ANALISIS LEVERAGE OPERASI DAN LEVERAGE K

ANALISIS LEVERAGE OPERASI DAN
LEVERAGE KEUANGAN
Konsep operating dan financial Leverage adalah bermanfaat untuk analisis,
perencanaan dan pengendalian keuangan. Dalam manajemen keuangan, Leverage
adalah penggunaan assets dan sumber dana (sources of founds) oleh perusahaan yang
memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar meningkatkan keuntungan
potensial pemegang saham. Jika semua biaya bersifat variabel, maka akan memberikan
kepastian bagi perusahaan dalam menghasilkan laba. Tapi karena sebagai biaya
perusahaan bersifat biaya tetap, maka untuk menghasilkan laba diperlikan tingkat
penjualan minimum tertentu.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak terkait dengan operasi perusahaan, sehingga
tidak ada kaitannya dengan penjualan perusahaan. Karena biaya tetap tidak terkait
dengan penjulan perusahaan, maka biaya ini menjadi risiko yang hasus ditanggung oleh
perusahaan. Biaya tetap perusahaan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Biaya tetap operasi
Adalah biaya tetap dari aktivitas operasional perusahaan. Risiko yang ditimbulkan
dari biaya ini disebut risiko operasional. Biaya ini seperti biaya sewa gudang, biaya
tenaga kerja bagian administrasi, dan lain-lain.
2. Biaya tetap keuangan
Adalah biaya tetap karena perusahaan menggunakan hutang sebagai sumber
pendanaan perusahaan. Risiko yang ditimbulkan dari biaya ini disebut risiko

keuangan. Biaya ini berupa biaya bunga.
3. Biaya tetap total
Adalah penjumlahan dari biaya tetap operasi dan keuangan. Risiko yang ditimblkan
dari biaya ini disebut risiko bisnis atau perusahaan.
Perusahaan menggunakan operating dan financial leverage dengan tujuan agar
keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya assets dan sumber dananya,
dengan demikian akan meningkatkan keuangan pemegang saham. Sebaliknya leverage
juga menigkatkan variabilitas (risko) keuntungan, karena jika perusahaan ternyata
mendapatkan keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetapnya maka penggunaan
leverage akan menurunkan keuntungan pemegang saham.
LEVERAGE DAN LAPORAN RUGI LABA
PT ASDB

MANAJEMEN KEUANGAN

Laporan Rugi Laba
1 Januari – 31 Desember 1989
( dalam Rp 000,- )
Bentuk yang Diperbaiki
Penjualan Bersih

Biaya operasi variabel
Biaya operasi tetap

Rp5.000.000,Rp3.000.000,1.000.000,Rp4.000.000,-

Operating
Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)
Bunga pinjaman

Rp1.000.000,250.000,-

Laba sebelum pajak (EBT)

Rp 750.000,-

BIAYA TETAP DAN VARIABEL
Pajak penghasilan (40%)
300.000,Biaya variable
Financial adalah biaya yang dalam jangka pendek berubah karena
Leverage


perubahan operasi persuahaan. Biaya variable tersebut meliputi biaya bahan baku,
Laba setelah pajak (EAT)

Rp 450.000,150.000,-

Laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa

Rp 300.000,-

saham prefen
biaya tenaga kerja langsung dan biayaDeviden
pemasaran
langsung.

Biaya tetap adalah biaya yang
dalam
jangka
pendek
tidak

berubah
karena
Laba
per lembar
saham (EPS)
– 100.000
lembar
Rp
3.000,variabilitas operasi (tingkat output yang dihasilkan) maupun penjualan.==========
Biaya-biaya
tersebut meliputi depresiasi bangunan kantor dan pabrik, kendaraan, peralatan kantor,
asuransi kecelakaan, kesehatan dan gaji manajer.

Biaya semivariabel adalah biaya yang menigkat secara bertahap dengan kenaikan
output. Contohnya adalah gaji manajer
Biaya

va

VC

FC
AFC
Output

Output
(b) Tetap

(a) Variabel
(b)
Biaya
SVC

Output

MANAJEMEN KEUANGAN

( c ) Semivariabel
Dengan adanya biaya tetap pada struktur biaya perusahaan, maka untuk
mencapai tingkat keuntungan tertentu, perusahaan harus mampu menghasilkan
penjualan inimum tertentu. Jika sebua biaya perusahaan bersifat variable, maka tidak

ada risiko bagi perusahaan. Biaya tetap itu dapat diklasivikasikan menjadi:
1. Biaya tetap operasi
2. Biaya tetap keuangan
3. Biaya tetap total

Bioaya tetap operasi menimbulkan risiko operasi bagi perusahaan. Biaya
ini timbul dari kegiatan operasi keuangan. Biaya tetap keuangan
menimbulkan risiko keuangan. Biaya ini timbul karena penggunaan
hutang sebagai sumber dana perusahaan. Biata tetap total adalah
penjumlahan dari biaya tetap operasi dengan biaya tetap keuangan.
Seluruh biaya tetap itu menimbulkan risiko bagi perusahaan. Risiko yang
ditimbulkan oleh biaya tetap operasi disebut risiko operasi. Tingkat risiko tersebut secara
kuantitaif dapat diukur dengan leverage operasi. Risiko yang ditimbulkan dari biaya tetap
keuangan disebut risiko keuangan. Tingkat risiko tersebut secara kuantitatif dapat diukur
dengan leverage keuangan. Secara keseluruhan risiko operasi dan risiko keuangan
disebut risiko bisnis atau risiko perusahaan. Tingkat risiko tersebut secara kuantitatif
dapat diukur dengan leverage total.
OPERATING LEVERAGE
Apabila perusahaan memiliki biaya operasi tetap atau biaya modal tetap, maka
dikatakan perusahaan menggunakan leverage. Dengan menggunakan operating

leverage, perusahaan mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan
perubahan laba sebelum bunga dan pajak yang lebih besar. Multiplier effect hasil
penggunaan biaya operasi tetap terhadap laba sebelum bunga dan pajak disebut
dengan degree of operating leverage atau disingkat menjadi DOL.
Sementara itu perusahaan yang menggunakan sumber dana dengan beban tetap
dikatakan bahwa perusahaan mempunyai financial leverage. Penggunaan financial
leverage ini dengan harapan agar terjadi perubahan laba per lembar saham (EPS) yang
lebih besar daripada perubahan laba sebelum bungan dan pajak (EBIT). Multiplier effect

