PERSEPSI MASYARAKAT KOTA BOGOR TERHADAP SKIM PEMBIAYAAN KPR SYARIAH

NISBAH: JURNAL PERBANKAN SYARIAH Volume 3, Nomor 1, Juni 2017

Pembina :

Rektor Dr. Ir. Dede Kardaya, M.Si

Penanggung Jawab :

Dekan

H. Rully Trihantana, S.Si., M.Si

Mitra Bestari :

Dr. Nurul Huda, SE., MM., M.Si KH. Cholil Nafis, Ph.D

Ketua Editor :

H. Anas Alhifni, SEI., M.Si

Editor Pelaksana :

T. Rifqy Thantawy, SH., M.Si Adi Rahmannur Ibnu, SE., MH. Rohmatul Wadah, SEI

Jurnal Nisbah adalah jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Perbankan Syariah. Jurnal Nisbah diterbitkan untuk mendukung pengembangan Perbankan Syariah yang akan memuat artikel-artikel tentang Perbankan Syariah baik kajian empiris, teoritis maupun praktis. Redaksi menerima naskah dengan ketentuan sesuai panduan bagi penulis

Alamat Redaksi :

Fakultas Ekonomi Islam Universitas Djuanda Bogor Gedung B Lantai 4 Jl. Tol Ciawi No.1 Ciawi Bogor Kode Pos 16720 Telp. ( 0251) 8246475 Email : fei@unida.ac.id

DAFTAR ISI

TANIMADANI.COM: RANCANG BANGUN MODEL BISNIS ISLAMIC FINANCIAL

300

TECHNOLOGY BERBASIS CROWDFUNDING PEMBIAYAAN USAHA MIKRO SEKTOR PERTANIAN.

Muhammad Mufli

PENYELESAIAN SENGKETA PENGIKATAN AGUNAN PADA PEMBIAYAAN

315

MURABAHAH DI BANK SYARIAH. Mulyaningsih Jamhur, Rully Trihantana

PROSES MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL DI BNI SYARIAH KC MIKRO

326

RUNGKUT SURABAYA. Fatin Fadhilah Hasib, Fachri Akbar

PERSEPSI MASYARAKAT KOTA BOGOR TERHADAP SKIM PEMBIAYAAN KPR

337

SYARIAH. Arief Hidayatullah, T. Rifqy Thantawi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN PERBANKAN

351

SYARIAH SEKTOR INDUSTRI DI INDONESIA. Siti Nurul Kholipah, Afiati Kurniasih

ANALISIS SISTEM DETEKSI DINI TERHADAP KRISIS PERBANKAN SYARIAH.

365

Sumandi

PERSEPSI MASYARAKAT KOTA BOGOR TERHADAP SKIM PEMBIAYAAN KPR SYARIAH PUBLIC PERCEPTION OF THE CITY OF BOGOR TOWARDS ISLAMIC MORTGAGE SCHEME

Arief Hidayatullah 1a ; T. Rifqy Thantawi²

1a Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Islam Universitas Djuanda, Jl. Tol Ciawi No. 1, Kotak Pos 35 Bogor 16720

²Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Islam Universitas Djuanda, Jl. Tol Ciawi No. 1, Kotak Pos 35 Bogor 16720

(Diterima oleh Dewan Redaksi 01-01-2017) (Dipublikasikan oleh Dewan Redaksi 20-06-2017)

ABSTRACT

This study aims to determite how the public perception of the city of Bogor towards Islamic mortgage scheme. In this study using quantitative descriptive method and using the Likert method of analysis and Chi square. The primary data were taken using a questionnaire method by sampling using methods slovin many as (100) samples of inhabitants of the city of Bogor. The results of the calculation method of Chi square values obtained at 84.100. so the result of Chi square count is greater than Chi squared table of 84.100 >13.277 so Ho in this study is rejected and Ha is accepted or can be concluded that there is a different between the mortgage in Islamic banks and mortgage in conventional banks according by public perception of the city of Bogor. Keywords : Perception, , The society of Bogor, Islamic mortgage

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat Kota Bogor terhadap skim pembiayaan KPR pada bank syariah. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan menggunakan analisis metode Skala Likert dan Chi Kuadrat. Data primer diambil menggunakan metode kuesioner dengan pengambilan sampel menggunakan metode Slovin sebanyak seratus (100) sampel dari populasi masyarakat Kota Bogor. Adapun hasil dari perhitungan dengan metode Chi Kuadrat diperoleh nilai sebesar 84.100. Maka nilai dari Chi Kuadrat hitung lebih besar dari Chi Kuadrat tabel yaitu 84.100 >13.277 sehingga Ho dalam penelitian ini ditolak dan Ha diterima atau dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara KPR Syariah dan KPR Konvensional berdasarkan persepsi masyarakat Kota Bogor. Kata kunci : Persepsi, Masyarakat Kota Bogor, KPR Syariah

Arief Hidayatullah. 2017. Persepsi Masyarakat Kota Bogor terhadap Skim Pembiayaan KPR Syariah. Jurnal Nisbah 3 (1): 337 – 350.

PENDAHULUAN

rumah (KPR) Syariah, yaitu sebuah sistem pembiayaan dimana pihak bank syariah

Meningkatnya aktivitas, mobilitas dan memberitahukan harga asal rumah yang pertumbuhan penduduk serta didukung

dibeli dari developer kepada nasabah KPR perilaku

Syariah dan menentukan suatu tingkat cenderung bersifat efisien, efektif dan

keuntungan (profit margin) sebagai praktis, mengakibatkan adanya kebutuhan

Tentunya ini akan akan suatu hunian tempat tinggal yang

tambahan.

dan meringankan dapat mengakomodir tuntutan tersebut.

mempermudah

masyarakat dalam memiliki hunian siap Meskipun

pakai, yang pembayarannya dengan cara mendapatkan rumah saat ini bukanlah hal

diangsur kepada bank syariah tanpa harus mudah. Jumlah lahan yang makin terbatas

membeli kontan dengan harga yang relatif membuat rumah menjadi semakin mahal,

mahal. (Antonio,1999:21) bahkan tidak mungkin terjangkau bagi

Produk pembiayaan KPR yang kalangan masyarakat dengan pendapatan

ditawarkan oleh perbankan syariah rata-rata pada batas upah minimum

memiliki banyak perbedaan dengan KPR regional atau di bawah upah minimum

(Kredit Kepemilikan Rumah) yang terdapat regional. Karena itu, usaha untuk

pada bank konvesional. Hal ini merupakan mendapatkan rumah saat ini tidak hanya

wujud dari perbedaan principal yang dilakukan secara tunai, tetapi juga dengan

terdapat pada keduanya, yaitu konsep bagi kegiatan pembiayaan. Oleh karena itu

hasil dan kerugian (profit and loss sharing) dunia perbankan menawarkan layanan

sebagai subtitusi dari sistem bunga yang Kredit Pemilikan Rumah (KPR). KPR

terdapat pada bank muncul

telah

lama

Terdapat beberapa kebutuhan masyarakat dalam memiliki

perbedaan antara perbankan syariah dan rumah

bank konvensional didalam produk peningkatan daya beli masyarakat.

