Penerapan Sistem Trading pada Kompetisi

BAB I PENDAHULUAN

Pesatnya perkembangan kehidupan yang semakin modern, tentu saja tidak bijaksana membiarkan harta yang kita miliki hanya tertanam di lahan investasi yang tidak memberikan return yang tertinggi. Apalagi membiarkan harta yang kita miliki hanya tersimpan tak bergerak dibrankas atau disimpan dengan return bunga yang cenderung kecil. Dalam dunia investasi kita sering mendengar istilah high risk - high return, low risk - low return , khususnya dalam investasi saham. Jika investor ingin mendapatkan return yang besar, maka ia harus berani untuk menghadapi risiko yang besar dan jika investor tidak berani untuk menghadapi risiko, investor tersebut harus bisa menerima return yang tidak besar. Namun, pasti seluruh investor akan mengharapkan return semaksimal mungkin dengan risiko seminimum mungkin.

Kita mengenal dua jenis risiko dalam investasi, yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Risiko sistematis mengacu pada risiko pasar yang disebabkan oleh faktor – faktor yang dapat mempengaruhi hampir semua perusahaan seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, perubahan tingkat suku bunga, dan kondisi politik. Hal tersebut bisa mempengaruhi harga saham – saham turun, walaupun secara fundamental saham – saham ini mempunyai kondisi yang baik. Sedangkan risiko tidak sistematis mengacu pada risiko yang unik pada setiap perusahaan, contohnya mogok kerja pada suatu perusahaan yang dapat menyebabkan berkurangnya pendapatan perusahaan.

Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat terutama setelah pemerintah melakukan berbagai regulasi di bidang keuangan dan perbankan termasuk pasar modal. Para pelaku di pasar modal telah menyadari bahwa perdagangan efek dapat memberikan return yang cukup baik bagi mereka, dan sekaligus memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan perekonomian negara kita.

Dalam investasi saham pada bursa saham atau lebih dikenal trading saham kematangan ekonomi pemain saham dibagi menjadi dua kelompok yaitu investor dan trader (speculator) (Dominic, 2008 :1). Investor menanamkan uangnya di saham karena meihat reputasi perusahaan di balik saham tersebut. Sedangkan seorang trader menanamkan uangnya di saham tanpa memperhatikan perusahaan dibalik tersebut. Investor lebih tenang dalam bermain saham karena memiliki tujuan investasi jangka panjang.

Kita mungkin sudah banyak mendengar rumor dan cerita tentang fenomena di pasar saham, dimana seseorang yang awalnya secara finansial biasa saja dapat menjadi milioner dalam waktu singkat setelah berinvestasi di pasar saham. Tokoh-tokoh dunia seperti Warren Buffet, Chris Gardner, William

J.O’niel, Benjamin Graham, dan tokoh-tokoh lainnya hanya segelintir orang yang berhasil sukses di pasar saham.

Rumor diatas merupakan sebuah penggambaran sederhana dari ketidaktahuan mayoritas investor di pasar saham tentang investasi yang mereka geluti. Fakta menarik menunjukkan bahwa 85% dari pemula hilang dari peredaran pada tahun pertama ialah karena tidak mempersiapkan diri dengan benar, contohnya : dengan memahami medan anda dalam berinvestasi. Coba bayangkan dengan hanya bermodalkan mimpi dan iming-iming semata banyak orang berani mempertaruhkan seluruh uang tabungannya, yang didapatkan dengan bersusah payah dalam hidupnya di pasar saham. Padahal seperti kita ketahui bersama pasar saham sejatinya adalah sebuah instrumen investasi yang memliki resiko paling tinggi dibanding dengan instrumen lainnya. Sebegitu tingginya resiko investasi yang ada di pasar saham sehingga 85% dari investor baru yang terjun kedalamnya mengalami kegagalan di tahun pertamanya. Apakah kita harus sama seperti kebanyakan orang tersebut? Tentu tidak.

Sebagaimana pasar pada umumnya yang menjual barang yang diperjualbelikan untuk saling berinteraksi antar sesama manusia dalam memenuhi kebutuhan. Pada pasar saham, barang yang diperjualbelikan bukanlah barang yang umumnya ditemui seperti pasar tradisional atau swalayan, namun barang yang diperjualbelikan adalah bukti kepemilikan seseorang atas sebuah perusahaan yang Sebagaimana pasar pada umumnya yang menjual barang yang diperjualbelikan untuk saling berinteraksi antar sesama manusia dalam memenuhi kebutuhan. Pada pasar saham, barang yang diperjualbelikan bukanlah barang yang umumnya ditemui seperti pasar tradisional atau swalayan, namun barang yang diperjualbelikan adalah bukti kepemilikan seseorang atas sebuah perusahaan yang

Apakah yang investor dapatkan ketika membeli sebuah saham? Disadari maupun tidak ternyata pada setiap lembar saham yang diperjualbelikan di pasar saham terdapat sebuah nilai, dan nilai inilah yang didapatkan oleh seseorang investor ketika ia membeli selembar saham. Adapun besar kecilnya nilai dari sebuah saham sangat tergantung kepada kondisi perusahaan yang diwakili oleh saham tersebut. Semakin besar keuntungan yang diberikan oleh sebuah perusahaan maka semakin tinggi nilai dari saham perusahaan tersebut, karena keuntungan perusahaan pada akhirnya akan meningkatkan nilai modal perusahaan. Demikian sebaliknya kondisi merugi yang diderita sebuah perusahaan `akan menurunkan nilai dari saham perusahaan tersebut karena jumlah kerugian secara otomatis akan mengurangi jumlah modal yang ada pada perusahaan yang memiliki laba cenderung akan naik dari tahun ke tahun, sementara harga saham dari perusahaan yang merugi akan mengalami penurunan seiring berkurangnya modal yang dimiliki. Konsep inilah yang menjadi dasar paling utama dari pergerakan harga sebuah saham di pasar saham.

