Persepsi Masyarakat Terhadap Perubahan Tata Guna Lahan Lapangan Merdeka Kota Medan Chapter III VI

51

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1

Metode Penelitian
Berdasarkan hasil perumusan masalah yang ingin dipecahkan terkait persepsi

yang muncul dari masyarakat terhadap perubahan tata guna lahan Lapangan Merdeka
kedepannya maka dalam proses penelitian digunakan metode penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu
gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang (Sudjana dan Ibrahim,
1989:65). Penelitian ini memusatkan perhatian kepada pemecahan masalah-masalah
aktual sebagaimana adanya.
Beberapa batasan penelitian deskriptif adalah:
1. Menjadikan peristiwa dan kejadian yang diteliti menjadi pusat perhatian
dan kemudian mendeskripsikannya sebagaimana adanya. Pemanfaatannya
dapat juga untuk mendeskripsikan hubungan beberapa variabel.atan
temuan penelitian yang berlaku pada saat itu juga dan belum tentu relevan

digunakan untuk waktu yang akan datang. Karena itu, penelitian ini tidak
selalu menuntut adanya hipotesis;
2. Tidak menuntut adanya perlakuan atau manipulasi variabel, karena gejala
dan peristiwanya telah ada dan tinggal mendeskripsikannya;
3. Variabel yang diteliti bisa tunggal atau lebih dari satu variabel, bahkan
dapat juga menjelaskan hubungan beberapa variabel.

51

52
Langkah-langkah penelitian deskriptif meliputi:
1.

Merumuskan masalah terkait variabel yang akan diteliti yang terjadi pada
saat ini, kemudian dirumuskan menjadi beberapa indikator penelitian
yang selanjutnya dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian;

2.

Menentukan jenis data yang diperlukan baik yang bersifat kuantitatif

maupun kualitatif;

3.

Menentukan prosedur pengumpulan data terkait dengan alat pengumpul
data (tes, wawancara, kuesioner) dan sumber data/sampel/subyek
penelitian;

4.

Menentukan prosedur pengolahan data (pengumpulan, penyusunan dan
analisis data);

5.

Pengolahan data terkait dengan jenis data yang dikumpulkan. Umtuk data
kuantitatif, maka pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah
statistik deskriptif;

6.


Prosedur yang dilakukan antara lain pemeriksaan data, klasifikasi data,
tabulasi data dan penghitungan frekuensi data. Perhitungan selanjutnya
sesuai dengan statistik data (persen, rata-rata, kumulatif), visualisasi data
(tabel dan grafik) dan diakhiri dengan penafsiran data sesuai pertanyaan
penelitian.

Pada bagian akhir, pembuatan kesimpulan penelitian dengan mensintesakan
semua jawaban pertanyaan penelitian dalam suatu kesimpulan yang merangkum
permasalahan penelitian secara keseluruhan.

53

3.2

Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Jenis populasi yang digunakan dalam penelitian
ini sendiri adalah populasi terbatas berupa populasi yang mempunyai sumber data
yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya (Sugiyono
dalam Riduwan, 2008).
Sasaran studi kasus penelitian adalah masyarakat umumnya sebagai pengguna
ruang publik meliputi 100 orang responden yang terdiri dari berbagai unsur kalangan,
tingkatan usia, strata pendidikan dan tingkat penghasilan. Anggota masyarakat yaitu
penduduk Kota Medan menurut sensus penduduk tahun 2010 pada 21 kecamatan di
Kota Medan sebanyak 2.144.583 jiwa.
Kriteria populasi anggota masyarakat adalah penduduk yang telah berdomisili
minimal 10 tahun di kota Medan, mengetahui keberadaan Lapangan Merdeka Medan
serta pernah mengunjunginya dengan batas usia 26 tahun ke atas. Dengan demikian
usia terendah mayoritas responden pada tahun 2005 (saat terjadinya perubahan tata
guna lahan yang signifikan di Lapangan Merdeka) sekurangnya 18 tahun.

3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang
diteliti). Sedangkan sampel penelitian sendiri adalah sebagian dari populasi yang
diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Berdasarkan


54
penetapan populasi, maka teknik pengambilan sampel yang dipilih adalah Probability
Sampling dengan jenis Proportionate Staratified Random Sampling berupa

pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara
proporsional (Arikunto dalam Riduwan, 2008).
Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus penentuan sampel
untuk penelitian survei oleh Slovin (1992) dalam Notoatmodjo (2003), sebagai
berikut:
n

N
N  (d ) 2  1

……………………….. (3.1)

Dimana:
N = Besar Populasi
n = Besar Sampel
d = Tingkat Kepercayaan (0,1)


n

2.144.583
2.144 .583  (0,1) 2  1

………………….. (3.2)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka jumlah sampel yang diteliti
sebesar 99,9 orang, digenapkan menjadi 100 orang. Pengambilan sampel dengan
teknik simple random sampling. Menentukan jumlah sampel setiap kecamatan
dilakukan dengan metode proporsional (Tabel 3.1).

55
Tabel 3.1 Distribusi Sampel Menurut Kecamatan
Jumlah
Penduduk
1 Medan Tuntungan
70.851
2 Medan Johor

117.509
3 Medan Amplas
116.433
4 Medan Denai
141.491
5 Medan Area
110.465
6 Medan Kota
85.228
7 Medan Maimun
58.501
8 Medan Polonia
54.019
9 Medan Baru
44.708
10 Medan Selayang
86.628
11 Medan Sunggal
111.894
12 Medan Helvetia

146.988
13 Medan Petisah
68.875
14 Medan Barat
79.975
15 Medan Timur
115.137
16 Medan Perjuangan
106.874
17 Medan Tembung
143.358
18 Medan Deli
151.745
19 Medan Labuhan
108.108
20 Medan Marelan
128.023
21 Medan Belawan
97.773
Jumlah

2.144.583
Sumber: Hasil Analisa
No

Kecamatan

Proporsi
70.851/2.144.583 x 100
117.509/2.144.583 x 100
116.433/2.144.583 x 100
141.491/2.144.583 x 100
110.465/2.144.583 x 100
85.228/2.144.583 x 100
58.501/2.144.583 x 100
54.019/2.144.583 x 100
44.708/2.144.583 x 100
86.628/2.144.583 x 100
111.894/2.144.583 x 100
146.988/2.144.583 x 100
68.875/2.144.583 x 100

79.975/2.144.583 x 100
115.137/2.144.583 x 100
106.874/2.144.583 x 100
143.358/2.144.583 x 100
151.745/2.144.583 x 100
108.108/2.144.583 x 100
128.023/2.144.583 x 100
97.773/2.144.583 x 100

Jumlah
Sampel
3
6
5
7
5
4
3
2
2

4
5
7
3
4
5
5
7
7
5
6
5
100

Dari Tabel 3.1 dapat dilihat keterwakilan responden secara proporsional
mewakli masyarakat seluruh kecamatan yang ada di Kota Medan. Dengan demikian,
penelitian ini mencoba menjaring persepsi masyarakat Kota Medan secara
menyeluruh tentang Perubahan Tata Guna Lahan Lapangan Merdeka Medan.

