Amerika serikat dalam nafta review

Nama

: Anisa Suri

NIM

: 2013-22-015

Kelas

: Kamis, 12.00

Dosen

: Kesi Yovanna

Tugas UAS
Dinamika Kawasan Amerika
Review 1

Kerjasama Militer China dan Argentina : Sebuah Potensi Tahap Baru dalam

Hubungan Pertahanan China – Amerika Latin
China dan Argentina mempublikasikan tentang tujuan mereka untuk melakukan
kerjasama pertahanan, didalam pertemuan di Beijing pada Febuari 2015. KTT tersebut diikuti
dengan perjanjian sebelumnya antara China-Argentina dalam “Kemitraan strategis yang
komprehensif” dan juga mendirikan “Kerjasama joint communiqué antara China-Argentina di
bidang pertahanan, teknologi dan industri” pada tahun 2014. Kerjasama ini meliputi kerjasama
pertahanan yang telah diumumkan oleh kedua belah pihak dalam KTT Febuari 2015, yang
menengaskan mengenai beberapa perjanjian militer dan mengenai penjualan pesawat tempur
buatan China untuk Argentina. Secara keseluruhan pengumuman kerjasama ini membahas
tentang beberapa elemen yang berhubungan dengan pertahanan yaitu : kerjasama dalam bidang
teknologi pesawat tempur, kapal angkatan laut, kapal amfibi berlapis baja, kerjasama luar
angkasa, pertukaran militer dan di bidang lain. Kerjasama China-Argentina untuk memperbarui
armada militer yang di miliki oleh Argentina dan juga sebagai tujuan China untuk memiliki
peran di Amerika Latin. Secara bersama-sama, perjanjian ini akan melibatkan setiap cabang
militer Argentina dan menjadi konteks dalam memperluas keterlibatan hubungan ChinaArgentina di semua aspek. Modernisasi kebutuhan militer Argentina keinginan untuk terus
meningkatkan hubungan dengan China.
Kontrak China dengan Argentina telah terpenuhi, mereka secara substansial akan
meningkatkan nilai ekspor senjata ke Amerika Latin, dan berpotensi menciptakan peluang untuk
ekspansi di masa depan. Meskipun harga untuk penawaran China dengan Argentina sulit untuk
diukur, namun perkiraan menunjukkan bahwa penjualan senjata China tidak hanya untuk


Argentina, tetapi juga ke Amerika Latin secara keseluruhan, akan telihat peningkatan yang
substansial. Kemudian adanya kenaikan harga ekspor senjata yang dilakukan oleh China ke
negara-negara di Amerika Latin, penjualan ini memberikan kontribusi kecil terhadap ekspor
senjata China ke kawasan Amerika Latin yaitu sekitar $130 juta pada tahun 2014. Adapun
perkembangan naik turunnya nilai penjualan dinatar China dengan negara-negara di kawasan
Amerika Latin. Dalam perjanjian yang sedang berlangsung ini akan menujukan perbedaan yang
jauh dari tahun-tahun sebelumnya dan juga ekspor perlengkapan militer China ke Argentina dan
semua kawasan Amerika Latin secara menyeluruh, penjualan tersebut akan memberikan
sentakan kuantitatif yang signifikan terhadap ekspor dalam bidang perthanan yang di lakukan
oleh China. Tidak hanya penjualan dalam bidang pertahanan saja namun potensi penggunaan
militer untuk kedua belah pihak dan adanya investasi sebesar $300 juta untuk CLTC.
China dan Argentina sudah memiliki pengalam pertama untuk ekpor ke wilayah Amerika
Latin dan bisa berpotensi membuka pintu untuk pertumbuhan lebih lanjut. Perkembangan
keterlibatan militer China di Amerika Latin dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase pertama,
tahap pertama berlangsung kira-kira dari awal tahun 1990-an hingga 2000-an, terlihat bahwa
pada awalnya penjualan militer relative rendah dan juga dalam pertukaran militer China dan
Amerika Latin. China mengikuti pola keterlibatan komersial, dengan mulai menjualan
perlengkapan militer dengan harga yang sangat murah, kemudian hal tersebut bergeser dengan
China menawarkan barang yang lebih canggih seperti penjualan pesawat angkut Y-12 ke Peru,

