MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

  BENDUNGAN BERGERAK ‘BAJAYU’ DAMPAK PEMBANGUNAN BENDUNGAN

  SINERGI

MULAI GROUND BREAKING BENDUNGAN

  www.tebingtinggikota.go.id 0 0 1 4 3

   1978 - 8080 | NOMOR 143 TAHUN 2014 | TAHUN XII NOPEMBER 2014 N S

  IS 771979 8 0 0 8 8 5

  9 ESA HILANG DUA TERBILANG MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI SINERGI

  MUSIM penghujan, bi- asanya akan jatuh pada bulan- bulan berakhiran ‘ber’ yakni Sep- tember, oktober, nopember dan desember. Itulah keistimewaan iklim di negara-negara yang dil- intasi garis khatulistiwa, salah sa- tunya Indonesia. Kala itu curah hujan akan berada di atas normal, di mana bumi tidak lagi mampu menyerap air yang turun ke dalam perutnya. Tanah menjadi basah dan lembab, sungai meluap, bahkan lembah dipenuhi dengan genangan air. Meski belakangan, akibat ter- jadinya pemanasan global karena kerusakan lingkungan hidup yang parah, telah merubah ritme alam yang normal itu menjadi tidak nor- mal. Iklim menjadi abnormal den- gan membawa dampak yang juga luar biasa bagi alam dan manusia.

  Salah satu penyebab dari pemanasan global adalah rusaknya hutan tropis di berbagai negara di lintasan khatulistiwa, karena pros- es eksploitasi hutan yang diluar batas normal. Eksploitasi hutan yang berlebihan itu, menimbulkan masalah dan berdampak buruk bagi kehidupan makhluk hidup termas- uk manusia. Makhluk hidup lain- nya, seperti hewan jika tidak mam- pu menyesuaikan diri akan segera punah dan tinggal kenangan saja. Kini ada ribuan spesies yang telah lenyap dari permukaan bumi akibat pemanasan global dan kerusakan lingkungan. Atau paling tidak men- galami proses metamorphosis untuk menyesuaikan diri dengan kondisi dan situasi lingkungan yang ada.

  Manusia yang menjadi ak- tor utama dalam perusakan ling- kungan itu, ternyata memang me- miliki daya penyesuaian yang luar biasa. Alam yang rusak mereka perbaiki atau paling tidak mere- ka modivikasi sedemikian rupa agar bisa bertahan hidup. Salah satu kerya besar manusia sejak dahulu kala, adalah pembuatan bendungan sungai dengan mak- sud mengumpulkan air yang men- galir untuk kemudian dialirkan sesuai dengan kebutuhan yang ada.

  SINERGI edisi Nopem- ber 2014 kali ini mencoba untuk melihat karya besar manusia yang bernama bendungan itu. Laporan utama yang kami kemas kali ini menyoroti bagaimana sebenarnya bendungan bisa memberikan man- faat besar bagi manusia. Kenapa ini kami jadi topik utama, karena di penghujung 2014 ini, kota Tebing Tinggi dan Kab. Sergai mendapat berkah dengan dibangunnya bend- ungan Bajayu (Batak, Jawa, Me- layu) yang berada di hilir sungai Padang. Pembangunan bendungan itu bukan hal biasa, melainkan pr- estasi luar biasa yang ditelurkan oleh Pemko Tebing Tinggi dibawah Wali Kota Ir. H Umar Zunaidi Ha- sibuan, MM. Nilai pembangun bendungan mencapai Rp250 mil- yar hingga selesai dengan pola multiyear itu, diharapkan nantinya akan mampu mengurangi banjir yang melanda kota Tebing Tinggi selama ini. Kami juga menyu- guhkan laporan tentang manfaat bendungan, selain membuat lapo- ran soal salah satu bendungan paling fenomenal di dunia ber- nama bendungan Aswan di Mesir.

  Beberapa tulisan lain di se- jumlah rubric juga akan kami muat dalam rangka melengkapi majalah ini di penghujung tahun. Misalnya sejumlah kegiatan Pemko Tebing

  Tinggi yang sayang untuk diting- galkan dan harus diketahui. Pada rubrik agama, ada laporan ten- tang bagaimana harusnya anak diberikan pelajaran membaca Alquran sejak dini, selain rubric pendidikan dan lingkungan hidup.

  Khusus di rubric tepian, kami selama ini memuat sejumlah tokoh yang bisa dijadikan sebagai sumber untuk memahami sekaligus teladan dalam kehidupan. Kali ini penulis khusus rubric ini Khairul Hakim mencoba memotret seorang filosof muslim terkenal bernama Khawarizmi. Filosof ini memi- liki sejumlah kelebihan dalam hal filsafat, sehingga cerita diseputar sosok ini menarik untuk dibaca.

  Pembaca budiman…

  Tanpa terasa, majalah ke- sayangan kita telah berada di pen- ghujung 2014 yang berarti telah mengungjungi pembaca sebanyak 10 kali penerbitan. Kami akui meskipun majalah ini terbit se- lalu terlambat, namun persoalan bukan pada jajaran redaksi yang terus berupaya menangani rubri- kasi secara tepat waktu. Namun, persoalan selalu ada pada kendala non teknis yang tak bisa dihindari.

  Atas semua ketidak ny- amanan itu, kami menyadari terus menerus mengecewakan pembaca yang selama ini punya perhatian ter- hadap keberadaan majalah ini. Pada 2015 nantinya kami akan berusaha untuk terbit sesuai dengan jadwal bulan yang ada. Hal itu, diharapkan akan menimbulkan kesan bahwa SINERGI dikelola secara profes- sional oleh para pengelolanya.

  Akhirnya, kami jajaran redaksi SINERGI mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarn- ya atas kinerja pengelolaan ma- jalah yang tidak sesuai dengan ke- harusan yang ada. Semua kendala yang terdapat di periode 2014 ini, mudah-mudahan akan coba dire- tas pada 2015 nantinya. Sehingga, majalah ini akan tetap menjadi ma- jalah yang dicintai para pembacan- ya. Salam kami dari meja redaksi.

  Pimpinan Redaksi Drs.BAMBANG SUDARYONO

2 Dari Redaksi

  SINERGI KETUA PENGARAH Ir.Umar Zunaidi Hasibuan, MM ( WaliKota Tebing Tinggi ) PENGENDALI

  19.

  INFO NASIONAL

  59. SALAM REDAKSI MOMENTUM SINERGITAS Bendungan UTAMA Bendungan Bergerak ‘Bajayu’ Mulai Ground Breaking Dampak Pembangunan Bendungan Menelusuri Bendungan Raksasa Aswan di Selatan Mesir Pembangunan Bendungan : Antara Harapan dan Kenyataan LENSA PEMKO PEMKO KITA Hari Pahlawan Di Tebing Tinggi Khidmat Kelangsungan Hidup

Veteran Harus Diperhatikan

PT. Pos Tebing Tinggi Mulai Salurkan Dana PSKS Waspadai Anak-Anak Dari Narkoba Dan Hiv/Aids Anak Usia Dini Harus Memahami Bacaan Al Qur’an SOSIAL

  58.