56

3.3

Teknik Pengumpulan Data

3.3.1

Pengumpulan data primer
Pengumpulan data primer dilakukan melalui:
1. Penjaringan responden sendiri dilakukan di lokasi sekitar kantor
kecamatan maupun kantor-kantor kelurahan di kecamatan yang ada;
2. Penyebaran kuesioner yang dilakukan bertujuan sebagai alat dan sekaligus
teknik pengumpulan data yang berisi sederet pertanyaan dalam wujud
konkrit. Penyusunan kuesioner dilakukan dalam bentuk pertanyaan
tertutup. Yang dimaksud dengan pertanyaan tertutup adalah pertanyaan
yang membawa responden ke jawaban yang alternatifnya sudah ditetapkan
sebelumnya, sehingga responden tinggal memilih pada kolom yang sudah
disediakan dengan memberi tanda „x’ (Arikunto, 1998).
3. Observasi dengan cara melakukan kegiatan peninjauan atau pegecekan ke
lapangan untuk mendapatkan informasi langsung di lapangan.

3.3.2 Pengumpulan data sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui:
1. Kutipan dokumen-dokumen terkait untuk memperoleh data sekunder
seperti dokumen-dokumen peraturan pemerintah tentang penataan kota
dan data umum Kota Medan dalam angka, foto dokumentasi dari berbagai
sumber serta laporan atau tulisan lain yang bersifat informatif baik dari
media massa, buku literatur, internet dan informasi lainnya yang
bermanfaat dalam penelitian ini.

57
2. Studi kasus untuk melakukan perbandingan antara kajian-kajian teoritis
yang ada dengan suatu kasus sejenis untuk memberikan pemahaman yang
lebih tajam tentang materi melalui kasus yang terjadi, melihat sesuatu hal
yang penting yang mungkin berkembang di masa depan.

3.4

Teknik Pengolahan Data
Data dianalisis dengan statistik deskriptif dengan dibantu program SPSS

(Statistical Product and Service Solutions). Definisi statistik sendiri menurut Sudjana
adalah kumpulan data, bilangan maupun nonbilangan yang disusun dalam tabel atau
diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan (Khotimah, 2007).
Dalam analisis data dibedakan tingkatannya yaitu: analisis univariat, bivariat, dan
multivariat. Analisis univariat merupakan analisis setiap variabel yang dinyatakan
dengan sebaran frekuensi, baik secara angka-angka mutlak maupun secara persentase,
disertai dengan penjelasan kualitatif.

3.5

Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil pengisian kueisioner adalah data kuantitatif.

Untuk mengubah data kuantitatif menjadi data kualitatif dengan menggunakan “Skala
Likert” (Singarimbun, 1995). Sedangkan data primer dan data sekunder yang

diperoleh melalui teknik wawancara, kajian dokumen dan literatur, serta observasi
lapangan dieksplanasikan secara kualitatif.
Setiap pernyataan pada kuesioner dibagi menjadi 4 kategori yaitu: Sangat
Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2), Sangat Tidak Setuju (1). Berdasarkan

58
pemahaman masalah penelitian dan kajian pustaka yang dilakukan,

maka telah

dirumuskan 7 variabel penelitian untuk megetahui persepsi masyarakat terkait dengan
aspek ekonomi, sosial, lingkungan dan budaya yaitu: (1) Persepsi masyarakat
terhadap aktivitas ekonomi di Lapangan Merdeka Medan selama ini; (2) Persepsi
masyarakat terhadap terjadinya degradasi sosial akibat perubahan tata guna lahan; (3)
Persepsi masyarakat terhadap keamanan di Lapangann Merdeka sebagai ruang publik
akibat perubahan tata guna lahan; (4) Persepsi masyarakat akan kelangsungan
Lapangan Merdeka sebagai ruang publik akibat perubahan tata guna lahan; (5)
Persepsi masyarakat tentang kualitas dan kenyamanan lingkungan akibat perubahan
tata guna lahan; (6) Persepsi Masyarakat terhadap hilangnya identitas Lapangan
Merdeka akibat perubahan tata guna lahan; (7) Persepsi masyarakat tentang rencana
perubahan tata guna lahan.
Selanjutnya pertanyaan-pertanyaan kuesioner telah disusun berdasarkan
ketujuh variabel penelitian yang disebutkan di atas untuk mengetahui persepsi
masyarakat terhadap perubahan tata guna lahan di Lapangan Merdeka Medan.

59

BAB IV
GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

4.1

Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Kota Medan
Kota Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun
1590. John Anderson, orang Eropa pertama yang mengunjungi Deli pada tahun 1833
menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200
orang dan dinyatakan sebagai tempat kediaman Sultan Deli. Pada tahun 1883, Medan
telah menjadi kota yang penting di luar Jawa terutama setelah pemerintah kolonial
Belanda pada tahun 1863 mulai membuka kebun tembakau yang sempat menjadi
primadona Tanah Deli. Sejak itu perekonomian terus berkembang sehingga Medan
menjadi kota pusat pemerintahan dan perekonomian di Sumatera Utara.