Namun rupanya mayoritas investor tidak mengetahui konsep sederhana tersebut dan dari sinilah permasalahan muncul. Ketidaktahuan akan konsep tersebut membuat kebanyakan investor di pasar saham membeli sebuah saham tanpa memperhatikan lagi kondisi perusahaan yang akan dibelinya. Rumor, isu, keserakahan dan rekomendasi pihak lain adalah alasan umum bagi kebanyakan investor untuk melakukan pembelian atas sebuah saham. Ini tentu adalah hal yang Namun rupanya mayoritas investor tidak mengetahui konsep sederhana tersebut dan dari sinilah permasalahan muncul. Ketidaktahuan akan konsep tersebut membuat kebanyakan investor di pasar saham membeli sebuah saham tanpa memperhatikan lagi kondisi perusahaan yang akan dibelinya. Rumor, isu, keserakahan dan rekomendasi pihak lain adalah alasan umum bagi kebanyakan investor untuk melakukan pembelian atas sebuah saham. Ini tentu adalah hal yang

pasar saham, cara tersebut adalah “hanya” dengan membeli perusahaan yang untung. Itu saja, sama sekali tidak sukar. Namun rupanya tidak banyak orang yang melakukannya karena mereka lebih suka berkutit pada hal-hal yang sukar.

Untuk dapat melakukan investasi/trading yang berhasil di pasar modal, maka kita harus mempersiapkan diri dengan baik. Terutama mengetahui caranya bagaimana berinvestasi atau trading secara benar. Urutannya adalah sebagai berikut:

 Menentukan tujuan dari investasi dan trading. Tanpa adanya tujuan kita tidak tahu kita akan pergi kemana.  Mengetahui kekuatan kelemahan diri kita untuk mencapai tujuan tersebut.

 Mengetahui peluang-peluang serta tantangan apa saja yang ada disekitar kita dalam mencapai tujuan tersebut.  Selanjutnya bagaimana kita dapat memanfaatkan kekuatan serta peluang yang kita miliki dan bagaimana mengatasi kelemahan dan tantangan-

tantangan yang kita hadapi.  Memiliki serta menguasai ilmu-ilmu investasi serta trading di pasar modal yang diperlukan untuk mencapai tujuan kita bertransaksi di pasar modal.

Berikut ini adalah prinsip-prinsip dasar berinvestasi di pasar modal  Pergunakan dana lebih (excess fund)  Dapatkan informasi mengenai produk investasi sebelum mengambil

keputusan berinvestasi (product knowledge)  Disiplin melakukan target investasi baik profit maupun cut loss

 Jangan menempatkan seluruh dana investasi pada satu jenis instrument yang sama

Berdasarkan penjelasan diatas tentu para pembaca setuju bahwa investasi di pasar saham ternyata bukanlah sebuah “rocket science” seperti

yang banyak orang bayangkan. Tanpa disadari oleh banyak orang kunci keberhasilan berinvestasi di pasar saham justru adalah konsep tentang saham itu sendiri.. Nah sekarang anda telah memiliki kunci keberhasilan berinvestasi di pasar saham, pertanyaannya adalah maukah anda menggunakan kunci ini untuk mulai berinvestasi?? Hanya anda yang akan tahu jawabannya....

BAB II ISI

2.1 PASAR SAHAM & SIKLUS

Bicara tentang pasar saham, apakakah siklus yang terjadi di pasar saham? Sama seperti di kehidupan nyata yang memilki banyak siklus dari yang terkecil seperti hari, minggu, dan bulan hingga yang terbesar seperti tahun, dekade dan abad maka pasar saham pun memiliki beragam siklus didalamnya. Siklus terpendek yang ada di pasar saham adalah siklus harian, dimana faktor rumor dan keserakahan manusia memainkan peranan penting dalam gerakan siklus ini, sementara siklus terbesar yang akan ditemui oleh seorang investor di pasar saham adalah siklus yang terjadi karena kondisi ekonomi atau yang kita kenal sebagai “ground cycle” dengan rentang waktu 8-10 tahun sekali. Berikut adalah gambaran berbagai siklus yang terjadi di pasar saham dimulai dari yang terpendek hingga yang terpanjang.

GRAND CYCLE

Gambar 2.1 Grand Cycle

Satu hal yang menarik dari gambaran diatas adalah perbedaan tenaga penggerak yang dimilki oleh setiap siklus. Pada siklus harian harga saham digerakkan lebih oleh karena “feer and greed” dari setiap investor yang ada di dalamnya. Sedangkan pada siklus monthly maka faktor kebijakan pemerintah seperti inflasi dan suku bunga adalah hal yang sangat penting bagi pergerakan siklus ini. Pada sisi lain siklus yearly juga memiliki faktor penggerak yang sangat berbeda seperti yaitu kondisi keuangan perusahaan seperti yang tercermin dalam laporan keuangan yang dipublikasikan setiap 3 bulan sekali, dan yang terakhir adalah siklus grand cycle yang tenaga penggeraknya adalah perubahan kondisi daya beli masyarakat dan hubungannya dengan perputaran ekonomi. Itulah empat siklus utama yang terjadi di pasar saham berserta faktor penggerak, dengan menggunakan contoh sederhana, yang membuat siklus tersebut dapat terjadi.

Mengetahui Tujuan Anda

Lalu apakah pentingnya mengetahui siklus-siklus tersebut? Tujuan terutama bagi investor untuk mengetahui siklus yang ada pada pasar saham adalah agar ia dapat menyesuaikan pola gerakan dalam siklus tersebut dengan tujuan investasinya. Sebagai contoh bagi investor berjangka pendek yang memiliki tujuan investasi untuk mendapatkan pendapatan bulanan maka itu berarti ia harus memperhatikan siklus harian dalam keputusan investasinya dan bukan siklus bulanan apalagi “grand cycle” yang terjadi setiap 10 tahun sekali. Siklus tersebut dipilih karena melalui siklus itulah ia akan dapat meraih tujuan investasinya dan bukan pada siklus tahunan dengan faktor pendorong yang jelas berbeda. Dengan menggunakan dasar dari tujuan dan faktor penggerak tersebut kemudian investor dapat menentukan strategi dan alat analisa yang cocok untuk ia dapat meraihnya tujuan investasinya. Sebagai contoh untuk investor yang bergerak dalam siklus harian, dengan faktor penggerak utama adalah “feer and greed”, maka ia dapat menggunakan alat analisa seperti chart pattern, indikator TA, atau sekedar rumor.

Sementara pada sisi lain, seorang investor dengan tujuan investasi memiliki dana pensiun pada 20 tahun mendatang maka jelas adalah kebodohan baginya jika ia bergerak dalam siklus harian atau bulanan. Siklus yang tepat bagi investor dengan tujuan investasi seperti ini adalah dengan menggunakan siklus

“grand cycle” dan berselancar seiring perubahan ekonomi yang terjadi pada siklus tersebut. Adapun contoh dari gerakan “grand cycle” terlihat seperti pada

gambar dibawah ini.

