Masa Depan Islam di Indonesia (1)

______________Masa Depan Islam di Indonesia (Ziaulhaq)
89
Masa Depan Islam di Indonesia
Oleh: Ziaulhaq*
Abstrak:
Masa depan Islam Indonesia berada di tangan liberal dan
revivalis sebab keduanya memiliki potensi sebagai masa
depan Islam Indonesia. Kemungkinan ini sangat
berkaitan dengan perkembangan kekinian yang akan
membentuk masa depan Islam Indonesia sebab
keduanya juga secara intens terlibat dalam ranah
perpolitikan. Untuk itu, kemungkinan yang paling logis
bagi masa depan Islam Indonesia adalah Islam yang
mampu mengapresiasi politik secara baik sebab tidak
dapat dipungkiri masa depan Islam Indonsia sangat
tergantung dalam wiliyah tersebut.
Kata Kunci: Skenerio, Liberal dan Revivalis

I

slam Indonesia secara global dapat diklasifikasikan

pada—apa yang disebut Charles Kurzman—tiga wujud
kostumeri, revivalis dan liberal. Namun, di antara
ketiga ini yang paling memainkan peran dalam
membentuk masa depan Islam Indonesia justeru berada
di tangan dua wujud Islam, yaitu revivalis dan liberal
sebab keduanya model Islam ini bersikap ingin
menguasai dan memiliki. Untuk itu, tidak mengherankan
kalau keduanya saling memperluas jaringan dan
pengaruh dalam wewujudkan ideologi masing-masing di
tengah umat Islam.
Tulisan ini maksudkan untuk mengajukan scenario bagi
kemung-kinan masa depan Islam Indonesia. Scenario ini

90 Taushiah, Vol. 3, No. 1 April
2010______________________
diajukan berdasar-kan kenyataan kekinian yang paling
mungkin dan sangat mungkin bagi pembentukan masa
depan. Untuk itu, tulisan ini akan diajukan dua skenario
—yang paradok—yang paling menentukan bagi kelanjutan masa depan Islam Indonesia. Mendeskripsikan
masa depan Islam Indonesia dimaksudkan untuk

mempersiapkan
segala
alternatif
yang
paling
kemungkinan dilakukan dalam upaya mewu-judkan masa
depan Islam yang benar-benar terencana.
Dua Skenerio Masa Depan Islam
Dalam kaitan ini, paling tidak terdapat dua skenario
utama tentang masa depan Islam liberal di Indonesia,
yaitu skenerio yang bersifat optimistik dengan semakin
membaiknya proses demokratisasi sekuler dan skenerio
yang bersifat pesimistik dengan kemung-kinannya
kemenangan kelompok politik Islam revivalis.1 Namun,
yang pasti bahwa kedua skenerio ini sebenarnya
memang sama-sama berpotensi untuk terjadi sebab
memang keduanya merupa-kan dua realitas masa depan
Islam Indonesia.
Pemilihan kedua skenerio ini sebagai upaya untuk
mengukur masa depan Islam liberal di Indonesia

disebabkan bahwa apabila skene-rio pertama benarbenar terjadi maka sudah dapat dipastikan bahwa
kelompok Islam liberal akan benar-benar menjadi
alternatif pilihan utama Islam Indonesia. Akan tetapi,
apabila skenerio kedua yang berlaku di masa depannya
maka secara otomatis pula masa depan Islam liberal
akan terancam keberadaannya sebab memang bahwa
skenerio yang saya sebutkan ini akan menguatkan posisi
Islam revivalis dengan kenderaan politiknya yang secara
langsung akan memberi hambatan yang sangat serius
bagi kelangsungan masa depan Islam liberal di
Indonesia.

