LAPORAN HASIL PEMETAAN PENDIDIKAN PENCEG

LAPORAN
HASIL PEMETAAN
PENDIDIKAN PENCEGAHAN TINDAK PIDANA
PERDAGANGAN ORANG (PTPPO)
DI JAKARTA UTARA TAHUN 2017

Yayasan Anak dan Perempuan
Jl. Cemara Gg.2, Blok B No.22, Koja, Jakarta Utara 14220
www.my-yap.com

KATA PENGANTAR
Yayasan Anak dan Perempuan didukung dana bantuan dari Pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan melakukan pemetaan sosial di dua lokasi terpilih dalam upaya
pemberantasan TPPO di Indonesia khususnya Kotamadya Jakarta Utara. Wilayah terpilih adalah
Kelurahan Kalibaru dan Kelurahan Tugu Utara.
Pemetaan ini disajikan berdasarkan kebutuhan situasi serta data yang didapatkan melalui observasi
langsung, study literatur dan diskusi serta wawancara dengan beberapa sumber informasi kunci. Isi
dan hasil yang didapatkan disesuaikan dengan perkembangan lingkungan sehingga masukkan dan
saran dari bebagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan laporan ini.
Kegiatan ini dapat terlaksana berkat dukungan serta partisipasi dari berbagai pihak, termasuk dari
para pemangku kepentingan daerah, kecamatan, kelurahan, warga kelurahan Kalibaru dan Tugu

Utara serta rekan kerja. Untuk itu, melalui kesempatan kami sampaikan banyak terima kasih atas
setiap kontribusi yang telah diberikan.
Selanjutnya kami berharap bahwa hasil kerja ini dapat memberi manfaat untuk kepentingan
khalayak banyak, terutama dalam rangka program pemberantasan perdagangan orang di Jakarta
Utara maupun di wilayah lainnya di Indonesia.

Jakarta, Desember 2017

Tim Pemetaan
Yayasan Anak dan Perempuan

Laporan Hasil Pemetaan

i

DAFTAR SINGKATAN
AIDS
BPS
DKI
FGD

HIV
HP
IPM
KAP
KDRT
KIE
KK
Koljem
KPP
MA
MI
MTs
PAUD
PSK
RPTRA
RSPI
RSUD
Saljem
SD
SMA

SMK
SMP
TK
TMII
TPPO
TPPO
TPT
UNDP
UU
VCT
WPSL
WPSTL
YAP

Acquired Immune Deficiency Syndrome
Biro Pusat Statistik
Daerah Khusus Ibukota
Focus Group Discussion
Human Immunodeficiency Virus
Hand Phone

Index Pembangunan Manusia
Komisi Pemberantasan HIV AIDS
Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Komunikasi Informasi dan Edukasi
Kepala Keluarga
Kolong Jembatan
Kesehatan Pekerja Pelabuhan
Madrasah Aliyah
Madrasah Ibtidaiyah
Madrasah Tsanawiyah
Pendidikan Anak Usia Dini
Pekerja Seks Komersial
Ruang Publik Terbuka Ramah Anak
Rumah Sakit Pusat Infeksi
Rumah Sakit Umum Daerah
Saluran Jembatan
Sekolah Dasar
Sekolah Menengah Atas
Sekolah Menengah Kejuruan
Sekolah Menengah Pertama

Taman Kanak-kanak
Taman Mini Indonesia Indah
Tindak Pidana Perdagangan Orang
Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang
Tingkat Pengangguran Terbuka
United Nations Development Programme
Undang-Undang
Voluntarily Counseling Test
Wanita Pekerja Seks Langsung
Wanita Pekerja Seks Tidak Langsung
Yayasan Anak dan Perempuan

Laporan Hasil Pemetaan

ii

DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3


Jumlah Sekolah, Murid dan Guru di Jakarta Utara Tahun 2015
Jumlah Wisatawan dan Hotel di Jakarta Tahun 2015
Jumlah Kasus Baru HIV(+) di Jakarta Utara 2016

Laporan Hasil Pemetaan

iii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
Gambar 6
Gambar 7
Gambar 8
Gambar 9
Gambar 10

Gambar 11
Gambar 12
Gambar 13
Gambar 14
Gambar 15
Gambar 16
Gambar 17
Gambar 18

Peta Wilayah Jakarta Utara
Nama-nama Kelurahan di Wilayah Jakarta Utara
Jumlah Penduduk Jakarta Utara Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015
Pertumbuhan Penduduk di Jakarta Utara dari Tahun 2013 sampai
Tahun 2015.
Angka Partisipasi Sekolah di Jakarta Utara Tahun 2016 Menurut
Jenis Kelamin.
Nilai Index Pembangunan Manusia Jakarta Utara Tahun 2013-2016.
Jumlah Penduduk Miskin dan Tidak Miskin di Jakarta Utara Tahun
2016
Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun Lebih Buta Huruf di Jakarta Utara

Tahun 2015.
Jumlah Pengangguran di Jakarta Utara Tahun 2015
Jumlah Industri Di Jakarta Utara Menurut Kecamatan Tahun 2015
Distribusi Hotspot WPSL di Jakarta Utara 2014
Distribusi Hotspot WPSTL di Jakarta Utara 2014
Angka Kriminalitas di Jakarta Utara Tahun 2013
Pelabuhan Tanjung Priok
Peta Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara
Kegiatan FGD di Kelurahan Kalibaru
Peta Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara
Kegiatan FGD di Kelurahan Tugu Utara

Laporan Hasil Pemetaan

iv

RINGKASAN EKSEKUTIF
DKI Jakarta merupakan salah satu lokasi dengan angka kejadian TPPO tertinggi di Indonesia.
Menurut laporan International Organization for Migration (IOM) tahun 2014, tercatat sedikitnya 20%
kasus perdagangan orang telah terjadi di propinsi ini. Wilayah Jakarta Utara diketahui sebagai salah

satu wilayah yang cukup strategis untuk terjadinya TPPO. Faktor risiko tersebut diantaranya adalah
adanya pelabuhan laut international serta berbatasan dengan bandar udara internasional,
keberadaan kawasan industri berikat, hidupnya industri pariwisata, serta banyaknya hiburan malam.
Pemetaan sebagai kegiatan awal pelaksanaan kegiatan program pendidikan pencegahan telah
dilakukan di Kelurahan Kalibaru dan Tugu Utara. Tujuannya adalah untuk mengetahui situasi
kerawanan TPPO di Kelurahan Kalibaru dan Tugu Utara tahun 2017 serta potensi pencegahan TPPO
di dua keluarahan tersebut.
Situasi kerawanan TPPO dua kelurahan tersebut diantaranya adalah banyaknya perempuan menjadi
kepala keluarga, tingginya komposisi penduduk anak-anak dan perempuan, mobilitas penduduk yang
tinggi, banyaknya warga yang tidak bisa baca tulis serta tidak tamat SD, banyaknya masyarakat yang
hidup di bwah garis kemiskinan, banyaknya penggangguran dan tingginya angka kriminalitas dan
banyaknya hotspot pelacuran.
Potensi pencegahan TPPO yang dapat dilakukan adalah adanya peran serta aktif para pemangku
kepentingan di dua kelurahan terpilih, aktifnya berbagai kegiatan swadaya masyarakat, tersedianya
fasilitas pendukung kegiatan yang memadai, adanya antusiasme masyarakat untuk memahami
tentang TPPO serta menyebarluaskan informasi tersebut, dan lancarnya jalur komunikasi modern
melalui telepon genggam maupun media berbasis sosial.
Rekomendasi untuk pendidikan penceghan TPPO diantaranya adalah, pemilihan format pelatihan
melalui workshop, perlu bimbingan pembuatan perencanaan sosialisasi termasuk pemanfaatan
fasilitas dan sumber daya yang tersedia, penyediaan media KIE, monitoring dan evaluasi serta

pembuatan kebijakan lanjutan oleh para pemangku kepentingan terkait.