Kemakmura n

Pemulihan Pemulihan kontraksi

Resesi

Gambar 2.2 Siklus Grand Cycle

 Pemulihan - kemakmuran : Produksi melimpah, Investasi melimpah, Bunga rendah, Likuiditas mudah,

over investment, dan harga barang naik.  Kemakmuran - kontraksi : Harga barang kemahalan, Daya beli turun, Kredit batuk, Perang tarif antar

negara export-import.  Kontraksi - resesi :

Likuiditas seret, Bunga tinggi, Kredit macet, Pabrik kurangi produksi, Pengangguran bertambah, Harga makin murah.

 Resesi - pemulihan

Harga murah, Daya beli bergairah kembali, investment mulai lagi.

Atau dengan kata lain bagi investor yang berinvestasi untuk tujuan jangka panjang seperti dana pensiun makan penurunan san kenaikan yang terjadi di pasar saham pada siklus harian bukanlah hal yang utama. Karena bagaimanapun hal tersebut hanya akan menjadi “noise”saja dalam perjalanan investasinya.

Nah sekarang pertanyaannya adalah dimanakah anda? Tentu jawaban dari pertanyaannya tersebut sangat erat kaitannya dengan tujuan investasi anda sendiri. Jika anda belum menentukan tujuannya anda berinvestasi maka tidak ada gunanya kita mengetahui seluruh siklus yang ada di pasar saham, karena anda malah akan dibuat bingung dengan segala pertentangan yang ada didalamnya. Tetapi sebaliknya jika anda telah mengetahui tujuan investasi anda maka pengetahuan anda akan siklus di pasar saham akan membantu anda untuk dapat berselancar dengan nikmat yang pada akhirnya mengantarkan anda menjadi pemenang di pasar saham. Jadi apakah tujuan investasi anda?

2.2 Diversifikasi

Gambar 2.3 Diversifikasi

Diversifikasi dalam investasi merupakan sebuah strategi untuk mengamankan investasi engan cara menyusun portofolio dengan memperhatikan tingkat keamanan dan beberapa jenis invesment investasi. Instrumen investasi seperti saham, reksa dana, deposito, dan property memiliki karakteristik yang berbeda dan bereaksi berbeda terhadap situasi perekonomian. Mendiversifikasi portofolio dalam beberapa instrument dapat mengurangi resiko sobat dalam berinvestasi.

Krisis ekonomi di tanah air tahun 1998 menjadi pelajaran berharga. Pada saat itu banyak bank yang ditutup sehingga kepercayaan masyarakat terhadap bank jatuh pada titik terendah. ATM dan kantor layanan penuh sesak oleh orang yang hendak menarik uang tabungannya. Rush yang terjadi telah menyebabkan banjir likuiditas di pasar. Hal tersebut diperparah dengan kenaikan harga – harga yang memicu inflasi.

Untuk mengerem dampak sistemik, pemerintah menjamin dana masyarakat di bank dan menetapkan suku bunga tinggi. Kebijakan ini merangsang masyarakat untuk kembali menyimpan uang di bank, terlebih bunga deposito saat itu sempat mencapai 60%. Dengan tingkat suku bunga seperti itu, sudah tentu pasar saham akan mengalami goncangan karena likuiditas mengalir ke luar bursa, mengarah kepada instrumen yang memiliki return besar tanpa resiko seperti deposito. Selain itu bursa properti dan dunia usaha juga akan lesu karena kekurangan likuiditas akibat tingginya bunga kredit. Coba bayangkan jika dalam situasi seperti itu seorang investor tidak cepat melihat tanda – tanda zaman, maka dapat dipastikan kerugian sudah didepan mata. Disini diversifikasi menjadi penting, walaupun return relatif berkurang tetapi keamanan investasi sobat relatif aman.

Tetapi perlu diketahui bahwa mendeversifikasi investasi bukan hanya menaruh investasi dalam beberapa instument saja. Seorang investor yang jeli dapat menginvestasikan tetap pada saham. Justru ada peluang disitu karena harga – harga sedang jatuh. Kuncinya pada pemilihan saham yang memiliki

karakteristik yang saling tidak mempengaruhi dan memiliki tendensi yang bertolak belakang terhadap kondisi perekonomian. Sebagai contoh, saham perusahaan jasa penerbangan, grosir, dan bidang hiburan memiliki karakter bisnis yang berbeda. Memang sebagian nilai saham akan menurun, tetapi sebagian menguat sehingga secara keseluruhan akan baik – baik saja.

Diversifikasi bukan menghilangkan risiko, tetapi dapat mengurangi risiko tersebut. Keep the risk low and still gain high.

2.3 INVESTMENT AND RISK MANAGEMENT

Investasi merupakan kegiatan yang telah dilakukan manusia sejak zaman dahulu kala. Adapun kegiatan investasi yang pertama kali dilakukan oleh nenek moyang kita di masa lampau adalah dengan cara menyimpan kelebihan hasil yang didapat pada masa panen untuk dapat digunakan ketika masa panceklik tiba. Kemudian ketika peradaban telah mengenal uang maka kegiatan investasi bergeser kepada usaha manusia untuk mendapatkan status kepemilikan dengan cara mengumpulkan emas dan tanah. Tipe investasi atas emas dan tanah tersebut merupakan awal kemunculan tuan – tuan tanah (landlord) yang dalam proses selanjutnya menjadi cikal bakal lahirnya kerajaan – kerajaan di dunia. Bagaimana dengan masa sekarang ini ? Instrument investasi apakah yang saat ini ditawarkan oleh sistem ekonomi dunia ? Dan apakah langkah yang harus kita lakukan agar investasi kita aman dan berkembang ?

