Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV di SD Inpres Sintuwu | Mau’izah | Jurnal Kreatif Tadulako Online 4011 12833 1 PB

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pendekatan
Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran IPS
Kelas IV di SD Inpres Sintuwu
Mau’izah
Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SD Inp Sintuwu kecamatan
Palolo. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
kelas IV SD Inpres Sintuwu dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus. Rancangan penelitian
mengikuti tahap penelitian yang mengacu pada modifikasi diagram
Kemmis dan Mc Tagart, yaitu (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan
tindakan, (3) observasi, dan (4) Refleksi. Hasil penelitian pra tindakan
diketahui hanya terdapat 3 dari 20 orang siswa yang tuntas atau ratarata ketuntasan klasikal 15% dengan ketuntasan individu 52,00%. Hasil

tindakan siklus I terdapat 7 dari 20 orang siswa yang tuntas atau ratarata ketuntasan klasikal 45%ndengan ketuntasan individu 67,50%,
sedangkan hasil akhir tindakan siklus II terdapat 17 dari 20 siswa yang
tuntas atau rata-rata ketuntasan klasikal 85% dengan ketuntasan individu
79,00 %. Hasil observasi aktivitas guru siklus I memperoleh persentase
rata-rata 51,92% dengan kriteria cukup sedangkan hasil observasi
aktivitas guru siklus II memperoleh persentase rata-rata 92,30% dengan
kriteria sangat baik. Hasil observasi aktivitas siswa memperoleh nilai
rata-rata 2,00 dengan kriteria cukup sedangkan hasil observasi aktivitas
siswa siklus II memperoleh nilai rata-rata 3,21 dengan kriteria sangat
baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV di SD Inp Sintuwu
kecamatan palolo
Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
I.

PENDAHULUAN
Tujuan pembelajaran IPS pada jenjang sekolah dasar adalah agar

peserta didik mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar

yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu pengetahuan
1

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
sosial (IPS) juga membahas hubungan antar manusia dengan lingkungannya
yaitu lingkungan masyarakat dimana anak didik tumbuh dan berkembang
sebagai bagian dari masyarakat dan dihadapkan pada berbagai permasalahan
yang ada dan terjadi dilingkungan sekitarnya (Depdiknas 2006)
Namun karena mata pelajaran IPS ini sarat dengan muatan yang
harus disampaikan kepada siswa dan dengan waktu pembelajaran yang
sangat singkat. Guru mengalami beberapa kesulitan dalam penyampaian
materi pembelajaran. Berbagai cara telah dilakukan oleh guru untuk membantu
siswa dalam

memperoleh

hasil

yang


maksimal

dalam

belajar, seperti

pemilihan metode pembelajaran, strategi pembelajaran, buku ajar dan berbagai
model pembelajaran yang tepat. Namun semua itu belum menunjukan hasil
yang diharapkan. Kondisi ini menyebabkan hasil belajar siswa khususnya
mata pelajaran IPS masih sangat kurang. Pernyataan ini dibuktikan dengan
nilai rata-rata pembelajaran IPS kelas IV SD Inpres Sintuwu Kecamatan
Palolo pada semester I tahun ajaran 2013/2014, yaitu nilai daya serap
individu hanya mencapai 60 atau daya serap klasikal hanya mencapai 65%,
nilai tersebut belum mencapai KKM yang diterapkan disekolah yaitu 70.
Jika proses pembelajaran tetap seperti kondisi di atas dikhawatirkan
tidak akan tercapai hasil belajar siswa, yang selanjutnya akan berdampak
pada kualitas kelulusan sekolah tersebut, hal ini secara otomatis akan
menabah beban bagi orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Selain itu
tuntutan kurikulum yang hanya mengandalkan buku panduan. Guru masih

menyampaikan

materi dari

buku

panduan

saja

sehingga

upaya

untuk

melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar ini masih kurang.
Ditambah lagi perhatian orang tua terhadap anak-anaknya juga masih sangat
kurang. Ini dilihat dengan banyaknnya siswa yang tidak mengajarkan PR
dan selain itu orang tua siswa juga hanya menitik beratkan pelajaran atau

latihan membaca, menulis dan menghitung dirumah.
Dengan permasalahan di atas membutuhkan suatu upaya perbaikan
dalam prose belajar mengajar yaitu dengan menerapkan model pembelajaran
2

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
kooperatif

tipe

jigsaw, yang

mana

model

pembelajaran

kelebihan antara lain, para siswa bekerja sama

untuk saling membantu

dalam

ini

memiliki

kelompok kecil

melalui penggunaan kelompok kecil. Siswa juga

diharapkan mampu menyusuaikan diri, menyeimbangkan pikiran, pendapat
dan

tenaga

untuk

kepentingan


bersama, sehingga

mencapai

tujuan

pembelajaraan bersama. Dengan model pembelajaraan ini diharapkan siswa
lebih efektif untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam rangka lebih
menguasai materi pelajaran yang diberikan.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penilitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Melalui Model Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran IPS
Kelas IV di SD Inpres Sintuwu Kecamatan Palolo” sebagai salah satu
alternatif pembelajaran yang bermuara pada pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan.
II.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Yang dilakukan


bersiklus perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Pelaksanaan penelitian ini, mengikuti model penelitian bersiklus yang
mengacu pada desain penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh
Kemmis dan Mc Taggart seperti yang terlihat pada gambar 2. Desain ini
terdiri dari dua siklus yang setiap siklus terdiri dari, 1) Perencanaan
tindakan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi dan 4) Refleksi (Suharsimi
Arikunto 2002:84).

