PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS TEKNOL

PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
(UPTTIK) DI IPDN DENGAN PENERAPAN
MODEL PERUBAHAN OLEH BURNES
MAKALAH
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Nilai Tugas Semester VI Dari Mata Kuliah Majemen
Perubahan dalam Prodi Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pada Institut
Pemerintahan Dalam Negeri

Oleh :

CANDRA TITO J
HARY PURWANTONO
MAYKE YOLANDA S
RAMDHAN RANDIKA
RESTIAN ANGGINI
SAIFUL BAHRI
KELAS A-3
Program Studi: Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

Jatinangor, 2016
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Tiada kata dan ucapan syukur melainkan hanya kepada Allah SWT
Sang Maha Mempunyai Ilmu, Maha Merajai, syukur terbaik hanyalah
milikNya, Penguasa atas segala yang ada di langit dan bumi serta semua
yang ada di dalamnya, yang telah memberikan petunjuk, daya-kekuatan
dan

limpahan

rahmat

dari

sisinya,

sehingga


penyusun

dapat

menyelesaikan Makalah ini.
Makalah yang berjudul “PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA
TEKNIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (UPTTIK) DI IPDN
DENGAN PENERAPAN MODEL PERUBAHAN OLEH BURNES” ini
diajukan sebagai syarat untuk nilai tugas semester VI dari Mata Kuliah
Majemen Perubahan dalam Prodi Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Pada Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, Makalah ini
tersusun berkat bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak,baik dukungan secara moral maupun material. Selain itu, dengan
segala kerendahan dan ketulusan hati, penyusun juga mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada pihak
yang telah membantu.
Tiada karya manusia sempurna, karena kesempurnaan hanyalah
milik Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. Penyusun menyadari bahwa
dalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari sempurna. Keterbatasan

dalam pengalaman dan wawasan setidaknya menjadi faktor dari berbagai
kekurangan yang ada.
Penyusun berharap apa yang telah disajikan dalam Makalahini
dapat sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, penyusun
sangat mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penyusunan yang
akan datang. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi orang yang
membaca dan khususnya kepada penyusun.

Jatinangor,

2016

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manajemen


Perubahan

adalah

upaya

yang

dilakukan

untuk

mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan
dalam organisasi. Perubahan dapat terjadi karena sebab-sebab yang
berasal dari dalam maupun luar organisasi tersebut. Perubahan bertujuan
agar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap dinamis dalam
menghadapi perkembangan zaman.
Keterlibatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di dalam dunia
pendidikan sudah tidak dianggap sebuah pilihan, tetapi telah menjelma
menjadi kebutuhan mutlak yang harus dimiliki dan dimanfaatkan oleh


perguruan tinggi jika ingin meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pendidikannya. Artinya,

esensi

penerapan

Teknologi

Informasi

di

lingkungan perguruan tinggi bukan hanya bersifat untuk membantu
(supporter)

dalam

pengelolaan,


tetapi

sedemikian

rupa

sehingga

berdampak pada peningkatan kemampuan (enabler) dalam proses
pengambilan keputusan diberbagai tingkatan manajemen Perguruan
Tinggi dalam menghadapi perkembangan sektor lain yang berpegaruh
terhadap dunia pendidikan.
Perwujudan dari Manajemen perubahan terhadap pengelolaan,
penerapan dan layanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi,
IPDN telah membentuk Unit Teknologi Informasi dan Komunikasi (Unit
TIK) pada bulan Juni 2010 yang bertanggungjawab langsung kepada
Rektor melalui Peraturan Rektor Nomor 12 Tahun 2010 tentang
Penbentukan


Unit

Pelayanan Teknologi

Informasi

melakukan pengolahan sistem komputerisasi di

yang

berfungsi

Institut Pemerintahan

Dalam Negeri.
Unit Pelaksa Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPTTIK)
merupakan unit pelaksana teknis baru yang perlu diperhatikan secara
intensif oleh Institut Pemerintahan Dalam Negeri dan seluruh civitas
akademikanya. Dalam perkembangannya, unit pelaksana ini berusaha
untuk memaksimalkan kinerjanya dalam hal penerapan Teknologi