Secara umum sistem ekonomi dunia saat ini telah berada pada tahapan keempat dari masa sejarahnya. Tahap pertama dimulai ketika manusia menggunakan “BARTER” sebagai sarana perdagangan yang selanjutnya diikuti oleh tahapan kedua dimana uang mulai diperkenalkan sebagai alat tukar. Selanjutnya kolonialisasi (yang merupakan cikal bakal globalisasi) mengantarkan umat manusia kepada tahapan ketiga dimana pada masa itu banyak negara (khususnya Eropa) mulai memperkenalkan surat hutang sebagai alat pemerintah untuk mengumpulkan dana dari masyarakat sekaligus sebagai sara investasi. Di tahapan ketiga ini ekonomi mulai diperkenalkan dengan konsep bunga (return) dimana investor menentukan besarnya return berdasarkan resiko yang harus mereka tanggung. Tahapan terakhir (tahapan keempat) muncul seiring diciptakannya komputer di tahun 1960-an yang memungkinkan manusia untuk melakukan transaksi keuangan secara elektronik tanpa memerlukan lagi dokumen fisik seperti pada tahapan sebelumnya. Adapun efek langsung dari penerapan transaksi elektronik tersebut adalah banjirnya likuiditas yang membuat ekonomi berputar lebih cepat dan lebih besar sehingga memunculkan banyak orang kaya baru di seluruh dunia. Namun pada sisi lain banjirnya likuiditas tersebut membuat Secara umum sistem ekonomi dunia saat ini telah berada pada tahapan keempat dari masa sejarahnya. Tahap pertama dimulai ketika manusia menggunakan “BARTER” sebagai sarana perdagangan yang selanjutnya diikuti oleh tahapan kedua dimana uang mulai diperkenalkan sebagai alat tukar. Selanjutnya kolonialisasi (yang merupakan cikal bakal globalisasi) mengantarkan umat manusia kepada tahapan ketiga dimana pada masa itu banyak negara (khususnya Eropa) mulai memperkenalkan surat hutang sebagai alat pemerintah untuk mengumpulkan dana dari masyarakat sekaligus sebagai sara investasi. Di tahapan ketiga ini ekonomi mulai diperkenalkan dengan konsep bunga (return) dimana investor menentukan besarnya return berdasarkan resiko yang harus mereka tanggung. Tahapan terakhir (tahapan keempat) muncul seiring diciptakannya komputer di tahun 1960-an yang memungkinkan manusia untuk melakukan transaksi keuangan secara elektronik tanpa memerlukan lagi dokumen fisik seperti pada tahapan sebelumnya. Adapun efek langsung dari penerapan transaksi elektronik tersebut adalah banjirnya likuiditas yang membuat ekonomi berputar lebih cepat dan lebih besar sehingga memunculkan banyak orang kaya baru di seluruh dunia. Namun pada sisi lain banjirnya likuiditas tersebut membuat

Bagaimana dengan Indonesia? Hal yang sama juga kita jumpai pada negeri ini dimana perkembangan teknologi informasi telah membuat Indonesia turut dibanjiri likuiditas. Jumlah likuiditas yang bertambah tersebut pada akhirnya menjadi bahan bakar dari munculnya beragam instrumen investasi yang saat ini ditawarkan. Secara umum saat ini di Indonesia terdapat tiga pilihan utama bagi seorang investor untuk menanamkan uangnya. Ketiga pilihan tersebut adalah pasar uang, pasar hutang, dan pasar modal.

Satu hal penting yang perlu menjadi perhatian setiap investor adalah fakta bahwa setiap pilihan investasi yang kita jumpai selalu memilki karakter resioko dengan potensi keuntungan tersendiri. Semakin besar iming-iming keuntungan yang ditawarkan oleh sebuah instrumen investasi makan akan semakin besar juga potensi kerugian yang dapat menimpa kita (HIGH RISK HIGH RETURN).

Jadi bagaimana, apakah itu berarti kita harus menghindari pasar saham karena resiko yang tinggi tersebut? Tentu tidak, investor yang berkepala dingin tentu tidak akan menyia-nyiakan sebuah potensi keuntungan yang ditawarkan oleh pasar saham. Sebagai seorang investor yang bijak maka kita harus dapat menjembatani antara potensi return dan resiko lainnya sehingga dalam jangka panjang kita akan dapat memilki sebuah investasi yang menguntungkan dengan resiko terkendali.

Berikut adalah 3 hal yang dapat dilakukan oleh seorang investor untuk menjembatani antara resiko dan peluang pasar yang memiliki profil resiko tinggi seperti pasar saham.

 Planning: Langkah ini dilakukan sebelum anda mulai berinvestasi. Hal- hal yang perlu direncanakan diantaranya adalah pemilihan saham yang

akan dibeli, jumlah modal yang akan digunakan, jangka waktu investasi, dan target keuntungan yang anda kehendaki. Dengan memiliki perencanaan di awal transaksi makan investor akan berinvestasi dengan lebih santai yang pada akhirnya akan menguntungkan secara emosional dan pikiran.

 Monitoring: Kegiatan ini dilakukan setelah transaksi dilakukan. Kegiatan monitoring tidak perlu dilakukan setiap hari, atau bahkan setiap menit,

cukup pantau perubahan-perubahan dasar yang sedang terjadi saja. Sebagai contoh dari kegiatan monitoring dalah pemantauan kondisi ekonomi Indonesia serta pasar modal secara umum (trend jangka panjang) dan memantau kinerja keuangan dari perusahaan yang sahamnya kita beli (trend jangka menengah). Dengan pemantauan secara berkala tersebut maka seorang investor akan terhindar dari rasa frustasi akibat gerakan fluktuasi harian yang sering kali justru akan menimbulkan kerugian bagi investor.

 Find Way out: Langkah terakhir ini adalah kegiatan penutupan transaksi yang telah kita awali. Setiap investor yang berinvestasi di instrumen beresiko tinggi harus selalu menyiapkan dua buah way out skenario atas investasinya. Pertama adalah Way Out skenario ketika investasi tersebut telah untung dan kedua Way Out skenario ketika investasi merugi. Contoh skenario ketika untung misalnya dengan menjual sejumlah modal dari investasi sehingga sisa yang ada pada saham tersebut hanyalah keuntungan saja atau dengan menjual setengah dari seluruh saham yang dibeli. Sementara contoh skenario pada masa kerugian salah satunya adalah segera menjual saham tersebut pada posisi rugi terkecil sehingga jumlah modal yang dimiliki tidak berkurang banyak.

Penerapan ketiga hal diatas secara konsisten akan membuat seseorang investor dapat tenang meskipun ia berinvestasi di instrumen yang beresiko tinggi. Dengan kata lain ketika kita dihadapkan pada sebuah peluang keuntungan yang besar maka usahakanlah agar kita dapat mengelola resikonya terlebih dahulu.

2.4 ANALISIS TEKNIKAL

Merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengevaluasi saham dengan berbasis pada data statistik yang dihasilkan dari aktivitas perdagangan saham, seperti harga saham dan volume trannsaksi.

Satu dasawarsa terakhir, analisis teknikal sangat popular di pasar saham. Mulai dari investor, analis, pengamat besar, bahkan manajer investasi, sering menyertakan analisis teknikal dalam setiap kesempatan. Analisis teknikal ini merupakan upaya memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) di waktu yang lalu. Secara singkat, analisis teknikal dapat dikatakan sebagai analisis sekuritas dengan menggunakan grafik harga dan volume historis.