______________Masa Depan Islam di Indonesia (Ziaulhaq)
91
1. Skenario Keberhasilan Demokratisasi Indonesia
Melihat realitas kekinian, terutama sejak Indonesia
memasuk era baru reformasi sebenarnya memberi
pengaruh yang signifikan dalam proses demokratisasi
sebab reformasi telah membuka wawa-san kebebasan
dalam segala halnya sebagaimana yang tidak ditemukan

ketika masa sebelumnya, tepatnya saatnya rezim orde
baru berkuasa.2 Kenyataan ini memberi pengaruh yang
berarti bagi masa depan demokrasi di Indonesia sebab
salah satu agenda utama reformasi adalah demokrasi itu
sendiri.
Walaupun
harus
diakui
bahwa
belum
sepenuhnya berjalan sebagaimana mestinya—terutama
dalam
bidang
politiknya—sebab
masih
kuatnya
pengaruh otoritas pemerintah orde baru sampai hari ini.
Suatu yang tidak dapat dipungkiri bahwa “rahmat”
terbesar reformasi dalam bidang keagamaan, lebih
tepatnya lagi dalam bidang pemikirannya telah

mengilhami
lahirnya
beragam
aliran
pemikiran
keagamaan, yang sebelumnya tidak dapat tumbuh
secara baik.3 Pertumbuhan aliran pemikiran keagamaan
ini tidak hanya menguntungkan bagi kelompok-kelompok
Islam liberal. Akan tetapi, juga memberi pengaruh yang
sangat berarti bagi kelompok-kelompok Islam revivalis
karena keduanya pada masa reformasi seakan-akan
mendapatkan
momentumnya
untuk
menunjukkan
identitasnya masing-masing.
Kemungkin terbesar dari keberhasilan demokratisasi
negara apabila dilihat dari perspektif realitas kekinian,
tentu saja sangat berkaitan langsung dengan sikap
politik umat Islam Indonesia, walaupun populasinya

terbesar di dunia. Namun, dalam bidang politik tidak
sepenuhnya mendukung ideologi-ideologi politik aliran
keagamaan, terlebih lagi yang menunjukkan wajah yang
eksklusif
dari
perjua-ngan
ideologi
politiknya.
Menariknya, bahkan dalam konteks politik ini umat Islam
lebih banyak memilih politik-politik yang secara kontras

92 Taushiah, Vol. 3, No. 1 April
2010______________________
tidak menjadikan isu-isu agama sebagai mainstream
utama politiknya, paling tidak menunjukkan kalau
mayoritas umat Islam Indonesia mendukung proses
demokratisasi Indonesia.4
Kenyataan inilah yang sangat memungkinkan sekali
kalau demok-ratisasi negara menjadi masa depan
Indonesia sebab proses demokratisasi ini yang sangat

mungkin terjadi paling tidak untuk ukuran masa depan
yang paling dekat yang diperkuat bahwa pemerintah
yang berkuasa sepenuhnya mendukung proses demokratisasi
ini.
Karena
memang kondisi
kekinian
menunjukkan kalau pemerintah atau partai politik yang
berkuasa berada di tangan kelompok-kelompok yang
secara eksplisit menunjukkan kecen-derungan perilaku
politik demokratis yang sangat dekat dengan proses
demokratisasi tersebut. Walaupun tetap saja kenyataan
perjuangan ideologi politik kelompok politik Islam
revivalis tetap saja menjadi rival utama bagi kelompok
yang berafilasi dengan demokrasi.
Kemungkinan keberhasilan demokratisasi ini tentu saja
memberi dampak yang baik bagi masa depan Islam
liberal di Indonesia sebab sebuah iklim demokrasi
mampu menciptakan kedinamisan. Untuk menyebut
umpamanya dampak positif dari proses demok-ratisasi

ini akan menumbuhkan semangat kebebasan akademis
di wilayah-wilayah akademis sehingga sangat dapat
dipastikan akan memberikan pengaruh yang berarti
dalam perkembangan pemi-kiran. Oleh sebab itu, di
sinilah sebenarnya peluang terbesar bagi masa depan
Islam liberal sebab dengan berjalannya proses
demokrasi yang baik akan semakin mempermudah
proses tran-sformasi pemikiran-pemikiran yang diusung
Islam liberal kepada masyarakat karena demokrasi dapat
menjadi fasilitas utama bagi perkembangan pemikiranpemikiran Islam liberal.

