ..............................................................................

9

B. Sasaran Responden .............................................................................

9

C. Hasil Angket ........................................................................................

10

D. Kesimpulan Hasil Angket ..................................................................

11

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

3


4.1 Kesimpulan ........................................................................................

13

4.2 Saran ..................................................................................................

14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

16

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

17

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat yang
memiliki peran yang sangat besar terhadap perkembangan sosial dan
perkembangan kepribadian setiap anggotanya. Keluarga juga merupakan
media sosialisasi yang pertama dan utama bagi seorang anak sebelum ia
bersosialisasi di lingkungan lain. Agar anak dapat bersosialisasi dengan baik,
tentunya diperlukan interaksi yang baik pula antara ayah dengan ibu, ayah
dengan anak, ibu dengan anak, serta anak yang satu dengan yang lainnya.
Interaksi akan berjalan dengan baik apabila ada komunikasi yang baik antar
anggota keluarga. Penggunaan berbagai media dan alat komunikasi akan
sangat mempengaruhi dalam proses berkomunikasi itu sendiri sehingga akan
berimbas pada interaksi dalam lingkngan keluarga tersebut.
Media dan alat komunikasi kini makin marak digunakan seiring
derasnya arus globalisasi dibidang teknologi. Salah satunya adalah gadget.
Pengertian Gadget (http://www.tekno-pedia.com/gadget-dan-pengertiannya)
adalah “sebuah istilah dalam Bahasa Inggris yang berarti perangkat elektronik
kecil


yang

memiliki

laptop/notebook/netbook,

fungsi

khusus,

seperti

handphone,

tablet, MP3 player, dan lain sebagainya.”

Maraknya penggunaan gadget di kalangan masyarakat sedikit demi sedikit
menggeser nilai-nilai sosial dan budaya yang ada.

B. Identifikasi Masalah

1. Media dan alat komunikasi kini makin marak digunakan seiring derasnya
arus globalisasi dibidang teknologi.
2. Gadget salah satu alat yang penting, simpel, praktis, dan cepat.
3. Dalam sebuah keluarga hampir setiap anggota keluarga memiliki gadget
dan terkadang penggunaannya tidak sesuai dengan fungsi yang
semestinya.

5

C. Rumusan Masalah
Dari Identifikasi masalah yang ditemukan, penyusun memfokuskan
untuk melakukan penelitian tentang “Pandangan Mahasiswa Pendidikan Bahasa
Inggris Kelas A Angkatan 2014 Terhadap Perubahan Fungsi Keluarga Sebagai
Akibat Dari Penggunaan Gadget”. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya perubahan fungsi keluarga
sebagai akibat dari penggunaan gadget? (Studi kasus kepada Mahasiswa
Pendidikan Bahasa Inggris Kelas A Angkatan 2014)
2. Bagaimana solusi yang diberikan terhadap perubahan fungsi keluarga sebagai
akibat dari penggunaan gadget? (Studi kasus kepada Mahasiswa Pendidikan
Bahasa Inggris Kelas A Angkatan 2014)


D. Pendekatan dan Metode Pemecahan Masalah
Pendekatan dan metode pemecahan masalah yang digunakan adalah
pendekatan multiaspek dan metode kuantitatif yaitu dengan menyebarkan angket
untuk memperoleh informasi.

E. Sistematika Makalah
Sistematika makalah ini adalah sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah

B.

Identifikasi Masalah

C.

Rumusan Masalah

D.

Pendekatan dan Metode Pemecahan Masalah

E.

Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN TEORI
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

6

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Salvicion dan Celis
(Tim Penulis Dosen Pendidikan Sosial Budaya MKDU FPIPS UPI Bandung,
2015, hlm.35) mengemukakan bahwa
Di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu
sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan
serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Pengertian lainnya tentang definisi keluarga menurut para ahli tentang
keluarga (Lestari, 2012, hlm.3) adalah sebagai berikut:
1. Duvall dan Logan (1986)
Menurut Duvall dan Logan keluarga adalah sekumpulan orang
dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk
menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
2. Bailon dan Maglaya (1978)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu
rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi.
Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
3. Departemen Kesehatan RI (1988)
Menurut Departemen Kesehatan RI keluarga merupakan unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.
4. Narwoko dan Suyanto (2004)
Narwoko dan Suyanto mengemukakan bahwa keluarga adalah
lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya
berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan
kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari
kegiatan dalam kehidupan individu.

