Deteksi Protein C-myc Pada Jaringan Uterus Mencit (Mus musculus L.) Dengan Metode

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sekarang ini jumlah penderita kanker di seluruh dunia semakin meningkat, di
Indonesia masalah penyakit kanker hampir 70% ditemukan dalam keadaan
stadium lanjut. Kanker merupakan penyakit dengan penyebab multifaktor yang
terbentuk dalam jangka waktu yang lama dan mengalami kemajuan melalui
stadium yang berbeda-beda (Oemiati et al, 2011). Salah satu faktor terjadinya
kanker adalah terjadinya mutasi pada salah satu protein yang terlibat pada proses
proliferasi sel yaitu protein c-myc.
Protein c-myc berfungsi sebagai master regulator dari metabolisme sel dan
proliferasi. Dalam keadaan normal c-myc tergantung pada stimulasi mitogenik
untuk ekspresi dan fungsinya. C-myc adalah faktor transkripsi multifungsi yang
mendorong beberapa fungsi sintetis yang diperlukan untuk pembelahan sel (Miller
et al, 2012)
Protoonkogen c-myc ditemukan lebih dari seperempat abad yang lalu
sebagai homolog selular dari onkogen yang memiliki fungsi penting dalam
diferensiasi, sintesis protein,


dan apoptosis. Ekspresi protein c-myc adalah

deregulasi pada kanker manusia dengan sejumlah mekanisme yang berbeda
termasuk translokasi kromosom, amplifikasi dan pertumbuhan yang berlebihan
(Hoffman dan Libermann, 2008)
Dalam keadaan normal ekspresi protein c-myc diatur oleh sinyal
mitogenik c-myc mRNA yang sangat singkat dengan tidak adanya sinyal regulasi
positif. Penurunan transkripsi c-myc pada tingkat protein akan rendah, namun
dalam hal sel- sel tumor fungsi c-myc hampir selalu meningkat, kadang-kadang
dengan mutasi pada gen itu sendiri (Miller et al, 2012).
Protein c-myc merupakan salah satu gen yang paling sering berkaitan
dengan kanker, hal ini telah dibuktikan dari publikasi-publikasi para peneliti yang
telah melakukan riset mengenai protein c-myc, maka perlu dilakukan penelitian

2

untuk mendeteksi protein c-myc pada jaringan-jaringan tertentu yang dikaitkan
berdasarkan teori Davies (2004), yaitu bahwa adanya hubungan antara prevalensi
kanker pada jaringan dengan umur evolusi jaringan-jaringan pada tubuh, yaitu

semakin muda umur evolusi jaringan maka semakin rentan terkena penyakit
kanker demikian sebaliknya.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat keberadaan protein c-myc pada
jaringan uterus dan ovarium, teori Davis mengatakan bahwa umur evolusi dari
kedua jaringan ini berbanding terbalik yaitu jaringan ovarium memiliki umur
evolusi yang lebih tua dibandingkan dengan umur evolusi jaringan uterus.
sehingga perlu dilakukan penelitian yaitu deteksi protein c-myc pada jaringan
uterus dan jaringan ovarium. Jaringan ovarium akan dijadikan sebagai kontrol dan
akan dibandingkan ekspresi protein c-myc pada masing-masing jaringan, metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pembuatan preparat jaringan
dengan pewarnaan hematoksilin meyer

yang diakhiri dengan metode

imunohistokimia yaitu menggunakan kit imunohistokimia.

1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana perbedaan tingkat ekspresi protein c-myc pada jaringan uterus dan
ovarium mencit (Mus musculus L.) berdasarkan umur evolusi kedua organ?


1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
a.

Untuk mengetahui ekspresi protein c-myc pada jaringan uterus dan
ovarium mencit (Mus musculus L.).

b.

Untuk mengetahui perbedaan tingkat ekspresi protein c-myc pada
jaringan uterus dan ovarium mencit (Mus musculus L.).

1.4 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah
a.

Protein c-myc diekspresikan oleh sel-sel tertentu di jaringan uterus
dan ovarium mencit (Mus musculus L.)

3


b.

Ekspresi protein c-myc lebih tinggi di jaringan uterus dibandingkan di
jaringan ovarium mencit (Mus musculus L.).

1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi peneliti
selanjutnya tentang ekspresi protein c-myc pada jaringan uterus dan ovarium pada
mencit (Mus musculus L.).