Rudal udara dan derek senjata ke Bolivia dan rudal anti tank ke Ekuador.
Kemudian tahap kedua, berjalan kira-kira dari pertengahan 2000-an hingga saat ini,
telihat bahwa pertumbuhan penjualan pertahunnya tumbuh hingga hamper $100 juta dalam tahun
2010 diikutu dengan kemajuan pesat dari keterlibatan dalam bentuk lain, yang paling signifikan
yaitu mencakup seperti L-15 sebagai pesawat latih ke Venezuela, K-8 pesawat latih ke Bolivia,
Ekuador, Venezuela, Y-8 pesawat angkut ke Venezuela, radar udara ke Ekuador dan Venezuela,
APC ke Argentina dan Venezuela, kendaraan infanteri tempur ke Venezuela dan rudal udara jarak
pendek ke Venezuela. Sumbangan barang pelatihan terutama ke Peru dan Kolombia juga terjadi
di periode ini.

Adanya sebuah potensi tahap ketiga yaitu dikeluarkannya perjanjian-perjanjian yang
masih tertunda namun kemungkinan akan menjadi sebuah cirri dari hubungan militer ChinaAmerika Latin di masa depan. Kontrak yang di bangun oleh China dan Argentina merupakan
tolak ukur untuk adanya ekspor senjata dan juganya munculnya kompetisi dengan pemasok dari
Eropa dan Rusia, ada pun perjanjian produksi bersama untuk produk-produk canggih. Penjualan
untuk semua peralatan militer, termasuk angkatan laut dan kerjasama strategis dengan
melibatkan control satelit. Jika fase ini tercapai makan akan terlihat penjualan senjata China terus
meningkat dan meluas, serta produksi bersama dengan Argentina dalam pembuat FC-1 atau APC
VN1 akan menarik minta pembeli. Pertukaran militer, seperti delegasi Argentina dalam kunjuan
ke Beijing pada Febuari 2015, dimana para pejabat militer serta presiden membantu merumuskan
perjanjian ini akan dilanjutkan dan diperluas denga baik.

Tertundanya perjanjian ekstensif China dengan Argentina mengantar mereka ke fase baru
antara China-Amerika Latin dalam kerjasama pertahanan menghadirkan beberapa impilkasi bagi
tujuan AS. Pemerintahan Obama telah menekankan empat pilar dalam kebijakan AS ata Amerka
Latin yaitu “Mempromosikan ekonomi dan sosial, menjamin keamanan warga negara,
memperkuat institusi yang efektif dari pemerintahan yang demokratis dan mengamankan energy
bersih untuk masa depan. Deklarasi AS telah menekankan berakhirnya era Doktrin Monroe dan
fokus baru terhadap kemintraan yang bertujuan untuk memajukan kepentingan bersama dalam
membina kesejahteraan, keamanan, demokrasi dan pembangunan. Mengingat tujuan tersebut
dapat meningkatkan kehadiran China di wilayah Amerika Latin.
Amerika Latin merupakan sebuah wilayah yang pertama kali tekena dampak dari potensi
penjualan senjata China terhdap pengurangan kontribusi di pasar regional AS, terutama jika
perjanjian terobosan China dengan Argentina menyadari potensi mereka sebagai tempat berpijak
untuk penjualan dari sisa wilayah itu. Bukti menunjukan bahwa penyempitan sementara berasal
dari kemungkinan berasal dari sumber lain China dan hanya memiliki efek terbatas pada
pemasok senjata AS. Prospek masa depan untuk penjualan senjata AS ke wilayah tersebut
dipengaruhi oleh empat faktor , impor senjata Amerika Latin telah berkembang selama satu
decade terakhir, namun penjualan senjata AS belum berpacu bahkan telah menurun dalam waktu
beberapa tahun sudah ada pemain ekstenal pada wilayah ekspor seperti Rusia dan Eropa yang
telah melampaui AS dari beberapa dasarwasa lalu.


