Kewenangan Proses Penyelidikan Dan Penyidikan Pihak Kepolisian Terhadap Notaris Setelah Terbitnya Undang-Undang Jabatan Notaris Nomor 2 Tahun 2014

KEWENANGAN PROSES PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN
PIHAK KEPOLISIAN TERHADAP NOTARIS SETELAH
TERBITNYA UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS
NOMOR 2 TAHUN 2014

TESIS

Oleh

SARIYONO
127011170/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara

KEWENANGAN PROSES PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN
PIHAK KEPOLISIAN TERHADAP NOTARIS SETELAH

TERBITNYA UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS
NOMOR 2 TAHUN 2014

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

Oleh

SARIYONO
127011170/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara


Judul Tesis

Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi

: KEWENANGAN PROSES PENYELIDIKAN DAN
PENYIDIKAN
PIHAK
KEPOLISIAN
TERHADAP NOTARIS SETELAH TERBITNYA
UNDANG-UNDANG
JABATAN
NOTARIS
NOMOR 2 TAHUN 2014
: SARIYONO
: 127011170
: Kenotariatan


Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)

Pembimbing

(Dr.

Pembimbing

Mahmul Siregar, SH, MHum) (Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum)

Ketua Program Studi,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)

Dekan,

(Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)


Tanggal lulus : 07 Agustus 2015

Universitas Sumatera Utara

Telah diuji pada
Tanggal : 07 Agustus 2015

PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua

: Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN

Anggota

: 1. Dr. Mahmul Siregar, SH, MHum
2. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
3. Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, MHum
4. Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn


Universitas Sumatera Utara

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: SARIYONO

Nim

: 127011170

Program Studi

: Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis

: KEWENANGAN PROSES PENYELIDIKAN DAN

PENYIDIKAN PIHAK KEPOLISIAN TERHADAP
NOTARIS SETELAH TERBITNYA UNDANG-UNDANG
JABATAN NOTARIS NOMOR 2 TAHUN 2014

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.

Medan,
Yang membuat Pernyataan

Nama : SARIYONO
Nim : 127011170

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Notaris adalah sama-sama abdi
hukum atau pelaksana fungsi hukum yang harus melaksanakan amanat rakyat dan
memberikan perlindungan dan kepastian hukum yang berdasarkan keadilan dan
kebenaran berdasarkan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945, dan Kepolisian
menjalankan tugasnya berdasarkan UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia, begitu juga Notaris dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan
UUJN No 2 tahun 2014 akan tetapi sejauh mana para Notaris membuat suatu akta
yang sesuai dengan Undang-Undang Jabatan Notaris dan ketika ada suatu masalah
dan laporan dari para pihak yangmerasa dirugikan maka untuk pembuktian kebenaran
akta tersebut maka kewenangan kepolisian dituntut untuk mencari kesalahan dalam
akta tersebut , maka hal inilah yang mendorong penelitian ini dengan judul
“Kewenangan Proses penyelidikan Dan Penyidikan Pihak Kepolisian Terhadap
notaris Setelah terbitnya Undang-Undang Jabatan notaris nomor 2 Tahun 2014.
Metode Penelitian yuridis normatif dengan menggunakan PerundangUndangan (statute approach) dan pendekatan konseptual (Conseptual approach )
dengan menggunakan teori tanggung jawab yang digunkan untuk menganalisis
tanggung jawab Notaris dan Pihak Kepolisian dalam permasalahan yang tersangkut
dan didukung dengan teori perlindungan hukum yaitu untuk menganalisis tanggung

