KETERKAITAN ANTARA KARAKTER PANJANG DAUN

MAKALAH SEMINAR UMUM
KETERKAITAN ANTARA KARAKTER PANJANG DAUN BENDERA DENGAN
PREFERENSI BURUNG PIPIT, KUALITAS BIJI, DAN DAYA HASIL PADA
TANAMAN PADI (Oryza sativa L.)

Disusun oleh
Nama

: Wildan Karim

NIM

: 09/283881/PN/11741

Dosen Pembimbing : Dr. Panjisakti Basunanda, S.P., M.P.

PROGRAM STUDI PEMULIAAN TANAMAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA

2014

HALAMAN PENGESAHAN
KETERKAITAN ANTARA KARAKTER PANJANG DAUN BENDERA DENGAN
PREFERENSI BURUNG PIPIT, KUALITAS BIJI, DAN DAYA HASIL PADA
TANAMAN PADI (Oryza sativa L.)

OLEH:
WILDAN KARIM
09/283881/PN/11741

Makalah Seminar Umum ini telah disahkan dan disetujui sebagai kelengkapan mata
kuliah pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 di Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah
Mada.
Menyetujui,
Dosen pembimbing

Tanda tangan

Tanggal


Dr. Panjisakti Basunanda, S.P., M.P.

___________

__________

Komisi Seminar Umum

Tanda Tangan

Tanggal

Dr. Rudi Hari Murti, S.P., M.P.

____________

___________

Ketua Jurusan Budidaya Pertanian


Tanda tangan

Tanggal

Dr. Ir. Taryono, M.Sc

____________

____________

Mengetahui,

Mengetahui,

KETERKAITAN ANTARA KARAKTER PANJANG DAUN BENDERA DENGAN
PREFERENSI BURUNG PIPIT, KUALITAS BIJI, DAN DAYA HASIL PADA
TANAMAN PADI (Oryza sativa L.)

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Padi (Oryza sativa L.) adalah makanan pokok bagi lebih dari setengah populasi
penduduk dunia, kurang lebih satu miliar rumah tangga bergantung pada budidaya
padi sebagai sumber kalori, sumber pendapatan, dan sebagai mata pencaharian.
Selama berabad-abad, padi telah menjadi salah satu tanaman yang paling penting di
dunia (International Rice Research Institute, 2005).
Pertumbuhan jumlah manusia membutuhkan lebih banyak makanan sehingga
pemuliaan tanaman pangan diarahkan untuk memperoleh varietas dengan nilai
produtivitas yang tinggi. Tinggi rendahnya produktivitas ditentukan oleh banyak
faktor, meliputi faktor internal dan eksternal budidaya padi. Faktor internal
merupakan faktor dari dalam tanaman itu sendiri yang meliputi karakter morfologi
dari organ-organ dan kemampuan fisiologis. Sementara faktor eksternal adalah semua
faktor yang berasal dari lingkungan baik dari pembudidaya atau bukan.
Daun merupakan organ yang sangat penting bagi setiap tanaman. Pada tanaman padi,
terdapat tiga daun teratas yang dinamakan daun bendera. Karakteristik daun bendera
bervariasi berdasarkan karakter morfologis dan fisiologis.
Serangan burung pipit merupakan salah satu kendala penting dalam budidaya padi.
Penelitian yang dilakukan oleh DeMey dan Demont (2013) di Senegal menyatakan
bahwa serangan burung terhadap padi menyebabkan kehilangan hasil panen sekitar
15-20%. Nilai tersebut tergolong sangat tinggi dan sangat merugikan sehingga perlu

dilakukan berbagai upaya untuk meminimalisir resiko serangan burung. Avery (1979)
menyatakan bahwa daun bendera berpengaruh terhadap preferensi burung pipit.
Sebelum menanam, setiap pembudidaya memilih varietas berdasarkan nilai
produktivitas yang dihasilkan. Ketika telah dipanen, terdapat sebuah permasalahan
karena konsumen atau pasar kurang memperhatikan kuantitas namun fokus pada
kualitas biji padi. Hal ini membuat para pemulia mulai memperhatikan kualitas biji.
Kualitas biji digolongkan menjadi mutu tampilan fisik dan mutu tanak. Tampilan fisik

