Hotel Bisnis dan Pasar Kuliner Lau Cih

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Terminologi Judul
Judul dari proyek adalah “Hotel Bisnis dan Pasar Kuliner Lau Cih“ yang
merupakan sebuah tempat untuk kalangan pebisnis yang letaknya di Kwala Bekala,
Medan. Dalam judul “Hotel Bisnis dan Pasar Kuliner Lau Cih “ mengandung
pengertian utama antara lain :
Hotel
Hotel ( n ) bangunan yang bersifat bisnis untuk penginapan atau diam beberapa
waktu dengan tarif tertentu; penginapan yang tersiri dari beberapa kamar ( W.J.S.
Poerwadarminta,Kamus Umum Bahasa Indonesia,PN Balai Pustaka , Jakarta
1976 ). Hotel ( n ) building where rooms and meals are provided for travellers (
Homby AS, Oxford , Advanced Learner’s Dictionary of Current English ). Hotel

merupakan :
1. Suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial disediakan bagi
setiap orang untuk memperoleh jasa pelayanan penginapan , makanan dan
minuman serta jasa lain. ( Keputusan dirjen Pariwisata No. 14/U/11/88 ,
tentang Pelaksanaan Ketentuan Usaha dan Golongan Hotel ).
2. Hotel menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan R.I No. PM 10/PW
– 301/Phb. 77, tanggal 12 Desember 1977 adalah suatu bentuk akomodasi

yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk
memperoleh pelayanan penginapan, berikut makan dan minum.
3. Hotel menurut SK Menparpostel No.KM 34/HK 103/MPPT-87 merupakan
suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh
bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta
jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial serta memenuhi
ketentuan persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan pemerintah.
4. Hotel menurut buku Managing Front Office Orientation dari AHMA (
American Hotel & Motel Association ) adalah suatu tempat , dimana
8

Universitas Sumatera Utara

disediakan penginapan , makan dan minum, serta pelayanan lainnya, untuk
disewakan bagi para tamu atau orang – orang yang tinggal untuk sementara
waktu.
5. Suatu bangunan umum yang diusahakan bagi pelaku perjalanan (
wisatawan ) yang membayar dua jenis pelayanan , yaitu akomodasi serta
makanan. ( Lawson, Fred, Hotel, Motels and Condominiums Design
Planning )


6. Hotel menurut Grolier Electronic Publishing Inc. ( 1995 ) adalah usaha
komersial yang menyediakan tempat menginap , makanan dan pelayanan –
pelayanan lain untuk umum.
7. Hotel menurut Webster adalah suatu bangunan atau suatu lembaga yang
menyediakan
kamar untuk menginap, makan dan minum serta pelayanan lainnya untuk
umum.
Bisnis
Secara harfiah , kata bisnis berasal dari Bahasa Inggris, yaitu business, dari
kata dasar busy yang berarti sibuk dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat . Dalam pengertian yang lebih luas, bisnis diartikan sebagai serangkaian
usaha yang dilakukan satu orang atau lebih, individu atau kelompok dengan
menawarkan barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan/laba. Bisnis
merupakan sebuah usaha, dimana setiap pengusaha harus siap untung dan siap rugi.
bisnis tidak hanya tergantung dengan modal uang. reputasi, keahlian, ilmu, sahabat
dan kerabat dapat menjadi modal bisnis. Dalam ilmu ekonomi , bisnis adalah suatu
organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk mendapatkan
laba . Beberapa pengertian bisnis menurut para ahli :
1. Menurut Steinford (1979)

“Business is an institution which produces goods and services demanded by
people.” Artinya bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan
jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat
meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya
untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba.
9

Universitas Sumatera Utara

2. Menurut Allan Afuah (2004)
“Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a provit,
the goods and services that satisfy societies needs. The general term business
refer to all such efforts within a society or within an industry. Maksudnya
Bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk
menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan ada dalam industri. Orang yang
mengusahakan uang dan waktunya dengan menanggung resiko dalam
menjalankan kegiatan bisnis disebut Entrepreneur.
3. Menurut Glos , Steade , dan Lowry (1996)
Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan

dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sember daya
menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.
4. Menurut Musselman dan Jackson (1992)
Bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang
berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industry yang menyediakan
barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard
serta kualitas hidup mereka.Dari pengertian – pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh
sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan
memproduksi atau menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.
Dengan pengertian hotel dan bisnis di atas , dapat disimpulkan bahwa hotel
bisnis didefinisikan sebagai suatu hotel yang timbul akibat kebutuhan konsumen
golongan-golongan tertentu , biasanya usahawan , pejabat dinas , dan para pelaku
bisnis lainnya ,dan memiliki fasilitas – fasilitas untuk mendukung kegiatan mereka
dalam yang berhubungan dengan bisnis. Biasanya hotel bisnis terletak dekat dengan
daerah komersial dalam hal ini biasanya pusat kota.

10


Universitas Sumatera Utara

Pasar

Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan
sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk
orang-orang dengan imbalan uang. (wikipedia.co.id) Jadi, pengertian pusat
perbelanjaan berdasarkan penjelasan di atas adalah suatu tempat dimana usaha
menjual barang berupa hal-hal yang berkaitan dengan makanan.
Kuliner
Kuliner atau Culinary berasal dari bahasa Latin cullinarius, dari kata culina
yang berarti dapur. (Oxford Dictionaries Online)
Culinary : connected with cooking or food.(Oxford , Advanced Learner’s
Dictionary)
Kuliner adalah suatu bagian hidup yang erat kaitannya dengan konsumsi
makanan ataupun juga sebuah gaya hidup yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu kuliner sangat penting dalam kehidupan.
Ada beberapa pendapat tentang kuliner :
1. Menurut Wikipedia kuliner adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau
tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan

nutrisi. Cairan dipakai untuk maksud ini sering disebut minuman, tetapi kata
'makanan' juga bisa dipakai. Istilah ini kadang-kadang dipakai dengan
kiasan, seperti "makanan untuk pemikiran". Kecukupan makanan dapat
dinilai dengan status gizi secara antropometri
2. Menurut Artikata makanan adalah : tempat berlindung nya hati dan
kesehatan jasmani, lenyapnya keragu-raguan yg disebabkan oleh kesibukan
kerja jasmani atau segala bahan yg kita makan atau masuk ke dalam tubuh
yg membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga, atau
mengatur semua proses dalam tubuh.
Maka kuliner adalah : sesuatu yang erat kaitanya dengan kehidupan yang
biasanya dikonsumsi dalam sehari-hari gunak menambahdan memberikan energi
didalam tubuh.

11

Universitas Sumatera Utara

Lau Cih
Sebuah kelurahan/desa yang terletak di kabupaten Medan Tuntungan,
Sumatera Utara.


II.2 Lokasi
Kwala Bekala merupakan wilayah kelurahan yang terletak di Medan Johor,
Medan, Sumatera Utara. Kecamatan Medan Johor terletak di ketinggian 6 - 12 m
diatas permukaan laut, yang terletak pada:
Lintang Utara : 2º.27’ - 2º.47’
Bujur Timur : 98º.35 - 98º.44’
Kecamatan Medan Johor sendiri berbatasan dengan :
Sebelah Utara

: Kecamatan Medan Polonia

Sebelah Timur

: Kecamatan Medan Amplas

Sebelah Selatan

: Kabupaten Deli Serdang


Sebelah Barat

: Kecamatan Medan Selayang

Luas lahan : ± 22.7 ha
Kontur : relatif datar (kontur tanahnya tidak terlalu bergelombang)
KDB/KLB : 60% / 1-5
Luas site : 9654 m2
Batas-batas site :
Barat : Perumahan
Timur : Eco Bussiness Park
Utara : Hotel Mix Used
Selatan : Danau
Pemilik : PTPN II
Bangunan eksisting : Lahan kosong
Keistimewaan site :
1. Posisi site sangat strategis yaitu berada di jalan arteri primer
12

Universitas Sumatera Utara


2.