______________Masa Depan Islam di Indonesia (Ziaulhaq)
93
Peluang terbesar bagi masa depan Islam liberal di
Indonsia paling tidak bahwa ideologi pemikiran yang
diusung Islam liberal ini tidak menjadi suatu tantangan
bagi
demokratisasi
Indonesia.
Bahkan

menjadi
“penyuara” utama bagi keberlangsungan demokratisasi
tersebut. Oleh karena itu, sangat dipastikan bahwa
pemerintah yang berkuasa tentu saja selain tidak
menganggap kelompok Islam liberal ini sebagai
tantangan
yang
dapat
mengancam
kebijakan
pemerintah maka sangat mungkin sekali kalau
pemerintah yang berkuasa justeru memberikan posisi
yang strategis bagi kelompok Islam liberal karena
keberadaannya dapat membantu pemerintah dalam
menciptakan proses demokratisasi tersebut.
Karena sebenarnya pemerintah juga berkepentingan
terhadap Islam liberal, terutama sebagai upaya
memperkecil ruang gerak kelompok politik Islam
revivalis yang menjadi tantangan bagi kelompok politik
berkuasa yang setiap saat dapat saja menjadi

mengancam peme-rintah yang berkuasa. Pada dasarnya,
antara pemerintah yang berkuasa dengan kelompok
Islam liberal ini memiliki kedekatan—yang mana antara
keduanya saling mempengaruhi—sebab salah satu
proyeksi Islam liberal yang menerima dan sekaligus
sebagai penyuara utama demokratisasi. Oleh karena
itulah, nampaknya pemerintah yang berkuasa justeru
akan menganggap kelompok Islam liberal ini menjadi
bagian utama proyeksi politik dan kebijakan pemerintah
yang berkuasa.
Kenyataan yang saya sebutkan kedekatan pemerintah
yang berku-asa dan kelompok Islam liberal ini di satu sisi
akan dapat dipastikan akan mempermudah proses
proyeksi pemikiran-pemikiran Islam liberal tersosialisasi
secara baik bagi kelompok-kelompok sarjana atau paling
tidak bagi para calon sarjana yang memang memiliki
sikap terbuka menerima segala perkembangan yang

94 Taushiah, Vol. 3, No. 1 April
2010______________________

ada. Proses sosialisasi pemikiran Islam liberal ini dapat
dipastikan akan perkuat atau memperluas jaringan Islam
liberal di tengah masyarakat dengan
Semakin terbukanya sikap inklusifitas masyarakat
Indonesia untuk dapat menerima perbedaan, termasuk
juga perbedaan antara agama dan terlebih lagi
perbedaan dalam ranah keagamaan. Terbukanya
inklusifitas ini tentu saja sangat berkaitan langsung
dengan semakin intensifnya persentuhan budaya lintas
agama yang secara langsung akan dipengaruhi oleh
segala bentuk perkembangan yang akan terjadi seperti
munculnya kecende-rungan postmodernisme, globalisasi
dan teknologi informasi dalam kenyataan hidup yang
semakin sekuler yang secara pasti akan menumbuhkan
semangat inklusitas bagi masyarakat Islam Indonesia
apabila memang proses demokratisasi berjalan sebagaimana mestinya maka saat yang bersamaan itu pula
dapat dipastikan yang muncul adalah demokrasi sekuler
yang tidak bersandarkan pada kepentingan agama di
dalamnya.5
Dengan demikian, masa depan Islam liberal sangat
tergantung pada proses demokratisasi bangsa selama
proses ini menjadi semakin nyata di Indonesia maka saat
tentunya saat yang bersa-maan pula Islam liberal akan
semakin menguat pengaruhnya bagi masyarakat
Indonesia. Untuk itulah, apabila dilihat dari perspektif
kekinian adalah sesuatu yang sangat logis kalau proses
demok-ratisasi ini akan berjalan di Indonesia sebab
suatu fakta yang tidak dapat dipungkiri bahwa
pemerintah yang berkuasa adalah kelom-pok-kelompok
yang secara inheren menjadikan demokratisasi sebagai
bagian agenda kebijakan politiknya maka tentunya untuk
masa berikutnya juga kelompok-kelompok ini akan
semakin menguat, walaupun dalam wujud bingkai politik
yang berbeda dalam menjalankan proses demokratisasi
Indonesia di masa depannya.