Komunikasi dan Informasi terhadap pelayanan oleh seluruh unit kerja di
Institut Pemerintahan Dalam Negeri. Namun, pada kenyataannya masih
saja ada kendala dalam penerapan Teknologi Komunikasi dan Informasi
terhadap pelayanan oleh seluruh unit kerja di Institut Pemerintahan Dalam
Negeri. Belum semua unit kerja menerapkan Sistem Informasi dalam
pelaksanaan tugasnya. Selain itu, partisipasi pelaksana yang lain seperti
halnya, pegawai di semua sub bagian hingga praja sebagai pesertadidik
masih belum maksimal dalam mendukung pelaksanaan penerapan

Teknologi Komunikasi dan Informasi terhadap pelayanan oleh seluruh unit
kerja di Institut Pemerintahan Dalam Negeri oleh UPTTIK.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan
penerapan Teknologi Komunikasi dan Informasi terhadap pelayanan oleh
seluruh unit kerja di Institut Pemerintahan Dalam Negeri oleh UPTTIK.
Penyelenggaraan pelayanan yang berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikas cukup diperbincangkan oleh para bagian, sub bagian, unit
kerja hingga praja dalam rangka terciptanya efisiensi dan efektifitas
pelayanan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik


untuk

membahas

permasalahan yang berjudul “Pembentukan Unit Pelaksana Teknis
Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPTTIK) di IPDN dikaitkan
dengan Penerapan Model Perubahan oleh Burnes”.

1.2. Permasalahan
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang
terjadi dengan adanaya perubahan yang terjadi di bagian Unit Pelaksana
Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah sebagai berikut:
1.

Pemahaman yang kurang oleh praja mengenai Unit Pelaksana

2.

Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPTTIK);

Kurangnya
partisipasi
oleh
seluruh
komponen
Penyelenggaraan

Pelayanan

Unit

Kerja

berbasis

terkait
Teknologi

Informasi dan Komunikasi oleh Unit Pelaksana Teknis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (UPTTIK) belum efektif dan efisien.

1.2.2. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah yang
telah diuraikan maka penulis membatasi beberapa masalah dan
memfokuskan pada Penyelenggaraan Pelayanan Unit Kerja berbasis

Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh Unit Pelaksana Teknis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (UPTTIK) di IPDN dikaitkan dengan Model
Perubahan oleh Burnes.
1.2.3. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (UPTTIK) dalam Penyelenggaraan Pelayanan oleh Unit
Kerja yang sekarang menjadi berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi dengan sistem informasi terintegrasi di IPDN dikaitkan
dengan Model Perubahan oleh Burnes?
2. Faktor apa yang menjadi penghambat dalam Penyelenggaraan
Pelayanan Unit Kerja berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
oleh Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi
(UPTTIK) di IPDN dikaitkan dengan penerapan Model Perubahan
oleh Burnes?
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1. Maksud
Maksud dari penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana penerapan
Model Perubahan oleh Burnes terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Unit
Kerja berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh Unit Pelaksana
Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPTTIK) di IPDN.
1.3.2. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui peran Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi

dan Komunikasi (UPTTIK) dalam Penyelenggaraan Pelayanan oleh
Unit Kerja yang sekarang menjadi berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi dengan sistem informasi terintegrasi di IPDN dikaitkan
dengan Model Perubahan oleh Burnes;
2. Untuk mengetahui Faktor apa yang menjadi penghambat dalam

Penyelenggaraan

Pelayanan

Unit

Kerja

berbasis

Teknologi

Informasi dan Komunikasi oleh Unit Pelaksana Teknis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (UPTTIK) di IPDN dikaitkan dengan
penerapan Model Perubahan oleh Burnes.

BAB II
METODE PENELITIAN
2.1. Teknik Penelitian
Metode berasal dari Bahasa Yunani “methodos” yang berarti cara
atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka
metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek
yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Menurut Rosdy Ruslan (2003 : 24) : Metode merupakan kegiatan ilmiah
yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami
suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan
jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk
keabsahannya.
Teknik penelitian pada kali ini ialah menggunakan pendekatan
metode eksploratif dengan pendekatan induktif.
Metode penelitian merupakan bagian yang sangat penting dalam
melakukan suatu penelitian karena di dalamnya terdapat prosedur atau
langkah-langkah yang sistematis dalam memperoleh data penelitian.
Sugiyono (2012:2) mengatakan bahwa: metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu, artinya kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan, yaitu rasional; dilakukan dengan cara yang masuk akal, empiris;