jawab yang dimiliki para pihak tersebut digunakan semata-mayta untuk memberikan
perlindungan hukum pada pihak-pihak yang merasa dirugikan dan pihak Notaris yang
terkadang terjebak oleh perbuatan para penghadap yang akhirnya merugikan Notaris.
Sehinngga dari hasil penelitian ini dapat memahami kewenangannya masing-masing
yang sudah diatur oleh Undnag-Undang
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa
kewenangan Polisi dalam proses penyelidikan dan penyidikan terhadap Notaris
setelah terbitnya Undang-Undang Jabatan Notaris Nomor 2 Tahun 2014 adalah antara
Polisi dan Notaris harus sama-sama memahami tentang kewenangannya masingmasing yang sudah diatur oleh Undang-Undang yaitu apabila Notaris bermasalah
dengan akta yang dibuatnya maka Polri/Penyidik dapat memanggil langsung Notaris
sebagai saksi/tersangka akan tetapi sebaliknya pihak Notaris dalam memangku
jabatannya memiliki hak ingkar dalam kerahasiaan aktanya sesuai Pasal 4 Jo Pasal 16
Jo Pasal 54 UUJN no 2 Tahun 2014, maka berdasarkan Pasal 170 ayat 1 KUHAP dan
Pasal 1909 ayat 2 angka ke 3e KUHPerdata dalam hal ini Polisis juga harus
memahami azas praduga sah (Vermoedanvan Rechtmatigheid) atau Presumptio lustae
Causa, yaitu Akta Notaris harus dianggap sah sampai ada pihak yang menyatakan
Akta tersebut tidak sah, maka dalam hal ini pihak Polri harus tetap menyatkan akta
ini sah sampai ada pihak yang dapat membuktikan bahwa akta tersebut telah cacat
hukum.
i


Universitas Sumatera Utara

Dari hasil penelitian manfaat yang dapat diambil secara teoritis dapat
dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi para pihak Penyidik Polri dan para Notaris
untuk saling bekerjasama sesuai dengan kesepakatan bersama dalam MOU antara
pimpinan Polri dan Pimpinan Ikatan Notaris Indonesia, dan manfaat secara praktis
bagi pihak Penyidik Polri agar lebih mengetahui sejauh mana keotentikan Akta yang
dibuat oleh Notaris, dan sejauh mana kewenangan pihak Penyidik/Polri terhadap
pemeriksaan akta sehingga kedepannya tidak perlu merasa takut untuk dipanggil
Polisi, dan bagi pihak Notaris agar segera membentuk MKN.
Kata Kunci :

Penyelidikan dan Penyidikan, Kepolisian, Notaris, UUJN Nomor 2
Tahun 2014

ii

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

The Republic of Indonesia State Police and Notaries are both servants of the
law or the executors of legal function who have to carry out people’s trust, provide
legal protection and certainly, based on justice and truth according to Pancasila and
the Indonesian 1945 constitution. The police do their duty based on Law No. 2/2002
on the Republic of Indonesia State Police, while a Notary does his duty according to
UUJN (Notarial Act) No. 2/2014. The problem of the research was how about a deed
drawn up by a Notary according to UUJN when someone complained about it; it is
duty of the Police to find out the truth about it. Therefore, the title of the research was
“the Authority of the Process of Inquiry and Investigation by the Police on a Notary
after the issuance of UUJN No. 2/2014.
The research used judicial normative with statute approach and conceptual
approach. The theory of responsibility was used to analyze the responsibility of a
Notary and the Police for the related problem. It is supported by the theory of legal
protection to analyze the responsibility of the parties concerned in order to provide
legal protection for those who feel harmed and for a Notary who is sometimes
trapped by the persons appearing that will eventually harm him. The result of the
research is expected to help Notaries and the Police understand their authority
according to Law.

The conclusion of the research was that the authority of the Police in the
process of inquiry and investigation on a Notary after the issuance of UUJN No.
2/2014 was that both parties should understand their own authority respectively
according to Law. When a Notary has the problem with the deed, the Police can
summon him as a witness/defendant. On the other hand, a Notary has the right of
objection in the secrecy of his deed according to Article 4 in conjunction with Article
16 in conjunction with Article 54 of UUJN No. 2/2014. Meanwhile, based on Article
170, paragraph 1 of KUHAP and Article 1909, paragraph 2, fiqure 3e of
KUHPerdata, the Police should understand the principle of presumed legality
(Vermoedanvan Rechtmatigheid) or Presumption lustae Causa; in this case, a
notarial deed should be considered legal until there is someone who claims that it is
illegal, Here, the Police should state that it is legal until someone claims that it is
legally defective.
Theoretically, the result of the research can be used for the next researches by
the Police and a Notary; an MOU can be made between the Police management and
the Indonesian Notarial Association. Practically, Police investigators will know how
far the authenticity of a deed drawn up by a Notary and how far their authority in
investigating deeds so that in the future a Notary will not worry about being
summoned by the Police. It is recommended that Notaries establish MKN.
Keywords : Inquiry and Investigation, Police Force, Notary, UUJN No. 2/2014
iii