Analisis teknikal digunakan untuk mengetahui tren atau kondisi psikologis sebuah pasar. Analisis teknikal pada dasarnya merupakan upaya untuk menentukan kapan akan membeli (masuk ke pasar) atau menjual saham (keluar dari pasar), dengan memanfaatkan indikator-indikator teknis ataupun menggunakan analisis grafis. Beberapa indikator teknis yang sering dipergunakan adalah moving average, stochastic oscillator, relative strength index, volume perdagangan, dan lain-lain. Sedangkan pola-pola chart yang sering digunakan antara lain head and shoulders, double tops, triple tops, dan ascending and descending triangles.

2.4.1 Konsep dalam Technical Analysis

1. Market action discount everything. “never what they (stock) are worth but what people think they are worth” (Drew, 1968: 18). Gerakan yang pokok dalam obligasi, saham, dan harga komoditas disebabkan tren 1. Market action discount everything. “never what they (stock) are worth but what people think they are worth” (Drew, 1968: 18). Gerakan yang pokok dalam obligasi, saham, dan harga komoditas disebabkan tren

2. Price move in trend. Pasar keuangan bergerak dalam tren yang disebabkan oleh adanya perubahan sikap dan ekspektasi investor terhadap siklus bisnis. Analisis teknikal mencoba untuk mengidentifikasikan titik belok (turning point) dari price tren secara rata-rata yang diakibatkan oleh kekuatan dan kelemahan laten struktur pasar. Tren dari optimisme investor mempengaruhi pergerakan harga. Aspek emosi dapat dilihat dari empat dimensi, yaitu price, time,

volume, dan breadth. Perubahan harga merefleksikan tingkat perubahan sikap investor. Waktu mengukur panjangnya siklus

psikologi investor. Makin lama seorang investor untuk bergerak dari elemen bullish ke bearish, makin besar pula pergerakan harga tersebut menuju ke satu arah. Volume merefleksikan intensitas perubahan sikap investor. Breadth, mengukur lamanya emosi investor. Analisis teknikal mengukur dimensi psikologi dalam berbagai cara. Kebanyakan indikator memonitor dua atau lebih aspek secara simultan. Tidak ada satu indikator pun yang dapat mengekspektasikan sinyal dari semua perubahan tren, maka amat perlu untuk menggunakan sejumlah indikator secara bersama-sama untuk membangun consensus mengenai apa yang akan terjadi.

2.4.2 Grafik

Candlestick

Candlestick adalah metode yang dikembangkan oleh Homma Munahea pada abad ke 16 di Jepang. Sedangkan orang yang mempopulerkan grafik candlestick di dunia barat yaitu Steven Nison. Grafik candlestick menampilkan harga permbukaan tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan.

Untuk membentuk candlestick, diperlukan data harga pembukaan (open), harga penutupan (close), harga tertinggi (high), dan harga terendah (low).

Gambar 2.4 Candlestick

Berikut ini bentuk-bentuk dasar dari Candlestick:

Gambar 2.5 Bentuk Candlestick

Beberapa pola dasar dari Candlestick:

1. White Candlestick adalah sinyal bullish dimana harga penutupan lebih tinggi dibandingkan harga pembukaan, sedangkan panjang body mencerminkan jarak pergerakan harga.

2. Black Candlestick adalah sinyal bearish dimana harga penutupan lebih rendah dari pembukaan.

3. Long Lower Shadow adalah sinyal bullish, yaitu harga setelah pembukaan lebih rendah tetapi ketika akhir perdagangan harga bergerak mencapai titik tertinggi dan ketika penutupan harganya lebih tinggi dibandingkan harga pembukaann. Semakin jauh shadow maka sinyal itu semakin kuat.

4. Long Upper Shadow adalah sinyal bearish, yaitu harga setelah pembukaan lebih tinggi tetapi ketika akhir perdagangan harga bergerak mencapai titik terendah dan ketika penutupan harganya lebih rendah dibandingkan harga pembukaan. Semakin jauh shadow maka sinyal itu semakin kuat.

5. Hammer adalah sinyal bullish dalam tren turun dan menjadi sinyal bearish pada dalam tren naik.

6. Inverted Hammer adalah sinyal pembalikan dari tren tetapi harus dikonfirmasi oleh satu chart setelahnya.

7. Spinning Tops White adalah candlestick yang tidak memberikan sinyal apapun, harus dikonfirmasi oleh chart berikutnya.

8. Spinning Tops Black adalah candlestick yang tidak memberikan sinyal apapun, harus dikonfirmasi oleh chart berikutnya.

9. Doji adalah candlestick yang tidak memberikan sinyal apapun, harus dikonfirmasi oleh chart berikutnya.

10. Long Legged Doji adalah sinyal pembalikan dari titik puncak pergerakan harga saham,

11. Dragonfly Doji adalah harga penutupan sama dengan pembukaan tetapi setelah melalui penurunan harga yang tajam. Merupakan sinyal reversal tetapi akan lebih akurat jika bertemu dengan Marubozu White sehingga menjadi pola Bullish Engulfing.

12. Gravestone Doji terbentuk ketika harga penutupan sama dengan pembukaan tetapi harga berusaha menuju titik tertinggi. Apabila terdapat pada dasar pola menjadi sinyal pembalikan harga.

13. Marubozu White adalah dominan bullish trade sehingga tren cenderung bullish.

14. Marubozu Black adalah dominan bearish trade sehingga tren cenderung bearish.

Reversal Pattern

Pola reversal atau pembalikan arah, merupakan keuntungan terbesar bertransaksi menggunkan Candlestick berdasarkan kunci utamanya yaitu POSISI. Dengan mengetahui kapan waktu yang tepat bagi harga untuk berbalik arah, akan menempatkan transaksi kita pada waktu, tempat, dan harga yang tepat.

Untuk mengetahui dan mempertegas bahwa terjadi pola reversal, maka harus dilihat tren berbalik sebelumnya. Bullish Reversal memerlukan downtrend sebelumnya. Bearish Reversal memerlukan uptrend sebelumnya.