Seperti China, mayortas penjualan militer Rusia ke Amerika Latin sekitar 80 persen sejak
tahun 2006. Negara-negara di Eropa seperti Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris
memiliki kualititas barang yang sama dengan Amerika Serikat. Persenjataan AS hingga saat ini
akan terus mengalami persaingan, terlepas dengan pengingkatan impor China. Lalu, pasar ekspor
China ke wilayah Amerika Latin pada tahun 2014 relatif rendah dan telah berkompetisi dengan
Rusia. Lalu yang ketiga, ekspor AS mampu menghadapi persaingan dari negara-negara
berkembang lainnya.
Kemudian adapun potensi bahaya keamanan dalam ekspansi kerjasama pertahanan
China-Amerika Latin namun bukan dalam artian ancaman militer amun sumber sumber yang
berisiko. China telah berkembang pesat dalam hubungannya dengan Amerika latin dalam segi
diplomatic, ekonomi, budaya, dan militer. Selanjutnya China jelas terlihat mengambil
pendekatan strategis untuk melibatkan dirinya seperti yang tercantum dalam kertas putih China
tahun 2008 yaitu “China’s Policy Paper on Latin America and Caribbean” yang menyatakan
bahwa China memandang hubungannya dengan wilayah Amerika Latin yang bertujuan sebagai
kemintraan yang komprehensif di semua sektor. Persyaratan baru tahun 2015 dalam kertas putih
pertahanan China secara khusus menetapkan PLA untuk secara aktif berpartisipasi dalam
kerjasama keamanan regional dan internasional dan efektif mengamankan kepentingan luar negri
China dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi dan sosial negara.
Kemitraan strategis komprehensif China dengan Argentina ditandai dengan pendekatan
muktifaset, dimana pada KTT Febuari 2015, misalnya pemimpin dan wakil multi lembaga dari

kedua negara membahasa isu-isu yang mencangkup beberap dimensi, salah satunya kerjasama
perthanan. Lebih luasnya China telah menjadi mitra dagang terbesar di wilayah Amerika Latin
dengan meluncurkan jajaran proyek-proyek investasi, pembiayaan, dan keterlibatan politik
Argentina. Serta menyediakan stabilitas kritis kepada pemerintah Ekuador dan Venezuela dengan
pendanaan dan bantuan investasi. Dalam dimensi lain, China telah terlibat dalam program satelit
Brazil, Bolivia, Nikaragua dan Venezuela. Sifat komprehensif dan pendekatan strategis China di
wilayah dekat AS, membuat AS harus berhati-hati dalam mengambil tindakan karena
kemungkinan dapat terlibat dalam masalah keamanan. Dalam jangka panjang upaya China dapat
menghalangi AS dalam kesempatannya memegang kawasan Amerika Latin. Karena keakbraban
dan berkembangnya hubungan militer China di masing-masing negara di regional tersebut.

Dalam arti lain China banyak berperan dalam pembangunan dan kelangsungan hidupa di negaranegara di kawasan Amerika Latin.
Dari pemaparan diatas mengenai kerjasama Argentina dan China yang telah disepakati
dan hal ini sudah terlihat adanya kerjasama yang mulai terlihat, bahwa dengan bantuan China
dalam bidang pertahanan. Modernisasi armada keamanan Argentina semakin terlihat, dan
kemudian kerjasama dalam pengembangan pesawat dan alutsista lainnya. Hal ini kemudian
kutipan dari www.jejaktapak.com yang menjelaskan bahwa sudah semakin terlihatnya kerjasama
diantara keduanya, hal ini sudah bejalan dengan dikenalkannya teknologi militer canggih China
yang dikenal sebagai kelas Malvinas di Argentina, kapak ini digunakan untuk patroli di sekitar
Kepulauan Falkland. Lima kapal patroli lepas pantai masing-masing membawa senjata utama 76

mm, dua meriam 30 mm, delapan rudal anti-kapal dan dua peluncur torpedo tiga. Kapal dengan
bobot 1.800 ton juga dapat membawa helikopter berukuran sedang. Argentina telah meminta dek
penerbangan yang lebih besar untuk bisa digunakan mendarat helikopter Sea King dan sonar
lebih baru untuk meningkatkan kemampuan anti-kapal selam kapal. Dua dari korvet akan
dibangun di China, sementara tiga lainnya akan menjadi co-diproduksi di Argentina. P18 dapat
disampaikan mulai tahun 2017.
Jika kesepakatan ini ditandatangani seperti yang diharapkan, itu harus dianggap sebagai
langkah besar dalam upaya Argentina untuk menghidupkan kembali kekuatan militernya dengan
bantuan dari Cina. Perjanjian tersebut juga dapat membantu China membuka pasar baru untuk
ekspor pesawat militer.
Namun dengan adanya kerjasama ini maka stabilitas regional maupun bagi negara lain
akan terancam, terutama untuk Amerika Serikat yang juga sedang berada di kawasan Amerika
Latin untuk tetap menjaga dominasinya kawasan.