3

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
Keterangan:
0 : orientasi/pra tindakan
1 : rencana sikus I
2 : pelaksanaan siklus I
3 : observasi siklus I
4 : refleksi siklus I
5 : rencana siklus II

6 : pelaksanaan siklus II
7 : observasi siklus II
8 : refleksi siklus II
a : siklus I
b : siklus II

Gambar 1. Gambar alur penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc
Taggar
Penelitian ini dilaksanaan dikelas IV SD Inpres Sintuwu, yang
menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV tahun ajaran 2013/2014
dengan jumlah

siswa

adalah

20 orang yang terdiri dari 5 orang siswa

laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. Jenis data yang didapatkan dalam
penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data

penelitian ini adalah guru dan siswa.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1. Tes
Dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir, yang bertujuan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di
setiap siklus.
2. Observasi
Dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk mengetahui
seluruh kegiatan pembelajaran yang lebih difokuskan pada pengamatan
mengenai aktivitas guru dan siswa.
Teknik Analisis Data
1. Analisis data kuantitatif
a. Daya Serap Individual
DSI =



X 100

4


Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
Keterangan:
DSI

: Nilai persen yang dicari atau yang diharapkan

R

: Skor perolehan

SM

: Skor maksimum

b. Ketuntasan Belajar Klasikal
��� = ∑�
×
∑�
Keterangan:
KBK

: Ketuntasan belajar klasikal

∑N

: Banyaknya siswa yang tuntas

∑S

: Banyaknya seluruh siswa

Analisis Data Kualitatif
Untuk kegiatan pada analisis data kualitatif yang mengikuti konsep
Milles dan Hubarman dalam Muslich (2010:91) memiliki

tahap-tahap

sebagai berikut:
1. Mereduksi data
Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan dan penyeleksian data yang
telah diperoleh mulai dari awal sampai akhir pengumpulan data.
2.

Penyajian data

Penyajian data dilakukan dengan cara menyusun data secara sederhana
kedalam tabel, sehingga memudahkan dalam penarikan kesimpulan.
3. Penyimpulan/Verifikasi
Penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dan disajikan pada
tahap penyajian data.
III.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan

hasil

observasi

awal

di

temukan

bahwa

proses

pembelajaran yang diterapkan di SD Inp Sintuwu masih menggunakan
pembelajaran yang konvensional (metode ceramah) yang dalam hal ini proses
pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga situasi dalam kegiatan
belajar

mengajar

masih

belum

produktif. Sehingga

siswa-siswi

lebih

cenderung mencatat dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru.
5

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
Oleh karena itu pembelajaran yang ingin kita gunakan adalah model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Yang mana dalam hal ini proses
pelaksanaannya dengan mengelompokan siswa kedalam beberapa kelompok
yang dipilih secara heterogen.
Dalam

tahapan

ini

untuk

mengetahui

kemampuan

awal

siswa

terhadap pelajaran IPS yang telah diajarkan, peneliti memberikan tes awal
sebanyak 5 soal isian. Adapun hasil nilai tes awal.
Tabel 1. Hasil nilai tes pra tindakan
Skor Maksimal
No

Nama Siswa

1

2

3

4

5

2

2

2

2

2

Jumlah

Daya

skor

Serap %

Ketuntasan
Y

T



1

Alya Riskina P

1

2

1

2

2

8

80

2

Arif Muammar

1

1

1

2

1

6

60



3

Destri

0

0

1

1

1

3

30



4

Elsa Aulia P

1

0

1

1

1

4

40



5

Fera Wati

0

0

1

1

1

3

30



6

Beatrix

1

1

1

1

2

6

60

7

Imelda

1

1

0

1

2

5

50



8

Indriani

1

1

1

1

2

6

60




9

Max Prianto

0

0

1

1

1

3

30



10

Miske

1

0

1

1

2

5

50



11

Chikal

1

0

1

1

2

5

50



12

Novia Eka C

1

0

1

1

2

5

50



13

Nuradillah

1

1

0

2

2

6

60



14

Olan Febrian

0

0

1

2

1

4

40



15

Suryani

0

1

1

1

2

5

50



16

Viola Octavia

1

1

1

2

2

7

70

17

Yulin

1

0

1

1

2

5

50



18

Julfisda

1

1

0

1

2

5

50



19

Yeski Olivia

1

1

1

2

2

7

70

20

Marcel

0

1

1

2

2

6

60






6

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
Jumlah Skor
Jumlah Skor
Maksimum

