Treaty Room - Treaty

REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANT ARA
KEMENTERtAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DAN
DEUTSCHE GESELLSCHAFT FOR INTERNATIONALE ZUSAMMENARBEIT
(GIZ) GmbH
MENGENAI
PENINGKATAN FREKUENSI BEDAH INVASIF MINIMAUTINGGI
DALAM LINGKUP GINEKOLOGI

Ksmenterian Kesehatc:.n Republik Indonesia (selanjutnya disebut sebagai
"Kemkes") dan Deutsche Gesellschaft for Internationale Zusammenarbeit
(selanjutnya disebut sebagai "GIZ") yang selanjutnya bersama-sama disebut
sebagai "Para Pihak";

MENGINGAT

GIZ


telah

ditugaskan

oleh

Pemerintah

Jerman

untuk

melaksanakan Program "develoPPP.de".
BERKEINGINAN untuk meningkatkan kesehatan dan pengobatan ginekologi di
Indonesia.

MERUJUK pada Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dan
Pemerintah Repub lik Federal Jerman mengenai Kerjasama Teknik yang
ditandatangani di Jakarta pada tanggal 9 Apri l 1984;


MERUJUK pada Deklarasi Bersama lndonesia-J&rman untuk Kemitraan
Komprehensif:

Membentuk

Globalisasi

dan

Berbagi

Tanggung

Jawab

("Deklarasi Jakarta") yang ditandatangani di Jakarta pada 27 Februari 2012;
SESUAI dengan hukum dan Peraturan yang berlaku di Republik Indonesia;

I


TELAH MENCAPAI kesepakatan sebagai berikut:

PASAL1

PARA PIHAK
(1) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemkes)
Kemkes melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kesehatan. Untuk
melaksanakan

tugas-tugas

kebijakan

nasional

di

bidang


kesehatan,

masyarakat, masyarakat sipil dan sektor swasta mengembangkan sektor
kesehatan melalui kerjasama nasional dan global. Kementerian Kesehatan
mendukung proyek-proyek di bidang kerjasama pembangunan.

(2) Deutsche Gesellschaft for lntemationale Zusammenarbeit (Gil)
GIZ adalah perusahaan federal dan mendukung Pemerintah Jerman dalam
mencapai tujuan di bidang kerjasama internasional untuk pembangunan
yang berkelanjutan. GIZ menawark2n Pelayanan yang efektif dan khusus
sesuai

dengan

permintaan

untuk

pembangunan


berkelanjutan.

GIZ

beroperasi di berbagai bidang mulai dari pembangunan ekonomi dan
promosi pekerjaan, melalui pemerintahan dan demokrasi, keamanan ,
rekonstruksi, pembangunan perdamaian dan transformasi konflik sipil dan
keamana n pangan, kesehatan dan pendidikan dasar untuk perlindungan
lingkungan, konservasi sumber daya dan mitigasi perubahan iklim. GIZ
beroperasi di seluruh Jerman dan di lebih dari 130 negara di seluruh dunia.
GIZ adalah salah satu mitra dalam program develoPPP.de yang didirikan
oleh Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Federal Jerman
(BMZ) untuk mendorong keterlibatan sektor swasta pada titik di mana
peluang bisnis dan inisiatif kerjasama internasional bersinggungan.

PASAL 2
TUJUAN
Tujuan

dari


meningkatkan
Indonesia.

Memorandum
pe!ayanan

Saling

kesehatan

Pengertian
ginekologi

(MoU)
dan

adalah

untuk


pengobatan

di

PASAL 3
TUJUAN DAN LINGKUP KERJASAMA

GIZ dan Gebruder Martin GmbH & Co KG telah menandatangani perjanjian
kerjasama tanggal 2013/11 /12 dalam rangka Kemitraan Pembangunan
dengan Sektor Swasta (OPP) di bawah program develoPPP- mengenai
operasi frekuensi tinggi dalam lingkup ginekologi. Kontrak menetapkan jasa,
peralatan, pembayaran dan kewajiban serta Konsep

dan Rencana

Operasional terlampir sebagai Lampiran 1 MoU ini.
Tujuan dari proyek ini adalah peningkatan status pelayanan kesehatan
ginekologi bagi perempuan di Indonesia melalui pelatihan metode bedah
invasif minimal frekuensi tinggi.

Bedah invasif minimal/frekuensi tinggi akan diperkenalkan di Rumah Sakit
Fatmawati Jakarta sebagai rumah sakit rujukan utama pengobatan
ginekologi di Indonesia. Rumah Sakit Fatmawati adalah salah satu dari
delapan rumah sakit pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah satu-satunya lembaga
pelatihan untuk dokter ahli kandungan di Indonesia.
Semua kewajiban GIZ terbatas pada kontrak yang menjadi tanggungjawab
GEBRUEDER MARTIN GmbH & Co KG. GIZ (selanjutnya disebut "KLS")

yang terbatas untuk commissioning GEBRUEDER MARTIN GmbH & Co KG
dan mendukung kegiatan mereka. Dengan demikian, GIZ berkomitmen
untuk melakukan proyek hanya dengan ketentuan bahwa GEBRUEDER
MARTIN GmbH & Co KG akan memenuhi bagian mereka dari kontrak

terse but.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mendukung langkah ini,
dengan cara yang sesuai secara politik.
(1) Kemkes berkewajiban:
1) Memfasilitasi KLS dalam mengatur visa, ijin kerja, ijin tinggal, izin
masuk dan masuk kembali maksimal 5 (lima) persunil asing, sesuai

dengan hukum ยท dan peraturan yang berlaku di negara Republik
Indonesia.

2) Memfasilitasi KLS dalam memperoleh pembebasan bea cukai dan

pajak untuk perangkat medis sesuai dengan hukum dan peraturan
yang berlaku di negara Republik Indonesia.

3) Mendukung kerjasama dengan organisasi ginekologi lokal serta
dengan mempromosikan kampanye di seluruh negeri.

PASAL4
KORESPONDENSI
Para Pihak menyetujui kontak penghubung untuk segala pemberitahuan,
laporan, permintaan, atau komunikasi lainnya yang dipersyaratkan oleh
MoU ini, secara tertulis, disampaikan secara langsung, pos, surat elektronik
atau melalui faksimili antara Para Pihak.

Kontak penghubung untuk
Kemeneterian Kesehatan RI: dr. Tri Hesty Widyastoeti M., Sp.MP.


GIZ: Kathrin Fociltmann, develoPPP.de - Project Manager untuk Indonesia,
(kathrin.fochtmann@giz.de).

PASAL 5
PENYEL ESAIAN SENG KETA

Setiap sengketa perihal pemahaman dan I atau penerapan MoU ini harus
diseles