Review 2

Fact-Checking the Heralded “End of The Latin American Left”
Perkembangan politik terbaru ini di seluruh wilayah Amerika Latin telah mendorong
proklamasi perayaan di pers Barat yang di dominasi oleh pemerintah berhaluan
kiri. Kemenangan telak dari oposisi Venezuela di pemilu legislatif Desember lalu, Presiden

Dilma Rousseff dan kemenangan calon kanan Mauricio Macri dalam pemilihan presiden
Argentina tampaknya memang menunjukkan penurunan di kawasan Amerika Latin. Laporan
berita sering tidak lengkap karena mereka didasarkan hanya karena beberapa media tidak
memberikan dukungan dan kemudian dalam penyampaiannya media pun tidak seluruhnya
menjelaskan kepada masyarakat. Dalam banyak kasus menyatakan runtuhnya kiri di Amerika
Latin dan adanya keraguaan akan sayap kiri.
Pada kenyataannya, terlalu dini untuk memprediksi masa depan kiri di Amerika Latin.
Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dinamika gerakan-gerakan ini dan
bagaimana hal-hal yang mungkin bermain keluar dalam bulan dan tahun-tahun mendatang. Tapi
yang paling membingungkan tentang tanggapan pers spontan ini adalah bahwa orang-orang
membuat mereka tampaknya terlihat bahwa klaim yang dilakukan para pers tidak memiliki
pemahaman yang kuat dari seputar perkembangan politik. COHA telah menemukan laporan
mengejutkan dari laporan yang mereka temukan dan terbukti bahwa hal-hal dari fakta yang
menungkapkan dari klaim para pers itu terbukti palsu. Jika wartawan di media bahkan tidak
dapat memebrikan fakta-fakta dasar yang benar, maka mereka tidak dapat dipercaya untuk
memberikan analisis.
Seperti yang dilakukan oleh Jackson Diehl yang merupakan wakil editor halaman The
Washington Post’s merupakan orang yang dapat menyampaikan pendapatnya mengenai
kemunduran terbaru dari pemerintahan kiri di Amerika Latin. Sejak adanya militerstik sayap
kanan di The Post’s op-ed sejak tahun 1970, Diehl sangat tidak menyukai para pimpinan dari

Pink Tide dan seharusnya menjadi ancaman serius ditunjukan kepada keamanan nasional
Amerika Serikat. Pada tahun 2010 Diehl member tuduhan kepada Presiden Venezuela Hugo
Chavez berkolaborasi dengan Iran dalam pengembangan nuklir. Lalu pada tahun 2013, ia juga
menuduh Venezuela, Nikaragua, dan Ekuador dengan tuduhan mengeruk lembaga-lembaga
demokratis di negara mereka dan menggambarkan Presdien Ekuador Rafael Correa sebagai

kepala Caudillo Amerika Latin. Dapat dikatakam jika perkembangan politik terbaru ini
digambarkan dari sudut pandang yang mendramatisir dan justur menjadi hiperbola dan juga
sangat diragukan kebenarannya. Adapun tanggapan bahwa pemerintahan sayap kiri di Amerika
Latin dirusak oleh lemaba-lembaga demokrasi di kawasan tersebut dan perekonomian yang
sedang dibangun hancur bukan karena kudeta namun dengan cara demokratis dan konsitusional.
Adapun klaim dalam artikel Diehl yang mengatakan bahwa Presiden Argentina Cristina
Fernández de Kirchner kalah dalam pemilihan presiden. Namun dari artikelnya tersebut dibuat
tanpa adanya fakta-fakta yang mendasar dari klaimnnya tersebut.
Kemudian ada beberapa nama yang banyak menuduhkan ke gagalan dari pemerintahan
sayap kiri yaitu Rafael Ruiz Velasco dimana ia menyatakan bawha olimpiade yang digelar di
Brazil telah mengalahkan politik Dilma Rousseff dan adapun tuduhan tindak korupsi yang
dilakukan. Banyaknya tuduhan Velasco dan ia pun mengabaikan fakta-fakta yang ada, dan justru
mempublikasi dengan pengetahuan yang lemah dalam perkembangan politik Brazil. Kemudian
ada Antonio Sampaio yang juga mengklaim tentang jatuhnya dan berakhirnya pemerintahan