Dapat dicapai dengan berbagai moda transportasi darat (bus, mobil, taksi,
sepeda motor, dsb).

3.

Terdapat beberapa fasilitas kota di sekitar site seperti perkantoran, ruko, dan
permukiman

4.

Terdapat fasilitas umum di sekitar site seperti mesjid

5.

Memiliki jalur utilitas yang baik

II.3 Studi Literatur

II.3.1 Mebidangro
Presiden telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang dan
Karo (Mebidangro), yang meliputi 52 kecamatan di seluruh Kota Medan, seluruh
Kota Binjai, seluruh Kabupaten Deli Serdang, dan sebagian Kabupaten Karo.
Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro berlaku sejak tanggal
20 September 2011, dan perubahannya hanya dapat dilakukan satu kali dalam 5
tahun, kecuali antara lain terjadi bencana alam besar, atau perubahan batas wilayah
Daerah (WEB PEMPROVSU). Kebijakan Tata Ruang Nasional menempatkan
Metropolitan Mebidangro sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) sekaligus
sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) dengan fokus pengembangan kegiatan
ekonomi. Metropolitan Mebidangro berada di Wilayah Sumatera Bagian Utara
yang memiliki kedudukan strategis terhadap pengembangan Segitiga Ekonomi
Regional Indonesia Thailand -Singapura (IMT-GT). Posisinya yang strategis ini
menjadi perhatian penting dalam pengembangan Metropolitan Mebidangro ke
depan. Medan-Binjai-Deli Serdang & Karo sendiri memiliki visi yang jauh ke
depan (visi 2027) yaitu kota yang nyaman dihuni, memiliki fasilitas kota yang
terjangkau, mendorong gairah berakitivitas sosial, ekonomi maupun kebudayaan,
banyak ruang publik yang mudah dicapai dengan bersepeda atau jalan kaki dan
transportasi umum yang andal. Selain itu, sebagai PKN dan KSN Ekonomi,

Rencana Pengembangan Metropolitan Mebidangro telah disiapkan sampai tahun
2030. Tujuannya agar Mebidangro mampu menjadi pusat pelayanan ekonomi skala
13

Universitas Sumatera Utara

nasional yang mampu bersaing dengan pusat pelayanan ekonomi Regional IMTGT, di samping melayani penduduknya dengan prima. Luas wilayah Metropolitan
Mebidangro adalah 301.697 ha, meliputi Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli
Serdang dan sebagian Kabupaten Karo. Pada tahun 2009 total jumlah penduduk
metropolitan ini mencapai 4.2 juta Jiwa.
Dengan perkiraan pertumbuhan penduduk selama 20 tahun terakhir sebesar
30,95%, diperkirakan jumlah penduduk Metropolitan Mebidangro pada tahun 2029
akan mencapai 5.5 juta Jiwa. Dilihat dari daya dukung fisik dasarnya, sekitar
37,55% lahan Metropolitan Mebidangro, yaitu 113.280 ha, potensial dikembangkan
untuk kegiatan perkotaan. Diperkirakan daya tampung kawasan Metropolitan
Mebidangro mencapai 6,8 juta jiwa. Metropolitan Mebidangro didukung dengan
keberadaan Bandara Kualanamu (dalam proses pembangunan) sebagai pengganti
Bandara Polonia. Bandara Kualanamu ditetapkan sebagai bandara internasional
dengan hierarki pusat pengumpul skala primer (KM 11 Tahun 2010, Tatanan
Kebandarudaraan Nasional). Metropolitan Mebidangro juga didukung keberadaan
pelabuhan laut Belawan dengan status pelabuhan internasional (PP No. 26 tahun
2008, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional). Kebijakan dalam Penataan Ruang
Kawasan Perkotaan Mebidangro meliputi:
1.

Pengembangan dan pemantapan fungsi Kawasan Perkotaan Mebidangro

sebagai pusat perekonomian nasional yang produktif dan efisien serta mampu
bersaing secara internasional terutama dalam kerja sama ekonomi subregional
Segitiga Pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand;
2.

Peningkatan akses pelayanan pusat pusat kegiatan perkotaan Mebidangro

sebagai pembentuk struktur ruang perkotaan dan penggerak utama pengembangan
wilayah Sumatera bagian utara;
3. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi,
energi, telekomunikasi, sumber daya air, serta prasarana perkotaan Kawasan
Perkotaan Mebidangro yang merata dan terpadu secara internasional, nasional, dan
regional;

14

Universitas Sumatera Utara

4. Peningkatan keterpaduan antarkegiatan budi daya serta keseimbangan antara
perkotaan dan perdesaan sesuai dengan daya dukung dan daya tampung
lingkungan;
5. Peningkatan fungsi, kuantitas, dan kualitas RTH dan kawasan lindung lainnya
di Kawasan Perkotaan Mebidangro.

Untuk mendukung kebijakan tersebut, maka diberlakukan lima langkah
strategis pengembangan Kawasan Metropolitan Mebidangro, yaitu pengembangan
koridor ekonomi internasional Belawan–Kuala Namu, pembangunan pusat-pusat
pelayanan kota baru, revitalisasi pusat kota lama Medan dan Kawasan Tembakau
Deli,

pembangunan

dan

pemantapan

Koridor

Hijau

Mebidangro,

dan

pengembangan Akses Strategis Mebidangro. Pengembangan Koridor Ekonomi
Internasional Belawan-Kuala Namu dilakukan dengan menata pusat Kota Medan
menjadi pusat kegiatan perdagangan dan jasa, kawasan cagar budaya, dan kegiatan
pariwisata budaya dan buatan. Selain itu, dilakukan pula penataan kawasan
agropolitan tembakau Deli yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau perkotaan,
wisata buatan, dan trade mark perkotaan Mebidangro.
Sementara itu revitalisasi pusat Kota lama Medan dan Kawasan Tembakau
Deli menitikberatkan pada penataan pusat Kota Medan sebagai pusat kegiatan
perdagangan dan jasa, kawasan cagar budaya, dan kegiatan pariwisata budaya dan
buatan. Penataan kawasan agropolitan tembakau Deli yang berfungsi sebagai ruang
terbuka hijau perkotaan, wisata buatan, dan trade mark perkotaan Mebidangro.
Pembangunan dan pemantapan Koridor Hijau Mebidangro dimaksudkan untuk
memantapkan kawasan hutan di kawasan hulu dan hilir Mebidangro yang berfungsi
sebagai resapan air, perlindungan daerah di bawahnya, dan perlindungan flora
fauna. Selain itu dilakukan pula pembangunan sempadan sungai yang membentang
dari perbukitan Bukit Barisan sampai Selat Malaka, sempadan waduk/danau, dan
sempadan pantai yang berhadapan dengan perairan Selat Malaka sebagai ruang
terbuka hijau. Sedangkan, pengembangan akses strategis Mebidangro berarti
mengembangkan keterhubungan sistem jaringan jalan arteri primer sebagai akses
pergerakan pusat produksi ke pusat distribusi dan koleksi. Termasuk pula di
15