______________Masa Depan Islam di Indonesia (Ziaulhaq)
95
2. Skenario Kemenangan Politik Islam Revivalis
Skenerio kedua ini tentu saja adalah kemungkinan yang
paling buruk bagi masa depan Islam liberal apabila
ternyata kelompok politik Islam revivalis dapat
menggantikan
posisi
kelompok
politik
yang
menyuarakan demokrasi sebagai pemerintah yang
berkuasa.
Dalam
kaitan
ini,
kondisi
kekinian
menunjukkan bahwa kelompok politik Islam revivalis
telah menunjukkan wujudnya, terutama semakin
menguatnya kelompok politik seperti Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) untuk menduduki posisi tertentu dalam
pemerin-tahan, walaupun secara signifikan belum
memberi ancaman yang berarti bagi kelompok politik
lainnya.
Namun, kesempatan kelompok ini menduduki posisi
penting di pemerintahan akan memberi pengaruh yang
berarti apabila pengaruh politik kelompok ini semakin
menguat di masa depannya sebab kelompok ini secara
strategis telah berupaya secara maksimal untuk
memperkokoh posisinya dengan menggalang masa dari
kelompok lapisan bawah, terutama kelompok-kelompok
ma-syarakat kelas bawahnya atau kelompok-kelompok
yang memiliki perjuangan ideologi tertentu, serta juga
diperkuat dengan doktrin keagamaan yang selalu
menjadi “senjata” utama kelompok revivalis Islam ini
dapat upaya memperkuat pengaruhnya di kalangan
masyarakat.6
Di samping itu juga kelompok ini secara intensif akan
semakin menguat dengan kuatnya tendensi kaderisasi
bagi para elitis atau simpatisan masyarakatnya, yang
secara
nyata
semakin
memper-teguh
militansi
perjuangan kelompok Islam revivalis ini untuk merebut
posisi pemerintahan. Untuk itulah, apabila tidak ada
tandingan yang serius dari kelompok non revivalis ini
maka sudah dapat dipastikan kalau kelompok ini akan

96 Taushiah, Vol. 3, No. 1 April
2010______________________
menjadi gerakan “raksa-sa” yang siap mengalahkan
kelompok politik non revivalis tersebut.
Selain itu, kelompok politik Islam revivalis ini akan
semakin kuat disebabkan kuatnya kelompok revivalis
lainnya seperti HTI dan IM yang memiliki perjuangan
yang sama dengan kelompok politik revivalis tersebut,
walaupun kelompok ini tidak bergerak sebagai kekuatan
politik.7 Akan tetapi, dapat dipastikan bahwa apresiasi
politiknya disalurkan untuk memperkuat kelompok politik
Islam revivalis tersebut paling tidak kelompok HTI dan IM
ini merasa bahwa gerakan politik Islam revivalis ini
merupakan representasi perjuangan kelompok ini
masing-masing. Jika demikian, adalah sesuatu yang logis
apabila kelompok ini akan semakin membesar
pengaruhnya di masa depan.
Apabila kelompok Islam revivalis ini dapat mengalahkan
posisi politik kelompok non revivalis maka sudah dapat
dipastikan akan semakin memperkuat proses formalisasi
syari’ah sebab salah satu visi utama kelompok politik
Islam revivalis adalah untuk menjadi-kan Islam sebagai
bagian dari utama kehidupan berbangsa. Untuk itulah,
apabila formalisasi ini semakin nyata tentu secara
signifikan pula kelompok Islam liberal akan mendapat
tekanan yang serius sebab kelompok Islam revivalis
tidak akan memberikan tempat yang nyaman bagi
perkembangan Islam liberal di Indonesia maka saat yang
bersamaan pula kelompok Islam liberal akan kehilangan
masa depannya di Indonesia.
Selain itu—sisi lain—yang akan menguat apabila
kelompok politik Islam revivalis ini menjadi nyata sikap
ekslusifitas beragama akan semakin kuat sebab sebagai
kekuatan politik Islam revivalis tidak pernah memberi
peluang sedikitpun bagi kelompok selainnya untuk dapat
siap apalagi yang akan menandingi kekuatannya. Oleh
sebab itu, ekslusifitas keberagamaan justeru menjadi
salah satu bagian utama kelompok Islam revivalis yang