14

12

17

28

34

104

1040

40

40

40

40

40

200

2000

52,00 %

52,00 %

Nilai Rata-Rata (Daya Serap Klasikal)

15%

Tabel 2. Rekapitulasi hasil nilai tes pra tindakan
No
Aspek yang diperoleh
1
Skor tertinggi
2
Skor terendah
3
Skor rata-rata (daya serap klasikal)
4
Banyaknya siswa yang tuntas
5
Persentase ketuntas klasikal
Dilihat dari hasil nilai rata-rata tes

pra

Hasil
80
30
52,00%
3
15%
tindakan, peneliti

menjadikanya sebagai acuan dalam membentuk kelompok kooperatif yang
heterogen. Didalam

kelompok tersebut

siswa

dikelompokan berdasarkan

tingkat kemampuan yang tinggi, sedang, dan rendah.
1) Siklus I
Tindakan siklus I dilakukan dengan 2 x pertemuan di kelas, yaitu 1x
pertemuan untuk tes awal dan pembentukan kelompok, dan 1x pertemuan
untuk kegiatan belajar mengajar dan tes akhir tindakan.
Data hasil observasi yang diperoleh dari hasil observasi guru dalam
proses belajar mengajar dari awal sampai akhir pembelajaran meliputi
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup, dan suasana kelas
dalam

proses

pembelajaran

berlangsung, dan

memiliki

skor

penilaian

berbeda-beda dari setiap aspek-aspek yang diamati.
(1) Perencanaan
Pada siklus I ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menentukan pokok bahasan
b. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
c. Mempersiapkan alat/media yang berhubungan dengan materi pelajaran
d. Mempersiapkan lembar observasi
e. Mempersiapkan tes yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa.
7

85
%

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
(2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 03
Oktober

dan

04

Oktober 2014. Tahapan

tindakan

ini

yaitu

tahapan

pendahuluan, tahapan inti, dan tahapan akhir, dengan uraian sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
a) Mengucapkan salam dan berdoa
b) Memberi motivasi belajar pada siswa
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran
d) Menyediakan alat/media yang dibutuhkan
b. Kegiatan Inti
a) Kegiatan Inti (Pertemuan I)
Pada

tahap

inti

ini, guru

menjelaskan

materi

pokok

tentang

kenampakan alam yang ada disekitar. Untuk memotivasi siswa agar antusis
mengikuti pelajaran, maka peserta didik diminta menyebutkan bentuk-bentuk
kenampakan alam yang ada disekitar. Kemudian guru menjelaskan cara
belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dengan membagi
siswa ke dalam beberapa kelompok yang disebut kelompok asal. Guru kemudian
membagi lagi siswa-siswa yang ada pada tiap kelompok asal dan selanjutnya
bergabung membentuk kelompok ahli.
b) Kegiatan Inti (Pertemuan II)
Pada tahapan inti (pertemuan II) ini, guru membagikan materi
pembelajaran kepada tiap kelompok ahli untuk dibahas dan dipelajari secara
bersama-sama, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang halhal yang belum jelas dan belum dimengerti, setelah siswa belajar pada kelompok
ahli, kemudian para siswa yang ada pada kelompok ahli kembali ke kelompok
sebelumnya yakni kelompok asal, setiap siswa yang ada pada kelompok asal
menjelaskan kepada semua anggota kelompoknya sehubungan dengan materi
pembelajaran
kelompok

yang

melakukan

dipelajarinya
presentasi

di

kelompok

kelompok

dan

ahli, kemudian

setiap

membuat kesimpulan

pembelajaran.
8

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
c)

Kegiatan Akhir

a)

Meminta siswa mengerjakan tes yang diberikan

b) Pemberian penghargaan kepada kelompok yang memiliki nilai tertinggi.
(3) Observasi Tindakan Siklus I
Ada 2 (dua) hal yang menjadi fokus observasi yaitu observasi
aktifitas

guru

dan

observasi

aktifitas

siswa

pada

saat

pembelajaran

berlangsung.
a.