Universitas Sumatera Utara

dalamnya pembangunan sistem jaringan angkutan massal berbasis jalan dan kereta
api yang menghubungkan antar pusat kegiatan sekunder, dan pembangunan
keterpaduan simpul sistem jaringan transportasi yang memadukan transportasi
darat, udara, dan laut di Pelabuhan Belawan, Bandara Kualanamu dan Stasiun
Medan.
II.3.2 Transit Oriented Development (TOD)
Transit Oriented Development muncul pertama kali pada tahun 1990-an

yang di pelopori oleh Peter Calthorpe. TOD muncul dikarenakan fenomena
urban sprawl yang mengakibatan tingginya penggunaan kendaraan pribadi dan

mengakibatkan kemacetan (Yuniasih, 2007).
Menurut Taolin (2008) Gerakan pengembangan kawasan berbasis transit
didasari oleh kualitas kehidupan kota yang semakin memburuk yang ditandai
dengan kemacetan, sprawl, dan tata guna lahan yang tidak terintegrasi. TOD
memiliki tujuan menciptakan tujuan yang nyaman, aman, menyenangkan dan
mecukupi bagi pejalan kaki (walkable environment). Dengan mencampurkan
berbagai fungsi kegiatan perjalanan yang perlu dilakukan dapat digabungkan
menjadi lebih singkat dan cepat. Fungsi-fungsi tersebut adalah pusat area
komersil, perkantoran, retail, servis, pemukiman dengan kepadatan sedang
hingga kepadatan tinggi dan juga ruang terbuka publik.

II.3.2.1 Defenisi Transit Oriented Development (TOD)
Defenisi Transit Oriented Development menurut Calthorpe dalam
Yuniasih (2007) adalah :
“A mixed-use community within an average 2,000-foot walking distance
of a transit stop and core commercial area. TODs mix residential, retail,
office, open space, and public uses in a walkable environment, making it
convenient for residents and employees to travel by transit, bicycle, foot,
or car ”

16

Universitas Sumatera Utara

Sumber : Calthrope dalam Wijaya (2009)
Gambar. 2.1
Konsep TOD
Konsep Transit Oriented Development (TOD) ini menawarkan
alternative menuju pola pengembangan dengan menyediakan fungsi-fungsi
working, living,leisure dalam populasi yang beraneka ragam, dalam

kepadatan yang rendahsampai dengan tinggi, dengan konfigurasi fasilitas
pedestrian dan akses transit. Karakteristik bentuk kota ini bercirikan
keragaman dan densitas tinggi dalam skala lokal/kawasan, dan
terhubungkan dengan bagian kota lain oleh sistem transit. Konsep Transit
Oriented Development (TOD) di awali dengan konsep aktivitas pergerakan

manusia, baik dengan moda maupun berjalan. Pergerakan sebagai salah satu
aktivitas yang paling banyak dilakukan oleh manusia, diwadahi dengan
penempatan-penempatan pusat-pusat aktivitas yang terintegrasi dengan
titik-titik transit, sehingga diharapkan dapat mendorong penggunaan
transportasi publik. Pusat-pusat aktivitas dihubungkan antara satu dengan
yang lain dalam jarak tempuh berjalan yang nyaman dan aman sebagai
upaya untuk mengurangi pergantian antar moda (Wijaya, 2009).

II.3.2.2 Struktur Transit Oriented Oriented Development (TOD)
Menurut Calthorpe dalam Yuniasih (2007) struktur TOD dan
daerah disekitarnya terbagi menjadi area-area sebagai berikut :
1. Fungsi publik (public uses). Area fungsi publik dibutuhkan untuk
17

Universitas Sumatera Utara

memberi layanan bagi lingkungan kerja dan permukiman di dalam
TOD dan kawasan disekitarnya. Lokasinya berada pada jarak yang

terdekat dengan titik transit pada jangkauan 5 menit berjalan kaki.
2. Pusat area komersial (core commercial area ). Adanya pusat area
komersial sangat penting dalam TOD, area ini berada pada lokasi yang
berada pada jangkauan 5 menit berjalan kaki. Ukuran dan lokasi sesuai
dengan kondisi pasar, keterdekatan dengan titik transit dan tahap
pengembangan. Fasilitas yang ada

umumnya

berupa

retail,

perkantoran, supermarket, restoran, servis dan hiburan.
3. Area permukiman ( residential area ). Area permukiman termasuk
permukiman yang berada pada jarak perjalanan kaki dari area pusat
komersial dan titik transit. Kepadatan area permukiman harus sejalan
dengan variasi tipe permukiman, termasuk single-family housing,
town house, condominium dan apartement.

4.

Area sekunder (secondary area ). Setiap TOD memiliki area

sekunder yang berdekatan dengannya, termasuk area diseberang kawasan
yang dipisahkan oleh jalan arteri. Area ini berjarak lebih dari 1 mil dari
pusat area komersial. jaringan area sekunder harus menyediakan
beberapa jalan/akses langsung dan jalur sepeda menuju titik transit dan
area komersil dengan seminimal mungkin terbelah oleh jalan arteri. Area
ini memiliki densitas yang lebih rendah dengan fungsi single- family
housing, sekolah umum, taman komunitas yang besar, fungsi pembangkit

perkantoran dengan intensitas rendah, dan area parkir.
5.

Fungsi-fungsi lain , yakni fungsi-fungsi yang secara ekstensi

bergantung pada kendaraan bermotor, truk atau intensitas perkantoran
yang sangat rendah yang berada di luar kawasan TOD dan area sekunder.

II.3.2.3 Tipologi Transit Oriented Development
Terdapat dua model pengembangan didalam TOD menurut
Calthorpe yakni:
1. NeighorhoodTOD
18

Universitas Sumatera Utara

Merupakan TOD yang berlokasi pada jalur bus feeder dengan jarak
jangkauan 10 menit berjalan (tidak lebih dari 3 mil) dari titik transit.
NeigborhoodTOD harus berada pada lingkungan hunian dengan densitas

menengah, fasilitas umum, servis, retail, dan rekreasi. NeigborhoodTOD
ini dirancang dengan fasilitas publik dan ruang terbuka hijau serta
memberi kemudahan akses bagi pengguna moda pergerakan.
2. UrbanTOD

Merupakan TOD dengan skala pelayanan kota berada pada jalur sirkulasi
utama kota seperti halte bus antar kota dan stasiun kereta api baik light rail
maupun heavy rail. Urban TOD harus dikembangkan bersama fungsi
komersial yang memiliki intensitas tinggi, blok perkatoran, dan hunian
dengan intensitas menengah tinggi. Setiap TOD pada kota, memiliki
karakter tersendiri sesuai dengan karakter lingkungannya.

Sumber : Calthrope, 1993
Gambar 2.2 UrbanTOD (kiri) dan NeighborhoodTOD (kanan)

II.3.2.4 Keuntungan dari Diterapkannya TOD
Menurut Calthorpe dalam Wijaya (2007) konsep Transit Oriented
Development (TOD ) pada dasarnya adalah untuk mengintegrasikan jaringan

jalan dengan bangunan sekitarnya dikaitkan dengan manusia sebagai
penggunanya sehingga tercipta lingkungan yang walkable, aman dan
19

Universitas Sumatera Utara

nyaman, dimana dapat diuraikan :
Tujuan Lingkungan
1. Meningkatkan kualitas udara, menghemat penggunaan energi dan
membuat lingkungan yang berkelanjutan.
2. Mengurangi ketergantungan pada kendaraan bermotor pada lingkungan
yang didominasi oleh kendaraan bermotor.
Tujuan Perencanaan/Transportasi
1. Menciptakan pola pembangunan kota untuk pengembangan kawasan
secara terintegrasi.
2. Menciptakan variasi perumahan dengan berbagai kepadatan dari rendah
sampai dengan tinggi dalam radisu tertentu dari lokasi transit (Calthrope).