pembiayaan kepemilikan rumah ini, Walaupun awalnya KPR memanglah salah

diantaranya adalah pemberlakuan sistem satu produk yang dikeluarkan oleh bank

kredit dan sistem mark up, kebolehan dan konvesional.

tawar menawar perkembangannya, maka produk ini juga

(bargaining position) antara pihak bank banyak dilakukan oleh perbankan syariah.

dengan nasabah, prosedur pembiayaan dan (Heykal, 2014:520)

lain sebagainya (Haris, 2007: 115). Dari Bank

segi istilah, perlu dipikirkan suatu bentuk konvensional memiliki prinsip yang sama

pengistilahan yang relevan untuk produk yaitu sebagai lembaga intermediasi yang

pembiayaan pemilikan rumah. Karena menghimpun dana dari masyarakat

istilah KPR cenderung memunculkan (funding) dari orang-orang surplus dana

asumsi terjadinya kredit, mengingat bahwa dan menyalurkannya kembali dalam

di dalam bank syariah ridak menggunakan bentuk pembiayaan (lending) kepada pihak

istilah sistem kredit. Untuk menghindari yang membutuhkan dana, sehingga

hal itu beberapa bank syariah ( seperti BTN produk-produk yang disediakan oleh bank

Syariah) memaknai KPR dengan arti konvensional, baik itu funding maupun

“Kebutuhan Kepemilikan Rumah”. financing, pada dasarnya bank-bank

Dalam menjalankan produk KPR, syariah pun dapat pula menyediakannya.

bank syariah melakukan penggalian dan (Haris, 2007: 115, Rindjin, 2000:1, Kasmir,

pemaduan terhadap skim-skim transaksi, 2013:24)

hal ini bertujuan untuk menciptakan suatu Salah satu bentuk pembiayaan

bentuk transaksi pembiayaan pemilikan (financing)

rumah yang sesuai dengan dengan prinsip masyarakat adalah pembiayaan pemilikan

syariah. Adapun yang menjadi acuan syariah. Adapun yang menjadi acuan

dari seluruh konvensional, karena pada dasarnya

merepresentatifkan

sampel yang ada. Adapun untuk tingkat keberadaan

ditetapkan dalam perwujudan dari kekurangpuasan umat

penentuan sampel adalah 10%. Islam terhadap

bank

konvensional

Rumus Slovin:

sehingga mengupayakan bentuk transaksi perbankan yang sesuai dengan prinsip

Islam. Adapun skim yang banyak

digunakan oleh perbakan syariah di Indonesia dalam menjalankan produk

Keterangan

pembiayaan produk KPR Syariah adalah

n = ukuran sampel

skim murabahah, istishna’ dan ijaroh, N = ukuran populasi khususnya ijarah mumtahiya bi tamlik

e = nilai error

(IMBT). Berdasarkan Rumus Slovin, maka besarnya penarikan jumlah sampel

MATERI DAN METODE

penelitian adalah:

Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yang

bertujuan untuk memberikan penjelasan

secara terperinci tentang bagaimana persepsi masyarakat Kota Bogor terhadap

Namun untuk memperkuat sampel skim pembiayaan KPR di bank syariah.

penelitian, maka peneliti menambah Teknik pengumpuan data menggunakan

jumlah sampel menjadi seratus (100) dari metode kuesioner yaitu metode untuk

jumlah awal sebanyak 91 orang dari hasil mempelajari

perilaku,

karakteristik,

perhitungan rumus.

pendapat dan tanggapan dari responden

umum seputar dimana akan disusun dalam tiga bagian

b. Pertanyaan

pengetahuan tentang bank syariah, yaitu,

dimana dari setiap item pertanyaan

a. Populasi dan Sampel, Populasi yang disusun berdasarkan variabel-variabel diambil peneliti adalah warga Kota

yang dipakai guna mempelajari Bogor yang membeli rumah dengan

bagaimana persepsi dan pandangan menggunakan

terhadap perbankan Syariah atau pernah menggunakannya

dan juga populasi diambil dari warga

c. Pertanyaan spesifik, dimana seluruh kota Bogor yang mengetahui tentang

item pertanyaan ditujukan kepada KPR

untuk mengetahui mempunyai pembiayaan KPR Syariah.

bagaimana persepsi dari setiap Adapun penetapan jumlah sampel

responden terhadap skim serta penulis menggunakan Rumus Slovin.

meknisme yang terdapat pada KPR Rumus Slovin

menentukan ukuran sampel dari Data sekunder pada penelitian ini populasi rumah milik yang telah

cara melakukan terdaftar di BPS kota Bogor berjumlah

didapat

dengan

wawancara secara langsung kepada kurang lebih sebanyak 1000 unit. Hal

beberapa pihak terkait yang berkompeten ini

untuk mendukung penelitian ini, untuk itu gambaran tentang seberapa banyak

peneliti mengambil sumber dari kepala warga

cabang Bank Syariah Mandiri (BSM) cabang mengetahui tentang produk KPR itu

Cibubur serta didukung dengan beberapa sendiri,

sehingga

dapat

data lainnya.

Metode pengelolaan dan analisis data satu responden lebih baik atau lebih buruk diolah dengan beberapa metode, yang

dari responden lainnya didalam skala pertama yaitu menggunakan metode

(Nazir, 1983:397)

Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif Uji Realibilitas dan Validitas, Uji adalah statistik yang digunakan untuk

reliabilitas dilakukan untuk mengukur menganalisis

kestabilan dan konsistensi responden mendeskripsikan atau menggambarkan

dalam menjawab hal yang berkaitan data yang telah terkumpul sebagaimana

dengan konstruk-konstruk pertanyaan. Uji adanya tanpa bermaksud membuat

reliabilitas dilakukan secara serentak kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

terhadap seluruh pertanyaan lebih dari generalisasi (Sugiyono, 2012: 14).

satu variabel. Adapun metode uji Untuk menghitung persentase suatu

reliabilitas digunakan dengan melihat nilai jawaban dengan menggunakan rumus

cronbach’s Alpha, dimana jika koefisien sebagai berikut:

reliabilitas (Alpha) lebih dari 0.06 ( cronbach’s Alpha >0.06) dapat dikatakan

bahwa pengukuran yang dilakukan Keterangan:

Realiabel. (Penyusun, 2007:20) P

= Persentase Sedangkan Uji validitas digunakan

F = Frekuensi dari setiap jawaban untuk mengetahui kalayakan butir-butir yang telah menjadi pilihan

dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan responden

dalam mendefinisikan suatu variabel. N

= Jumlah responden Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana Dilanjutkan dengan metode Skala

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur likert Skala likert digunakan untuk

dalam melakukan fungsi ukurnya. mengukur sikap, pendapat dan persepsi

Terakhir menggunakan Uji Chi Square seseorang atau sekelompok orang tentang

(Kuadrat Chi) Uji kuadarat Chi adalah salah fenomena sosial (Sugiyono, 2015:136).

