TUGAS KULIAH SOSIOLOGI ANTROPOLOGI Kel 2

MAKALAH SOSIOLOGI ANTROPOLOGI
MANUSIA DAN PENDERITAAN SERTA MANUSIA DAN KEADILAN

OLEH :
KELOMPOK 2
IKA ALMA NUREZKA
MAHARANI HIRDA
NADYA IDRIANI
NADYA RAHMI WINDESRA
YURI PERMATA SARI

POLTEKKES KEMENKES PADANG
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
JURUSAN GIZI
2015

0

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya serta shalawat dan salam tercurah kepada nabi besar

Muhammad SAW beserta keluarganya hingga akhir zaman, dengan demikian penulis
dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Manusia dan Penderitaan serta Manusia
dan Keadilan”.
Makalah ini dibuat untuk melengkapi persyaratan guna memperoleh nilai dan
pengetahuan khususnya pada mata kuliah Sosiologi Antropolgi. Dalam penyusunan
makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan.
Dalam pelaksanaan penyusunan makalah ini penulis banyak mendapatkan
bantuan dan bimbingan baik moril maupun materil. Untuk itu melalui ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada Ibu Novelasari, SKM, M.Kes sebagai dosen
pembimbing mata kuliah Sosiologi Antropolgi.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu, semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal dan makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

Padang,

September 2015


Penulis

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1.........................................................................................................Latar Belakang
...................................................................................................................1
1.2......................................................................................................Rumusan Masalah
...................................................................................................................1
1.3........................................................................................................Tujuan Masalah
...................................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................3
II.1. Pengeritan Penderitaan.............................................................................3
II.2. Pengertian Siksaan...................................................................................3
II.3. Kekalutan Mental.....................................................................................4
II.4. Penderitaan dan Perjuangan.....................................................................6

II.5. Sebab-Sebab Penderitaan.........................................................................6
II.6. Pengaruh Penderitaan...............................................................................7
II.7. Pengertian Keadilan.................................................................................7
II.8. Keadilan Sosial........................................................................................8
II.9. Macam-Macam Keadilan.........................................................................8
II.10. Kejujuran dan Kecurangan.....................................................................8
II.11. Pemulihan Nama Baik............................................................................9
BAB III KESIMPULAN................................................................................11

2

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

3

BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar belakang
Setiap manusia yang hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan. Baik itu
ringan atau berat. Penderitaan selalu datang tak terduga, manusia takkan pernah tau

kapan , jam berapa, menit keberapa, dan detik keberapa penderitaan akan datang
menghampiri hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan sebaik
baiknya dengan aturan yang berlaku dan sesuai kepercayaan yang ia anut.
Penderitaan biasanya di sebabkan oleh siksaan. Baik fisik ataupun jiwanya.Siksaan
(Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk
menghancurkan kekerasan hati korban. Selain penderitaan dan siksaan manusia juga
mengenal apa yang disebut dengan keadilan. Keadilan adalah cerminan dari suatu
kebijaksanaan yang memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari
berbagai persoalan yang tidak memihak kepada siapapun.
I.2. Rumusan Masalah

a)
b)
c)
d)
e)

1) Penderitaan dan siksaan
Apa yang dimaksud dengan penderitaan dan siksaan?
Apa yang dimaksud dengan kealutan mental?

Apa hubungan penderitaan dan perjuangan?
Apa penyebab penderitaan?
Apa saja pengaruh ari penderitaan?

a)
b)
c)
d)
e)

2) Keadilan
Apa pengertian keadilan?
Apa yang dimaksud dengan keadilan sosial?
Sebutkan macam keadilan?
Apa yang dimaksud dengan kejujuran dan kecurangan?
Apa itu pemulihan nama baik?

1.3. Tujuan Masalah
a) Untuk mengetahui apa itu penderitaan, siksaan, kekalutan mental, hubungan
penderitaan dan perjuangan, sebab-seba penderitaan, dan pengaruh

penderitaan.
1

b) Untuk memahami apa itu keadilan, keadilan sosial,berbagai macam keadilan,
kejujuran dan kecurangan, dan pemulihan nama baik.

BAB II
KAJIAN TEORI

2

A. Manusia dan Penderitaan
1. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta
dhra artinya menahan atau menanggung. Penderitaan juga termasuk realitas dunia
dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan
ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat tidaknya
suatu intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang di anggap penderitaan oleh
seseorang belum tentu merupakan suatu penderitaan bagi orang lain. Dapat pula
suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai

langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagian.
2. Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani ,dan dapat juga
berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat yang ditimbulkan dari siksaan timbulah
penderitaan. Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak
tejadi dan banyak dibaca di beragai mediamassa. Siksaan atau penyiksaan (Bahasa
Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk
menghancurkan kekerasan hati korban.
Siksaan Yang Sifatnya Psikis :
 Kebimbangan
Memiliki arti tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih.
 Kesepian.
Merupakan rasa sepi yang dia alami pada dirinya sendiri / jiwanya walaupun ia
dalam lingkungan orang ramai.
 Ketakutan.
Ketakutan adalah sebuah sesuatu yang tidak dinginkan yang dapat menyebabkan
seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar – besarkan tidak pada
tempatnya, maka disebut sebagai phobia.
3. Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal dengan kekalutan mental.

Kelalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat kemampuan seseorang tidak
dapat menghadapi masalahya.
Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah
sebagai berikut :
a) Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas,
demam, nyeri pada lambung
b) Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati,
apatis, cemburu, mudah marah.
3

c) Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejarkejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan
pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.
d) Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi social.
e) Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga
menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang
melankolis).
f) Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang
berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.
Tahap – tahap gangguan jiwa :
a) Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si

penderita baik jasmani maupun rohaninya.
b) Usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau
lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak
menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas
memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi
bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan
persoalan.
c) Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang
bersangkutan mengalami gangguan.
d) Krisis

ekonomi

yang

berkepanjangan

telah

menyebabkan


meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama gangguan
kecemasan.
e) Dipicu oleh faktor psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya
kesalahan dalam proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri
dalam memecahkan masalah. Konflik-konflik di masa kecil yang
tidak terselesaikan, perkembangan yang terhambat serta tiap fase
perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal dapat
memicu gangguan jiwa yang lebih parah.

4

f) Faktor sosial atau lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya
gangguan jiwa, misalnya budaya, kepadatan populasi hingga
peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak mendukung
untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan
terkena gangguan jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa
tidak dapat menular, tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun
dari orang tuanya. Namun hal ini tidak berlaku secara absolut.
Sebab-sebab Timbulnya Kekalutan Mental

a) Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang
kurang sempurna.
b) Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda
antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia
tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
c) Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan reaksi
berlebihan

terhadap

kehidupan

sosial;

overacting

sebagai

overkompensasi dan tampak emosional
Proses – proses kekalutan mental:
Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang, akan disikapi untuk
mengambil hikmah dari kesulitan yang dihadapinya, setelah mencari jalan keluar
maksimal, tetapi belum mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang pencipta
yaitu Allah SWT, dan bertekad untuk tidak terulang kembali dilain waktu.
Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang
bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa
yang dicita-citakan. Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari
bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu
dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Sedangkan perjuangan merupakan usaha
manusia untuk keluar dari penderitaan.
5

4. Penderitaan dan Perjuangan
Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi
manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia,
melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang
menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus
berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11,
bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang
berusaha merubahnya.
5. Penderitaan dan Sebab-sebabnya
Berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia
dapat dibagi menjadi:
a) Nasip buruk penderitaan ini karenakan perbuatan buruk manusia yang dapat
terjadi dalam hubungan sesama manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan
nasip buruk dan takdir adalah jika takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan
nasib buruk penyebabnya Karena ulah manusia itu sendiri. Contohnya :
penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan. Namun
dengan kesabaran dan tawakal dan optimise merupakan usaha manusia untuk
mengatasi penderitaan tersebut.
b) Kehilangan orang tua, setiap manusia pasti mencintai orang tuanya dan
memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah
yang paling sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya .tapi kesedihan
Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua manusia
yang hidup pasti akan kembali kepada tuhannya.
c) Kemiskinan , banyak orang yang mederita karena kemiskinan , merasa tidak
pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga mengakibatkan
seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia
inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang
telah di berikan oleh tuhan.
d) Bencana, tidak ada seorang pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan
berikan. Bencana bisa kapan saja dating dan menimpa siapa saja bahkan
6

seringkali mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma batin yang
diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan.

6. Pengaruh Penderitaan
Orang yang mendapatkan atau pernah mendapatkan penderitaan pastinya akan
mempengaruhi pada dirinnya, baik itu dalam jumlah yang besar maupun sedikit.
Sikap yang timbul dapat berupa yang positif maupun yang negatif. Sikap positifnya
adalah, manusia mampu mengambil hikmah dari penderitaan yang pernah dia
dapatkan, dan pada nantinya akan terbiasa untuk berusaha agar penderitaan yang dia
alami tidak terulang kembali. Sedangkan pada sisi negatifnya, tentunya akan
merubah pola pikir menuju hal yang negatif. Seperti contohnya : Bila kita tidak
menderita karena tidak punya uang, bisa saja kita melakukan perbuatan kriminal
sepert mencuri. Padahal perbuatan seperti itu sudah jelas-jelas salah.
B. Manusia dan Keadilan
1. Pengertian Keadilan
Keadilan adalah cerminan dari suatu kebijaksanaan yang memberikan
kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai persoalan yang tidak
memihak kepada siapapun. Dan bagi orang yang dapat berbuat adi, maka dial
merupakan orang yang bijaksana.
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia.
Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu
banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau
benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah
ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang
sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang
tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.
2. Keadilan Sosial
Seperti pancasila yang bermaksud keadilan sosial adalah langkah yang
menetukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur. Setiap manusia
berhak untuk mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya
masing-masing.
3. Berbagai Macam Keadilan
a) Keadilan Legal atau Keadilan Moral
7