MANAJEMEN KEUANGAN

yang dihasilkan karena penggunaan dana denga biaya tetap ini disebut dengan degree
of financial leverage (DFL).
DOL PADA X =

% PERUBAHAN EBIT
% PERUBAHAN PENJUALAN

ATAU
∆ EBIT

EBIT
DOL pada X =
∆ Penjualan
Penjualan
Atau:
(P-V) Q
DOL =
(P-V) Q - F
Setelah menghitung nilai DOL, selanjutnya menganalisis hasil dari perhitungan
DOL. DOL dapat diartikan, jika volume penjualan berubah (naik/turun) sebesar m%,
maka EBIT akan berubah searan sebesar m% x DOL. Jadi DOL menunjukkan tingkat
sensitivitas volume penjualan terhadap laba operasinya.
FINANCIAL LEVERAGE
Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap
dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar
daripada beban tetapnya sehingga akan meningkat keuntungan yang tersedia bagi
pemegang saham. Financial leverage dengan demikian menunjukan perubahan lab per
lembar saham (earning per share atau EPS) sebagai akibat perubahan EBIT.
% Perubahan EPS
DFL pada X


=
% Perubahan EBIT

Yang dapat diformulasikan menjadi :
∆ EPS
EPS
DFL pada X

=
∆ EBIT
EBIT

MANAJEMEN KEUANGAN

Atau :
(P-V) Q - F
DFL =
(P-V) Q – F – I
Setelah menghitung nilai DFL, selanjutnya menganalisis hasil dari perhitungan

DFL. DFL dapat diartikan, jika EBIT berubah (naik/turun) sebesar n%, maka EPS akan
berubah searah sebesar n% x DFL. Jadi DFL menunjukkan tingkat sensitivitas EBIT
terhadap EPS.
COMBINED LEVERAGE
Leverage kombinasi terjadi apabila perusahaan memiliki baik operating leverage
maupun financial leverage dalam usahanya untuk meningkatkan keuntungan bagi
pemegang saham biasa. Degree combined leverage adalah multiplier atas perubahan
laba per lembar saham (EPS) karena perubahan penjualan. Dengan kata lain degree of
combined leverage adalah rasio antara persentase perubahan EPS dengan persentase
perubahan penjualan.
% Perubahan EPS
DCL pada X =
% Perubahan Penjualan
Yang dapat diformulasikan menjadi :
∆ EPS
EPS
DCL pada X =
∆ Penjualan
Penjualan
ATAU


DCL = DOL x DFL

Setelah menghitung nilai DCL, selanjutnya menganalisis hasil dari perhitungan
DCL. DCL dapat diartikan, jika volume penjualan berubah (naik/turun) sebesar m%,
maka EPS akan berubah searah sebesar m% x DCL. Jadi DCL menunjukkan tingkat
sensitivitas volume penjualan terhadap EPS.
Seperti halnya degree of operating leverage dan degree of financial leverage,
maka degree of combined leverage juga mengukur resiko perusahaan secara
keseluruhan, baik risiko bisnis maupun risiko financial. Bagi investor yang ingin
menanamkan dananya

dalam hubungannya untuk menentukan tingkat keuntungan

MANAJEMEN KEUANGAN

yang diminta. Apabila DCL tinggi berarti resiko perusahaan secara keseluruhan juga
tinggi maka investor juga akan tingkat keuntungan yang tinggi pula. Dengan kata lain
perusahaan yang menggunakan excessive leverage akan menanggung beban tetap
yang lebih tinggi pula kemudian beban tetap yang lebih tinggi ini cenderung akan offset
keuntungan karean penggunaan leverage, dan akhirnya penggunaan leverage yang
excessive akan menyebabkan harga pasar saham menurun yang berarti nilai
perusahaan juga kemakmuran pemegang saham menurun.
Contoh Soal
The Corciva Inc. mempunyai data penjualan payung sebagai berikut :
- Harga jual payung $50/unit.
- Harga variabel sebesar 10% dari harga jual dan biaya tetap sebesar $3000.
Hitunglah :
a. Jika pada tahun 2004 terjual 1000 unit payung, berapakah DOL ?
b. Jika interest yang harus dibayar sebesar $5000, berapakah DFL ?
c. Berapakah DCL perusahaan ?
Jawab :
a. DOL = CM = 1.000($50-$5) =
45.000 = 1,07
EBIT 1.000(45)-3000 45.000-3.000
Artinya : perubahan te
rhadap 1% penjualan akan mempengaruhi
perubahan sebesar 1,07% pada operating income.
b. DFL =
EBIT
=
42.000
= 1,14
EBIT – INTEREST
42.000 – 5.000
Artinya : perubahan 1% pada EBIT mempengaruhi perubahan EPS sebesar
1,14%.
c. DCL = DOL x DFL = 1,07 x 1,14 = 1,22
Artinya : setiap perubahan 1% penjualan akan mempengaruhi perubahan pada
EPS sebesar 1,22%.
d. Jika ditargetkan penjualan naik 10% pada satu tahun mendatang, maka
diperkirakan EBIT perusahaan naik sebesar 10,7% (1,07 x 10%) dan EPSnya
diperkirakan naik sebesar 12,2% (1,22 x 10%, atau 1,14 x 10,7%)

ANALISIS BREAK-EVEN
Banyak perencanaan kegiatan dalam perusahaan yang didasarkan atas
perkiraan tingkat output. Pemahaman hubungan antara skala perusahaan, biaya operasi
dan EBIT pada berbagai tingkat output disebut analisis volume biaya laba atau cost
profit volume analisis yang sering disebut juga dengan break event analysis atau
analisis break event. Suatu perusahaan mencapai kondisi keuangan yang break even