Observasi Aktifitas Guru
Lembar

untuk

melihat

observasi
kesesuaian

aktifitas

guru

pelaksanaan

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil

digunakan
pembelajaran

dengan
dengan

tujuan
rencana

observasi aktifitas guru dapat

di lihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Hasil observasi aktifitas guru pada siklus I
Bagian

Aspek yang diamati

Skor

Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP)
Persiapan

Kegiatan
Awal

Penyiapan alat dan bahan pembelajaran

2

Penampilan penyaji

2

Menyampaikan tujuan pembelajaran

2

Memotivasi siswa

2

Menjelaskan

cara

belajar

dengan

model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

Kegiatan Inti

3

2

Membentuk kelompok siswa (kelompok asal)

2

Membentuk kelompok ahli

1

Membagikan

materi

pembelajaran

dan

membimbing siswa belajar di kelompok ahli
Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

bertanya tentang materi yang belum dipahami.
Membimbing siswa kembali ke kelompok asal

2

2
2
9

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
dan menjelaskan menjelaskan materi pelajaran
yang diterimanya dikelompok ahli
Memberikan evaluasi kepada seluruh siswa baik
Kegiatan
Akhir

secara individu maupun kelompok

3

Memberikan penghargaan kepada siswa baik
upaya

maupun

hasil

belajar

individu

dan

2

kelompok
Jumlah Skor Perolehan

27

Skor Maksimal

52

Nilai Rata-Rata

51,92%

Persentase nilai rata-rata (NR) =

2

2

x 100% = 51,92% ( Kriteria : Cukup )

Data pada tabel di atas menunjukan jumlah skor yang diperoleh
saat obserfasi adalah 27 dari skor maksimal 52, dan persentase rata-rata
51,92% dengan kriteria rata-rata cukup. Skor 27 dari jumlah skor setiap
item atau aspek penilaian yang berjumlah

13 item. Sedangkan skor

maksimal 52 diperoleh dari skor maksimal masing-masing item atau 4
dikalikan dengan jumlah aspek penilaian yaitu 13 item.
b. Observasi Aktivitas Siswa
Aktifitas siswa selama proses pembelajaran dikelas dilakukan dengan
cara mengisi lembar observasi aktivitas siswa yang telah disediakan. Hasil
observasi siswa dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4. Hasil observasi aktifitas siswa siklus I
No

Nama Siswa

1

Indikator Yang Diamati

NR

Kriteria

2

2,6

Baik

3

3

2,4

Baik

2

3

2

1,8

Cukup

1

1

3

2

2,0

Cukup

1

2

2

2

1,6

Cukup

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Alya Riskina P

2

3

4

3

3

2

3

2

2

Arif Muammar

2

3

3

3

2

1

3

3

Destri

1

2

2

2

2

1

4

Elsa Aulia P

1

3

3

2

2

5

Fera Wati

1

2

1

2

2

10

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
6

Beatrix

2

3

1

2

1

1

1

1

2

1,5

Cukup

7

Imelda

2

3

3

2

2

1

2

3

2

2,2

Baik

8

Indriani

2

3

3

2

2

1

2

3

2

2,2

Baik

9

Max Prianto

1

2

1

1

2

1

2

2

2

1,5

Cukup

10

Miske

2

3

3

2

1

1

2

3

2

2,1

Baik

11

Chikal

2

3

3

2

1

1

1

2

2

1,8

Cukup

12

Novia Eka C

2

2

3

1

2

1

1

2

2

1,7

Cukup

13

Nuradillah

2

3

3

2

2

1

2

3

2

2,2

Baik

14

Olan Febrian

1

2

1

1

2

1

1

2

2

1,5

Cukup

15

Suryani

2

3

3

2

2

1

2

3

2

2,2

Baik

16

Viola Oktavia

2

3

4

3

3

1

3

4

2

2,7

Baik

17

Yulin

2

1

2

2

2

1

1

3

2

1,7

Cukup

18

Julvisda

2

2

3

2

2

1

1

2

1

1,7

Cukup

19

Yeski Olivia

2

3

4

3

3

2

2

4

2

2,7

Baik

20

Marsel

2

3

3

1

2

1

1

3

2

2,0

Cukup

Jumlah Skor

40,1

-

Nilai Rata-Rata

2,00

Cukup

Berdasarkan
menunjukan

hasil

observasi

aktifitas

siswa

pada

tabel

diatas

rata-rata 2,00 dengan kriteria cukup. Hasil yang diperoleh

belum mencapai indikator yang telah ditetapkan, namun masih ada aspek
penilaian yang masih diberi nilai cukup (2) atau masih perlu ditingkatkan,
sehingga penelitin merasakan perlu untuk melanjutkan penelitian pada tahap
berikutnya yaitu siklus II.
(4) Hasil Evaluasi Siklus I
Setelah selesai pelaksanaan tindakan siklus I dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, selanjutnya memberikan tes hasil
belajar yang merupakan akhir tindakan siklus I. Tes hasil belajar yang
diberikan dalam bentuk tes uraian dengan jumlah soal sebanyak 5 nomor
dan skor masing-masing soal adalah 2 (dua). Hasil analisis tes hasil belajar
siklus I.

