Hubungan Anemia dan Kadar Vascular Endothelial Growth Factor A (VEGFA) pada Neonatus

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Anemia merupakan abnormalitas hematologi yang paling sering pada
neonatus.

Berbagai

penyebab

dari

anemia

pada

neonatus


dapat

dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu karena perdarahan, proses
hemolisis dan kegagalan atau penurunan produksi eritrosit. 1 Anemia dapat
menjadi suatu peristiwa akut yang mengancam kehidupan neonatus. Anemia
ini jika tidak ditatalaksana dengan tepat dan adekuat akan memberikan
komplikasi terhadap neonatus seperti kolaps kardiovaskuler sampai dengan
gagal nafas.2
Prevalensi anemia neonatus masih tinggi. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan di Paraguay, prevalensi anemia neonatus adalah sebesar
42,5%.3 Di Indonesia data ini belum ada.4
Pada anemia terjadi hipoksia tipe anemic hipoxia yaitu hipoksia yang
disebabkan oleh berkurangnya konsentrasi hemoglobin atau berkurangnya
jumlah sel eritrosit. Pengukuran oksigenasi jaringan secara langsung tidak
mungkin dilakukan pada sebagian besar keadaan klinis.5 Teknologi imaging
telah dikembangkan untuk mengukur hemodinamik jaringan termasuk near
infra red spectroscopy (NIRS), positron emission tomography (PET),

Universitas Sumatera Utara


magnetic resonancy imaging (MRI).6 Namun demikian pengukuran fungsi
hemodinamik bukan merupakan hal yang biasa dilakukan.7
Selama jaringan mengalami hipoksia karena anemia, hypoxic
inducible factor-1 (HIF-1) mengikat bagian regulator dari gen vascular
endothelial growth factor A (VEGFA) dan memicu ekspresi dan inisiasi gen
VEGFA, untuk membantu sel-sel endotel membentuk pembuluh darah baru
pada daerah yang mengalami hipoksia untuk memberikan suplai oksigen.
VEGFA adalah glikoprotein yang merupakan regulator utama dari proses
angiogenesis yang meningkatkan migrasi sel endotel menuju daerah yang
mengalami hipoksia.8 Peningkatan transkripsi gen VEGFA ini terjadi dalam
waktu 24 - 120 jam setelah terjadi anemia. Ekspresi VEGFA ini menetap
untuk waktu yang lama dibandingkan dengan HIF-1.9 Saat ini belum ada
parameter yang efektif dalam mendeteksi terjadinya hipoksia jaringan.
Peningkatan kadar VEGFA ini menggambarkan indikator yang bermanfaat
secara klinis pada anemia neonatus.10

1.2. Perumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan

antara anemia dan kadar VEGFA


pada

neonatus?

Universitas Sumatera Utara

1.3. Hipotesis
Terdapat hubungan antara anemia dan kadar VEGFA pada neonatus

1.4. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan anemia dan kadar VEGFA pada neonatus
cukup bulan dan kurang bulan.

1.5 Manfaat Penelitian
1. Di bidang akademik / ilmiah : meningkatkan pengetahuan tentang
komplikasi anemia pada neonatus dengan pemeriksaan kadar VEGFA.
2. Di bidang pengembangan penelitian : dapat dijadikan dasar perlu atau
tidaknya untuk melakukan transfusi eritrosit pada neonatus yang
menderita anemia.


Universitas Sumatera Utara