4.1.2 Letak geografis dan administratif wilayah
Kota Medan sebagai ibu kota provinsi Sumatera Utara merupakan pusat
pemerintahan, pendidikan, kebudayaan dan perdagangan. Terletak di pantai Timur
Sumatera dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara

: Selat Malaka

Sebalah Selatan

: Kabupaten Deli Serdang

Sebelah Timur

: Kabupaten Deli Serdang

Sebelah Barat

: Kabupaten Deli Serdang

59

60
Secara geografis Kota Medan terletak pada 3,30°-3,43° LU dan 98,35°-98,44°
BT dengan topografi cenderung miring ke Utara. Sebelah Barat dan Timur Kota
Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli dan Serdang. Di sebelah Utara berbatasan
dengan Selat Malaka. Letak yang strategis ini menyebabkan Medan berkembang
menjadi pintu gerbang kegiatan perdagangan barang dan jasa baik itu domestik
maupun internasional. Kota Medan beriklim tropis basah dengan curah hujan rata-rata
2000-2500 mm per tahun. Suhu udara di Kota Medan berada pada maksimum 32,4°C
dan minimum 24°C. Luas wilayah Kota Medan adalah 265,10 km2 terdiri dari 21
kecamatan dan 151 kelurahan.

4.1.3

Kependudukan
Jumlah penduduk Kota Medan tahun 2011 berdasarkan data dari Kantor

Statistik Kota Medan adalah 2.144.583 jiwa dengan jumlah rumah tangga (KK)
sebanyak 477.322 KK dan kepadatan penduduk rata-rata 8.001 jiwa/km2. Daerah
terpadat penduduknya adalah Kecamatan Perjuangan yaitu 25.844 jiwa/km2 (luas
wilayah 40,9 km2). Sedangkan Kecamatan Labuhan merupakan daerah yang jarang
penduduknya, yaitu 2.916 jiwa/km2 (luas wilayah: 36,67 km2). Tabel 4.1 menjelaskan
jumlah penduduk Kota Medan berdasarkan kecamatan.

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan
No
1.
2.
3.
4.
5.

Kecamatan
Medan Tuntungan
Medan Johor
Medan Amplas
Medan Denai
Medan Area

Jumlah
70.851
117.509
116.433
141.491
110.465

61
Tabel 4.1 (Lanjutan)
No
Kecamatan
6.
Medan Kota
7.
Medan Maimun
8.
Medan Polonia
9.
Medan Baru
10.
Medan Selayang
11.
Medan Sunggal
12.
Medan Helvetia
13.
Medan Petisah
14.
Medan Barat
15.
Medan Timur
16.
Medan Perjuangan
17.
Medan Tembung
18.
Medan Deli
19.
Medan Labuhan
20.
Medan Marelan
21.
Medan Belawan
Kota Medan
Sumber: BPS Kota Medan 2011

Jumlah
85.228
58.501
54.019
44.708
86.628
111.894
146.988
68.875
79.975
115.137
106.874
143.358
151.745
108.108
128.023
97.773
2.144.583

Tabel 4.2 diketahui bahwa penduduk terbanyak pada kelompok umur 15-44
tahun terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 578.299 orang (54,5%) dan perempuan
sebanyak 612.168 orang (56,5%). Sedangkan jumlah bayi (< 1 tahun), laki-laki
sebanyak 19.100 orang (1,8 %) dan perempuan sebanyak 18.419 orang (1,7 %). Anak
balita 1-4 tahun, laki-laki berjumlah 88.071 orang (8,3 %) dan perempuan sebanyak
83.428 orang (7,7 %).

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kota Medan Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin
Kelompok Umur
Laki-laki
%
Perempuan
%
50 tahun (Dewasa tua)
7
7,0
Jumlah
100
100,0
Sumber: Hasil Analisa

Tabel 5.1 dapat terlihat bahwa kelompok usia 18-25 tahun (9%), usia 26-33
tahun (61%), usia 34-50 tahun (23%), dan kelompok usia >50 tahun (7%). Kelompok
usia 26 tahun ke atas sebanyak 91 orang, yang berarti usia terendah mayoritas
responden pada tahun 2005 (saat terjadinya perubahan tata guna lahan yang
signifikan di Lapangan Merdeka) sekurangnya 18 tahun. Dengan demikian responden

73

74
dipandang memiliki pengalaman yang memadai terhadap keberadaan Lapangan
Merdeka Medan baik sebelum maupun setelah mengalami perubahan yang signifikan.

5.1.2 Jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin sebanyak (63%) laki-laki dan sebanyak (37%)
perempuan. Pada Tabel 5.2 dijelaskan bahwa responden laki-laki lebih besar
jumlahnya, dimana responden laki-laki jumlahnya 56% dan responden perempuan
jumlahnya 44%. Meskipun berdasarkan profil penduduk Kota Medan 2012 jumlah
penduduk perempuan sedikit lebih besar dari jumlah penduduk laki-laki, namun hal
ini dipandang tidak berpengaruh terhadap penelitian ini, karena perbedaannya yang
tidak terlalu besar.

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase (%)
Laki-laki
56
56
Perempuan
44
44
Jumlah
100
100,0
Sumber: Hasil Analisa

5.1.3 Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan latar belakang pendidikan terdiri dari
tamatan SD sederajat (8%), tamatan SMP (19%), tamatan SMA (37%) dan tamatan
Akademi/Perguruan Tinggi (36%). Melihat kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
karakteristik responden secara umum memiliki latar belakang pendidikan yang baik.

75
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Jumlah
Persentase (%)
Tidak sekolah
0
0
SD dan sederajat
8
8
SMP dan sederajat
19
22
SMA dan sederajat
37
37
Akademi/Perguruan Tinggi
36
36
Jumlah
100
100
Sumber: Hasil Analisa

5.1.4 Pendapatan
Karakteristik responden berdasarkan pendapatan dapat dilihat dari data
pendapatan rata-rata keluarga per bulan (Tabel 5.4). Berdasarkan data tingkat
penghasilan rata-rata keluarga per bulan sangat bervariasi yaitu di bawah
Rp.750.000,- (40%), antara Rp.750.000,- s.d Rp.1.500.000,- (29%), antara
Rp.1.500.000,- s.d Rp.3.000.000,- (14%), antara Rp.3.000.000,- s.d Rp.6.000.000,(10%) dan diatas Rp.6.000.000,- (7%). Secara umum pendapatan responden masih di
bawah UMR Kota Medan.

Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
Pendapatan
Jumlah
Persentase (%)
< Rp 750.000
40
40
Rp 750.000-Rp 1.500.000
29
29
Rp 1.500.000-Rp 3.000.000
14
14
Rp 3.000.000-Rp 6.000.000
10
10
> Rp 6.000.000
7
7
Jumlah
100
100
Sumber: Hasil Analisa

76

5.2

Persepsi Masyarakat terhadap Perubahan Tata Guna Lahan Lapangan
Merdeka
Responden dalam penelitian ini meliputi unsur masyarakat sebanyak 100

orang yang tediri dari berbagai kalangan, kelompok usia, strata pendidikan dan
tingkat penghasilan. Persepsi masyarakat terkait dengan aspek ekonomi, sosial,
budaya dan lingkungan terhadap perubahan tata guna lahan Lapangan Merdeka
sebagai ruang publik di Kota Medan.
Hasil pembahasan 27 pertanyaan kuesioner berdasarkan 7 variabel penelitian
telah ditetapkan meliputi 7 pertanyaan untuk aspek ekonomi, 7 pertanyaan untuk
aspek sosial, 7 pertanyaan untuk aspek lingkungan dan 6 pertanyaan untuk aspek
budaya dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Aspek Ekonomi.
Secara umum dari hasil kuesioner yang diperoleh dari responden dapat
dijelaskan bahwa persepsi masyarakat Kota Medan terhadap perubahan
tata guna lahan Lapangan Merdeka berdasarkan aspek ekonomi dapat
dilihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5 Hasil Kuesioner dari Aspek Ekonomi
No
Pertanyaan
N Sum
1 Apakah anda setuju Lapangan Merdeka dijadikan 100 216
sebagai tempat jualan buku/toko buku?
2 Apakah anda setuju Lapangan Merdeka dijadikan 100 248
sebagai tempat jualan jajanan 24 jam?
3 Apakah anda setuju keberadaan “Merdeka Walk” di 100 274
Lapangan Merdeka?
4 Apakah anda setuju rental mobil ada di Lapangan 100 231
Merdeka?
5 Apakah anda setuju berdirinya bangunan-bangunan 100 254
baru di Lapangan Merdeka?

Mean
2,16
2,48
2,74
2,31
2,54

77
Tabel 5.5 (Lanjutan)
No
Pertanyaan
N Sum
6 Apakah anda setuju ada aktifitas ekonomi secara 100 197
tradisional di Lapangan Merdeka?
7 Apakah anda setuju ada aktifitas ekonomi secara 100 183
modern di Lapangan Merdeka?
Sumber: Hasil Analisa

Mean
1,97
1,83

Dari ketujuh pertanyaan utama yang dimuat dalam kuesioner dapat dianalisis
dengan menggunakan skala Likert dan dijelaskan sebagai berikut:
a. Pertanyaan A.1
Apakah anda setuju Lapangan Merdeka dijadikan sebagai tempat jualan
buku/toko buku? (Tabel 5.6).

Tabel 5.6 Hasil Analisa Kuesioner Pertanyaan Pertama Aspek Ekonomi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid
1
35
33,0
35
35
2
28
26,4
28
63
3
23
21,7
23
86
4
14
13,2
14
100
Total
100
94,3
100
Missing System
6
5,7
Total
106
100,0
Sumber: Hasil Analisa
Dari hasil kuesioner pada pertanyaan pertama diketahui bahwa responden
menjawab sangat tidak setuju toko buku/atau jualan buku ada di
Lapangan Merdeka sebanyak 33% atau 35% valid sebanyak 35 orang,
kemudian tidak setuju sebanyak 26,4% atau 28% valid sebanyak 28
orang, setuju sebanyak 21,7% dan yang sangat setuju sebanyak 13,2%.
Kemudian jika dilihat jumlah skor ideal untuk item ini adalah:

78
Maksimum

= 100×4 = 400

Minimum

= 100×1 = 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden, maka responden
menjawab tidak setuju kalau ada jualan buku/toko buku di Lapangan
Merdeka. Jika dilihat secara kontinum maka persentasi persetujuan dari
responden terletak pada daerah tidak setuju. Kemudian bila digabungkan
antara tidak setuju dengan yang sangat tidak setuju maka hasilnya sebesar
63%. Secara kontinum dapat dilihat kondisi persetujuan pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1 Kontinum Hasil Analisa Pertanyaan Pertama Aspek Ekonomi

Jadi berdasarkan data dari pertanyaan 1 yang diperoleh dari 100
responden, maka dapat dikatakan bahwa jualan buku/toko buku di
Lapangan

Merdeka

tidak

disetujui

responden

sebesar:

216/400×100%=54%.
b. Pertanyaan A.2
Apakah anda setuju Lapangan Merdeka dijadikan sebagai tempat jualan
jajanan 24 jam? (Tabel 5.7).

Tabel 5.7 Hasil Analisa Kuesioner Pertanyaan Kedua Aspek Ekonomi
Valid
Cumulative
Frequency
Percent
Percent
Percent
Valid 1
8
7,5
8,0
8,0
2
46
43,4
46,0
54,0
3
36
34,0
36,0
90,0

79
Tabel 5.7 (Lanjutan)
Frequency

4
Total
Missing System
Total
Sumber: Hasil Analisa

10
100
6
106

Percent

9,4
94,3
5,7
100,0

Valid
Percent
10,0
100,0

Cumulative
Percent
100,0

Dari hasil kuesioner pada pertanyaan kedua diketahui bahwa responden
menjawab sangat setuju ada aktifitas jual jajanan 24 jam dilapanan
merdeka sebanyak 10% atau 10 orang, kemudian setuju sebanyak 36%
atau 36 orang, tidak setuju sebanyak 46% atau 46 orang, dan sangat tidak
setuju sebanyak 8% atau 8 orang.
Kemudian jika dilihat jumlah skor ideal untuk item ini adalah:
Maksimum

= 100×4 = 400

Minimum

= 100×1 = 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden, maka aktifitas jual
jajanan 24 jam di Lapangan Merdeka terletak pada daerah tidak setuju.
Secara kontinum dapat dilihat pada Gambar 5.2.

Gambar 5.2 Kontinum Hasil Analisa Pertanyaan Kedua
Aspek Ekonomi
Jadi berdasarkan data dari pertanyaan 2 yang diperoleh dari 100
responden, maka aktifitas jual jajanan selama 24 jam di Lapangan
Merdeka yaitu 248/400×100%=62%, sehingga dapat dikatakan bahwa

80
responden tidak setuju ada aktifitas jual jajanan selama 24 jam di
Lapangan Merdeka dengan persenta sebesar 62%.
c. Pertanyaan A.3
Apakah anda setuju keberadaan “Merdeka Walk” di Lapangan Merdeka?
(Tabel 5.8).