11

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
Tabel 5. Hasil analisis tes formatif siswa siklus I
Skor Maksimal
No

Nama Siswa

1

2

3

4

5

2

2

2

2

2

Jumlah

Daya

skor

Serap %

Ketuntasan
Y

T

1

Alya Riskina P

0

2

2

2

2

8

80



2

Arif Muammar

2

2

2

2

0

10

100



3

Destri

0

0

2

2

2

6

60



4

Elsa Aulia P

2

0

2

0

2

6

60



5

Fera Wati

2

0

2

0

2

6

60



6

Beatrix

0

2

0

2

2

6

60



7

Imelda

0

2

2

2

2

8

80



8

Indriani

0

2

2

2

2

8

80



9

Max Prianto

1

2

1

2

0

6

60



10

Miske

2

2

1

0

1

6

60



11

Chikal

2

1

0

1

1

5

50



12

Novia Eka C

2

2

0

2

0

6

60



13

Nuradillah

1

1

1

0

2

5

50



14

Olan Febrian

2

1

0

0

2

5

50



15

Suryani

2

2

2

1

1

6

60



16

Viola Octavia

2

2

2

2

2

10

100

17

Yulin

1

1

2

2

1

6

60



18

Julfisda

2

1

1

0

1

5

50



19

Yeski Olivia

2

0

2

2

2

8

80



20

Marcel

0

2

2

2

2

8

80



Jumlah Skor

25

27

28

26

29

135

1350

7

13

40

40

40

40

40

200

2000

45%

65%

67,50%

67,50%

Jumlah Skor
Maksimum

Nilai Rata-Rata (Daya Serap Klasikal)



12

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
Tabel 6. Rekapitulasi hasil evaluasi siklus I
No

Aspek yang diperoleh

Hasil

1

Skor tertinggi

100

2

Skor terendah

50

3

Skor rata-rata (daya serap klasikal)

67,50%

4

Banyaknya siswa yang tuntas

7

5

Persentase ketuntas klasikal

45%

(5) Refleksi Tindakan Siklus I
Dari hasil pelaksanaan tindaka siklus I, masih terdapat beberapa
kekurangan dan kelebihan yang dapat terlihat dari hasil tindakan siklus I
serta hasil observasi aktifitas guru dan siswa. Adapun kekurangan dan
kelebihan yang terdapat pada siklus I yaitu:
a. Kekurangan
a) Siswa belum memahami model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
b) Siswa masih kurang aktif bekerja sama dalam kelompok.
c) Kurangnya kemampuan siswa dalam mengajukan dan menyanggah
pertanyaan pada saat diskusi kelompok.
b. Kelebihan
a) Siswa antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM).
b) Rasa percaya diri siswa telah nampak dalam hal persentase kelompok.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti harus tetap mempertahankan
kelebihan yang ada dan mengurangi kekurangan pada siklus berikutnya.
1) Siklus II
Pelaksanaan

siklus

II

tidak

jauh

berbeda

dengan

pelaksanaan

pembelajaran siklus I, hanya saja ada beberapa hal yang dianggap kurang
pada siklus I diperbaiki di siklus II dan disesuaikan dengan perubahan yang
ingin dicapai. Hasil yang siperoleh pada siklus ini dikumpulkan kemudian
dianalisis. Hasilnya digunakan untuk menetapkan suatu kesimpulan.
(1) Perencanaan Tindakan Siklus II
13

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
Setelah dilakukan analisis dan refleksi pada siklus I, maka kegiatan
yang dilakukan pada tindakan siklus II adalah:
a.

Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

b.

Mempersiapkan alat/media yang berhubungan dengan materi pelajaran

c.

Mempersiapkan lembar observasi (guru dan siswa)

d.

Mempersiapkan tes yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa

(2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Tindakan siklus II dilakukan dengan 2 x pertemuan di kelas, yaitu 1x
pertemuan untuk pembentukan kelompok dan kegiatan belajar mengajar, dan
1x pertemuan untuk persentase kelompok dan tes akhir tindakan siklus II.
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 10
Oktober 2014 dan 11 Oktober 2014 tahap pada tindakan ini yaitu tahap
pendahuluan, tahap inti, dan tahap akhir, dengan uraian sebagai berikut:
Tahap Pendahuluan
a) Mengucapkan salam dan berdoa
b) Memberi motivasi belajar pada siswa
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran
d) Menyediakan alat/media yang dibutuhkan
Tahap Inti
Tahapan inti (pertemuan I)
Pada tahap inti ini, guru menjelaskan materi pokok tentang gejalagejala alam serta perilaku masyarakat dan peristiwa alam yang ada disekitar.
Untuk memotivasi siswa agar antusis mengikuti pelajaran, maka peserta
didik diminta menyebutkan gejala-gejala alam yang dapat mempengaruhi
lingkungan

alam

yang

ada

disekitar.

