Sabtu 02 Mei 2015 doc

Sabtu, 02 Mei 2015
MAKALAH JARINGAN PADA TUMBUHAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke berbagai
jaringan. Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang
terdiri dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga memiliki tingkat lebih
tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan disebut. Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan
dermal, jaringan pembuluh darah, dan sistem tanah jaringan.

A. Latar Belakang
Tubuh tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel, yang mempunyai asal, fungsi serta
struktur yang sama dan disebut jaringan. Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan yang
menyusun tubuh tumbuhan yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa. Jaringan muda mempunyai
sifat membelah, sehingga mempunyai fungsi menambah panjang akar maupun batang, karena
biasanya terdapat pada bagian ujung. Pertumbuhan yang diawali oleh jaringan yang letaknya
dibagian ujung dikenal sebagai pertumbuhan primer, dan semua jaringan yng terbentuk disebut
jaringan primer.
Semua sel yang menyusun tubuh tumbuhan dewasa berasal dari kegiatan sel-sel
jaringan muda. Pada proses pencapaian dewasa sel-sel tersebut tidak hanya bertambah

volumenya, tetap[i strukturnya lebih termodifikasi untuk memenuhu fungsi fisiologis tertentu
pada tumbuhan dewasa.
Modifikasi untuk memiliki fungsi yang khusus tersebut dinamakan diferensiasi, dan
merupakan tahap pematangan sel.

. Latar Belakang
Tingkat organisasi kehidupan tumbuhan di mulai dari sel. Sel bersama
sel-sel sejenis membentuk jaringan. Jaringan-jaringan yang berbeda
menyusun suatu organ yang memiliki fungsi tertentu. Organ-organ yang
berbeda bekerja bersama-sama membentuk suatu system organ.
Pada bab ini kita mempelajari jaringan tumbuhan. Dalam
perkembangan ilmu biologi, jaringan di manfaatkan untuk

mengembangbiakkan tanaman dengan teknologi maju, yaitu kultur jaringan.
Suatu jaringan pada tumbuhan ditanam dengan media buatan. Jaringan
tersebut dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Dengan teknologi kultur
jaringan, akan di peroleh tanaman baru yang sama dengan induknya dan
pengembangbiakannya memerlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan
dengan menanam tumbuhan secara konvensional.
Jarigan tumbuhan adalah sel-sel tumbuhan dewasa tidak tersusun

secara acak, melainkan menyesuaikan diri melalui berbagai cara dan
membentuk sekelompok sek yang mudah di kenali. Jaringan tumbuhan
dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Jaringan Meristem.
Berdasarkan asal pembentukannya, jaringan meristem dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu promeristem, meristem primer,
dan meristem sekunder. Berdasarkan letaknya, jaringan meristem di
bedakan menjadi meristem apical, interkalar, dan lateral.
2. Jaringan Permanen
Menurut fungsinya, di golongkan menjadi beberapa bagian, yaitu
jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong, jaringan
pengangkut, dan jaringan gabus.
Tiga bagian pokok organ tumbuhan yaitu akar, batang dan daun.

B. Rumusan Masalah
Membahas beberapa pokok materi mengenai sistem jaringan pada tumbuhan dan apa saja
jaringan yang ada pada sebuah tumbuhan
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memahami tentang sistem
jaringan pada tumbuhan. Disamping itu juga untuk menambah wawasan kita tentang berbagai

jaringan pada tumbuhan. Sehingga kita lebih mengerti bagaimana tumbuhan itu hidup di alam.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai
kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan
tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah , memanjang dan defrensiasinya tak
terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak
dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel.
Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk
organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
B. Sistem Jaringan Pada Tumbuhan
Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke berbagai
jaringan. Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang
terdiri dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga memiliki tingkat lebih
tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan disebut. Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan
dermal, jaringan pembuluh darah, dan sistem tanah jaringan.
1. Jaringan Dermal
Sistem jaringan dermal terdiri dari epidermis dan periderm. Epidermis umumnya satu