Tabel 5.8 Hasil Analisa Kuesioner Pertanyaan Ketiga Aspek Ekonomi
Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
Valid
1
6
5,7
6,0
6,0
2
31
29,2
31,0
37,0
3
46
43,4
46,0
83,0
4
17
16,0
17,0
100,0
Total
100
94,3
100,0
Missing System
6
5,7
Total
106
100,0
Sumber: Hasil Analisa
Dari hasil kuesioner pada pertanyaan ketiga diketahui bahwa responden
menjawab sangat setuju ada dengan keberadaan Merdeka Walk di
Lapangan Merdeka sebanyak 17% atau 17 orang, kemudian setuju
sebanyak 46% atau 46 orang, tidak setuju sebanyak 31% atau 31 orang,
dan sangat tidak setuju sebanyak 6% atau 6 orang.
Kemudian jika dilihat jumlah skor ideal untuk item ini adalah:
Maksimum

= 100×4 = 400

Minimum

= 100×1 = 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden, maka aktifitas
ekonomi bersifat modern di Lapangan Merdeka terletak pada daerah
setuju. Secara kontinum dapat dilihat pada Gambar 5.3.

81

Gambar 5.3 Kontinum Hasil Analisa Pertanyaan Ketiga
Aspek Ekonomi
Jadi berdasarkan data dari item 3 yang diperoleh dari 100 responden,
maka responden menyetujui ada Merdeka Walk di Lapangan Merdeka
yaitu 274/400×100%= 68,5%, sehingga dapat dikatakan bahwa responden
setuju ada Merdeka Walk di Lapangan Merdeka dengan persentase yang
sebesar 68,5%.
d. Pertanyaan A.4
Apakah anda setuju rental mobil ada di Lapangan Merdeka? (Tabel 5.9).
Tabel 5.9 Hasil Analisa Kuesioner Pertanyaan Keempat Aspek Ekonomi
Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
Valid
1
29
27,4
29,0
29,0
2
25
23,6
25,0
54,0
3
32
30,2
32,0
86,0
4
14
13,2
14,0
100,0
Total
100
94,3
100,0
Missing System
6
5,7
Total
106
100,0
Sumber: Hasil Analisa
Dari hasil kuesioner pada pertanyaan keempat diketahui bahwa responden
menjawab sangat setuju ada rental mobil di Lapangan Merdeka sebanyak
14% atau 14 orang, kemudian setuju sebanyak 32% atau 32 orang, tidak
setuju sebanyak 25% atau 25 orang, dan sangat tidak setuju sebanyak
29% atau 29 orang.
Kemudian jika dilihat jumlah skor ideal untuk item ini adalah:

82
Maksimum

= 100×4 = 400

Minimum

= 100×1 = 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden, maka aktifitas rental
mobil di Lapangan Merdeka terletak pada daerah tidak setuju. Secara
kontinum dapat dilihat pada Gambar 5.4.

Gambar 5.4 Kontinum Hasil Analisa Pertanyaan Keempat
Jadi berdasarkan data dari item 4 yang diperoleh dari 100 responden,
maka responden tidak setuju ada aktifitas rental mobil di Lapangan
Merdeka yaitu 231/400×100%= 57,75%, sehingga dapat dikatakan bahwa
responden tidak setuju ada rental mobil di Lapangan Merdeka, dengan
persentase sebesar 57,75%.
e. Pertanyaan A.5
Apakah anda setuju berdirinya bangunan-bangunan baru di Lapangan
Merdeka? (Tabel 5.10).
Tabel 5.10 Hasil Analisa Kuesioner Pertanyaan Kelima Aspek Ekonomi
Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
Valid
1
17
16,0
17,0
17,0
2
25
23,6
25,0
42,0
3
45
42,5
45,0
87,0
4
13
12,3
13,0
100,0
Total
100
94,3
100,0
Missing System
6
5,7
Total
106
100,0
Sumber: Hasil Analisa

83
Dari hasil kuesioner pada pertanyaan kelima diketahui bahwa responden
menjawab sangat setuju ada bangunan-bangunan baru di Lapangan
Merdeka sebanyak 13% atau 13 orang, kemudian setuju sebanyak 45%
atau 45 orang, tidak setuju sebanyak 25% atau 25 orang, dan sangat tidak
setuju sebanyak 17% atau 17 orang.
Kemudian jika dilihat jumlah skor ideal untuk item ini adalah:
Maksimum

= 100×4 = 400

Minimum

= 100×1 = 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden, maka pendirian
bangunan baru di Lapangan Merdeka terletak pada daerah setuju. Secara
kontinum dapat dilihat pada Gambar 5.5.

Gambar 5.5 Kontinum Hasil Analisa Pertanyaan Kelima
Aspek Ekonomi
Jadi berdasarkan data dari pertanyaan 5 yang diperoleh dari 100
responden, maka responden setuju ada bangunan-bangunan baru di
Lapangan

Merdeka

yaitu 254/400x100%=63,5%, sehingga

dapat

dikatakan bahwa responden setuju ada bangunan-bangunan baru di
Lapangan Merdeka, dengan persentase sebesar 63,5%.
f. Pertanyaan A.6
Apakah anda setuju ada aktifitas ekonomi secara tradisional di Lapangan
Merdeka? (Tabel 5.11).

84
Tabel 5.11 Hasil Analisa Kuesioner Pertanyaan Keenam Aspek Ekonomi
Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
Valid
1
41
38,7
41,0
41,0
2
29
27,4
29,0
70,0
3
22
20,8
22,0
92,0
4
8
7,5
8,0
100,0
Total
100
94,3
100,0
Missing System
6
5,7
Total
106
100,0
Sumber: Hasil Analisa
Dari hasil kuesioner pada pertanyaan keenam diketahui bahwa responden
menjawab sangat setuju ada aktifitas ekonomi secara tradisional di
Lapangan Merdeka sebanyak 8% atau 8 orang, kemudian setuju sebanyak
22% atau 22 orang, tidak setuju sebanyak 29% atau 29 orang, dan sangat
tidak setuju sebanyak 41% atau 41 orang.
Kemudian jika dilihat jumlah skor ideal untuk item ini adalah:
Maksimum

= 100×4 = 400

Minimum

= 100×1 = 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden, maka aktifitas
ekonomi secara tradisional di Lapangan Merdeka terletak pada daerah
tidak setuju. Secara kontinum dapat dilihat pada Gambar 5.6.