7

Jadi, dari beberapa pengertian keluarga menurut para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa keluarga adalah unit sosial terkecil yang terdiri atas
suami, isteri, dan anak-anak serta didahului oleh perkawinan yang memiliki
peran yang sangat besar terhadap perkembangan sosial dan perkembangan
kepribadian setiap anggotanya.

B. Fungsi-fungsi Keluarga
Fungsi-fungsi

keluarga

menurut

MI

Soelaeman

(http://informasimasalalu.blogspot.co.id/2013/12/dampak-teknologi-terhadapkeluarga-dan.html) adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Edukatif
Sebagai suatu unsur dari tingkat pusat pendidikan, merupakan lingkungan
pendidikan yang pertama bagi anak.
2. Fungsi Sosialisasi
Melalui interaksi dalam keluarga anak mempelajari pola-pola tingkah
laku, sikap, keyakinan, cita-cita serta nilai-nilai dalam masyarakat dalam
rangka pengembangan kepribadiannya.
3. Fungsi protektif
Fungsi ini lebih menitikberatkan dan menekankan kepada rasa aman dan
terlindungi apabila anak merasa aman dan terlindungi barulah anak dapat
bebas melakukan penjajagan terhadap lingkungan.
4. Fungsi Afeksional
Yang dimaksud dengan fungsi afeksi adalah adanya hubungan sosial yang
penuh dengan kemesraan dan afeksi. Anak biasanya mempunyai kepekaan
tersendiri akan iklim-iklim emosional yang terdapat dalam keluarga
kehangatan yang terpenting bagi perkembangan keperibadian anak.
5. Fungsi Religius
Keluarga berkewajiban memperkenalkan dan mengajak anak serta
keluarga pada kehidupan beragama.
6. Fungsi Ekonomis
Fungsi keluarga ini meliputi pencarian nafkah, perencanaan dan
pembelanjaannya. Pelaksanaanya dilakukan oleh dan untuk semua anggota
keluarga, sehingga akan menambah saling mengerti, solidaritas dan
tanggung jawab bersama.
7. Fungsi Rekreatif
Suasana keluarga yang tentram dan damai diperlukan guna
mengembalikan tenaga yang telah dikeluarkan dalam kehidupan seharihari.

8

8. Fungsi Biologis
Fungsi ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan biologis
keluarga, diantaranya kebutuhan seksual. Kebutuhan ini berhubungan
dengan pengembangan keturunan atau keinginan untuk mendapatkan
keturunan dan memperoleh pangan.
Namun demikian, menurut ahli antropologi terdapat fungsi-fungsi
keluarga yang bersifat universal. George Peter Murdock (Sudardja Adiwikarta,
1988:67 dalam Syaripudin, T. & Kurniasih, 2014, hlm. 86) mengemukakan bahwa
“empat fungsi keluarga yang bersifat universal, yaitu:
1. Sebagai pranata yang membenarkan hubungan seksual antara pria dan
wanita dewasa berdasarkan pernikahan.
2. Mengembangkan keturunan.
3. Melaksanakan pendidikan.
4. Sebagai kesatuan ekonomi.”
Karena beberapa sebab misalnya; karena perekonomian, pengaruh
uang produksi atau pengaruh individualisme, sistem kekeluargaan ini makin
kabur. Hal ini disebabkan karena: Urbanisasi, emansipasi sosial wanita dan
adanya pembatasan kelahiran yang disengaja. Akibat dari pengaruh-pengaruh
perkembangan keluarga itu, menyebabkan hilangnya peranan-peranan sosial.