satu teknik analisis untuk mencari Dengan skala likert, maka variabel yang

kecocokan (goodness of fit) digunakan akan diukur dijabarkan menjadi indikator

untuk menguji apakah distribusi frekuensi variabel. Kemudian indikator tersebut

yang di teliti menyimpang secara signifikan dijadikan sebagai titik tolak untuk

dari suatu distribusi frekuensi hipotesis menyusun item-item instrumen yang dapat

yang diharapkan. (Nazir, 2014:360). Teknik berupa pernyataan atau pertanyaan

ini cocok dipakai dalam penelitian ini untuk Jawaban setiap item instrumen yang

mengetahui hasil hipotesisnya. menggunakan skala likert mempunyai

Kriteria statistik Chi square untuk gradasi dari sangat positif sampai sangat

menguji hipotesis adalah sebagai berikut: negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain :

Tabel 1. Skala Likert

Di mana:

Nilai

Kriteria

= chi kuadrat

5 Sangat Setuju

= frekuensi yang diamati

4 Setuju

= frekuensi yang diharapakan dari

3 Ragu-ragu

2 Tidak Setuju

kategori ke-i

= jumlah kategori. Sumber : Teori Issac dan Michael

1 Sangat Tidak Setuju

Skala Likert

menggunakan

pengukuran ordinal dikarenakan hanya dapat membuat rangking (peringkat), tetapi tidak dapat diketahui berapa kali

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 3. Uji Validitas

Uji Reliabilitas dan validitas

Item-Total Statistics

Cron

Tabel 2. Hasil Uji Realibitas Corre bach'

Scale

Cronbach’s Alpha s

Scale cted

N of Item

Mean if

Variance Item- Alpha

Item

if Item Total if .925

30 Delete

Deleted Corre Item d lation Delet

Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016) ed

Sebuah instrumen yang sudah dapat

A1 103.67

dipercaya atau reliabel akan menghasilkan

A2 104.07

data yang dapat dipercaya juga. Suatu

A3 103.77

konstruk atau variabel dapat dikatakan

A4 103.70

reliabel jika memiliki Cronbach’s Alpha

Output SPSS tersebut menunjukkan

A7 103.67

Cronbach’s Alpha 0.925 > 0.60. Sehingga .921

B8 103.67

dapat disimpulkan bahwa konstruk 30 .929

pertanyaan yang

responden adalah reliable.

Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016) Pada tabel diatas terdapat kolom Corrected Item-Total Correlation yang menunjukkan

validitas dari pertanyaan nomor 1 (A1) sampai dengan

nilai

pertanyaan nomor 30 (D30). Di kolom tersebut nilai statistik yang dihasilkan mulai dari A1 sampai dengan D30 lebih besar dari 0.422. sehingga dari 30 pertanyaan yang dipakai untuk mengetahui persepsi masyarakat Kota Bogor terhadap pertanyaan nomor 30 (D30). Di kolom tersebut nilai statistik yang dihasilkan mulai dari A1 sampai dengan D30 lebih besar dari 0.422. sehingga dari 30 pertanyaan yang dipakai untuk mengetahui persepsi masyarakat Kota Bogor terhadap

usia 30-40 tahun, hal ini dikarenakan

Karakteristik Responden

diantara rentan usia itulah seseorang telah Karakteristik responden Masyarakat

mencapai usia produktif sehingga lebih Kota Bogor berkaitan dengan persepsi

banyak kesempatan untuk melakukan terhadap skim KPR Syariah terangkum

investasi, salah satunya ialah dengan cara dalam tabel berikut ini:

membeli sebuah rumah.

Tingkat pendidikan responden yang

Tabel 4. Karakteristik responden

dominan adalah Sarjana (S1. S2, S3)

sebanyak 60 orang ( 60%), sementara

Jenis Kelamin Laki-laki

Diploma sebanyak 20 orang ( 20%), SMU

Perempuan

35 sebanyak 20 orang ( 20% ), SMP sebanyak

16-19 tahun

4 0 orang ( 0%), SD sebanyak 0 orang ( 0%)

Usia 20-29 tahun

24 dan lainnya sebanyak 0 orang ( 0% ).

30-40 tahun

41-50 tahun

32 Responden didominasi oleh lulusan Sarjana

SMP

0 (S1-S3) hal ini terjadi karena pada

Pendidikan

SMU

20 umumnya masyarakat yang telah memiliki

Diploma

20 gelar sarjana relatif telah memiliki

Sarjana

60 penghasilan yang sudah tetap, sehingga

Pegawai Negeri

lebih yakin dan berani untuk mengambil

Sipil

Karyawan

59 pembiayaan KPR.

pekerjaan responden

Wiraswasta

11 didominasi oleh pegawai swasta yaitu

Ibu Rumah

sebanyak 59 orang (59%), sementara Ibu

Tangga

Mahasiswa

6 rumah tangga sebanyak 15 orang (15%), wiraswasta sebanyak 11 orang (11%),

pegawai negeri sipil/TNI sebanyak 9 orang (9%), pelajar/mahasiswa sebanyak 6 orang

Penduduk Asli

49 (6%) dan lainnya sebanyak 0 orang (0%).

Status Kota Bogor Kependudukan

51 Jenis pekerjaan responden didominasi oleh pegawai swasta, hal tersebut disebabkan

Pendatang

Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016)

karena penduduk dengan pekerjaan Jenis kelamin laki-laki dengan jumlah

pegawai swasta menilai dengan cara 65% atau sekitar 65% dan selanjutnya

membeli rumah secara KPR relatif lebih ialah responden perempuan dengan jumlah

terjangkau mengingat tingkat gaji mereka 35% atau sekitar 35%. Hal tersebut

dengan standar upah minimum regional (responden laki-laki lebih banyak dari

(UMKR) tidaklah mencukupi jika harus responden perempuan) dikarenakan pada

membeli rumah secara kontan. umunya di negara Indonesia surat tanah

Pada tabel dapat diketahui bahwa atau kepemilikan rumah di atas namakan

100% responden beragama Islam, hal ini kepada kepala keluarga atau suami. Oleh

dikarenakan dalam pengambilan sampel karena

pada penelitian ini menggunakan teknik didominasi oleh laki-laki.

itu mayoritas

responden

purposive sampling atau sampel dimana Usia yang dominan antara 30-40

elemen yang dimasukan dengan sengaja

dan dapat mewakili populasi. dan saat sementara 41-50 tahun sebanyak 27 orang

tahun sebanyak 40 orang (40%),

penulis mengambil surat ijin penelitian, (27%), usia 20-29 tahun sebanyak 24

pihak Kesbangpol Kota Bogor memberikan orang (24%), usia >50 tahun sebanyak 5

arahan pada wilayah mana penulis harus orang (5%), usia 16-19 tahun sebanyak 4

menyebarkan angket pertanyaan penelitian orang (4%) dan usia <15 tahun sebanyak 0 menyebarkan angket pertanyaan penelitian orang (4%) dan usia <15 tahun sebanyak 0

Menerapkan Sistem Bunga

Status kependudukan

didominasi oleh pendatang sebanyak 51

orang (51%), sementara penduduk asli

(x)/N

araka

(x)

Kota Bogor sebanyak 49 orang (49%). Hal

ini disebabkan karena memang banyaknya

1 SS

masyarakat dari daerah lain yang

40 4 160 39.21 M=

berimigrasi ke Kota Bogor setiap tahunnya,

3 R-R

dengan kedudukan topografis Kota Bogor

4 TS

0 1 0 0 yang berlokasi dekat dengan ibukota = 4.08

negara serta didukung dengan kedudukan Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016) Kota Bogor diantara jalur tujuan

