Usulan Perbaikan Produktivitas dengan Menggunakan Pendekatan Green Productivity di PT. Florindo Makmur

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan
PT. Florindo Makmur merupakan perusahaan yang pengolahan singkong

menjadi tepung tapioka sebagai produk jadi. Perusahaan ini berlokasi di Jl.
Besar Desa Pergulaan Dusun V, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang
Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. PT. Florindo Makmur berdiri pada tanggal 8
Agustus 2001 oleh PT. Sungai budi. Pabrik ini merupakan pengembangan dari
pabrik-pabrik yang sudah ada sebelumnya.PT. Florindo Makmur berawal dari
pendirian PT. Bumi Waras pada bulan November 1996 yang merupakan anak
cabang PT. Sungai Budi. Banyaknya problema pasang surut perusahaan dan
tantangan sosial serta lingkungan sekitar, maka perusahaan tersebut diakuisisi
oleh PT. Alam Sari pada bulan Februari 2005. PT. Alam Sari

sebagai

kepemilikan baru ternyata tidak mampu menanggulangi masalah perusahaan

sehingga kembali diakuisisi oleh PT. Florindo Makmur. PT. Florindo Makmur
mengakuisisi pada bulan Oktober tahun 2008 dan bertahan sampai saat ini.
PT. Florindo makmur terus berusaha mengembangkan daerah pemasaran
dalam mendistribusikan produknya.Awalnya produk dipasarkan di daerah
Medan dan Serdang Bedagai.Pemasaran produk saat ini sudah mencapai ke
daerah Aceh, Padang, Jambi, Pekanbaru, dan Palembang. PT. Florindo Makmur
menggunakan singkong sebagai bahan baku utama pembuatan tepung tapioka.
Proses produksi yang dilakukan selalu memperhatikan kualitas yang diperiksa

Universitas Sumatera Utara

di Departemen Laboratorium. PT. Florindo Makmur ini berstatus sebagai
perusahaan swasta dan berdasarkan akte Departemen Kehakiman C-1336 HT.
0104. TH. 2008. Kapasitas dari perusahaan ini beberapa kali mengalami
perubahan. Pada tahun pertama akuisisi, PT. Florindo Makmur memiliki
kapasitas produksi hanya 100 ton/hari. Pada tahun 2012 mengalami peningkatan
menjadi 110 ton/hari. Pada tahun 2014 mengalami peningkatan kembali
menjadi sekitar 120 ton/hari hingga sekarang ini.

2.2.


Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Florindo Makmur bergerak dibidang produksi tepung tapioka. PT.

Florindo Makmur melakukan sistem produksi yang bersifat make to stock
dimana persediaan ditentukan berdasarkan peramalan potensi permintaan
pelanggan terhadap produk jadi.Bahan baku singkong yang diperoleh pihak
pabrik berasal dari perkebunan singkong di daerah Serdang Bedagai, Deli
Serdang, Tapanuli Selatan, Simalungun, dan Sidimpuan.

2.3.

Lokasi Perusahaan
Lokasi PT. Florindo Makmurberadadi Jl. Besar Desa Pergulaan Dusun

V, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Propinsi Sumatera
Utara. PT. Florindo Makmurberjarak ± 15 km dari pasar Bengkel dan berada
± 60 km arah tenggara kota Medan. Lokasi sumber bahan baku yaitu perkebunan

singkong berada disekitar pabrik. Lokasi PT. Florindo Makmurdapat dilihat

pada Gambar 2.1.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.1. Lokasi PT. Florindo Makmur

2.4.

Daerah Pemasaran
Perintah untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemasaran

dan penjualan umumnya akan diformulasikan oleh Departemen Pemasaran dan
Penjualan dari sebuah perusahaan. Daerah pemasaran produk tepung tapioka
perusahaan ini berfokus di daerah Medan dan berkembang ke daerah Aceh,
Padang, Jambi, Pekanbaru, serta Palembang. Kapasitas produksi pabrik ini
adalah sekitar 120 ton/ hari.