C. Bentuk-bentuk Keluarga
Menurut Tim Penulis Dosen Pendidikan Sosial Budaya MKDU FPIPS
UPI Bandung (2015, hlm. 38-39) bahwa:
Ada dua macam bentuk keluarga dilihat dari bagaimana keputusan diambil,
yaitu berdasarkan lokasi dan berdasarkan pola otoritas.
a. Berdasarkan lokasi
1) Adat utrolokal, yaitu adat yang memberi kebebasan kepada sepasang
suami istri untuk memilih tempat tinggal, baik itu di sekitar
kediaman kaum kerabat suami ataupun di sekitar kediamanan kaum
kerabat istri;
2) Adat virilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami
istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat
suami;
3) Adat uxurilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami
istri harus tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat istri;
4) Adat bilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami
istri dapat tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa

9

tertentu, dan di sekitar pusat kediaman kaum kerabat istri pada masa
tertentu pula (bergantian);
5) Adat neolokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami
istri dapat menempati tempat yang baru, dalam arti kata tidak
berkelompok bersama kaum kerabat suami maupun istri;
6) Adat avunkulokal, yaitu adat yang mengharuskan sepasang suami
istri untuk menetap di sekitar tempat kediaman saudara laki-laki ibu
(avunculus) dari pihak suami;
7) Adat natalokal, yaitu adat yang menentukan bahwa suami dan istri
masing-masing hidup terpisah, dan masing-masing dari mereka juga
tinggal di sekitar pusat kaum kerabatnya sendiri.
b. Berdasarkan pola otoritas
1) Patriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh laki-laki
(laki-laki tertua, umumnya ayah);
2) Matriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan
(perempuan tertua, umumnya ibu);
3) Equalitarian, yakni suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang.
D. Subsistem Sosial
Menurut Tim Penulis Dosen Pendidikan Sosial Budaya MKDU FPIPS
UPI Bandung (2015, hlm. 39) menyebutkan bahwa:
Terdapat tiga jenis subsistem dalam keluarga, yakni subsistem suami-istri,
subsistem orang tua-anak, dan subsitem sibling (kakak-adik). Subsistem
suami-istri terdiri dari seorang laki-laki dan perempuan yang hidup bersama
dengan tujuan eksplisit dalam membangun keluarga.
Pasangan ini menyediakan dukungan mutual satu dengan yang lain
dan membangun sebuah ikatan yang melindungi subsistem tersebut dari
gangguan yang ditimbulkan oleh kepentingan maupun kebutuhan darti
subsistem-subsistem lain. Subsistem orang tua-anak terbentuk sejak kelahiran
seorang anak dalam keluarga, subsistem ini meliputi transfer nilai dan
pengetahuan dan pengenalan akan tanggungjawab terkait dengan relasi orang
tua dan anak.
E. Peranan Keluarga
Peranan keluarga yang dikemukakan oleh Citra Rahmedina (2014)
(http://citrarhmdn.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-bentuk-fungsi-peranandan.html\) adalah sebagai berikut:
1. Peranan Ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah untuk anak-anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
10

sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan Ibu
Sebagai istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
3. Peranan Anak
Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
F. Gadget
Pengertian

Gadget

(http://www.tekno-pedia.com/gadget-dan-

pengertiannya) adalah “sebuah istilah dalam Bahasa Inggris yang berarti
perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus, seperti handphone,
laptop/notebook/netbook, tablet, MP3 player, dan lain sebagainya.” Fungsi
utama gadget itu adalah untuk membantu pekerjaan manusia agar menjadi
lebih praktis, efektif, dan efisien.
Menurut sebuah data penelitian tentang perilaku pengguna perangkat
online

di

Indonesia

dalam

sebuah

artikel

(https://www.maxmanroe.com/mengintip-perilaku-penggunaan-gadgetonline-di-indonesia.html) menyebutkan bahwa
Kalangan ekonomi menengahlah yang menjadi suksesor utama
menjamurnya penggunaan gadget. Sebanyak 60% dari total konsumsi
perangkat online datang dari kalangan menengah. Jika dibandingkan
dengan kalangan ekonomi bawah dan atas, kalangan menengah lebih
dapat merepresentasikan tiga alasan utama yakni keinginan,
kebutuhan dan kewajiban tersebut.
Selain berfungsi untuk membantu pekerjaan manusia agar menjadi
lebih mudah, efektif, dan efisien, gadget juga memiliki manfaat untuk
pemakainya.