Kata Kunci:
TPPO, Pemetaan, Kerawanan, Jakarta Utara, Kelurahan Kalibaru, Kelurahan Tugu Utara.

Laporan Hasil Pemetaan

v

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Singkatan
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Ringkasan Eksekutif
Daftar Isi
BAB I. Latar Belakang
I.a. Tujuan
I.b. Metodologi
I.c. Waktu dan Lokasi

I.d. Ruang Lingkup
BAB II. Profil Kotamadya Jakarta Utara
II.a. Letak Geografis dan Batas Wilayah
II.b. Luas Wilayah, Jumlah Kecamatan, dan Jumlah Kelahiran
II.c. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
II.d. Jumlah Sekolah, Anak Sekolah dan Guru
II.e. Hiburan dan Pariwisata
II.f. Index Pembangunan Manusia
II.g. Kondisi Kemiskinan
BAB III. Situasi PTPPO
III.a. Sejarah TPPO Jakarta
III.b. Jakarta Utara Gerbang Pelabuhan dan Perdagangan
III.c. Situasi Kerawanan TPPO Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing
III.d. Situasi Kerawanan TPPO Kelurahan Tugu Utara Kecamatan Koja
III.e. Potensi Pencegahan TPPO di Kelurahan Kalibaru dan Tugu Utara
BAB IV. Rekomendasi Pencegahan TPPO
IV.a. Workshop Pelatihan PTPPO
IV.b Perencanaan Sosialisasi PTPPO
IV.c. Media KIE PTPPO
IV. d. Monitoring dan Evaluasi PTPPO
IV.e. Kebijakan PTPPO di Kelurahan/Kecamatan/Kotamadya dan DKI Jakarta
Daftar Referensi

i
ii
iii
iv
v
vi
1
1
2
2
3
4
5
6
7
8
8
13
13
14
16
17
19
19
20
20
20
21

Laporan Hasil Pemetaan

vi

BAB I. LATAR BELAKANG
Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO) di Kotamadya Jakarta Utara yaitu bertujuan
untuk memetakan permasalahan TPPO dan potensi untuk melakukan PTPPO. Berdasarkan data
International Organization for Migration (IOM) tahun 2014, propinsi DKI Jakarta merupakan salah
satu lokasi dengan angka kejadian TPPO tertinggi di Indonesia, dimana tercatat sedikitnya 20% kasus
perdagangan orang telah terjadi di wilayah ini.
Seperti diketahui Kotamadya Jakarta Utara adalah bagian wilayah administartif DKI Jakarta yang
merupakan daerah pelabuhan penumpang nasional antar provinsi, pelabuhan Internasional untuk
barang eksport import dan distribusi ke propinsi lainnya serta pusat nelayan antar daerah. Selain
sebagai daerah perdagangan juga tumbuh daerah industri dengan adanya beberapa kawasan
Industri. Kondisi inilah yang membuat Kotamadya Jakarta Utara tumbuh industri hiburan seperti
halnya hotel, pub/bar/karoke termasuk menyediakan wanita hiburan termasuk usia anak.
Yayasan Anak dan Perempuan pada tahun 2015 melakukan pemetaan situasi populasi kunci di
Jakarta Utara. Hasil temuannya diantaranya berhasil mengetahui jumlah PSK kelompok risiko tinggi
di Kotamadya Jakarta Utara tahun 2015, dimana diperkirakan ada sebanyak 1.257 orang Wanita
Pekerja Seks Langsung (WPSL) dan 2.327 orang Wanita Pekerja Seks Tidak Langsung (WPSTL).
Wilayah konsentrasi hiburan berada di wilayah Kecamatan Cilincing, Kecamatan Koja, Kecamatan
Kelapa Gading.
Berdasarkan hasil pertemuan dengan para pemangku kepentingan di Kotamadya Jakarta Utara pada
19 Oktober 2017 di disepakati daerah yang menjadi wilayah pemetaaan yaitu Kecamatan Koja
berlokasi di Kelurahan Tugu Utara dan Kecamatan Cilincing berlokasi di Kelurahan Semper Barat.

I.a. Tujuan
Tujuan dilakukannya pemetaan pencegahan TPPO ini adalah:
1) Untuk mengetahui situasi kerawanan TPPO di Kelurahan Kalibaru dan Tugu Utara tahun
2017.
2) Untuk mengetahui potensi pencegahan TPPO di Kelurahan Kalibaru dan Tugu Utara tahun
2017.

I.b. Metodologi
Metode yang digunakan dalam pemetaan ini adalah :
(1) Observasi ke dua wilayah terpilih untuk mengamati secara langsung situasi dan kondisi
Kelurahan Tugu Utara maupun Kelurahan Kalibaru terutama tata letak lokasi, aksesibilitas
serta kondisi lingkungan.
(2) Kajian dokumen yaitu dokumen tentang Kotamadya Jakarta Utara khususnya Kecamatan
Koja-kelurahan Tugu Utara dan Kecamatan Cilincing - kelurahan Kalibaru. Data sekunder
lainnya terkait dengan kebijakan dan kasus TPPO dan potensi sumber-sumber untuk PTPPO.

(3) Diskusi Kelompok Fokus atau Focus Group Discussion (FGD) dengan peserta pemerintah
RT/RW, toga, toma, dan Kader FGD dilakukan di Kecamatan Koja yaitu kelurahan Tugu Utara
dan Kecamatan Cilincing yaitu kelurahan Kalibaru diorganisir dan difasilitasi oleh Yayasan
Anak dan Perempuan.

I.c. Waktu dan Lokasi
Kegiatan pemetaan situasi kerentanan terhadap TPPO ini telah dimulai sejak pertengahan bulan
Oktober 2017 dengan pemusatan kegiatan di Kelurahan Kalibaru dan Kelurahan Tugu Utara.
Pemilihan dua lokasi ini didasarkan kepada hasil rekomendasi pertemuan awal dengan para
pemangku kepentingan sebelumnya.

I.d. Ruang Lingkup
Pemetaan situasi kerawanan TPPO ini difasilitasi oleh Yayasan Anak dan Perempuan (YAP), berlokasi
di Kelurahan Kalibaru dan Tugu Utara. Ruang lingkup yang menjadi batasan kegiatan adalah
informasi terkait geografi, sosial dan sumber daya program yang mendukung potensi pendidikan
TPPO di dua kelurahan tersebut.

Laporan Hasil Pemetaan

2

BAB II. PROFIL KOTAMADYA JAKARTA UTARA

II.a. Letak Geografis dan Batas Wilayah.