Berdasarkan hasil analisis Skala Puncak/Cianjur, merupakan potensi yang

Likert pada tabel 6, masyarakat Kota Bogor strategis untuk perkembangan dan

yang setuju bahwa bank syariah adalah pertumbuhan kegiatan ekonomi.

bank yang tidak menerapkan sistem bunga sebanyak 40 orang (39.21%) sedangkan

Hasil Analisis data

masyarakat yang sangat setuju sebanyak

Analisis Skala Likert

37 orang (45.34%), ragu-ragu sebanyak 17

Pengetahuan Tentang bank Syariah

orang (12.5%) dan tidak tahu sebanyak 6 orang (2.94%). Hasil perhitungan skala

Tabel 5. Pengetahuan Responden terhadap Bank Syariah

likert diperoleh angka kriteria penafsiran

Respo

M=

sebesar M= 4.08. Dari hasil ini

Sko N

∑f (x)/N

menunjukkan bahwa rata-rata masyarakat

o Masyar F r

Fx

Kota Bogor ‘’Setuju’’ bahwa bank syariah

(x)

akat

adalah bank yang tidak menerapkan sistem

bunga. Mengingat hal ini merupakan

perbedaan mendasar dan pokok diantara

4 TS

keduanya maka sudah selayaknya hal ini

4 STS

0 1 0 0 4.13 sudah dipahami oleh masyarakat dengan

baik, dengan hasil penelitian di atas penulis Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016) dapat simpulkan bahwa sejauh ini bank

Berdasarkan hasil analisis Skala syariah telah berhasil mengenalkan kepada

Likert pada tabel 5, pengetahuan masyarakat khususnya masyarakat Kota responden

Bogor bahwa bank syariah adalah bank menunjukkan bahwa masyarakat yang

yang tidak menerapkan sistem bunga. mengetahui sebanyak 65 orang (62.95%)

sedangkan masyarakat yang sangat

Tabel 7. Pengetahuan Responden tentang Bank

mengetahui bank syariah sebanyak 24

Syariah Berbeda Dengan Bank Konvensional

orang (29.05%). Dan yang ragu-ragu

sebanyak 11 orang (8.00%). Hasil

Fx % ∑f

perhitungan skala likert diperoleh angka (x)/N

kriteria penafsiran sebesar M= 4.13. Dari

1 SS

hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata

47 4 188 45.52 M=

masyarakat Kota Bogor ‘’Tahu’’ tentang

3 R-R

bank syariah. Hal ini dikarenakan awal

4 TS

bank syariah berdiri adalah di Kota Bogor,

4 STS

sehingga mayoritas masyarakat Kota Bogor 100

Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016)

sudah mengetahui tentang bank syariah. Berdasarkan hasil analisis Skala

Likert pada tabel 7, masyarakat Kota Bogor Likert pada tabel 7, masyarakat Kota Bogor

mekanisme KPR Syariah secara detail dan orang (45.52%) sedangkan masyarakat

mendalam seperti proses, akad, mekanisme yang sangat setuju sebanyak 36 orang

cicilan dan lainnya. Hal inilah yang (43.60%), ragu-ragu sebanyak 13 orang

masyarakat/nasabah belum (9.44%), tidak setuju sebanyak 2 orang

mungkin

banyak yang mengerti selain nasabah KPR (0.96%) dan sangat tidak setuju sebanyak 2

Syariah itu sendiri, namun secara umum orang (0.48%). Hasil perhitungan skala

apabila dilihat dari sisi pengertian, filosofi likert diperoleh angka kriteria penafsiran

dan lainnya mayoritas nasabah paham dan sebesar M= 4.13, dari hasil ini

tahu mengenai produk KPR Syariah ini. menunjukkan bahwa rata-rata masyarakat

Kota Bogor ‘’Setuju’’ bahwa bank syariah Tabel 9. Responden Tertarik Produk KPR Syariah berbeda dengan bank konvensional. Resp

Hal ini tidak lain merupakan implikasi

Fx % ∑f

Masy

dari pengetahuan masyarakat tentang bank

(x)/N

araka

(x)

syariah, ketika masyarakat sudah tahu dan

kenal apa itu bank syariah maka secara

1 SS

otomatis mereka akan berpendapat bahwa

48 4 192 52.17 M=

23 3 69 18.75 bank syariah tidaklah sama dengan bank 368/

Pengetahuan Responden terhadap KPR

Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016)

Syariah

Berdasarkan hasil analisis Skala Likert pada tabel 9, masyarakat Kota Bogor

Tabel 8. Pengetahuan tentang KPR Syariah

yang tertarik terhadap produk KPR Syariah

Respo

M=

sebanyak 48 orang (52.17%) sedangkan

masyarakat yang sangat setuju sebanyak

o Masyar

(x)/N

(x) akat

17 orang (23.09%), ragu-ragu sebanyak 23

6 5 30 8.40 orang (18.75%), tidak setuju sebanyak 10

1 SS

55 4 220 61.62 M=

orang (5.43%) dan sangat tidak setuju

3 R-R

sebanyak 2 orang (0.54). Hasil perhitungan

4 TS

skala likert diperoleh angka kriteria

4 STS

penafsiran sebesar M= 3.68, dari hasil ini

menunjukkan bahwa rata-rata masyarakat Berdasarkan hasil analisis Skala

Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016)

Kota Bogor ‘’Setuju’’ tertarik terhadap KPR Likert pada tabel 8, masyarakat Kota Bogor

Syariah. Hal ini senada dengan pendapat yang mengetahui tentang KPR Syariah

narasumber yang menyatakan bahwa sebanyak 55 orang (61.62%) sedangkan

banyak pertimbangan mengapa orang masyarakat yang sangat tahu sebanyak 6

memilih KPR di bank syariah, pertama: orang (8.40%), ragu-ragu sebanyak 29

karena cicilannya bersifat tetap (fix rate), orang (24.36%) dan tidak tahu sebanyak

dalam artian dengan keadaan ekonomi

10 orang (5.60%). Hasil perhitungan skala yang tidak stabil maka KPR Syariah lebih likert diperoleh angka kriteria penafsiran

tepat dan aman mereka ambil dengan sebesar M= 3.57, dari hasil ini

konsep fix rate tersebut daripada harus menunjukkan bahwa rata-rata masyarakat

memilih KPR di bank konvensional yang Kota Bogor ‘’Tahu’’ tentang KPR Syariah. tentunya akan menimbulkan risiko ketika

menaikan cicilan narasumber yang menyatakan bahwa

Hal ini sejalan dengan pendapat

tiba-tiba

bank

dikarenakan nilai suku bunga naik. mayoritas masyarakat atau nasabah sudah

Adapun dalam bank konvensional tahu dan sering mendengar tentang KPR

tidak ada KPR dengan cicilan tetap (fix tidak ada KPR dengan cicilan tetap (fix

Tabel 11. KPR Bank Syariah Berbeda dengan KPR

konvensional adalah floating, bisa saja

Bank Konvensional

tetap namun hanya 3-5 tahun pertama. M=

Adapun di

(x)/N

besarnya cicilan tergantung kebijakan bank

(x)

akat

konvensional yang disesuaikan dengan

1 SS

harga suku bunga pada saat itu. Namun jika

62 4 248 63.26 M=

di bank syariah karena menerapkan konsep

3 R-R

4 2 8 2.04 murabahah, maka angsuran tidak akan 100

berubah dari awal pembiayaan hingga

Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016)

Berdasarkan hasil analisis Skala

Tabel 10. Responden Memiliki Pembiayaan KPR

Likert pada tabel 11, KPR di bank syariah

Syariah

berbeda dengan bank konvensional

Resp on

Sko

M=

masyarakat Kota Bogor yang setuju bahwa

N Masy

∑f

Fx

KPR di bank syariah berbeda dengan KPR

(x)/N

araka (x)

di bank konvensional sebanyak 62 orang

(63.26%) sedangkan masyarakat yang

1 SS

10 5 50 1.62 sangat setuju sebanyak 17 orang (21.68%),

3.51 M=

ragu-ragu sebanyak 17 orang (13.01%) dan

tidak setuju sebanyak 4 orang (2.04%).