Di area komersial, fungsi retail dapat dikombinasikan dengan residensial
dan perkantoran, namun intensitas retail itu sendiri tidak boleh berkurang.
Jumlah parkir harus ditambah untk fungsi-fungsi tambahan tersebut.
Pertimbangan khusus harus dilakukan agar tercipta privasi untuk fungsi
residensial. Entrance kedua fungsi harus dipisah. Penambahan fungsi tersebut
sebaiknya dilakukan secara vertikal. Hasil adalah ketinggian bangunan
bertambah, menciptakan kemenarikan visual dan karakter urban yang lebih kuat.

Sumber : Buku “The Next American Metropolis”, Peter
horpe

Gambar.2.3
Penggunaan Lantai Atas Bangunan sebagai Residensial
20

Universitas Sumatera Utara

Fasad bangunan harus bervariasi dan terartikulasi untuk memberikan
ketertarikan visual bagi pedestrian. Jika syarat ini tidak dipenuhi, pengalaman
ruang kala berjalan kaki akan terasa membosankan dan terasa semakin jauh.

a) Area Residensial
Tujuan TOD adalah mengurangi tingkat penggunaan mobil pribadi. dengan
perancangan dan lokasi area residensial yang tepat tujuan ini dapat dicapai.
Residensial sebaiknya berdekatan dengan area komersial dan dan transit.

Sumber : Buku “The Next American Metropolis”, Peter Calthorpe
Gambar.2.4
Tipe-tipe Permukiman di Kawasan TOD

Kepadatan area residensial dirancang untuk mendukung pengguna
transit. Tipe permukiman bervariasi terdiri dari tipe single family, tipe
townhouse, dan apartemen.

Sumber : Buku “The Next American Metropolis”, Peter Calthorpe
Gambar.2.5 Zona antara sidewalk dan rumah
21

Universitas Sumatera Utara

b)

Pedestrian
Jalan di kawasan TOD merupakan elemen paling vital dalam menentukan

kualitas ruang publik. Jalan di kawasan TOD harus dibuat pedestrian-friendly.
Untuk menciptakan ruang jalan yang demikian harus dipikirkan berapa luas yang
diperlukan untuk pedestrian untuk menciptakan ruang publik yang aktif,sementara
tetap menjaga keseimbangan dengan ruang parkir, jalur bersepeda dan pergerakan
kendaraan.
Lebar jalan dan jumlah lajur kendaraan harus dikurangi tanpa
mengorbankan parkir paralel dan akses sepeda. Jalan harus dirancang untuk dilalui
dengan kecepatan mobil tak lebih dari 24 km/jam. Jalan yang lebih sempit dapat
mengurangi lebar jalan dan jumlah lajur memberikan ruang yang lebih besar untuk
penataan lansekap. Dimensi jalan yang relatif kecil ditujukan untuk menciptakan
skala manusia.

Sumber : Buku “The Next American Metropolis”, Peter Calthorpe
Gambar.2.6 Dimensi Ideal Ruang Jalan di Area TOD

Sidewalk secara virtual terbagi atas beberapa zona yaitu; zona tepi yang

berbatasan langsung dengan jalur mobil (minimal 1,2 meter untuk kawasan TOD,
untuk menyediakan ruang menunggu), zona furnishing yang mengakomodasi
perletakan street furniture seperti pohon atau fasilitas transit, zona ‘melintas’ yaitu
jalur yang dapat dilalui tanpa gangguan, dan zona ‘frontage’ yaitu ruang bersih
22

Universitas Sumatera Utara

antara fasad bangunan (tempat pejalan kaki melakukan window shopping, area
keluar dan masuk dari dalam bangunan) dan zona ‘melintas’. Lebar sidewalk
minimum yang disarankan adalah 3 meter (pada area komersial minimum 4 meter),
tidak batas maksimum untuk lebar sidewalk namun jika terlalu lebar menyebabkan
ketidaknyaman karena terkesan kosong dan tidak mengundang.

Sumber : Buku “Planning and Designing for Pedestrians”
San Diego’s Regional Planning Agency
Gambar.2.7 Pembagian Zona pada Sidewalk
Lebar zona sidewalk minimal untuk dilalui pejalan kaki adalah 1,5 meter
(dapat dialui dua orang sekaligus). Dimensi sidewalk lebar di area komersial
dimana aktivitas pedestrian lebih besar dan seating luar sangat
direkomendasikan (1,8 meter -2,5 meter). Jalur pedestrian yang nyaman akan
mengurangi penggunaan mobil dan menambah efisiensi penggunaan transit.

23

Universitas Sumatera Utara

Sumber : Buku “The Next American Metropolis”, Peter Calthorpe
Gambar 2.8 Lebar Sidewalk
Street furniture pada pedestrian sangat diperlukan bagi pejalan kaki. Jika

ruang jalan tidak memiliki fasilitas ini maka pemakaian ruang jalan mnjadi
tidak nyaman. Misalnya jika tidak ada lampu jalan menyebabkan
ketidaknyaman dan tidak tersedianya tempat sampah membuat jalan jadi
kotor dan membuat orang enggan berjalan kaki. Untuk menciptakan sense of
community

dapat

melalui

pemilihan

desain

street

furniture

yang

mencerminkan karakter lokal.
Pepohonan untuk peneduh diperlukan disepanjang jalan. Jarak antara
pohon-pohon tersebut tidak boleh lebih dari 9 meter. Jenis pohon dan teknik
penanaman harus diseleksi dengan seksama untuk menciptakan kesan meyatu
pada ruang jalan, menyediakan naungan yang efektif, dan menghindari
kerusakan trotoar. Banyak ruang jalan yang dikenang orang karena deretan
pepohonan di sepanjang jalan. Keberadaan pohon penting untuk kenyamanan
pejalan kaki karena menyediakan naungan dari cuaca dan mengurangi suhu
panas yang dihasilkan permukaan aspal dan menciptakan iklim mikro yang
lebih sejuk. Selain itu pepohonan juga memberikan keindahan pada ruang
jalan.

24

Universitas Sumatera Utara

II.3.3 Masterplan
Berdasarkan studi literatur Toransit Oriented Development diatas,
maka dapat Kota Kwala Bekala memenuhi kriteria kawasan TOD.

Gambar 2.9 Konsep TOD Kwala Bekala

Berikut merupakan hasil pengembangan kawasan dari masterplan
PTPN II dimana pada masterplan ini terdapat 7 macam fungsi bangunan
yang dapat mendukung kawasan ini menjadi kawasan TOD antara lain :
1. Stasiun Kereta Api
2. Convention Hall
3. Pusat Kreativitas
4. Hotel Bisnis dan Pusat Kuliner
5. Kantor dan Eco Park
6. Hotel Mixed-use
7. Rumah Susun dan Apartemen

25

Universitas Sumatera Utara

Perdagangan

Terminal

Komersil
Ruang Terbuka
Hijau
Komersil

Ruang Terbuka
Non Hijau

Komersil
Danau

Komersil
Pendidikan
Komersil

Ruang Terbuka
Hijau
Komersil

Perumahan

Stasiun

Gambar 2.10 Masterplan kawasan yang dikembangkan

II.4 Tinjauan Fungsi
II.4.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan
II.4.1.1 Hotel Bisnis
Adapun pengguna dari bangunan hotel bisnis dibagi menjadi 4
bagian, yaitu:
a.

