PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEKNIK K (1)

Pengembangan Modul Pembelajaran TKFL (Ahmad Yusuf) 1

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEKNIK KONSTRUKSI
FABRIKASI LOGAM KELAS XII
DEVELOPMENT OF LEARNING MODULE CONSTRUCTION METAL FABRICATION
ENGINEERING CLASS XI
Oleh: Ahmad Yusuf, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
E-mail: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan modul pembelajaran Teknik Konstruksi Fabrikasi Logam
kelas XII, (2) mengetahui kelayakan modul Teknik Konstruksi Fabrikasi Logam yang dihasilkan. Penelitian ini
merupakan penelitian dan pengembangan (R&D). Pengembangan modul Teknik Konstruksi Fabrikasi Logam
menggunakan 10 tahapan pengembangan, yang meliputi: identifikasi masalah, pengumpulan informasi, desain
produk, validasi desain, revisi desain produk, uji coba produk terbatas, revisi desain produk 1, uji coba pemakaian,
revisi desain produk 2, produksi masal. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa angket validasi modul
dan angket tertutup untuk megetahui respon siswa. Angket validasi modul dilkukan oleh ahli media dan ahli materi.
Data yang dihasilkan dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan Skala Likert. Penelitian ini
telah mengahasilkan modul Teknik Konstruksi Fabrikasi Logam dalam bentuk cetak. Berdasarkan penelitian nilai
kelayakan modul Teknik Konstruksi Fabrikasi Logam dari hasil validasi ahli materi didapat rerata 3. 07, sementara
hasil validasi ahli media didapat rerata 3. 15, uji coba produk terbatas didapat rerata 3. 36, hasil validasi uji coba
pemakaian didapat rerata 3. 37, dan rerata keseluruhan sebesar 3. 24 (kategori Baik).

Kata kunci: Penelitian dan Pengembangan, modul, dan Teknik Konstruksi Fabrikasi Logam.
Abstract
The purpose of this research are: (1) to product learning module Construction Metal Fabrication
Enginering class XII, (2) to determine the feasibility of Construction Metal Fabrication Enginering module
product. The type of this research is research and development (R & D). The development of Construction Metal
Fabrication Enginering module uses 10 stages of development, which include: problem identification, information
gathering, product design, design validation, product design revision, limited product trial, product design revision
1, usage test, product design revision 2, mass production. The instrument used in the research are questionnaire of
module validation and questionnaire to know the student's response. Questionnaire module validation by media
experts and material experts. The data produced is analyzed using descriptive analysis using Likert Scale. This
research has resulted in Construction Metal Fabrication Enginering module in print form. Based on the research
value of the feasibility level of CMFE module from the validation result of the material expert got the average 3.
07, while the media expert's validation result got the average 3. 15, the limited product trial got the average 3. 36,
the validation test result of the usage got the average 3. 37, and an overall average of 3. 24 (Good category).
Keyword: Development and Research, Module, and Construction Metal Fabrication Enginering.

PENDAHULAN
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

bahwa terdapat tiga kelompok mata pelajaran

dalam

pembelajaran

di

SMK-MAK

yang

kelompok teknologi dan rekayasa merupakan

diberikan kepada siswa SMK-MAK. Dalam

salah satu instansi yang mempunyai peranan

Struktur

penting dalam upaya meningkatkan sumber daya


Keahlian Teknologi dan Rekayasa dituliskan

manusia, sebab dapat mempersiapkan tenaga

bahwa Teknik Konstruksi Fabrikasi Logam

kerja yang terampil dan terdidik yang diperlukan

merupakan mata pelajaran kelompok C3 yang

dalam dunia kerja. Seperti yang sudah diatur

termasuk mata pelajaran peminatan wajib bagi

dalam Permendikbud No. 70 tentang Kerangka

seluruh siswa SMK-MAK.

Dasar dan Struktur Kurikulum SMK-MAK


Kurikulum

SMK-MAK

bidang

2 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Tahun 2017.

Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun
2003, pasal 1, ayat 1, yaitu sebagai berikut:

materi yang diberikan oleh guru dikarenakan

“Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta
didik
secara
aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian,
kecerdasan,
akhlak
mulia,
serta
keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara”.
Mata

pelajaran

Teknik

Konstruksi

Fabrikasi Logam (TKFL) merupakan salah satu

mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa
kelas XII di Jurusan Teknik Fabrikasi Logam
(TFL) SMK Negeri 1 Seyegan. Berdasarkan
hasil observasi yang dilakukan pada bulan
Desember

tahun

2016

lalu,

merasa kesulitan dalam mempelajari materi-

pelaksanaan

pembelajaran pada mata pelajaran TKFL siswa
kelas XII ditemukan beberapa permasalahan

belum adanya media atau modul pembelajaran

yang digunakan. Siswa hanya mendengarkan
penjelasan materi-materi yang diberikan oleh
guru dan mencatat apa yang dituliskan oleh guru
di papan tulis.
Berdasarkan permasalahan pembelajaran
yang ada di lapangan seperti yang telah
dipaparkan dapat di minimalisir dengan adanya
bantuan media pembelajaran, yaitu dengan
adanya

terlihat

dari

masih

rata kelasny untuk TFL 1 adalah 71. 63 dan
untuk kelas TFL 2 adalah 70. 37 sedangkan
untuk nilai KKM yang ditetapkan disekolah 75.
Selain nilai pada saat pembelajaran di kelas

permaslahan yang ada yaitu belum adanya
modul dalam pembelajaran sehingga siswa
hanya terpaku dengan materi yang disampaikan

dapat

memahami materi sepenuhnya. Dengan cara
seperti ini siswa diharapkan dapat memahami
secara

keseluruhan

apa

yang

sebenarnya

dijelaskan oleh guru untuk lebih meningkatkan
kualitas dalam proses belajar mengajar.

dikutip

mandiri. Selain itu, materi-materi pada mata
pelajaran TKFL ini sebagian besar menggunakan
gambaran ilustrasi dalam penjelasannya namun

Arsyad

(2005:

4),

media

fotografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi
visual atau variabel, dengan kata lain media
pembelajaran adalah komponen sumber belajar
atau wahana fisik yang mengandung materi
pembelajaran di lingkungan pesta didik yang

dapat merangsang peserta didik untuk belajar.
Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana
dalam

bukunya

yang

berjudul

Media

Pembelajaran (2008: 14-15), Media bahan cetak
adalah media visual pembuatannya melalui
proses pencetakan/Printing atau ofset. Media

sulit untuk bisa dipahami oleh siswa.
Jurusan

Azhar


pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis,

oleh guru atau kurang referensi untuk belajar

Ketua

yang

Menurut Gagne’ dan Briggs (1975) yang

rendahnya hasil ulangan harian siswa yang rata-

Menurut

pembelajaran

dipelajari oleh siswa secara mandiri agar mampu

yang dihadapi oleh siswa.
Permasalahan

modul

dan

Guru

Pengampu mata pelajaran TKFL, siswa masih

bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui
huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan

Pengembangan Modul Pembelajaran TKFL (Ahmad Yusuf) 3

untuk lebih memperjelas pesan atau informasi

Logam di SMK Negeri 1 Seyegan, sedangkan

yang disajikan.

untuk ahli media pembelajaran dari dosen UNY.

Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana

Pada uji coba produk terbatas diambil 5 siswa

(2008: 14), modul merupakan suatu paket

dari kelas XII TFL 1, sedangkan untuk uji coba

program yang disusun dalam satuan tertentu dan

pemakaian adalah 25 siswa dari kelas XII TFL 2.

didesain sedemikian rupa guna kepentingan

Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah

belajar siswa.

modul pembelajaran TKFL.