2.5.

Dampak Sosial dan Ekonomi Terhadap Lingkungan

Setiap usaha yang dijalankan tentunya akan memberikan dampak positif

maupun negatif. Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh
berbagai pihak, baik perusahaan itu sendiri maupun masyarakat yang
adadilingkungansekitar.

Universitas Sumatera Utara

Dampak positif maupun negatif dari aspek – aspek sosial dan ekonomi
adalah:
1. Dampak Sosial
Bila ditinjau dari aspek sosial,dampak positif bagi masyarakat secara umum
adalah:
a.

Perubahan budaya yang dapat berdampakpada perubahan sikap masyarakat,
yaitu masyarakat akan mendapatkan sebuah gambaran tentang bagaimana
cara bekerja yang baik dan benar serta meningkatkan disiplin.

b.


Perusahaan memberi dukungan atas pelaksanaan acara-acara perayaan
keagamaan masyarakat sekitar dengan memberikan sumbangan dana
melalui proposal sehingga warga dapat melangsungkan kegiatan tersebut
dengan baik dan lancar.
Sedangkan dampak negatif bagi masyarakat adalah prasarana jalan lintas
masyarakat

mengalami

kerusakan

dengan

cukup

banyaknya

truk


pengangkut singkong yang melewati jalur tersebut setiap harinya.

2. Dampak Ekonomi
Bila ditinjau dari aspek ekonomi,dampak positif bagi masyarakat secara
umum adalah:
a. Dapat meningkatkan ekonomi di lingkungan sekitar serta mengurangi
pengangguran di lingkungan sekitar masyarakat yang akhir-akhir ini
semakin bertambah.

Universitas Sumatera Utara

b. Meningkatkan perekonomian pemerintah, dengan adanya perusahaan
tersebut sehingga dapat membantu pemerintah untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi daerah.

2.6.

Proses Produksi
Proses produksi yang dilakukan PT. Florindo Makmur menggunakan


teknologi yang memanfaatkan tenaga listrik perusahaan listrik negara (PLN)
untuk menggerakkan sistem permesinan yang bekerja secara otomatis. Kebutuhan
sumber air untuk proses produksi pengolahan tepung menggunakan sumur bor
yang dibuat berdekatan dengan pabrik sehingga memudahkan proses produksi.

2.6.1. Standar Mutu Bahan/ Produk
Standar mutu produk yang ditetapkan oleh pihak perusahaan adalah
standar mutu produk berdasarkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman
Pangan (Puslittan) Indonesia.
Standar mutu produk yang ditetapkan perusahaan adalah:
1. Tepung hasil produksi berwarna putih dengan nilai digital 93,0 – 93,5
2. Nilai pH tepung berkisar antara 5,20-7,00
3. Kadar air 13,0% - 13,5%
4. Nilai SO2 28-30 ppm
Pabrik ini selalu mengikuti prosedur yang berlaku agar hasil produk
tepung tetap sesuai dengan standar yang ditetapkan. Proses produksi yang

Universitas Sumatera Utara

dilakukan setiap harinya selalu melalui kegiatan inspeksi di laboratorium untuk

diperiksa kualitasnya.

2.6.2. Bahan yang Digunakan
2.6.2.1.Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan
produk, ikut dalam proses produksi dan persentasenya terbesar dibandingkan
bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi yang
terdapat di PT. Florindo Makmur adalah singkong. Bahan baku yaitu singkong
dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Sumber: PT. Florindo Makmur
Gambar 2.2. Singkong

Universitas Sumatera Utara

Standar mutu bahan baku yang ditetapkan perusahaan adalah:
1. Pemanenan singkong dilakukan antara 7-8 bulan sejak ditanam dan dalam
keadaan masak.
2. Singkong bersifat tahan hama dan penyakit, produksi per Ha tinggi.
3. Singkong yang akan dipanen memiliki kadar pati 35-40%.