biji diukur dari panjang, lebar, dan berat biji, sedangkan mutu tanak ditentukan oleh
kandungan amilosa yang berpengaruh terhadap tekstur nasi.
Daya hasil merupakan resultan dari berbagai faktor dan karakter terkait. Di antara
semua daun pada tanaman padi, daun bendera dianggap sebagai daun yang paling
berperan terhadap daya hasil. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa daun menyumbangkan sekitar 41-43% bahan kering pada biji pada fase
pemasakan (Dere dan Yildrim, 2006).
Dengan mempertimbangkan pentingnya peran daun bendera terhadap preferensi
burung pipit, kualitas biji, dan daya hasil, diperlukan pendalaman untuk menemukan
varietas padi dengan karakter daun bendera ideal.
B. Tujuan
Mengetahui variabilitas karakter panjang daun bendera pada tanaman padi dan

pengaruhnya terhadap preferensi burung pipit, kualitas biji, dan daya hasil padi

II. TINJAUAN PUSTAKA

Daun bendera adalah tiga daun teratas yang paling dekat dengan malai padi (IRRI,
2009). Morfologi daun bendera sangat berpengaruh terhadap daya hasil, kualitas biji, dan
preferensi hama dalam produksi padi (Fan et al ., 2007). Beberapa karakter morfologi
daun bendera seperti ukuran dan bentuk daun bendera dianggap berperan penting dalam
menentukan kapasitas penyimpanan dan pendistribusian hasil fotosintesis. Sementara
beberapa karakter fisiologi seperti kandungan klorofil, kapasitas fotosintesis, dan
kehijauan daun pun dianggap penting dalam menentukan daya hasil (Teng et al., 2004).
Karakteristik daun bendera pada padi bervariasi berdasarkan panjang, lebar, dan
kandungan klorofil. Panjang daun padi lebih bervariasi daripada lebar daun, panjang daun
diasosiasikan dengan sudut daun, semakin panjang daun maka daun akan semakin rebah
sehingga daun yang pendek dan kecil selalu diasosiasikan dengan daun yang tegak
(Yoshida, 1972).
Menurut Matsuo et al., (1997), panjang helai daun dan lebar daun dikendalikan oleh
sistem genetika yang berbeda dan masing-masing karakter dikendalikan oleh banyak gen.
Pada karakter panjang helai daun, daun bendera yang paling atas lebih pendek
dibandingkan daun kedua. Kedua daun teratas dikendalikan oleh sistem genetika yang

berbeda dan over dominasi tersebut dinyatakan dalam kedua daun itu sendiri: pada daun
teratas, gen yang paling dominan mengatur arah pemanjangan helai daun, sedangkan pada
daun kedua, sifat yang sama dikendalikan oleh sifat resesif dan dominan dalam jumlah
yang hampir sama sehingga tidak ada dominansi. Karakter lebar helai daun, disimpulkan
bahwa karakter lebar daun dikendalikan oleh sistem genetika yang sama: a completely
dominance gene acted toward the wide of leaf with the former, while a partially dominant
gene equally did with the latter.

Secara alami, burung pipit bersifat unik karena mereka mampu bermigrasi dalam
jarak yang jauh dan memiliki diet yang fleksibel. Kerusakan yang diakibatkan oleh
burung ada dua macam yaitu; (i) kerusakan langsung yang terjadi ketika burung memakan
biji tanaman; dan (ii) kerusakan tidak langsung yang terjadi saat gerombolan burung
berada di areal pertanaman sehingga mengakibatkan banyak biji yang terjatuh. Kedua
macam kerusakan ini penting dan perlu dihitung ketika akan memperkirakan kerusakan
oleh burung (DeMey dan Demont, 2013).
Kualitas biji merupakan salah satu kriteria utama dalam merakit varietas unggul padi,
setelah daya hasil. Secara umum, kualitas biji dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu

genetik, lingkungan, kegiatan prapanen, perlakuan pemanenan, serta pascapanen. Mutu
dikategorikan menjadi karakteristik mutu fisik (panjang, lebar, dan berat biji) dan mutu