4 STS

Hasil perhitungan skala likert diperoleh

angka kriteria penafsiran sebesar M= 3.92 Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016) dari hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata

Berdasarkan hasil analisis Skala masyarakat Kota Bogor ‘’Setuju’’ bahwa Likert pada tabel 10, responden yang

KPR Syariah di bank syariah berbeda memiliki

dengan KPR di bank konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota

senada dengan pendapat nara sumber yang Bogor yang memiliki pembiayaan KPR

menyatakan bahwa bank syariah terus Syariah sebanyak 27 orang (3.51%)

memperkenalkan dan sedangkan masyarakat yang sangat setuju

berupaya

mengiklankan produk KPR Syariah ini serta sebanyak 10 orang (1.62%), ragu-ragu atau

terus mengedukasi masyarakat agar berarti pernah memiliki sebanyak 23 orang

mengetahui perbedaan-perbedaan antara (22.47%) dan tidak setuju sebanyak 40

keduanya. Selain itu, pendapat narasumber orang (26.05%). Hasil perhitungan skala

bahwa banyak likert diperoleh angka kriteria penafsiran

yang

menyatakan

masyarakat yang masih ragu dan enggan sebesar M= 3.07, dari hasil ini

untuk memilih KPR Syariah salah satu menunjukkan bahwa rata-rata masyarakat

alasannya yaitu karena KPR Syariah dinilai Kota Bogor ‘’Ragu-ragu’’ memiliki KPR

lebih mahal dibanding KPR pada bank Syariah. Dalam skala penafsiran hasil

konvensional.

tersebut berpeluang terjadi karena dari Menanggapi pernyataan tersebut 100 responden, persepsi masyarakat Kota

narasumber berpendapat bahwa hal ini Bogor

dikarenakan pola pikir masyarakat menggunakan KPR Syariah yaitu mayoritas

mengenai

ketertarikan

Indonesia cenderung jangka pendek, dapat responden mengatakan kurang tertarik (40

kita lihat bahwa bank konvensional selalu responden) dan ragu-ragu sebanyak (23

berpromosi bahwa bunga KPR mereka fix responden).

lima (5) tahun pertama, namun masyarakat hanya melihat hal ini tanpa berpikir tahun-

tahun berikutnya setelah masa bunga fix itu berakhir. Sementara jangka waktu KPR tahun berikutnya setelah masa bunga fix itu berakhir. Sementara jangka waktu KPR

pembiayaan KPR Syariah walaupun ada oleh masyarakat. Padahal jika dilihat secara

menerapkan skim cermat, bila ditengah pembiayaan terjadi

sebagian

yang

Musyarakah Mutanaqishah (MMQ). Namun masalah perekonomian otomatis jika di

se-familiar akad bank konvensional akan menaikan bunga

memang

belum

Murabahah didalam produk KPR Syariah yang

itu sendiri.

masyarakat. Namun jika di bank syariah jumlah cicilan akan tetap sampai masa

Tabel 13. KPR Syariah Memudahkan dan

akhir pembiayaan (fix rate).

Tabel 12. Pengetahuan Responden terhadap Skim-

(x)/N Skim pada KPR Syariah

37 4 148 62.97 M= o

Fx

Masyar

(x)/N

Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016)

Berdasarkan hasil analisis Skala

Likert pada tabel 13, skim pada KPR Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016) Syariah memudahkan dan menguntungkan

Berdasarkan hasil analisis Skala responden dalam pembelian rumah bahwa Likert tentang pengetahuan responden

masyarakat Kota Bogor yang setuju bahwa terhadap skim-skim pada KPR Syariah pada

memudahkan dan tabel 12, menunjukkan bahwa masyarakat

KPR

Syariah

menguntungkan sebanyak 37 orang Kota Bogor yang mengetahui tentang skim-

(62.97%) sedangkan masyarakat yang skim yang ada pada KPR Syariah sebanyak

sangat setuju sebanyak 5 orang (10.63%),

25 orang (32.46%) sedangkan masyarakat ragu-ragu sebanyak 46 orang (16.17%) dan yang sangat tahu sebanyak 2 orang

tidak setuju sebanyak 12 orang (10.21%). (3.24%), ragu-ragu sebanyak 52 orang

Hasil perhitungan skala likert diperoleh (50.64%) dan tidak tahu sebanyak 21

angka kriteria penafsiran sebesar M= 2.35 orang (13.63%). Hasil perhitungan skala

dari hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata likert diperoleh angka kriteria penafsiran

masyarakat Kota Bogor ‘’Tidak Setuju’’

bahwa KPR Syariah memudahkan dan menunjukkan bahwa rata-rata masyarakat

sebesar M= 3.08. Dari hasil ini

masyarakat dalam Kota Bogor ‘’Ragu-ragu’’ mengetahui skim-

menguntungkan

pembelian rumah. Namun dalam skala skim yang ada pada KPR Syariah. Namun

penafsiran hal ini dimungkinkan terjadi dalam skala penafsiran hasil tersebut

karena dari 100 responden, yang berpeluang terjadi karena dari 100

menjawab ragu-ragu lebih dominan (46 responden, yang menjawab ragu-ragu lebih

responden) dibanding dengan responden dominan (52 responden) dibanding dengan

yang menjawab tahu (37 responden) responden yang menjawab tahu (25

setelah peneliti melakukan wawancara. responden).