Manfaat

gadget

menurut

Baskoro

Suryandrio

(http://www.ikerenki.com/2013/11/manfaat-gadget-untuk-semuakalangan.html) adalah sebagai berikut:

11

(2013)

1. Memperlancar Komunikasi
Paling masuk akal dari manfaat sebuah gadget ada mempermudah
atau memperlancar komunikasi, memang tujuan utama dari gadget ini adalah
untuk memperlancar komunikasi dengan seseorang yang tidak berada di
dekatnya sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama yang untuk
menyampaikan pesan.
2. Mengakses Informasi
Bukan gadget namanya jika tidak bisa memberikan suatu informasi
kepada anda sebagai pemiliknya. Informasi tersebut bisa mempermudah anda
untuk melakukan suatu aktivitas. Jika sebagai mahasiswa informasi tersebut
bisa berupa update berita tentang program-program kampus dan
perkembangannya.
3. Wawasan Bertambah
Wawasan yang bertambah merupakan manfaat gadget dari gabungan
komunikasi lancar dan mudahnya informasi yang didapat. Kita tahu bahwa
dengan komunikasi dan informasi merupakan salah satu unsur yang
mengusung wawasan anda dapat bertambah.
4. Hiburan
Bukan rahasia lagi bahwa gadget juga bermanfaat untuk
menghilangkan kepenatan anda melalui hiburan yang ditawarkan. Hiburan
tersebut dapat berupa musik, permainan, video dan perangkat lunak
multimedia yang lainnya.
5. Gaya Hidup
Memiliki gadget terkadang bisa menjadi sebuah gaya hidup, karena
terkadang seseorang memanfaatkan gadget ini hanya untuk memperkuat
kepercayaan dirinya atau status sosialnya. Sisi lainnya supaya tidak
ketinggalan trend terkini.

12

BAB III
PEMBAHASAN

A. Rumusan Masalah
Dari Identifikasi masalah yang ditemukan, penyusun memfokuskan untuk
melakukan penelitian tentang “Pandangan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris
Kelas A Angkatan 2014 Terhadap Perubahan Fungsi Keluarga Sebagai Akibat
Dari Penggunaan Gadget”. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya perubahan fungsi keluarga
sebagai akibat dari penggunaan gadget? (Studi kasus kepada Mahasiswa
Pendidikan Bahasa Inggris Kelas A Angkatan 2014)
2. Bagaimana solusi yang diberikan terhadap perubahan fungsi keluarga
sebagai akibat dari penggunaan gadget? (Studi kasus kepada Mahasiswa
Pendidikan Bahasa Inggris Kelas A Angkatan 2014)

B. Sasaran Responden
Dalam studi kasus ini, penyusun menggunakan metode kuantitatif
dengan cara menyebar angket. Adapun, penyebaran angket diberikan kepada
mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Kelas A angkatan 2014 dengan jumlah 32
orang.
Teori yang digunakan dalam pengambilan hasil responden ini yaitu teori
metodelogi penelitian Arikunto. Dalam pengambilan responden, jenis penelitian
berdasarkan tingkat eksplanasinya menggunakan penelitian asosiatif, dimana
penelitian asosiatif sebagai penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Untuk jenis penelitiannya
penyusun

menggunakan

jenis

penelitian

kuantitatif,

penelitian

dengan

memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.
Pengambilan sampel menurut Arikunto (2008, hlm. 116) adalah
“Penentuan pengambilan Sample sebagai berikut :Apabila kurang dari 100
lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau

13

20-55%
atau
lebih
tergantung
sedikit
banyaknya
dari:
1). Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana
2). Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal
ini menyangkut banyak sedikitnya dana.
3). Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk peneliti
yang resikonya besar, tentu saja jika samplenya besar hasilnya akan
lebih baik .
Dari teori diatas penyusun mengambil penelitian populasi, karena jumlah
responden kurang dari 100. Untuk teknik pengumpulan data, penyusun
menggunakan pendekatan Multiaspek dan metode Kuantitatif dengan teknik
kuesioner atau angket. Hal ini untuk mempermudah penyusun untuk mendapatkan
informasi responden berupa jawaban dari setiap pertanyaan yang penyusun
berikan. Hal ini juga selain mempermudah penyusun yaitu mengefektifkan waktu
dalam pengambilan informasi, menghemat pengeluaran biaya dan tenaga.