MANAJEMEN KEUANGAN

ketika hasil penjualannya sama dengan biaya operasinya. Hubungan antara pendapatan
penjualan, biaya dan laba dapat diilustrasikan dengan gambar di bawah ini.
Biaya, Pendapatan
(Rp)
Pendapatan Total
Biaya Total

BEP
Biaya Variabel

Biaya Tetap

Q1

Qb

Q2

Output

Jika dikaitkan dengan raporan laba-rugi terhadap konsep biaya dalam ekonomi
dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut:

LAPORAN LABA-RUGI
Sales
COGS
GROSS PROFIT
Administrative expenses
Other cash expenses
Depreciation expenses
EBIT
Interest exopenses
EBT
Tax (%)
EAT

xxx
(xxx)

TR
VC
xxx

(xxx)
(xxx)
(xxx)
xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
xxx

Laba

Biaya-biaya yang lain sebelum EBIT adalah biata tetap (FC). Atas dasar konsep
biaya dan pendapatan di atas maka analisis break pont dapat dilakukan.
Operating Break Even
Adalah untuk menentukan besarnya penjualan yang akan memperoleh laba
operasi (EBIT) mencapai brerak even.

MANAJEMEN KEUANGAN

Q BE



FC
P  V



FC
1  V

Dan

S BE

 P

x

atau

P

Q BE

Cash Break Even
Pada komponen biaya tetap (FC) terdapat biaya depresiasi yang merupakan non
cash expense, jika biaya depresiasi dikeluarkan dari biaya tetap maka dapat dihiting
cash break even.

QCBE

S CBE
 P




x

FC  D
P  V

FC 
1 

D
V

atau

P

QCBE

MANAJEMEN KEUANGAN

manajemen keuangan
BAB I
Analisis financial leverage
Leverage adalah penggunaan asesset dan sumberdana oleh perusahaan yang memiliki
biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan potensial pemegang saham. Jika
pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar dari beban tetap dari
pengunaan dana tersebut.
Kebutuhan dana untuk pembiayaan leverage dipenuhi dengan :
1. Pembiyaan saham biasa dengan hutang/obligasi
2. “ “ “ “ saham preferen. Semua tegantung perusahaan semakin besar leverage (b.
Hutang) maka akan semakin besar resiko dan diharap keuntungan yang besar pula.
Berdasar pada lap L/R / dari Lp. Keunanga Leverage dapat dikelompokkan:
1. Operating Leverage > digunakan u/ meliat bagaimana pengaruh penjualan terhadap
beban tetap yang digunakan untuk menghasilkan laba kotor
2. Financial Leverage > digunakan u/ mengetahui bagaimana pengaruh laba kotor akibat
adanya beban tetap tersebut terhadap kemakmuran pemegang saham.
Indifference point adalah tingkat laba sebelum bunga dan pajak yang dapat menghasilkan
laba perlembar saham yang sama pada berbagai perimbangan pembiayaan leverage.
Biaya tetap > hutang (obligasi) Pihak ke3
Contoh soal :
PT X membutuhkan dana Rp 25.000.00,- untuk menambah kapasitas produksi, dia
mempunyai 3 alternatif pembiayaan yaitu leverage 40%, leverage 15%, leverage 0%.
Alternatif pemenuhan dana dengan hutang mempunayai bebn bunga 5% pertahun dan
pajak penghasilan 40%. Adapun harga saham perlembar sebesar RP 1.000,Pertanyaan :
a. Hitung indefference pointnya ?
b. Buktikan bahwa ke-3 alternatif tersebut mempunyai eps yang sama.
Jawaban :
Diket :
t = 40%
C1 = 5% (40% . 25.000.000) = 500.000
S1 =25.000.000 / 1000 = 25.000 lembar
S2 = (60% . 25.000.000) / 1000 = 15.000 lembar
Jawaban :
IP = X ( 1 - t) = ( X - C2 ) . (1 - t)
S1 S2
X. 0,6 = ( X - 500.000) . 0,6
25.000 15.000
0,6X = 0,6X - 300.000
25.000 15.000
9000X = 15.000X - 7.500.000.000

MANAJEMEN KEUANGAN

6000X = 7.500.000.000
X = 1.250.000
BUKTI EPS SAMA
KETERANGAN LEVERAGE 40% LEVERAGE 15% LEVERAGE 0%
EBIT indefference point Rp 1.250.000 Rp 1.250.000 Rp 1.250.000
Bunga 5% Rp 500.000 Rp 187.500 Rp EBT Rp 750.000 Rp 1.062.500 Rp 1.250.000
Pajak 50% Rp 300.000 Rp 425.000 Rp 500.000
EAT Rp 450.000 Rp 637.500 Rp 750.000
Jumlah saham Biasa 15000 lembar 21250 lembar 25.000 lembar
EPS (Laba perlembar saham Rp 30 Rp 30 Rp 30
Bunga 40 / 100 * 1250000 = 500.000
jumlah saham dicari dari : 60% x 25 000.0000/ 1000 = 150000
Indeference point saham preferen dengan saham biasa
Contoh soal :
1. H
2. Sebuah perusahaan membutyhkan dana Rp 125.000.000,- untuk menambah modal
kerja perrusahaan. San dimngkinkan dipenuhi denagan cara sebagai berikut :
Alternatif A : saham Preferen 35% dan saham biasa 65%
Alternatif B : saham Preferen 45% dan saham biasa 55%
Saham Preferen memberi saham tetap sebesar 8% pertahunnya dan pajak penghasilan
30%. Nilai nominal saham biasa Rp 1.000,- per lembar.
Pertanyaan:
a. Hitung indefference point-nya ?
b. Jika EBIT yang diharpkan perusahaan sebesar Rp 15.000.000,- pertahun. Alternatifman
yang menguntungkan ?, sertai perhitungan !
Jawaban :
Diket :
C1 = 1 . (8% . 43.750.000)
( 1- 0,8 )
= 17.500.000,00
S1 = 125.000.000 : 1000
= 125.000 lembar
S2 = 81.250.000 : 1000
= 81.250 lembar
Jawaban :
IP = X ( 1 - t) = ( X - C1 ) . (1 - t)
S1 S2
X. 0,7 = ( X -17.500.000) . 0,7
125.000 81.250
0,7X = 0,7X - 12.250.000
20 13