2.6.2.2.Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi
dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk
akhir. Bahan tambahan yang digunakan antara lain sebagai berikut.
1. Karung plastik yang digunakan untuk mengarungi tepung sehingga tepung
dapat mudah diangkut.
2. Benang jahit digunakan untuk menjahit karung plastic sehingga karung
plastic dapat tertutup dengan erat.
Bahan tambahan ini diperlukan saat produksi tepung selesai, yaitu
sebagai tempat tepung sehingga siap untuk disimpan ke gudang hasil dan juga
siap untuk dipasarkan.

2.6.2.2.Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang dibutuhkan guna memperlancar
proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Bahan-bahan
penolong yang digunakan dalam produksi tepung adalah:

Universitas Sumatera Utara


1.

Air (H2O) digunakan untuk kegiatan pencucian singkong dan memberikan
kandungan kadar air tertentu terhadap bahan baku singkong.

2.6.3. Uraian Proses Produksi
Tahapan proses pembuatan tepung tapioka akan dijelaskan sebagai
berikut:
1.

Proses Pengangkutan bahan baku
Singkong segar yang merupakan bahan baku diangkut menggunakan truk
menuju gudang bahan baku. Singkong tersebut dilakukan pengujian kadar
pati terlebih dahulu dengan mengambil beberapa kg sampel dari truk. Nilai
kadar pati singkong berkisar 35-40 % . Proses pengangkutan bahan baku
dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Sumber: PT. Florindo Makmur
Gambar 2.3. Pengangkutan Bahan Baku


2.

Proses Pencucian Singkong
Singkong yang telah ditumpuk di gudang bahan baku kemudian diangkut
dengan belt conveyor menuju ke rangkaian mesin root peeler dan root
washer. Singkong diangkut ke mesin root peeler untuk dibuang kotoran

Universitas Sumatera Utara

yang terdapat pada singkong seperti akar, tanah, kulit serta benda-benda
yang berukuran kecil sehingga menghasilkan singkong yang telah terkupas
kulitnya. Singkong yang telah terkelupas kulitnya kemudian dilakukan
pencucian menggunakan mesin root washer di dalam bak pencucian. Air
yang digunakan berasal dari sistem pengolahan air perusahaan, setelah
digunakan air sisa akan menjadi limbah cair dan dialirkan ke mesin screw
press. Proses pencucian singkong dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Sumber: PT. Florindo Makmur
Gambar 2.4. Pencucian Singkong

3.

Proses Pemarutan
Singkong yang telah dicuci diangkut dengan belt conveyor menuju ke
tempat pemarutan/ pencincangan. Singkong diparut dengan mesin root
rashper yang cara kerjanya mirip dengan sistem mixer untuk menghasilkan
bagian singkong yang lebih kecil dan pada akhirnya menjadi berbentuk
bubur singkong. Proses pemarutan dibantu dengan menggunakan air.
Proses pemarutan dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Universitas Sumatera Utara

Sumber: PT. Florindo Makmur
Gambar 2.5. Pemarutan Singkong

4.

Proses Ekstraksi
Bubur singkong kemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke mesin
extractor. Bubur singkong dibantu dengan menggunakan air dilakukan
proses extracting untuk memisahkan ampas singkong dengan air
kandungan pati. Air kandungan pati akan digunakan untuk proses
berikutnya sementara ampas singkong diangkut ke mesin screw press untuk
diolah menjadi pupuk organik dan pakan ternak. Proses Ekstraksi dapat
dilihat pada Gambar 2.6.

Sumber: PT. Florindo Makmur
Gambar 2.6. Proses Ekstraksi

Universitas Sumatera Utara

5.

Proses Separasi
Air kandungan pati kemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke
mesin separator untuk membuat air kandungan pati menjadi stratch milk
yaitu berupa air tepung yang lebih kental. Proses Separasi dapat dilihat pada
Gambar 2.7.

Sumber: PT. Florindo Makmur
Gambar 2.7. Proses Separasi

6.