Pengunjung

26

Universitas Sumatera Utara

 Pengunjung berupa tamu hotel yang datang tanpa menginap
di hotel, dengan kegiatan sebagai berikut:

Datang

Rapat

Lobby/Pusat
Informasi

Entrance

Pulang

Bertem
u Client

Parkiran

Diagram 2.1 Kegiatan Pengunjung Hotel
 Penghuni/tamu hotel


Penghuni berupa tamu hotel yang menginap di hotel,
dengan kegiatan sebagai berikut:

Datang

Entrance

Lobby /
Check-in

Istirahat
Berbisnis

Check out

Rekreasi
Parkiran/Drop off

Diagram 2.2 Kegiatan Penghuni/Tamu Hotel
 Pengelola dan karyawan hotel


Pengelola dan karyawan hotel berupa orang-orang yang
bekerja di hotel, dengan kegiatan sebagai berikut:
Masuk
Ruangan

Datang

Rapat

Side
Entrance

Istirahat
Absensi

Parkiran Pengelola

Melaksanakan
pekerjaan

Pulang

Diagram 2.3 Kegiatan Pengelola dan Karyawan Hotel

27

Universitas Sumatera Utara

 Servis
Loading Dock

Servis

Registrasi

Side Entrance

Ruang Teknis

Bangunan

Diagram 2.4 Kegiatan Servis Hotel
II.4.1.2 Pasar Kuliner
Adapun pengguna dari Pasar Kuliner digolongkan menjadi 3 bagian
yaitu:
a. Pengunjung
1.

Pengunjung adalah warga yang berdomisili di kota Medan
serta wisatawan dalam dan luar negeri

2.

Kelompok pelaku kegiatan dibedakan berdasarkan umur:
-

Kelompok anak-anak, usia 5-13 tahun

-

Kelompok remaja, usia 14-24 tahun

-

Kelompok dewasa, usia 25-45 tahun

-

Kelompok lanjut usia, 55 tahun ke atas

3.

Ditinjau dari segi kuantitas pengunjung yang datang
terdiri dari:
-

Pengunjung yang datang secara individu

-

Pengunjung yang datang dengan kapasitas sedang,
berkisar antara 2-50 orang

4.

Kegiatan yang dilakukan pengunjung, adalah sebagai
berikut:

Datang

Entrance

Lobby/Pusat
Informasi

Makan
Pulang
Menikmati
suasana

Parkiran

Diagram 2.5 Kegiatan Pengunjung Pasar Kuliner
28

Universitas Sumatera Utara

b. Pengelola/Karyawan
Masuk
Ruangan

Datang

Rapat
Istirahat

Side
Entrance

Melaksanakan
pekerjaan

Absensi

Pulang

Parkiran Pengelola

Diagram 2.6 Kegiatan Pengelola dan Karyawan Pasar Kuliner
Servis
Servis

Loading Dock

Registrasi

Side Entrance

Ruang Teknis

Bangunan

Diagram 2.7 Kegiatan Servis Pasar Kuliner

II.4.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang
II.4.2.1 Hotel Bisnis
Adapun tabel dibawah ini, menunjukkan pengelompokkan kebutuhan ruang
berdasarkan kegiatan, fasilitas, pemakai, dan kebutuhan ruang hotel bisnis.
Tabel 2.1 Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan
KELOMPOK FASILITAS
KEGIATAN KEGIATAN
Ruang
Penerima
Lobby

PEMAKAI KEGIATAN
Tamu hotel

KEBUTUHAN
RUANG

-Masuk dan keluar hotel
- Entrance hall
- Check in dan Check out - Front desk /
- Mencari informasi
receptionis desk
- Menaruh kunci
- Lobby
- Mengirim surat
- Lounge
29

Universitas Sumatera Utara

Karyawan

Akomodasi

Food
Beverage

Room

&

- Restoran
Coffee
Shop

Tamu hotel

Karyawan
Tamu hotel

Karyawan

Dapur

Fasilitas

Karyawan

Kolam renang Tamu hotel

Karyawan

- Menyimpan barang
berharga
- Area lift
- Menunggu & menerima
tamu
- Safe deposit
- Menelepon
- Telephone box
& ATM corner
- Sanitasi
- Ruang Penerima
- Toilet umum
- Mengantar koper
- Luggage Room
- Memanggil supir taksi
- Bellman counter
- Sanitasi
- Istirahat
- Kamar tidur
- Sanitasi
- Kamar mandi
- Housekeeping
- Personal service
room
- Mendengarkan musik
- Restoran
- Makan-minum
- Coffee Shop
- Berbincang-bincang
- Toilet umum
- Berdansa
- Kasir
- Sanitasi
- Melayani pengunjung
- Pembayaran
Mengelola
dan
membersihkan
- Sanitasi
- Melakukan pekerjaan
- Dapur utama
Memasak
dan
menyajikan
- Dishwaher
Cleaning
- Melayani pesanan
Materials
- R. Pendingin
- Gudang alat
- Berolahraga
- Kolam dewasa
- Kolam anak- Menikmati suasana
anak
- Mandi & ganti baju
- R. ganti+locker
- Menyiapkan barang
- R.Shower
- Merapikan
- Toilet
- Sanitasi
- Pool bar
- Melayani pengunjung
- Pembayaran
Mengelola
dan
membersihkan
30

Universitas Sumatera Utara

Spa & Sauna

Tamu hotel

Karyawan

R. Serbaguna

Tamu hotel

Karyawan

BACK OF THE HOUSE
Executive
office

Tamu hotel
Karyawan

- Sanitasi
- Spa & sauna
- Mandi & ganti baju
- Menyiapkan barang
- Merapikan
- Sanitasi
- Melayani pengunjung
Mengelola
dan
membersihkan
- Sanitasi
- Mengikuti acara
- Sanitasi
- Mengurus keperluan
acara
- Sanitasi

- Mengurus administrasi
- Menerima tamu
- Menyimpan arsip
- Mengurus administrasi
- Memfotokopi
- Rapat

- R. Spa&sauna
- Salon
- R. Shower
- R. ganti+locker
- Toilet
- K. Pengelola
- Resepsionis
- Hall Penerima
- Ballroom
- R. Penerima
- R. Persiapan
- Gudang perabot
- Toilet

R.
managing
Director
R. MD. Secretary
R. Internal Control
R. Konsultan
R.
General
Manager
R. Tamu
R. Rapat
Toilet

Room Division Department
Front Office

Karyawan

HRD

Karyawan

F&B Dept.