Gambar 1. Peta Wilayah Jakarta Utara

Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum 2012

Jakarta Utara merupakan salah satu wilayah administratif Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta yang
dipimpin oleh seorang walikota. Menurut tata letak garis peta bumi, Jakarta Utara berada pada titik
1060 ’ ” Bujur Ti ur dan 6
’ ’’ Li ta g Selatan. Tinggi wilayah dimulai dari nol (0) sampai
dengan 20 meter di atas permukaan laut.
Wilayah Jakarta Utara terdiri dari lautan dan daratan. Batas-batas wilayahnya terdiri dari:
sebelah utara meliputi pantai Laut Jawa; sebelah timur berbatasan dengan Jakarta Timur dan
Kabupaten Bekasi; sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan
Jakarta Timur; sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tanggerang dan Jakarta Barat (Sudin
Tata Ruang Kota Administrasi Jakarta Utara).
Secara letak geografis tersebut, wilayah Jakarta Utara merupakan salah satu pintu masuk dan keluar
menuju pulau Jawa khusunya propinsi DKI Jakarta beserta wilayah-wilayah terdekat di sekitarnya.
Adanya pelabuhan sebagai jalur pelayaran barang maupun orang serta berbatasan langsung dengan
bandar udara internasional dan juga terminal bis antar kota serta merta menjadikan wilayah ini
tempat persinggahan yang cukup strategis.

Laporan Hasil Pemetaan

3

II.b. Luas wilayah, Jumlah Kecamatan, dan Jumlah Kelurahan

Berdasarkan Data Statistik Jakarta Utara Dalam Angka 2004, mempunyai luas 139,56 km2. Jakarta
Utara memiliki 6 kecamatan, yaitu; Kelapa Gading, Pademangan, Penjaringan, Tanjung Priok, Koja,
dan Cilincing. Masing-masing kecamatan mempunyai jumlah kelurahan yang bervariasi dengan total
keseluruhan sebanyak 31 kelurahan. Nama kelurahan masing-masing kecamatan dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Gambar 2. Nama-nama Kelurahan di Wilayah Jakarta Utara

Pademangan:
1. Pademangan Barat
2. Pademangan Timur
3. Ancol

Tanjung Priok:
1. Sunter Agung
2. Sunter Jaya
3. Papanggo
4. Warakas
5. Sungai Bambu
6. Kebon Bawang
7. Tanjung Priok

Penjaringan:
1. Kamal Muara
2. Kapuk Muara
3. Pejagalan
4. Penjaringan
5. Pluit

Nama Kecamatan
dan Kelurahan di
Jakarta Utara



Koja:

Cilincing:

1. Rawabadak Selatan
2. Tugu Selatan
3. Tugu Utara
4. Lagoa
5. Rawabadak Timur
6. Koja

1. Sukapura
2. Rorotan
3. Marunda
4. Cilincing
5. Semper Timur
6. Semper Barat
7. Kalibaru

Kelapa Gading:
1. Kelapada Gading Barat
2. Kelapa Gading Timur
3. Pegangsaan Dua

Sumber: Diolah dari BPS Jakarta Utara Tahun 2015

Laporan Hasil Pemetaan

4

II.c. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk.

Jumlah penduduk di Jakarta Utara pada tahun
Gambar 3. Jumlah Penduduk Jakarta Utara
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015
2015 berdsarkan hasil dari laporan BPS Jakarta
Utara tahun 2016 diketahui sebanyak
1.696.015 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari
862.148 orang laki-laki dan 833.867 orang
perempuan. Secara persentase seperti yang
tampak pada Gambar 2 memperlihatkan bahwa
Jumlah penduduk laki-laki diketahui sedikit
lebih banyak daripada jumlah penduduk
perempuan, yaitu masing-masing 51 dan 49
persen. Sedangkan secara ratio diketahui setiap
Sumber: Laporan BPS Jakarta Utara 2016
perempuan berbanding dengan 1,03 orang lakilaki. Artinya setiap 100 orang dipasangan antara laki-laki dan perempuan maka akan ada sebanyak
tiga orang laki-laki yang tidak memiliki pasangan.

Pada tahun 2013 jumlah penduduk di Jakarta
Utara ada dikisaran angka 1,6 juta dan 1,8 juta
jiwa. Demikian halnya menurut laporan dua tahun
berikutnya yaitu tahun 2014 hingga 2015. Selama
kurun tiga tahun tersebut jumlah penduduk tidak
mengalami perubahan melampaui kisaran angka
di atas.

Sumber: BPS Jakarta Utara 2017

Gambar 4. Pertumbuhan Penduduk di Jakarta
Utara dari Tahun 2013 sampai Tahun 2015.

Gambar 3 dengan jelas memperlihatkan pola
pertumbuhan penduduk di Jakarta Utara dari
tahun 2013 hingga tahun 2015 membentuk pola
garis mendatar. Pola ini diikuti oleh
Sumber: Diolah dari Laporan BPS Jakarta Utara 2016
pengkategorian menurut kelompok jenis kelamin
maupun menurut jumlah penduduk secara
keseluruhan. Pola ini menghasilkan hepotesis bahwa angka kelahiran, angka kematian dan jumlah
perpindahan penduduk di Jakarta Utara selama tahun tersebut relatif sama.

Laporan Hasil Pemetaan

5

II.d. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru.

Tabel 1. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru di Jakarta
Utara Tahun 2016

Jumlah sekolah di Jakarta Utara pada tahun
2016 mulai dari tingkatan TK/PAUD sampai
dengan SMK/MAK mencapai 1.733 buah
sekolah. Lembaga pendidikan prasekolah
seperti TK dan PAUD tercatat ada sejumlah
854 buah, SD/MI terdapat 460 buah, SMP/MTs
234 sekolah, SMA/MA 107 sekolah dan 78
sekolah SMK.

Kelayakan dan ketersedian sarana pendidikan
dapat diketahui melalui ratio murid guru dan
murid kelas. Murid guru untuk mengetahui
indikator ketersediaan tenaga pendidik terhadap jumlah murid yang dididik sedangkan murid kelas
untuk melihat kepadatan kelas.
Sumber:Diolah dari Jakarta Dalam Angka 2016

Gambar 5. Angka Partisipasi Sekolah di Jakarta
Utara Tahun 2016 Menurut Jenis Kelamin

Angka partisipasi sekolah pada anak-anak usia
sekolah dasar yaitu umur 7-12 tahun hampir
mencapai 100 persen. Angka ini terus berada di
atas 90 persen hingga anak usia 13-15 tahun
sebelum menurun sangat tajam pada anak usia
16-18 tahun ke kisaran 70 persen saja dan
hanya menyisakan sekitar 20 persen yang
melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi yang
berumur 19-24 tahun.

Sumber: Diolah dari Laporan BPS Jakarta Utara 2016

Menurut jenis kelamin, persentase anak-anakusia 7-12 tahun dan 13-15 tahun yang bersekolah hanya memiliki sedikit perbedaan. Perbedaan
cukup tampak jelas ketika memasuki kelompok usia 16-18 dimana anak laki-laki lebih banyak 8
persen yang bersekolah dibandingkan perempuan. Situasi ini berbanding terbalik ketika melihat
kelompok usia 19-24 tahun dimana terdapat perbedaan sekitar 8 persen perempuan lebih banyak
yang melanjutkan sekolah ke pendidikan tinggi dibandingkan dengan laki-laki.