Proses Filter
Stratch milk kemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke mesin
center view. Dalam mesin center view terjadi proses vacum filter atau
penyaringan hampa di mana tepung berada dalam kondisi 40 % kering dan
air dari starch milk akan keluar dan dibuang ke pengolahan limbah. Proses
Filterdapat dilihat pada Gambar 2.8.

Universitas Sumatera Utara

Sumber: PT. Florindo Makmur
Gambar 2.8. Proses Filter

7.

Proses Pengeringan
Stratch milk kemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke rangkaian
mesin drying/ oven. Proses yang terjadi di dalam mesin drying cyclone
adalah untuk mengeringkan tepung secara utuh. Hasilnya adalah berupa
tepung kering dan uap air yang telah terpisahkan. Proses Pengeringan dapat
dilihat pada Gambar 2.9.

Sumber: PT. Florindo Makmur
Gambar 2.9. Proses Pengeringan

Universitas Sumatera Utara

8.

Proses Pendinginan
Tepung keringkemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke rangkaian
mesin cooling cyclone untuk mendinginkan tepung. Proses Pendinginan
dapat dilihat pada Gambar 2.10.

Sumber: PT. Florindo Makmur
Gambar 2.10. Proses Pendinginan

9.

Proses Pengayakan
Tepung kemudian dialirkan ke dalam mesin rotary sifter dan dilakukan
proses pengayakan untuk menghasilkan tepung yang bertekstur halus.
Sebelum produk tepung dikemas, perusahaan terlebih dahulu melakukan
pengujian kualitas terhadap produk tepung dilaboratorium. Parameter
pengujian kualitas berupa nilai % kadar air, warna dan nilai digital, nilai
pH, serta nilai SO2.

Universitas Sumatera Utara

Proses pengayakan dapat dilihat pada Gambar 2.11.

Sumber: PT. Florindo Makmur
Gambar 2.11. Proses Pengayakan

10. Proses Pengemasan
Tepung yang dikeluarkan dari mesin rotary sifter kemudian dimasukkan
dan dikemas ke dalam kantong karung sesuai yang berukuran 25 kg dan 50
kg. Proses pengemasan dibantu dengan alat timbangan dan benang jahit.
Setelah dikemas maka produk tepung diangkut dengan forklift menuju ke
gudang produk jadi. Proses pengemasan dapat dilihat pada Gambar 2.12.

Sumber: PT. Florindo Makmur
Gambar 2.12. Proses Pengemasan

Universitas Sumatera Utara

2.6.4. Mesin dan Peralatan
2.6.4.1.Mesin Produksi
Mesin-mesin yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan produksi
tepungtapioka di PT. Florindo Makmur yaitu:
1.

Root Peeler
Mesin ini berfungsi untuk mengupas kulit singkong, akar, dan kotorankotoran pada singkong. Mesin Root Peeler dapat dilihat pada Gambar 2.13.

Sumber: PT. Florindo Makmur
Gambar 2.13. Mesin Root Peeler

2.

Root Washer
Mesin ini berfungsi untuk mencuci singkong yang telah terkelupas
kulitnya. Mesin Root washer dapat dilihat pada Gambar 2.14.

Sumber: PT. Florindo Makmur
Gambar 2.14. Mesin Root Washer

Universitas Sumatera Utara

3.

Root Rashper
Mesin ini berfungsi untuk memotong/ mencincang singkong menjadi
bagian yang lebih

kecil dengan cara kerja yang mirip seperti mixer

sehingga terbentuk bubur singkong. Mesin root rashper dapat dilihat pada
Gambar 2.15.

Sumber: PT. Florindo Makmur
Gambar 2.15. Mesin Root Rashper

4.

Extractor
Mesin ini berfungsi untuk mengekstrak bubur singkong sehingga dapat
memisahkan ampas singkong dengan air kandungan pati. Mesin Extractor
dapat dilihat pada Gambar 2.16.