C. Hasil Angket
Setelah melakukan penyebaran angket, penyusun merekap data yang
diperoleh sehingga dapat dilihat hasilnya pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.1 Jumlah responden yang memilih faktor
urutan ke-1 atau yang paling terbesar
No.

Alternatif Jawaban

Pilihan
Responden

Frekuensi

Persentase
(%)

1.

Faktor Kepraktisan

||||||

6

18,75%

2.

Faktor Keefisienan

|||||||||||||||

15

46,875%

3.

Faktor Keefektifan

|||||||||||

11

34,375%

32

32

100%

JUMLAH

Setelah penyusun melakukan penyebaran angket penyusun dapat
menyimpulkan bahwa, faktor terbesar yang dapat mempengaruhi terjadinya
perubahan fungsi keluarga sebagai akibat dari penggunaan gadget adalah faktor
keefisienan, dimana jumlah responden yang memilih sebesar 46,875%.

14

Tabel 3.2 Jumlah responden yang memilih faktor
urutan ke-2
No.

Pilihan

Alternatif Jawaban

Responden

Frekuensi

Persentase
(%)

1.

Faktor Kepraktisan

||||||||||||||

14

43,75%

2.

Faktor Keefisienan

||||||

6

18,75%

3.

Faktor Keefektifan

||||||||||||

12

37,5%

32

32

100%

JUMLAH

Faktor ke dua yang mempengaruhi terjadinya perubahan fungsi keluarga
sebagai akibat dari penggunaan gadget adalah faktor kepraktisan dimana jumlah
responden yang memilih sebesar 43,75%.
Tabel 3.3 Jumlah responden yang memilih faktor
urutan ke-3
No.

Pilihan

Alternatif Jawaban

Responden

Frekuensi

Persentase
(%)

1.

Faktor Kepraktisan

||||||||

8

25%

2.

Faktor Keefisienan

|||||||||||

11

34,375%

3.

Faktor Keefektifan

|||||||||||||

13

40,625%

32

32

100%

JUMLAH

Faktor ke tiga yang mempengaruhi terjadinya perubahan fungsi keluarga
sebagai akibat dari penggunaan gadget adalah faktor keefektifan dimana jumlah
responden yang memilih sebesar 43,75%.

D. Kesimpulan Hasil Angket
Frekuensi dari yang Terbesar

Faktor

1

2

3

Faktor Kepraktisan

6

14

8

Faktor Keefisienan

15

6

11

Faktor Keefektifan

11

12

13

15

Faktor pertama yang mempengaruhi terjadinya perubahan fungsi keluarga
sebagai akibat dari penggunaan gadget adalah faktor keefisienan, hal ini
disebabkan karena dengan adanya gadget membuat pekerjaan manusia lebih
mudah atau tepat dan sesuai untuk mengerjakan sesuatu karena tidak memerlukan
waktu yang lama. Jika dikaitkan dengna fungsi keluarga misalnya dalam fungsi
rekreasi atau hiburan, gadget lebih banyak digunakan untuk hiburan seperti
aplikasi, games, sosia media dan lain sebagainya yang dapat memberikan hiburan
kepada pemakainya.
Kedua, faktor kepraktisan, hal ini disebabkan karena dengan adanya
gadget jadi kita mudah untuk mengakses informasi, menambah wawasan, dan

juga gadget ini mudah dibawa kemana saja dan dapat digunakan dimana pun dan
tentunya memiliki jaringan internet. Selain itu, dengan fitur-fitur canggih gadget
mempunyai aplikasi-aplikasi seperti aplikasi, games, dan software edukasi yang
membantu orangtua untuk mempermudah mengajarkan huruf misalnya, lalu
angka, penjumlahan, dan sebagainya. Apabila orangtua membiarkan anak belajar
sendiri dengan gadgetnya, maka disini hilanglah fungsi dari keluarga, yaitu fungsi
edukasi.
Ketiga, faktor keefektifan, hal ini disebabkan karena dengan adanya
gadget tidak memerlukan waktu yang lama. Apabila dikaitkan dengan

penggunaan gadget dalam keluarga, gadget ini memberikan pengaruh yang cukup
besar. Jika dikaitkan dengan fungsi keluarga misalnya fungsi sosialisasi,
memanggil anak untuk makan saja beberapa orangtua menggunakan gadget
dengan mengirim pesan singkat atau menelepon dibandingkan dengan memanggil
secara langsung.