Laporan Hasil Pemetaan

6

II.e. Hiburan dan Pariwisata
Tabel 2. Jumlah Wisatawan dan Hotel di
Jakarta Tahun 2015

Jakarta Utara merupakan salah satu wilayah bagian
dari Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Selain sebagai
pusat pemerintahan dan pusat bisnis, Jakarta juga
memiliki beberapa objek wisata unggulan sebagai
hiburan dan pariwisata. Diketahui bahwa pada tahun
2015 Taman Impian Jaya Ancol merupakan objek
wisata yang paling banyak dikunjungi. Selama tahun
tersebut tercatat sedikitnya 16.661.517 wisatawan
yang datang ke Ancol yang merupakan wilayah bagian
Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.

Bandar udara dan pelabuhan adalah salah satu pintu
masuk wisatawan dari luar negeri. Bandara SoekarnoHatta menjadi pintu masuk wisatawan mancanegara
terbanyak, yaitu sedikitnya 2.246.437 turis datang
melalui bandara udara ini. Selain itu, Pelabuhan
Sumber: Diolah dari Laporan BPS Jakarta Utara 2016
Tanjung Priok yang berada di tengah wilayah Jakarta
Utara menjadi pintu masuk pendatang asing dengan jumlah 64.941 orang. Selain itu sejumlah kecil
melalui bandara Halim Perdana Kusuma sebanyak 7.917 orang.
Fasilitas pendukung yang sangat penting objek pariwisata adalah akomodasi. Ada terdapat 440
buah hotel di DKI Jakarta pada tahun 2015 dengan jumlah kamar sebanyak 47.663 buah dengan
kapasitas tempat tidur sejumlah 65.048.

Laporan Hasil Pemetaan

7

II.f. Index Pembangunan Manusia
Index Pembangunan Manusia (IPM) digunakan
secara luas sebagai alat ukur untuk mengetahui
keberhasilan pembangunan di suatu wilayah.
Pada tahun 2014 United Nations Development
Programme
(UNDP)
merekomendasikan
variabel keempat pengukuran, yaitu rata-rata
lama sekolah untuk melengkapi tiga variable
sebelumnya yaitu kesehatan, pendidikan dan
daya beli masyarakat.

Gambar 6 Nilai Index Pembangunan Manusia
Jakarta Utara Tahun 2013 - 2016

Pada tahun 2016 nilai IPM Jakarta Utara
diketahui sebesar 78,78. Sedangkan pada
tahun 2015 ada di 78,3 dan 77,29 pada tahun
2014. Hal ini menunjukkan bahwa nilai IPM
Jakarta Utara terus mengalami peningkatan setiap tahun.

Sumber: Laporan BPS Jakarta Utara 2016

Nilai IPM Jakarta Utara pada tahun 2016 berada cukup tinggi jika dibandingkan dengan nilai IPM
Indonesia secara nasional sebesar 70,18 (Laporan BPS 2017). Akan tetapi untuk wilayah DKI Jakarta,
wilayah Jakarta Utara berada di urutan terbawah di atas nilai IPM Kepulauan Seribu.

II.g. Kondisi Kemiskinan
II.g. 1. Tingkat Kemiskinan
Tingkat kemiskinan suatu penduduk diukur
berdasarkan garis kemiskinan yang dihitung dan
ditetapkan oleh pemerintah secara nasional.
Komponen yang dihitung adalah jumlah
pengeluaran rata-rata perkapita perbulan.
Penentuan secara makro tersebut akan
mengklasifikasikan penduduk masuk kategori
miskin atau tidak.
Pada tahun 2016 garis kemiskinan wilayah Jakarta
Utara ditetapkan sebesar Rp.441,617,00. Pada
tahun tersebut diketahui ada sebanyak 5,6 persen
penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan
sehingga masuk ke dalam kategori miskin. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa setiap 18 orang
penduduk Jakarta Utara ada 1 orang yang miskin.

Gambar 7. Jumlah Penduduk Miskin dan Tidak
Miskin di Jakarta Utara Tahun 2016

Sumber: Laporan BPS Jakarta Utara 2016

Laporan Hasil Pemetaan

8

II.g.2. Persentase Baca Tulis
Gambar 8. Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun Lebih
Buta Huruf di Jakarta Utara Tahun 2015

Sumber: diolah dari Jakarta Dalam Angka 2015

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan
program wajib belajar sembilan tahun dalam
upayanya untuk memberantas buta aksara.
Persentase penduduk usia di atas 10 tahun
yang melek huruf di Jakarta Utara pada tahun
2015 terbilang cukup tinggi mencapai 99,63
persen. Namun masih sangat disayangkan
pada era milenium sekarang ini dimana
gencarnya program dorongan pendidikan
masih terdapat 0,37 persen dari penduduk
Jakarta Utara yang berumur di atas 10 tahun
tidak bisa baca tulis.

Dari angka tersebut diketahui bahwa setiap 1.000 orang penduduk usia lebih dari 10 tahun di
Jakarta Utara terdapat 37 orang yang masih belum bisa baca tulis.

II.g.3. Tingkat Pengangguran
Gambar 9. Jumlah Pengangguran di Jakarta Utara
Tahun 2015

Pengangguran
akan
menyebabkan
ketidakpastian jumlah pendapatan perkapita
sehingga akan menyebabkan seseorang
masuk ke dalam kategori di bawah garis
kemiskinan.
Pada tahun 2015 diketahui tingkat partisipasi
angkatan kerja di Jakarta yang bekerja
sebanyak 93 persen sedangkan sisanya
sebesar 7 persen dikategorikan ke dalam
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).

Sumber: diolah dari Jakarta Dalam Angka 2015

Laporan Hasil Pemetaan

9

II.g.4. Jumlah Industri
Pertumbuhan
Gambar 10.Jumlah Industri di Jakarta Utara Menurut Kecamatan Tahun 2015
industri sangat erat
kaitannya dengan
perkembangan
perekonomian
suatu
penduduk
dimana perusahaan
tersebut didirikan.
Diantaranya adalah
memberikan
lapangan pekerjaan
kepada masyarakat
sekitar.
Menurut
laporan BPS Jakarta
Utara tahun 2016
ada
terdapat
sebanyak
464
Sumber: diolah dari Jakarta Dalam Angka 2015
perusahaan
yang
tersebar di enam
kecamatan di Jakarta Utara.
Kecamatan Penjaringan diketahui memiliki jumlah perusahaan terbanyak dibandingkan dengan lima
wilayah lainnya yaitu 250 buah. Kemudian di Kecamatan Cilincing ada terdapat 85 perusahaan dan
Tanjung Priok sebanyak 57 buah perusahaan. Jumlah perusahaan di tiga wilayah lainnya di
Pademangan, Kelapa Gading dan Koja dengan jumlah masing-masing 30, 24 dan 18 buah
perusahaan.
II.g.5. Pelacuran dan Penyakit Menular Seksual
Gambar 11. Distribusi Hotspot WPSL Di Jakarta Utara 2014

Kemiskinan merupakan kondisi yang
sering kali diposisikan sebagai akar
masalah ketika seseorang terlibat
dalam lingkaran pelacuran. Menurut
Laporan dari KPA DKI Jakarta tahun
2015 diketahui sedikitnya terdapat
142 hotspot Wanita Pekerja Seks
Langsung (WPSL) di Jakarta Utara
dengan perkiraan populasi sebanyak
1.257 orang. Jenis-jenis hotspot WPSL
di Jakarta Utara adalah wisma, Café
dan Panti Pijat.