Karyawan

- R.M. Front
Office
- Menerima reservasi
kamar hotel
- R. Staff
- Membuat perhitungan
biaya
Membuat
laporan
administras
penjualan
kamar
Menerima
& - R.M HRD
menyeleksi calon pegawai
& karyawan
- R. Training
Mengolah, - R. F&B Product
memproduksi
dan - R. F&B Service
31

Universitas Sumatera Utara

menyajikan makanan &
minuman
Room
Division

Karyawan

Sales
& Karyawan
Marketing

Financial

Karyawan

Purchasing & Karyawan
Store

Melakukan
perencanaan, pemasaran,
periklanan / promosi &
penjualan produk
&
fasilitas hotel
- Mengelola akuntansi
keuangan hotel
- Membuat perencanaan
pembelian barang-barang
- Menerima barang,
menyimpan, dan merawat

Engineering
Manager

Karyawan

Credit
Manager
Uniform
Service

Karyawan

Security
Department

Karyawan

Karyawan

Melakukan
perencanaan,
pemasangan,
dan
perawatan
mekanikal
elektrikal pada bangunan

- R. F.O Manager
- R. Housekeeping
- R.M. Marketing
- R. Staff

- R. Tax
- R. Bank
- R. Accounting
- Loading Dock
- Gudang umum
- Gudang alat
- R. Sampah
R.
Chief
Engineering
- R. Staff

- R. Manager
- R. Staff
Gudang
- Menyediakan seragam Penyimpanan
karyawan
seragam
- Membuat perencanaan, - R. Chief Security
- R. Staff
pengamanan/pencegahan
& pengawasan terhadap - Pos Satpam
kemanan di hotel
- Mengelola pembayaran
tamu yang menginap

Area Servis
Karyawan
- Mekanikal
& elektrikal

Mengatur
sistem
mekanikal & elektrikal - R. Genset &
pada bangunan
tangki BBM
Merawat
dan - R. Trafo
memperbaiki
mesinmesin
- R. Pompa
- R. AHU &
Chiller
- R. Pengendali
Kebakaran
32

Universitas Sumatera Utara

- Service

Laundry

Karyawan

Housekeeping Karyawan

Area parkir

Tamu hotel
Karyawan

- R. Panel Listrik
- R. GWT
- R. Boiler
- R. PABX
- R. CCTV
- R. STP
- Gudang Linen
- Laundry Dryer
- Laundry Washer

Mencuci
&
membersihkan pakaian
- Menyimpan peralatan
- Mengantar pakaian
tamu
- Menjahit seragam &
pakaian
- R. Housekeeping
- Mencarikan barang R.
Asis.
hilang atau tertinggal
Housekeeping
- Mengawasi pekerjaan
- R. Lost&Found
- G. penyimpanan
- Uniform Service
- Room Service
Memarkirkan - Area Parkir roda
kendaraan
2
Memarkirkan - Area parkir roda
kendaraan
4
- Area parkir bus

II.4.2.2 Pasar Kuliner
Adapun tabel dibawah ini, menunjukkan pengelompokkan
kebutuhan ruang berdasarkan kegiatan, fasilitas, pemakai, dan kebutuhan
ruang pasar kuliner.
Tabel 2.2 Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan
KELOMPOK
KEGIATAN
Fasilitas
makan
dan
minum

FASILITAS
KEBUTUHAN
PEMAKAI KEGIATAN
KEGIATAN
RUANG
Restoran
Pengelola
- Entrance area
Khas
- Mengatur pengeluaran - Area Stealing
Indonesia
dan pemasukan barang
Makanan
- Mengatur administrasi - Dining area
33

Universitas Sumatera Utara

Restoran
Khas China

Karyawan

- Melayani pengunjung
- Membersihkan dan
merawat
- Servis

Pengunjung

- Makan/minum
- Bersantai
- Berfoto
- Ngobrol

Pengelola

- Entrance area
- Mengatur pengeluaran - Area Stealing
dan pemasukan barang
Makanan
- Mengatur administrasi - Dining area
- Melayani pengunjung - Dapur
- Membersihkan dan - Storage
- R. Pengelola
merawat
- Servis
- Toilet

Karyawan

Pengunjung

Restoran
Khas Jepang

Pengunjung

Restoran
Khas Barat

- Makan/minum
- Bersantai
- Berfoto
- Ngobrol

Pengelola

Karyawan

Pengelola

Karyawan

- Dapur
- Storage
- R. Pengelola
- Toilet

- Entrance area
- Mengatur pengeluaran - Area Stealing
dan pemasukan barang
Makanan
- Mengatur administrasi - Dining area
- Melayani pengunjung - Sushi Bar
- Membersihkan dan - Dapur
- Storage
merawat
- Servis
- R. Pengelola
- Makan/minum
- Bersantai
- Berfoto
- Ngobrol

- Toilet

- Entrance area
- Mengatur pengeluaran - Area Stealing
dan pemasukan barang
Makanan
- Mengatur administrasi - Dining area
- Melayani pengunjung - Dapur
- Storage
34

Universitas Sumatera Utara

Pengunjung

Fasilitas
Pelayanan

Toilet

Pengelola
Karyawan
Pengunjung
Ruang Sholat Pengelola
Karyawan
Pengunjung
R. Pengelola
Pengelola
Manager
R. Servis

Karyawan

- Membersihkan dan
merawat
- Servis

- R. Pengelola
- Toilet

- Makan/minum
- Bersantai
- Berfoto
- Ngobrol
- Bersih-bersih
- Buang air

- Toilet Pria
- Toilet Wanita

- Sholat

- Musholla

- Bekerja

- R. Pengelola

- Servis

- R. Genset
- R. Trafo
- R. Panel
- R. AHU
- R. Pompa
- R. STP
- R. PABX

35

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.11 Contoh Skenario Kegiatan

II.4.3 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang
II.4.3.1 Hotel Bisnis
Hotel dibagi menjadi 4 area , sebagai berikut :
Public Area : area yang dimana boleh dimasuki oleh semua orang ,

yaitu karyawan dan tamu , seperti lobby
Semi Public Area : area yang dimana hanya boleh dimasuki oleh

orang – orang yang berkepentingan saja , yaitu karyawan pada area
administrasi , dan tamu rapat , konferensi pada ruang pertemuan .
Private Area: area yang dimana digunakan sebagai tujuan utama

pengunjung , seperti kamar pada hotel
Service Area : area yang dimana hanya khusu untuk karyawan disini

segala macam pelayanan disiapkan untuk kebutuhan pengunjung

36

Universitas Sumatera Utara

Secara fungsional , hotel mempunyai 2 bagian utama , sebagai
berikut :
Front of the house

Terdiri dari private area dan public area . Kemudian ruang-ruang
yang termasuk dalam area front of the house dijabarkan lagi, yaitu:
1. Guest Room
Kamar tamu, ruang tempat tamu menginap. Ada beberapa tipe
kamar tamu tergantung dari fungsi dan besarannya dapat dilihat pada
gambar 2.1 di bawah ini:

Gambar 2.12 Tipikal Bentuk dan Besaran Kamar Tamu Hotel

37

Universitas Sumatera Utara

2.

Public Space Area

Merupakan

tempat

dimana

suatu

hotel

dapat

memperlihatkan isi dan tema yang ingin disampaikan kepada
tamunya. Daerah ini menjadi pusat kegiatan utama dari aktivitas
yang terjadi pada hotel, dalam hal ini menjadi jelas bahwa wajah
sebuah hotel dapat terwakili olehnya.
3.

Lobby

Tempat penerima pengunjung untuk mendapatkan informasi,
menyelesaikan masalah administrasi dan keuangan yang bertalian
dengan penyewaan kamar . Ruang-ruang yang termasuk dalam
lobby:
a. Entrance hall
Ruang penerima utama yang menghubungkan ruang luar
atau main entrance denga ruang-ruang dalam hotel. Bersifat terbuka
denga besaran ruang yang cukup luas.
b. Front desk / Reception desk
Terdiri atas ruang-ruang personil front desk yang berfungsi
untuk memproses dan mengelola administrative pengunjung.
c. Sirkulasi
Merupakan hal penting dalam publik area yang berfungsi
sebagai sarana untuk menghubungkan fungsi-fungsi di dalamnya
untuk kegunaan pengunjung .
d. Seating Area
Menyediakan wadah bagi tamu untuk beristirahat atau
sekedar berbincang-bincang. Sarana ini sangat berguna untuk
terjadinya kontak sosial di antara pengunjung.
e. Bell man
Sebagai sarana pelayanan kepada tamu yang baru datang
atau hendak meninggalkan hotel dengan pelayanan berupa
membawakan koper-koper pengunjung.
38

Universitas Sumatera Utara

4.