Guru

membagikan

materi

pembelajaran kepada tiap kelompok ahli untuk dibahas dan dipelajari secara
bersama-sama, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya kepada
guru atau teman-temannya tentang hal-hal yang belum jelas dan belum
dimengerti, kemudia siswa bekerjasama dalam kelompok ahli ,
14

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
Kegiatan Inti (Pertemuan II)
Pada tahapan inti (pertemuan II) ini, semua siswa yang ada pada
kelompok ahli kembali ke kelompok sebelumnya yakni kelompok asal, setiap
siswa yang ada pada kelompok ahli menjelaskan kepada semua anggota
kelompoknya (kelompok asal) sehubungan dengan materi pembelajaran yang
dipelajarinya

dikelompok

ahli, kemudian

setiap

kelompok

melakukan

presentasi kelompok dan membuat kesimpulan pembelajaran.
a. Kegiatan Akhir
a) Meminta siswa mengerjakan tes yang diberikan
b) Pemberian penghargaan kepada kelompok yang memiliki nilai
tertinggi.
(3) Observasi Tindakan Siklus II
Observasi Aktifitas Guru
Hasil observasi aktifitas guru pada siklus II ini dapat di lihat pada
tabel berikut.
Tabel 5. Hasil observasi aktifitas guru pada siklus II
Bagian

Aspek yang diamati
Pembuatan

rencana

pelaksanaan

Skor
pembelajaran

(RPP)
Persiapan

Kegiatan
Awal

Penyiapan alat dan bahan pembelajaran

3

Penampilan penyaji

4

Menyampaikan tujuan pembelajaran

3

Memotivasi siswa

4

Menjelaskan

cara

belajar

dengan

model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Kegiatan Inti

3

3

Membentuk kelompok siswa (kelompok asal)

3

Membentuk kelompok ahli

3

Membagikan

materi

pembelajaran

membimbing siswa belajar di kelompok ahli

dan

3

15

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

bertanya tentang materi yang belum dipahami.

3

Membimbing siswa kembali ke kelompok asal
dan menjelaskan menjelaskan materi pelajaran

4

yang diterimanya dikelompok ahli
Memberikan evaluasi kepada seluruh siswa baik
Kegiatan
Akhir

secara individu maupun kelompok
Memberikan
upaya

penghargaan

maupun

hasil

kepada

belajar

siswa

baik

individu

dan

4

3

kelompok
Jumlah Skor Perolehan

48

Skor Maksimal

52

Nilai Rata-Rata

92,30%

Persentase nilai rata-rata (NR) =

2

x 100% = 92,30% ( Kriteria : Sangat Baik )

Data pada tabel di atas menunjukan jumlah skor yang diperoleh saat
obserfasi adalah 48 dari skor maksimal 52, dan persentase rata-rata 92,30%
dengan kriteria rata-rata sangat baik. Hasil yang diperoleh sudah mencapai
indikato yang telah ditetapkan, sehingga pada siklus ini peneliti dikatakan
berhasil atau penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada
pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Inp
Sintuwu Kecamatan Palolo. Peneliti sebagai guru melakukan kegiatan
sebagai berikut:
(a) Melaksanakan

rencana

pembelajaran

dengan

menggunakan

model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
(b) Menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan
kepada siswa
(c) Memotivasi siswa selama pelajaran dengan melatih siswa berinteraksi
dengan guru dan teman-temannya dalam model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw untuk mempertanggung jawabkan hasil tugas yang diberikan.

16

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
(d) Membimbing

siswa

yang

masih

kesulitan

dalam

pelajaran

IPS

khususnya dalam menyelesaian tugas dengan baik dan benar.
(e) Mengarahkan siswa membuat kesimpulan materi berdasarkan hasil kerja
kelompok.
Observasi Aktivitas Siswa
Aktifitas siswa selama proses pembelajaran dikelas dilakukan dengan
cara mengisi lembar observasi aktivitas siswa yang telah disediakan. Hasil
observasi siswa dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 6. Hasil observasi aktifitas siswa siklus II
No