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas kasih dan karunia yang diberikan Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan

tesis

ini

dengan

Judul

PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN
NOTARIS

SETELAH

TERBITNYA

“KEWENANGAN

PROSES

PIHAK KEPOLISIAN TERHADAP
UNDANG-UNDANG

JABATAN

NOTARIS NOMOR 2 TAHUN 2014”.
Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi
untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan (MKn) Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan
dukungan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terimakasih yang
mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr.
Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Komisi Pembimbing, Bapak Dr.
Mahmul Siregar, SH, M.Hum, dan Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN,
M.Hum, selaku komisi pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan
bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini sejak tahap kolokium,
seminar hasil, sampai pada tahap ujian tesis ini, sehingga penulisan tesis ini menjadi
lebih sempurna dan terarah.
Selanjutnya di dalam penulisan tesis ini penulis banyak memperoleh bantuan
baik berupa pengajaran, arahan dan bahan informasi dari semua pihak. Untuk itu
pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sedalamdalamnya kepada:
1.

Bapak Prof. Subhilhar, PhD, selaku Pejabat Rektor Universitas Sumatera Utara
atas kesempatan dan fasiltas yang diberikan bagi kami untuk mengikuti dan

iv

Universitas Sumatera Utara

menyelesaikan pendidikan Program Magister Kenotariatan (MKn) Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
2.

Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas hukum
Universitas Sumatera utara.

3.

Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program
Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara.

4.

Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program
Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara

5.

Bapak Prof. Dr. Syafruddin Kalo SH, M.Hum, selaku Dosen Penguji Program
Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara.

6.

Bapak Dr. Syahril Sofyan, SH, M.Kn selaku Dosen Penguji Program Studi
Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara.

7.

Seluruh Dosen Universitas Sumatera Utara, khususnya Bapak dan Ibu Guru
Besar dan Staff Pengajar Program Magister Kenotariatan Universitas Sumatera
Utara, yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat selama
penulis mengikuti pendidikan.

8.

Seluruh Staff Pegawai di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan kepada
penulis selama ini.

9.

Bapak Notaris/PPAT Yusrizal SH, terimakasih banyak atas ilmu, arahan,
masukan, dan informasi yang diberikan kepada penulis

10. Teman-teman mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara angkatan 2013, terimakasih untuk kekompakannya
selama ini dan juga untuk setiap motivasi yang diberikan kepada penulis dalam
penyelesaian tesis ini.
11. Semua pihak yang telah membantu penulisan tesis ini yang tidak dapat disebut
satu persatu.

v

Universitas Sumatera Utara

Penulis berharap semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada
penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa agar selalu dilimpahkan
kebaikan, kesehatan, kesejahteraan dan rezeki yang berlimpah kepada kita semua.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna,
namun penulis berharap kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak.

Medan,

Agustus 2015
Penulis

SARIYONO

vi

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.

IDENTITAS PRIBADI
Nama

:

SARIYONO

Tempat/Tgl. Lahir

:

Medan/11 Maret 1963

Status

:

Menikah

Alamat

:

Jl. Garu 1 No. 220 Medan

Nama Bapak

:

Sulur

Nama Ibu

:

Samini

Nama Istri

:

Evi Sutrisni, SE

Nama Anak

:

Wahyu Yovi Prayogo

II. ORANG TUA

Muhammad Diyo Rahmani
Galib Tri Putra

III. PENDIDIKAN
1.

SD Swasta Perguruan Syiar Islam

:

1971 - 1977

2.

SMP Negeri 3 Medan

:

1977 - 1980

3.

SMA Negeri 10 Medan

:

1980 - 1983

4.

S1 Universitas Sumatera Utara

:

2008 - 2012

5.

S2 Program Studi Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

:

2012-2015

vii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...........................................................................................................

i

ABSTRACT ..........................................................................................................

iii

KATA PENGANTAR.........................................................................................