  57.

  49.

  32.

  7.

  H. Johan Samose Harahap, SH, MSP (Sekdako Tebing Tinggi Deli ) PENANGGUNG JAWAB Ir. H. Zainul Halim (Asisten Administrasi Umum ) PIMPINAN REDAKSI Drs. Bambang Sudaryono (Kabag Adm. Humas PP) WAKIL PIMPINAN REDAKSI Maslina Dalimunthe.SE (Kasubag Adm. Humas PP) BENDAHARA : Jafet Candra Saragih KOORDINATOR LIPUTAN Drs Abdul Khalik, MAP SEKRETARIS REDAKSI Dian Astuti REDAKSI Rizal Syam, Khairul Hakim, Juanda, Ulfa Andriani,S.Sos LAYOUT DESAIN GRAFIS Aswin Nasution, ST FOTOGRAFER : Sulaiman Tejo, Tomy Erlangga, Agung Purnomo KOORDINATOR DISTRIBUSI Edi Suardi, S.Sos Ridwan LIPUTAN DAN REPORTER Wartawan Unit Pemko Tebing Tinggi Redaksi menerima tulis,photo juga surat berisi saran penyempurnaan dari pembaca dengan melampir- kan tanda pengenal (KTP, SIM, Paspor) dan Redaksi berhak mengubah tulisan sepanjang tidak mengubah isi dan maknanya.

  6.

  4.

  J A J A R A N R E D A K S I TA H U N 2 0 1 4 REFERENSI TEBING TINGGI DELI 2.

  SINERGI Redaksi RIZAL SYAM Distributor RIDWAN Koordinator Distributor EDI SUARDI Layout Desain Grafis ASWIN NAST,ST Foto Grafer Sinergi SULAIMAN Foto Grafer Sinergi TOMY ERLANGGA Foto Grafer Sinergi AGUNG PURNOMO Redaksi ULFA ANDRIANI,S.Sos Redaksi JUANDA Redaksi KHARUL HAKIM Sekretaris Redaksi DIAN ASTUTI Bendahara JAFET CHANDRA SARAGIH Koordinator Liputan Drs.ABDUL KHALIK,MAP Pimpinan Redaksi Drs.BAMBANG SUDARYONO Wakil Pimpinan Redaksi MASLINA DALIMUNTHE,SE ESA HILANG DUA TERBILANG

  TERBIT SEJAK 16 Juli 2002 SK WALIKOTA TEBING TINGGI NO.480.05/ 286 TAHUN 2002

  Bagian Administrasi Humasy Pimpinan dan Protokol Sekreariat Daerah Kota Tebing Tinggi Jl,Dr Sutomo No : 14 Kota Tebing Tinggi Eimail : sinergi@tebingtinggikota.go.id Facebook : majalah_sinergi@tebingtinggikota.go.id

  IKLAN OVOP GRATIS TEPIAN D A F T A R I S I E D I S I 1 4 3 | N O P E M B E R 2 0 1 4

  SINERGI M o m e n t u m

ESA HILANG DUA TERBILANG

  

SINERGI SINERGI

  Bendungan Bajayu, diran- cang untuk menghempang ban- jir kiriman yang saban tahun menjadi bagian tidak terpisah dari jenak-jenak kehidupan Kota Tebing Tinggi. Bendungan ini akhirnya tidak saja berguna bagi masyarakat Kota Tebing Tinggi, tapi juga masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai. Masyarakat petani di Serdang Bedagai akan memanfaatkan Bendungan Baj- ayu untuk mengairi sawah mereka.

  Bendungan adalah prasa- rana sumber daya air yang san- gat penting. Kegunaannya, secara pasti, ditujukan untuk mendukung hajat hidup orang banyak. Mu- lai dari menyediakan air minum dan keperluan rumah tangga lain- nya. Di samping itu, untuk men- dukung ketahanan pangan dengan memasok air untuk irigasi, mem- bangkit tenaga listrik dan mengan- tisipasi bajir. Sejatinya, bendungan menjadi prasarana sumber daya air yang efektif, Satu bendungan un- tuk berbagai keperluan. dan bisa juga untuk menggelontor kota,

  Sejarah awal pembuatan bendungan umumnya mengguna- kan tanah dari lokal yang diang- kut dengan tenaga manusia dan dipadatkan dengan menggunakan tenaga binatang. Bendungan su- dah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Awalnya jenis bendungan hanyalah tanah yang dipadatkan sesuai kemam- puan saat itu. Bendungan yang dikenal dengan nama “Sadd-el Kafara” telah dibangun di sebelah selatan Kairo (mesir) antara tahun

  2950 dan 2750 SM Bendungan Sadd-el Kafara, dibangun dengan tinggi 12 m terdiri dari dua dinding yang dibuat dari puing-puing den- gan ketebalan di dasar antara14-36 meter dengan tengahnya diisi den- gan berbagai material. Bendungan ini pada akhirnya hancur juga.

  Pada tahun 1789 Estre- cho de Rientes Dam dibangun di Spanyol, dengan tinggi 46 me- ter, tetapi langsung hancur pada waktu diisi air. Hal ini merupa- kan kemunduran dari sejarah pembuatan bendungan. Kema- juan yang besar untuk menjamin kekedapan bendungan terhadap air dilakukan oleh Telford (1820) dengan menggunakan lempung puddle sebagai inti bendungan.

  Sedangkan bendungan be- sar yang pertama kali dibangun di Indonesia adalah bendungan Nglangon di jawa Tengah (1910- 1916), disusul Bendungan Prijetan di Jawa Timur (1911-1917), Bend- ungan Tempuran di Jawa Tengah (1914-1916), serta Bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air Cileunca di Jawa Barat (1922).

  Jenis bendungan berkem- bang sesuai dengan kemajuan peng- etahuan yang dicapai oleh manusia yaitu bendungan beton, seperti arch dam yaitu bendungan yang ber- bentuk lengkungan untuk menda- patkan kekuatan yang lebih besar. Arch dam yang barangkali meru- pakan bangunan yang pertama kali dibangun oleh Roman pada abad pertama terletak kira-kira di sebelah utara Italia dan sebelah selatan Prancis. Kemudian disu- sul dengan arch dam ponte alto dibangun dari tahun 1611 sampai 1613 dengan ketinggian 5 meter.

  Benua Australia merupa- kan benua paling kering di dunia, oleh karena itu era bendungan yang modern berkembang dari sini. Bendungan lengkung (arch dam) dengan ketebalan badan yang tipis, barangkali mulai dibangun di New South Wales pada akhir abad ke-

  19. Menjelang pertengahan abad 20, telah banyak bandungan den- gan tinggi lebih dari 250 m, dan beberapa lainnya lebih dari 300 m.