Satu paket modul biasanya

memiliki komponen petunjuk guru, lembaran
kegiatan siswa, lembar kerja siswa, kunci
lembaran

kerja,

lembaran

tes,

dan

Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan yang digunakan

kunci
dalam

lembaran tes.

penelitian

ini mengadopsi langkah-

langkah penelitian pengembangan dari Sugiyono
METODE PENELITIAN

(2015: 298-311) dengan beberapa penyesuaian

Jenis Penelitian

yang bertujuan untuk menghasilkan produk suatu

Metode yang digunakan dalam penelitian

modul TKFL. adapun langka-langkah yang

ini adalah metode peelitian dan pengembangan.

dilakukan dalam penelitian dan pengembangan

Metode penelitian dan pengembangan (R&D)

yaitu:

adalah sebuah metode penelitian yang produk

informasi, desain produk, vaidasi desain, revisi

dari hasil penelitiannya apabila digunakan untuk

desain, uji coba produk terbatas, revisi produk 1,

membantu

uji coba pemakaian, revisi produk 2, dan produk

melakukan

pekerjaan

maka

pekerjaannya akan semakin produktif, efektif

identifikasi

masalah,

pengumpulan

masal.

dan efisien. Sugiyono (2015: 297).
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
Waktu dan Tempat Penelitian

Data

Penelitian pengembangan modul TKFL

Data yang didapat dari penelitian ini

ini dilakukan di SMK Negeri 1 Seyegan yang

digunakan

beralamat

8,

pembelajaran TKFL yang dihasilkan agar layak

Jamblangan, Margomulyo, Seyegan, Sleman

digunakan. Data yang diperoleh ada dua macam

55561. Penelitian ini diakukan pada tanggal 23

data, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.

Februari sampai 3 Maret 2017.

Data kualitatif yaitu data pokok yang didapatkan

di

Jalan

Kebonagung

Km.

untuk

meniali

kualitas

modul

dari ahli materi, ahli media dan siswa tentang
Subjek Penelitian
Subjek untuk penelitian ini adalah ahi
materi, ahli media pembelajaran dan siswa kelas
XII SMK Negeri 1 seyegan. Ahli materi diambil
dari dosen UNY yang menguasai TKFL dan dari
guru mata pelajaran Teknik Konstruksi Fabrikasi

penilaian modul pembelajaran TKFL. Data
kualitatif berupa saran dan masukan untuk
perbaikan modul pembelajaran TKFL yang
didapat dari kegiatan validasi kepada ahli materi,

4 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Tahun 2017.

ahli media, dan juga dari siswa pada kegiatan uji

penilaian dihitung berdasarkan rumusan dari S.

coba produk terbatas dan uji coba pemakaian.

Eko Putro Widyoko (2015: 110), hasilnya

Instrumen

yang

digunakan

dalam

disajian pada Tabel 1.

penelitian ini adalah instrumen non tes berupa
angket. Jenis angket yang digunakan adalah
angket tertutup dengan skala Likert.
Instrumen untuk ahli materi pembelajaran
berupa ngket tanggapan atau peniliaan ahli
materi terhadap isi materi pada modul TKFL.

Tabel 1. Tabel Klasifikasi Produk
No.
1
2
3
4

Instrumen yang digunakan untuk ahli materi ini
berisikan aspek-aspek dalam modul, yaitu: self
instruction, self contained, stand alon, adatif,
user friendly, clarity of massage, representasi isi

Rerata Skor
>3, 25 s/d 4, 00
>2, 50 s/d 3, 25
>1, 75 s/d 2, 50
1, 00 s/d 1, 75

Nilai rerata skor dari setiap aspek yang
telah

ditentukan

berhubungan

dengan

media

Keterangan:

pembelajaran, yaitu: format, organisasi, daya

A =Rerata skor aspek

tarik, bentuk dan ukuran huruf, ruang (spasi

B =Jumlah total skor tiap aspek

kosong), konsistensi, dan penyajian gambar, dan

C =Jumlah responden

instrumen untuk siswa berupa angket tanggapan

D =Jumlah butir instrumen

atau

penilaian

siswa

terhadap

menggunakan

............................................................(1)

untuk ahli media pembelajaran berisiskan aspekyang

dihitung

persamaan 1.

dan klasikal/individu. Sedangkan instrumen
aspek

Klasifikasi Produk
Sangat Baik
Baik
Tidak Baik
Sangat Tidak Baik

modul

dikembangkan.