tanak (kadar amilosa dan tekstur nasi). Beras dengan kadar amilosa sedang biasanya
menghasilkan nasi bertekstur pulen (Lestari et al., 2007).
Berbagai penelitian telah dilaksanakan untuk meneliti hubungan antara karakter daun
bendera dengan kualitas biji padi. Salah satu hasil penelitian yang dilaksanakan di Cina
pada tahun 2003 hingga 2004 oleh Hao et al., (2010) menunjukkan bahwa karakter
morfologi daun bendera seperti panjang, lebar, dan sudut daun berkorelasi dengan
kualitas biji yang meliputi panjang biji, berat biji, kandungan amilosa, dan kandungan
protein.
Dere dan Yildirim (2006) menyatakan bahwa daun bendera berpengaruh terhadap
daya hasil karena daun bendera berperan sebagai distributor asimilat hasil fotosintesis ke
malai. Peningkatan panjang dan lebar daun bendera diikuti oleh peningkatan daya hasil
karena distribusi asimilat semakin baik. Meskipun demikian, peningkatan panjang dan
lebar daun bendera terhadap daya hasil tidak bersifat kontinyu.
Varietas ideal
Karakter morfologi tanaman merupakan dasar untuk menghasilkan tanaman berdaya
hasil tinggi. Khush mengemukakan pendapatnya bahwa padi dengan jumlah anakan yang
sedikit dan memiliki malai berukuran besar adalah morfologi ideal untuk padi berdaya
hasil tinggi. Namun demikian, penelitian terbaru menyatakan bahwa tiga daun teratas atau
daun bendera harus panjang, tegak, sempit, V-type, dan tebal. Daun yang panjang dan
tegak akan memperbesar luas area daun tanpa terjadi over-shading sehingga pemanfaatan

cahaya akan lebih efisien. Daun yang sempit dan V-type hanya membutuhkan area yang
lebih sempit dibandingkan daun yang lebar sehingga akan meningkatkan kinerja indeks
luas daun agar lebih efektif. Daun yang tebal memiliki fungsi fotosintetik yang lebih
tinggi karena mengandung lebih banyak klorofil dan tidak mudah mengalami penuaan.
Karakter-karakter morfologis tersebut menunjukkan bahwa untuk memproduksi padi
dengan daya hasil yang tinggi dibutuhkan sumber asimilat yang tinggi (Denning dan
Mew, 1998).

III. PEMBAHASAN
Padi merupakan komoditas tanaman yang penting dalam dunia pertanian. Lebih dari
separuh penduduk dunia bergantung kepada padi sebagai bahan konsumsi dan mata
pencaharian. Di tengah meningkatnya jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan
penambahan areal persawahan, dibutuhkan varietas-varietas padi berdaya hasil tinggi
untuk memenuhi kebutuhan konsumen padi.
Morfologi yang baik merupakan dasar dalam merakit varietas berdaya hasil tinggi.
Para peneliti telah memproyeksikan suatu varietas yang secara morfologis diharapkan
mampu menghasilkan nilai produksi yang tinggi. Dasar proyeksi yang digunakan oleh
para peneliti adalah karakteristik padi varietas Pei’ai 64S/32S dan beberapa varietas padi
hibrida. Berikut merupakan karakter morfologi padi berdaya hasil super tinggi yang
diproyeksikan (Denning dan Mew, 1998).

1. Tinggi tanaman 100 cm dengan tangkai pada ketinggian 70 cm
2. Karakter tiga daun teratas adalah
a. Panjangnya mencapai 50 cm dan berada 20 cm di atas malai; daun kedua dari
atas 10% lebih panjang daripada daun teratas; daun ketiga berada di tengahtengah malai.
b. Sudut daun bendera teratas, nomor dua, dan nomor tiga secara berurutan
adalah 5°, 10°, dan 20° dengan daun yang tetap tegak hingga fase pemasakan.
c. Sempit dan V-type, daun terlihat sempit namun tetap memiliki lebar 2 cm.
d. Tebal, berat kering daun bendera adalah 0.98 gram dengan luas area daun 100
cm2.
3. Vigor tanaman cukup tegak dengan kapasitas tillering yang cukup: setelah
pengisian bulir; tinggi panicle 60 cm di atas tanah; daun tegak sehingga kanopi
tidak menutupi panicle.
4. Jumlah malai adalah 2.7 juta per hektar dan berat biji per malai adalah 5 gram.
5. Indeks luas daun sebesar 6.5 pada tiga daun teratas. Rasio area daun dengan berat
biji adalah 100:2.3, yang artinya dibutuhkan luas area daun sebesar 100 cm2 pada
tiga daun teratas untuk menghasil 2.3 gram padi.
6. Indeks panen di atas 0.55

Di antara beberapa karakter morfologis di atas, karakter daun bendera merupakan
karakter yang dianggap berperan paling penting terhadap daya hasil tanaman. Selain


berpengaruh besar terhadap daya hasil, daun bendera juga berpengaruh terhadap
preferensi hama burung pipit, dan kualitas biji.
Daun bendera dan preferensi pipit
Penelitian untuk menguji pengaruh karakteristik daun bendera terhadap preferensi
burung pipit telah dilaksanakan oleh Avery (1979). Bahan tanam yang digunakan sebagai
percobaan adalah Bahagia dan Mahsuri yang merepresentasikan varietas dengan karakter
daun bendera rebah, Pulut Malaysia I dan Sri Malaysia I yang merepresentasikan daun
bendera tegak. Penelitian dilakukan di petak percobaan (plot) berukuran 5 m2. Avery
menguji beberapa varietas tersebut dengan dua jenis pipit yaitu Lonchura leucogastra dan
Lonchura striata . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua jenis burung pipit lebih

memilih varietas padi dengan daun bendera yang rebah. Hasil percobaan Avery
ditunjukkan oleh Tabel 1.
Tabel Perbandingan hasil panen beberapa varietas berdasarkan preferensi burung pipit.
Daun