cara yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, dan sistematis;
menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Karena terlalu luasnya masalah, maka dalam penelitian kualitatif peneliti
akan membatasi penelitian dalam satu variabel. Karena permasalahan
yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara, maka teori yang
digunakan dalam penyusunan proposal penelitian ini juga masih bersifat
sementara, dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan
atau konteks sosial.
Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari
obyek penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil
yang diharapkan semuanya belum jelas. Rancangan penelitian masih
bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki
obyek penelitian. Selain itu dalam memandang realitas, penelitian kualitatif
berasumsi bahwa realitas itu bersifat holistik (menyeluruh), dinamis, tidak
dapat dipisah-pisahkan kedalam variable-variabel penelitian. Kalaupun
dapat dipisah-pisahkan, variabelnya akan banyak sekali. Dengan
demikian dalam penelitian kualitatif ini belum dapat dikembangkan
instrumen penelitian sebelum masalah yang diteliti jelas sama sekali. Oleh
karena itu dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan instrument kunci
dalam penelitian kualitatif.
Dalam penelitian kualitatif ada tiga elemen yaitu: tempat (place),
pelaku (actors), dan aktivitas (activiti) yang berinteraksi secara sinergis.
Situasi social tersebut, dapat dirumah berikut keluarga dan aktivitasnya.
Pada situasi social atau objek penelitian ini peneliti dapat mengamati
secara mendalam aktivitas (aktivity) orang-orang (actors) yang ada pada
tempat (place) tertentu. Dari metode penelitian yang ada, makalah ini
menggunakan metode penelitian eksploratif dengan pendekatan induktif.
Menurut Mardalis (2014:25), penelitian eksploratif bertujuan untuk
mencari

hubungan-hubungan

baru

yang

terdapat

pada

suatu

permasalahan yang luas dan kompleks. Data yang dianalisa diharapkan

memiliki hasil dan dijadikan sebagai hipotesa untuk penelitian selanjutnya,
karena penelitian eksploratif tidak memakai hipotesa, disebabkan oleh
kompleksnya data yang akan diteliti.
Penelitian ini menggunakan pendekatan induktif di mana adanya
pengkajian teori atau memperjelas pengetahuan yang ada dengan kondisi
atau fakta yang terjadi di lapangan, apakah teori tersebut selaras dengan
fakta atau tidak.
2.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam
penelitian ini, penyusun menggunakan beberapa teknik pengumpulan
data.
2.2.1. Wawancara
Nazir (2011:193) menjelaskan bahwa wawancara adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab,
sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si
penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan
interview guide (panduan wawancara). Suharsimi Arikunto (2013:270)
menjelaskan bahwa secara garis besar ada dua macam pedoman
wawancara, antara lain:
1. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara
yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan.
2. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang
disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list.

Pada penelitian ini digunakan pedoman wawancara tidak terstruktur
atau dengan kata lain pengumpulan data dilakukan dengan tanya-jawab
secara langsung.

Daftar informan yang diwawancarai yaitu :
1. Kepala Bagian Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (UPTTIK).
2.2.2. Observasi
Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara mengamati
secara langsung gejala-gejala atau masalah yang ada di lapangan. Disini
penyusun juga sebagai partisipan yakni penyusun merupakan bagian
kelompok dan kelompok yang ditelitinya dan merupakan bagian yang
integral dari situasi yang dipelajarinya sehingga kehadiran penyusun tidak
mempengaruhi situasi yang ditelitinya. Adapun alat pengumpulan data
yang digunakan berupa catatan harian dan daftar check list. Husaini
Usman dan Purnomo Setiady Akbar (2011:52) mendefinisikan bahwa:
Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap
gejala-gejala

yang

diteliti.

Observasi

menjadi

salah

satu

teknik

pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan
dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol keandalan (reliabilitas)
dan kesahihannya (validitasnya).
Penelitian ini menggunakan observasi dengan alasan bahwa
pengumpulan data yang dilakukan berfokus pada :
1. Pelaksanaan pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebelum

dan sesudah terbentuknya Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi
dan Komunikasi (UPTTIK) di IPDN dikaitkan dengan Teori Perubahan
oleh Burnes.
2. Faktor penghambat pelaksanaan pelayanan bagi Unit Pelaksana

Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPTTIK) di IPDN.
2.2.3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu “Mencari data mengenai hal-hal atau variable
berupa catatan, transkrip, buku,surat kabar, majalah, prasati, notulen
rapat, agenda dan sebagainya” (Arikunto,2010:274) .Teknik ini digunakan

untuk mengumpulkan data informasi dari berbagai dokumen yang
diperlukan oleh peneliti.
Bahan dokumentasi yang akan penyusun ambil website resmi
Institut Pemerintahan Dalam Negeri maupun pelaksanaan wawancara.
Dokumen tersebut pengamat jadikan sebagai data yang dijadikan
informasi untuk pembuatan makalah. Pengumpulan data penelitian ini
dilengkapi dengan gambar-gambar pelaksanaan penelitian sebagai bukti
pengumpulan data.
2.2.4. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dan dikumpulkan oleh peneliti melalui metode dan
instrumen yang digunakan tidak akan berguna jika tidak dianalisis. Data
yang diperoleh dari objek dan lokus penelitian menggunakan metode
wawancara, observasi dan dokumentasi harus dianalisis agar berguna.
Menurut Nazir (2011: 346) menjelaskan bahwa analisis data merupakan
bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan
analisislah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam
memecahkan masalah penelitian. Lebih lanjut Bodgan dalam Sugiyono
(2012 : 244) menjelaskan analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami,
dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Menurut Miles and Huberman dalam sugiyono (2012 : 246) aktivitas
dalam analisis data yaitu: Langkah atau tahapan analisis dalam model
interaktif ditunjukkan dalam gambar sebagai berikut.
Gambar 1.1
Komponen dalam Analisis Data (Interactive Model)

Data
Collection
Sumber :Sugiyono, 2013 Data
Display
Data
Reduction
Conclusions:
drawing/verifying

Gambar di atas memperlihatkan bahwa setelah melakukan
pengumpulan data (data collection), maka langkah selanjutnya adalah
melakukan reduksi data (data reduction), penyajian data (data
display), serta penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion
drawing/verifying). Langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut.
2.2.5. Data Reduksi
Mereduksi

data

berarti

merangkum,

memilih

hal-hal

pokok,

memfokuskan pada hal-hal pokok, hal-hal yang penting dicari tema dan
polanya. Sehingga data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas dan mempermudah penelitian untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

2.2.6. Penyajian Data (Data Display)
Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori dan sejenisnya. Dalam
hal ini yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
2.2.7. Conclution Drawing/ Verification (Kesimpulan/Verifikasi)
Analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Awal
mulanya kesimpulan belum jelas, tetapi kemudian meningkat menjadi
suatu yang lebih terperinci.

BAB III
KAJIAN PUSTAKA

3.1. Tinjauan Teori yang Relevan dengan Fenomena
Burners 2000, tiga macam model perubahan yang dikelompokan
berdasarkan frekuensi dan besaran perubahan:






A. The increamental model of change.
Perubahan berlangsung secara bertahap;
Perubahan secara berganti pada masing-masing bagian;
Perubahan terjadi karena ada respon internal dan eksternal; dan
Respon terjadi karena adanya perubahan organisasi.
B. The puctuated equilibrium model.
Model keseimbangan terpotong terjadi jika aktivitas




stabil dalam jangka panjang (periode equilibrium);
Terpotong oleh gunjangan fundamental



pendek (periode revolusioner);
Periode revolusioner mengganggu secara substantif



dengan menciptakan pola aktivitas dan equilibrium baru;
Perubahan stabilitas jangka panjang dipengaruhi oleh



perubahan aktivitas jangka pendek; dan
Goncangan tersebut menghasilkan equilibrium baru

jangka

dengan stabilitas jangka panjang.
C. The continuous transformation model.
Model transformasi berkelanjutan bertujuan agar



organisasi tetap survive dengan mengembangkan kemampuan


untuk mengubah secara berkelanjutan;
Lingkungan berubah secara cepat, radikal dan tidak



dapat diprediksi;
Dengan transformasi berkelanjutan, organisasi dapat
menjaga

agar

sejalan

dengan

perubahan

lingkungan

organisasi tetap survive.

3.2. Tinjauan Normatif yang Relevan dengan Fenomena

dan

3.2.1. Dasar Hukum Pembentukan Unit Pelaksana Teknis

Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPTTIK).
Untuk mengelola penerapan dan layanan teknologi informasi dan
komunikasi, IPDN telah membentuk Unit Teknologi Informasi dan
Komunikasi (Unit TIK) paada bulan Juni 2010 yang bertanggungjawab
langsung kepada Rektor melalui Peraturan Rektor Institut Pemerintahan
Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pembentukan Unit
Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi Institut Pemerintahan
Dalam Negeri
3.1.2. Faktor Eksternal Pembentukan Unit Pelaksana Teknis

Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPTTIK).
A. Perkembangan Teknologi Informatika dan Komunikasi sebagai sarana
dan prasarana penunjang penyelenggaraan pendidikan.
B. Perkembangan Teknologi Informatika dan Komunikasi

sebagai

pelaksana manajemen informasi data yang efisien.
3.2.1.