Hal ini senada dengan pendapat Hal ini senada dengan pendapat dari

narasumber yang menyatakan bahwa tidak narasumber yang menyatakan bahwa

mengetahui dan nasabah tidaklah sepenuhnya mengetahui

semua

nasabah

memahami dengan baik semua skim yang mengenai jenis-jenis skim yang ada pada

ada pembiayaan KPR Syariah, baik yang KPR Syariah. Hal ini dikarenakan pada

sudah diterapkan maupun yang jarang dan umumnya semua bank syariah masih

belum diterapkan. Hal ini juga menjadi belum diterapkan. Hal ini juga menjadi

Kuadrat seperti yang ditunjukkan pada KPR di bank syariah cenderung mahal, baik

tabel 15, menggunakan derajat kebebasan dikarenakan

(dk)=n-1=5-1=4 dengan taraf signifikan 1% nasabah menenai skim KPR itu sendiri dan

kurangnya

pemahaman

dan diperoleh nilai pada chi-kuadrat tabel juga

sebesar 13.277, Sedangkan berdasarkan membandingkan cover promosi antara KPR

hasil hitungan chi-kuadrat diperoleh nilai bank

sebesar 66.320. Maka hasil chi-kuadrat konvensional tanpa mau meneliti secara

hitung lebih besar daripada chi-kuadrat baik mekanisme seacra detail antara

tabel yaitu 66.320 > 13.277 sehingga Ho keduanya.

dalam penelitian ini ditolak dan Ha diterima atau dapat disimpulkan bahwa

Uji Chi Square (Kuadrat Chi)

masyarakat Kota Bogor sudah mengetahui

Frekuensi yang diobservasi dan yang

bank syariah dari media cetak/elektronik,

diharapkan dari persepsi Berdasarkan

internet dan lainnya.

pengetahuan responden tentang bank syariah

Tabel 16. Chi Kuadrat Obser Expecte

Chi- Tabel 14. Chi Kuadrat

Residual Df

ved N

dN

Square 2 6 25.0 -19.0

3 31.760 Obser Expecte

Df 3 17 25.0 -8.0 ved N

Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016)

Total 100

Berdasarkan hasil perhitungan Chi

Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016)

Kuadrat seperti yang ditunjukkan pada Berdasarkan hasil perhitungan Chi tabel 16, menggunakan derajat kebebasan Kuadrat

(dk)=n-1=5-1=4 dengan taraf signifikan 1% menggunakan derajat kebebasan (dk)=n- dan diperoleh nilai pada chi-kuadrat tabel 1=5-1=4 dengan taraf signifikan 1% dan sebesar 13.277, Sedangkan berdasarkan diperoleh nilai pada chi-kuadrat tabel hasil hitungan chi-kuadrat diperoleh nilai sebesar 13.277. sedangkan berdasarkan sebesar 31.760. Maka hasil chi-kuadrat hasil hitungan chi-kuadrat diperoleh nilai hitung lebih besar daripada chi-kuadrat sebesar 47.660. Maka hasil chi-kuadrat tabel yaitu 31.760 >13.277 sehingga Ho hitung lebih besar daripada chi-kuadrat dalam penelitian ini ditolak dan Ha tabel yaitu 47.660 > 13.277 sehingga Ho diterima atau dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini ditolak dan Ha masyarakat Kota Bogor setuju bahwa bank diterima atau dapat disimpulkan bahwa

bank yang tidak masyarakat Kota Bogor sudah mengetahui menerapkan sistem bunga. tentang bank syariah.

syariah

adalah

Tabel 17. Chi Kuadrat

Tabel 15. Chi Kuadrat Obser Expecte

Chi-

Obser Expect

Chi-

Df Residual Df ved N

Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016)

Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016)

Berdasarkan hasil perhitungan Chi

Frekuensi yang diobservasi dan yang

Kuadrat seperti yang ditunjukkan pada

diharapkan dari persepsi berdasarkan

tabel 17, menggunakan derajat kebebasan

KPR di bank syariah berbeda dengan

(dk)=n-1=5-1=4 dengan taraf signifikan 1%

KPR di bank konvensional

dan diperoleh nilai pada chi-kuadrat tabel sebesar 13.277, Sedangkan berdasarkan

Tabel 19. Chi Kuadrat

hasil hitungan chi-kuadrat diperoleh nilai Obser sebesar 41.840. Maka hasil chi-kuadrat Expect Residual Df Chi-

hitung lebih besar daripada chi-kuadrat

2 4 25.0 -21.0 3 77.520

tabel yaitu 41.840 >13.277 sehingga Ho

3 17 25.0 -8.0

dalam penelitian ini ditolak dan Ha

diterima atau dapat disimpulkan bahwa

5 17 25.0 -8.0

masyarakat Kota Bogor setuju bahwa bank

Total

syariah adalah bank yang menerapkan

Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016)

sistem bagi hasil. Berdasarkan hasil perhitungan Chi Kuadrat seperti yang ditunjukkan pada

Frekuensi yang diobservasi dan yang

tabel 19, menggunakan derajat kebebasan

diharapkan dari persepsi berdasarkan

(dk)=n-1=5-1=4 dengan taraf signifikan 1%

Responden memiliki pembiayaan KPR

dan diperoleh nilai pada chi-kuadrat tabel

Syariah

sebesar 13.277. sedangkan berdasarkan hasil hitungan chi-kuadrat diperoleh nilai

Tabel 18. Chi Kuadrat

sebesar 77.520. Maka hasil chi-kuadrat hitung lebih besar daripada chi-kuadrat

Obser Expec Residual

Df Chi-

tabel yaitu 77.520 >13.277 sehingga Ho

dalam penelitian ini ditolak dan Ha

3 23 25.0 -2.0

diterima atau dapat disimpulkan bahwa

4 27 25.0 2.0 masyarakat Kota Bogor setuju bahwa KPR

5 10 25.0 -15.0

Syariah di bank syariah berbeda dengan

Total 100

KPR di bank konvensional

Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016)

Berdasarkan hasil perhitungan Chi

Tabel 20. Chi Kuadrat

Kuadrat seperti yang ditunjukkan pada

tabel 18, frekuensi yang diobservasikan Chi-

Observed Expecte Resid

Df

dN

ual Square

dan diharapkan dari persepsi berdasarkan

2 2 25.0 -23.0 3 48.400

msyarakat kota

pembiayaan KPR, menggunakan derajat

kebebasan (dk)=n-1=5-1=4 dengan taraf

5 23 25.0 -2.0

signifikan 1% dan diperoleh nilai pada chi-

Total

kuadrat tabel sebesar 13.277, Sedangkan

Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016)

berdasarkan hasil hitungan chi-kuadrat Berdasarkan hasil perhitungan Chi diperoleh nilai sebesar 18.320. Maka hasil

Kuadrat seperti yang ditunjukkan pada chi-kuadrat hitung lebih besar daripada

tabel 20, frekuensi yang diobservasi dan chi-kuadrat tabel yaitu 18.320 >13.277

yang diharapkan dari masyarakat Kota sehingga Ho dalam penelitian ini ditolak

Bogor bahwa KPR Syariah menggunakan dan Ha diterima atau dapat disimpulkan

sistem cicilan tetap , menggunakan derajat bahwa rata-rata masyarakat Kota Bogor

kebebasan (dk)=n-1=5-1=4 dengan taraf memiliki pembiayaan KPR Syariah.

signifikan 1% dan diperoleh nilai pada chi- kuadrat tabel sebesar 13.277, Sedangkan

berdasarkan hasil hitungan chi-kuadrat diperoleh nilai sebesar 48.400. Maka hasil

chi-kuadrat hitung lebih besar daripada chi-kuadrat hitung lebih besar daripada

Bogor.

dan Ha diterima atau dapat disimpulkan

2. Persepsi masyarakat Kota Bogor bahwa masyarakat Kota Bogor setuju

tentang KPR Syariah yaitu walaupun bahwa KPR Syariah menggunakan sistem

masyarakat telah cicilan tetap (Fix rate).