Arah tren dapat dtentukan dengan menggunakan trend lines, moving average, atau aspek lain dari analisis teknikal. Berikut ini ilustrasi gambar pola- pola candlestick dalam bullish pattern dan bearish pattern:

Gambar 2.6 Bullish Pattern

Gambar 2.7 Bearish Pattern

2.4.3 Indikator

Ichimoku Kinko Hyo

Ichimoku Kinko Hyo (selanjutnya akan disebut Ichimoku saja), berarti grafik keseimbangan dalam sekilas atau “Equilibrium chart at a glance” merupakan indikator pada analisa teknikal yang digunakan oleh pedagang saham dan komoditas Jepang. Ichimoku dikembangkan semenjak perang dunia kedua dan mulai diperkenalkan pada tahun 1968 oleh seorang wartawan berkebangsaan Jepang yaitu, Goichi Hosada.

Meski indikator teknikal ini sudah ada cukup lama, kegunaannya baru sampai dikalangan dunia luas pada akhir tahun 1990an. Sebelum masa tersebut Ichimoku dapat dikatakan sebagai indikator khusus yang tidak banyak digunakan seperti lazimny RSI atau bahkan William %R yang notabene muncul belakangan. Baru setelah mulai tersebarnya penggunaan PC dikalangan trader barat, Ichimoku banyak digunakan dan mulai disadari sebagai salah satu indikator teknikal terkomplet yang pernah ada sekaligus akurasinya yang sangat baik.

Komponen Grafik

Grafik Ichimoku terdapat lima komponen terpisah yang dirancang untuk dipertimbangkan secara bersamaan sebagai gambaran yang lengkap untuk memberikan perspektif pada keseimbangan dari harga saat ini. Lima komponen yang dimaksud yaitu:

1. Tenkan Sen (Turning Line)

(HIGHEST HIGH + LOWEST LOW) / 2. Dengan periode standar 9 hari perdagangan.

2. Kijun Sen (Standard Line)

(HIGHEST HIGH + LOWEST LOW) / 2. Dengan periode standar 26 hari perdagangan.

3. st Senkou Span A (1 Leading Line)

(TENKAN SEN + KIJUN SEN) / 2. Kemudian dimajukan sebanyak 26 hari perdagangan.

4. nd Senkou Span B (2 Leading Line)

(HIGHEST HIGH + LOWEST LOW) / 2. Sebanyak 52 hari perdagangan terakhir kemudian dimajukan sebanyak 26 hari perdagangan.

5. Chikou Span (Lagging line)

Harga penutupan yang direncakan 26 hari kebelakang.

Di dalam indikator ichimoku teradapat area di antara kedua Senkou Spans yang disebut dengan Kumo (awan).

Gambar 2.8 Ichimoku Kinko Hyo Indicator

2.5 Analisis Fundamental

Sebagaimana dijelaskan, dalam menilai saham ada dua kemungkinan analisis. Pertama, Analisis Teknikal yang sudah dijelaskan dilembar sebelumnya, yang selanjutnya ini adalah Analisis Fundamental. Sebagai investor anda akan mendapatkan hasil keuntungan yang maksimal pada kondisi “alam semesta” yang mendukung. Sama seperti petani, cuaca yang mendukung, tanah yang subur, dan penggunaan bibit yang terbaik akan memberikan hasil panen yang berlimpah. Kondisi “alam semesta” inilah yang bisa kita analisis di dalam Analisis Fundamental.

Di dalam Analisis Fundamental kita dapat melakukan analisis top-down mulai dari kondisi ekonomi negara secara makro sampai kondisi perusahaan

berinvestasi:

1. Analisis Makro untuk mengetahui kondisi ekonomi negara secara keseluruhan.

2. Analisis Sektoral (Industri) untuk mengetahui kondisi masing-masing industri.

3. Analisis Mikro untuk mengetahui kondisi perusahaan

Analisis ini untuk mengetahui siapa manajemen perusahaan, mengukur laporan keuangan perusahaan, serta mengantisipasi aksi korporasi perusahaan.

Analisis Makro Ekonomi

Dengan memahami kondisi makro ekonomi negara, maka anda akan dapat menentukan apakah akan menginvestasikan dana ke pasar saham atau tidak. Hal ini disebabkan kondisi pasar saham berkaitan erat dengan kondisi ekonomi negara yang bersangkutan. Untuk mengetahui kondisi ekonomi Indonesia, ada dua indikator penting yang perlu diketahui, yaitu GDP (Gross Domestic Product) dan angka inflasi.

1. GDP (Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto,PDB)

GDP digunakan sebagai indikator dalam Analisis Makro Ekonomi untuk mengukur nilai output barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara. GDP diumumkan dalam persentase, yang menunjukkan pertumbuhan dari kuartal sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ditunjukkan dengan persentase GDP yang tinggi. Laporan GDP dikeluarkan setiap kuartal (4 kali setahun).

2. Angka Inflasi

Adalah angka yang digunakan untuk mengukur tingkat harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen. Angka inflasi yang tinggi, yang ditunjukkan dengan naiknya harga-harga barang, biasanya akan Adalah angka yang digunakan untuk mengukur tingkat harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen. Angka inflasi yang tinggi, yang ditunjukkan dengan naiknya harga-harga barang, biasanya akan

Seperti yang kita ketahui, inflasi di Indonesia cenderung tinggi, dan bahkan hampir selalu tinggi. Hal ini tentu saja berdampak pada pasar saham. Umumnya sektor yang paling terpukul oleh inflasi dan naiknya suku bunga adalah perbankan, otomotif, properti, konsumsi dan ritel. Namun, tidak semua saham terpengaruh oleh inflasi yang tinggi. Ada juga saham yang tahan inflasi. Karakteristik perusahaan tahan inflasi adalah:

 Perusahaan menyasar segmen menengah atas. Segmen ini biasanya lebih tahan inflasi karena memiliki pendapatan yang lebih besar. Selama harga tidak naik drastis, biasanya segmen konsumen ini tidak akan mengurangi gaya hidup dan tidak mengurangi pembelian.

 Perusahaan memiliki produk yang unik, merek yang kuat dan kekuatan yang dominan di pasar. Perusahaan seperti ini bisa

bertahan di tengah inflasi tinggi karena produknya tetap dicari oleh konsumen. Jadi walaupun produk perusahaan misalnya tidak berbeda jauh dengan pesaing, karena faktor merek suatu perusahaan bisa bertahan di tengah tekanan inflasi.

Analisis Sektoral

Setiap saham yang ada di BEI dapat dipilah ke dalam berbagai sektor. Dengan memahami karakteristik masing-masing sektor anda akan dapat mengantisipasi bila ada suatu hal yang bisa mempengaruhi sektor tersebut. Sektor- sektor tersebut adalah pertanian/perkebunan, pertambangan/minyak/logam,

industry dasar/kimia, infrastruktur, aneka inustri, konsumsi, properti, perbankan/keuangan, perdagangan/jasa/investasi.

