Hubungan Usia Ibu dengan Komplikasi Kehamilan di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Tahun 2014-2015 Chapter III VI

21



BAB III

KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Teori
Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka kerangka teori dalam penelitian ini
adalah :

Rokok dan
alhohol

Nutrisi

Infeksi

Usia

Paritas


Riwayat
kelainan
obstetrik

Komplikasi Kehamilan

Plasenta Previa

Preeklampsia

Pertumbuhan Janin
Terhambat (PJT)

- Plasenta previa
totalis
- Plasenta previa
parsialis
- Plasenta previa
marginalis
- Plasenta previa letak rendah


- Tipe simetris
- Tipe asimetris

- Preeklampsia ringan
- Preeklampsia berat

Ibu : gangguan
serebral, eklampsia,
sindroma HELLP,
edema pulmonum,
gagal ginjal akut.
Bayi : PJT, kelahiran
prematur.

- Perdarahan dan syok
- Plasenta akreta/
inkreta/ perkreta
- Kelahiran premature
- Gawat janin


Gambar 3.1. Kerangka teori penelitian

Universitas Sumatera Utara

22



3.2. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penilitan, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan
usia ibu dengan komplikasi kehamilan pada ibu yang melakukan persalinan di RSUP
H Adam Malik Medan periode Januari 2014 – Desember 2015 , maka kerangka konsep
yang terbentuk adalah sebagai berikut :
Variable independen

Variabel dependen

Plasenta Previa


Preeklampsia

Pertumbuhan
Janin Terhambat
(PJT)

Komplikasi Kehamilan

Usia Ibu

Gambar 3.2. Kerangka konsep penelitian
3.3. Hipotesis
Hipotesis untuk penelitian ini adalah terdapat hubungan usia ibu dengan
komplikasi kehamilan pada ibu yang melakukan persalinan di RSUP H. Adam Malik
Medan periode Januari 2014 – Desember 2015.

Universitas Sumatera Utara

23




BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik, yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan usia ibu dengan komplikasi kehamilan di RSUP H Adam Malik
Medan periode tahun 2014-2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan crosssectional dengan menggunakan data rekam medik, dimana obyek penelitian hanya
diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel
obyek pada saat pemeriksaan dengan cara pendekatan dan pengumpulan data sekaligus
pada satu saat.28
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian
4.2.1. Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di RSUP H Adam Malik Medan.
4.2.2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus - Oktober 2016.
4.3. Populasi dan Sampel
4.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah sejumlah subyek besar yang mempunyai
karakteristik tertentu. Karakteristik subjek ditentukan sesuai dengan ranah dan tujuan

penelitian.29 Populasi untuk penelitian ini adalah seluruh Ibu yang melakukan
persalinan dan tercatat pada rekam medik di RSUP H Adam Malik Medan pada tahun
2014 – 2015.
4.3.2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah consecutive sampling.
Pada consecutive sampling, semua subjek yang memenuhi kriteria pemilihan
dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi.

Universitas Sumatera Utara

24



Consecutive sampling ini merupakan jenis non- probability sampling yang paling baik,
dan sering merupakan cara termudah. Dengan menggunakan teknik tersebut, maka
populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dilakukan penelitian yang memenuhi
kriteria inklusi dijadikan sebagai sampel penelitian.30

Penentuan jumlah sampel dihitung dengan menggunakan rumus tunggal untuk

estimasi proporsi suatu populasi :
�=

�� % ��
�%

P

= Proporsi dari keadaan yang akan dicari (dari pustaka)

Q

= 1-P



= Nilai Z pada tingkat kemaknaan (ditetapkan)

d


= Tingkat ketepatan absolute yang dikehendaki (ditetapkan)

Tingkat kemaknaan yang akan digunakan adalah 95% = 1,96 dan tingkat ketetapan
absolut yang dikehendaki adalah 10% = 0,1. Dari penelitian sebelumnya diambil
proporsi dari keadaan yang akan dicari sebesar 0,362 untuk plasenta previa8, 0,161
untuk preeklampsia9 dan 0,198 untuk PJT10
Dengan menggunakan rumus diatas maka didapatkan jumlah sampel minimal :
a. Plasenta previa