Nama Siswa

1

Indikator yang Diamati

NR

Kriteria

4

3,5

Sangat Baik

4

4

3,7

Sangat Baik

3

3

3

2,8

Sangat Baik

2

2

3

4

2,6

Baik

3

2

2

3

4

2,6

Baik

3

3

2

2

4

4

3,0

Baik

4

4

3

3

4

4

4

3,7

Sangat Baik

3

4

3

3

4

4

4

4

3,6

Sangat Baik

3

3

4

3

2

2

2

3

3

2,7

Baik

Miske

3

3

4

3

2

3

3

4

4

3,2

Sangat Baik

11

Chikal

3

3

4

3

3

3

2

4

4

3,2

Sangat Baik

12

Novia Eka C

3

3

4

3

3

3

3

4

4

3,3

Sangat Baik

13

Nuradillah

3

3

4

3

3

3

3

3

4

3,2

Sangat Baik

14

Olan Febrian

2

3

3

2

2

2

3

3

3

2,5

Baik

15

Suryani

3

4

4

4

3

4

3

4

4

3,6

Sangat Baik

16

Viola Oktavia

3

4

4

3

4

4

4

4

4

3,7

Sangat Baik

17

Yulin

3

3

4

3

3

3

3

4

4

3,3

Sangat Baik

18

Julvisda

3

3

4

3

3

2

3

4

4

3,2

Sangat Baik

19

Yeski Olivia

3

4

4

3

4

4

4

4

4

3,7

Sabgat Baik

20

Marsel

3

3

4

3

2

4

2

3

4

3,1

Sangat Baik

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Alya Riskina P

3

3

4

3

3

4

4

4

2

Arif Muammar

3

4

4

3

4

4

4

3

Destri

3

3

4

3

2

2

4

Elsa Aulia P

3

2

3

2

3

5

Fera Wati

3

2

3

3

6

Beatrix

3

2

4

7

Imelda

3

3

8

Indriani

4

9

Max Prianto

10

17

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
Jumlah Skor

64,2

Nilai Rata-Rata

3,21

Sangat Baik

Dengan pemberian tugas yang dikerjakan secara kelompok dapat
menumbuhkan kreatifitas dan kebiasaan siswa untuk melakukan serangkaian
latihan dan kegiatan belajar sekaligus untuk memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, seorang
guru tidak hanya dituntut untuk memahami dan menguasai jenis, teknik,
dan

prosedur,

tetapi

yang

perlu

juga

diperhatikan

adalah

mampu

menciptakan suasana kelas yang aman dan menyenangkan. Dalam artian
siswa tidak merasa tegang dalam menerima pelajaran, sehingga dapat
mengekspresikan kemampuan lisannya. Selain itu, semangat dan antusias
yang tinggi harus juga ada pada diri seorang guru dalam menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Hasil evaluasi siklus II
Setelah selesai pelaksanaan tindakan siklus II dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, selanjutnya memberikan tes hasil belajar
yang merupakan akhir tindakan siklus II. Hasil analisis tes hasil belajar
siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7. Hasil analisis tes formatif siswa siklus II
Skor Maksimal
No

Nama Siswa

1

2

3

4

5

2

2

2

2

2

Jumlah

Daya

skor

Serap %

Ketuntasan
Y

1

Alya Riskina P

0

2

2

2

2

8

80



2

Arif Muammar

2

2

2

2

2

10

100



3

Destri

2

0

2

2

2

8

80



4

Elsa Aulia P

2

1

2

1

2

8

80



5

Fera Wati

2

0

2

0

2

6

60

6

Beatrix

0

2

1

2

2

7

70



7

Imelda

1

2

2

2

2

9

90



8

Indriani

1

2

2

2

2

9

90



9

Max Prianto

1

2

1

2

0

6

60

T





18

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
10

Miske

2

2

2

2

1

9

90



11

Chikal

2

2

0

2

1

7

70



12

Novia Eka C

2

2

1

2

0

7

70



13

Nuradillah

2

1

2

2

2

9

90



14

Olan Febrian

2

1

0

0

2

5

50

15

Suryani

2

2

2

1

2

9

90



16

Viola Octavia

2

2

2

2

2

10

100



17

Yulin

1

1

2

2

1

7

70



18

Julfisda

2

1

1

2

2

8

80



19

Yeski Olivia

2

1

1

2

2

8

80



20

Marcel

1

1

2

2

2

8

80



Jumlah Skor

31

29

31

34

33

158

1580

17

3

40

40

40

40

40

200

2000

85%

15%

79,00%

79,00%

Jumlah Skor
Maksimum

Nilai Rata-Rata (Daya Serap Klasikal)



Tabel 8. Rekapitulasi hasil evaluasi siklus I
No

Aspek yang diperoleh

Hasil

1

Skor tertinggi

100

2

Skor terendah

50

3

Skor rata-rata (Daya Serap Klasikal)

79,00%

4

Banyaknya siswa yang tuntas

17

5

Persentase ketuntas klasikal

85%

Skor rata-rata pada siklus II ini menunjukan peningkatan dari hasil
belajar siswa pada siklus I yaitu 67,50% menjadi 79.00%. Persentase
ketuntasan klasikal

yang diperoleh sebesar 85%,

nilai

tersebut

telah

mencapai persentase ketuntasan klasikal yang ditetapkan oleh sekolah
sebesar 70%.
a) Refleksi Tindakan Siklus II
Adapun hasil refleksi pada suklus II adalah:
19

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
(1) Aktifitas belajar siswa semakin meningkat hal ini dilihat dari lembar
observasi dengan kriteria baik pada setiap item penilaian.
(2) Penerapan model pembelajan kooperatif tipe jigsaw dalam proses
pembelajaran pada siklus II ini lebih baik dibandingkan dengan
pembelajaran siklus I.
(3) Ketercapaian
bahwa

