Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Stres Kerja Pada Pengemudi Mobil Grha Trac Medan Tahun 2017 Chapter III VI

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian
Desain penelitian yang digunakan bersifat analitik yang bertujuan untuk

melihat hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen dan variabel
dependen. Dengan menggunakan desain studi cross-sectional yaitu mencari
faktor-faktor yang berhubungan dengan variabel dependen (Stress Kerja) dalam
waktu yang bersamaan.
3.2

Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di GRHA Trac Medan. Waktu penelitian

dilaksanakan pada Januari 2017 sampai April 2017.
3.3

Populasi dan Sampel


3.3.1

Populasi
Populasi yang diambil dari penelitian ini adalah seluruh pengemudi mobil

GRHA Trac Medan yang bekerja sebagai Sopir di Bank Permata Medan yang
berjumlah 33 orang.
3.3.2

Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total Populasi,

yaitu seluruh populasi yang berjumlah 33 orang.
3.4

Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menggunakan sumber data primer dan data

sekunder, yaitu:


31
Universitas Sumatera Utara

32

3.4.1

Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari

pengemudi GRHA Trac yang bekerja di Bank Permata Medan dengan
menggunakan alat ukur berupa kuesioner yang disebarkan dan diisi oleh para
pekerja.
3.4.2

Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari literatur ilmiah dan

penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan stress kerja dan dokumendokumen yang diperlukan yang diperoleh dari GRHA Trac Medan.
3.5


Variabel dan Definisi Operasional

3.5.1

Variabel Penelitian
1. Variabel independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah faktor risiko stress yaitu
umur pengemudi, masa kerja, lama kerja, dan hubungan interpersonal.
2. Variabel dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Stress Kerja.

3.5.2

Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Stress kerja adalah Kondisi yang dipersepsikan oleh Pengemudi dimana
faktor-faktor dalam pekerjaan berinteraksi dengan pengemudi ,
menimbulkan tekanan pada pengemudi, sehingga dapat mengganggu
keseimbangan emosi, fisiologis, perilaku kognitif, yang ditandai dengan

3 indikator; perilaku, emosi dan fisik.

Universitas Sumatera Utara

33

2. Umur adalah lamanya pengemudi hidup yang dihitung dalam tahun
sejak lahir sampai penelitian ini berlangsung.
3. Masa kerja adalah lamanya pengemudi bekerja terhitung sejak awal
bekerja sebagai pengemudi mobil di GRHA Trac sampai penelitian ini
dilaksanakan.
4. Lama kerja adalah Jumlah jam kerja pengemudi dalam satu hari.
5. Hubungan

Interpesonal

adalah

persepsi


pengemudi

mengenai

hubungannya dengan pengemudi mobil GRHA Trac lainnya.
3.6

Metode Pengukuran

3.6.1

Pengukuran Variabel Dependen (Tingkat Stress Kerja)
Variabel dependen (stres kerja) diukur dengan indikator yang telah

ditetapkan sesuai dengan metode self report measure yang dapat digunakan untuk
mengukur tingkat stres. Metode self report measure menggunakan sejumlah
pertanyaan yang berhubungan dengan adanya perubahan fisiologis, psikologi, dan
perilaku. Salah satunya adalah dengan menggunakan kuesioner dari HSE (2003),
dapat dilakukan dengan penilaian stres secara subjektf melalui pengisisan
kuesioner dengan 5 skala likert dari 35 pertanyaan, dimana terdapat 23 pertanyaan

bersifat positif yang terdapat pada nomor; 1, 2, 4, 7, 8, 10, 11, 13, 15, 17, 19, 23,
24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 35 dan 12 pertanyaan bersifat negatif yang
terdapat pada nomor; 3, 5, 6, 9, 12, 14, 16, 18, 20, 21, 22, 34 .
Penempatan skor tergantung dari setiap pertanyaan yang diajukan. Dimana
jawaban skoring dimulai dari tidak pernah, jarang, agak sering, sering, dan selalu.
Untuk pertanyaan yang bersifat positif dengan kategori tidak pernah diberi skor 1,