mayoritas

mengetahui bahwa KPR Syariah berbeda dengan KPR Konvensional

Tabel 21. Chi Kuadrat

namun masih tidak sedikit dari responden yang ragu-ragu atau bahkan

Obser Expec

tidak mau untuk menggunakan

2 21 25.0 -4.0

pembiayaan KPR Syariah dikarenakan

3 52 25.0 27.0 mereka berpendapat bahwa KPR

Syariah jauh lebih mahal daripada KPR

5 2 25.0 -23.0

di bank Konvensional. Hal ini

Total 100

dikarenakan

masih kurangnya

Sumber: Hasil Penelitian (diolah Tahun 2016)

pengetahuan masyarakat mengenai Berdasarkan hasil perhitungan Chi

mekanisme KPR Syariah dengan benar Kuadrat seperti yang ditunjukkan pada

dan detail seperti proses, akad, tabel 21, frekuensi yang diobservasi dan

mekanisme cicilan dan lainnya. yang diharapkan dari masyarakat kota

3. Masyarakat sebaiknya terlebih dahulu Bogor sudah mengetahui skim-skim yang

mempelajari dan mencari tahu secara ada pada KPR Syariah, menggunakan

detail dan benar mengenai produk KPR derajat kebebasan (dk)=n-1=5-1=4 dengan

proses, akad, taraf signifikan 1% dan diperoleh nilai

Syariah

seperti

mekanisme cicilan dan lainnya. Hal ini pada chi-kuadrat tabel sebesar 13.277,

berguna agar masyarakat dapat lebih Sedangkan berdasarkan hasil hitungan chi-

mempertimbangkan produk KPR kuadrat diperoleh nilai sebesar 50.960.

sebelum mengambil Maka hasil chi-kuadrat hitung lebih besar

syariah

kesimpulan bahwa KPR bank syariah daripada chi-kuadrat tabel yaitu 50.960

relatif lebih mahal dibanding KPR bank >13.277 sehingga Ho dalam penelitian ini

dimana hal ini ditolak dan Ha diterima atau dapat

konvensional

dikarenakan mayoritas masyarakat disimpulkan bahwa masyarakat Kota Bogor

hanya melihat dari sisi promosi atau sudah mengetahui skim-skim yang ada

cover semata.

pada KPR Syariah.

4. Bank

syariah

sebaiknya lebih

memperkenalkan dan mengedukasi

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

kembali secara mendalam dan detail kepada masyarakat mengenai produk

Setelah melakukan

penelitan

mengenai “Persepsi Masyarakat Kota Bogor pembiayaan KPR Syariah, baik melalui media cetak/elektronik dan lainnya

terhadap skim pembiayaan pada KPR Syariah” maka, penelitian ini dapat yang dapat memberikan gambaran

secara mendetail mengenai proses, disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji Chi-Square produk KPR Syariah. Hal ini bertujuan

mekanisme cicilan, dan kunggulan

diperoleh nilai sebesar 77.520. Maka agar masyarakat tidak lagi memandang

hasil chi-kuadrat hitung lebih besar bahwa KPR Syariah relatif mahal dan

daripada chi-kuadrat tabel yaitu membangun persepsi masyarakat agar

77.520 >13.277 sehingga Ho dalam selalu menggunakan produk dari bank

penelitian ini ditolak dan Ha diterima syariah yang terbebas dari unsur riba

atau dapat disimpulkan bahwa ada dan sesuai dengan syariah Islam.

perbedaan antara KPR di bank syariah

dan KPR di bank konvensional

DAFTAR PUSTAKA

Musyarakah Mutanaqisah dalam Pembiayaan

Kredit Pemilikan Al-Mushlih,

RumahVol. 2, No. 11zaq123We Shalah.2004. Fikih Ekonomi Keuangan

Abdullah&Ash-Shawi,

Rindjin, Ketut. 2000. Pengantar Perbankan Islam. Jakarta: Daarul Haq

dan Lembaga Keuangan bukan Bank. Antonio syafii, Muhammad. 1999, Bank

Jakarta

Syariah Wacana

Santoso, Budi. 2008. Profit Berlimpah Cendekiawan. Jakarta: Bank Indonesia

Ulama

dengan Investasi Tanah dan Rumah. Antonio, Syafii. 2001. Bank Syariah dari

Jakarta: PT Elex Media Komputindo Teori ke Praktek. Jakarta: Insani Press

Sarwono, Jonathan. 2010. Pintar Menulis Bilson Simomara. 2008. Panduan Riset

Karya Ilmiah-Kunci Sukses dalam Perilaku Konsumen. Jakarta: PT

Menulis Ilmiah.Jakarta: CV. ANDI Gramedia Pustaka Utama

OFFSET

Haris, Helmi.2007.

2011. Perilaku Pembiayaan Kepemilikan Rumah Vol.

Jurnal

La_Riba.

Sumarwan,

Ujang.

Konsumen (Teori dan Penerapannya

I, No. 1 dalam pemasaran). Bogor: Ghalia Hardjono. 2008. Mudah Memiliki Rumah

Indonesia

Lewat KPR. Jakarta: PT. Pustaka Sunaryo. 2004. Psikologi. Jakarta: Buku Grahatma

Kedokteran EGC

Herutomo, Agung. 2010. Rahasia KPR yang Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpinan dalam Disembunyikan Para banker. Jakarta:

Manajemen. Jakarta: PT. Raja Grafindo PT Elex Media Komputindo

Persada

Heykal, Mohamad. 2014. BINUS. Analisis Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Tingkat Pemahaman KPR Syariah di

Umum.Yogyakarta: Andi IndonesiaVol.5, No. 2

Wilardjo, Setia Budhi. 2005. Jurnal Unimus. Karim, Adiwarman. 2007. Bank Islam:

Permintaan Kredit analisis fiqih dan keuangan. Jakarta :

Analisis

Kepemilikan Rumah Vol. 2, No. 1 PT Raja Grafindo Persada

Yunitasari. Yunawan, Ahyar. 2006. Jurnal Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan

Studi Manajemen & Organisasi. lainnya. Jakarta : Rajawali Pers

Persepsi Kualitas dan Loyalitas Merek Mulyana, Deddy. 2011. Ilmu Komunikasi

Vol. 3, No. 2

Suatu Pengantar. Bandung: PT

Penghumpunan Remaja Rosdakarya

Zuhri.2015.Akuntamsi

Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Nazir, Moh. 2014. Metode Penelitian. Bogor:

Deepublish

Ghalia Indonesia www.bogorkota.bps.go.id di akses pada 30 Penyusun, Tim. 2007. Metode Riset untuk

Maret 2016 pukul 15.00 bisnis dan manjemen. Bandung:

www.dtrp.bogorkab.go.id di akses pada 30 Widyatama Utama

Maret 2016 pukul 15.00 Peter.

www.bcasyariah.co.id/produk/pembiayaa Perbandingan

n/kpr-ib/ di akses pada 10 April 2016 Konvensional

Sistem KPR

SyariahVol.7, No.2 www.bnisyariah.co.id/produk/bni-syariah- Rahayu, Anik. 2013. Jurnal Ilmu dan Riset

kpr-syariah di askes pada 10 April Akuntansi.