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi
rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.
Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang
menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than man behind the gun).
b) Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana halhal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara
tidak sama (justice is done when equals are treated equally).
c) Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan
kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas
pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.
4. Kejujuran dan Kecurangan
Kejujuran bersangkut erat dengan masalah nurani. Menurut.Alamsyah dalam
bukunya Budi Nurani. filsafat berfikir. yang disebut nurani adalah sebuah wadah
yang ada dalam perasaan manusia. Wadah ini menyimpan suatu getaran kejujuran.
ketulusan

dalam

meneropong

kebenaran

lokal

maupun

kebenaran

Iliahi.

(M.Alanisyah.1986:83). Orang yang memiliki ketulusan tinggi akan memiliki
keyakinan yang matang. sebabnya orang yang hatinya tidak bersih dan mau berpikir
curang. memiliki keprihadian yang buruk dan rendah dan sering tidak yakin pada
dirinya. Karena apa yang ada dalam nuraninya banyak dipengaruhi oleh
pemikirannya yang kadang-kadang justru bertentangan.
Kekurangan atau curang identik dengan ketidak jujuran atau tidak jujur, dan
sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar,. Curang atau kecurangan
artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya, atau orang itu
memang dari hatinya sudah berbuat curang dengan maksud memperoleh keuntungan
tanpa bertenaga dan berusaha.
Beberapa faktor yang menimbulkan kecurangan, antara lain :
a. Faktor ekonomi

8

Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai makhluk lemah,
tempat salah dan dosa. Sangat rentan sekali dengan hal-hal pintas dalam
merealisasikan apa yang kita inginkan dan fikirkan.
b. Faktor peradaban dan kebudayaan
Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang menumbuhkan
keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya
pergeseran nurani, hamper pada setiap individu di dalamnya sehingga sulit
sekali untuk menentukan dan bahkan menegakkan keadilan.
c. Teknis
Hal ini juga menentukan arah kebijakan, bahkan keadilan itu sendiri,
terkadang untuk bersikap adil kitapun mengedapankan aspek perasaan dan
kekeluargaan, sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan, atau bahkan
mempertahankan kita sendiri harus melukai perasaan orang lain.
5. Pemulihan Nama Baik
Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan
hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga
disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan
nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Pada hakekatnya
pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa
apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan
ahlak yang baik.
Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat
dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan,
ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama
hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap
Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.

9

BAB III
KESIMPULAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani ,dan dapat juga
berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat yang ditimbulkan dari siksaan timbulah
penderitaan.Yang dimaksud dengan penderitaan adalah sesuatu yang menimpa
seseorang yang berawal dari ras tersiksa karena sebuah siksaan. Penderitaan berasal
dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau
menanggung. Penderitaan ada yang ringan dan yang berat. Penderitaan akan
menyebabkan kekalutan mental dan karena penderitaan juga dapat menimbulkan

10

hasrat untuk berjuang merubah nasib. Ada banyak penyebab pendertiaan diantaranya
seperti nasip yang buruk dan karena kehilangan orang tua.
Keadilan yaitu suatu yang mencerminkan kebenaran. Didalam negara ada
yang namanya keadilan sosial. Keadilan sosial yaitu sebuah sikap pemerintah
berlandaskan kebenaran dan keadilan yang menciptakan kesejahteraan bagi seluruh
rakyatnya, sesuai dengan sila kelima pada pancasila. Ada banyak macam keadilan
salah satunya keadilan sosial.
Beralih dari keadilan manusia juga mempunyai sikap jujur dan curang.
Kejujuran dan kecurangan sesorang sangat erat kaitannya dengan hati nurani
seseorang. Pemulihan nama baik adalah kesadaran seseorang terhadap kesalahan
yang telah diperbuat. Cara memulihkan nama baik yaitu dengan insyaf dan tobat.

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Abdulkadir Muhammad, S.H., 2011. Ilmu Sosial Dasar Umum. Bandung: Citra
Aditya Bakti
Widyo nugroho dan achmad muchji. 1994. Seri diktat kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Jakarta: Gunadarma.

11

Dewi

Rosdyana.

2012.

Makalah

Manusia

Dan

Penderitaan.

http://dewirosdyana.wordpress.com/ilmu-budaya-dasar/bab-1-manusia-dankebudayaan/. 1 Oktober 2013
Http://triicecsfabregas.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-penderitaan.html
http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-keadilan.html

12