PENGGUNAAN MEDIA YANG EFEKTIF DAPAT MENU

PENGGUNAAN MEDIA YANG EFEKTIF DAPAT MENUMBUHKAN
KREATIVITAS SISWA DALAM MENULIS
Dewi nengsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
[email protected]

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat aspek
keterampilan

berbahasa yaitu mendengarkan berbicara, membaca dan

menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut terkait dan saling
menunjang satu sama lain. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita
biasanya melalui suatu hubungan urutan yang kronologis yaitu mula-mula
belajar menyimak, lalu berbicara, sesudah itu belajar membaca dn menulis.
Di era perkembangan saat ini, menulis menjadi hal yang sangat
penting. Tulisan menjadi bentuk komunikasi tidak langsung yang dilakukan

oleh seseorang untuk mengungkapkan gagasan, ide, konsep, dan pikiran
dalam bentuk bahasa tulis yang dapat dibaca oleh orang lain.
Bagi siswa menulis juga sangat penting karena memudahkan siswa
merasakn hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap dan persepsi
siswa memecahkan masalah serta menyusun urutan pengalaman. Salah satu
aspek kebahasaan yang harus dilatihkan kepada siswa adalah menulis.
Menulis merupakan suatu wadah yang bisa dijadijadikan siswa sebagai sarana
pencurahan gagasan yang dapat meningkatkan kemampuan dan kreativitas
siswa.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MENULIS
Menurut Tarigan, keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan
berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung,
tidak secara tatap muka dengan orang lain. Pengertian ini menunjukkan bahwa
kegiatan menulis menjadi suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam
hal ini, seseorang harus terampil dalam menyusun kata-kata untuk
menghasilkan tulisan yang baik. Tulisan yang baik ini dimaksudkan agar
informasi didalamnya sampai kepada pembaca. Oleh karena itu, seseorang

dituntut agar terampil berbahasa khususnya menulis. Akan tetapi, saat ini
aspek keterampilan menulis masih belum memadai, baik yang berkaitan
penguasaan mekanik, isi maupun bahasa. Pada hal keterampilan menulis
merupakan bagian penting dalam setiap pendidikan karena menulis adalah
dasar untuk berpikir.
Kondisi ini disebabkan dalam pembelajaran, guru lebih banyak
menitikberatkan pengetahuan atau kaidah bahasa, kurang melatih siswa dalam
menggunakan

bahasa

untuk

berkomunikasi.

Hal

tersebut

seringkali


menyebabkan peserta didik kurang berminat menulis karangan sehingga
prestasi yang dicapainya kurang maksimal.
Saat ini guru dituntut untuk mengajar lebih kreatif dan tidak
membosankan. Untuk menciptakan hal tersebut, guru harus pandai berinovasi
dalam penggunaan metode yang tepat dalam pembelajaran. Selain itu, guru
memerlukan media pembelajaran sebagai bagian dari alat bantu mengajar.
Penggunaan media pembelajaran merupakan

salah satu cara untuk

meningkatkan minat belajar siswa, pemilihan media pun disesuaikan dengan
kondisi peserta didik dan dekat dengan peserta didik.

Ada beberapa media yang bisa digunakan untuk mengajarkan menulis
karangan. Hanya saja setiap media memiliki tingkat keefektifab yang berbedabeda. Keberhasilan suatu proses pembelajaran tidak lepas dari peran media,
sebab media merupakan suatu bagian integral dari proses pendidikan di
sekolah. Media dapat menyampaikan pesan-pesan untuk tujuan pembelajaran
karena tujuan media untuk menfasilitasi komunikasi.
Yang terpenting adalah guru dapat memilih media secara berhati-hati

untuk menjamin bahwa pesan yang disampaikan diterima siswa secara jelas
dan benar. Kurangnya penggunaan media dan metode yang bervariasi oleh
guru menjadikan proses pembelajaran menulis karangan menjadi kurang
menarik dan bermakna. Untuk itu seorang guru perlu menggunakan media
yang dapat menumbuhkan keterampilan menulis karangan siswa.
Media sebagai sumber perantara yang mengantar informasi antara
sumber dan penerima informasi. Peran sumber informasi bias didapat baik
dari guru maupun dari media pembelajaran, sedangkan penerima informasi
adalah siswa. Dengan demikian, media pembelajaran dapat membantu proses
interaksi antara guru dan siswa pada saat kegiatan belajar mengajar.
B. JENIS-JENIS DAN ASPEK MENULIS
Ada berbagai macam jenis-jenis tulisan yaitu :
1. Naratif (Narrative writing)
2. Expository writing
3. Deskriptif (descriptive writing)
4. Argumentative writing
5. Persuasive writing
Dalam menulis terdapat beberapa aspek yang hendaknya diperhatikan oleh
penulis yaitu :
a. Kualitas dan ruang lingkup isi

b. Organisasi dan penyajian cerita

c. Komposisi
d. Kohesi dan koherensi
e. Gaya dan bentuk bahasa
f. Mekanik, tata bahasa, ejaan, tanda baca
g. Kerapian tulisan dan kebersihan
h. Respon efektif pengajar terhadap karya tulis
Karangan yang baik memiliki cirri-ciri yaitu telah memuat ketepatan tujuan
menulis, factor kejelasan karangan, penggunaan bahasa, dan kekuatan
karangan tersebut.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan
orang lain. Akan tetapi, siswa saat ini banyak yang tidak berminat dalam
menulis. Hal ini biasanya dikarenakan media yang digunakan oleh guru
sangat tidak menarik sehingga membuat siswa tidak berminat dalam hal

menulis. Media adalah hal terpenting dalam mengajar. Dengan penggunaan
media yang tepat dan efektif dapat menumbuhkan kreativitas dan minat
belajar siswa dalam menulis.
B. SARAN
Guru sebaiknya menggunakan

media dan metode yang tepat dan

efektif didalam belajar mengajar, agar siswa bias tertarik dalam hal menulis.
Selain itu, guru juga seharusnya mengajarkan siswanya untuk menggunakan
bahasa yang efektif saat menulis karangan agar siswa karangan siswa menarik
dan mudah untuk dipahami.

DAFTAR PUSTAKA
Amris Nura, 2003. Peningkatan kemampuan menulis kalimat sederhana siswa
kelas II SDN. https://www.ejounal.unp.ac.id diakses pada tanggal 26

april 2017 pukul 19.20 WITA
Suparno. 2002. Keterampilan dasar menulis. Jakarta:DepdiknasUT
Kosasih, E. 2002. Kompetensi ketatabahasaan: Cermat berbahasa Indonesia.

Bandung: Yrama Widya.