�=

),+,- / 0,1,% / ()30,1,%)
0,)-

= 88,72

b. Preeklampsia

�=


),+,- / 0,),) / ()30,),))
0,)-

= 51,89

c. PJT

�=

),+,- / 0,)+5 / ()30,)+5)
0,)-

= 61

Universitas Sumatera Utara

25




Dari perhitungan rumus diatas, digunakan hasil perhitungan tertinggi sebagai
jumlah sampel minimal untuk penelitian ini yaitu sebesar 89 pasien.
4.3.3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
a. Kriteria inklusi
Ibu yang melakukan persalinan dan didiagnosa plasenta previa dan/atau
preeklampsia dan/atau PJT, serta tercatat pada rekam medik di RSUP H Adam Malik
Medan pada tahun 2014 – 2015.
b. Kriteria Eksklusi
Pasien dengan data rekam medik yang tidak lengkap.
4.4. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari rekam
medik yang berada di ruangan khusus penyimpanan rekam medik di RSUP H Adam
Malik Medan.
Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu pada tahap awal peneliti
mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan yaitu
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, kemudian permohonan izin yang
diperoleh akan dikirim ke bagian diklat RSUP H Adam Malik. Setelah mendapat izin
peneliti mengumpulkan data penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dengan melihat rekam medik semua pasien yang melahirkan di Bagian Obstetri dan
Ginekologi.

Data yang dikumpulkan adalah data mengenai usia ibu yang melahirkan dan
komplikasi kehamilan yang meliputi plasenta previa, preeklampsia, dan pertumbuhan
janin terhambat (PJT).
4.5. Pengolahan dan Analisa Data
Data yang terkumpul akan diolah dengan aplikasi SPSS (Statistical Package for the
Social Science) lalu dianalisa secara analitik. Analisis data yang digunakan untuk
melihat hubungan variabel independen terhadap masing-masing variable dependen

Universitas Sumatera Utara

26



adalah dengan menggunakan uji statistik Chi-Square.

4.6. Definisi Operasional
1. Variabel
Definisi operasional

: Usia Ibu
: Umur setiap wanita yang melakukan persalinan yang
tercatat pada rekam medik di RSUP H Adam Malik
Medan tahun 2014-2015 dengan hasil ukur yang
digolongkan

menjadi

3

kategori

yang

diambil

berdasarkan ketentuan POGI terhadap kerentanan
mengalami komplikasi kehamilan
Cara Ukur

: Observasi

Alat Ukur

: Data rekam medik

Hasil ukur

: 1. Ibu berusia 24.18,19

Cara Ukur

: Observasi

Alat Ukur

: Data rekam medik

Hasil ukur

: Ibu yang memiliki janin yang didiagnosa PJT dan tidak
memiliki janin yang didiagnosa PJT.

Skala ukur

: Nominal

Universitas Sumatera Utara

28



4.7. Jadwal Penelitian
Bulan
No

Kegiatan

1

Pengajuan Judul

2
3
4

5

6

Maret
2016

April
2016

Mei
2016

Juni
2016

Agustus –
Oktober
2016

November–
Desember
2016

Studi
Kepustakaan
Survei Awal
Pegumpulan
Data
Pengolahan dan
Analisis Data
Laporan Hasil
Penelitian
Tabel 4.1 Jadwal Penelitian










Universitas Sumatera Utara

29



BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1.