MANAJEMEN KEUANGAN

9,1X = 14X - 245.000.000
4,9X = 245.000.000
X = 50.000.000,BUKTI EPS
KETERANGAN Alternatif A Alternatif B
EBIT indefference point Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
Bunga Rp - Rp EBT Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
Pajak 30% Rp 4.500.000 Rp 4.500.000
EAT Rp 10.500.000 Rp 10.500.000
Deviden Rp 3.500.000 Rp 4.000.000
Laba Ditahan Rp 7.000.000 Rp 6.500.000
Jumlah saham Biasa 81 250lembar 68.750 lembar
EPS (Laba perlembar saham Rp 86 Rp 95
deviden 43750000 (saham Preferen) x 8% = 3.500.000,jumlah saham dicari dari : 65% x 125.000.000 : 1000 = 81.250
3. PT X mempunyai susunan modal pada tahun 2004 sebagai berikut :
Saham Biasa 100.000 lembar Rp 50.000.000,Saham preference 6% per tahun 1000 lembar Rp 25.000.000,Pada tahun 2005 membutuhkan tambahan dana sebesar RP 25.000.000,-denagan
alternatif pembiayaan sebagai berikut :
Saham Biasa Rp 10.000.000,- saham Preference Rp 15.000.000,- (Alt A)
Saham Biasa Rp 15.000.000,- saham Preference Rp 10.000.000,- (Alt B)
Saham Biasa Rp 17.000.000,- saham Preference Rp 7.500.000,- (Alt C)
Nilai nominal saham biasa dan saham preference sama denagan nilai sebelumnya, pajak
sebesar 35% :
Pertanyaan:
a. Tentukan EBIT indefference point dan buktikan bahwa EPS-nya sama.
b. Alternatif aman yang paling menguntungkan bagi pemegang saham, bial EBIT sebesar
Rp 7.500.000,- kemkakan dengan alasan !
Jawaban :
diket :
C1 = 1 . (6% . 25.000.000
( 1- 0,35)
= 2.307.692,31
C2 = 1 . ( 6% . 15.000.000
( 1- 0,35)
= 3.692.307,70
S1 = 100.000 lembar + (25.000.000 : 5000)
= 150.000 lembar
S2 = 100.000 lembar + (10.000.000 : 5000)
= 120.000 lembar

MANAJEMEN KEUANGAN

4. Cxz
5. Bagaimana cara membedakana jiak C1 Dan C2 ex hal 9-11
Leverage Dalam Laba Rugi
Leverage jiak dilihat pada laporan laba rugi, maka dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Operating leverage
2. Financial leverage
Kedua amacam leverage tersebut dapat dibedakan kedalam laaporan laba rugi sebagai
berikut :
PT ABC
laporan Laba Rugi
31-Des-10
Penjualan 5000
HPP 25000
Laba Kotor 25000
Biaya Pemasaran 800
Biaya umum 700
Biaya Opersional 1500
EBIT 1000
Bunga pinjaman Rp 250
EBT Rp 750
Pajak 30% Rp 300
EAT Rp 450
Deviden Rp 150
Laba Ditahan Rp 300
EPS (100 lembar) Rp 3
Degree Of Operating Leverage & Degree Of Financial Leverage
Contoh soal :
1. PT X adalah perusahaan yang bergerak dibidang perakitan televisi. Harag jual televisi
per unit adalah Rp 1.000.000,- sedangakan biaya varibel adalh Rp 600.000 per unit,
dengan biaya tetap sebesar Rp 600.000.000,Pertanyaan:
a. Berapa besar EBIT jika unit yang terjual sebesar 20.000.000 unit
b. Berapa DOL pada tingkat pejualan tersebut
c. Apa arti dari DOL tersebut
Jawaban :
a. Besarnya EBIT dengan penjualan 20.000 unit
EBIT = Penjualan : 20.000 x 1000.000 = Rp 20.000.000.000
Biaya Variabel : 20.000 x 600.000 = Rp (12.000.000.000)

MANAJEMEN KEUANGAN

Biaya Tetap : = Rp (600.000.000)
Rp 7.400.000.000
b. Besarnya DOL
DOL pada X = Penjualan - Biaya Variabel
EBIT
= 20 M - 12 M
7,4 M
= 1,08
c. Arti DOL tersebut adalah
Jika EBIT naik 1% maka ada perubahan EPS akan naik sebesar 1,08
2. Pada tahun 2005 PT. X mempunyai laba sebelum bunga Rp 1.000.000.000,- dan EPS
sebesar Rp 3.000,- pada tahun 2006 PT. X mempunyai target EBIT sebesar Rp.
1.200.000.000,- dan EPS sebesar Rp 4.200,- hitung DFL dari PT> X dan apa artinya ?
Jawaban :
Diket :
Perubahan EPS = 4.200 - 3.000 = 1.200
EPS tahun Dasar = 3000
Perubahan EBIT = 1,2M - 1M = 200Jt
EBIT tahun Dasar = 1M
Perubahan EPS
DFL pada X = EPS tahun Dasar
Perubahan EBIT
EBIT tahun Dasar
= 1200
3000
= 200.000.000
1.000.000.000
=2
Jika EBIT naik 1% maka EPS akan naik sebesar 2%
3. PT X memiliki EBIT sebesar Rp 300.000.000,- dan beban bunga pinjaman yang
dibayar sebesar Rp 5000.000,- pajak perusahaan sebesar 35%. Jika perusahaan memiliki
10.000.000 lembar saham yang beredar maka hitung :
a. Berapa Laba perlembar PT X
b. Berapa DFL
c. Jika EBIT meningkat 25% berapa perlembar saham PT X
Jawaban :
a. Laba perlembar
EBIT indefference point Rp 300.000.000
Beban Bunga Rp 5.000.000
EBT Rp 295.000.000
Pajak 35% Rp 103.250.000
EAT Rp 191.750.000
Jumlah saham Biasa 10.000 lembar
EPS (Laba perlembar saham Rp 19