Retail Area

Berfungsi untuk menyediakan kebutuhan pengunjung sehari-hari
5.

Support function

Sebagai sarana penunjang untuk tamu yang berada si publik area,
antara lain seperti toilet, telepon umum, mesin ATM, dan lain-lain.
6.

Parkir

Fasilitas parkir kendaraan bermotor 4 dan 2 untuk pegawai / tamu /
pengunjung maupun kendaraan travel, taxi, dll. Masing-masing
ruang saling berhubungan, dengan lobby sebagai pusat dari ruangruang publik lainnya.

Service area ( Back of the house )

Sedapat mungkin para tamu tidak dapat melihat maupun
mengetahu segala kegiatan di sektor ini. Bagian ini sangat penting,
karena bertugas mendukung kegiatan pada front of the house . Ruangruang yang termasuk di dalam area Back of the house, yaitu:
1. Daerah dapur dan gudang (food and storages area)
2. Daerah bongkar muat, sampah dari gudang umum (recieving,
trash and general storage area)
3. Daerah pegawai / staff hotel (employees area)
4.

Daerah pencucian dan pemeliharaan (laundry and housekeeping)

5.

Daerah mekanikal dan elektrikal (Mechanical and Engineering
Area)

II.4.3.2 Pasar Kuliner
A. Persyaratan Dapur, Ruang Makan, dan Gudang Makan
1. Dapur
a. Luas dapur sekurang-kurangnya 40% daru ruang makan
atau 27% dari luas bangunan

39

Universitas Sumatera Utara

b. Permukaan lantai dibuat cukup landai kearah saluran
pembuangan air limbah
c. Permukaan langit-langit harus menutupi seluruh atap
ruang dapur, permukaan rata, berwarna terang, dan
mudahn dibersihkan.
d. Penghawaan dilengkapi dengan alat pengeluaran udara
panas dan bau-bauan / exhauster yang dipasang setinggi
2 m dari lantai dan kapasitasnya disesuaikan bangunan.
e.

Tungku dapur dilengkapi dengan sungkup atap (hood),
alat perangkap asap, cerobong asap, saringan, dan
saluran serta pengumpulan lemak.

f. Dapur paling sedikit terdiri dari :
- Tempat pencucian peralatan
- Tempat pengepakan
- Tempat persiapan
- Tempat administrasi
g. Pertukaran udara sekurang-kurangnya 15 kali per jam
untuk menjamin kenyamanan kerja
h. Tersedia sedikitnya meja peracikan, peralatan, lemari,
fasilitas penyimpanan dingin, rak-rak peralatan, bak-bak
pencucian, dan lain-lain
2. Ruang makan
a.

Untuk setiap kursi tersedia ruangan minimal 0.85 m2

b.

Pintu yang menghubungkan dengan halaman dibuat
rangkap, pintu bagian luar membuka ke arah luar

c. Tempat untuk menyediakan makanan jadi harus dibuat
fasilitas khusus yang menjamin tidak tercemarnya
makanan.

40

Universitas Sumatera Utara

3. Gudang bahan makanan
a. Jumlah bahan makanan yang disimpan disesuaikan
dengan jumlah bahan makanan
b. Gudang bahan makanan tidak boleh untuk menyimpan
bahan lain selain makanan.
c. Gudang dilengkapi dengan rak-rak tempat penyimpanan
bahan makanan.
d. Gudang dilengkapi dengan ventilasi yang menjamin
sirkulasi udara.
B. Persyaratan tempat penyimpanan bahan makanan dan makanan
jadi
1. Penyimpanan bahan makanan
a. Penempatan terpisah dengan makanan jadi
b. Bahan makanan disimpan dalam aturan sejenis, disusun
dalam rak-rak sedemikian rupa sehingga tidak dapat
mengakibatkan rusaknya bahan-bahan makanan.
2. Penyimpanan makanan jadi
a.

Terlindung dari debu, bahan kimia berbahaya, serangga
dan hewan

C. Persyaratan Fasilitas Sanitasi
1. Air bersih
a.

Harus sesuai dnegan peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia yang berlaku

b. Jumlahnya cukup memadai untuk seluruh kegiatan dan
tersedia pada setiap tempat kegiatan
2. Pembuangan air limbah
a.

Sistem pembuangan air limbah harus baik, saluran
terbuat dari bahan kedap air, tidak merupakan sumber

41

Universitas Sumatera Utara

pencemaran, misalnya memakai saluran tertutup,
septictank, dan riol.
b. Saluran air limbah dari dapur harus dilengkapi degan
perangkap lemak (grease trap)

3. Toilet
a.

Letak tidak berhubungan langsung (terpisah dari)
dengan dapur, ruang persiapan makanan, ruang tamu,
dan gudang makanan.

b. Didalam toilet harus tersedia jamban, peturasan, dan bak
air.
Toilet untuk wanita terpisah dengan toilet untuk pria.
c.

Toilet untuk tenaga kerja terpisah dengan toilet untuk
pengunjung.

d. Tersedia cermin, tempat sampah, tempat abu rokok, dan
sabun.
e. Lantai dibuat kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan
dan kelandaiannya cukup.
f. Tersedia tempat cuci tangan.
g. Didalam kamar mandi harus tersedia bak dan air bersih
dalam keadaan cukup.
4. Tempat sampah
a. Tempat sampah dibuat dari bahan kedap air, tidak
mudah berkarat. Mempunyai tutup dan memakai
kantong plastik khusus untuk sisa-sisa bahan makanan
dan makanan jadi yang cepat membusuk.
b. Tersedia pada setiap tempat / ruang yang memproduksi
sampah.
5. Tempat cuci tangan/wastafel
a.

Jumlah tempat cuci tangan untuk tamu disesuaikan
dengan kapasitas tempat duduk.
42

Universitas Sumatera Utara

b. Tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun cair dan
alat pengering.
Tabel 2.3 Jumlah tempat cuci tangan/wastafel berdasarkan kapasitas tempat duduk
Kapasitas Tempat Duduk

Jumlah Wastafel/buah

1-60 orang

1

61-120 orang

2

121-200 orang

3

Setiap penambahan 150 orang ditambah 1 buah

6. Tempat mencuci peralatan
a.

Terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat dan
mudah dibersihkan.

b. Bak pencucian sedikitnya terdiri dari 3 bilik / bak
pencuci yaitu mengguyur, menyabun, dan membilas.
7. Tempat pencucian bahan makanan.
a.

Terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat, dan
mudah dibersihkan.