lapisan sel berdekatan. Hal kedua meliputi dan melindungi tanaman. Hal ini dapat dianggap
sebagai tanaman "kulit." Tergantung pada bagian tanaman yang meliputi, sistem jaringan dermal
dapat mengkhususkan diri sampai batas tertentu. Misalnya, kulit ari daun tanaman yang
mengeluarkan lapisan yang disebut kutikula yang membantu tanaman menahan air. Epidermis
pada tanaman daun dan batang juga mengandung pori-pori yang disebut stomata. Penjaga sel di
epidermis mengatur pertukaran gas antara tanaman dan lingkungan dengan mengontrol ukuran
bukaan stomata.
Para periderm, juga disebut kulit kayu, menggantikan epidermis pada tumbuhan yang
mengalami pertumbuhan sekunder. Para periderm yang berlapis-lapis yang bertentangan dengan
epidermis berlapis tunggal. Ini terdiri dari sel-sel gabus (phellem), phelloderm, dan phellogen

(kambium gabus). Sel gabus adalah sel tak hidup yang meliputi bagian luar batang dan akar
untuk melindungi dan memberikan isolasi untuk tanaman. Para periderm melindungi tanaman
dari patogen, luka, mencegah kehilangan air yang berlebihan, dan insulates tanaman.
2. Jaringan Dasar
Sistem jaringan dasar mensintesis senyawa organik, mendukung pabrik dan menyediakan
penyimpanan untuk tanaman. Hal ini sebagian besar terdiri dari sel parenkim tetapi juga dapat
mencakup beberapa collenchyma dan sel sclerenchyma juga. Sel parenkim mensintesis dan
menyimpan produk organik di tanaman. Sebagian besar metabolisme tanaman terjadi dalam sel.
Parenkim sel dalam fotosintesis kontrol daun. Sel collenchyma memiliki fungsi dukungan pada

tanaman, terutama pada tanaman muda. Sel-sel ini membantu untuk mendukung tanaman
sementara tidak menahan pertumbuhan karena kurangnya dinding sekunder dan tidak adanya
agen pengerasan di dinding utama mereka. Sel sclerenchyma juga memiliki fungsi dukungan
pada tanaman, tapi tidak seperti sel collenchyma, mereka memiliki agen pengerasan dan jauh
lebih kaku.
3. Jaringan Vaskular
Xilem dan floem seluruh tanaman membentuk sistem jaringan pembuluh darah. Mereka
memungkinkan air dan nutrisi lainnya yang akan diangkut di seluruh pabrik. Xilem adalah terdiri
dari dua jenis sel yang dikenal sebagai tracheids dan elemen kapal. Tracheids dan elemen kapal
membentuk struktur berbentuk tabung yang menyediakan jalur untuk air dan mineral untuk
perjalanan dari akar ke daun. Sementara tracheids ditemukan di semua tumbuhan vaskular,
pembuluh hanya ditemukan di angiosperma. Floem terdiri sebagian besar dari sel yang disebut
saringan-tabung sel dan sel pendamping. Sel-sel ini membantu pengangkutan gula dan nutrisi
yang dihasilkan selama fotosintesis dari daun ke bagian lain dari tanaman. Sementara sel trakeid
yang tak hidup, saringan-tabung dan pendamping sel-sel floem yang hidup. Companion sel
memiliki inti dan aktif gula transportasi masuk dan keluar dari saringan-tabung.
4. Pertumbuhan Tanaman
Daerah di dalam tanaman yang mampu pertumbuhan melalui mitosis disebut meristem.
Tanaman menjalani dua jenis pertumbuhan, pertumbuhan primer dan / atau sekunder. Dalam
pertumbuhan primer, tanaman batang dan akar memanjang dengan pembesaran sel sebagai lawan

dari produksi sel baru. Pertumbuhan primer terjadi di daerah yang disebut meristem apikal. Jenis

pertumbuhan memungkinkan tanaman untuk meningkatkan panjang dan untuk memperpanjang
akar lebih dalam ke dalam tanah. Semua tanaman mengalami pertumbuhan primer. Tanaman
yang mengalami pertumbuhan sekunder, seperti pohon, memiliki meristem lateral yang
menghasilkan sel baru. Sel-sel baru meningkatkan ketebalan batang dan akar. Meristem lateral
terdiri dari kambium vaskuler dan kambium gabus. Ini adalah kambium vaskuler yang
bertanggung jawab untuk memproduksi xilem dan floem sel. Para kambium gabus terbentuk
dalam tanaman dewasa dan kulit kayu hasil.

Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh
tumbuhan. Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem/muda
2. Jaringan dewasa
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif
sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena
kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem dapat
dibagi 2 macam
2. Jaringan Meristem Primer

Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda. Merupakan
perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrional / tunas / lembaga mempunyai
kemampuan untuk membelah , memanjang dan berdefrensiasi serta specialisasi membentuk
jaringan yang dewasa.



jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan
yang terus menerus kearah memanjang.



letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal
yang mengarah je dominansi apikal



Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.




jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar.

3. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan
meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan jaringan dewasa namun
mempunyai kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk
melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan
meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga
menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu
kambium.
4. Kambium
Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang sebenarnya merupakan jaringan dewasa
seperti (epidermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim) namun sel selnya mempunyai kemampuan
totipotensi. Karena kambium bisa mersifat meristem lagi sehingga terjadi pembentukan meristem
yang ke dua yang kemudian disebut jaringan meristem sekunder. Aktivitas kambium yang
merupakan jaringan meristem sekunder ini membelah terus menerus, membesar dan
berdefrensiasi membentuk xilem dan floem sebagai jaringan pengangkut. Membelah keluar
membentuk Floem (jaringan pembuluh tapis/kulit) dan membelah kedalam membentuk Xylem
(pembuluh kayu) sehingga bayang tanaman membesar pembentukan Xylem/Floem ditujukan

untuk proses transportasi zat.
Xylem yaitu pembuluh untuk sarana mengangkut air dan mineral sedang Floem
pembuluh untuk sarana pengangkutan hasil Fotosintesis perlu diketahui pembentukan Xylem dan
Floem oleh kambium itu ditentukan oleh faktor lingkungan misalnya air dan mineral , maka
kambium membentuk X/F pada musim penghujan dan kemarau juga pasti berbeda maka
terbentuklah lingkaran tahun. Musim kemarau X/F hanya terbentuk garis karena sulitnya
mendapatkan air sehingga pembelahannya terhambat sedang di musim hujan kebutuhan

terpenuhi maka pembentukan X/F menjadi lebih cepat pembelahan selnya akibatnya menjadi
lebih tebal , tentu hitungan batang dengan melihat garis garis itulah bisa diukur umurnya.
Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder, sehingga batang tumbuhan
menjadi besar. Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka).
Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan
pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan
kayu. Berdasarkan kemampuan pembentukan jaringan Kambium daibagi menjadi Kambium
vaskuler (intravaskuler): kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan (di antara
phloem dan xylem). Fungsi : ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam
membentuk xilem sekunder. Kambium intervaskuler: kambium yang terdapat di antara dua
berkas pengangkutan/ di luar berkas pengangkutan. Fungsi: membentuk jari-jari empulur.
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem

interkalar dan meristem lateral.
1. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang.
Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan
memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang
terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
2. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara
jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki
meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel
meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya
bunga.
3. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan
pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang
menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut
juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada
pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan
akar dan batang.

Jadi jaringan Meristem itu jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta
belum berdifferensiasi. Ada beberapa macam jaringan meristem, antara lain :
1. Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang, meristem ini menyebabkan tumbuh memanjang atau

disebut juga tumbuh primer. Terdapat dua teori yang menjelaskan pertumbuhan ini. Yang
pertama adalah teori histogen dari Hanstein yang menyatakan titik tumbuh terdiri dari
dermatogens yang menjadi epidermis, periblem yang menjadi korteks, dan plerom yang akan
menjadi silinder pusat. Teori kedua adalah teori Tunica-Corpus dari Schmidt yang menyatakan
bahwa titik tumbuh terdiri atas Tunica yang fungsinya memperluas titik tumbuh, serta Corpus
yang berdifferensiasi menjadi jaringan-jaringan.
2. Perisikel (perikambium) merupakan tempat tumbuhnya cabang-cabang akar. Letaknya antara
korteks dan silinder pusat.
3. Kambium fasikuler (kambium primer). Kambium ini terdapat di antara Xilem dan floem pada
tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium hanya
terdapat pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele. Kambium fasikuler kea rah dalam
membentuk Xilem dank e arah luar membentuk floem, sementara ke samping membentuk
jaringan meristematis yang berfungsi memperluas kambium. Pertumbuhan oleh kambium ini
disebut pertumbuhan sekunder
4.

Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium felogen), kambium ini terdapat
padapermukaan batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus kea
rah luar membentu sel gabus pengganti epidermis dank e arah dalam membentuk sel feloderm
hidup. Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada tumbuhan.

5. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi, jaringan ini
hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain.

Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :
a. Jaringan Epidermis

Jaringan Epidermis


Jaringan yang letaknya paling luar



Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat
tanpa ruang antar sel.



Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan
Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata



Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok



Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya



Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah
tidak lagi memiliki jaringan epidermis.

Fungsi jaringan epidermis antara lain :


Pelindung/Proteksi jaringan didalamnya



Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena
osmosis



Peresap air dan mineral pada akar yang muda.



Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan
yang disebut bulu akar.



Untuk

penguapan

air

yang

berlebihan.

Bisa

melalui

evaporasi

atau

gutasi

- Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang
permukaannya bergabung. Epidermis memiliki beberapa struktur khas sebagai berikut :
b. Modifikasi Epidermis
Epidermis bisa membentuk aneka ragam bentuk menyesuaikan perannya di Organ tempat
keberadaan epidermis
1. Stomata (mulut daun), yaitu lubang pada lapisan epidermis daun. Sekitar stomata
terdapat sel yang berklorofil disebut sel penutup. Stomata berfungsi sebagai tempat
masuknya CO2 dan keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis. Selai itu stomata juga
berfungsi untuk penguapan air
2. Trichoma, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari epidermis daun
dan batang. Berfungsi untuk menahan penguapan air.
3. Bulu-bulu akar, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan akar yang dapat
diresapi oleh larutan garam-garam tanah.

c.

Jaringan Parenkim
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi.
Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini.
Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas
aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel
umum terdapat pada parenkim.

Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit
akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel
parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara
disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh
jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara
lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
2. Parenkim penimbun.
3. Parenkim air
4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).
a. Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung
klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.

b. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan
makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel
padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
c. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya
terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan
epifit, dan tumbuhan sukulen.
d. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu
menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar.
Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.

d. Jaringan Penguat/Penyokong
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu
a. Jaringan kolenkim
b. Jaringan sklerenkim.
1. Jaringan Kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel-sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada
dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya terletak pada bagian peripheral
batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member
dukungan yang cukup untuk sel-sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding
sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel-sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif

Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua
jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara
kedua jaringan, karena se-sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang
berbeda ini.
2. Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.


Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi
sangat tebal.



Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar
jaringan sklerenkim).



Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre)
atau sklereid.



Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada
penampang membujur (longitudinal section; L.S.),



sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh
tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.



Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh
sel-sel batu (stone cell, sklereid).



Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan
jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.



Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa
lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.



Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid

C. Jaringan Pengangkut/ Jaringan Pembuluh
Pada tumbuhan berpembuluh yaitu pada Pterydophyta, dan Spermatophyta pengangkutan
air serta garam-garam tanah maupun hasil-hasil fotosintesis dilakukan oleh jaringan pembuluh
yang terdiri dari dua kelompok sel yang asalnya sama namun berbeda dalam bentuk, struktur
dinding serta isi selnya. Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Kedua jaringan ini
disebut jaringan kompleks karena terdiri dari berbagai jaringan yang berbeda struktur dan
fungsinya. Fungsi utama xylem adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut didalamnya.
Floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis. Pada batang berkas xylem
umumnya berasosiasi dengan floem pada satu ikatan pembuluh. Kombinasi xylem dan floem
membentuk sistem jaringan pembuluh di seluruh tubuh tumbuhan, termasuk semua cabang
batang dan akar.
Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular Disebut jaringan
vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh
(vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman.
Pembuluh itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan
floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik.
Baik xylem maupun floem terdiri dari beberapa tipe sel. Pada batang primer jaringan ini terletak
pada berkas pengangkut dimana floem di bagian luar dan xylem di bagian dalam. Floem dan
xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang disebut cambium.

Yang merupakan karakteristik sel sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang
memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air. Trakeid berbentuk
memanjang,

serupa

dengan

serat

tapi

berdiameter

lebih

besar.

Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.
1. Xilem
Xilem, terdiri dari trakeid, trakea / pembuluh kayu, parenkim xylem, dan serabut / serat
xylem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi xylem primer dan xylem sekunder. Xilem
primer berasal dari prokambium sedangkan xilem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan
proses terbentuknya xilem primer dapat dibedakan menjadi protoxylem dan metaxylem.
Protoxilem adalah xylem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan metaxilem yang
terbentuk kemudian. Protoxilem berdiferensiasi dalam bagian tubuh primer yang belum selesai
pertumbuhan dan diferensiasinya. Protoxilem dapat mencapai taraf dewasa diantara jaringanjaringan yang aktif memanjang dan akan mendapat beban tekanan, sehingga sel ini dapat rusak..
Metaxilem biasanya dibentuk dalam tubuh primer yang sedang tumbuh namun sebagian besar
selnya menjadi dewasa setelah pemanjangan selesai. Berdasarkan hal itu, jaringan ini kurang
dipengaruhi oleh peluasan yang dialami oleh sel-sel sekelilingnya dibandingkan dengan
protoxilem. Elemen pengangkut terdiri dari trakeid dan komponen pembuluh kayu (trakea).
Perbedaan utama antara kedua macam sel adalah bahwa trakeid berujung runcing yang tidak
berperforasi atau berlubang sedangkan komponen pembuluh kayu berperforasi pada ujung

selnya. Komponen pembuluh kayu tersusun dalam deretan sel memanjang yang berhubungan
satu dengan yang lainpada dinding ujungnya. Dinding ujung komponen trakea yang terperforasi
disebut papan perforasi. Papan perforasi sederhana memiliki hanya satu lubang dan papan
perforasi majemuk berisi banyak lubang
Pada dinding komponen trakea terdapat noktah sederhana maupun noktah terlindung
yang jumlah serta susunannya bermacam-macam. Macam noktah tergantung kepada tipe sel
yang berada disebelahnya. Diantara dua sel trakeal yang berdampingan biasanya terdapat
sejumlah besar nktah terlindung. Diantara elemen pengangkut dan serat terdapat beberapa
pasangan noktah. Pasangan noktah setengah terlindung atau sederhana terdapat antara elemen
trakeal dengan parenkim xylem. Pada trekeid pengangkutan air terjadi melalui noktah, Pada
keadaan dewasa kedua sel pengangkut tersebut memiliki dinding sekunder berlignin dengan
berbagai macam penebalan dan pada saat berfungsi dalam pengangkutan isi sel mati,
Sel serat merupakan sel panjang dengan dinding sekunder yang terlignifikasi. Tebal
dinding berbeda-beda tetapi umumnya lebih tebal dari dinding trakeid. Ada dua macam serat
yaitu serat trakeid.da serat librifor,. Biasanya serat libriform lebih panjang dan lebih tebal
dindingnya dibanding sel trakeid. Serat trakeid memiliki noktah terlindung yang beruang noktah
lebih kecil disbanding ruang noktah pada noktah terlindung trakea dan trakeid kayu. Parenkim
pada xylem sekunder terdiri dari parenkim xylem yang berdiri tegak sejajar sumbu batang dan
parenkim jari-jari empulur. Kedua macam sel dapat berbeda dalam struktur maupun isinya. Sel
parenkim menyimpan pati, minyak dan zat ergastik. Parenkim jari-jari empulur dapat dibedakan
menjadi sel yang berbaring (“Procumbent”) dan sel tegak (“upright”). Pada sel baring garis
tengah terpanjang kearah radial, pada sel tegak garis tengah terpanjang adalah tegak (vertical).
Xilem primer mengandung elemen yang sama seperti xylem sekunder yaitu trakeid,
trakea, serta dan sel parenkim, tetapi sel-sel itu tidak tersusun dalam system aksial dan radial dan
tidak ada jari-jari empulur. Protoxilem biasanya mengandung elemen trakeal yang dikeliligi
parenkim. Jika elemen trakeal rusak maka sel parenkim dapat menutupinya. Sel-sel yang terdapat
dalam metaxilam mencakup elemen trakeal, sel parenkim , dan serat. Elemen trakeal pada
metaxilem akan tetap bertahan setelah pertumuhan priomer selesai, namun kehilangan fungsi
setelah sejumlah xylem sekunder terbentuk.
Sel atau elemen trakeal primer menunjukkan bermacam-macam penebalan dinding
sekunder. Dinding sekunder pada sel trakeal yang paling awal dibentuk dapat berbentuk cincin.