  Bendungan tertinggi di dunia saat ini adalah Bendungan Rogun, terletak di Sungai Vakhsh di Tajikistan. Ketinggian bend- ungan itu sekitar 1.099 kaki (335 m). Bendungan tersebut diban- gun untuk menyediakan air untuk keperluan irigasi dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Bend- ungan kedua tertinggi sesudah bendunga Rogun adalah Bendun- gan Nurek, yang terletak di bawah Bendungan Rogun di sungai yang sama, dengan ketinggian 300 m.

  Pembangunan bendungan besar pasti akan berlanjut sesuai dengan tuntutan kebutuhan ma- nusia dimanapun. Hal tersebut sesuai dengan ramalan bahwa masalah besar yang akan diha- dapi manusia di masa mendatang adalah tersedianya air tawar yang cukup untuk memenuhi kebutu- han hidup. Selamat memanfaatkan Bendungan Bajayu. Semoga Kota Tebing Tinggi terhindar dari ban- jir setiap tahunnya. Insya Allah.

  (Khairul Hakim) B e n d u n g a n

  Karena sering diterpa banjir, kota Tebing Tinggi berinisiatif membuat bendungan. Walikota Tebing Tinggi, Ir H Umar Zunaidi Hasibuan, MM akhirnya menggagas bendungan Bajayu (Batak, Jawa, Melayu).

6 Sinergitas

  SINERGI Utama

  Bendungan Bergerak ‘Bajayu’ Mulai Ground Breaking

  GROUND BREAKING “Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST didampingi Wagubsu H.T. Erry Nuradi, Walikota Tebing Tinggi Ir. Umar Zunaidi Hasibuan dan Bupati Sergai Ir. Soekirman melaksanakan peletakan batu pertama (Groun Breaking) bendung gerak Bajayu Sei Padang”.

  Gubernur Sumatera Ut-

  ara H. Gatot Pujo Nugroho didamp- ingi Wakil Gubsu Ir. H. Tengku Erry Nuradi melakukan Ground Break- ing (peletakan batu pertama) pem- bangunan proyek Bendung Berger- ak Batak Jawa Melayu (Bajayu) Sei Padang yang menelan biaya Rp 220 miliar di Kelurahan Tamban- gan Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi, Selasa sore (25/11).

  Tampak hadir Walikota Tebing Tinggi Ir. Umar Zunaidi Hasibuan, Bupati Serdang Beda- gai (Sergai) Ir. Soekirman, Wakil Walikota Tebing Tinggi Ir.H. Oki

  Doni Siregar, Kapolres Tebing Tinggi AKBP Enggar Pareanom, Kapolres Sergai AKBP B Anis Purnawan, Kajari Tebing Tinggi Fajar Rudy Manurung, Kajari Ser- gai dan muspika serta muspida dua pemerintahan dan masyarakat penerima ganti rugi tanah.

  Gubsu Gatot Pujo Nugroho ST menjelaskan bahwa program pembangunan bendung gerak Bajayu ini harus mengutamakan kepentingan sosial masyarakat, dimana selama pembangunan dan setelah selesai mamfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat khusu- nya Kota Tebing Tinggi akan ter- bebas dari banjir dan Kabupaten Sergai akan mendapatkan irigasi pengairan untuk lahan pertanian.

  “Untuk ganti rugi lahan warga yang terkena pembangu- nan bendung gerak Bajayu di dua daerah hendaknya diterima oleh masyarakat yang memang la- hannya terkena, pihak yang me- nanggani hal itu segera memba- yarkan ganti rugi,” terang Gatot.

  Gubsu juga meminta ke- pada masyarakat agar mendukung program pembangunan Bendung SINERGI

  Gerak Bajayu yang menelan bi- aya Rp 220 miliar agar berjalan sukses dan selesai tepat waktu- nya yaitu Juli 2017. “Kita berharap pembangunan ini akan segera se- lesai dan nantinya bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat dua daerah yaitu Tebing Tinggi dan Serdang Bedagai,” pinta Gatot.

  Bendung gerak Bajayu di Desa Paya Lombang dan di Lan- gau seluas 7.558 hektare dengan sistem multi years dengan luas khusus lokasi 45 hektar, di Baj- ayu seluas 4.000 hektare, di Paya Lombang 1.588 hektar dan di Langau 2.000 hektar. Dalam keg- iatan tersebut juga dilaksanakan penandatangan deklarasi bersa- ma dari etnis budaya Batak, Jawa dan Melayu mendukung program pembangunan bendung gerak Bajayu serta menyantuni anak- anak yatim dan orang tua jompo.

  Walikota Tebing Tinggi, Ir.

  H. Umar Zunaidi Hasibuan mem- aparkan bahwa masyarakat Kota Tebing Tinggi bersyukur pelak- sanaan pembangunan Dam Ger- ak Bajayu sudah berjalan, hal ini akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Tebing Tinggi ka- rena nantinya fungsi bendung ger- ak Bajayu adalah bangunan multi fungsi seperti penyedia air baku un- tuk kebutuhan air bersih, mengairi irigasi daerah pertanian di wilayah Sergai, sedangkan Tebing Tinggi akan terbebas banjir pada tahun 2017 dan sebagai daerah wisata dan penelitian bagian pendidikan.

  “Pihak pelaksana yang dipercaya terutama Kepala BWS Sumut II Direktorat Sum- ber Daya Air untuk memba- yarkan ganti rugi lahan warga dengan tidak ada potongan satu rupiahpun,” terang Umar.

  Menurut Umar, masyarakat Kota Tebing Tinggi akan men- dukung pelaksanaan pembangu- nan bendung gerak Bajayu terse- but hingga selesai nantinya, karena Tebing Tinggi kedepan juga akan memberikan isentive kepada para petani yang mempertahankan la- han pertaniannya dari pemban- gunan-pembangunan perumahan, begitu juga untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat perko- taan, Pemko Tebing Tinggi men- jalankan program urban farming. Sedangkan Kepala BWS Sumut

  II, Pardamean Gultom menjelas- kan bahwa sebelumnya proyek ini adalah kerja keras dari Pemko Tebing Tinggi yang mendobrak pihak BWS Sumut II untuk meli- hat kondisi Kota Tebing Tinggi akibat Sei Padang yang menim- bulkan banjir setiap tahun hingga lebih dari sepuluh kali. Bendung gerak Bajayu Sei Padang ini me- nelan biaya dari APBN senilai Rp 220 miliar dengan sistem penger- jaan hingga tahun 2017 nantinya.

  “Banyak mamfaat yanga akan dirasakan setelah proyek Ba- jayu selesai, terutama masyarakat Kabupaten Sergai akan mendapat- kan pengairan irigasi permanen dan Kota Tebing Tinggi terbebas banjir. Bukan bendung Bajayu saja yang dilaksanakan pembangu- nannya tahun ini, untuk wilayah Sei Belutu Kabupaten Sergai, kita juga membangun proyek iriga- si pertanian disana,” paparnya.