Rerata skor pada setiap aspekk tersebut

Instrument untuk siswa ini berisi aspek yang

kemudian dirata-rata lagi untuk setiap instrument

berkaitan dengan penggunaan sebagai sarana

validasi.

belajar,

dicocokan pada Tabel 1. Modul TKFL akan

pembelajaran

yang

yaitu:

telah

kemudahan

dimengerti

dan

Hasil

rerata

tersebut

kemudian

dinilai layak untuk siswa kelas XII jika rerata

kemudahan pemakaian.

skor dari keseluruhan aspek pada setiap aspek
Teknik Analisis Data

adalah >2, 5 atau minimal berada pada

Teknik analisis data yang digunakan ini

klasifikasi baik.

adalah teknik analisis data deskriptif. Analisis
deskriptif

digunakan

untuk

mengetahui

kelayakan modul pembelajarn TKFL. Skala

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Validasi Ahli Materi

pengukuran yang digunkan adalah skala Likert

Ahli materi untuk validasi modul TKFL

dengan empat pilihan jawaban: sangat baik (skor

ini adalah dosen dari Pend. Teknik Mesin FT

4), baik (skor 3), tidak baik (skor 2), dan sangat

UNY dan guru mata pelajaran TKFL di SMK

tidak baik (skor 1). Interval jarak antar skala

Negeri 1 Seyegan. Penilaian dari sisi materi

Pengembangan Modul Pembelajaran TKFL (Ahmad Yusuf) 5

didasarkan pada 8 aspek penilaian, yaitu: self

ukuran huruf, ruang (spasi kosong), konsistensi,

instruction, self contained, stand alon, adatif,

dan penyajian gambar. Data hasil validasi ahli

user friendly, clarity of massage, representasi isi

media dapat dilihat pada Tabel 3.

dan klasikal/individu. Data hasl validasi ahli
Tabel 3. Hasil Analisis Data Ahli Media

materi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Analisis Data Ahli Materi
No.
1
2
3
4
5
6
7
8

Aspek Penilaian
Self Instructional
Self Contained
Stand Alone
Adaptive
User Friendly
Clarity Of
Message
Representasi Isi
Klasikal/
Individual
Total

Rerata
3. 38
3. 33
3
3
2. 83

Klasifikasi
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Baik

3

Sangat Baik

3

Baik

3

Baik

3. 07

Baik

No.
1
2
3
4
5
6
7

Aspek Penilaian
Format
Organisasi
Daya Tarik
Bentuk dan
Ukuran Huruf
Ruang (Spasi
Kosong)
Konsistensi
Penyajian
Gambar
Total

Rerata
3. 17
3. 2
3
3. 43

Klasifikasi
Baik
Baik
Baik
Sangat
Baik

3

Baik

3. 17

Baik

3. 10

Baik

3. 15

Baik

Berdasarkan hasil penilaian pada Tabel 3.
Hasil validasi dari ahli media menyatakan bahwa

Berdasarkan hasil penilaian pada Tabel 2.

rerata keseluruhan aspek pada penilaian dari sisi

Hasil validasi dari ahli materi menyatakan

media pembelajaran adalah 3. 15 dan berada

bahwa rerata keseluruhan aspek pada penilaian

pada klasifikasi “Baik”. Rerata dan klasifikasi

dari sisi materi pembelajaran adalah 3. 07 dan

tersebut menunjukan bahwa modul TKFL yang

berada pada klasifikasi “Baik”. Rerata dan

dikembangkan sudah layak dai sisi media

klasifikasi tersebut menunjukan bahwa modul

pembelajaran. Saran dari ahli media yaitu:

TKFL yang dikembangkan sudah layak dai sisi

penambahan peta konsep pada setiap awal

materi pembelajaran. Saran dari ahli materi

materi, memperbaiki tabel dan gambar yang

yaitu: penambahan contoh soal sederhana.

kurang jelas. Masukan dari ahli media ini

Masukan dari ahli materi ini digunakan untuk

digunakan

perbaikan modul TKFL sebelum dilakukannya

sebelum dilakukannya uji coba produk terbatas

uji coba produk terbatas agar produk menjadi

agar produk menjadi lebih baik dan layak.

untuk

perbaikan

modul

TKFL

lebih baik dan layak.
Hasil Uji Coba Produk Terbatas
Hasil Validasi Ahli Media

Uji coba produk terbatas dilakukan untuk

Ahli media yang melakukan validasi

mencari kekurangan-kekurangan lain dari modul

modul TKFL ini dari dosen Pend. Teknik Mesin

TKFL yang telah dikembangkan. Jmlah siswa

FT UNY. Penilaian dari sisi media pembelajaran

pada uji coba produk terbatas ini adalah 5 siswa.

didasarkan pada 7 aspek penilaian untuk modul,

Data hasil uji coba produk terbatas dapat dilihat

yaitu: format, organisasi, daya tarik, bentuk dan

pada Tabel 4.

6 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Tahun 2017.

Tabel 4. Hasil Analisis Data Uji Coba Produk

Masukan dari siswa ini digunakan untuk

Terbatas

perbaikan modul TKFL sebelum dilakukan
produksi masal.

No
1
2

Aspek
Kemudahan
Dimengerti
Kemudahan
Pemakaian
Total

Rerata

Klasifikasi

3. 37

Sangat Baik

3. 35

Sangat Baik

3. 36

Sangat Baik

Hasil Data Keseluruhan
Berdasarkan dari hasil semua rerata dan
klasifikasi yang didapatkan oleh modul TKFL
ini. Jika diambil reratanya lagi dari keseluruhan

Berdasarkan hasil penilaian pada Tabel 4.

yaitu sebanyak 3. 24 dan berada pada klasifikasi

Hasil uji coba produk terbatas menyatakan

“baik”, dari hasil rerata dan klasifikasi tersebut

bahwa rerata keseluruhan aspek adalah 3. 36 dan

menunjukan

berada pada klasifikasi “Sangat Baik”. Saran dari

dikembangkan sudah layak dugunakan untuk

siswa yaitu: perbaikan pada daftar isi. Masukan

bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran kelas

dari siswa ini digunakan untuk perbaikan modul

XII Jurusan TFL SMK Negeri 1 Seyegan.

TKFL sebelum dilakukannya uji coba pemakaian

Karena untuk mendapatkan suatu produk yang

agar produk menjadi lebih baik dan layak.

layak untuk kegiatan pembelajaran itu harus

bahwa

modul

TKFL

yang

mempunyai rerata >2. 50 atau berada pada

Hasil Uji Coba Pemakaian
Uji coba pemakaian dilakukan untuk
mencari kekurangan-kekurangan lain dari modul
TKFL yang telah dikembangkan. Jmlah siswa

klasifikasi “baik”. Data hasil penilaian kelayakan
modul TKFL disajiakan pada Tabel 6. dan
Gambar 1.

pada uji coba pemakaian ini adalah 25 siswa.

Tabel 6. Data Hasil Penilaian Kelayakan Modul

Data hasil uji coba pemakaian dapat dilihat pada

TKFL.