Gambar 5.6 Kontinum Hasil Analisa Pertanyaan Keenam Aspek Ekonomi
Jadi berdasarkan data dari pertanyaan 6 yang diperoleh dari 100
responden, maka responden tidak setuju ada aktifitas ekonomi tradisional
di Lapangan Merdeka yaitu 197/400×100%=49,25%, sehingga dapat

85
dikatakan bahwa responden tidak setuju ada aktifitas ekonomi tradisional
di Lapangan Merdeka, dengan persentase sebesar 49,25%.
g. Pertanyaan A.7
Apakah anda setuju ada aktifitas ekonomi secara modern di Lapangan
Merdeka? (Tabel 5.12).
Tabel 5.12 Hasil Analisa Kuesioner Pertanyaan Ketujuh Aspek Ekonomi
Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
Valid
1
44
41,5
44,0
44,0
2
34
32,1
34,0
78,0
3
17
16,0
17,0
95,0
4
5
4,7
5,0
100,0
Total
100
94,3
100,0
Missing System
6
5,7
Total
106
100,0
Sumber: Hasil Analisa
Dari hasil kuesioner pada pertanyaan ketujuh diketahui bahwa responden
menjawab sangat setuju ada aktifitas ekonomi secara modern di Lapangan
Merdeka sebanyak 5% atau 5 orang, kemudian setuju sebanyak 17% atau
17 orang, tidak setuju sebanyak 34% atau 34 orang, dan sangat tidak
setuju sebanyak 44% atau 44 orang.
Kemudian jika dilihat jumlah skor ideal untuk item ini adalah:
Maksimum

= 100×4 = 400

Minimum

= 100×1 = 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden, maka aktifitas
ekonomi secara modern di Lapangan Merdeka terletak pada daerah tidak
setuju. Secara kontinum dapat dilihat pada Gambar 5.7.

86

Gambar 5.7 Kontinum Hasil Analisa Pertanyaan Ketujuh
Aspek Ekonomi
Jadi berdasarkan data dari item 7 yang diperoleh dari 100 responden,
maka responden tidak setuju ada aktifitas ekonomi modern di Lapangan
Merdeka yaitu 183/400×100%= 45,75%, sehingga dapat dikatakan bahwa
responden tidak setuju ada aktifitas ekonomi tradisional di Lapangan
Merdeka, dengan persentase sebesar 45,75%.
Dari hasil ketujuh analisa yang telah dibahas di atas maka dapat
disimpulkan bahwa responden sebanyak 100 orang menyatakan tidak
setuju dengan adanya aktifitas ekonomi dilakukan di Lapangan Merdeka
(Tabel 5.13).

Tabel 5.13 Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Aspek Ekonomi
Pertanyaan
Apakah
anda
setuju
Lapangan
Merdeka
dijadikan sebagai tempat
jualan buku/toko buku?
Apakah
anda
setuju
Lapangan
Merdeka
dijadikan sebagai tempat
jualan jajanan 24 jam?
Apakah
anda
setuju
keberadaan
“Merdeka
Walk”
di
Lapangan
Merdeka?
Apakah anda setuju rental
mobil ada di Lapangan
Merdeka?

Sangat
Sangat
Setuju Tidak Setuju
Total
Setuju
Tidak Setuju
n
%
n
%
n
%
n
%
n
%
14
14 23
23 28
28 35
35 100 100

10

10

36

36

46

46

8

8 100 100

17

17

46

46

31

31

6

6 100 100

14

14

32

32

25

25

29

29 100 100

87
Tabel 5.13 (Lanjutan)
Pertanyaan
Apakah
anda
setuju
berdirinya
bangunanbangunan
baru
di
Lapangan Merdeka?
Apakah anda setuju ada
aktifitas ekonomi secara
tradisional di Lapangan
Merdeka?
Apakah anda setuju ada
aktifitas ekonomi secara
modern di Lapangan
Merdeka?
Total

Sangat
Sangat
Setuju Tidak Setuju
Total
Setuju
Tidak Setuju
n
%
n
%
n
%
n
%
n
%
13
13 45
45 25
25 17
17 100 100

8

8

22

22

29

29

41

41 100 100

5

5

17

17

34

34

44

44 100 100

81 11,57 221 31,57 218 31,14 180 25,71 700 700

Sumber: Hasil Analisa
Hasil penelitian dari aspek ekonomi dengan 7 item pertanyaan kuesioner
didapat hasilnya pada Tabel 5.14.

Tabel 5.14 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Aspek Ekonomi
Aspek Ekonomi
n
%
Sangat Setuju
81
11,57
Setuju
221
31,57
Tidak setuju
218
31,14
Sangat tidak setuju
180
25,71
Jumlah
700
100,0
Sumber: Hasil Analisa

Dari Tabel 5.14 dapat dilihat bagaimana persepsi responden terhadap
perubahan tata guna lahan Lapangan Merdeka bila ditinjau dari aspek
ekonomi. Dari 100 orang responden, apabila digabungkan antara tidak
setuju dengan yang sangat tidak setuju maka hasilnya sebanyak 56,85%
responden tidak setuju adanya aktivitas ekonomi di Lapangan Merdeka.

88
Namun demikian, bila dilihat secara khusus dari ketujuh pertanyaan
kuesioner menyangkut aspek ekonomi maka dapat dilihat bahwa 63%
responden setuju adanya “Merdeka Walk” dan 58% setuju adanya
bangunan baru di Lapangan Merdeka Medan. Hal ini menarik, jika
melihat hasil keseluruhan temuan diaspek ekonomi dimana 56,85
responden tidak setuju adanya aktivitas ekonomi di Lapangan Merdeka.
”Merdeka Walk” memiliki keunikan dengan penampilan bentuk tendanya
yang bersifat terbuka sehingga menjadi daya tarik sebagai tempat bertemu
teman dan beristirahat. Adanya jajanan kuliner yang bervariasi telah
memperkuat daya tariknya bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan
pendapat Michael Webb (1990), yang beranggapan bahwa square adalah
mikrokosmos dari kehidupan, menawarkan daya tarik, peristirahatan,
pasar

dan

upacara

rakyat,tempat

untuk

berjumpa

teman

dan

menghabiskan waktu.
Keberadaan bangunan-bangunan bersejarah yang ada di depannya telah
menjadi nilai tambah ruang ”Merdeka Walk” dan hal ini didukung oleh
pendapat Moughtin (1992), mengatakan bahwa square adalah areal yang
dibingkai oleh bangunan-bangunan untuk memamerkan bangunan
tersebut sebagai karya agung.
Di samping itu, budaya populer merambah masyarakat perkotaan dimana
proses ekonomi mereka didorong oleh media massa yang bermain dengan
citra (image) dan penampilan. Proses kapitalisasi menjadi salah satu
pendorong bagi konsumsi kota yang terkesan terus meningkat.