  • **.A.Khalik

8 Utama

  SINERGI Utama

  Dampak Pembangunan Bendungan

MANUSIA adalah mahluk biotik yang mana tikan potensi tenaga air di Indonesia sebesar 74.976

  mereka sangat bergantung terhadap biotik dan abio- MW, sedangkan total daya terpasang hanya sebesar tik yang ada disekitarnya. Sungai adalah kehidupan 3.972,41 MW, kiranya jelas bahwa potensi tenaga air bagi mahluk yang ada di daratan, dimana air meru- di Indonesia masih sangat besar yang dapat dikem- pakan kebutuhan mutlak untuk kelansungan mahluk bangkan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. hidup. Bagi mahluk hidup yang ada di bumi, Al-

  Tabel - 5: Ranking Potensi Tenaga Air Negara - lah SWT telah menciptakan dunia dan isinya sesuai Negara di Dunia dengan koodratnya yang dibutuhkan bagi penghun- inya. Tetapi, manusia mengubah itu semua tanpa

  No Negara Potensi Tenaga Air (MW)

  mempertimbangkan dengan matang apa dampak

  1 Uni Sovyet 1.100.000 yang ditimbulkan terhadap keseimbangan bumi ini.

  2 Cina 676.000

  Alasan yang sangat logis mengapa manusia ban-

  3 Amerika 648.000

  yak mengubah aliran sungai menjadi sebuah waduk ataupun danau karena di dalam suatu sungai terdapat

  4 Canada 218.000 energi yang sangat besar yang dibutuhkan manusia.

  5 Jepang 130.000

  Pada tahun 1984 Nippon Koei Consulting En-

  6 Norwegia 105.000

  gineers telah menyelesaikan Hydro Potential Study di

  7 Swedia 85.000

  Indonesia dan hasilnya menunjukkan bahwa potensi tenaga air di Indonesia berjumlah 74.984 MW (Zu-

  8 Perancis 76.000

  hal 1995). Selanjutnya menurut penelitian Soedibyo

  9 Indonesia 74.976

  (1996), potensi tenaga air di Indonesia tersebut meru-

  10 Italia 60.000 pakan ranking ke-9 dari potensi tenaga air di dunia.

  (Sumber Sudibyo- Perkembangan Pembangunan Ke-10 negara dengan ranking urutan terbesar dapat

  PLTA Di Indonesia,) dilihat pada Tabel dibawah ini. Dengan memperha- SINERGI

  untuk kemakmuran masyarakatnya. indonesia meru- pakan salah satu negara yang sedang berkembang. Sebagai Negara yang sedang berkembang pemban- gunan dalam bidang perekonomian merupakan hal yang nomor satu. Negara Indonesia dikenal sebagai Negara agraris sehingga pasokan air sangat di butuh- kan guna memenuhi kebuhan irigasi dan juga untuk memenuhi pasokan listrik guna meningkatkan in- dustry- industry yang sedang tumbuh di indonesia. Oleh karena itu, salah satu infrastuktur yang di bangun pemerintah adalah bendungan guna men- gatasi masalah kekeringan di musim kemarau dan juga meningkatkan kebutuhan listrik nasional dan lain sebagainya demi kemakmuran rakyatnya.

  Bendungan merupakan salah satu in- frastuktur yang dibangun pemerintah melalui dinas Pekerjaan Umum (PU) yang bertujuan untuk men- dukung kesejahteran masyarakat dibidang irigasi. Bendungan adalah sebuah rintangan yang diban- gun di sungai guna menghambat aliran air sun- gai. Adapun fungsi- fungsi bendungan antara lain:

  • Untuk memasok air minum
  • Menghasilkan tenga listrik
  • Meningkatkan pasokan air irigasi
  • Memberikan kesempatan rekreasi dan
  • Meningkatkan aspek- aspek lingkungan tertentu

  Bendungan merupakan salah satu ekosistem buatan manusia, yang mana dalam pembangunanya langsung melibatkan lingkungan yang berada di sekitarnya. Sehingga apabila dalam pembangunan ini tidak diperhitungkan secara matang, maka akan berdampak kepada ekositem satwa dan tumbu- han dan sosial yang berada di hulu maupun di hilir. Menurut Dr Agus Maryono, ahli hidrologi dari UGM, merinci berbagai dampak yang terjadi pada saat pembangunan bendungan besar berimbas kepada:

  "Pada era Orde Baru, itu semua tidak menda- patkan perhatian semestinya, tak ada transparansi dan kontrol publik terhadap sisi AMDAL pembangunan bendungan," ujarnya. Pemerintah hanya menghitung dari sisi keuntungannya saja, tidak memikirkan damp- ak apa yang ditimbulkan bagi lingkungan maupun masyarakat yang berada disekitar daerah aliran sun- gai (DAS). Mungkin masyarakat yang berada jauh dari DAS tidak mengalami dampak yang berarti tapi, bagaimana mereka yang tinggal disekitar aliran sungai itu, yang mana kehidupan mereka bergantung kepada sungai. Pastilah menjadi pertimbangan yang wajib bagi pemerintah maupun perencana terhadap ling- kungan dan manusia yang berada disekitarnya demi kesejahteran bersama dalam membangun bendungan.

  1. DAMPAK TERHADAP SOSIAL

  Sebelum dibangunnya bendungan kehidu- pan masyarakat yang berada di sekitar aliran sun- gai sangat tercukupi dan bahkan makmur, dimana alam masih bekerja sebagiamana mestinya. Mereka- pun masih memiliki pengahasilan dari sungai yang mereka tempati karena ikan masih mudah untuk mereka dapati dan lahan pertanian cukup untuk menompang kehidupannya karena pasokan air se- bagai nutrisi utama bagi tanaman masih terjaga kwalitasnya dan tercukupi untuk ladang mereka.

