Perlindungan Terhadap Industri Dalam Negeri Dalam Kerangka Pasar Bebas AFTA

4

ABSTRAK
PERLINDUNGAN TERHADAP INDUSTRI DALAM NEGERI
DALAM KERANGKA PASAR BEBAS AFTA
* Adi Kuasa Boang Manalu
** Budiman Ginting
*** Mahmul Siregar
Perjanjian AFTA dibentuk pada waktu Konperensi Tingkat Tinggi (KTT)
ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992 . Awalnya AFTA ditargetkan ASEAN
sebagai wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk
suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing
ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis
produksi dunia akan dicapai dalam waktu 15 tahun (1993-2008), kemudian
dipercepat menjadi tahun 2003, dan terakhir dipercepat lagi menjadi tahun 2002.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah kerangka hukum perdagangan bebas
AFTA. Bentuk-bentuk perlindungan hukum terhadap industri dalam negeri dalam
kerangka perdagangan bebas AFTA. Kebijakan Pemerintah Republik Indonesia
Dalam Melindungi Industri Dalam Negeri Dalam Kerangka Perdagagan Bebas
AFTA. Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
hukum normatif.

Pada tahun 1991 para pemimpin ASEAN sepakat untuk membentuk
kawasan perdagangan bebas ASEAN atau yang dikenal dengan AFTA yang
pembentukannya berlangsung selama 10 (sepuluh) tahun. Sebuah lembaga
setingkat menteri dibentuk untuk mengawasi, mengkoordinasikan, dan mengkaji
pelaksanaan program menuju AFTA. Adapun isi persetujuannya berupa kerangka
dalam meningkatkan kerja sama ekonomi ASEAN (Framework Agreement on
Exchanging ASEAN Economic Coorporation- FAEAEC) yang ditandatangani
presiden dan perdana menteri tiap-tiap negara ASEAN pada bulan Januari 1992.
Bentuk-bentuk perlindungan hukum terhadap industri dalam negeri adalah
Proteksi adalah upaya pemerintah mengadakan perlindungan pada industriindustri domestic terhadap masuknya barang impor dalam jangka waktu tertentu.
Proteksi bertujuan melindungi, membesarkan, atau mengecilkan kelangsungan
indusri dalam negeri yang berlaku dalam perdagangan umum. Kebijakan yang
dilakukan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri adalah melalui
tindakan pengamanan (Safeguard) yaitu tindakan yang diambil pemerintah untuk
memulihkan kerugian serius dan atau untuk mencegah ancaman kerugian serius
dari industri dalam negeri sebagai akibat dari lonjakan impor barang sejenis atau
barang yang secara langsung merupakan saingan hasil industri dalam negeri
dengan tujuan agar industri dalam negeri yang mengalami kerugian.
Kata Kunci : Industri Dalam Negeri, Pasar Bebas AFTA
*Mahasiswa

** Dosen Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum USU
***Dosen Pembimbing II, Dosen Fakultas Hukum USU

Universitas Sumatera Utara