89
Karena itu, budaya populer adalah alat untuk memanipulasi tidak saja
sekedar memediasi dan mendefinisikan realitas, tetapi juga secara implisit
menyediakan serangkaian nilai (Bigsby, 1976). Nilai-nilai tradisional
masyarakat diadopsi dalam kebudayaan pop dalam masyarakat kota yang
haus akan citra yang lebih modern.
2. Aspek Sosial
Secara umum dari hasil kuesioner yang diperoleh dari responden dapat
dijelaskan bahwa persepsi masyarakat Kota Medan terhadap perubahan
tata guna lahan Lapangan Merdeka berdasarkan aspek sosial dapat dilihat
pada Tabel 5.15.

Tabel 5.15 Hasil Analisa Kuesioner Aspek Sosial
No
1

2
3

4

5

6
7

Pertanyaan
Apakah anda setuju Lapangan Merdeka merupakan
tempat yang strategis untuk melakukan berbagai
interaksi sosial bagi warga Kota Medan?
Apakah anda setuju Lapangan Merdeka sebagai
tempat yang mudah dicapai/aksesibel?
Apakah anda setuju Lapangan Merdeka tempat yang
cocok bagi interaksi sosial untuk berbagai kalangan
masyarakat Kota Medan?
Apakah anda setuju saat ini Lapangan Merdeka
masih banyak digunakan masyarakat sebagai tempat
interaksi sosial?
Apakah anda setuju Lapangan Merdeka saat ini
masih banyak dikunjungi masyarakat untuk
melakukan berbagai aktifitas sosial?
Apakah anda setuju Lapangan Merdeka masih cocok
digunakan sebagai ruang terbuka publik?
Apakah anda setuju bahwa Lapangan Merdeka
masih aman untuk melakukan aktifitas sosial?

Sumber: Hasil Analisa

N
100

Sum
333

Mean
3,33

100

351

3,51

100

334

3,34

100

197

1,97

100

173

1,73

100

171

1,71

100

168

1,68

90
Dari ketujuh pertanyaan utama yang dimuat dalam kuesioner dapat
dianalisa dengan menggunakan skala Likert dan dijelaskan:
a. Pertanyaan B.1
Apakah anda setuju Lapangan Merdeka merupakan tempat yang
strategis untuk melakukan berbagai interaksi sosial bagi warga Kota
Medan? (Tabel 5.16).
Tabel 5.16 Hasil analisa kuesioner pertanyaan Pertama Aspek Sosial
Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
Valid 1
4
4,0
4,0
4,0
2
8
8,0
8,0
12,0
3
39
39,0
39,0
51,0
4
49
49,0
49,0
100,0
Total
100
100,0
100,0
Sumber: Hasil Analisa
Dari hasil kuesioner pada pertanyaan pertama diketahui bahwa
responden menjawab sangat setuju sebanyak 49% atau 49 orang,
kemudian setuju sebanyak 39% atau 39 orang, tidak setuju sebanyak
8% atau 8 orang, dan sangat tidak setuju sebanyak 4% atau 4 orang.
Kemudian jika dilihat jumlah skor ideal untuk item ini adalah:
Maksimum

= 100×4 = 400

Minimum

= 100×1 = 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden, maka Lapangan
Merdeka adalah tempat yang strategis untuk melakukan interaksi sosial
antar warga Kota Medan terletak pada daerah setuju. Secara kontinum
dapat dilihat pada Gambar 5.8.

91

Gambar 5.8. Kontinum Hasil Analisa Pertanyaan Pertama
Aspek Sosial
Jadi berdasarkan data dari pertanyaan 1 yang diperoleh dari 100
responden,

maka

aspek

sosial

Lapangan

Merdeka

yaitu

333/400×100% = 83,25%, sehingga dapat dikatakan bahwa responden
setuju dengan Lapangan Merdeka sebagai lokasi yang strategis untuk
tempat melakukan aktifitas sosial antar warga Kota Medan dengan
persentase yang sangat kuat yaitu 83,25%.
b. Pertanyaan B.2
Apakah anda setuju Lapangan Merdeka sebagai tempat yang mudah
diakses? (Tabel 5.17).

Tabel 5.17 Hasil Analisa Kuesioner Pertanyaan Kedua Aspek Sosial
Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
Valid 2
5
5,0
5,0
5,0
3
39
39,0
39,0
44,0
4
56
56,0
56,0
100,0
Total
100
100,0
100,0
Sumber: Hasil Analisa
Dari hasil kuesioner pada pertanyaan kedua diketahui bahwa
responden menjawab sangat setuju bahwa Lapangan Merdeka sangat
mudah diakses sebanyak 56% atau 56 orang, kemudian setuju
sebanyak 39% atau 39 orang, tidak setuju sebanyak 5% atau 5 orang,

92
dan sangat tidak setuju sebanyak 0% atau tidak ada satu orangpun
yang sangat tidak setuju.
Kemudian jika dilihat jumlah skor ideal untuk item ini adalah:
Maksimum

= 100×4 = 400

Minimum

= 100×1 = 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden, maka menurut
responden untuk kemudahan mengakses Lapangan Merdeka terletak
pada daerah setuju. Secara kontinum dapat dilihat pada Gambar 5.9.

Gambar 5.9 Kontinum Hasil Analisa Pertanyaan Kedua
Aspek Sosial
Jadi berdasarkan data dari pertanyaan 2 yang diperoleh dari 100
responden,

bahwa

Lapangan

Merdeka

mudah

diakses

yaitu

351/400×100% = 87,75%, sehingga dapat dikatakan bahwa responden
setuju bahwa Lapangan Merdeka mudah diakses dengan persentase
yang sangat kuat yaitu 87,75%.
c. Pertanyaan B.3
Apakah anda setuju Lapangan Merdeka tempat yang cocok untuk
interaksi sosial untuk berbagai kalangan masyarakat Kota Medan?
(Tabel 5.18).