Hasil Penelitian

5.1.1

Deskripsi lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan
Bunga Lau no. 17, kelurahan Kemenangan Tani, kecamatan Medan Tuntungan. RSUP
Haji Adam Malik mulai berfungsi sejak tanggal 17 Juni 1991 dengan pelayanan rawat
jalan, dan untuk pelayanan rawat inap mulai berfungsi tepatnya pada tanggal 2 Mei
1992. Rumah sakit ini mulai beroperasi secara total pada tanggal 21 Juli 1993 yang
diresmikan oleh mantan Presiden RI, H. Soeharto.
RSUP H. Adam Malik merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes
No.355/ Menkes/ SK/ VII/ 1990. Dengan predikat rumah sakit kelas A, RSUP H. Adam
Malik Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga
kesehatan yang kompeten. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik juga merupakan rumah
sakit rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Sumatera Utara, Aceh,
Sumatera Barat dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang
sangat bervariasi. Pada tanggal 6 September 1991, berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 502/ Menkes/ IX/ 1991 RSUP H. Adam Malik Medan ditetapkan
sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
RSUP H. Adam Malik Medan juga memiliki ruangan Rekam Medis yang
digunakan untuk menyimpan data-data rekam medis semua pasien yang berobat di
rumah sakit ini. Di ruangan Rekam Medis inilah lokasi pengambilan data pada
penelitian ini dilakukan.
5.1.2 Distribusi frekuensi
Berdasarkan data komputerisasi, total pasien yang melahirkan di RSUP H. Adam
Malik periode 2014-2015 berjumlah 931, yaitu 507 pasien melahirkan pada tahun 2014

Universitas Sumatera Utara

30



dan 424 pada tahun 2015. Dari keseluruhan pasien yang melahirkan pada periode 20142015 ditemukan sebanyak 283 pasien yang mengalami komplikasi kehamilan.
Berdasarkan ketersediaan rekam medik dan penyesuaian kriteria inklusi dan eksklusi
maka rekam medik yang memenuhi ketentuan berjumlah 93 kasus diantaranya 31 kasus
plasenta previa, 43 kasus preeklampsia dan 19 kasus PJT. Nilai ini memenuhi
ketentuan besar sampel minimal yaitu 89 kasus, dan telah diambil seluruhnya untuk
meningkatkan akurasi hasil penelitian ini.
Gambaran distribusi frekuensi masing-masing variabel bebas dan variabel terikat dapat
dilihat sebagai berikut :
A. Distribusi Usia yang Mengalami Komplikasi Kehamilan
Untuk melihat distribusi usia yang mengalami komplikasi kehamilan pada ibu yang
melahirkan di RSUP H. Adam Malik periode tahun 2014-2015 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi berdasarkan Usia Ibu
Kelompok Usia (Tahun)

Frekuensi

Persentase

< 20

0

0%

20 - 34

27

29%

≥ 35

66

71%

Total

93

100%

Dari tabel 5.1. dapat dilihat bahwa ibu yang mengalami komplikasi kehamilan di
RSUP H. Adam Malik periode 2014-2015, sebanyak 27 orang (29%) termasuk
kelompok usia 20-34 tahun, dan 66 orang (71%) termasuk kelompok usia ≥35 tahun,
serta tidak didapatkan ibu dengan usia 0,05) yang berarti tidak ada
hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan plasenta previa.
B. Hubungan usia ibu dengan preeklampsia
Tabel 5.7. Analisis Hubungan Usia Ibu dengan Kejadian Preeklampsia
Preeklampsia
Kelompok
Usia
(Tahun)

n

%

n

%

n

%

20 – 34

8

29,6%

19

70,4%

27

100%

≥ 35

35

53,0%

31

47,0%

66

100%

Total

43

93

100%

Ya

Total

Tidak

50

p Value

0,040

Chi square, α=0,05

Universitas Sumatera Utara

35



Dari tabel 5.7. dapat dilihat bahwa ibu dengan kelompok usia 20-34 tahun yang
mengalami preeklampsia yaitu sebanyak 8 orang (29,6%) dan yang tidak mengalami
preeklampsia sebanyak 19 orang (70,4%). Sedangkan ibu dengan kelompok usia ≥35
tahun merupakan frekuensi terbanyak mengalami preeklampsia yaitu sebanyak 35
orang (53,0%) dan yang tidak mengalami preeklampsia sebanyak 31 orang (47,0%).
Dari analisis hubungan usia ibu dengan kejadian preeklampsia didapatkan nilai
p=0,040 (p0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan
antara usia ibu dengan kejadian PJT.
Berdasarkan hasil analisa data dengan uji statistic Chi-Square terhadap variabel

Universitas Sumatera Utara

36



independen dengan masing-masing variabel dependen, hasil analisa data hubungan
usia ibu dengan plasenta previa didapatkan nilai p= 0,146 yang berarti H0 diterima,
analisa data hubungan usia ibu dengan preeklampsia didapatkan nilai p= 0,040 yang
berarti H0 ditolak dan analisa data hubungan usia ibu dengan PJT didapatkan nilai p=
0,400 yang berarti H0 diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan
antara usia ibu dengan komplikasi kehamilan yaitu preeklampsia, sementara tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan plasenta previa dan PJT di
RSUP H. Adam Malik pada tahun 2014-2015.
5.2.