Varietas

bendera

Hasil panen plot

Total potensi

Total

Kehilangan

kontrol

I

II

III

panen

panen plot

hasil

Bahagia

1990

77

93

56

5970

226

5744

Mahsuri

2500

101

105

109

7500

315

7185

Putut Malaysia I

1520

109

98

97

4560

304

4256

Sri Malaysia I

2250

72

68

67

6750

207

6543

Rebah

Tegak

Panen

Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa kehilangan hasil yang dialami oleh kelompok
varietas dengan daun bendera yang rebah lebih tinggi daripada nilai kehilangan hasil yang
dialami oleh kelompok varietas dengan daun bendera tegak. Hal ini mungkin disebabkan
oleh kebiasaan burung yang suka bertengger di daun bendera ketika sedang memakan
butir-butir padi. Burung suka memakan padi dengan posisi tubuh yang merunduk yang
mana tidak mungkin dilakukan pada varietas padi dengan karakteristik daun bendera yang
tegak. Namun demikian, burung pipit tetap dapat memakan butir-butir biji padi dengan
posisi tubuh miring. Secara logika, posisi makan berpengaruh terhadap proses
pencernaan. Jika burung makan dalam posisi normal dengan kaki berada di bawah tubuh
atau dalam posisi kepala merunduk maka proses pencernaan di dalam tubuh burung akan
optimal. Sementara jika burung makan dalam posisi miring maka proses pencernaan akan
terganggu.

Daun bendera dan kualitas biji
Kualitas biji dapat dikategorikan sebagai kualitas fisik dan kualitas tanak. Kualitas
fisik meliputi berat, panjang, dan lebar biji, sedangkan kualitas tanak meliputi kandungan
amilosa dan tekstur nasi. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh
Yue et al. (2006), karakter morfologis pada ketiga daun bendera berupa panjang, lebar,
dan sudut daun berkaitan dengan kualitas fisik maupun kualitas tanak varietas.
Panjang daun bendera pada daun teratas, daun nomor dua maupun daun nomor tiga
memiliki pengaruh nyata yang positif terhadap panjang biji.
Tabel 2. Analisis korelasi sederhana antara karakter daun bendera dan kualitas biji
TRAIT GL

GW

AC

PC

FLL

0.205*

0.03

0.383** -0.016

FLW

-0.125

-0.057

-0.057

0.089

FLA

0.028

0.167

-0.064

-0.136

SLL

0.259** -0.057

0.418** -0.067

SLW

-0.207

-0.03

-0.232

0.173

SLA

0.248*

-0.146

0.048

-0.041

TLL

0.226*

0.045

0.415** 0.01

TLW

-0.256

0.115

-0.219

0.033

TLA

0.071

-0.001

-0.079

0.023

Keterangan
F=daun bendera teratas, S=daun bendera nomor dua dari atas, T=daun bendera nomor 3
dari atas, LL=panjang daun, LW=lebar daun, LA=sudut daun, GL=panjang biji,
GW=berat biji, AC=kandungan amilosa, PC=kandungan protein
Daun bendera dan daya hasil
Daya hasil merupakan resultan dari banyak faktor. Daun bendera berperan penting
terhadap daya hasil karena merupakan organ utama yang mendistribusikan asimilat
menuju malai. Nilai daya hasil pada tanaman padi dapat dilihat dari berat gabah, jumlah
spikelet, dan jumlah malai.
Dere dan Yildrim (2006) meneliti hubungan antara karakter panjang daun bendera,
lebar daun bendera, dan daya hasil pada delapan varietas gandum. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa karakter panjang dan lebar daun bendera berkaitan dengan daya
hasil, peningkatan panjang dan lebar daun bendera diikuti dengan peningkatan daya hasil.
Namun demikian, peningkatan yang terjadi tidak bersifat kontinyu.