______________Masa Depan Islam di Indonesia (Ziaulhaq)
97
secara nyata juga tidak memberi sedikitpun peluang
bagi
Islam
liberal
karena
semangat
eklusitas
keberagamaan merupakan salah satu bentuk sikap
perla-wanan terhadap perkembangan Islam liberal.
Kenyataan lain yang akan muncul adalah semakin
nyatanya kelom-pok-kelompok radikal sebab tumbuhnya
eklusifitas keberagaman, yang secara langsung telah
mempersubur menguatnya kelompok-kelompok radikal
yang tidak saja akan mengamcam segala sesuatu yang
ada di luar kelompok ini.8 Akan tetapi, juga menjadi
tantangan yang serius bagi kelompok politik Islam
revivalis sebab kenyataan ini dipengaruhi oleh sikap
eklusifitas keberagamaan yang tidak pernah dapat
menerima segala perbedaan, termasuk ideologi politik
maka saat yang bersamaan itu pula kecenderungan
radika-lisme menjadi alternatif pilihan yang tidak
dihindari.
Dengan demikian, tentunya apabila kelompok politik
Islam revivalis akan mampu merebut posisi kelompok
moderatis maka sudah dapat dipastikan Islam liberal
tidak hanya tidak mampu bertahan untuk masa depan.
Namun, juga akan mendapat tantangan yang serius—
termasuk juga pemberangusan terhadap segala agendanya—yang secara pasti akan menyebabkan Islam liberal
tidak akan memiliki masa depan di Indonesia dan justeru
hanya akan menjadi kelompok pinggiran yang cepat
atau lambat hilang seiring semakin menguatnya
kelompok-kelompok yang non mainstreamnya.
Alternatif Masa Depan Islam
Untuk menghindari terjadinya skenerio masa depan
Islam Indonesia maka tentunya pilihan utama adalah
skenerio pertama sebab hanya dengan skenerio inilah
yang diharapkan mampu membawa masa depan yang
lebih baik bagi masa depan Islam Indonesia secara

98 Taushiah, Vol. 3, No. 1 April
2010______________________
totalitas, terlebih lagi masa depan Islam liberal dengan
mempertimbangkan beberapa alternatif yang sangat
mungkin untuk ditempuh.
Berdasarkan pemetaan di atas dan sebagaimana yang
disebutkan sebelumnya bahwa sebenarnya Islam liberal
dapat dikatakan sangat mungkin sekali menjadi mazhab
pemikiran Islam di masa depannya bagi Islam Indonesia
sebab Islam liberal ini dapat mengakumulasi secara baik
segala bentuk kemajuan menjadi bagian dari kelompok
itu sendiri. Namun, di satu sisi lainnya tantangan yang
datang pun sangat luar biasa yang akan dapat
menghambat perkembangan Islam liberal di masa
depannya, baik itu yang datang dari dalam sendiri yang
berwujud dalam bentuk kelompok Islam revivalis yang
memang secara kontras sangat berbeda dengan Islam
liberal. Tidak hanya sampai di situ kelompok Islam
revivalis inipun secara nyata-nyata menunjukkan
perlawanan terhadap Islam liberal.
Menariknya lagi kelompok Islam revivalis ini juga
memiliki kekuatan yang sangat berbanding. Bahkan
dalam tahapan tertentu justeru melampui kelompokkelompok Islam liberal disebabkan kemam-puan
kelompok revivalis ini dalam membangun basis yang
bersumber dari kelas menengah ke bawah yang
cenderung diabai-kan sama sekali oleh kelompok Islam
liberal. Karena memang disadari atau tidak komunitas
kelompok bawah ini menjadi kelompok yang paling
mayoritas dibanding kelompok yang lainnya karena
memang sebenarnya kelompok Islam liberal dapat
disebut sebagai kelompok pinggiran apabila berhadapan
dengan kelompok Islam revivalis dengan kekuatan
masanya dari kelas menengah ke bawah.
Alternatif masa depan Islam liberal ini akan semakin
nyata apabila ada agenda-agenda khusus yang secara
langsung mensosialisa-sikan pemikiran-pemikiran yang
dikembangkan Islam liberal ini di tengah-tengah