Pembahasan
Akhir - akhir ini , mengejar pendidikan dan karir telah membuat banyak perempuan

menunda hamil dan melahirkan anak sampai mereka berada di usia 30-an . Tren ini
telah mengakibatkan peningkatan jumlah wanita berusia 35 tahun ke atas mengalami
kehamilan pertama mereka.11 Penelitian menyebutkan bahwa dalam beberapa tahun
terakhir pasangan di negara-negara industri memilih untuk menunda perkawinan dan
melahirkan anak sehingga terdapatnya banyak ibu hamil berusia tua yang rentan
mengalami berbagai komplikasi kehamilan.27
Dari hasil penelitian yang di lakukan di RSUP H. Adam Malik Medan tahun
2014-2015 yang terdiri 93 sampel didapatkan bahwa ibu hamil dengan usia 20-34 tahun
sebanyak 27 orang (29%), ibu dengan usia ≥35 tahun sebanyak 66 orang (71%), serta
tidak didapatkan ibu dengan usia 30 tahun telah
meningkat dalam 20 tahun terakhir. Dan saat ini, 11% kelahiran pertama terjadi pada
wanita berusia ≥ 35 tahun. Tren untuk menunda hamil dan melahirkan anak juga terjadi
di Eropa Barat, Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.31 Di negara maju seperti
Finlandia, pada tahun 1997, 8,3% dari ibu hamil merupakan wanita dengan usia di atas
35 tahun. Pada tahun 2007, ini meningkat menjadi 10,4%. Situasi ini sangat sebanding

Universitas Sumatera Utara

37



dengan Swedia, dimana pada tahun 2007, 10% dari ibu hamil berusia 35 tahun atau
lebih tua.32
Penelitian yang dilakukan di RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado juga
menunjukan hal yang sama dimana pada penelitian tersebut diperoleh jumlah
persalinan tahun 2011 yaitu sebanyak 4155 kasus persalinan. Pada usia ≥ 35 tahun
diperoleh 846 kasus (20,36%). Jumlah persalinan pada usia > 35 tahun juga mengalami
peningkatan sebesar ±2 kali lipat di dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan
pada tahun 2010 di RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dan RSUP Dr. M. Jamil
Padang. Pada penelitian yang dilakukan di RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
jumlah persalinan tahun 2010 adalah sebanyak 2612 kasus persalinan.Dan pada
penelitian yang dilakukan di RSUP Dr. M. Jamil Padang diperoleh sebanyak 346 kasus
persalinan (12,3%) pada usia ≥ 35 tahun dari total 2810 kasus persalinan.33
Dari ketiga jenis kompikasi kehamilan yang diteliti pada penelitian ini yaitu
plasenta previa, preeklampsia dan PJT ditemukan frekuensi terbanyak terdapat pada
ibu dengan kelompok usia ≥ 35 tahun. hal tersebut dikarenakan ibu dengan usia yang
lebih tua kesehatan dan kemampuan alat reproduksinya sudah menurun dan semakin
tuanya usia ibu maka usia ovum yang dihasilkan juga semakin tua.34
Hal ini sesuai dengan hasil berbagai studi yang meneliti hubungan usia ibu dengan
berbagai komplikasi kehamilan misalnya penelitian yang di lakukan di Iran pada tahun
2015 mengatakan bahwa wanita dengan usia yang lebih tua lebih sering mengalami
komplikasi kehamilan dan luaran perinatal yang merugikan dimana dari hasil
penelitian tersebut ibu dengan usia diatas 35 tahun memiliki angka kejadian yang lebih
tinggi pada kejadian preeklampsia (p