Faktor Internal Pembentukan Unit Pelaksana Teknologi

Informasi dan Komunikasi (UPTTIK)
3.1.1.
A. Kurangnya dukungan optimal atas kegiatan belajar-mengajar,
penelitian dan pengabdian masyarakat, alumni kegiatan administrasi
pendidikan dan kegiatan lainnya;
B. Kurangnya kebutuhan fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi
IPDN;
C. Penggunaan fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi belum
terlaksana secara efektif dan efisien; dan
D. Kurangnya ketersediaan pelayanan informasi dan komunikasi bagi
sivitas akademika IPDN yang berbasis data base.
3.2.2. Tugas Pokok dan Fungsi dari Unit Pelaksana Teknologi

Informasi dan Komunikasi (UPTTIK)
Unit Pelaksana Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPTTIK) mempunyai
tugas membantu Rektor dalam menyusun kebijakan, menyusun pedoman

dan memasyarakatkan layanan TIK di lingkungan sivitas akademika IPDN.
Sehubungan dengan pembentukannya UPTTIK memiliki fungsi yaitu:
1. Memberikan dukungan optimal atas kegiatan belajar-mengajar,
penelitian, dan
administrasi

pengabdian
pendidikan,

masyarakat,
dan

alumni,

kegiatan

kegiatan
penunjang

penyelenggaraan pendidikan lainnya;
2. Mengantisipasi perkembangan kebutuhan fasilitas Teknologi
Informasi dan Komunikasi IPDN berbasis data base;
3. Menjamin penggunaan fasilitas Teknologi Informasi

dan

Komunikasi secara efektif, efisien, dan sesuai dengan hukum
yang berlaku;
4. Mendukung ketersediaan pelayanan informasi dan komunikasi
bagi sivitas akademika IPDN; dan
5. Melindungi, merawat dan memelihara asset IPDN dalam bidang
Teknologi Informasi dan Komunikasi seperti data, informasi,
perangkat

lunak,

perangkat

keras,

dan

aplikasi

yang

dikembangkan.
Adapun struktur organisasi Unit TIK IPDN sebagai berikut :
Kedudukan Dan Rincian Tugas Unit Pelayanan Teknologi Informasi
Dan Komunikasi
1.
Unit Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPTTIK)
dipimpin oleh Kepala, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Rektor.
2.
Dalam pelaksanaan tugas, Kepala dibantu oleh seorang Sekretaris.
3.
Sekretaris bertanggung jawab kepada Kepala.
Unit TIK terdiri atas :
1.
Seksi Layanan Jaringan Komputer;
2.
Seksi Layanan Teknologi Informasi;
3.
Seksi Layanan Teknologi Komunikasi.
Rincian tugas Kepala Unit TIK :
1.
Menyusun Rencana Induk Teknologi Informasi dan Komunikasi
Institut;
2.
Melakukan perencanaan standar peralatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi, pengoperasian, pendayagunaan, dan pemeliharaan
jaringan dilingkungan Institut;

3.

Memasyarakatkan layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi

4.

kepada pengguna dan calon pengguna;
Melakukan pengendalian keamanan dan keandalan kinerja jaringan
baik dari sisi hardware maupun software sesuai dengan kemajuan

5.

teknologi;
Melaksanakan pengelolaan layanan Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang antisipatif terhadap kebutuhan Institut dan responsif

terhadap keluhan pengguna;
6.
Menetapkan kualifikasi dan memberikan pertimbangan dalam
rekruitmen

dan

penerimaan

teknisi

Teknologi

Informasi

dan

Komunikasi pada semua unit di lingkungan Institut;
7.
Melakukan koordinasi dan memberikan konsultasi teknis jaringan
secara
8.