Universitas Sumatera Utara

34

jarang diberi skor 2, agak sering diberi skor 3, sering diberi skor 4, dan selalu
diberi skor 5. Pertanyaan yang bersifat negatif dengan kategori tidak pernah diberi
skor 5, jarang diberi skor 4, agak sering diberi skor 3, sering diberi skor 2, dan
selalu diberi skor 1.
Selanjutnya stelah selesai melakukan pengisian kuesioner, maka langkah
berikutnya adalah menghitung jumlah skor pada masing-masing kolom dari 35
pertanyaan yang diajukan dan menjumlahkannya menjadi total skor individu.
Berdasarkan desain penelitian stres dengan menggunakan 5 skala likert ini, akan
diperoleh skor individu terendah adalah sebesar 35 (tingkat risiko stres sangat

tinggi) dan skor individu tertinggi adalah 175 (tingkat stres rendah atau tidak ada
indikasi stres).
Skor kuesioner mulai dari Tidak Pernah, Jarang, Agak Sering, Sering, dan
Selalu dijelaskan menggunakan nominal atau menunjukkan frekuensi per minggu
mulai dari 0 (nol) sampai dengan 7 untuk menjelaskan tingkat perbedaan dari skor
tersebut. Tidak pernah (0), Jarang (1 – 2 kali dalam seminggu), Agak Sering (3 –
4 kali dalam seminggu), Sering (5 – 6 kali dalam seminggu), dan Selalu (7 kali
dalam seminggu).
Tabel 3.1 Klasifikasi Tingkat Risiko Stres Akibat Kerja Berdasarkan Total Skor
Individu
Total Skor stres
individu
140-175
105-139

Tingkat risiko stres

Kategori Stres

0

1

rendah
sedang

70-104
35-69

2
3

tinggi
Sangat tinggi

Tarwaka,2013
3.6.2 Pengukuran Variabel Independen.

Universitas Sumatera Utara

35


NO Variabel
1
Umur

Cara ukur Alat ukur
wawancara Kuesioner

2

Masa kerja

wawancara Kuesioner

3

Lama kerja

wawancara Kuesioner


4

Hubungan
interpersonal

wawancara Kuesioner

3.7

Metode Analisa data

3.7.1

Pengolahan data

Hasil ukur
0 ≥ 38 tahun
1 < 38 tahun
(Nilai Median)
0 ≥ 5 tahun

1 < 5 tahun
(Nilai Median)
0 ≥ 8 jam
1 < 8 jam
1 Akrab
2 Biasa

Skala
Ordinal

Ordinal

Ordinal
Ordinal

Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan, diolah sesuai dengan tujuan
dan kerangka konsep penelitian. Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan
tahap-tahap sebagai berikut (Soekidjo Notoatmodjo, 2010) :
1. Editing, kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau
kuesioner tersebut. Apakah lengkap, apakah jawaban jelas, relevan dan
konsisten dengan pertanyaan. Apabila ada jawaban-jawaban yang belum
lengkap, jika memungkinkan perlu dilakukan pengambilan data ulang
untuk melengkapi jawaban-jawaban tersebut. Tetapi apabila tidak
memungkinkan, maka pertanyaan yang jawabannya tidak lengkap tersebut
tidak diolah atau dimasukkan dalam pengolahan „data missing’.
2. Coding, mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
angka atau bilangan. Koding atau pemberian kode sangat berguna dalam
memasukkan data (data entry).