  Bendungan dibangun memang memiliki dampak positip bagi manusia. Tetapi apabila dalam pembanguna suatu bendungan tidak dipertimbang- kan secara matang maka banyak masalah yang akan ditimbulkannya bagi manusia itu sendiri, dan kese- jahteran bagi masyarakat pun tidak dapat terwujuti. Adapun dampak- dampak yang ditimbulkan dalam pembangunan bendungan terhadap sosial antara lain:

  1. Transmigrasi.

  • Kerusakan hutan, lansekap dan tanah
  • Punahnya beberapa ekosistem flora dan fauna yang hidup
  • Masalah sosial ekonomi masyarakat yang terk- ena dampak akibat penggenangan bendungan besar ini
  • Perubahan kualitas air bendungan akibat pembu- sukan hutan dan vegetasi yang tergenang
  • Perubahan transportasi sedimen sepanjang alur sungai
  • Perubahan karakteristik banjir yang menyebab- kan perubahan habitat flora dan fauna sungai
  • Interupsi alur sungai yang dapat menyebabkan terjadinya kepunahan berbagai jenis ikan-ikan sungai yang bermigrasi

  Dunia bendungan yang tanpa rasa telah men- jadikan air menjadi api bagi rakyat setempat, mereka semula yang telah tinggal berketurunan dan beranak pinak di suatu pemukiman tersebut harus terpasak- sa dipindakan. Karena desa yang mereka tempati dulu harus ditenggelamkan untuk areal sekitar un- tuk waduk buatan maupun waduk alamiah ( danau). Tak jarang dalam proses pembebasan lahan ter- paksa harus ikut campur tangan aparat militer, hal tersebut membuktikan bahwa pembangunan bendun- gan masyarakat akan realitas dan praktek pelanggaran HAM dan kejahatan akan nilai-nilai kemanusiaan. Bendungan Volta di Ghana misalnya, telah memind- ahkan secara massal lebih dari 78.000 manusia yang berasal dari 700 kota dan desa. Danau Kainji di Ni

  Utama

10 Itulah sebabnya, Indonesia memiliki potensi

  SINERGI Utama

  geria memindahkan 42.000 orang, bendungan tinggi Jika di perkirakan akan ada jutaan manu- Aswan 120.000 orang, bendungan Kariba 50.000 sia di belahan bumi ini yang terdiri dari bangsa- orang, bendungan keban di Turki 30.000 orang, bend- bangsa pribumi yang akan dipindahkan secara mas- ungan Ubolratana di Tahiland 30.000 orang, semen- sal melalui tindakan pemaksaan, dimana mereka tara proyek pamong di Vietnam memindahkan secara harus meninggalakan tanah leluhur dan bertarung massal penduduk setempat sebanyak 450.000 orang. dalam sebuah kehidupan baru yang tidak pasti.

  Berikut perkiraan korban dari suku-suku bangsa pribumi yang akan terkena dampak pembangunan bendungan besar di dunia.

  NO NEGARA JUMLAH JUMLAH BENDUNGAN KETRANGAN MASYARAKAT

  1 Cina 1.400.000 jiwa

  3 Bendungan Besar

  2 Brazil 50.000 jiwa dari 34 suku

  8 Proyek Listrik Tenaga air Akan menggelamkan bangsa pribumi 442.000 ha tanah pe- mukiman dan pertanian masyarakat

  3 Panama 62.000 Jiwa Multi Bendungan Terib- achanginola

  4 Fhiliphina 100.000 jiwa

  40 Bendungan besar Akan direncanakan dalam waktu 20 tahun, dan akan berpengaruh pada 1,5 juta jiwa rumah-rumah masyarakat di sekita

  5 Canada 10.000 jiwa Air irigasi untukladang- Program yang akan men- ladang pertanian galihkan aliran air dari tiga jaringan sungai besar . Tenaga Listrik untuk in- dustri di bahagian selatan Mengancam Suku Dane Alberta dari wilayah barat-laut. ati, menyebutkan, masyarakat yang berada di dae-

  Salah satu contoh kongkrit misalnnya, dapat dilihat di Tahailand, bagaimana praktek penindasan rah genangan (bendungan) ternyata tidak menda- dibalik kamusfalse dari proyek-proyek bendungan patkan keuntungan dari proyek bendungan, terusir yang terjadi. Lebih dari 3000 orang digusur untuk dari tempat kelahirannya serta kehilangan nilai-nilai proyek bendungan pembangkit listrik tenaga air per- adat budaya yang selama ini dipegang teguh dan tama Bhumibol Tahiland, yang melibatkan lembaga dijaga kelestariannya oleh masyarakat setempat. keuangan Internasional (World Bank) pada tahun 1964.

  “pembangunan bendungan di mana pun,

  Pemerintah menjanjikan kepada masyarakat yang akan

  termasuk di Indonesia, selalu saja menimbulkan

  di gusur akan mendapatkan ganti rugi tanah pertanian

  masalah (Nurhidayati). Dapat dilihat pada table

  yang layak dan rumah yang dilengkapi oleh fasilitas dibawah ini betapa ketidak berdayaanya masyarakat air, listrik serta jalan. Namun semua hanya janji palsu . yang berada di indonesia dalam pembangun bendun-

  Menurut kepala Divisi Kampanye Wahana gan di Kotopanjang di provinsi Riau- Sumatra Barat Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Nurhiday- SINERGI

  12 No Nama Desa

  Selatan Siberuang SP I

  Jika gempa bumi itu nantinya meruntuh- kan bendungan yang bersangkutan dan melepas- kan volume air besar yang tersimpan dalam waduk, dapat menelan ribuan masyarakat yang tinggal di daerah hilir. Seperti yang terjadi beberapa bu- lan lalu runtuhnya situ gintung. waduk situ gin- tung merupakan salah satu waduk yang dibangun pada 1932 oleh Belanda sebagai bagian dari sis- tem pengendalian banjir wilayah selatan jakarta.

  Volume air yang ditampung oleh bendungan dapat mengacam keselamatan warga yang tinggal di hilir sungai. Karena tekanan air yang ditampung oleh bendungan dapat melemahkan konstruksi bendun- gan terlebih dalam pembanguna bendungan ini be- rada di daerah yang terdapat aktivitas rawan gempa.

  4. Ancaman Keselamatan.

  Sementara waduk sangat membantu manu- sia, mereka juga dapat berbahaya juga. Salah satu efek negatif adalah bahwa waduk dapat menjadi tempat berkembang biak untuk vektor penyakit. Hal ini berlaku terutama di daerah tropis dimana ny- amuk (yang vektor untuk malaria ) dan keong (yang vektor untuk Schistosomiasis ) dapat mengam- bil keuntungan dari air yang mengalir lambat.

  “Sebelum bendungan itu dibangun, ada banyak batu-batuan yang merupakan tempat per- lindungan dan perkembangbiakkan ikan. Ke- tika bendungan mulai melepaskan air, air itu menutupi daerah-daerah sini dengan berba- gai endapan. Sekarang kami kesulitan memanc- ing dan kehidupan warga juga tambah susah.“ 3. Sarang Penyakit.

  Dalam banyak kasus yang terjadi di bebera- pa Negara, imbas dari transmigrasi yang dilakukan pemerintah adalah kehilangaan pekerjaan dan meraka harus menghadapi kenyataan bahwa kerasnya hidup karena ketidak pastian atas jaminan kehidupan sep- erti masadepan ekonomi, kebutuhan untuk terpe- nuhinnya kebutuhan dasar, bahkan sering kali mela- hirkan konflik-konflik baru secara horizontal. Salah satu warga yang terkena dampak dalam pembanguna bendungan di Laos benama Duong Dee, kepala Desa Som Long. Keluarganya telah hidup di sana selama lebih dari tiga generasi. Ia menuturkan bendungan yang dibangun di bagian hulu sungai telah meng- hancurkan mata pencaharian tradisional mereka.