93
Tabel 5.18 Hasil Analisa Kuesioner Pertanyaan Ketiga Aspek Sosial
Valid
Cumulative
Frequency
Percent
Percent
Percent
Valid 2
14
14,0
14,0
14,0
3
38
38,0
38,0
52,0
4
48
48,0
48,0
100,0
Total
100
100,0
100,0
Sumber: Hasil Analisa

Dari hasil kuesioner pada pertanyaan ketiga diketahui bahwa
responden menjawab sangat setuju Lapangan Merdeka sebagai tempat
wadah pertemuan sosial antar warga kota sebanyak 48% atau 48 orang,
kemudian setuju sebanyak 38% atau 38 orang, tidak setuju sebanyak
14% atau 14 orang, dan sangat tidak setuju sebanyak 0% atau tidak ada
responden yang sangat tidak setuju.
Kemudian jika dilihat jumlah skor ideal untuk item ini adalah:
Maksimum

= 100×4 = 400

Minimum

= 100×1 = 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden, maka responden
setuju di Lapangan Merdeka dapat menjadi wadah pertemuan sosial
antar warga kota. Secara kontinum dapat dilihat pada Gambar 5.10.

Gambar 5.10 Kontinum Hasil Analisa Pertanyaan Ketiga
Aspek Sosial
Jadi berdasarkan data dari pertanyaan 3 yang diperoleh dari 100
responden, maka Lapangan Merdeka dapat menjadi wadah pertemuan

94
sosial antar warga kota diperoleh hasil dari responden sebesar
334/400×100%=83,50%,

sehingga

dapat

dikatakan

bahwa

di

Lapangan Merdeka responden setuju merupakan wadah pertemuan
sosial antar warga kota, dengan persentase yang sangat kuat yaitu
83,50%.
d. Pertanyaan B.4
Apakah anda setuju saat ini Lapangan Merdeka masih banyak
digunakan masyarakat sebagai tempat interaksi sosial? (Tabel 5.19).
Tabel 5.19 Hasil Analisa Kuesioner Pertanyaan Keempat Aspek Sosial
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid 1
39
39,0
39,0
39,0
2
35
35,0
35,0
74,0
3
16
16,0
16,0
90,0
4
10
10,0
10,0
100,0
Total
100
100,0
100,0
Sumber: Hasil Analisa
Dari hasil kuesioner pada pertanyaan keempat diketahui bahwa
responden menjawab sangat setuju Lapangan Merdeka masih banyak
digunakan masyarakat sebagai tempat interaksi sosial antar warga kota
sebanyak 10% atau 10 orang, kemudian setuju sebanyak 16% atau 16
orang, tidak setuju sebanyak 35% atau 35 orang, dan sangat tidak
setuju sebanyak 39% atau 39 orang.
Kemudian jika dilihat jumlah skor ideal untuk item ini adalah:
Maksimum

= 100×4 = 400

Minimum

= 100×1 = 100

95
Berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden, maka responden
setuju di Lapangan Merdeka dapat menjadi wadah pertemuan sosial
antar warga kota. Secara kontinum dapat dilihat pada Gambar 5.11.

Gambar 5.11 Kontinum Hasil Analisa Pertanyaan Keempat
Aspek Sosial
Berdasarkan data dari pertanyaan 4 yang diperoleh dari 100
responden, dapat diambil kesimpulan bahwa Lapangan Merdeka saat
ini tidak lagi digunakan masyarakat sebagai tempat interaksi sosial.
Hasil yang diperoleh dari responden sebesar 197/400x100%=49,25%,
sehingga dapat dikatakan bahwa Lapangan Merdeka tidak lagi
digunakan sebagai tempat interaksi sosial bagi masyarakat Kota
Medan, dengan persentase yang sangat kuat yaitu 49,25%.
e. Pertanyaan B.5
Apakah anda setuju Lapangan Merdeka saat ini masih banyak
dikunjungi masyarakat untuk melakukan berbagai aktifitas sosial?
(Tabel 5.20).
Tabel 5.20 Hasil Analisa Kuisoner Pertanyaan Kelima Aspek Sosial
Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
Valid 1
44
44,0
44,0
44,0
2
44
44,0
44,0
88,0
3
7
7,0
7,0
95,0
4
5
5,0
5,0
100,0
Total
100
100,0
100,0
Sumber: Hasil Analisa

96
Dari hasil kuesioner pada pertanyaan kelima diketahui bahwa
responden menjawab sangat setuju saat ini masih banyak dikunjungi
masyarakat untuk melakukan berbagai aktifitas sosial antar warga kota
sebanyak 5% atau 5 orang, kemudian setuju sebanyak 7% atau 7
orang, tidak setuju sebanyak 44% atau 44 orang, dan sangat tidak
setuju sebanyak 44% atau 44 orang.
Kemudian jika dilihat jumlah skor ideal untuk item ini adalah:
Maksimum

= 100×4 = 400

Minimum

= 100×1 = 100

Berdasarkan data dari 100 responden diperolehhasilnya, responden
tidak setuju Lapangan Merdeka masih banyak dikunjungi oleh
masyarakat untuk melakukan berbagai aktifitas sosial. Secara
kontinum dapat dilihat pada Gambar 5.12.

Gambar 5.12 Kontinum Hasil Analisa Pertanyaan Kelima
Aspek Sosial
Jadi berdasarkan data dari pertanyaan 5 yang diperoleh dari 100
responden, maka Lapangan Merdeka masih banyak dikunjungi
masyarakat Kota Medan untuk melakukan berbagai aktifitas sosial
sudah

tidak

disetujui

lagi

data

dari

responden

sebesar

173/400×100%=43,25%, sehingga dapat dikatakan bahwa Lapangan

97
Merdeka tidak lagi dikunjungi masyarakat sebagai tempat melakukan
berbagai aktifita sosial dengan persentase 43,25%.
f. Pertanyaan B.6
Apakah anda setuju Lapangan Merdeka masih cocok digunakan
sebagai ruang terbuka publik? (Tabel 5.21).

Tabel 5.21