Universitas Sumatera Utara

36

3. Entry Data, Data yaitu jawaban-jawaban dari masing-massing
responden yang dalam bentuk „kode (angka atau huruf) dimasukkan
kedalam program atau „software‟ komputer untuk dianalisis.
4. Cleaning (Pembersihan data), merupakan kegiatan pengecekan kembali
data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan
tersebut dimungkinkan terjadi pada saat meng-entry data ke komputer.
3.7.2

Analisa Data
1. Analisis Univariat, bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini
hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel.
Presentase ini disajikan dalam bentuk tabel untuk menggambarkan tiap
masing-masing variabel. Variabelnya adalah umur, masa kerja, lama
kerja, dan hubungan interpersonal.
2. Analisis Bivariat, dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi. Analisis ini untuk mengetahui hubungan
antara variabel dependen dengan independen secara satu persatu dengan
menggunakan uji statistik Chi-Square. Derajat kepecayaan yang
digunakan adalah 95% (α=0,05). Jika ρ-value lebih kecil dari α (ρ0,05), artinya tidak
terdapat hubungan bermakna antara kedua variabel yang diteliti.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1

Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pengemudi mobil GRHA Trac Medan yang

bekerja sebagai driver di Bank Permata Medan dengan jumlah responden
sebanyak 33 pengemudi. GRHA Trac Medan berkantor di Jl. Gatot Subroto, Sei
Sikambing B, Medan Sunggal, Kota Medan. Sedangkan alamat Bank permata
adalah Jl.Kh. Zainul Arifin, Madras Hulu, Medan.
4.2

Gambaran Umum GRHA Trac Medan
GRHA TRAC-Astra Rent a Car adalah anak perusahaan dari PT Serasi

Autoraya dan bagian dari PT Astra Internasional Tbk yang menyediakan layanan
solusi transportasi di Indonesia selama lebih dari 28 tahun pengalaman. GRHA
TRAC sudah memiliki lebih dari 33.000 Unit dengan berbagai jenis kendaraan
yang telah beroperasi di lebih dari 5.600 perusahaan pelanggan dan didukung oleh
lebih dari 9.000 driver profesional. GRHA TRAC melayani berbagai industri baik
di daerah perkotaan sampai ke daerah terpencil, melalui 34 kantor cabang, 35
service point, 69 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia dan salah satunya ada
di Kota Medan.
4.2.1

Visi dan Misi GRHA Trac Medan
Visi: Untuk menjadi perusahaan yang sangat inovatif dan terkemuka

melalui pertumbuhan berkelanjutan, pengembangan sumber daya manusia,
pengembangan produk, etika dan budaya keselamatan.

37
Universitas Sumatera Utara

38

Misi: Untuk Mencapai tingkat superior kepuasaan pelanggan dengan
membeikan solusi terbaik dalam transportasi.
4.3

Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap setiap variabel penelitian. Analisis

univariat dalam penelitian ini meliputi distribusi dan persentase dari setiap
variabel data yang berhubungan dengan kejadian stres kerja pada pengemudi
mobil GRHA Trac Medan tahun 2017.
4.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Karakteristik responden bila dilihat dari umur dalam peneltian ini di
sajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur.
No
Umur
f
%
1.
≥ 38 Tahun
14
42,4
2.

< 38 Tahun

Jumlah

19

57,6

33

100

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 33 responden yang di
ambil, terdapat responden yang berada pada umur dibawah 38 tahun memiliki
jumlah yang paling banyak yaitu 57,6%.
4.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Dari data penelitian diperoleh informasi mengenai masa kerja responden
seperti disajikan pada tabel berikut:

Universitas Sumatera Utara

39

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Masa Kerja
No
Masa Kerja
f
%
1.
≥ 5 Tahun
20
60,6
2.

< 5 Tahun

Jumlah

13

39,4

33

100

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari 33 responden,
pengemudi dengan masa kerja ≥ 5 tahun memiliki jumlah yang paling besar, yaitu
sebesar 60,6%.
4.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
Dari data penelitian diperoleh informasi mengenai lama kerja responden
seperti disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Kerja.
No
Lama Kerja
f
%
1.
≥ 8 jam
18
54,5
2.

