Analisis Kandungan Mangan dan Zink Pada Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Kering dan Rebus Secara Spektrofotometri Serapan Atom
Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan
41
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Gambar Pohon dan Daun (Moringa oleifera Lam.)
Gambar 1. Pohon kelor
42
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. (Lanjutan)
Gambar 2. Daun kelor
Gambar 3. Makroskopik Daun Kelor Segar
43
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. (Lanjutan)
Gambar 4. Makroskopik Daun Kelor Kering
A
B
Gambar 5 . A. Daun Kelor Kering yang Telah Menjadi Serbuk
B. Daun Kelor yang Telah Direbus
Lampiran 3. Bagan Alir Proses Destruksi Kering (Daun Kelor Kering)
44
Universitas Sumatera Utara
500g Daun Kelor
Dibersihkan dari pengotor
Dicuci dengan akua demineralisata
Ditiriskan
Dikeringkan di udara terbuka terhindar dari sinar matahari
langsung selama 7 hari
Dihaluskan dengan blender
Dihomogenkan
Sampel yang telah dihaluskan
Ditimbang 10 gram di dalam krus porselen
Ditambahkan 5 ml Asam Nitrat (1:1)
Diarangkan di atas hot plate
Sampel yang telah mengarang
Diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 100°C
dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga suhu
500°C dengan interval 25°C setiap 5 menit
Dilakukan selama 55 jam dan dibiarkan hingga dingin
di dalam desikator
Abu / Hasil
45
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Bagan Alir Proses Destruksi Kering (Daun Kelor Rebus)
500g Daun Kelor
Dibersihkan dari pengotor
Dicuci dengan akua demineralisata
Ditiriskan
Direbus selama 10 menit dalam 700 ml akua
demineralisata yang telah mendidih
Ditiriskan
Dihaluskan dengan blender
Dihomogenkan
Sampel yang telah dihaluskan
Ditimbang 10 gram di dalam krus porselen
Ditambahkan 5 ml Asam Nitrat (1:1)
Diarangkan di atas hot plate
Sampel yang telah mengarang
Diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 100°C
dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga suhu
500°C dengan interval 25°C setiap 5 menit
Dilakukan selama 48 jam dan dibiarkan hingga dingin
di dalam desikator
Abu / Hasil
46
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Bagan Alir Pembuatan Larutan Sampel
1.
Bagan Alir Pembuatan Larutan Sampel Daun Kelor Kering
Sampel yang telah
dekstruksi
Dilarutkan dalam 5 ml Asam Nitrat (1:1)
Dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml
Dibilas krus porselen akua demineralisata
Dicukupkan dengan akua demineralisata hingga garis
tanda
Disaring dengan kertas saring Whatman No.42
Dibuang 5 ml filtrat untuk menjenuhkan kertas saring
Filtrat
Dimasukkan ke dalam botol
Larutan sampel
Dilakukan analisis kualitatif
Dilakukan pengenceran dengan memipet 1 ml larutan
sampel ke dalam labu tentukur 50 ml lalu dicukupkan
hingga garis tanda
Dilakukan analisis kuantitatif dengan spektrofotometer
serapan atom pada λ 279,5 nm (lampu katoda mangan)
untuk mangan, dan λ 213,9 nm (lampu katoda zink) untuk
zink
Hasil
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. (Lanjutan)
2.