  Masyarakat yang berada disekitar bendungan semulanya memiliki pekerjaan sebagai petani dan nelayan. Pekerjaan tersebut telah dapat mencukupi kehidupan mereka. Tapi setelah pembanguna bend- ungan selesai mereka yang telah menekuni peker- jaan tersebut terpaksa harus kehilangan karena lahan yang mereka telah tempati akan di tenggelamkan.

  2. Meningkatnya Pengaguran Dan Kemiskinan.

  3.1 Data pemindahan warga pembangunan bendungan di kotopanjang Sumbar- Riau

  10 Desa Tanjung Pauh 312 TOTAL 4886

  9 Desa Tanjung Balit 421

  8 Gunung Bungsu 244 RimboDatar SPI

  7 Muara Takus 244 Kec Pangkalan Koto Baru Kab. 50 Kota Agam

  Jumlah KK

  6 Koto Tuo 599 Selatan Siberuang SP I

  PIR Trans Sungai Pagar Selatan Siberuang SP II

  5 Pongkai 259 200

  Selatan Batu Bersurat Ranah Sungkai

  b. Batu bersurat seberang 700 557

  a. Batu bersurat pasar

  4 Batu Bersurat

  3 Tanjung Alai 313 Ranah Koto Talago

  2 Pulau Gadang 592 Kotoi Ranah Sei Silam

  PIR Trans Bangkinang Blok X / G

  1 Muaro Mahat 447 Kab. XIII koto Kampar dan Kab. Kampar Riau

  Wilayah Provinsi Lokasi Pemindahan

  Utama

  SINERGI Utama

  Mengingat kontruksi situ yang telah tua dimana kon- bermukim di hilir sungai karena sewaktu hari hujan truksi situ hanya terbuat dari endapan tanah mem- volume air yang berada di bendungan meningkat se- buat waduk tak mampu lagi menerima volume air hingga harus dibuka untuk menstabikan volume air. dalam jumlah yang besar dan akibat ketidakmam- Di sebuah ladang sayur di tepi sungai, petani puan tersebut waduk situ gintung akhirnya memun- lokal, Ng, menggambarkan apa yang terjadi pada saat tahkan bebannya ke pemukiman warga yang ting- pintu air dibuka. “Begitu naik, air langsung meren- gal di hilirnya dan telah menelan puluhan korban dam pinggir sungai. Tidak hanya merendam daerah jiwa dan mengahancurkan ratusan ruma penduduk ini tapi juga desa saya. Kami tidak menerima per- ingatan apapun, hanya melihat air makin naik. Bu-

5. Ancaman Banjir di Pemukiman Warga. lan lalu juga, air naik lagi sehingga tanaman kami

  rusak. Sekarang kami harus menanamnya lagi.” Warga yang tinggal jauh dari bibir sungai Akibat dari buka tutupnya pintu air di bend- mungkin tidak akan ditranmigrasikan ke daerah lain. ungan ini berimbas kepada lahan pertanian milik

  Sehingga mereka dapat tinggal di bibir waduk. Tetapi warga. Karena membuat volume air yang berada masalah selanjutnya yang warga hadapi adalah ban- di hilir sungai meningkat dan mengenagi sawah- jir yang mengenangi pemukiman warga ketika hujan. sawah dan sayur-sayuran warga sehingga warga Banjir tidak hanya mengacam warga yang tinggal di mengalami gagal panen karena berhektar –hek- sekitar bendungan tetapi juga mengancam warga yang tar sawah mereka membusuk akibat terendam air.

  DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN DAN beragam jenis ikan dan hewan air berkembang baik, EKOSISTEM

  seperti serangga, ikan dan hewan mamalia lainnya Pembangunan bendungan besar kerap menuai

  Pembangunan bendungan selain menuai per- masalah terutama terhadap keseimbangan alam. Kalau masalahan sosial juga berimbas kepada ekologi yang saja kita menyaksikan lebih dari 10 juta penduduk terdapat di sungai. Dimana sungai merupakan ekosis- dunia yang terdiri dari bangsa-bangsa pribumi yang tem yang memiliki keanekaragaman hayati yang be- akan dan telah kehilangan tempat tinggalnnya akibat ragam dari pada di laut. Sungai merupakan lingkungan pembangunan bendungan besar, maka saat yang sama yang memiliki kaya akan zat- zat hara dan nutrient pula ada jutaan hektar wilayah masyarakat beserta yang dibutuhkan mahluk hidup, dimana tempat- tem- ekosistim sumberdaya alamnya yang harus musnah pat semacam ini merupakan tempat yang subur bagI disebabkan oleh pembangunan bendunganbesar ini. produsen primer yaitu tumbuhan dan disinilah terdapat SINERGI

  Bendungan-bendungan besar seperti ini, sangat menim- bulkan pengrusakan lingkungan yang sangat buruk, diantarannya: Menenggelamkan hutan yang san- gat luas, merubah struktur ala- miah sungai dan pengerusakan biota sungai, Pembukaan wilayah- wilayah isolasi untuk pengerukan sumber daya alam dan Hilangnnya lahan basah pertanian yang luas.

  5. Penurunan Kesuburan Di Bagian Hilir

  Oleh karena itu, deplesi ekologis yang disebabkan pem- bangunan bendungan besar telah memperlihatkan degradasi yang sangat signifikan dari kuali- tas dan masa depan lingkungan hidup. Seperti yang telah di kat- egorikan oleh Aspelin dan re- visi kategori yang dituliskan oleh GJ.Aditjondro,“Efek bendungan besar ini tidak hanya akan mem- pengaruhi degradasi wilayah seki- tar bendungan akan tetapi juga akan mempengaruhi wilayah-wilayah hulu dan hilir yang masih memper- lihatkan relasi aliran sumberdaya”.

  Dari penjelasan diatas, pembangunan bendungan besar dapat merubahan keseimbangan lingkungan yang sangat kom- pleks. Adapun dampak- dampak yang di timbulkan dari pemban- gunan bendungan antara lain:

  Utama

  Selain itu, perubahan kualitas air bendungan juga di- akibat oleh pembusukan hutan dan vegetasi yang tergenang. Tin- dakan pemotongan dan pemba- karan kawasan hutan di kawasan waduk tidak dapat mencegah masalah kualitas air yang sig- nifikan. "Membakar biomassa menambahkan polusi udara, ter- masuk karbon dioksida, ozon dan gas rumah kaca lainnya, dan zat beracun seperti merkuri," katanya.

  Setelah terbakar, nutrisi dari abu akan memicu dan men- dukung pertumbuhan bakteri tiba-tiba kelebihan dan gang- gang dalam air sebagai reservoir mengisi, memicu riam masalah kualitas air, termasuk menguran- gi oksigen terlarut sangat, ikan membunuh, pembentukan me- tabolit beracun oleh cyanobac- teria dan pelepasan gas beracun dan logam seperti hidrogen sulfida dan merkuri dari sedimen waduk.