Untuk mengetahui sektor mana yang sedang bertumbuh, maka anda harus mengetahui tahap-tahap pertumbuhan suatu industri. Pada prinsipnya, industri selalu 4 tahap pertumbuhan. Keempat tahap pertumbuhan industri tersebut adalah:

1. Introduction.

Ini adalah tahap awal pertumbuhan. Ditandai dengan investasi awal yang besar, hutang yang besar, penjualan yang masih kecil. Kompetitor masih sedikit atau tidak ada. Suatu perusahaan yang memulai industri ini biasanya menjadi pionir. Umumnya perusahaan di tahap pertama ini memiliki tingkat keuntungan yang rendah.

2. Growth.

Di tahap ini industri tumbuh lebih cepat. Keuntungan mulai meningkat. Banyak perusahaan yang mulai berekspansi untuk meningkatkan jumlah konsumen dan penjualan. Industri sudah mulai dikenal dan mulai menarik minat banyak kompetitor baru untuk masuk ke industri ini.

3. Maturity.

Pertumbuhan mulai stabil, demikian juga keuntungann. Ini adalah tahap puncak perkembangan suatu industri. Di tahap ini tersisa pemain-pemain dominan di pasar. Biasanya kompetisi sudah sangat ketat dan mendorong kompetisi harga. Di sini apabila perusahaan tidak akan melakukan terobosan atau inovasi maka industri akan memasuki tahap penurunan.

4. Decline.

Di tahap ini pertumbuhan industri mulai turun, ditandai dengan penurunan penjualan. Bila tidak ada inovasi baru, industri perlahan- lahan akan mati. Sedangkan bila terjadi inovasi, industri akan memulai siklusnya yang baru.

Rotasi Sektor

Sektor-sektor industri di bursa saham tidak selalu bergerak bersamaan. Kadang ada sektor yang lebih dulu membukukan kenaikan harga, kadang ada sektor yang sepertinya statis, atau malah bergerak negatif di saat sektor lainnya positif. Pada setiap situasi ekonomi yang berbeda, sektor yang bertumbuh umumnya juga berbeda. Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasan dihalaman berikutnya. Berikut ini rotasi sektor yang terjadi di pasar saham :

 Pada saat mulai terjadi resesi.  Pada saat resesi mencapai puncaknya.  Pada saat mulai terjaid pemulihan.  Pada saat pertumbuhan ekonomi mencapai puncaknya.

Analisis Mikro Perusahaan

Setelah anda mengetahui industri mana yang sedang bertumbuh, sekarang saatnya bagi anda untuk melihat dalam skala yang lebih kecil lagi, yaitu menganalisis perusahaan terbaik. Di dalam menganalisis suatu perusahaan Anda dapat melakukan beberapa hal:

1. Menganalisis perusahaan secara kualitatif.

Disebut kualitatif karena tidak bisa dinilai dengan angka. Berikut analisis kualitatif yang perlu dilakukan untuk mengenal perusahaan lebih jauh, yaitu:

 Mengetahui posisi perusahaan di industri  Mengetahui model bisnis perusahaan tersebut  Mengetahui keunggulan kompetitif perusahaan  Mengetahui siapa sosok manajemen  Mengetahui tata kelola perusahaan

2. Menganalisis perusahaan secara kuantitatif, yaitu dengan menelaah laporan keuangan perusahaan tersebut.

3. Menganalisis berita yang terkait dengan suatu perusahaan.

Analisis Kualitatif Mengenal Perusahaan. Posisi Perusahaan

Sebelumnya di Analisis Sektoral sudah banyak mengetahui tentang industri mana yang bertumbuh. Namun walaupun berada dalam industri yang sama setiap perusahaan memilki posisi yang berbeda. Posisi perusahaan di dalam industri terutama dapat dilihat dari market share (pangsa pasar), yang dapat diartikan sebagai penguasaan perusahaan didalam industri tersebut.

Perusahaan yang memiliki pangsa pasar yang besar umumnya cenderung memiliki kinerja yang baik, karena perusahaan tersebut memiliki semacam “tembok penghalang” bagi kompetitor lain untuk masuk. Misalnya dengan pangsa pasar yang besar perusahaan akan lebih mudah untuk melakukan kegiatan promosi yang sudah familiar di konsumen lama. Selain pangsa pasar, ternyata ada tolak ukur lainnya yang harus diperhatikan dalam melihat posisi perusahaan, yaitu dengan melihat apakah perusahaan tersebut dikelola dengan baik, apakah penuh hutang, dan apakah laporan keuangannya menguntungkan bagi perusahaan dan bagi investor. Hal-hal diatas ini yang menjadi keberhasilan investor dalam berinvestasi.

Model Bisnis

Selain pangsa pasar, indikator lainnya yang harus diperhatikan adalah model bisnis yang bersangkutan. Yang dimaksud dari model bisnis adalah apa

yang sebenarnya dilakukan oleh perusahaan tersebut untuk menghasilkan uang. Pada prinsipnya Anda harus mengetahui dan memahami model bisnis setiap ingin berinvestasi di perusahaan tertentu. Jika investor tersebut dapat memiliki latar belakang perusahaan sangat logis bila ia memilih membeli saham sektor pertanian atau perkebunan. Karena menguasai ilmu tersebut, ia bisa mengetahui bagaimana menilai perform perusahaan yang bergerak di bidang tersebut.

Namun perlu diingat, berinvestasi di saham perusahaan yang bergerak pada bidang yang anda geluti tidak menjamin anda akan mendapatkan keuntungan. Tetapi setidaknya dapat meningkatkan kemampuan anda melakukan analisis, dan meningkatkan peluang untuk sukses.

Keunggulan Kompetitif

Hal yang perlu diperhatikan oleh seorang investor adalah keunggulan kompetitif dari perusahaan. Keunggulan kompetitif ini bisa didefinisikan sebagai sesuatu yang membedakan perusahaan dengan pesaing dam menjadikannya pemenang. Keunggulan kompetitif yang kuat seakan-akan mampu menciptakan benteng bagi perusahaan pesaing, sehingga perusahaan bisa menghasilkan profit dan pertumbuhan.

