Kesesuaian Budaya Lokal di Dalam Sistem Pemerintahan (Analisis Qanun Provinsi Aceh No 5 Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong, di Gampong Lhok Pawoh)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU POLITIK

FEBRIANDA YULFA (100906011)
KESESUAIAN BUDAYA LOKAL DI DALAM SISTEM PEMERINTAHAN
(Analisis Qanun Provinsi Aceh No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong, di
Gampong Lhok Pawoh)
Rincian isi skripsi, 111 halaman, 2 tabel, 23 buku, 2 situs internet, 5 jurnal, 1 qanun.

ABSTRAK
Aceh adalah provinsi yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang bersifat
istimewa dan diberi kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakatnya sesuai dengan peraturan perundangundangan dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
UUD 1945. Pemerintah Kabupaten Aceh telah mengeluarkan Qanun Provinsi NAD Nomor
5 Tahun 2003. Qanun Kabupaten Nomor 5 Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong
ini masih berlaku sampai sekarang.
Penelitian ini dilakukan untuk membahas budaya lokal didalam sistem
pemerintahan gampong di Aceh yang berdasarkan qanun nomer 5 tahun 2003. Adapun
maksud penelitian ini adalah mencapai pengetahuan dan pemahaman tentang budaya lokal
dan adat istiadat dalam masyarakat Aceh yang secara nirsadar menjadi sifat dasar

masyarakat Aceh, sehingga dapat terungkap jati diri masyarakat Aceh. Untuk mendapatkan
pemahaman yang dimaksudkan dalam penelitian ini, penulis memperoleh data melalui
metode studi pustaka dan metode studi lapangan dengan teknik pengumpulan data melalui
wawancara dan observasi.
Teori-teori yang digunakan dalam menjelaskan penelitian ini adalah teori
pemerintahan, teori kearifan lokal, teori fungsional dan teori kepemimpinan. Teori
pemerintahan dari C.F Strongdan Samuel Edward Finer digunakan untuk menganalisis
sistem pemerintahan dalam pemerintahan gampong. Teori kepemimpinan dari Ralph M.
Stogdill, Ll Bernard, E.E. jennings digunakan untuk menganalisis kriteria dalam pemilihan
pemimpin di dalam pemerintahan gampong. Dan teori fungsional struktural robert k Merton

2
Universitas Sumatera Utara

dan marion J.levy digunakan untuk menganalis fungsi dan dan struktur di dalam
pemerintahan gampong.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pertama, terdapat nilai-nilai budaya Aceh
yang terkait dengan syarat menjadi seorang pemimpin di Aceh. Nilai-nilai itu menjadi
bagian dari karakter pemimpin yang diidamkan, Selain itu, nilai-nilai budaya tersebut
menjadi suatu pedoman yang dipakai di dalam menetapkan pemimpin dalam masyarakat.

Kedua, ajaran Islam telah merasuk ke dalam budaya masyarakat Aceh sehingga pemimpin
pun didasarkan kepada nilai-nilai Islami. Ada nilai-nilai dualistis dalam kepemimpinan
masyarakat Aceh, yaitu antara kepemimpinan duniawi dan kepemimpinan agama. Sifat
dualistis tidak hanya pada tingkatan kerajaan, tetapi juga merambah pada tingkatan paling
rendah, yaitu gampong. Semuanya berorientasi kepada ketertiban dan keharmoniasan, serta
saling diuntungkan. Ketiga, bentuk/wujud kepemimpinan pada masyarakat Aceh memiliki
kekhasan tersendiri, sehingga tidak dapat disamaratakan dengan daerah lain.

3
Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA
FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE
DEPARTEMENT OF POLITICAL SCIENCE

FEBRIANDA YULFA (100906011)
THE SUITABILITY OF LOCAL CULTURE IN GOVERNMENT SYSTEM
(Analysis of Aceh Province Qanun Number 5 in 2003s about Gampong Government, in
Gampong Lhok Pawoh)
The details of thesis contents, 111 pages, 2 tables, 23 books, 2 internet sites, 5 journals, 1

Qanuns.