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vii
DAFTAR ISI........................................................................................................ viii
BAB I

PENDAHULUAN.............................................................................

1

A. Latar Belakang ............................................................................

1

B. Perumusan Masalah .................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 10
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 11
E. Keaslian Penelitian...................................................................... 12
F. Kerangka Teori dan Konsepsi..................................................... 12
1.

Kerangka Teori .................................................................... 12

2.

Konsepsi............................................................................... 20

G. Metode Penelitian........................................................................ 22
BAB II

KEWENANGAN
POLISI
DALAM
PROSES
PENYELIDIKAN
DAN
PENYIDIKAN
TERHADAP
NOTARIS SETELAH TERBITNYA UNDANG-UNDANG
JABATAN NOTARIS NOMOR 2 TAHUN 2014 ATAS AKTA
YANG DIBUATNYA....................................................................... 27
A. Tinjauan Umum Jabatan Kepolisian ........................................... 27
1.

Pengertian Kepolisian ......................................................... 27

2.

Kewajiban, Larangan dan Sanksi Dalam Kepolisian........... 27

B. Prosedur Penyelidikan dan Penyidikan Terhadap Notaris
Sampai P21 ................................................................................. 30
1.

Contoh Kasus Pemeriksaan Notaris yang Sampai P21........ 30

2.

Laporan Polisi Oleh korban ................................................. 32
viii

Universitas Sumatera Utara

3.

Surat Perintah Penyelidikan dan Penyidikan ....................... 32

4.

Berita Acara Pemeriksaan Saksi-Saksi ................................ 34

5.

Berita Acara Pemeriksaan Tersangka .................................. 36

6.

SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan) ........ 36

7.

Surat Perintah Penangkapan................................................. 37

8.

Surat Perintah Penahanan..................................................... 37

9.

BAP Penahanan.................................................................... 38

10. BAP Penyitaan ..................................................................... 38
11. Surat Persetujuan Ijin Khusus Penyitaan ............................. 39
12. Penetapan Penyitaan Pengadilan Negeri.............................. 40
13. Kirim Berkas Perkara Tahap I ke Jaksa Penuntut Umum.... 40
14. Kirim Berkas Tersangka Tahap II ke Jaksa Penuntut
Umum................................................................................... 41
C. Kewenangan Polisi Dalam Proses Penyelidikan dan
Penyidikan Pihak Kepolisian Terhadap Notaris Setelah
Terbitnya Undang-Undang Jabatan Notaris Nomor 2 Tahun
2014 Atas Akta Yang Dibuatnya ............................................... 41
1.

Kewenangan Polisi Dalam Proses Penyelidikan dan
Penyidikan .......................................................................... 41

2.

Kewenangan Polisi Dalam Proses Penyelidikan dan
Penyidikan
Pihak
Kepolisian
Terhadap
NotarisBerdasarkan Dengan Undang-Undang Jabatan
Notaris Nomor 30 Tahun 2004 ............................................ 50

3.

Kewenangan Polisi Dalam Proses Penyelidikan dan
Penyidikan Pihak Kepolisian Terhadap Notaris
Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
49/PUU-X/2012 ................................................................... 54

4.

Kewenangan Polisi Dalam Proses Penyelidikan dan
Penyidikan
Pihak
Kepolisian
Terhadap
NotarisBerdasarkan Undang-Undang Jabatan Notaris
Nomor 2 Tahun 2014 ........................................................... 55
ix

Universitas Sumatera Utara

BAB III

a.

Pemanggilan Dan Pemeriksaan Notaris........................ 56

b.

Penyitaan Protokol Notaris ........................................... 62

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NOTARIS DALAM
PROSES PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN SETELAH
TERBITNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 .. 67
A. Tinjauan Umum Jabatan Notaris................................................. 67
1.

Asas-Asas Pelaksanaan Tugas dan Kewajiban Notaris ....... 67

2.

Kewenangan, Kewajiban dan Larangan Notaris
Berdasarkan UUJN Nomor 2 Tahun 2014........................... 80

B. Karakter Akta Notaris ................................................................. 93
1.

Akta Notaris Sebagai Alat Bukti Yang Sah ......................... 93

2.