16

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Keluarga adalah unit sosial terkecil yang terdiri atas suami, isteri, dan
anak-anak serta didahului oleh perkawinan yang memiliki peran yang sangat
besar terhadap perkembangan sosial dan perkembangan kepribadian setiap
anggotanya.
Fungsi-fungsi keluarga yaitu fungsi edukatif, fungsi sosialisasi, fungsi
protektif, fungsi afeksional, fungsi religius, fungsi ekonomis, fungsi rekreatif
dan fungsi biologis. Selain itu, terdapat pula empat fungsi keluarga yang
bersifat universal yaitu sebagai pranata yang membenarkan hubungan seksual
antara pria dan wanita dewasa berdasarkan pernikahan, mengembangkan
keturunan, melaksanakan pendidikan, dan sebagai kesatuan ekonomi.
Ada dua macam bentuk keluarga dilihat dari bagaimana keputusan
diambil, yaitu berdasarkan lokasi dan berdasarkan pola otoritas. Bentuk
keluarga berdasarkan lokasi yaitu adat utrolokal, adat virilokal, adat uxurilokal,
adat bilokal, adat neolokal, adat avunkulokal, dan adat natalokal. Sedangkan
bentuk keluarga berdasarkan pola otoritas yaitu, patriarkal, matriarkal, dan
equalitarian.
Gadget adalah sebuah istilah dalam Bahasa Inggris yang berarti

perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus, seperti handphone,
laptop/notebook/netbook, tablet, MP3 player, dan lain sebagainya. Fungsi
utama gadget itu adalah untuk membantu pekerjaan manusia agar menjadi
lebih praktis, efektif, dan efisien. Adapun manfaat gadget adalah untuk
memperlancar komunikasi, mengakses informasi, wawasan bertambah,
hiburan, dan gaya hidup.
Faktor pertama yang mempengaruhi terjadinya perubahan fungsi
keluarga sebagai akibat dari penggunaan gadget adalah faktor keefisienan, hal
ini disebabkan karena dengan adanya gadget membuat pekerjaan manusia
lebih mudah atau tepat dan sesuai untuk mengerjakan sesuatu karena tidak

17

memerlukan waktu yang lama. Jika dikaitkan dengna fungsi keluarga
misalnya dalam fungsi rekreasi atau hiburan, gadget lebih banyak digunakan
untuk hiburan seperti aplikasi, games, sosia media dan lain sebagainya yang
dapat memberikan hiburan kepada pemakainya.
Kedua, faktor kepraktisan, hal ini disebabkan karena dengan adanya
gadget jadi kita mudah untuk mengakses informasi, menambah wawasan, dan

juga gadget ini mudah dibawa kemana saja dan dapat digunakan dimana pun
dan tentunya memiliki jaringan internet. Selain itu, dengan fitur-fitur canggih
gadget mempunyai aplikasi-aplikasi seperti aplikasi, games, dan software

edukasi yang membantu orangtua untuk mempermudah mengajarkan huruf
misalnya, lalu angka, penjumlahan, dan sebagainya. Apabila orangtua
membiarkan anak belajar sendiri dengan gadgetnya, maka disini hilanglah
fungsi dari keluarga, yaitu fungsi edukasi.
Ketiga, faktor keefektifan, hal ini disebabkan karena dengan adanya
gadget tidak memerlukan waktu yang lama. Apabila dikaitkan dengan

penggunaan gadget dalam keluarga, gadget ini memberikan pengaruh yang
cukup besar. Jika dikaitkan dengan fungsi keluarga misalnya fungsi
sosialisasi,

memanggil

anak untuk

makan

saja beberapa orangtua

menggunakan gadget dengan mengirim pesan singkat atau menelepon
dibandingkan dengan memanggil secara langsung.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka, penyusun memberi saran kepada
pembaca agar dalam pembuatan penelitian untuk memperbanyak teori
sehingga penelitian yang dibuat lebih akurat.
Setelah dilakukan penyebaran angket di kalangan mahasiswa, penyusun
mendapatkan saran atau solusi sebagai upaya untuk mengurangi akibat dari
penggunaan gadget terhadap perubahan fungsi keluarga yang diakibatkan
oleh berbagai faktor, sebagai berikut:

18

1. Faktor Keefisienan
Dari faktor ini didapatkan saran atau solusi bahwa untuk mengurangi
akibat dari penggunaan gadget terhadap perubahan fungsi keluarga adalah
orangtua menjelaskan fungsi dan manfaat gadget serta membuat jadwal
untuk bekumpul bersama keluarga, agar fungsi rekreasi atau hiburan yang
memang merupakan fungsi keluarga tidak berubah dengan adanya gadget.
2. Faktor Kepraktisan
Dari faktor ini didapatkan saran atau solusi bahwa untuk mengurangi
akibat dari penggunaan gadget terhadap perubahan fungsi keluarga adalah
membatasi, mengawasi dan menggunakan gadget seperlunya saja
meskipun anak bermain gadget hanya untuk belajar. Selain itu, orang tua
harus menjelaskan fungsi dan manfaat dari gadget kepada anak dan
selebihnya orangtua yang memang harus mendidik anak baik dalam hal
akademiknya, perilakunya, dan lain sebagainya.
3. Faktor Keefektifan
Dari faktor ini didapatkan saran atau solusi bahwa untuk
mengurangi akibat dari penggunaan gadget terhadap perubahan fungsi
keluarga adalah mengurangi penggunaan gadget ketika di rumah dan
ketika berkumpul bersama keluarga.

19

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.

(2014).

Gadget

dan

pengertiannya.

[Online].

Tersedia:

htttp://www.tekno-pedia.com/gadget-dan-pengertiannya.html Diakses pada
tanggal 25 September 2015
Arikunto, Suharsimi. (2006). Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara
Lestari, Sri. (2012). Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan
Konflik dalam Keluarga . Jakarta: Prenada Media Group

Rahmedina, Citra. (2014). Pengertian, bentuk, fungsi dan peranan dan tugas
pokok

[Online].

keluarga.

Tersedia:

http://citrarhmdn.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-bentuk-fungsi-peranandan.html Diakses pada 24 September 2015
Suryandrio, Baskoro. (2013). Manfaat gadget untuk semua. [Online]. Tersedia:
http://www.ikerenki.com/2013/11/manfaat-gadget-untuk-semuakalangan.html Diakses pada 18 Desember 2015
Syaripudin, T. & Kurniasih. (2014). Pedagogik teoritis sistematis. Bandung:
Percikan Ilmu
Tim Dosen MKDU FPIPS UPI Bandung. (2014). Pendidikan Sosial Budaya.
Bandung: CV. Maulana Media Grafika.
Vinansyah Ghia, G. (2013). Dampak teknologi terhadap keluarga. [Online].
Tersedia: http://informasimasalalu.blogspot.co.id/2013/12/dampak-teknologiterhadap-keluarga-dan.html Diakses pada tanggal 16 Desember 2015

20

LAMPIRAN
Adapun angket yang penyusun sebar kepada Mahasiswa Pendidikan
Bahasa Inggris Kelas A angkatan 2014 adalah sebagai berikut:
Nama

:

Jurusan

:

Dewasa ini, fungsi keluarga seperti fungsi edukasi, fungsi religius, fungsi
rekreassi dan lain-lain telah berubah akibat penggunaan gedget. Di bawah ini
adalah faktor-faktor yang menyebabkan berubahnya fungsi keluarga akibat
penggunaan gedget. Urutkan faktor yang terbesar hingga terkecil.
1. Faktor kepraktisan
2. Faktor keefesienan
3. Faktor keefektifan
4. ........
Menurut

anda

bagaimana

solusi

diatas?...................................................

21

untuk

mengatasi

masalah

22