< 8 jam

Jumlah

15

45,5

33

100

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dari 33 responden,
pengemudi dengan lama kerja ≥ 8 jam memiliki jumlah yang paling besar, yaitu
sebesar 54,5%.
4.3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Hubungan Interpersonal
Responden
Dari data penelitian diperoleh informasi mengenai hubungan interpersonal
responden seperti disajikan pada tabel berikut.

Universitas Sumatera Utara

40

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi
Interpersonal
No
Hubungan Kerja
1.
Akrab
2

Biasa

Jumlah

Responden Berdasarkan Hubungan
f
19

%
57,6

14

42,4

33

100

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari 33 responden,
pengemudi yang menjalin hubungan kerja akrab memiliki jumlah kerja yang
paling besar, yaitu sebesar 57,6%.
4.3.5

Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Stres

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Stres Kerja
No
Tingkat Stres
f
%
1.
Rendah
14
42,4
2.
3
Jumlah

Sedang

8

24,2

Tinggi

11
33

33,3
100

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari 33 responden,
pengemudi dengan tingkat stres kerja rendah memiliki jumlah yang paling besar,
yaitu sebesar 42,4%.
4.4

Analisis Bivariat
Analisis bivariat ini digunakan untuk menguji adakah hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam penelitian ini variabael bebas terdiri
dari: Umur, masa kerja, lama kerja, dan hubungan interpersonal. Variabel
terikatnya adalah stres kerja. Analisis bivariat ini menggunakan uji chi square.

Universitas Sumatera Utara

41

4.4.1 Hubungan antara Umur dengan Stres Kerja
Tabel 4.6 Hubungan antara umur dengan stres kerja.
Stres Kerja
Umur
Rendah
Sedang
Tinggi
f
%
f
%
f
%
9
27,3
4
12,1
1
3,0
≥ 38
tahun
5
15,2
4
12,1
10
30,3
< 38
tahun
14
42,4
8
24,2
11
33,3
Jumlah

P

Total
f
14

%
42,4

19

57,6

33

100

0.023

Berdasarkan tabel 4.6 hasil analisis statistik uji Chi-square diperoleh nilai
p value 0,023 (p value < 0,05) maka H0 ditolak Ha diterima, yang menyatakan ada
hubungan yang bermakna antara umur dengan stres kerja pada pengemudi mobil
GRHA Trac Medan. Pengemudi mobil yang berumur kurang dari 38 tahun
memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami stres bila dibandingkan dengan
pengemudi mobil yang berumur 38 tahun atau lebih. Sebanyak 30,3% pengemudi
mobil yang berumur di bawah 38 tahun mengalami stres tinggi. Sebanyak 3,0%
pengemudi mobil yang berumur 38 tahun atau lebih mengalami stres tinggi.
4.4.2 Hubungan antara Masa kerja dengan Stres Kerja
Tabel 4.7 Hubungan Antara Masa Kerja Dengan Stres Kerja
Stres Kerja
Masa
Total
kerja
Rendah
Sedang
Tinggi
f
%
f
%
f
%
f
%
5
15,2
5
15,2
10
30,3
20 60,6
≥5
tahun
9
27,3
3
9,1
1
3,0
13 39,4
0,05) maka H0 diterima Ha ditolak, yang menyatakan
tidak ada hubungan antara hubungan interpersonal dengan stres kerja pada
pengemudi mobil GRHA Trac Medan. Stres tinggi lebih banyak terjadi pada
pengemudi mobil yang memiliki hubungan akrab (21,2%) daripada yang hanya
memiliki hubungan biasa saja (12,1%).

Universitas Sumatera Utara

BAB V
PEMBAHASAN

5.1

Hubungan antara Karakteristik Individu dan Stres Kerja

5.1.1 Hubungan Antara Umur dengan Stres Kerja.
Uji statistik yang dilakukan antara umur dan stres kerja menggunakan uji
Chi square menunjukkan p-value yang diperoleh sebesar 0,023 (