8. Fasilitas penyimpanan pakaian (locker) karyawan
a. Terbuat dari bahan yang kuat, aman, mudah dibersihkan
dan tertutup rapat
b. Locker untuk pria dan wanita dibuat terpisah.
D. Fasilitas Pengelola
1. Berdasarkan peraturan ketenagakerjaan :
a. Ruang kerja minimum 8 m2

43

Universitas Sumatera Utara

b. Ruang gerak bebas masing-masing karyawan minimum
1.5 m2
c. Ruang udara minimum 12 m2 pada ruang beraktifitas
duduk dan 15 m2 pada ruang beraktifitas gerak.
2. Berdasarkan “Peraturan Keamanan untuk Tempat Kerja
Perkantoran”, untuk kantor ruangan sel/ kecil minimum
8-10 m, ruang kantor besar minimum 12-15 m2
3. Lebar minimum jendela adalah 1.25 m

II.4.4 Studi Banding Arsitektur yag Mempunyai Fungsi Sejenis
II.4.4.1 Hotel Bisnis
1. Riverchase Galleria ( Wynfrey Hotel )
Riverchase Galleria (gambar 2.2) berlokasikan di 35244 Birmingham,
Hoover, Alabama dengan luas lahan sekitar 512.000 m2 dengan fungsi
sebagai hotel, kantor, dan retail dimana Galleria Mall (2 lantai), Wynfrey
Hotel (15 lantai), Galleria Tower (17 lantai).

Gambar 2.13 Site Plan Riverchase Galleria
1. Terdapat kantor seluas ±34.839m2 setinggi 17 lantai pada Galleria Tower
44

Universitas Sumatera Utara

2.

Terdapat retail seluas ±160.000m2 terdapat menyebar pada 2 lantai mall

3. Terdapat hotel seluas dengan kapasitas 330 kamar dan jumlah lantai 15
4. Entrance ke mall dapat diakses melalui pedestrian yang menghubungkan
area parkir ke mall antara toko, lift dari Galleria Tower dan Wynfrey
Tower..Hotel bintang 4 ini memiliki jumlah lantai 15, dengan 330 kamar,
12 di antaranya adalah suite dan lobby terletak di lantai 1. Kamar standar
seluas 34,2 m2 dan kamar tipe suite seluas 90 sampai 162 m2 dapat dilihat
pada gambar 2.13 di bawah ini.

Gambar 2.14 Suasana Kamar Wynfrey Hotel
Terdapat 10 jenis tipe ruang pertemuan berkapasitas 10 sampai 1200
orang . Ruang pertemuan tersebut mencapai 2.800 m2 sehingga pertemuan
maupun pameran dapat diselenggarakan di dalamnya . Ballroom sendiri
mampu menampung 800 tamu untuk banquet , 1200 tamu dengan tempat
duduk teater dan 1200 tamu untuk resepsi . Adapun denah ruang pertemuan
Wynfrey Hotel dapat dilihat pada gambar 2.15 dan gambar 2.16.

45

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.15 Denah Ruang Pertemuan Wynfrey Hotel Lantai 1

Gambar 2.16 Denah Ruang Pertemuan Wynfrey Hotel Lantai 2

Metode Perancangan pada Riverchase Galleria :
1.

Bagian atap mall menggunakan skylight sehingga cahaya bisa masuk ke
dalam mall pada siang hari sebagai bentuk penghematan terhadap energy
listrik

2.

Pemisahan bangunan menurut fungsinya, lobby menjadi terletak di tiap
lantai 1 bangunan, tetapi baik hotel maupun kantor memiliki akses ke mall
46

Universitas Sumatera Utara

3.

Beberapa anchor magnet merupakan penarik utama dalam mall

2. Crowne Plaza Hotel Dubai
Crowne Plaza Hotel Dubai ( gambar2.6 ) berlokasikan di Sheikh Zayed Rd,Dubai
,UAE dengan memiliki fungsi sebagai hotel, dan retail dengan jumlah lantainya 20
lantai

Gambar 2.17 Crowne Plaza Hotel Dubai

1.

Hotel mempunyai 572 kamar

2.

Terdapat 3 pilihan kamar yaitu Guest Room (29 m2), Executive Room (42
m2), dan Suites (80 m2)

3.

Terdapat 4 jenis ruang pertemuan yang berbeda-beda tergantung
kapasitasnya, yaitu Al Jumairah, Al Majlis, Al Safa, dan Al Dhiyafah

4. Selain terdapat 4 jenis ruang pertemuan juga terdapat Auditorium dengan
kapasitas 500
orang berbentuk theatre
5.

Ruang Pertemuan pada umumnya terletak di lantai 2 dan lantai 3
47

Universitas Sumatera Utara

6.

Terdapat kolam renang outdoor di lantai 3

7.

Terdapat fitness center, gym, dua lapangan squash, sauna, dan ruang
massage, studio areobik

a. Hotel mempunyai 572 kamar dengan 3 jenis pilihan kamar sebagai berikut
:
1. Guest Room ( 560 kamar )
Memiliki luas 29 m2 dengan fasilitas tempat duduk dan tempat kerja yang
tidak terpisah dari kamar tamu dapat dilihat pada gambar 2.8 di bawah ini.

Gambar 2.18 Guest Room Crowne Plaza Hotel Dubai
2. Executive Club Room ( 10 kamar )
Memiliki luas 42 m2 dengan fasilitas tempat duduk dan tempat kerja yang
tidak terpisah dari kamar tamu dapat dilihat pada gambar 2.8 di bawah ini

Gambar 2.19 Kamar Executive Club Room

48

Universitas Sumatera Utara

3. Suites ( 2 kamar )
Memiliki luas 80 m2 dengan fasilitas Jacuzzi , ruang tamu dan ruang kerja
yang terpisah dapat dilihat pada gambar 2.20 di bawah ini

Gambar 2.20 Kamar Suites Crowne Plaza Hotel Dubai
Adapun lobby dari Crowne Plaza Hotel Dubai dapat dilihat pada gambar 2.21 di
bawah ini.

Gambar 2.21 Lobby Crowne Plaza Hotel Dubai
Data ruang pertemuan pada Crowne Plaza Hotel Dubai dapat dilihat pada
tabel 2.2 Emirates Auditorium adalah ruangan yang luas dengan 522 m2 dan
berisikan 500 tempat duduk dengan perlengkapan audio visual dan pencahayaan.
Auditorium ini juga lingkungan bebas dari merokok, Auditorium ini biasanya
digunakan untuk produksi music dan theatre selain presentasi bisnis formal.

49

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.4 Data Ruang Pertemuan Crowne Plaza Hotel Dubai

Selain auditorium, Crowne Plaza Dubai juga menawarkan berbagai ruang
meeting dengan perlengkapan audio visual, akses internet, dan video conference,
Al Jumeirah Ballroom dengan 1.125 m2 dengan kapasitas sampai 1.800 tamu.
Ballroomnya juga dapat dibagi dengan partisi soundproof menjadi 3 bagian untuk
konferensi yang lebih kecil. Bersebelahan dengan ballroom ini terdapat foyer yang
berfungsi sebagai area fungsional untuk mendukung acara yang lebih besar dan
mampu menampung 700 orang.
Metode Perancangan yang ditemukan pada Crowne Plaza Hotel Dubai :
1. Ruang Pertemuan terdapat pada lantai 2 dan 3
2. Ruang Pertemuan yang sejenis didesain berdekatan dan penyekatnya
menggunakan partisi sound proofing yang bisa digeser sehingga apabila
diperlukan ruangan yang lebih besar bisa dimanfaatkan secara optimal
50

Universitas Sumatera Utara

3. Banyaknya pilihan ruang pertemuan tergantung kapasitas yang dibutuhkan.
II.4.4.2 Pasar Kuliner
1. Mercat Santa Caterina, Barcelona
Mercat Santa Caterina (Market Holy Catherine) terdapat di
Barcelona. Direnovasi secara keseluruhan oleh arsitek Enric Miralles
and Benedetta Tagliabue dari EMBT, yang terletak pada distrik Ribera
di Ciutat Vella. Ide arsitektural yang in