MANAJEMEN KEUANGAN

b. DFL-nya adalah :
DFL pada X = EBIT
EBIT -i- DP
( 1-t )
= 300.000.000
300.000.000 - 5.000.000 - 0
( 1 - 0,3)
= 300.000.000
295.000.000
= 1,0169
c. ,j
EBIT indefference point Rp 375.000.000
Beban Bunga Rp 5.000.000
EBT Rp 370.000.000
Pajak 35% Rp 129.500.000
EAT Rp 240.500.000
Jumlah saham Biasa 10.000.000 lembar
EPS (Laba perlembar saham Rp 24,05

BAB II
Kebijakan deviden
Kebijakan Deviden adalah keputusan apakah laba yang diperoleh peruasahaan akan akan
dibagi kepada pemegang saham ataukah laba akan ditahan guna pembiayaan investaai
dimasa yang akan datang.
Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden :
1. Posisi likwidita sperusahaan (h.j,pendek)
2. Keb. Dana u/ membayar hutang (h.j.panjang, ex: obigasi)
3. Tingkat pertumbuhan perusaaan (deviden dibagi)
4. Kondisi dunia usaha (deviden + bagi, dan sebaliknya)
Macam-macam kebijakan deviden yang bisa dilakukan oleh perusahaan
1. Kebijakan deviden yang stabil > Jumlah deviden yang dibayarkan tiap tahunnya relatif
tetap selama jangkawaktu tertentu, meskipun pendapatan perlembar sahamnya
berfluktuasi(naik-turun)( tidak berpengaruh terhadap perusahaan jika deviden stabil,
keuntungan bagi pemegang aham adalah punya harapan)
Keuntungan> *memberi kesan pada investor kalau prospek baik, *banyak pemegang
saham yang hidup dari pendapatan yang diterima dari deviden, *banyak negara dlm pasar
modal yang menentukan bahwa per. hanya diizinkan menanamkan modalnay bila
menerapkan deviden yang stabil.
2. Kebijakan deviden minimal plus jumlah exstra tertentu> Kebijakan ini menetapkan jml
minimal deviden per lembar sahamsetiap tahunnya, dlm keadaan baik akan dibagi

MANAJEMEN KEUANGAN

deviden exstra(bisa bonus / tambahan). Tiap tahun bisa berubah
3. Kebijakan deviden yang konstan ( tergantung laba) > per. Menetapkan pembayaran
deviden dlm prosentase tetap.
4. Kebijakan deviden yang fleksibel> kebijakan deviden yang disesuaikan dengan
Kondisi financial dan keadan financial per. Yg bersangkutan.
Jenis Deviden :
1. Deviden tunai ( cash devidend) : kita keluarkan uang kas(kartal/giral), tujuannya untuk
memacu kinerja saham
2. “ saham(stock devidend) : tidak mengeluarkan uang kas, mengeluarkan deviden melaui
saham, karna uang tunai terlalu ribe pembagiannya. Tujuannya memacu kinerja saham
dan likwiditas saham n membagi dalam bentuk saham lebih mudah dan pembuatan saham
bisa ditunda.
3. Deviden likwidasi (Liiqwidated devidend) : Dilakukan saat perusahaan dibubarkan,
pembagian aset, distribusi kekayaan terhadap pemegang saham.
Alasan pembagian stock deviden(deviden dlm bentuk saham) :
1. Untuk menambah kas guna pembiyaan usaha,
2. untuk menghadapi kesukaran financial perusahaan
3. Untuk mempertahankan harga pasar supaya tidak cenderung tinggi,
4. mendorong pertumbuhan perusahaan lbh cepat
Stock Split : Pemecahan nilai nominal saham ke dalam bentuk yang lebih kecil dari
sebelumnya. supaya harga pasar stabil
Tanggal yang perlu diperhatikan dalam pembagian deviden :
1. Tanggal pengumuman (declaration Date)
Biasanya diumumkan,*devidennya di tentukan bentuknya (cash/stock),*besar/jml
deviden,*jdwl pembayaran deviden
2. Tanggal cum deviden > tanggal hari terakhir perdagangan saham yang masih memiliki
hak untuk mendapatkan deviden. *pembagian deviden berdasarkan jml saham yg
dimiliki, bukan dilihat dari lamanya deviden.
3. Tanggal ex. Deviden / kadaluwarsa >tanggal perdagangan saham tdk lg melekat hak u/
memperoleh deviden
4. Tanggal pembayaran (date of payments) > tgl pengambilan deviden, jika perusahaan
besar biasanya pembagiannya antara maret-april.
Contoh :
PT Anugrah memiliki struktur modal sebagai berikut :
Saham Biasa @Rp 5.000,- sebanyak 700.000 lembar
Agio Saham Rp 1.500.000.000,Laba Ditahan Rp 7.600.000.000,Berdasarkan rapat pemegang saham diputuskan bahwa 10% akan diberikan dalam bentuk
stock deviden dengan harga pasar sahamnya Rp 7.500,- per lembar.
Bagaimana struktur modal yang baru setelah adanya stock deviden.
Jawaban :
Stock Deviden = 10% X 700.000 lembar = 70.000 lembar
jumlah saham perolehan 70.000 lembar X 7500 Rp 525.000.000

MANAJEMEN KEUANGAN

nilai nominal 5000 X70.000 lembar Rp 350.000.000
Tambahan agio saham Rp 175.000.000
Laba ditahan (awl) Rp 7.600.000.000
stock deviden Rp 525.000.000
laba ditahan (akhir) Rp 7.075.000.000
struktur modal yang baru
saham biasa (@5000 x 770.000 lembar) Rp 3.850.000.000
agio saham Rp 1.675.000.000
laba ditahan Rp 7.075.000.000
modal akhir Rp 12.600.000.000