______________Masa Depan Islam di Indonesia (Ziaulhaq)
99
masyarakat secara langsung. Karena memang apabila
tidak ada upaya yang serius dari kelompok Islam liberal
ini untuk membendung menguatnya gerakan kelompok
Islam revivalis tentu saja akan menyebabkan kelompok
Islam liberal akan semakin termarginalkan. Apabila
penmarginalan ini terjadi tentu saja masa depan Islam
liberal sangat terancam sebagai tandingan dari
kelompok mayoritas Islam revivalis. Untuk itulah, sangat
penting agenda-agenda yang berisikan penyuara
pemikiran-pemikiran Islam liberal ke tengah-tengah
masyarakat kelas menengah ke bawah ini maka dalam
konteks ini adalah sangat penting melakukan jaringanjaringan berbasis masa tersebut.
Menurut saya agenda utama dalam upaya memperkuat
posisi Islam liberal di masa depannya harus
mengkonsentrasikan pada upaya penyentuhan kelas
bawah ini sebab masa yang paling terbesar justeru
berada di kelas bawah ini. Jika demikian, mengabaikannya sama halnya telah meruntuhkan masa depan
yang semakin nyata tersebut. Dalam upaya proyeksi
penyentuhan masyarakat kelas menengah ke bawah ini
tidak terlalu tepat harus dimuati dengan berbagai
pemikiran yang justeru membingungkan kelas ini.
Namun, cara yang paling efektif menurut saya untuk
merebut hati masyarakat ini dengan menempuh jalur
Institusi pendidikan, institusi advokasi hukum hingga
institusi
sosial
keagamaan
yang
telah
lama
dimanfaatkan kelompok Islam revivalis dalam mengembangkan sayapnya.
Penyentuhan institusi-instiusi yang saya maksudkan
paling tidak institusi pendidikan umpamanya selain
memang secara langsung dapat menjadi “iklan” wujud
asli Islam liberal yang sesungguhnya kepada masyarakat
supaya masyarakat dapat menilai secara lebih fair dalam
diskursus tarik menarik dengan kelompok Islam revivalis.
Di samping itu juga menguatnya kelompok Islam

100 Taushiah, Vol. 3, No. 1 April
2010______________________
revivalis juga dikarenakan basis pendidikan yang secara
sadar ataupun tidak menjadi produsen terbesar dalam
upaya penumbuhan kelompok Islam revivalis. Oleh
sebab itu, dengan pendekatan institusi pendidikan Islam
liberal telah melakukan pengawalan pengaruh Islam
revivalis ini dari tingkat yang paling awal bagi
penumbuhan kecenderungan keberagamaan.
Selain itu juga dalam agenda yang paling utama lagi
kelompok Islam liberal ini harus melihat moment politik
sebagai bagian dari upaya proyeksi pemikiran Islam
liberal yang lebih konsisten dengan keterlibatan dalam
partai politik. Keterlibatan dengan partai politik
dimaksudkan bahwa kelompok Islam liberal ini tidak
hanya
besentuhan
dengan
pemikiran-pemikiran
keislaman semata, tetapi juga memiliki ambisi
kekuasaan untuk semakin memperkokoh posisi dengan
menjadi bagian dari pemerintahan yang berkuasa maka
apabila alternatif ini dapat ditempuh peluang Islam
liberal di Indonesia semakin menjadi nyata.