ABSTRACT

Aceh is a province which is a totality of law people who are special and given the special
authority to manage and take care by themselves the government business and the the
people's interests according to the legislation in the system and principle of The Unitary
State of the Republic of Indonesia based on 1945s Constitution. The District Government
of Aceh has published NAD Province Qanun Number 5 in 2003s. The District Qanun
Number 5 in 2003s About the Gampong Government is still applied until now.
This study is done to discuss about the local culture in gampong government system
in Aceh based on Qanun number 5 in 2003s. As for the purpose of this study is achieving
the knowledge and understanding about local culture and customs in Aceh which is
unconsciously becoming the nature of Aceh people, so the identity of Aceh people can be
revealed. To gain the intended understanding in this study, the writer got the data by book
study method and the field study method with the technique of collecting data by interview
and observation.
The theories which are used in explaining this study are the Government theories.
The theories of local wisdom, functional and leadership. The Government theory from C.F
Strongdan and Samuel Edward Finer is used for analyzing the government system in

gampong government. The leadership theory from Ralph M. Stogdill, LI Bernard, E.E.
Jennings is used for analyzing the criteria in choosing the leader in the gampong
government. And the structural functional theory from K Merton and Marion J. Levy is
used for analyzing the function and structure in the gampong government.

4
Universitas Sumatera Utara

The result of the study concludes that firstly, there are the values of Aceh culture
which are connected with the condition to be a leader in Aceh. Those values become the
part of the desired leader's characteristics. Moreover, the values become orientation which
are used in deciding the leader in the society. Secondly, the teachings of Islam had
penetrated into the culture of Aceh people so the leader is based on the Islamic values.
There are also dualistic values in the leadership of Aceh people, they are between the
secular and religion leadership. The dualistic characteristic is not only at kingdom level, but
also spread at the lowest level, it is gampong. The whole is oriented to the law and order
and the harmony, also mutual benefited. Thirdly, the form of leadership in Aceh people has
its own particularities, so it can't be generalized with other area.

5

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Kekuasaan Keuchik Dalam Sistem Pemerintahan Gampong (Kekuasaan Elit Lokal Di Gampong Tumpok Teungoh Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe)

3 69 135

PERAN LEMBAGA ADAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN GAMPONG (Studi Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan di Gampong Gegarang, Kecamatan Bintang, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam)

2 25 29

Kesesuaian Budaya Lokal di Dalam Sistem Pemerintahan (Analisis Qanun Provinsi Aceh No 5 Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong, di Gampong Lhok Pawoh)

0 28 123

Budaya Organisasi Pemerintahan Gampong Bireuen Meunasah Capa Utara

0 0 2

Kekuasaan Keuchik Dalam Sistem Pemerintahan Gampong (Kekuasaan Elit Lokal Di Gampong Tumpok Teungoh Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe)

0 0 4

Kesesuaian Budaya Lokal di Dalam Sistem Pemerintahan (Analisis Qanun Provinsi Aceh No 5 Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong, di Gampong Lhok Pawoh)

0 0 13

Kesesuaian Budaya Lokal di Dalam Sistem Pemerintahan (Analisis Qanun Provinsi Aceh No 5 Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong, di Gampong Lhok Pawoh)

0 4 33

Kesesuaian Budaya Lokal di Dalam Sistem Pemerintahan (Analisis Qanun Provinsi Aceh No 5 Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong, di Gampong Lhok Pawoh)

0 1 35

Kesesuaian Budaya Lokal di Dalam Sistem Pemerintahan (Analisis Qanun Provinsi Aceh No 5 Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong, di Gampong Lhok Pawoh)

0 0 2

TUGAS DAN FUNGSI KEUCHIK, TUHA PEUET DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN GAMPONG LAMPISANG KECAMATAN PEUKAN BADA KABUPATEN ACEH BESAR BERDASARKAN QANUN NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN GAMPONG

0 0 14