Brazil dan juga partai buruhnya yang telah memerintah negara itu selama 13 tahun. Namun
dalam artikelnya Sampaio tidak menuduhkan bawa Rousseff melakukan tindak korupsi.
Kemudian yang terakhir dalam artikel Chicago Tribune berpendapat bahwa presiden AS perlu
terlibat dalam persoalan di Amerika Latin kalo tidak maka akan datang tokoh lain seperti Rusia,
Iran dan China. Para editor mengakui bahwa kemunduran dari pemimpin kiri tidak selalu berarti
penting karena kesenjangan antara rakyat miskin dan kaum elit kaya tidak didefiniskikan
disemua benua. Seperti yang dituduhkan dan adanya kekeliruan yang dituhkan 3 editor
sebelumnya, editor Tribune juga membuat kesalahan faktul dengan menduhkan bahwa Kirchner
sebetulnya tidak memengkan pemilu dan bahkan sejak konsitusi Argentina ditetapkan.
Selanjutnya editor Tribune mengklaim bahwa kemuduran sayap kiri Amerika Latin tidak ada
sangkut pautnya dari AS. Padahal ada dana rahasia antara Venezuela dengan AS dan juga adanya
ancaman terhadap pemerintahan Maduro.
Dari pernyataan-pernyataan diatas maka dapat dikatakan bahwa kebijakan yang tidak
sesuai dengan model Anglo-America maka neoliberal kapitalisme “don’t work” dan hal tersebut
membuat orang-prang awalnya naïf mendukung mereka, kemudian mereka merasakan
kekecewaan karena dilihat pada realisasinya bahwa neoliberalisme hanya system yang mengatur

perekonomian saja. Seperti yang dikatakan PM Inggris pada waktu itu Margaret Thatcher bahwa
tidak ada alternative untuk pasar bebas, perdagangan bebas, dan globalisasi kapitalis. Dapat
dilihat bahwa kesimuplan yang diberikan oleh banyak orang yang melihat kemunduraan dari

Amerika Latin sengaja diarahkan untuk mempengaruhi orang-orang yang awalnya mendukung
Amerika Latin sebagai tonggak harapan kehidupan manusia yang menyediakan keadilan,
kebaikan dan kelangsungan hidup manusia. Alan Greenspan mengingatkan kita bahwa beberapa
dekade lalu runtuhnya perekonomian yang langsung menyerang perekonomian dunia membuat ia
berasumsi bahwa ideology pasar bebas itu lemah.
Dari banyaknya pandangan buruk mengenai partai Pink Tide dan kebijakan mereka,
dilihat dari suara publik di Amerika Latin mereka bukan tidak mendukung kebijakan yang
mereka buat namun, public melihat bagaimana mereka menjalankan kebijakan mereka.
Masyarakat melihat akan sebuah perubahan yang lebih baik, mendapatkan pemimpin yang
mampu membangun alternative yang lebih efektif . Hal ini dilihat dari kebijakan yang dibuat
setelah pemilu di Argentina tahun 2015 mampu menghasilkan banyak prestasi seperti
memperluas akses ke pelayanan publik seperti kesehatan dan pendidikan, secara radikal
mengurangi kemiskinan dan malnutrisi anak; konstruksi luas rumah baru bagi mereka yang
membutuhkan dan penghapusan ketimpangan kekayaan yang telah melanda wilayah tersebut.
Meskipun masyarakat di Amerika Latin harus menyesuaikan diri dari segala kegagalan
yang dilakukan sayap kiri tidak adanya protes untuk sayap kanan namun pandangan untuk
kembali ke neoliberalisme sangat lah tidak mungkin. Pastinya harus secara bertahap bagi
masyarakat untuk mempercayai pemerintahannya (terlepas dari keberhasilan dan kegagalan), dan
melupakan kejadian buruk yang terjadi sebelumnya. Setiap pemerintahan akan melakukan hal
yang sama untuk meyakinkan masyarakatnya untuk percaya akan kepemimpinannya. Namun
faktor-faktor negative hamper menjadi hal yang tidak aneh untuk pemerintahan kiri. Setelah
banyak kasus korupsi bahkan kasus pembunuhan dari kediktatoran militer Augusto Pinochet di
Chile dimana ribuan orang menghilang untuk penyiksaan dan hokum eksekusi yang terjadi
selama pemerintahan Andres Perez di Venezuela. Pemerintahan itu hamper tidak baik
dibandingkan dengan Pink Tide.