Tabel 3. Hubungan antara panjang daun bendera, lebar daun bendera, dan daya hasil.
Kultivar

Panjang daun bendera (cm)

lebar daun bendera (cm)

daya hasil (gram)

Basribey

22.46

1.95

4.63

Cumhuriyet

25.4

2.03

6.9

Kaflifbey

24.33

1.92

4.4

Malabadi

25.4

2.04

1.1

Marmara

24.6

1.93

3.83

Seri-82

23.86

1.96

5.43

Yure.ir

29.05

2.24

3.73

Ziyabey

24.9

1.96

7.3

Yue et al. (2006) melakukan penelitian yang lebih mendalam untuk menyelidiki
hubungan antara karakter panjang, lebar, dan luas area daun bendera dengan hasil panen,
jumlah malai, jumlah spikelet dan berat 1000 biji. Populasi yang digunakan terdiri atas
180 galur inbred rekombinan. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan acak kelompok
lengkap dengan tiga ulangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara panjang, lebar, dan luas area
daun bendera dengan daya hasil bersifat positif baik pada tahun 2003 maupun 2004. Hal
ini berarti bahwa panjang, lebar, dan luas area daun bendera berpengaruh positif terhadap
daya hasil padi. Panjang daun bendera berpengaruh negatif terhadap jumlah malai pada
tahun 2003 dan 2004, lebar daun bendera berpengaruh negatif pada tahun 2003 dan
berpengaruh positif pada 2004, hubungan luas area daun dengan jumlah malai bersifat
negatif pada 2003 dan 2004. Panjang, lebar, dan luas area daun bendera berpengaruh
positif terhadap jumlah spikelet baik pada 2003 maupun 2004. Berat 1000 biji merupakan
salah satu metode yang digunakan untuk menguji kualitas biji. Korelasi antara berat 1000
biji dengan panjang daun bendera pada 2003 menunjukkan nilai positif namun negatif
pada 2004. Korelasi antara berat 1000 biji dengan lebar daun bendera bersifat positif baik
pada 2003 maupun 2004. Korelasi berat 1000 biji dengan luas area daun pada 2003
bersifat positif namun bersifat negatif pada 2004.

Tabel 4. Korelasi antara hasil panen dan karakter yang berkaitan
Karakter

Hasil panen

Jumlah malai

jumlah spikelet Berat 1000 biji

Panjang daun bendera

0.41/0.31

-0.14/-0.03

0.54/0.51

0.03/-0.21

Lebar daun bendera

0.30/0.10

-0.26/0.01

0.44/0.18

0.13/0.16

0.43/0.26

-0.22/-0.02

0.60/0.44

0.07/-0.03

Luas area daun
bendera

Data di sebelah kiri garis miring adalah data pada tahun 2003 dan data di sebelah kanan
garis miring adalah data pada tahun 2004. Data yang dicetak tebal menunjukkan
signifikansi pada P . Diakses
pada 14 Mei 2014.
Lestari, A.P., Nugraha, Y., dan Diredja, M. 2007. Evaluasi mutu beras calon varietas padi
hibrida. Apresiasi Hasil Penelitian Padi 2007: 791-801.
Matsuo, T., Futsuhara, Y., Kikuchi, F., dan Yamaguchi, H. 1997. Science of The Rice Plant:
Genetic. Food and Agriculture Policy Research Center, Tokyo.
Prakash, M., Anandan, A., Kumar, S. B. 2011. Varietal variations in flag leaf area and yield
in mutant lines of PY5 Rice. Karmataka J. Agric. Sci. 24: 525-526.

Teng S, Qian Q, Zeng D, Kunihiro Y, Fujimoto K, Huang D, Zhu L. 2004. QTL analysis of
leaf photosynthetic rate and related physiological traits in rice ( Oryza sativa L.).
Euphytica 135 : 1-7.
Wilson, M. F. 1972. Seed size preference in finches. The Wilson Bulletin 84: 449-455.
Yoshida, S. 1972. Physiological aspects of grain yield. 1st Ann. Rev. Plant Physiol. 23:43764.
Yue Bing, Xue Wei-Ya, Luo Li-Jun, dan Xing Yong-Zhong. 2006. QTL Analysis for Flag
Leaf Characteristics and Their Relationships with Yield and Yield Traits in Rice. Acta
Genetica Sinica 33:824-832.
Ziyadah, Kurniatus. 2010. Kemampuan Makan, Preferensi Pakan dan Pengujian Umpan
Beracun pada Bondol Peking dan Bondol Jawa. Skripsi Institut Pertanian Bogor.

LAMPIRAN

Gambar 1. Ilustrasi daun bendera

Gambar 2. Daun bendera tegak

Gambar 3. Daun bendera rebah

Gambar 4. Burung bertengger di daun bendera