Penutup
Islam liberal memiliki peran yang signifikan bagi
perkembangan Islam Indonesia paling tidak ini dapat
dilihat dari dua aspek, pemikiran telah memberikan
kontribusi yang tidak sedikit terhadap kelangsungan
masa depan Islam Indonesia. Aspek pertama karena
memang Islam peran masa depan Islam telah
menumbuhkan upaya depolitisasi Islam dalam konteks
kehidupan berbangsa dan aspek kedua adanya upaya
progresifitas interpretasi keagamaan yang bersemangat
zaman dalam wilayah keagamaan. Peran masa depan
Islam liberal ini akan semakin menguat dibuktikan
dengan kegagalan partai-partai Islam dalam konteks
politik Indonesia.[z]

______________Masa Depan Islam di Indonesia (Ziaulhaq)
101

Catatan
Menurut
Eleonora
B.
Masini
skenerio
berfungsi
untuk
menggambarkan kondisi-kondisi saat ini yang berawal dari situasi
tertentu. Kemudian, bergerak setahap demi setahap menuju ke
masa depan. Eleonora B. Masini, Why Future Studies, terj. Rohmah
Roihani (Yogyakarta: BKF Media bekerjasama dengan Kreasi Wacana,
2004), hlm. 114, Ziauddin Sardar, The Future of Muslim Civilization,
terj. Rahmani Astuti (Bandung: Pustaka, 1993), hlm. 19.
2

Ahmad Ali Nurdin, “Islam and State: A Study of the Liberal Islamic
Network in Indonesia, 1999-2004”, dalam New Zealand Journal of
Asian Studies, 7, 2 (Desember, 2005), hlm. 21, Akh. Muzakki,
“Importisasi dan Lokalisasi Ideologi Islam: Ekpresi Gerakan Islam
Pinggiran Pasca-Soeharto”, dalam Jurnal Maarif, Vol. 2, No. 4, Juli
2009, hlm. 14.

3

102 Taushiah, Vol. 3, No. 1 April
2010______________________

Azyumardi Azra, Islam Reformis: Dinamika Intelektual dan Gerakan
Politik Indonesia Kontemporer (Jakarta: Grafindo Persada, 1999),
hlm. 3-4, Al-Chaidar, Pemilu 1999: Pertarungan Ideologis PartaiPartai Islam versus Partai-Partai Sekuler (Jakarta: Darul Falah, 1999),
hlm. 228.
4

Saiful Mujani, Religious Democrats: Democratic Culture and Muslim
Political Participation in Post-Suharto Indonesia (Dissertation: The
Ohio State University, 2003), hlm. 93.
5

Ziaulhaq, Masa Depan Islam Liberal di Indonesia (Tesis: Program
Pascasarjana IAIN SU, 2009), Luthfi Assyaukanie, Islam and the
Secular State in Indonesia (Singapore: Institute of Southeast Asian
Studies, 2009).
6

Ahwan Fanani, “Akar dan Pemikiran Gerakan Revivalis Islam
Indonesia: Studi Terhadap Partai Keadilan Sejahtera”, dalam
Kamaruddin, et.al, Quo Vadis Islamic Studies in Indonesia? (Current
Trends and Future Challanges) (Direktorat Pendidikan Islam
Depertemen Agama RI berkerjasama PPs UIN Alauddin Makasar,
2006), hlm. 153-183.
7

Muhammad Ismail Yusanto, “Menantang Modernisasi dan
Globalisasi: Perjuangan Hizbut Tahrir Indonesia”, dalam Majalah
AlWa’e, vol. xxi, Januari 2003.
8

Martin van Bruinessen, “Genealogies of Islamic Radicalism in postSuharto
Indonesia”,
dalam
www.let.uu.nl/~martin.vanbruinessen/personal/
publications/genealogies_islamic_ radicalism.htm.

*Penulis adalah Dosen Fakultas Agama Islam UISU,
menyelesaikan S1 UISU (2006), S2 Pascasarjana IAIN SU
(2010).