Sumber : diolah dari Laporan KPA DKI Jakarta 2015

Laporan Hasil Pemetaan

10

Laporan
tersebut
juga
mencatatkan ada sejumlah 113
hotspot Wanita Pekerja Seks Tidak
Langsung
(WPSTL)
dengan
perkiraan populasi mencapai
ribuan orang yaitu sekitar 2.327
orang.

Gambar 12. Distribusi Hotspot WPSTL Di Jakarta Utara 2014

Jenis-jenis hotspot WPSTL adalah
menjadikan Café, Panti Pijat dan
Spa sebagai mayoritas markas
operasinya
selain
Karaoke,
Diskotik, Penginapan, Hotel dan
Wisma.

Sumber : diolah dari Laporan KPA DKI Jakarta 2015

Tabel 3. Jumlah Kasus Baru HIV (+) di Jakarta Utara Tahun 2016

Sumber : diolah dari Laporan Situasi HIV AIDS Kemenkes RI April-Juni 2016

Lokalisasi selalu dikaitkan dengan
isu Penyakit Infeksi Menular
Seksual (PIMS) terutama dengan
peningkatan
jumlah
kasus
penderita HIV AIDS baik secara
global maupun nasional.
Menurut
Laporan
Situasi
Perkembangan HIV-AIDS dan
PIMS di Indonesia sejak bulan
April hingga Juni 2016 oleh Ditjen
P2P Kementerian Kesehatan RI
diketahui ada sebanyak 273
kasus baru HIV positif di wilayah
Jakarta Utara dari 9.802 orang
yang melakukan pemeriksaan.

Adapun lokasi pelayanan konseling dan pemeriksaan sukarela atau Voluntarily Counseling Test (VCT)
tersebut telah dilakukan di 10 lokasi, yang terdiri dari enam puskesmas kecamatan yaitu Puskesmas
Pademangan, Puskesmas Cilincing, Puskesmas Koja, Puskesmas Kelapa Gading, Puskesmas Tanjung
Priok dan Puskesmas Penjaringan. Pelayan VCT juga dilakukan di Klinik Keluarga yang berlokasi di
Tanjung Priuk, RSPI Sulianti Suroro, RSUD Koja dan Kantor KPP Tanjung Priuk.

Laporan Hasil Pemetaan

11

II.g.5. Jumlah Kriminalitas
Gambar 13 Angka Kriminalitas di Jakarta Utara Tahun 2013

Angka
kemiskinan
diketahui sejalan dengan
angka kriminalitas. Kondisi
yang serba terbatas akan
memicu seseorang untuk
berupaya sekuat tenaga
demi
melanjutnya
hidupnya
walaupun
terkadang harus berbuat
kriminal.
Menurut data dari Polres
Jakarta Utara tahun 2013
sedikitnya telah tercatat
sebanyak 2.377 jumlah
kejadian kriminalitas di
wilayah Jakarta Utara.

Menurut jenis kriminalitas
yang dilaporkan, kasus
penipuan, pencurian dan Narkotika merupakan kejadian terbanyak sepanjang tahun tersebut
dengan jumlah kasus di atas 300 kejadian, yaitu masing secara berurutan 385, 384 dan 354 kasus.
Sumber: Diolah dari Laporan Polres Jakarta Utara 2013 Dalam Jakarta Dalam Angka

Kriminalitas lainnya dengan jumlah mencapai ratusan seperti penggelapan, penganiayaan, UU
Darurat, dan Pencurian Kendaraan Bermotor masing-masing 272, 211, 153 dan 131 kejadian. Kasus
berikutnya tercatat dalam jumlah puluhan dan kurang dari itu adalah berupa kasus penodongan,
pemalsuan, bunuh diri, pembunuhan, perampokan dan perkosaan.

Laporan Hasil Pemetaan

12

BAB III. SITUASI PTPPO
III.a. Sejarah TPPO Jakarta
Jakarta sebagai kota metropolitan merupakan pusat pemerintahan sekaligus pusat bisnis sehingga
arus urbanisasi terus mengalir deras setiap saatnya. Tak sedikit kemudian ditemukan para
pendatang tersebut terjerat ke dalam lingkaran perdagangan orang dan terjerumus ke dalam
prostitusi, menjadi korban eksploitasi pekerjaan atau pengambilan organ tubuh. Sehingga kemudian
Jakarta terkenal menjadi daerah tujuan prostitusi.
Wilayah Jakarta Utara menjadi salah satu daerah tujuan yang ramai diperbincangkan. Tempat
prostitusi yang terkenal di Jakarta Utara adalah bernama Keramat Tunggak. Lokalisasi ini berada di
daerah Keramat Raya, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja. Tempat prostitusi ini menyediakan
sekitar 2.000 WPS dibawah kontrol 258 mucikari. Namun pada tahun 1999, Gubernur aktif DKI
Jakarta saat itu menutup salah satu lokalisasi terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Ditutupnya lokasi Keramat Tunggak tidak secara otomatis menghentikan pelacuran. Menurut
Laporan KPA DKI Jakarta tahun 2015 terkait dengan tempat prostitusi di Jakarta Utara, sedikitnya
tercatat ada 142 hotspot Wanita Pekerja Seks Langsung (WPSL) dengan perkiraan populasi sebanyak
1.257 orang. Sedangkan tempat lainnya diketahui ada 113 hotspot Wanita Pekerja Seks Tidak
Langsung (WPSTL) dengan perkiraan populasi mencapai ribuan orang yaitu sekitar 2.327 orang.
Jenis-jenis hotspot WPSL adalah wisma, Café dan Panti Pijat. Sedangkan Jenis-jenis hotspot WPSTL
adalah menjadikan Café, Panti Pijat dan Spa sebagai mayoritas markas operasinya selain Karaoke,
Diskotik, Penginapan, Hotel dan Wisma. Sebaran lokasinya menurut pendataan yang dilakukan oleh
Yayasan Anak dan Perempuan tahun 2015 ada di daerah Cilincing (Saljem) Rawa Malang, Cilincing
(Koljem) dan Cilincing Raya.

III.b. Jakarta Utara Gerbang Pelabuhan dan Perdagangan
Gambar 14 Pelabuhan Tanjung Priok

Pelabuhan laut di Jakarta berada di
Jakarta Utara bernama Pelabuhan
Tanjung Priok, yang beralamat di Jl.
Raya Pelabuhan no.9 Kecamatan
Tanjung
Priok.
Pelabuhan
ini
merupakan yang terbesar dan
tersibuk di Indonesia.
Fungsi utamanya adalah sebagai pintu
gerbang arus utama keluar masuk
barang tujuan domestik maupun
Sumber: http://www.idnews.co.id

Laporan Hasil Pemetaan

13

international. Menurut informasi yang tertulis di http://www.priokport.co.id, Diketahui sedikitnya
81 jenis fasilitas yang dimiliki pelabuhan ini dengan panjang alur 12.830 meter. Selama periode
tahun 2016 terdapat 1.653.870 arus container untuk tujuan pelayaran domestik dan 822.395 buah
container untuk tujuan internasional.
Selain itu Pelabuhan Tanjung Priok juga digunakan sebagai terminal penumpang orang menuju
wilayah DKI Jakarta beserta kota-kota penyanggah sekitarnya seperti Bekasi, Bogor, Depok dan
Tangerang. Pada tahun 2015 saja, menurut laporan BPS Jakarta Utara tercatat ada sebanyak 64.941
wisatawan manca negara yang masuk ke Jakarta melalui Tanjung Priok.