  Meninggalkan biomassa di belakang juga akan bermasalah, kata Lanza, karena busuk vegeta- si akan meningkatkan emisi gas rumah kaca dari waduk, meng- gunakan oksigen yang tersedia dalam air, mematikan ikan dan menghasilkan air yang tidak co- cok untuk di konsumsi dan irigasi.

  Banyak bukti yang bisa disaksikan dari perjalanan sejarah pembangunan yang penuh dengan praktek ekstraktif ini, misalnnya Bendungan Tucurui dan Balbina bersama-sama menenggelam- kan 6.400 kilometer persegi hutan hujan tropis di Amazon Brazil, Bendungan Akosombo me- nenggelamkan yang luas melebihi bendungan manapun diseluruh du- nia, yakni 8.500 kilometer persegi atau 4 persen dari luas Ghana.

  3. Bendungan Menghambat

  Ikan untuk melaku- kan migrasi (bertelur) dan Pu- nahnya spesies ikan local Menurut para peneliti dari Uni- versitas Umea, swedia, telah menemukan perubahan habitat sepanjang pinggiran sungai tem- pat pembangunan bendungan. Dimana salah satu dampak dari pembangunan bendungan ini adalah terjadinya penurunan be- berapa jenis ikan. Bendungan bisa menghalangi jenis ikan- ikan tertentu yang melintas bebas, atau membuat mereka bisa lewat tetapi tidak mampu kembali lagi. Akhirnya ada beberapa jenis ikan yang terancam punah dan sudah punah. Diantara jenis- jenis ikan salmon –semacam badar – yang terbiasa mengikuti aliran sungai.

  4. Hilangnya Hutan Karena Penggenangan

  Bendungan juga menyebabkan penggenangan air terhadap ribuan hektar hutan. Perencanaan bend- ungan seringkali mengabaikan nilai ekologis yang sulit dinyata- kan dari pemeliharaan tanah, peng- isian kembali air tanah, stabilisasi iklim, pemurnian air dan udara serta perlindungan terhadap ke- hidupan margasatwa di dalamnya.

2. Menghambat Aliran Nutrient

  Pembangunan bendungan nantinya akan mencegah enda- pan air sungai dibawa ke hilir dan laut. Padahal endapan tersebut mengandung bahan-bahan bergizi tinggi untuk tanah. Menurut hasil penelitian dari Universitas Umea, di Swedia. Yang lebih mengheran- kan adalah bahwa bendungan juga mempengaruhi tumbuh- tumbuhan

  1. Menurunnya Kualitas Air Tanpa kita sadari pem- bangunan bendungan berdampak langsung kepada penurunan kual- itas air sungai. Akibat dari itu dapat mengacam populasi ikan bermanfaat dan menimbulkan masalah terhadap ternak dan ma- nusia, Karena mengubah sistem dari sungai ke danau juga men- ciptakan habitat yang lebih bagi nyamuk dan siput (Lanza, 1971).

  Berubahnya hidrologi sun- gai ke danau membuat aliran air terhambat di waduk. Sehingga nutrient yang dibutuhkan ikan di sepanjang aliran sungai men- jadi terhambat dan menumpuk di waduk. Akibat dari terhalangn- ya nutrisi di waduk membuat populasi ikan- ikan yang berada di hilir menjadi lapar akan gizi.

  SINERGI

  Di daerah tropis pengaruh suhu tidaklah berarti dalam pem- bangunan bendungan akan tetapi Pembangunan bendungan di Ne- gara yang memiliki empat musim, berpengaruh langsung terhadap suhu air. Dimana Air waduk bi- asanya lebih hangat di musim dingin dan lebih dingin di musim panas. Tetapi lain halnya sete- lah pembangunan air di sungai di sungai menjadi lebih dingin di musim hujan dan sebaliknya.

  Banyak wisatawan manca negara, maupun lokal menghabis- kan hari libur mereka di sekitar lokasi bendungan. Fungsi bendun- gan Aswan adalah, menghambat laju air dari danau Nasser menuju ke sungai Nil. Sehingga dengan demikian, di tepi danau Nasser banyak terdapat resort-resort wisa- ta kelas dunia. Begitu juga kapal pesiar yang sekaligus berfungsi se- bagai hotel berbintang, siap mem- bawa wisatawan untuk mengarun- gi danau tersebut sambil singgah di beberapa titik tertentu, guna melihat secara langsung pening- galan-peninggalan sejarah Fir’aun yang banyak terdapat di lokasi itu.

  Sisi Lain Dari Keindahan Aswan

  Meskipun di kota Aswan banyak terdapat peninggalan se- jarah kerajaan Fir’aun. Namun, keberadaan bendungan raksasa ini, tidak kalah menariknya jika dibandingkan peninggalan-pen- inggalan bersejarah kuno lain- nya. Bendungan Raksasa Aswan atau dalam bahasa setempat dis- ebut El Sad El ‘Aly, termasuk salah satu prestasi terbesar um- mat manusia di abad ke dua puluh.

  wan terletak di propinsi Aswan, yang berada di bagian selatan negeri Mesir. Propinsi Aswan berbatasan langsung dengan neg- eri Sudan. Ibukota dari propinsi ini adalah Aswan. Jarak antara Cairo dengan kota Aswan seki- tar 926km, dapat ditempuh den- gan menggunakan bis wisata, kereta api atau pesawat udara.

  BENDUNGAN As-

  (Dikutip A. Khalik untuk Sinergi Menelusuri Bendungan Raksasa Aswan di Selatan Mesir

  Hal ini berdampak pada tanaman dan hewan yang hidup disepanjang aliran sungai ini,baik yang berada waduk maupun di sungai, sehingga sering mencipta- kan lingkungan yang tidak alami bagi spesies lokal. Penurunan sub- stansial dalam keberhasilan pen- angkapan ikan salmon Atlantik dan Sewin di Sungai Towy telah membuktikan berhubungan den- gan suhu air berkurang disebabkan oleh debit air bawah dari Llyn Bri- anne. Diposkan oleh rizen di 06.06, w w w. r i z e n d o t b l o g s p o t . c o m .

  9. Mempengaruhi Suhu Air

  15

  Bendungan besar dapat menimbulkan kondisi-kondisi yang mendatangkan penyakit- penyakit dimana aliran yang ter- hambat sangat baik untuk berkem- bangnya nyamuk dan keong. "Mengubah sistem sungai ke da- nau juga menciptakan habitat leb- ih untuk siput dan nyamuk yang membawa malaria, demam berda- rah dan schistosomiasis, yang me- nyebabkan peningkatan jumlah kasus penyakit ini." (Lanza,1971)

  8. Berkembangbiaknya Bibit Penyakit

  Jika bendungan berop- erasi, maka air waduknya mu- lai naik menggenangi areal- areal tanah yang luas. Dalam banyak kasus, daerah yang ter- genang mengandung ribuan hek- tar tanah pertanian yang baik.