Sumber: PT. Florindo Makmur

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.16. Mesin Extractor
5.

Separator
Mesin ini berfungsi untuk membuat air kandungan pati menjadi stratch
milk yaitu berupa air tepung yang lebih kental. Mesin Separator dapat
dilihat pada Gambar 2.17.

Sumber: PT. Florindo Makmur
Gambar 2.17. Mesin Separator

6.

Center View
Mesin ini berfungsi untuk

proses penyaringan hampa di mana tepung

berada dalam kondisi 40 % kering dan air dari starch milk akan keluar dan
dibuang ke pengolahan limbah. Mesin center view dapat dilihat pada
Gambar 2.18.

Sumber: PT. Florindo Makmur
Gambar 2.18. Mesin Center View

Universitas Sumatera Utara

7.

Drying Cyclone
Mesin ini berfungsi untuk mengeringkan tepung secara utuh. Mesin drying
cyclonedapat dilihat pada Gambar 2.19.

Sumber: PT. Florindo Makmur
Gambar 2.19. Mesin Drying Cyclone

8.

Cooling Cyclone
Mesin ini berfungsi untuk mendinginkan tepung. Mesin cooling
cyclonedapat dilihat pada Gambar 2.20.

Sumber: PT. Florindo Makmur

Gambar 2.20. Mesin Cooling Cyclone

Universitas Sumatera Utara

9.

Rotary Sifter
Mesin ini berfungsi untuk proses pengayakan agar menghasilkan tepung
yang bertekstur halus. Mesin rotary sifterdapat dilihat pada Gambar 2.21.

Sumber: PT. Florindo Makmur

Gambar 2.21. Mesin Rotary Sifter

10. Screw Press
Mesin ini berfungsi untuk proses pembuatan onggok menjadi pupuk yang
dapat digunakan. Mesin screw pressdapat dilihat pada Gambar 2.22.

Gambar 2.22. Mesin Screw Press

Universitas Sumatera Utara

2.6.4.2.Peralatan
Peralatan yang digunakan pada PT. Florindo Makmur adalah alat-alat
yang digunakan secara manual untuk membantu proses produksi, antara lain
yaitu:
1. Belt Conveyorberfungsi sebagai alat pengangkutan bahan setengah jadi dari
rangkaian mesin yang satu ke mesin berikutnya.
2. Alat uji kadar pati (brix meter) berfungsi untuk mengukur kadar pati yang ada pada
singkong.

3. Alat uji kadar air (moisture meter) berfungsi untuk mengukur jumlah
kandungan air yang terdapat pada zat.
4.Timbangan karungberfungsi untuk mengukur berat dari tepung.
5. Forkliftberfungsi sebagai material handling untuk produk di pabrik.

2.6.5.

Utilitas
Sistem utilitas PT. Florindo Makmurdapat dirincikan sebagai berikut :

1. Generator
Perusahaan menggunakan tenaga listrik dari PT. Perusahaan Listrik Negara
(PLN) untuk menjalankan mesin-mesin dan peralatan produksi. Selain itu,
perusahaan juga menggunakan dua generator sebagai cadangan jika terjadi
pemadaman listrk dari PLN.

Universitas Sumatera Utara

2. Air
Air digunakan untuk mencuci singkong. Air yang digunakan berasal dari
sumur bor yang dibuat perusahaan dan dimasukkan ke dalam tanki
penampungan lalu dialirkan ke bagian produksi.

2.6.6.