III.c. Situasi Kerawanan TPPO Kelurahan Kalibaru-Kecamatan Cilincing.
Kelurahan
Kalibaru
merupakan
salah
satu
kelurahan di bawah naungan
Kecamatan Cilincing Jakarta
Utara.
Wilayah
ini
berbatasan dengan Laut Jawa
di bagian Utara, sebelah
Selatan berbatasan dengan
Jl. Raya Cilincing, Kali Banglio
( Kelurahan Lagoa Kecamatan
Koja, Kelurahan Semper
Timur
dan
Kelurahan
Sumber: dari google maps
Cilincing). Sebelah Timur
berbatasan dengan Jl. Baru dan Jl. Rekreasi Kelurahan Cilincing sedangkan sebelah Barat berbatasan
dengan jembatan Kali Kresek, Kelurahan Koja Kecamatan Koja.
Gambar 15. Peta Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara

Menurut Laporan Bulan Oktober 2017, Kelurahan Kalibaru mempunyai jumlah Kepala Keluarga (KK)
sebanyak 18.781 KK yang terdiri dari 15.761 KK Laki-laki dan 1.020 KK Perempuan. Banyaknya
jumlah perempuan yang secara administrasi menjadi kepala keluarga disebabkan oleh salah satu hal
berikut ini; status sebagai janda, perorangan yang tinggal sendiri dan tidak memiliki keluarga, status
perkawinan yang tidak diakui pemerintah, suami yang bekerja di luar negeri dan menetap di sana
dalam waktu yang relatif lama.
Jumlah penduduk secara keseluruhan diketahui tercatat sebanyak 84.451 orang dengan komposisi
penduduk laki-laki 43.254 orang dan penduduk perempuan 41.197 orang. Menurut kelompok umur;
terdapat 4.251 anak laki-laki dan 3.871 anak perempuan, kemudian 4.381 remaja awal laki-laki dan
4.376 remaja awal perempuan, serta 4.359 remaja laki-laki dan 3.863 remaja perempuan. Mereka
ini adalah kelompok yang sangat rawan dengan kerjadian TPPO.
Mobilitas penduduk di Kelurahan Kalibaru sepanjang tahun 2017 sejak bulan Januari hingga
Oktober, secara jumlah cukup banyak. Diketahui sedikitnya 857 orang laki-laki dan 814 orang
perempuan yang pindah. Sedangkan penduduk yang baru datang sebanyak 1.100 orang laki-laki dan

Laporan Hasil Pemetaan

14

1.204 orang perempuan. Banyaknya pendatang tersebut menguntungkan bagi pemilik kos dan
kontrakan dan juga akan menambah banyak permasalahan yang ada, mengingat identitas mereka
yang tidak dapat dikontrol secara tertib.
Data penduduk menurut jenjang pendidikan di Kelurahan Kalibaru diketahui sejumlah 9.355 orang
tidak sekolah, 5.582 orang tidak tamat sekolah dasar, 5.349 orang tamat SD, 3174 orang tamat SLTP,
15.554 orang tamat SLTA dan 16.756 orang tamat perguruan tinggi. Banyaknya jumlah penduduk
yang tidak bersekolah dan tidak tamat sekolah dasar perlu mendapatkan perhatian khusus
mengingat besarnya risiko dan bahaya sosial bagi mereka, tidak hanya TPPO saja.
Faktor kemiskinan masih menjadi permasalahan di seluruh pelosok negeri, tak terkecuali di
Kelurahan Kalibaru. Menurut laporan terakhir pada bulan Oktober 2017 tercatat sedikitnya 5.459
penduduk yang masuk ke dalam kategori miskin. Selain itu, diketahui pula ada 7.551 orang yang
tidak bekerja atau pengangguran. Pengangguran dan kemiskinan adalah salah satu faktor pencetus
yang dijadikan alasan berbagai tindak kejahatan dan kriminalitas.
Tempat hiburan adalah salah satu bagian yang menggerakkan roda ekonomi. Tapi tidak sedikit
tempat hiburan berubah fungsi menjadi tempat pelacuran. Menurut hasil pendataan hotspot yang
dilakukan oleh Yayasan Anak dan Perempuan tahun 2016 berhasil didapatkan 30 nama tempat
hiburan di Kecamatan Cilincing yang diduga sebagai lokasi transaksi sesual. Tempat hiburan tersebut
berupa kafe, panti pijat dan warung kopi. Sebaran lokasi tersebut ada di daerah Cilincing (Saljem)
Rawa Malang sebanyak 15 tempat, Cilincing (Koljem) sebanyak 7 tempat dan Cilincing Raya terdapat
8 titik.
Terkait dengan program
Gambar 16. Kegiatan FGD di Kelurahan Kalibaru
pencegahan TPPO, pada
tanggal 10 November
2017 telah dilakukan
diskusi kelompok dengan
sejumlah
warga
Kelurahan Kalibaru yang
bertempat di Pos RW.08.
Topik
yang
dibahas
adalah tentang TPPO
secara
umum
dan
potensi
pendidikan
pencegahan TPPO di
Sumber: Dokumentasi Tim Pemetaan YAP
masyarakat. Dari diskusi
tersebut diketahui bahwa
tingkat pengetahuan para peserta tentang TPPO masih sangat rendah. Para peserta diskusi
menyatakan minat dan ketertarikannya untuk mengetahui TPPO lebih lanjut dan menyebarkannya
kepada masyarakat luas.

Laporan Hasil Pemetaan

15

III.d. Situasi Kerawanan TPPO Kelurahan Tugu Utara-Kecamatan Koja.
Gambar 17. Peta Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara

Sumber: dari google maps

Kelurahan
Tugu
Utara
dibawah cakupan Kecamatan
Koja
merupakan dataran
yang mempunyai luas wilayah
237,65 hektar. Secara status
kepemilikian; 227,69 hektar
adalah tanah negara dan
hanya 6,64 hektar saja
dengan status milik atau
tanah adat, sedangkan 2,32
hektar adalah tanah waqaf.
Wilayah tersebut secara garis
besar
digunakan
untuk