BAB III
SURAT BERHARGA
Penilaian Obligasi
Contoh soal :
1. Suatu obligasi mempunyai nominal Rp 10.000,-(F) dengan harga pasar Rp 13.500,-(P)
dengan umur jatuh tempo 10 tahun(n). Coupon obligasi sebesar 12% per tahun. Tentukan
besarnaya rate of return obligasi tersebut ?
Jawaban ;
C = 12% . 10.000 = 1.200
C + F-P 1200 + 10.000 - 13.500
yield = n = 10 = 850 = 0,0072 = 0,72%
P + F 13.500 + 10.000 11.750
22
2. PT xmempunyai obligasi senilai Rp 250.000.000,- sesuai dengan nominalnya dengan
bunga obligasi sebesar 10% setiap tahun. Berapa nilai obligasi tersebut pada saat ini jika
rate of return sebesar 8% per tahun.
Jawaban :
Bunga obligasi tahun = 10% x 250.000.000 = 25.000.000
Nilai Pasar = Bunga Tahunan = 25.000.000 = 312.500.000
rate of return 8%
Saham Preferen
Contoh soal :
1. Saham Preferen dengan nilainominal Rp 125.000.000.000,- (10.000.000 lembar) dan
bunga deviden sebesar 8% per tahun dan harga pasar saat ini sebesar Rp
135.000.000.000,-. Berapa rate of return dari saham preferen tersebut :
Jawaban :
Deviden = 125.000.000.000 = 12.500
10.000.000

MANAJEMEN KEUANGAN

Preferen = 135.000.000.000 = 13.500
10.000.000
R = Deviden per lembar saham preferen = 8% x 12.500 = 7,407 %
harga pasar saham 13.500
Nilai saham preferen = 1000 = 13.513,50
Saham biasa
Contoh soal :
Suatu perusahan pada tanggal 1 januari 2010 membeli saham biasa dengan total Rp
120.000.000,- di bursa saham. Perusahaan mengharapkan pada tanggal 31 Desember
2010 mendapatkan deviden sebesar 2% dari nilai beli saham. Dan pada tanggal ini pula
saham akan dapat dijual dengan harga Rp 140.000.000,- berapa besarnya rate of return
dari saham tersebut.
Jawaban :
bab iv
analisa break even (titk pulang pokok)/ bep

Bab v
expansi
Expansi adalah sebagai pelunasan modal(penambah modal), baik perluasan modal kerja
ataupun modal kerja dan modal tetap yang digunakan secara terus menerus dalam
perusahaan.
Expansi meliputi:
1. Penambahan kapasitak produksi
2. Penambahan modal usaha
3. Pembukaan kantor cabang
4. Perluasan dengan mendirikan pabrik baru.
Alasan expansi :
1. Alasan ekonomi
Yaitu perluasa usaha yang didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan laba yang
diperoleh kemudian.
2. Alsan Psykologis (Pribadi) atau ambisi seseorang
Yaitu perluasa usaha yang didasarkan atas ambisi seseorang semata, dan tidak didasarkan
pada untung dan rugi dari expansi tersebut.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam Expansi / skala expansi dipengaruhi oleh :
1. Faktor persaingan terhadap produk yang sejenis
2. Faktor perubahan selera konsumen terhadap produk
3. Faktor tehnologi yang sedang berkembang
Faktor penghambat expansi :
1. Modal yang besar ->susah dicari

MANAJEMEN KEUANGAN

2. Untuk menentukan tempat expansi
Jika salah menemukan pilihan tempat maka produk expansi gagal
3. Kedudukan
4. Menemukan jenis produk baru
Manfaat dilakukan expansi ( keuntungan) :
1. Harga pokok produksi yang lebih ekonomis
2. Pembelian bahan yang lebih ekonomis
3. Harga jual yang lebih murah
4. Penggunaan modal yang lebih efisien
5. Lebih mudah dalam memperoleh modal
6. Kedudukan pasar lebih kuat
7. Manajemen usaha lebih efisien dan efektif
Sumber expansi :
a. Sumber internal
1. Laba ditahan
2. Akumulasi penyusutan
3. Cadangan usaha
4. Saham/pemilik
b. Sumber eksternal
1. Kredit dari penjualan.
2. Kredit dari bank.
3. Investor
4. Obligasi
5. Lising
merger
Pengertian merger adalah pengabungan dua atau lebih perusahaan yang memiliki skala
usaha yang berbeda guna memperkuat skala usahanya, baik dari segi manajemen,
persaingan, produksi, SDM, financial dan lain sebagainya.
Alasan Marger :
1. Memperbaiki manajemen usaha
2. Melakukamn penghematan pajak
3. Efrisiensi biaya produksi
4. Memperkuat persaingan
5. Mendapatkan pasar yang lebih besar
6. Deversifikasi usaha
Jenis merger
1. Merger horisintal
Yaitu pengabungan dua atau lebih perusahaan dalam jenis usaha yang sama atau sejenis
2. Merger Vertikal
Yaitu pengabungan dua atau lebih perusahaan yang memiliki keterkaitan antara input
(bahan baku) dengan out put (hasil produksi) maupun kterkaitan dalam bidang peasaran.
3. Congereric marger
Yaitu pengabungan dua atau lebih perusahaan yang sejenis atau dalam industri yang
samatetapi tidak memproduksi produk yang sama maupun tidak ada
keterkaitanpersamaan.
4. Conglomerate Merger

MANAJEMEN KEUANGAN

Yaitu pengabungan dua atau lebih perusahaan terhadap perusahaan industri yang berbeda
dan tidak memiliki keterkaitan persamaan.
Cara Merger :
1. Pihak yang akan bergabng mengidentifikasi perusahaan tsb.
2. Menentukan harga beli
3. Bila setuju, menejer memberikan rekomendasi kepada pemegang saham.
4. Jika pemegang saham setuju diberikan pembayaran
5.
Bulan juli 2008 PT. AX membayar deviden saham dengan rasio 100:80 dan nilai
nominalnya 1000. Harga pasar suatu saham adalah 1100 berapa nilai deviden yang
dibayar Vo=Ps/Rp>1100/100/80=880, jd setiap pemegang 1 lembar saham menerima
proporsi saham baru yang setara dengan nilai 880
Nilai pasar sahanm baru, nilai nominal saham
Tugas 1
1. Sebuah perusahaan mebutuhkan dana Rp 150.000.000,- untuk modal usaha.
Perusahaan ingin membiayai denagn 2 alternayif yaitu leverage 50% atau leverage 30%.
Harga saham biasa sebesar Rp. 1000,- per lembar, dan bunga obligasi sebesar 12% per
tahun. Pajak perusahaan sebesar 25%
Pertanyaan :
a. Hitung EBIT indefference Point
b. Jika EBIT yang diharapkan Sebesar Rp 15.000.000,- maka leverage mana yang
menguntungkan berikanalasannya ?
Jawaban :
Diket : t = 25%
C = 12%.(50%.150.000.000) = Rp. 90000.0000,S1 = 150.000.000/1000 = 150000 Lembar
S2 = (50%.150.000.000)/1000 = 75000 lembar
IP = X (1-t) = (X-C).(1-t)
S1 S2
0,75X = (X-9000.000).0,75
150000 75000
56.250X = 112.500X - 10.125M
56.250X = 10.125M
X = 18.000.000