Safety and Fire Protection
Pihak perusahaan mengutamakan keselamatan pekerjasaat melakukan

proses produksi. Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
keselamatan kerja perusahaanyaitu dengan memberi alat pelindung diri (APD)
pada pekerja, antara lain sebagai berikut.
1. Masker
Masker berfungsi untuk melindungi hidung dari zat-zat berbau menyengat
dan dari debu yang merugikan.
2. Safety helmet
Berfungsi untuk melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan benturan,
terjatuh, dan terkena arus listrik.
3. Boots
Digunakan khusus untuk menginjak daerah yang licinagar tidak mudah
terpeleset.
4. Sarung tangan
Sarung tangan berfungsi untukmelindungi tangan dan jari-jari tangan dari
suhu panas, suhu dingin,radiasi elektromagnetik, radiasi mengion, arus listrik,

Universitas Sumatera Utara

bahan kimia, benturan,pukulan dan tergores, terinfeksi zat patogen (virus,
bakteri) dan jasad renik.
5.Fire Extinguisher
Untuk mengatasi kebakaran, perusahaan menyediakan fire extinguisher yang
berfungsi sebagai alat pemadam api apabila terjadi kebakaran. Fire
extinguisher ini terdapat di setiap departemen agar ketika terjadi kebakaran
dapat langsung diatasi oleh orang yang sedang berada di daerah sekitar.

Selain itu PT. Florindo Makmurjuga memberikan jaminan kesehatan
berupa BPJS ketenagakerjaan dan pemeriksaan kesehatan berkala guna untuk
menjaga dan meningkatkan kinerja para pekerja.

2.6.7. Unit Pengolahan Limbah
PT. Florindo Makmur menghasilkan jenis sisa hasil produksi berupa
limbah cair, limbah padat, dan limbah abu. Ketentuan pokok pengelolaan
lingkungan hidup telah ditetapkan di Indonesia melalui Undang-Undang No.
4/1982, antara lain mengharuskan membuat Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) sebelum pembangunan pabrik dan melaksanakan Studi
Evaluasi Mengenai Dampak Lingkungan (SEMDAL) pabrik yang sudah
berjalan.
Limbah cair dihasilkan dari sisa penggunaan air pada setiap tahapan
proses produksi tepung mengandung senyawa HCN. Limbah padat berasal dari

Universitas Sumatera Utara

onggok hasil dari proses extracting. PT. Florindo Makmur memiliki beberapa
jenis pengelolaan terhadap limbah-limbah tersebut.
1. Pengolahan Limbah Cair
a. Pendayagunaan kolam pengolahan limbah.
Proses pengolahan dapat dilihat seperti berikut:
1). Limbah cair yang dikeluarkan dari proses produksi ditampung pada
bak penampungan dan selanjutnya dialirkan ke kolam waste water
treatment. Di kolam ini terdapat beberapa jenis bak yaitu bak
netralisir, bak aerasi, bak sedimentasi, dan bak biokontrol.
2). Pertama, pada bak netralisir limbah diatur pH nya sedemikian rupa
sehingga pada proses selanjutnya limbah sudah netral. Jika limbah
masuk ke bak ini diukur memiliki pH 7 - 9 maka akan ditambahkan
air kapur ke dalam bak sedangkan jika sebaliknya akan ditambahkan
asam fosfat ke dalam bak tersebut. Setelah itu limbah cair yang telah
netral dialirkan ke bak aerasi.
3). Selanjutnya, pada bak aerasi dilakukan aerasi dengan menggunakan
aerator yang betujuan untuk menginjeksikan oksigen ke dalam limbah
tersebut supaya bakteri aerob yang terdapat dalam bak tersebut dapat
melakukan penguraian bahan-bahan organik yang terdapat dalam
limbah cair tersebut. Kemudian dialirkan ke bak sedimentasi.
4). Pada bak sedimentasi, limbah cair tersebut diendapkan beberapa hari
dan selanjutnya dialirkan ke bak biokontrol.

Universitas Sumatera Utara

5). Pada bak biokontrol, dilakukan pengujian terhadap hasil pengolahan
limbah cair tersebut berupa nilai BOD (Biological Oxigen Demand)
dan COD (Chemical Oxygen Demand). Bila telah memenuhi syarat
nilai BOD dan COD limbah cair yang telah diolah tersebut dapat
dibuang ke lingkungan. Kadar maksimum untuk BOD adalah 100
mg/L air limbah dan untuk COD kadar maksimumnya adalah 180
mg/L air limbah.