perumahan atau pemukiman penduduk yaitu seluas 160,859 hektar.
Secara geografis, Kelurahan Tugu Utara berbatasan dengan Jl. Waru, Jl. Johar, Jl. Mundu dan Jl.
Mawar di bagian Utara. Sebelah Selatan Tugu Utara berbatasan dengan Jl. Plumpang Semper,
sebelah Timur berbatasan denga Selokan Tugu/Saluran air Kp. Beting, dan sebelah Barat berbatasan
dengan Jl. Kali Bendungan Melayu.
Jumlah penduduk menurut laporan bulanan Oktober 2017 sebanyak 81.148 orang dengan komposisi
secara jenis kelamin dengan jumlah yang hampir sama, yaitu 40.990 orang laki-laki dan 40.158 orang
perempuan. Menurut kerentanan kelompok umur, diketahui sejumlah 3.802 anak laki-laki umur 5-9
tahun dan 3.804 anak perempuan untuk umur yang sama. Selanjutnya anak remaja awal sebanyak
3.541 orang laki-laki dan 3.485 orang perempuan. Untuk kelompok anak usia 15-19 tahun tercatat
sebanyak 3.910 orang laki-laki dan 3.527 orang perempuan.
Jumlah penduduk di Kelurahan mengalami fluktuasi setiap bulan hal ini antara lain dipengaruhi oleh
mobilitas penduduk karena lahir, mati, pindah dan datang. Sebagaimana kita ketahui bahwa
perpindahan penduduk merupakan dinamika yang tidak bisa dihentikan melainkan dilakukan secara
tertib administrasi untuk mencegah permasalahan yang mungkin ditimbulkan di kemudian hari,
terutama untuk penduduk yang pindah maupun yang datang. Jumlah penduduk pendatang baru di
Kelurahan Tugu Utara yang dilaporkan sampai bulan Oktober 2017 ada sebanyak 928 orang
perempuan dan 1,007 orang laki-laki. Sedangkan penduduk yang pindah tercatat sebanyak 992
orang lak-laki dan 993 orang perempuan.
Sejalan dengan data kependudukan di Kelurahan Kalibaru menurut jumlah kepala keluarga, di
Kelurahan Tugu Utara juga cukup banyak ditemui perempuan yang menjadi kepala keluarga. Dari
laporan yang didapat, diketahui ada 3.088 rumah tangga yang dikepalai oleh seorang perempuan.
Kondisi ini tentunya harus disikapi secara bijak sesuai dengan latar belakang yang mereka miliki.
Informasi tentang sarana dan prasarana hiburan pariwisata di Kecamatan Koja yang diduga keras
dijadikan sebagai tempat prostitusi berdasarkan hasil pemetaan Yayasan Anak dan Perempuan

Laporan Hasil Pemetaan

16

tahun 2016 ada sebanyak 42 lokasi. Jumlah terbanyak ditemukan di wilayah Lagoa yaitu 35 lokasi,
kemudian ada 5 lokasi di Rawa Badak Selatan serta 4 lokasi di Rawa Badak Utara. Walaupun tidak
ada temuan data khusu di wilayah Tugu Utara, akan tetapi lokasi-lokasi tersebut masih dalam batas
jarak yang mudah dijangkau.
Gambar 18. Kegiatan FGD di Kelurahan Tugu Utara
Hasil diskusi kelompok
dengan beberapa anggota
masyarakat
termasuk
perwakilan dari pemangku
kepentingan
dari
Kelurahan Tugu Utara yang
dilakukan
di
RPTRA
Permata pada tanggal 16
November
2017,
diantaranya adalah istilah
TPPO yang belum akrab
didengar oleh semua
peserta, termasuk dengan
Sumber: Dokumentasi Tim Pemetaan YAP
pemahaman mereka yang
masih sangat terbatas terkait dengan hal tersebut. Kemudian contoh permasalahan yang disajikan
juga masih tumpang tindih dengan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) atau pun pekerja
migran yang bermasalah.

III.e. Potensi Pencegahan TPPO di Kelurahan Kalibaru dan Kelurahan Tugu Utara.
Berdasarkan situasi yang digambarkan sebelumnya dan menimbang sumber-sumber yang tersedia
di dua kelurahan terpilih, yaitu Kelurahan Kalibaru maupun Kelurahan Tugu Utara sehingga dapat
diketahui beberapa potensi pelaksanaan program pendidikan pencegahan TPPO. Hal tersebut terkait
dengan partisipasi para pemangku kepentingan, minat dan kemampuan sumber daya masyarakat,
serta fasilitas pendukung.
Setelah didapatkan rekomendasi dan kesepakatan pada pertemuan awal dengan berbagai
pemangku kepentingan, Yayasan Anak dan Perempuan yang berperan sebagai fasilitator program
pendidikan pencegahan TPPO di Jakarta segera melakukan koordinasi dengan Kecamatan Cilincing
dan Kecamatan Koja. Dalam perjalanannya terdapat revisi lokasi untuk Kecamatan Cilincing yaitu
dari Kelurahan Semper Barat ke Kelurahan Kalibaru. Sedangkan Kelurahan Tugu Utara untuk
Kecamatan Koja tidak mengalami perubahan. Selanjutnya koordinasi berjalan lancar, lampu hijau
serta dukungan didapatkan dari para pemangku kepentingan dari masing-masing kelurahan dan
kecamatan untuk keberlangsungan program ini.
Dari hasil pertemuan dengan beberapa petugas kelurahan, diketahui bahwa kegiatan swadaya
kemasyarakatan di masing-masing kelurahan berjalan dengan aktif. Diantaranya adalah seperti
pelayanan kesehatan masyarakat berupa posyandu dan Keluarga Berencana (KB), pemberdayaan

Laporan Hasil Pemetaan

17

perempuan dan anak melalui PAUD, pelayanan bidang agama, pelayanan kebudayaan serta
pelayanan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan-kegiatan tersebut dijalankan oleh kader-kader yang
telah terlatih dan berpengalaman. Hal ini merupakan peluang sumber daya sekaligus wadah yang
dapat diintegrasikan dengan program pendidikan pencegahan TPPO di kemudian hari.
Untuk keberlangsungan suatu program didiperlukan fasilitas pendukung yang memadai. Sejalan
dengan itu, wadah kegiatan sosial masyarakat yang sudah berjalan bisa dijadikan fasilitas pilihan.
Masing-masing kelurahan mempunyai beberapa posyandu, tempat ibadah, sarana pendidikan dan
olah raga serta Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA). Khusus untuk RPTRA, fasilitas ini belum
ditemukan di Kelurahan Kalibaru.
Terkait minat dan keinginan masyarakat umum dalam upaya program pendidikan pencegahan TPPO
di Jakarta Utara cukup antusias. Hal ini dapat diproyeksikan dari hasil kegiatan diskusi kelompok
dengan sejumlah perwakilan warga dari Kelurahan Kalibaru maupun Kelurahan Tugu Utara.
Ketertarikan tersebut didasari rasa ingin tahu lebih banyak dengan isu yang baru mereka ketahui
serta ingin menyampaikan pengetahuan tersebut kepada masyarakat luas tentang hal dia peroleh.
Temuan hasil diskusi yang sangat menarik adalah terkait sarana komunikasi. Seluruh peserta diskusi
mempunyai telepon genggam (HP) yang dapat tersambung dengan internet, bahkan ada yang
memiliki lebih dari satu unit. Lebih jauh lagi tentang informasi terkait penggunaan HP; seluruh
peserta diskusi menggunakan fasilitas percakapan seperti WhatsApp. Kemudian seluruh peserta
diskusi juga mengenal fasilitas pertemanan yang bernama facebook dan seluruhnya juga
mempunyai kemampuan mengakses aplikasi ini. Hal ini dapat menjadi dasar pertimbangan untuk
melakukan kampanye pendidikan masyarakat melalui media internet.

Laporan Hasil Pemetaan

18

BAB. IV. REKOMENDASI PENCEGAHAN TPPO

Berdasarkan hasil uraian situasi kerawanan dan potensi pencegahan TPPO di Kelurahan Kalibaru
danTugu Utara dapat dibuat beberapa saran pendidikan pencegahan TPPO di Jakarta Utara.
Rekomendasi tersebut melingkupi workshop untuk pelatihan kader, perencanaan sosialisasi di
masyarakat umum, pemilihan media KIE, monitoring dan evaluasi PTPPO serta kebijakan di
tingkatan administratif pemerintahan.