berkala

kepada

para

teknisi

Teknologi

Komunikasi di lingkungan Institut;
Mengelola dan menjamin kelancaran

akses

Informasi

dan

informasi

dan

komunikasi ke jaringan lokal Institut dan jaringan global bagi semua
pengguna;
9.
Membuat laporan secara periodik kepada pimpinan IPDN.
Rincian tugas Sekretaris :
1.
Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Unit Pelayanan
Teknologi dan Komunikasi;
2.
Mewakili tugas Kepala Unit Pelayanan Teknologi dan Komunikasi;
3.
Melaksanakan urusan keuangan;
4.
Melakukan tatalaksana dan kepegawaian;
5.
Melaksanakan urusan rumah tangga;
6.
Melaksanakan sosialisasi layanan Unit TIK;
7.
Melaksanakan administrasi layanan Unit TIK;
8.
Membina kelompok tenaga ahli;
9.
Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Unit TIK;
10.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Rincian tugas Seksi Layanan Jaringan Komputer:
1.
Menyusun RKAT di lingkungan seksi Layanan Jaringan Komputer;
2.
Memelihara hardware, software, dan sistem operasi komputer;
3.
Cabling dan switching;
4.
Routing, Bandwidth management, dan firewall;
5.
Penataan/pemetaan (topologi) jaringan;
6.
Melakukan pelatihan pengoperasian jaringan di lingkungan IPDN;
7.
Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di lingkungan seksi
Layanan Jaringan Komputer;
8.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Rincian Tugas Seksi Layanan Teknologi Komunikasi :
1.
Menyusun RKAT di lingkungan Seksi Layanan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Teknologi

Komunikasi;
Active directory (LDP);
PABX Konvensional;
Audio/Video Teleconferencing;
VOIP;
Instant Messaging;
Akses telepun dan internet global;
Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di lingkungan seksi

Layanan teknologi komunikasi;
9.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Rincian tugas Seksi Layanan Teknologi Informasi :
1.
Menyusun RKAT di lingkungan Seksi Layanan Teknologi Informasi;
2.
Layanan pemondokan e-mail dan web server;
3.
Layanan pemondokan aplikasi teknologi informasi;
4.
Bantuan teknis operasional sistem informasi manajemen;
5.
Sistem pencadangan data (backup system);
6.
Layanan instalasi software aplikasi;
7.
Mengembangkan software teknologi informasi;
8.
Melaksanakan
pelatihan
operasional software manajemen
informasi di lingkungan IPDN;
9.
Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dilingkungan seksi layanan
10.

teknologi informasi;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

BAB IV
ANALISIS PENUTUP
4.1. Analisis

4.1.1. Unit

Pelaksana

Teknis

Teknologi

Informasi

dan

Komunikasi (UPTTIK) dalam penerapan Model Perubahan
oleh Burnes.
Peran Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi
(UPTTIK) Penyelenggaraan Pelayanan oleh Unit Kerja yang sekarang
menjadi berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan sistem
informasi terintegrasi di IPDN merupakan penerapan Model Perubahan
oleh Burnes dimana model perubahan yang dikelompokan berdasarkan
frekuensi dan besaran perubahan.
Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT
TIK) sekarang merupakan salah satu unit pelaksana teknis baru di Institut
Pemerintahan Dalam Negeri, khususnya di bidang pengembangan dan
pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai pendukung
Penyelenggaraan

Pelayanan

seluruh

unit

kerja

di

IPDN

yang

menggunakan salah satu Model perubahan oleh burnes yaitu The
increamental

model

of

change.

Dimana

perubahan

pelaksanaan

pelayanan berlangsung secara bertahap sebagai unit pelaksana teknis
baru perlu melakukan evaluasi-diri secara berkala sebagai salah satu
aspek dalam daur pengembangan kelembagaan UPTTIK, penjaminan
mutu

internal,

perbaikan

program

secara

berkelanjutan,

dengan

melengkapi serta memutakhirkan data yang terkait layanan TIK di IPDN
dengan Perubahan secara bertahap pada masing-masing bagian,
perubahan terjadi karena ada respon internal dan eksternal dan respon
terjadi karena adanya perubahan organisasi.
Adapun Visi dan Misi UPTTIK :
Visi :
1.
Mengembangkan dan membangun
2.

Teknologi

Informasi

dan

Komunikasi (TIK) dibidang pendidikan.
Menjadikan Unit TIK sebagai Pusat Layanan TIK di lingkungan
IPDN yang dapat mengintegrasi dalam pembelajaran, pengelolaan

manajemen pendidikan, maupun pemanfaatan TIK dalam berbagai
kegiatan pendidikan.
Misi pengembangan teknologi informasi dan komunikasi IPDN:
2.
Menjadikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana
penunjang yang memberikan percepatan bagi kemajuan IPDN.
3.
Menyelenggarakan proses pendidikan berbantuan teknologi
4.