Akuntansi

Akad

2016 pukul 19.00

PANDUAN BAGI PENULIS JURNAL NISBAH: JURNAL PERBANKAN SYARIAH Pemutakhiran Juni 2017

MATERI DAN METODE, HASIL, PEMBAHASAN, RUANG LINGKUP

KESIMPULAN

DAN

IMPLIKASI, UCAPAN

Jurnal Nisbah (JN) mendorong pengembangkan ilmu TERIMA KASIH, DAFTAR PUSTAKA. pengetahuan dan teknologi dalam bidang sosial

3) Lampiran: Tabel, Grafik, dan Gambar. humaniora melalui

Judul naskah harus berhuruf tebal dan kapital, berbasis hasil penelitian (orisinal).

ditulis pada bagian tengah dari baris tersendiri. Tajuk dan subtajuk ditulis pada baris tersendiri,

JENIS NASKAH

mulai dari batas tepi kiri badan teks. Tajuk berhuruf tebal dan kapital. Subtajuk berhuruf tebal dan huruf

Jenis naskah yang dipublikasikan adalah naskah kapitalnya hanya pada awal kata. Jarak antara tajuk orisinal hasil penelitian yang belum pernah

dan subtajuk adalah 10 point (pt) sedangkan jarak dipublikasikan atau tidak sedang dalam proses

antara tajuk atau subtajuk dan badan teks adalah 6 publikasi oleh media publikasi lain dan terbebas

pt. Pembeda paragraf dimulai pada paragraf kedua dari plagiarisme. Bahasa publikasi adalah bahasa

setelah tajuk atau subtajuk dan dicirikan oleh baris Indonesia atau bahasa Inggris. Setiap naskah yang

pertamanya yang berjarak 0,5 cm dari batas tepi kiri masuk ke dewan redaksi akan menjalani proses

badan teks.

peer-review. Naskah yang terlalu panjang atau terlalu pendek Naskah hasil penelitian harus didasarkan atas

kepada penulis. Sebagai data

akan dikembalikan

pedoman, 7.500 kata setara dengan 34 halaman dipublikasikan dan dianalisis menggunakan metode

hasil penelitian

ukuran A4, yang ditulis dengan tema fontTime New statistik. Naskah hasil penelitian yang disajikan

Roman 12, spasi ganda, marjin 2,5 cm dari semua secara deskriptif tanpa rancangan penelitian yang

tepi halaman. Judul tidak lebih dari 12 kata, Judul dikontrol oleh peneliti, naskah hasil penelitian yang

Singkat tidak lebih dari 50 karakter, Abstract dan hanya berupa pengulangan (replikasi) dari hasil

Abstrak masing-masing tidak lebih dari 250 kata, penelitian yang telah dipublikasikan, misalnya

key words dan kata kunci masing-masing 5 kata, dan hanya kondisi geografisnya yang berbeda, tidak

Pendahuluan tidak lebih dari 500 kata. akan

Naskah bernomor seri tidak dapat diterima, kecuali

Judul

disampaikan dan disajikan pada waktu yang bersamaan.

Judul harus ringkas dan padat informasi, tidak memuat kata singkatan, dan memuat hal-hal

PENGIRIMAN NASKAH

berikut: a) membangkitkan minat bagi pembaca yang

Naskah yang diajukan ditujukan ke Pimpinan memindai jurnal atau daftar judul jurnal. Dewan Redaksi Jurnal Nisbah, dikirim ke Program

b) Menyediakan informasi yang cukup bagi Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Islam

pembaca untuk menilai relevansi suatu naskah Universitas Djuanda Bogor Jl. Tol Ciawi Gedung B L.

dengan minatnya

4 No. 1 Kotak Pos 25 Ciawi, Bogor 16720 atau c) Memasukkan kata kunci atau frasa yang dapat melalui e-mail fei@unida.ac.id/alhifniui@gmail.com

digunakan dalam mengindeks dan menarik Naskah dimaksud harus dilengkapi dengan Surat

informasi tentang penelitian yang dilakukan. Pernyataan Orisinalitas dan Pemindahan Hak

d) Menghindari kata-kata yang tidak penting, Publikasi yang ditandatangi oleh semua penulis,

seperti “suatu studi kasus ....” atau “suatu surat

tinjauan empiris tentang ....”. Hal-hal tersebut

ojs.unida.ac.id/Jurnal Nisbah

lebih tepat ditulis pada subbagian Materi dan Metode.

KONVENSI DAN KETAATASASAN

e) Tidak boleh memuat kata tempat, seperti “.... di Naskah harus ditulis dengan tema Cambria 12, spasi

Bogor”

ganda, batas tepi 2,5 cm, halaman berukuran A4, menggunakan program microsoftofficeword. Naskah

Nama dan Alamat Penulis

ditulis tidak lebih dari 7.500 kata berdasarkan Nama dan alamat penulis harus disajikan seperti urutan bagian berikut:

contoh berikut:

1) Judul (Title): JUDUL berbahasa Indonesia dan G. PraditinKa 1,a dan Rohmatul Wadah 2 Inggris, Nama Penulis, Alamat Penulis, Penulis

1 Lembaga Penelitian dan Pengembangan Universitas untuk

Djuanda, Jl. Tol Ciawi Kotak Pos 35 Bogor 16720. (RunningHead).

Perbankan Syariah Fakultas 2) Tajuk Utama (main section headings):

2 Program

Studi

Ekonomi Islam Universitas Djuanda, Jl. Tol Ciawi No.

ABSTRACT, ABSTRAK,

PENDAHULUAN, PENDAHULUAN,

Ginung

Praditina. Telefon: 085612345678;

E-mail: ginung.praditina@unida.ac.id

Judul Singkat (running head)

Penulis harus menuliskan judul singkat tidak lebih dari 50 karakter termasuk ketukan kosong.

Abstract dan Abstrak

Abstract ditulis dalam bahasa Inggris baku secara konsisten (American English atau British English). Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, menggunakan kata-kata baku. Baik abstract maupun abstrak dibuat dalam satu paragraf utuh tanpa ada acuan pustaka atau perujuk tabel dan/atau gambar, tidak lebih dari 250 kata. Isinya harus memuat masalah penting yang akan dipecahkan, tujuan, metode, hasil, kesimpulan, dan tidak boleh terlalu padat dengan angka-angka. Penyingkatan kata tidak diperkenankan kecuali kata dimaksud akan digunakan lebih dari satu kali..

Keywords dan Kata Kunci

Keywords (berbahasa Ingris) dan Kata kunci (berbahasa Indonesia), masing-masing tidak lebih dari lima kata dan sebaiknya tidak sama dengan kata-kata yang terdapat dalam judul naskah. Jika tidak memadai, dewan redaksi akan mengubahnya atas persetujuan penulis.

Pendahuluan

Pendahuluan yang ditulis tidak lebih dari 500 kata, harus menjelaskan isu-isu mutakhir yang mengarah pada pentingnya penelitian yang dilakukan, tujuan penelitian dinyatakan dengan jelas, dan menuliskan state of the art dari topik penelitiannya sehingga gambaran utama penelitiannya menjadi jelas bagi para pembaca. Namun, acuan pustaka dalam pendahuluan

harus

dibatasi

karena bukan merupakan pembahasan awal.

Materi dan Metode

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25