Akta Notaris Sebagai Akta Otentik...................................... 96

C. Perlindungan Hukum terhadap Notaris dalam Proses
Penyidikan dan Penyelidikan Setelah Terbitnya UndangUndang Nomor 2 Tahun 2014..................................................... 99

BAB IV

1.

Kewajiban Hak Ingkar Yang Dimiliki Notaris .................... 99

2.

Pemberlakuan Asas Praduga Sah Dalam Menilai Akta Sah 103

3.

Perlindungan Hukum Dari Organisasi Jabatan Notaris
Yang Menaungi Para Notaris............................................... 107

4.

Hak Notaris Dalam Melakukan Upaya Hukum Terhadap
Sanksi Yang Dijatuhkan Padanya ........................................ 109

HAMBATAN YANG DIHADAPI PIHAK KEPOLISIAN
DALAM MENEMUKAN KESALAHAN ATAS ISI AKTA
YANG
DIBUAT
NOTARIS
SESUAI
BATASAN
AKTANOTARIS YANG DAPAT DIJADIKAN DASAR
MEMIDANAKAN NOTARIS ......................................................... 112
1.

Hambatan yang Dihadapi Pihak Penyidik Dalam Menjalankan
Tugasnya Untuk Menemukan Kesalahan Atas Isi Akta Yang
Dibuat Notaris ............................................................................. 112

2.

Hambatan Dari Pihak Eksternal Polri ......................................... 117
x

Universitas Sumatera Utara

BAB V

3.

Hambatan Bagi Pihak Notaris Apabila Dipanggil Sebagai
Saksi, Tersangka Oleh Pihak Penyidik Polri .............................. 118

4.

Upaya-upaya yang Harus Dilakukan Antara Pihak Kepolisian
Dengan Pihak Notaris Dalam Mengatasi Hambatan Dalam
Pemeriksaan Akta yang Dibuat Notaris ...................................... 120

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 122
A. Kesimpulan ................................................................................ 122
B. Saran ........................................................................................... 123

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 125

xi

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Atas Turunnya Kekuatan Pembuktian Akta Notaris Menurut Undang-Undang Jabatan Notaris Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Jabatan Notaris

6 96 116

Analisis Kewenangan Majelis Pengawas Notaris Dalam Pengawasan Notaris Menurut Undang-Undang No 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris

3 78 167

FUNGSI DAN KEDUDUKAN MAJELIS PENGAWAS DAERAH NOTARIS SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS NOMOR 30 TAHUN 2004.

0 1 12

Analisis Kewenangan Majelis Pengawas Wilayah Dalam Penerapan Sanksi Atas Pelanggaran Administrasi Yang Dilakukan Notaris Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Jabatan Notaris

0 0 14

Kewenangan Proses Penyelidikan Dan Penyidikan Pihak Kepolisian Terhadap Notaris Setelah Terbitnya Undang-Undang Jabatan Notaris Nomor 2 Tahun 2014

0 0 3

Kewenangan Proses Penyelidikan Dan Penyidikan Pihak Kepolisian Terhadap Notaris Setelah Terbitnya Undang-Undang Jabatan Notaris Nomor 2 Tahun 2014

0 1 26

Kewenangan Proses Penyelidikan Dan Penyidikan Pihak Kepolisian Terhadap Notaris Setelah Terbitnya Undang-Undang Jabatan Notaris Nomor 2 Tahun 2014

0 0 40

Kewenangan Proses Penyelidikan Dan Penyidikan Pihak Kepolisian Terhadap Notaris Setelah Terbitnya Undang-Undang Jabatan Notaris Nomor 2 Tahun 2014 Chapter III V

0 0 58

Kewenangan Proses Penyelidikan Dan Penyidikan Pihak Kepolisian Terhadap Notaris Setelah Terbitnya Undang-Undang Jabatan Notaris Nomor 2 Tahun 2014

0 1 3

Analisis Yuridis Atas Turunnya Kekuatan Pembuktian Akta Notaris Menurut Undang-Undang Jabatan Notaris Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Jabatan Notaris

0 0 14