informasi dan komunikasi;
Mengembangkan dan

menyebarluaskan

ilmu

pengetahuan,

teknologi dan seni, dengan dukungan teknologi informasi dan
komunikasi; dan
Menyediakan layanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi
yang terpadu untuk mendukung proses kegiatan akademik, administrasi,
penelitian, dan proses belajar mengajar.
Saat ini kegiatan operasional IPDN, beberapa unit kerja dapat
menggunakan sistem informasi yang dapat digunakan oleh seluruh unit
kerja di IPDN. Sistem-sistem tersebut ada yang tingkatan internal, hanya
untuk lingkup kerja unit yang mengembangkan sistem tersebut, ada juga
yang tingkatan institusi, artinya sistem informasi tersebut dikembangkan
oleh suatu unit kerja untuk digunakan oleh seluruh unit kerja di Institut
Pemerintahan Dalam Negeri.
Sistem Informasi pada tingkatan institusi yang dapat digunakan di
IPDN antara lain:
A. Sistem Informasi Akademik, dikembangkan Biro Administrasi
Akademik, Perencanaan dan Kerjasama (Bagian Akademik);
B. Sistem Informasi Perencanaan, dikembangkan Biro Administrasi
Akademik, Perencanaan dan Kerjasama (Bagian Perencanaan);
C. Sistem Informasi Kepegawaian, dikembangkan Biro Administrasi
Umum (Bagian Kepegawaian);
D. SIMA (Sistem Informasi Manajemen Aset), dikembangkan oleh Biro
Administrasi Umum (Bagian Umum/Perlengkapan);
E. Sistem Informasi Alumni dan lain lain.
Sebagai langkah awal, UPTTIK memfasilitasi pengembangan sistem
informasi praja (SI Praja). Data dasar berasal dari Bagian Adminstrasi

Praja yang kemudian dibangun menjadi satu pangkalan data (database).
Database ini diharapkan menjadi data dasar yang akan menjadi rujukan
bagi unit lain untuk mengembangan sistem informasi lainnya seperti
sistem informasi nilai atau sistem informasi akademik dll.
Kemudian berkenaan dengan hal pengembangan sistem informasi
akademik UPTTIK di IPDN telah mengadakan sosialisasi dan pelatihan
lanjutan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) bagi Pegawai IPDN baik di
lingkungan IPDN Pusat maupun Daerah. Kegiatan sosialisasi dan
pelatihan tersebut diadakan selama dua hari Senin dan Selasa tanggal 23 Desember 2013 bertempat di Gedung Laboratorium Pemerintahan IPDN
Jatinangor. Pada kegiatan tersebut dibuka oleh Prof. Dr.H. Wirman Syafrie
sekaligus sebagai nara sumber, Prof.Dr. H. Murtir Jeddawi, M.Si, Amrin,
S.STP, M.Si, serta para peserta pelatihan baik dari IPDN Kampus
Jatinangor maupun IPDN Kampus Daerah.
4.1.2. Hambatan Pelaksanaan Pelayanan Teknologi Informasi
dan Komunikasi oleh UPTTIK
Dalam pelaksanaan pelayanan pelayanan unit kerja berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan sistem informasi yang
terintegrasi oleh Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (UPTTIK) sering dijumpai beberapa fenomena yang terjadi di
masing-masing substasi unit kerja yang belum sesuai dengan prosedur.
Dalam pelaksanaan pelayanan pelayanan unit kerja berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi dengan sistem informasi yang terintegrasi oleh
Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPTTIK),
penyusun mengangkat fenomena mengenai penerapan Model Perubahan
oleh Burnes dalam pelaksanaannya.
Beberapa faktor yang menjadi penghambat pelaksanaan pelayanan
pelayanan unit kerja berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
dengan sistem informasi yang terintegrasi oleh Unit Pelaksana Teknis
Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPTTIK) ialah:

A. Diantara permasalahan yang muncul yaitu tidak fleksibelnya
aplikasi

terhadap

pengembangan

kebutuhan

akademik

dan

integrasi terhadap sistem lainnya. Padahal tuntutan integrasi sistem
dan akuntabilitas laporan menjadi prioritas utama.
B. Selain itu kompetensi sumber daya manusia lembaga dalam
mengoperasian aplikasi tersebut masih kurang. Kesiapan sumber
daya manusia, dimana tidak semua sumber daya manusia
memahami akan arti pentingnya melakukan perubahan.
4.2. Penutup
4.2.1. Kesimpulan
Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT
TIK) sekarang merupakan salah satu unit pelaksana teknis Institut
Pemerintahan Dalam Negeri, khususnya di bidang pengembangan dan
pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai pendukung
Penyelenggaraan

Pelayanan

seluruh

unit

kerja

di

IPDN

yang

menggunakan salah satu Model perubahan oleh burnes yaitu The
increamental

model

of

change.