Tabel 5.
Tabel 5. Hasil Analisis Data Uji Coba Pemakaian
No.
1
2

Aspek
Kemudahan
Dimengerti
Kemudahan
Pemakaian
Total

Rerata

Klasifikasi

3. 49

Sangat Baik

3. 26

Sangat Baik

3. 375

Sangat Baik

Berdasarkan hasil penilaian pada Tabel 5.
Hasil uji coba produk terbatas menyatakan
bahwa rerata keseluruhan aspek adalah 3. 375
dan berada pada klasifikasi “Sangat Baik”. Saran
dari siswa yaitu: perbaiakan pada sampul modul.

No. Aspek penilaian
1 Ahli materi
2 Ahli media
3 Uji coba produk
terbatas
4 Uji coba
pemakaian
Total

Rerata
3.07
3.15
3.36
3.37
3.24

Klasifikasi
Baik
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Baik

Pengembangan Modul Pembelajaran TKFL (Ahmad Yusuf) 7

penilaian didapatkan nilai rata-rata 3. 07 dan
berada pada klasifikasi “Baik”, hasil validasi
ahli media berdasarkan 7 aspek penilaian
didapat nilai rata-rata 3. 15 dan berada pada
klasifikasi “Baik” hasil uji coba produk
terbatas

berdasarkan

2

aspek

penilaian

didapatkan nilai rata-rata 3. 36 berada pada
klasifikasi “Sangat Baik”, dan hasil dari uji
coba

Gambar 1. Data Hasil Penilaian Kelayakan

pemakaian

berdasarkan

2

aspek

penilaian didapatkan nilai rata-rata 3. 375

Modul TKFL.

berada pada klasifikasi “Sangat Baik”.

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Simpulan

Berdasarkan

Dari hasil penelitian dan pembahasan

yang

telah

dilakukan, maka peneliti memberikan saran

yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

sebagai berikut:

1. Bagi

1. Modul pembelajaran TKFL untuk kelas XII

penelitian

guru

sebaiknya

pengembangan

materi

selalu

melakukan

pembelajaran,

Jurusan TFL SMK N 1 Seyegan. telah selesai

menyajikan materi tersebut secara jelas dan

dibuat dengan 10 langkah pengembangan
(2)

menarik sehingga mudah dipahami siswa.
2. Bagi siswa diharapkan selalu belajar dan

pengumpulan informasi, (3) desai modul

memahami materi-materi yang disampaikan

pembelajaran, (4) validasi desain modul, (5)

oleh guru dan selalu melatih kemampuan

revisi desain modul, (6) uji coba terbatas, (7)

praktik sehingga mempunyai sekil praktik

revisi produk 1, (8) uji coba pemakaian, (9)

yang baik.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan bisa

yaitu:

(1)

identifikasi

masalah,

revisi produk 2, (10) produk siap digunakan.
Setelah

melalui

semua

langkah

pengembangan, maka modul TKFL layak
untuk digunkaan sebagai sarana belajar
mandiri siswa dan media pembelajaran di
kelas.
2. Tingkat kelayakan modul pembelajaran TKFL

melanjutkan penelitian modul pembelajaran
TKFL untuk mencari pengaruhnya terhadap
pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA
. ( 2003). Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.

penilaian produk, yaitu: (1) validasi ahli
produk terbatas dan, (4) uji coba pemakaian.
Hasil validasi ahli materi berdasarkan 8 aspek

membandingkan

dengan media pembelajaran lainnya.

yang dihasilkan ditentukan dari 4 kegiatan
materi, (2) validasi ahli media, (3) uji coba

ataupun

Andi

Prastowo. (2011). Panduan Kreatif
Membuat
Bahan
Ajar
Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.

8 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Tahun 2017.

S.

Eko

Putro Widoyoko. (2015). Teknik
Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajara.

Azhar Arsyad. (2015). Media Pembelajaran
Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pres.
Rudi Susilana & Cepi Riyana. (2008). Media
Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung:
Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Dosen Pembimbing,

Mei 2017

Aan Ardian, M.Pd.
NIP. 19780131 200312 1 002