  7. Hilangnya Lahan Pertanian

  Masalah ekologi selan- jutnya yang disebabkan oleh hi- langnya kadar sedimen dari air di hilir adalah erosi tanah di daerah pantai atau delta. Karena semua hasil pada beban sedimen bend- ungan hilir berkurang, sungai dibendung dikatakan "lapar" untuk sedimen. Karena laju deposisi sed- imen sangat berkurang membuat pasokan deposit ( zat- zat nuttrien) untuk sungai berkurang tetapi laju erosi tetap hampir konstan, aliran air menggerogoti di tepi sungai dan dasar sungai, mengancam ekosis- tem pantai, memperdalam sungai, dan penyempitan sungai. mengu- rangi kadar air, homogenisasi al- iran sungai dan ekosistem sehingga mengurangi variabilitas, mengu- rangi dukungan untuk satwa liar, dan mengurangi jumlah sedimen mencapai dataran pantai dan delta.

  6. Hilangnya Sedimen Dan Terjadinya Erosi Di Daerah Pantai

  yang berada di sepanjang aliran sungai di bagian hilir. Setidak- tidaknya jenis tanaman yang bera- da dikiri dan kanan sungai. Selama 70 tahun pembanguna bendun- gan di swedia, jenis tumbuhan yang punah mencapai 15 persen.

  Utama SINERGI

  Bendungan Aswan mulai dibangun pada tahun 1960, yaitu pada masa pemerintahan Presiden Gamal Abdel Nasser. Pembangu- nan bendungan raksasa tersebut mendapat support langsung dari pemerintah Uni Sovyet, yaitu dengan mengirim 400 orang ahli konstruksi bendungan ke negera piramida itu. Disamping bantuan finansial lainnya yang berjumlah milyaran dollar. Proses pemban- gunan bendungan Aswan selesai pada tahun 1968. Kemudian pada tahun 1970, dilanjutkan dengan pemasangan dua belas unit tur- bin raksasa pembangkit tenaga listrik di sekitar bendungan As- wan. Sehingga, pada tahun 1971 bendungan dan ke dua belas unit turbin raksasa itu diresmikan penggunaannya secara nasional.

  Adapun manfaat yang diperoleh oleh rakyat Mesir dari pembangunan bendungan As- wan sangat banyak. Diantaranya, melindungi wilyah aliran sungai Nil dari bahaya banjir tahunan, akibat debit air yang melimpah pada musim panas yang datang dari alur sungai Nil di Afrika.

  Bendungan ini, juga membuka ketersediaan areal pertanian hijau yang lebih luas, sehingga mem- bantu dalam peningkatan produksi pertanian Mesir. Rakyat Mesir, juga menikmati suplai energi lis- trik murah dan besar, dihasilkan dari turbin raksasa di bendungan tersebut. Bahkan, mereka dapat mengekspornya ke beberapa ne- gara tetangga sehingga memberi- kan manfaat ekonomi bagi negara.

  

Pemandangan Sejuk Di Salah

Satu Sisi Propinsi Aswan

  Karakteristik masyarakat Mesir yang tinggal di propinsi As- wan, secara fisik memang terlihat beda. Penduduk Aswan rata-rata memiliki perawakan tubuh dan ku- lit mirip dengan penduduk benua Afrika lainnya, yaitu berkulit ge- lap, namun sangat ramah dengan para tamu. Justeru dari segi fisik, mereka lebih dekat dengan per- awakan rakyat Sudan. Sedangkan rakyat Mesir yang tinggal di bagi- an utara negeri itu, rata-rata berku- lit terang, karena sudah terjadi per- silangan dalam keturunan mereka.

  Suhu udara rata-rata pada saat musim panas di Aswan ada- lah antara 45c - 60c, sedangkan di wilayah utara negeri Mesir berk- isar antara 29c - 35c. Sehingga dengan perbandingan mencolok itu, dari pengalaman kami sebe- lumnya berwisata ke tempat itu, waktu ideal untuk bepergian ke Aswan adalah sekitar bulan Sep- tember sampai dengan Desember.

  Propinsi Aswan, juga me- miliki karakteristik alam yang sangat romantis serta memposona. Karena memadukan antara keger- sangan padang pasir dan batu ca- dasnya, dengan pemandangan hijau nan sejuk disepanjang lembah Nil, yang banyak ditumbuhi berbagai jenis tanaman dan phon kurma. Se- hingga sangat ideal bagi pasangan yang sedang berbulan madu atau untuk event-event tertentu kelu- arga. Penasaran….?? By. Masykur A. Baddal.www.kompasiana.com.

  (Dikutip A. Khalik Untuk Sinergi).

  Pembangunan Bendungan : Antara Harapan dan Kenyataan Air

  adalah komponen utama kehidupan makhluk di bumi ini. Setiap makhluk hidup tentu- nya membutuhkan air. Air dibu- tuhkan manusia dalam kehidupan sehari-hari seperti minum, mandi, mencuci, dan memasak. Seiring dengan perkembangan jumlah penduduk maka semakin besar pula kebutuhan untuk memperoleh air. Permasalahan yang ada adalah terjadinya kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim pen- ghujan. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan air untuk memperoleh kuantitas dan kualitas air yang me- madai untuk kehidupan manusia.

  Sebagai upaya menjaga ke- lestarian air maka berbagai usaha telah dilakukan baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Upaya non fisik diantaranya pembuatan peta potensi catchmen area, menga- tur penggunaan DAS, pembuatan master plan pengendalian banjir dan mekanisme perijinan alih fung- si lahan yang ketat. Upaya fisik diantaranya pembangunan bend- ungan dan waduk yang diharapkan dapat menampung laju air sungai sehingga dapat meresap ke dalam tanah serta berfungsi sebagai pengendali banjir di daerah hilir.

  Pada dasarnya bendungan adalah kontruksi bangunan yang digunakan untuk menampung air. Hasil tampungan air berupa genangan itulah yang dinamakan waduk. Jadi bendungan dan waduk merupakan satu kesatuan sistem yang berhubungan. Di Indonesia, keberadaan waduk memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dalam bidang pertanian, energi, suppy air baku, pariwisata dan pengendalian banjir. Di sisi lain keberadaan waduk dapat merugi- kan manusia terutama bagi mereka yang terkena dampak relokasi.

  Waduk sering dis- ebut danau buatan yang besar. Menurut Komisi DAM dunia bendungan/waduk besar adalah bila tinggi bendungan lebih dari 15 m. Sedangkan embung meru- pakan waduk kecil dan tinggi bendungannya kurang dari 15 m. Sistem tata air waduk ber- beda dengan danau alami. Pada waduk komponen tata airnya pada

  Utama

  SINERGI Utama umumnya telah direncanakan se- konservasi air untuk kehidupan. dalam melakukan konservasi.

  demikian rupa sehingga volume, Namun pada kenyataannya kon-