2. PT. X mempunyai modal awal sebagai berikut :
- Saham biasa @ Rp 1.000 (100.000 lembar)
- Obligasi @ 1.000 (50.000 lembar) bunga 12%
Pada tahun 2010 membuthkan dana tambahan sebesar Rp 150.000.000,- Kebutuha dana
dipenuhi dengan cara 2 alternatif yaitu leverage 50% atau leverage 30%. Haraga saham
baru dan bunga obligasi sama dengan yang sebelumnya. Pajak prusahaan sebesar 25%.
Pertanyaan :

MANAJEMEN KEUANGAN

a. Hitung EBIT indefference Point
b. Jika EBIT yang diharapkan Sebesar Rp 15.000.000,- maka leverage mana yang
menguntungkan berikanalasannya ?
Jawaban :
diket : t = 25% = 0,25
C1 = 50.000.000 x 12% = Rp 6.000.000,C2 = 6.000.000 + (12%.50%.150.000.000) = Rp. 15.000.000,S1 = 100.000 lembar + ( 150jt/1.000) = 250.000 lembar
S2 = 100.000 lembar + (50%.150jt) = 175.000 lembar
Jawaban :
IP = (X-C1).(1-t) = (X-C2).(1-t)
S1 S2
(X-6000.00).0,75 = (X-15000.000).0,75
250.000 175.000
5,25X - 3.500.000 = 7,5X - 11.250.000
2,25X = 81.000.000
X = 36.000.000
MID SEMESTER
1. Apa bila Perusahaan mempunyai taret laba sebelum bunga dan pajak dari indefferenca
point, alternatif leverage yang bagaimanakah yang menguntungkan ?, Berikan alasan !
Jawaban :
2. PT x mempunyai susunan modal pada tahun 2006 sebagai berikut :
- Saham biasa 100.000 lembar => Rp 100.000.000,- Obligasi 8% pertahun 10.000 lembar => Rp 50.000.000,Pada tahun 2007 membutuhkan dana sebesar Rp 100.000.000, dengan alternatif
pembiayaan sebagai berikut :
• Saham Biasa Rp 60.000.000, obligasi Rp. 40.000.000
• Saham Biasa Rp 80.000.000, obligasi Rp. 20.000.000
• Saham Biasa Rp 50.000.000, obligasi Rp. 50.000.000
Nilai nominal saham dan obligasi sama dengan nilai sebelumnya, pajak sebesar 15%
Pertanyaan :
1. Hitung EBIT indefference Point
2. Alternati mana yang paing enguntungkan bagi pemegang saham, bila EBIT yang
diharapkan sebesar Rp. 40.000.000,- tanpa disertai perhitungan.
Jawaban :
Diket :
t = 15%
C1 = 8% . 50.000.000 = 4.000.000
C2 = 4000.000 + (8% . 40.000.000) = 7.200.000
S1 = 100.000 Lembar + (100jt/1000) = 200.000 lembar
S2 = 100.000 Lembar + (60 jt /1000) = 160.000 lembar
Jawaban :
IP = (X - C1 ) . ( 1 - t) = ( X - C2 ) . (1 - t)
S1 S2

MANAJEMEN KEUANGAN

(X - 4000.000) . 0,85 = (X - 7.200.000) . 0,85
200.000 160.000
0,85X - 3.400.000 = 0,85X - 6.120.000
54
3,4X - 13.600.000 = 4,25X - 30.600.000
0,85X = 17.000.000
X = 200.000.000
Bila EBIT yang diharapkan sebesar Rp. 40.000.000,- maka alternatif
yangmenguntungkan bagi pemegang saham adalah Alternatif yang ke 3 (Saham Biasa Rp
50.000.000, obligasi Rp. 50.000.000 )karena EBIT yang diharapkan lebih besar dari
EBIT indefference point.
3. Berikut laporan neraca tahun 2006
NERACA
(dalam ribuan)
Kas Rp1.000.000 Utang Usaha Rp750.000
Piutang Rp500.000 Modal saham @ 1.000 Rp1.600.000
persediaan Rp850.000 Laba ditahan Rp2.000.000
aktiva tetap Rp2.000.000
jumlah aktiva Rp4.350.000 Pasiva Rp4.350.000
Perusahaan menetapkan pada tahun 2006 akan membagi deviden sebesar 25% dari saham
yang beredar dalam bentuk stock deviden dengan harga saham perlembar sebesar Rp
1.250,- susunlah struktur modal yang baru setelah adanya stock deviden tersebut!
Jawaban :
Stock Deviden = 25% X 1600 lembar = 400 lembr
jumlah saham perolehan 400 lembar X 1250 Rp 500.000
nilai nominal 1000 X400 lembar Rp 400.000
Tambahan agio saham Rp 900.000
Laba ditahan (awl) Rp 2.000.000
stock deviden 500.00
laba ditahan (akhir) Rp 1.500.000
struktur modal yang baru
saham biasa (@1000 x 2000 lembar) Rp 2.000.000
utng usaha Rp 750.000
laba ditahan Rp 1.500.000
agio saham Rp 100.000
modal akhir Rp 4.350.000

Tugas 2
1. Apakah yang dimaksut surat berharga (efek) dan apa tujuan pembelian surat berharga ?
Jawaban:

MANAJEMEN KEUANGAN

Merupakan surat hutang jangka pendek yang dapat diperjual belikan dalam
perdagangan/bisnis dan orang/lembaga akan melakukan investasi dalam efek apabila
terdapat kelebihan dana yang dapat dimanfaatkan.
Tujuan pembelian surat berharga adalah :
Untuk mendapatkan laba/keuntungan
Investasi sementara
Alat likuiditas
2. Apakah yang dimaksut dengan right issue dan warrant.
Jawaban :
Right Issue => hak yang diberikan kepada pemegang saham lama untuk membeli saham
baru kepada pemegang saham yang lama
Warrant => efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberikan hak kepada
pemegang efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu
setelah 6 bulan atau lebih sejak efek tersebut diterbitkan.
Reksa dana => wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masrahat
pemodal untuk selanjutnay diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer investasi.
Opsi => hak untuk menjual dan membeli sekuritas (saham) pada pihak lain.
3. Kita mengenal surat berharga berupa saham biasa dan saham preferen, dimanakah
letak perbedaan kedua saham tersebut !
Jawaban
4. Dilihat dari pembayaran bunganya, obligasi dapat dikelompokkan menjadi 4 macam,
sebut kelemahan dari masing-masing obligasi tersebut.
Jawaban
1. Zero coupon bonds : jenis obligasi yang tidak terdapat pembayaran bunga secara
periodik, namun bunga dan pokok pinjaman dibayar sekaligus pada saat jatuh tempo /
bunga tidak dibayar secara periodik
Kelemahan : bagi perusahaan berat karena saat jatuh tempo pembayaran harus membayar
bunga +pokok ( jadi pembayaran dilakukan 2x)
2. Coupon bonds : jenis obligasi diaman terdapat coupon yang dapat diuangkan secara
periodik sesuai denagan ketentuan periodik.
Kelemahan : bunga obligasi dibayar secara rutin sesuai ketentuan perusahaan sehungga
tidak fleksibel
3. Fixed Coupon bonds : jenis obligasi diaman bunga yang akan dibayar secara periodik
telah ditetapkan sebelum masa penawaran dipasar perdana
kelemahan : bunga oblugasi harus dibayar scara rutin
4. Floating Coupon bonds : jenis obligasi diaman bunga yang akan dibayar akan
ditentukan sebelum jangka waktu tersebut dan berdasarkan kondisi tertentu.
Kelemahan : bunga dibayarkan sebelum jangka waktu kondisi tertentu (tergantung
kesepakatan.
Obligasi dilihat dari hak penukaran :
1. Convertible bonds : yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi
untuk mengkonversikan obligasi ke dalam sejumlah saham milik issuer
2. Exchangable bonds : yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi
untuk mengkonversikan obligasi ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik
issuler

MANAJEMEN KEUANGAN

3. Callable bondsobligasi diamana emiten memiiki hak untuk melunasi lebik awal pokok
obligasi sebelum jatuh tempo.
Obligasi dilihat dari issuernay :
1. Gouverment bonds : yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat
2. Municipal bonds : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah setempat
3. Corporate bonds : obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau BUMN
5. Saham dan bligasi merupakan sama-sama jenis surat berharga, namun keduanya
terdapat banyak perbedaan, coba anda sebutkan perbedaannya.
Jawaban :
saham obligasi
* Bukti Kepemilikan * bukti hutang bagi perusahaan
* memiliki hak suara * Tidak memiliki hak suara
* umur tidak terbatas * jatuh tempo ditentukan
* Harga berfluktuasi * harga relatif stabil
* besarnya bergantung padakeuntungan * Besarnya bunga tetap dan tidak tergantung
pada keuntungan
* claim dalam likwidasi inferior * claim dalam likwidasi superior

6. Apakah pengertian dari analisis BEP dan sebutkan apa saja tujuan dari mempelajari
BEP,
Jawaban :
- Suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel
keuntungan dan volume kegiatan atau produksi.
- Suatu analisa yang bertujuan untuk menentukan satu titik dalam unit atau rupiah yang
menunjukan biya sama denagn pendapatan.
- Titik dimana pertemuan antara pendapatan dan biaya total sehingga perusahaan tidak
mengalami laba/rugi.
7. Asumsi BEP
Jawaban :
1. Biaya harus dibagi menjadi 2 :
a. FC / Biaya Tetap => biaya yang secara keseluruhan tetap (karakteristiknya), tetapi
secara perunit berubah
b. Vc/ Biaya Variabel => berubah” tergantung produksinya/volume kegiatan & jumlah
produksinya
Membutuhkan waktu untuk membaginya.
2. Harga jual produk per unit tidak berubak
Caranya : membutuhkan rentan waktu antara penjualan satu dengan yang lainnya.
3. BEP hanya untuk satu jenis Produk
Caranya: perimbangan penjualan harus konstan
4. Kapasitas (kemampuan) produksi relatif konstan
5. Harga faktor produksi (faktor yang mendukung), relatif konstan
6. Efisiensi(komposisi) produksi tidak berubah.

MANAJEMEN KEUANGAN

8. Apa kelemahan metode grafis dan metode trial and error dalam menghitung BEP ?
Jawaban :
9. Coba anda analisis bagaimana pengaruh perubahan harga yang lebih tinggi terhadap
BEP perusahaan dan demikian pula jika harga menjadi rendah ?
Jawaban :
Jika harga lebih tinggi dari titik BEP maka perusahaan mengalami laba
Jika harga lebih rendah dari titik BEP perusahan mengalami rugi
10. Apakah yang dimaksut dengan BEP single produk dan BEP multi produk
Jawaban :
BAB I
Diposkan oleh 5.A. di 18.07
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Pengikut
Arsip Blog


► 2013 (16)



► 2012 (17)



▼ 2011 (13)
o ► November (1)
o ► Juli (4)
o ▼ Februari (4)
 manajemen keuangan
 akuntansi
 sosial politik
 bahasa indonesia
o ► Januari (4)



► 2010 (1)

MANAJEMEN KEUANGAN

Mengenai Saya

5.A.
Lihat profil lengkapku
Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.

MANAJEMEN KEUANGAN