Beberapa hal yang bisa menjadi keunggulan kompetitif suatu bisnis antara lain:

1. Sumber daya, biasanya berupa asset yang berwujud atau tidak berwujud.

2. Kemampuan perusahaan untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya.

Manajemen

Seorang investor harus menilai sebuah perusahaan memerlukan manajemen yang baik untuk mengantar menuju kesuksesan. Kadangkala seorang investor menginvestasikan uangnya ke dalam suatu perusahaan hanya karena faktor jajaran direksinya, terutama sosok sang CEO. Hal ini dapat dimengerti karena sebaik apapun model bisnisnya, perusahaan bisa gagal karena manajemen tidak mampu menerjemahkannya pada rencana kerja dan operasi.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa anda lakukan untuk mengetahui siapa manajemen sebenernya:

1. Anda masih bisa memanfaatkan data dari website perusahaan misalnya untuk mengetahui rekam jejak masing-masing individu manajemen tingkat atas

2. Periksa rekam jejak manajemen.

3. Perhatikan keterkaitan masing-masing pribadi dengan perusahaan.

4. Setiap pemegang saham berkesempatan untuk mengikuti RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

Tata Kelola Perusahaan

Tata kelola Perusahaan (Corporate Governance atau CG) adalah serangkaian kebijakan perusahaan agar operasi perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan (stakeholders). Yang dimaksud stakeholders disini adalah semua orang atau pihak yang terpengaruh oleh kegiatan perusahaan, misalnya konsumen, pemasok, investor dan bahkan masyarakat. Tujuan penerapan CG adalah memberikan batas tertentu agar pengambil kebijakan di perusahaan tidak melakukan hal-hal yang ilegal atau tidak etis.

Berikut beberapa tips untuk mengetahui CG di perusahaan:

1. Kita harus melihat struktur dewan direksi perusahaan.

2. Kita dapat melihat transparasi laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.

3. Kita perlu mengecek apakah perusahaan memenuhi hak-hak para stakeholders .

4. Sebagai pemegang saham, investor seharusnya memiliki hak untuk menemui dewan direksi, bisa dalam bentuk RUPS, atau sarana lainnya.

Analisis Kuantitatif Membaca Laporan Keuangan

Setelah mengenal perusahaan secara kualitatif, langkah berikutnya adalah memilih perusahaan terbaik secara kuantitatif dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan dapat menunjukkan kondisi kesehatan finansial suatu perusahaan pada suatu waktu.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya terdiri dari:  NERACA (Balance Sheet)

Neraca melaporkan kondisi aset/aktiva, kewajiban, dan kepemilikan modal perusahaan tersebut. Disini bisa kita ketahui “seberapa kaya perusahaann tersebut”.

 LAPORAN LABA RUGI (Income Statement) Laporan Laba Rugi merupakan bagian laporan keuangan yang paling diminati investor, karena melaporkan informasi tentang kinerja operasional perusahaan. Informasi tersebut diantaranya adalah berapa pendapatan perusahaan, pengeluaran, dan laba/rugi pada suatu periode.

Pada prinsipnya laporan laba rugi menunjukkan “kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang”.

 LAPORAN ARUS KAS (Statement of Cash Flow) Laporan Arus Kas menyajikan informasi aliran dana perusahaan dari berbagai kegiatan. Disini bisa kita ketahui penggunaan oleh sebuah perusahaan dan termasuk seberapa tebal dompet perusahaan itu. Arus dana

yang lancar bisa menjadi indikasi “Kelangsungan operasi perusahaan di periode berikutnya”.

 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (Owner’s Equity Statement)

Laporan Perubahan Ekuitas membandingkan ekuitas (modal) pada awal dan akhir periode. Disini kita dapat mengetahui secara detail adanya perubahan pada modal perusahaan.

Rasio Finansial

Untuk memudahkan penilaian laporan keuangan, analisis menggunakan berbagai rasio finansial yang penting bagi kita adalah memahami maksud dari berbagai rasio ini dan penggunaannya dalam menentukan pembelian dan penjualan saham. Umumnya rasio finansial dapat dibagi dalam kategori utama, yaitu:

1. Profitability Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan bersih yang dapat diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar nilai rasio ini semakin baik karena menunjukkan perusahaan sangat menguntungkan.

2. Liquidity Ratio

Rasio ini berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek/hutang lancar dengan aset lancarnya. Semakin besar angka rasio ini semakin baik, karena perusahaan mampu Rasio ini berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek/hutang lancar dengan aset lancarnya. Semakin besar angka rasio ini semakin baik, karena perusahaan mampu

3. Activity/Efficiency Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa cepat perusahaan melakukan operasinya dalam mengubah aset menjadi cash.

4. Debt Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar utang jangka panjang.

5. Market Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengetahui secara relatif hubungan antara harga saham dan kondisi keuangan perusahaan. Melalui rasio-rasio ini investor da pat mengetahui apakah saham tertentu “murah” atau “mahal”.

Mencari Perusahaan Terbaik

Mencari perusahaan terbaik yang dimaksud di sini adalah perusahaan yang sehat dan memiliki prospek secara finansial. Diharapkan dengan memilih perusahaan terbaik, timbal hasil investasi saham menjadi optimal. Memilih perusahaan terbaik juga akan mengurangi resiko pada investasi yang akan dilakukan. Berikut tips mencari perusahaan terbaik :

1. Membandingkan kinerja perusahaan selama beberapa periode dengan kriteria tertentu.

2. Membandingkan berbagai perusahaan dari sektor yang sama.

Aksi Korporasi Perusahaan

Dunia bisnis selalu dinamis. Para pelaku bisnis tidak bisa diam saja dalam meghadapi persaingan pasar. Para emiten bisa menlakukan banyak aksi korporasi yang bisa mempengaruhi harga sahamnya. Ada tiga kategori aksi korporasi yang bisa dilakukan oleh perusahaan:

1. Untuk membagi dividen saham.

Pembagian dividen dilakukan untuk membagi keuntungan pada pemegang saham. Biasanya dividen dibagikan secara tunai pada periode tertentu. Pembagian dividen ini biasanya menunjukkan sinyal bahwa perusahan akan bertumbuh pesat.

2. Untuk mengubah harga saham.

Harga saham yang terlalu rendah atau terlalu tinggi biasanya akan mengganggu likuiditas saham tersebut. Harga saham terlalu tinggi akan menyebabkan saham jarang ditransaksikan. Sedangkan harga yang terlalu Harga saham yang terlalu rendah atau terlalu tinggi biasanya akan mengganggu likuiditas saham tersebut. Harga saham terlalu tinggi akan menyebabkan saham jarang ditransaksikan. Sedangkan harga yang terlalu

3. Untuk restrukturisasi perusahaan.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22