Sel yang berdiferensiasi setelah itu dapat berpenebalan spiral dan skalariform , kemudian jala,
dan akhirnya noktah. Pada suatu bagian tumbuhan, tidak semua penebalan perlu ditemukan
dalam xylem primer.
2. Floem
Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring / sel
pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi
floem primer dan floem sekunder. Floem primer berasal dari prokambium sedangkan floem
sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses terbentuknya floem primer terdiri dari
protofloem dan metafloem. Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk
sedangkan metafloem terbentuk kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian tumbuhan
yang masih mengalami pembentangan. Elemen tapis membentang dan segera kehilangan
fungsinya. Elemen floem primer pada Anggiospermae biasanya sempit dan tidak menyolok. Sel
pengantar tidak selalu ada.
Elemen tapis yang terdiri dari sel tapis dan komponen pembuluh tapis merupakan sal-sel
floem yang paling terspesialisasi. Cirinya adalah protoplas yang termasuk sewaktu ontogeny
serta terbatas aktivitas metabolismenya dan adanya daerah tapis. Inti pada elelmen tapis akan
berdegenerasi, organel yang bertahan adalah plastida dan mitokondria. Plasmalematetap bertahan
namun tonoplas rusak sehingga batas antara vakuola dan sitoplasma hilang. Sel pengantar adalah
sel prenkim yang terspeialisasi untuk dapat bereran dalam hubungan fungsional dngan elemen
tapis yang emngatur translokasi. Sel ini berhubungan dengan elemen tapis mealui
plasmodesmata . Umurnya tergantung pada umur elemen tapis. Sel ini aktif melakukan
metabolisme, inti dan anak inti besar, terdapat plastida, mitokondria banyak dan sedikit reticulum
endoplasma.
Dinding elemen tapis berbeda-beda tebalnya namun bisanya lebih tebal dari sel parenkim.
Dinding teruatama terssuun oleh selulosa dan pectin. Pada beberapa taksa dinding amat tebal dan
hamper mengisi selurtuh lumen. Daerah tapis merupakan daerah dinding sel tempat terjadinya
kesinambungan antara protoplas dua sel yang berdampingan. Bagian dinding dengan pori yang
relative besar dinamakan papan tapis. Dalam kebanyakan preparat yang dibuat untuk
memperlihatkan floem setiap pori dilapisi oleh kalose yaiyu karbohidrat yang jika terhidrolisis
akan menghasilkan glukosa.. dengan bertambahnya umur elemen tapis, jumlah kalose pun
bertambah. Lapisan dalam pori juga menebal dan kalose tampak puladi permukaan daerah tapis.

Lubang pori bertambah sempit dan kemudian sama sekali tersumbat jika elemen tapis sudah
akan mati.
Sel parenkim floem berisi berbagai bahan ergastik seperti tannin, pati, dan kristal. Pada
floem sekunder terdapatparenkim tegak dan parenkim jari-jari empulur. Sel sklerenkimsering
terdapat pada floem primer maupun sekunder. Serat dapat hidup atau tidak hidup, yang masih
hidup berfungsi dalam penyimpanan cadangan makanan. Dibandingkan dengan xielm sekunder,
floem sekunder tidak merupakan bagian yang besar dari batang, cabang ataupun akar. Jumlah
floem yang dibentuk lebih sedikit ibanding dengan xylem sekunder.. Yang dimaksud dengan
kulit kayu adalah semua jaringan di sebelah luar kamobium termasuk floem. Bagian floem yang
berfungsi dalam pengangkutan adalah bagian kulit kayu paling dalam.
.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai
kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan
tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah , memanjang dan defrensiasinya tak
terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak
dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel.
Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk
organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada
tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan terlebih dahulu. Jenisjenis jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan
epidermis, jaringan klorenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan
jaringan floem.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini. Kami banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya
DAFTAR PUSTAKA
Soerodikoesoemo, Wibisono, dkk, 1993, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Penerbit Universitas
Terbuka, Depdikbud Jakarta.
http://yayanajuz.blogspot.com/2012/03/sistem-jaringan-tumbuhan.html

http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/05/jaringan-pada-tumbuhan.html
http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/jaringan-meristem-dalam-struktur.html