indikator

penerapan

meningkatkan

hasil

dari

beberapa aspek

model

pembelajaran

belajar

siswa

kelas

penilaian
kooperatif

IV

SD

membuktikan
tipe

jigsaw

inpres

Sintuwu

Kecamatan Palolo pada pelajaran IPS.
Pembahasan
Berdasarkan

uraian

hasil

penelitian

tampak

bahawa

penelitian

tindakan kelas ini secara keseluruhan semua kriteria aktivitas guru dan
siswa serta analisis penilaian hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II
mengalami peningkatan dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan pada
indikator keberhasilan penelitian. Penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw dapat melatih peserta didik melaksanakan serangkaian kegiatan
agar menemukan pengalaman belajarnya sendiri, dan selanjutnya akan
mendorong tumbuhnya sikap tekun, teliti, dan kreatif. Selain itu dapat juga
mendorong perkembangan sikap dan kemampuan peserta didik dalam
memikirkan dan menghadapi suatu permasalahan secara bersama-sama.
Hasil ketuntasan klasikal yang dicapai pada tes akhir tindakan siklus
I adalah 45% atau terdapat 7 dari 20 orang siswa yang tuntas. Sementara
hasil yang di peroleh dari akhir tindakan siklus II lebih baik dari pada
hasil siklus I yaitu 85% atau terdapat 17 dari 20 orang siswa yang tuntas.
Peningkatan ini terjadi karena kekurangan-kekurangan yang terjadi pada
siklus I dapat diperbaiki. Dengan demikian terjadi peningkatan hasil yang
signifikan sebesar 40%.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar
siswa

pada

pembelajaran

pembelajaran kooperatif tipe

IPS

dapat

terjadi

karena

penerapan

model

jigsaw. Sehubungan dengan uraian tersebut
20

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
maka dapat dikatakan bahwa peluang keberhasilan belajar siswa, khususnya
dalam mata pelajaran IPS tidak hanya dapat dimiliki oleh siswa yang
berkemampuan tinggi saja tetapi dapat juga dimiliki oleh siswa yang
berkemampuan sedang bahkan rendah. Sehingga untuk memperoleh hasil
pembelajaran yang optimal maka dalam proses pembelajaran semestinya
menggunakan model pembelajaran yang memungkinkan keterlibatan siswa
secara maksimal. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dapat

mengaktifkan

siswa

baik

secara

mental

maupun

fisik

dalam

menguasai materi pelajara. Selain itu siswa akan lebih mudah menguasai
materi

pelajaran

termotivasi

dan

untuk

dapat
belajar

mengembangkan
dan

berlatih

sikap

dalam

ingin

tahu,

memecahkan

serta
suatu

permasalahan mengenai materi yang dipelajari.
IV.

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat
diambil dari penelitian ini adalah:
1.

Penerapan

model

pembelajaran

kooperatif

tipe

jigsaw

dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SD
Inp Sintuwu Kecamatan Palolo.
2.

Hasil observasi aktivitas guru siklus I diperoleh nilai 51,92% (kategori
cukup), dan pada siklus II diperoleh nilai 92,30% (kategoro sangat
baik).

Sedangkan

hasil

observasi

aktivitas

siswa

pada

siklus

I

memperoleh nilai 2,00 (kategori cukup) dan pada siklus II memperoleh
nilai 3,21 (kategori sangat baik).
3.

Persentase ketuntasan belajar klasikal pada hasil tes awal tindakan
hanya mencapai 15% dengan rata-rata daya serap individu hanya 52,00
%. Hasil belajar pada siklus I, diperoleh persentase ketuntasan belajar
klasikal 45% dengan rata-rata daya serap inidividu 67,50 %, sedangkan
hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan dengan
persentasi ketuntasan belajar klasikal mencapai 85 % dengan rata-rata
21

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8
ISSN 2354-614X
daya serap individu 79,00 % nilai tersebut telah mencapai persentase
ketuntasan klasikal yang ditetapkan oleh sekolah sebesar 70%.
Saran
1. Dalam pembelajaran IPS dikelas IV SD Inp Sintuwu Kecamatan Palolo,
siswa diharapkan lebih aktif dalam memahami konsep yang di pelajari.
2. Dalam proses belajar mengajar di kelas disarankan untuk menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw agar proses belajar lebih
efektif dan variatif.
3. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw tidak hanya dapat di
terapkan untuk mata pelajaran IPS saja, tetapi dapat pula di terapkan
pada mata pelajaran lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anita,Sri. dkk. 2008. Strategi pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Arikunto, Suharsimi. 2002. Sevisi V. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Anifa. 2011. Penerapan

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe

Jigsaw

Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V SD Negeri I Wani.
Skripsi. Tidak diterbitkan. UNTAD. Palu
Daryanto & Muljo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:
Gava Media
Jaeng, Maxinus. 2009. Belajar Dan Pembelajaran Matematika. Palu. FKIP
Untad
Muslich. 2010. Melaksanakan PTK Itu Mudah (Action Research Classroom).
Jakarta: PT Raja Grafindo
Nurfaidah. 2011. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kegiatan
Ekonomi Penduduk Pelajaran IPS Melalui Pembelajaran Jigsaw
Pada Siswa

Kelas IV SDN

Lasoani. Skripsi. Tidak diterbitkan.

UNTAD. Palu
Slameto. 2002. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 1989. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
22