2. Penanggulangan Limbah Padat
Onggok tapioka merupakan limbah industri pangan yang jumlahnya sangat
banyak dan akan menjadi polusi bila tidak segera ditangani. Oleh karena itu
diperlukan usaha untuk memanfaatkan onggok tapioka dengan mengolahnya
kembali menjadi suatu

produk, sehingga pencemaran lingkungan dapat

berkurang dan nilai guna onggok dapat meningkat. Pemanfaatan onggok tepung
tapioka antara lain :
a. Onggok PT. Florindo Makmur banyak digunakan sebagai bahan pakan
ternak untuk yang masih basah dan onggok yang kering digunakan
sebagai pupuk untuk para tetani sekitar.

2.7.

Struktur Organisasi
Struktur organisasi (Organization structure) seringkali disamakan

dengan rancangan organisasi. Struktur adalah bentuk pengaturan formal dari
bagian-bagian yang ada dalam sebuah organisasi. Struktur dari sebuah

Universitas Sumatera Utara

organisasi yang dirancang dengan baik akan bisa menggambarkan secara jelas
pembagian

kegiatan

dalam

unit-unit

yang

dibentuk

sesuai

dengan

pengelompokan fungsi dan spesialisasi serta koordinasi antar unit tersebut.
Sebagian besar organisasi pada saat sekarang ini akan memiliki struktur yang
diambil dari lima alternatif bentuk struktur yaitu simple structure, fungsional
structure, multidivisional structure, holding company structure, dan matrix
structure.
Struktur organisasi yang digunakan pada perusahaan PT. Florindo
Makmur struktur organisasi lini dan fungsional yaitu bentuk organisasi dimana
wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada per kepala unit
dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi
tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional

yang

melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan
kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan. Gambar
dari struktur organisasi dari PT. Florindo Makmur dapat dilihat pada Gambar
2.23.

Universitas Sumatera Utara

Direktur

General
Manager

Manajer
Produksi

Manajer
Keuangan

Manajer
HRD

Lingkungan

Gudang

Produksi

Teknik

QC

Pembelian

Administrasi

Operator

Operator

Operator

Operator

Operator

Staf

Staf

Manajer Pemasaran
dan Penjualan

Personalia

Security

Staf

Pemasaran

Penjualan

Staf

Staf

Keterangan
= Lini
= Fungsional

Gambar 2.23. Struktur Organisasi PT. Florindo Makmur

Universitas Sumatera Utara

2.7.1. Jumlah Pekerja dan Jam Kerja
Karyawan di PT. Florindo Makmur umumnya telah bekerja sejak
berdirinya pabrik pada tahun 2008 hingga hari ini. Jumlah pekerja di pabrik PT.
Florindo Makmur dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Jumlah Pekerja PT. Florindo Makmur
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Jabatan
Direktur
General Manager
Manajar Produksi
Manajer Keuangan
Manajer HRD
Manajer Pemasaran dan Penjualan
Ka. Sie Lingkungan
Ka. Sie Gudang
Ka. Sie Produksi
Ka. Sie Teknik
Ka. Sie Quality Control
Ka. Sie Pembelian
Ka. Sie Administrasi
Ka. Sie Personalia
Ka. Sie Pemasaran
Ka. Sie Penjualan
Manajer Keuangan
Manajer HRD
Manajer Pemasaran dan Penjualan
Staf Karyawan
Operator
Security
Total

Jumlah Tenaga Kerja (Orang)
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
40
80
4
143

Supaya perusahaan berjalan lancar dalam melakukan tugas untuk
mencapai tujuannya, maka jam kerja diatur (bagian operasional) menjadi dua
shift dan 22 hari kerja dalam 1 bulan, yaitu:
1.

Shift I

: pukul 07.00 – 15.00 WIB

2.

Shift II

: pukul 15.00 – 23.00 WIB

Universitas Sumatera Utara