Pihak-pihak yang tidak menyukai Pink Tide ditekankan untuk condong ke kiri . misalnya
kandidat oposisi Henrique Radonski yang memperilihatkan dirinya sebagai demokrat sosial dan
membawa ide-ide kiri Presiden Brazil Luiz Ignacio Silva. Kemudian dengan pemerintahan yang
berhaluan kira membuat mereka sendiri. Kemrosotan global dalam harga komoditas telah
membuat kehidupan menjadi sulit untuk pemimpin di suatu negara yang telah lama didasari oleh
extractism. Kemerosotan global telah menyebabkan masalah bagi pemerintah yang sekarang
menggantikan pemerintahan sebelumnya. Kemudian kecenderungan mencirikan kebijakan
pemerintahan Pink Tide sesuatu yang tidak berkelanjutan. Serta kegagalan yang dilakukan
pemerintahan kiri bukan lah seluruhnya dapat disalahkan melainkan kapitalisme dan sebagian
besar warisan abadi kolonialisme. Tekanan ini berat untuk Amerika Latin mengingat sejarah
panjang penindasan colonial disana, belum lagi dengan kedekatan dengan kekuatan utama dunia
yang telah mempertahankan status quo.
Dapat dikatakan penting untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang negara
adidaya di wilayah tesebut. Campur tangan hegemon di kawasan itu dan sekutu internal secara
konsisten menyebabkan kerusakan pemerintahan Pink Tide dan upaya mereka mereofmasikan
gerakan sosial. Sikap agresif Amerika Serikat melawan mereka, serta pemerintahan Pink Tide
menetapkan badan-badan internasional untuk mewujudkan visi perjuangan mereka selama
puluhan tahun untuk intergrasi regional dan menyangga imperialiasme AS. Seperti Alliance for
the Peoples of Our America (ALBA) dan the Community of Latin American and Caribbean
States (CELAC) merupakan upaya untuk ortodoksi perdagangan bebas AS. The Union of South
American Nations (UNASUR) didirikan untuk memediasi konflik regional dan di masa depan
yang menyediakan kerangka kerjasama militer. Kemudian The monetary fund BancoSur, yang
diharapkan dapat memebrikan alternative pinjaman dana dari IMF dan World Bank. Secara
bersama-sama, organisasi-organisasi ini telah memberikan harapan bahwa hubungan
internasional di masa depan akan lebih didasari oleh kerjasama internasional, bukan kompetisi
ataupun mengejar kepenting nasional dari masing-masing negara.
Semakin sukses pemerintahan Pink Tide telah membantu rakyat mereka dan memberikan
alternatif bagi neoliberalisme Anglo-America. Dapat dikatakan bahwa satu satu nya caranya
untuk keluar dari ancaman ini adalah status quo neoliberal. Begitu juga dengan ucapan Thatcher
yang menghantui para komentator di media massa, yang membuat mereka enggan untuk mencari

fakta-fakta mengenai kebenaran berita yang faktual. Karena dapat dilihat bahwa berita yang
disamapaikan rata-rata berdasarkan agenda neoliberal. Oleh karena itu tidak banyak
keberuntungan dari pemilu pemerintahan Pink Tide, melainkan upaya mereka untuk
memperbaiki warisan dari para pemimpin yang dulu melakukan kegagalan dan intelektualitas
prinsip mereka. Karena sebuah beban berat terletak pada mereka yang berusaha melawan
serangan neoliberal baru dan kebohongan dari propaganda pers.
Dapat simpulkan bahwa pemilihan yang berlangsung di Amerika Latin dan kemunduran
yang terjadi di pemerintahan kiri dan juga faktor yang mendorong bahwa kurangnya kepercayaan
masyarakat Amerika Latin dengan pemerintahan sayap kiri karena dilemma di masa lalu. Hal ini
menjadikan

tantangan

baru

bagi

sayap

kiri,

hal

ini

seperti

yang

dikutip

dari

www.berdikarionline.com mengenai tantangan sayap kiri pada tahun 2016 ini. Dari Brasil ke
Venezuela telah terjadi pergeseran radikal dalam lanskap geopolitik kawasan. Dengan demikian,
tidak diragukan lagi, tahun 2016 akan menjadi periode yang ditandai oleh refleksi,
pengembangan kreativitas dan ketahanan. Hal-haltersebut harus dilakukanoleh kaum Kiri agar
sanggup menghadapi tantangan dari gerakan sayap kanan di kawasan tersebut.
Di tengah skenario rumit ini, pemerintahan kiri di kawasan itu dan para anggota
parlemennya harus fokus pada pelaksanaan kebijakan publik yang menjanjikan keuntungan
terbesar untuk kebaikan yang lebih besar, serta mempertahankan capaian-capaian sosial ekonomi
penting yang telah dimenangkan selama 15 tahun terakhir.
Sayap kiri harus tetap menetapkan kesejahteraan sosial untuk rakyatnya tidak hanya pada
orang-orang menengah kebawah namun keseleruh lapisan masyrakat agar tetap terjalin
pemerataan dan terhindar dari kesenjangan di lapisan masyarakat.