Dimana

perubahan

pelaksanaan

pelayanan berlangsung secara bertahap sebagai unit pelaksana teknis
baru perlu melakukan evaluasi-diri secara berkala sebagai salah satu
aspek dalam daur pengembangan kelembagaan UPTTIK, penjaminan
mutu

internal,

perbaikan

program

secara

berkelanjutan,

dengan

melengkapi serta memutakhirkan data yang terkait layanan Teknologi
Informasi dan Komuniksi di Institut Pemerintahan Dalam Negeri dengan
Perubahan secara bertahap pada masing-masing bagian, perubahan
terjadi karena ada respon internal dan eksternal dan respon terjadi karena
adanya perubahan organisasi.
Diantara respon internal maupun eksternal yang merupakan
feedback

dari

actuating

implementasi

manajemen

perubaha

bisa

digambarkan dalam bentuk hambatan pelaksanaan manajerial perubahan
itu sendiri. Maka untuk menghadapi respon tersebut Unit Pelaksana
Teksnis Teknologi Informasi dan Komunikasi perlu menyusun stratefi agar

perubahan tetap terlaksana dan tercapai tujuan sesuai orientasi dari
fungsi Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
4.2.2. Saran
Unit Pelaksana Teksnis Teknologi Informasi dan Komunikasi perlu
menyusun stratefi agar perubahan tetap terlaksana dan tercapai tujuan
sesuai orientasi dari fungsi Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (UPTTIK). Dengan upaya sebagai berikut :
A. Upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sumber daya
manusia (SDM) yaitu seluruh substansi perlu melaksanakan
kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Sistem Informasi pada semua
komponen yang terkait dengan kegiatan system informasi yaitu
Dosen, Administrator TIK dari Unit kerja Fakultas, Bagian
Akademik,

Bagian

Pelatihan,

Bagian

Pengasuhan,

Bagian

Ekstrakurikuler, Unit Bimbingan dan Konseling, serta para admin
IPDN Kampus Daerah mampu untuk mengoperasikan aplikasiaplikasi Sistem Informasi dalam mendukung proses lingkup kerja di
IPDN;
B. Meningkatan pemahaman terhadap karakter perubahan itu sendiri,
yaitu pemahaman dalam mengkaji apa yang dimaksud perubahan,
mengapa perlu perubahan, dan faktor apa yang mendorong
ataupun menghambat perubahan;
C. Mempersiapkan semua sumber daya manusia untuk menerima
perubahan, karena manusia menjadi subjek dan objek perubahan
serta mempunyai sifat resisten terhadap perubahan; dan
D. Melaukan pencairan terhadap pola perilaku lama yang cenderung
mempertahankan status quo, untuk diubah secara konstan
(berkala) agar bersedia menerima pola pikir baru yang berkembang
secara dinamis. Dalam hal tersebut diperlukan pemberdayaan
sumber daya yang merupakan kebutuhan untuk berlangsungnya
proses perubahan.

DAFTAR PUSTAKA
Miles, B. Matthew dan Huberman, A. Michael. 2002. Analisis Data
Kualitatif, Penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi. Penerbit Media
Group, Jakarta.
Moloeng, Lexy. J, 2001. Metode Penelitian Kualitatif, Remaja
Rosdakarya,Bandung.
Mulyana, Deddy, 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
PB, Triton, 2009. Mengelola Sumber Daya Manusia, Oryza, Yogyakarta.
Usman, Husain, 1995. Metodologi Penelitian Sosial, Bumi Aksara,
Jakarta.
Mardalis, 1995. Metode Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta.
Nasution, M. Nur. 2010. Manajemen Perubahan. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Dokumen-dokumen
Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri Nomor 12 Tahun
2010 tentang Pembentukn Unit Pelayanan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Peraturan Rektor Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi di Lingkugan Institut Pemerintahan
Dalam Negeri
Keputusan Rektor Institut Pemerintahan dalam Negeri Nomor 420-76
Tahun 2010 tentang Tim Penyusunan Rencana Induk Teknologi
Informasi dan Komunikasi di Lingkungan Institu Pemerintahan
Dalam Negeri

Website
uptik.ipdn.ac.id