IV.a. Workshop Pelatihan PTPPO
Workshop pelatihan merupakan pilihan format pendidikan yang cukup baik untuk meningkatkan
pengetahuan serta ketrampilan peserta tentang TPPO. Dari sudut narasumber, tugas mereka adalah
memberikan pengajaran dan pelatihan sehingga tujuannya adalah peserta mendapatkan ilmu
pengetahuan yang memadai secara teori serta terampil dengan penerapan praktik. Metode
pembelajaran dan praktik dapat dilakukan dalam bentuk kelompok maupun perorangan.

IV.b. Perencanaan Sosialisasi PTPPO
Mengingat isu TPPO adalah hal baru sehingga disarankan perencanaan kegiatan sosialisai dilakuan
dalam bentuk berkelompok. Tujuannya supaya para kader mempunyai kesempatan mengasah
pengetahuan mereka lebih baik lagi dengan cara melihat anggota kelompoknya. Manfaat lainnya
adalah masing-masing anggota kelompok dapat saling melengkapi hal-hal yang ditemukan di
lapangan.
Selain pembentukan kelompok, para peserta pelatihan dibimbing tahap demi tahap dalam membuat
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, seperti pemilihan tema, alokasi waktu dan tempat,
penentuan audiens, jumlah audiens, alat bantu peraga, pelaksana, dan lain-lain. Tak kalah penting
juga diberikan bimbingan dalam pembentukan organisasi beserta dengan pembagian fungsi dan
tugasnya masing-masing.
Menurut laporan bulanan terakhir diketahui bahwa masing-masing kelurahan dilengkapi dengan
berbagai macam wadah kegiatan sosial kemasyarakatan yang cukup memadai. Fasilitas tersebut
misalnya seperti posyandu, tempat ibadah, sarana pendidikan dan olah raga serta Ruang Publik
Terbuka Ramah Anak (RPTRA). Peserta sebaiknya dibekali wawasan yang cukup tentang bagaimana
mengintegrasikan kegiatan mereka dengan program-program tersebut.

Laporan Hasil Pemetaan

19

IV.c. Media KIE PTPPO
Pelaksanaan kegiatan pendidikan masyarakat membutuhkan alat bantu atau peraga yang telah
terbukti bermanfaat dalam meningkatkan perhatian dan pemahaman audiensnya. Media
Komunikasi Informasi dan Edukasi yang perlu disiapkan diantaranya adalah:
1) Leaflet yang dapat dibagikan dan dibawa pulang oleh peserta.
2) Banner sebagai media pelengkap selama kegiatan sosialisasi.
3) Facebook, berupa fanspage yang dapat menjangkau audiens terpilih dengan jumlah yang
lebih banyak melalui iklan berbayar online. Materi iklan yang paling banyak diminati adalah
narasi dalam bentuk audio-visual yang membentuk cerita, misalnya film pendek. Tayangan
seperti ini akan lebih cepat dipahami dibandingkan dengan tulisan.

IV.d. Monitoring dan evaluasi PTPPO
Monitoring setidaknya harus dilakukan pada tiap tahapan kegiatan yang idealnya kegiatan ini harus
dilakukan sejak awal hingga akhir program. Tujuannya adalah untuk memastikan pelaksanaan
kegiatan berada pada jalur yang ditetapkan.
Setelah setiap tahap kegiatan selesai dilaksanakan, maka perlu dilakukan evaluasi program secara
menyeluruh dengan mengundang semua elemen terkait dengan kegiatan. Hasil evaluasi dapat
dijadikan acuan pembelajaran serta perbaikan setiap komponen yang diperlukan.

IV.e. Kebijakan PTPPO di Kelurahan/Kecamatan/Kodya Jakut/Provinsi DKI Jakarta.
Hasil akhir dari program PTPPO di dua kelurahan ini nantinya diharapkan dapat memberikan
manfaat kepada masyarat luas pada umumnya dan kelurahan terpilih pada khususnya. Manfaat
yang diharapkan yang bisa diambil oleh para pemangku kepentingan adalah terbentuknya kebijakan
terkait dengan TPPO. Sebagai langkah awal, disarankan para peserta pelatihan dari Kelurahan
Kalibaru dan Tugu Utara dibentuk menjadi suatu kelompok kerja diputuskan melalui sebuah surat
keputusan.

Laporan Hasil Pemetaan

20

DAFTAR REFERENSI
Badan Pusat Statistik DKI Jakarta. Jakarta Dalam Angka 2016. Jakarta: BPS Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta. 2016
__________.Statistik Daerah Propinsi DKI Jakarta 2015. Jakarta: BPS Propinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta. 2015.
Badan Pusat Statistik Jakarta Utara. Kecamatan Cilincing Dalam Angka 2017. Jakarta: Badan Pusat
Statistik Kota Administrasi Jakarta Utara. 2017.
__________. Kecamatan Koja Dalam Angka 2017. Jakarta: Badan Pusat Statistik Kota Administrasi
Jakarta Utara. 2017.
iDNEWS, 2017. Pelabuhan Tanjung Priok Tingkatkan Layanan. Tersedia pada
https://idnews.co.id/pelabuhan-tanjung-priok-tingkatkan-layanan/
Kelurahan Kalibaru. Laporan Bulan Oktober 2017. Jakarta: Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing
Kota Administrasi Jakarta Utara. 2017.
Kelurahan Tugu Utara. Laporan Bulan Oktober 2017. Jakarta: Kelurahan Tugu Utara Kecamatan Koja
Kota Administrasi Jakarta Utara. 2017.
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Peta Infrastruktur Kota Jakarta Utara Tahun
2012. Tersedia pada http://loketpeta.pu.go.id/peta-infrastruktur-kota-jakarta-utara2012
Komisi Penanggulangan AIDS Propinsi DKI Jakarta. Laporan Hasil Pemetaan Populasi Kunci Propinsi
DKI Jakarta. Jakarta: KPAD Propinsi Jakarta. 2014.
Pelabuhan Tanjung Priok, 2017. Fasilitas Penunjang Pelabuhan dan Peralatan Pelabuhan. Tersedia
pada http://www.priokport.co.id/index.php/facilities/equipment
Pusat Pelayanan Statistik DKI Jakarta. Jakarta Dalam Angka. Tersedia pada
https://statistik.jakarta.go.id/

Laporan Hasil Pemetaan

21

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

HASIL PENELITIAN KETERKAITAN ASUPAN KALORI DENGAN PENURUNAN STATUS GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSU DR SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE NOVEMBER 2010

7 171 21

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

KADAR TOTAL NITROGEN TERLARUT HASIL HIDROLISIS DAGING UDANG MENGGUNAKAN CRUDE EKSTRAK ENZIM PROTEASE DARI LAMBUNG IKAN TUNA YELLOWFIN (Thunnus albacares)

5 114 11

KAJIAN MUTU FISIK TEPUNG WORTEL (Daucus carota L.) HASIL PENGERINGAN MENGGUNAKAN OVEN

17 218 83

KARAKTERISASI DAN PENENTUAN KOMPOSISI ASAM LEMAK DARI HASIL PEMURNIAN LIMBAH PENGALENGAN IKAN DENGAN VARIASI ALKALI PADA ROSES NETRALISASI

9 139 85

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62