Bagan Alir Pembuatan Larutan Sampel Daun Kelor Kering
Sampel yang telah
dekstruksi
Dilarutkan dalam 5 ml Asam Nitrat (1:1)
Dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml
Dibilas krus porselen akua demineralisata
Dicukupkan dengan akua demineralisata hingga garis
tanda
Disaring dengan kertas saring Whatman No.42
Dibuang 5 ml filtrat untuk menjenuhkan kertas saring
Filtrat
Dimasukkan ke dalam botol
Larutan sampel
Dilakukan analisis kualitatif
Dilakukan pengenceran dengan memipet 5 ml larutan
sampel ke dalam labu tentukur 50 ml lalu dicukupkan
hingga garis tanda
Dilakukan analisis kuantitatif dengan spektrofotometer
serapan atom pada λ 279,5 nm (lampu katoda mangan)
untuk mangan
Dilakukan analisis kuantitatif laruitan sampel tanpa
dilakukan pengenceran dengan spektrofotometer erapan
atom pada λ 213,9 nm (lampu katoda zink) untuk zink
Hasil
48
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Gambar Hasil Analisis Kualitatif Mangan dan Zink
A
B
Daun Rebus
Daun Kering
Daun Rebus
Daun Kering
Gambar 4. A. Hasil Analisis Kualitatif Daun Rebus dan Kering Kelor Mangan
B. Hasil Analisis Kualitatif Daun Rebus dan Kering Kelor Zink
Gambar 5. Kristal Pakis Zink Perbesaran 1x40
49
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Data Kalibrasi Mangan dengan Spektrofotometer Serapan Atom,
Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r)
No
Konsentrasi (µg/ml)
(X)
0,0000
0,2000
0,4000
0,8000
1,2000
1,6000
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Absorbansi
(Y)
0,0058
0,1299
0,2400
0,4555
0,6813
0,8989
No
X
Y
XY
X²
Y²
1
0,0000
0,0058
0,0000
0,0000
0,00003364
2
0,2000
0,1299
0,0260
0,0400
0,01687401
3
0,4000
0,2400
0,0960
0,1600
0,0576000
4
0,8000
0,4555
0,3644
0,6400
0,20748025
5
1,2000
0,6813
0,8175
1,4400
0,46416969
6
1,6000
0,8989
∑Y =
2,4114
Y= 0,4019
1,4382
∑XY=
2,7422
2,5600
0,80802121
∑ Y² =
1,5541788
∑X = 4,200
X= 0,7000
�=
�=
∑ X²= 4,8400
∑� � − ((∑ � � ∑ �)/ �)
∑ �² − ( (∑ �)² / � )
2,7422 − ((4,200� 2,4114)/ 6)
4,8400 − ((4,200)2 / 6)
� = 0,5548
Y = � �̅ + �
b = Y– ��̅
= 0,4019 – (0,5548 x 0,7000)
= 0,01354
Maka persamaan garis regresinya adalah: Y = 0,5548 X + 0,01354
50
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. (Lanjutan)
r=
r=
∑ XY − [
(∑X )(∑Y )
]
n
��∑X 2 – (∑X)² / n � (∑Y 2 − (∑Y)² / n )
2,7422 – �
��4,8400 −
1,0542
(4,200 )(2,4114 )
�
6
(4,200 )2
��1,5541788
6
−
(2,4114 )2
�
6
r =1,05431
r = 0,9999
51
Universitas Sumatera Utara
Lampiran8. Data Kalibrasi Zink dengan Spektrofotometer Serapan Atom,
Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r)
No
Konsentrasi (µg/ml)
(X)
0,0000
0,2000
0,4000
0,6000
0,8000
1,0000
1.
2.
3.
4.
5.
6.
No
1
2
3
4
5
6
X
0,0000
0,2000
0,4000
0,6000
0,8000
1,0000
∑X =
3,0000
X= 0,5000
�=
�=
Y
0,0011
0,0461
0,0922
0,1379
0,1841
0,2285
∑Y =
0,6899
Absorbansi
(Y)
0,0011
0,0461
0,0922
0,1379
0,1841
0,2285
XY
0,0000
0,00915085
0,0369261
0,08282274
0,14781389
0,2279059
∑XY=
0,50462409
X²
0,0000
0,03940225
0,16040025
0,36072036
0,64464841
0,99480676
∑ X²=
2,20001774
Y²
0,00000121
0,00212521
0,00850084
0,01901641
0,03389281
0,05221225
∑ Y² =
0,11574873
Y= 0,1150
∑� � − ((∑ � � ∑ �)/ �)
∑ �² − ( (∑ �)² / � )
0,50462409 − ((3,0000� 0,6899)/ 6)
2,20001774 − ((3,0000)2 / 6)
� = 0,22835
Y = � �̅ + �
b = Y – ��̅
= 0,1150– (0,22835x0,5000)
= 0,00075
Maka persamaan garis regresinya adalah: Y = 0,22835 X + 0,00075
52
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
r=
∑ XY − [
(∑X )(∑Y )
]
n
��∑X 2 – (∑X)² / n � (∑Y 2 − (∑Y)² / n )
0,5046240 –�
r=
��2,20001774 −
(3,0000 )(0,6899 )
�
6
(3,0000 )�
(0,6899 )�
��0,11574873 −
�
6
6
0,1597
r = 0,11597
r = 1,0000
53
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Hasil Analisis Kadar Mangan dan Zink dalam Daun Kelor Kering
1.
2.
Hasil Analisis Kadar Mangan
Sampel
Berat Sampel
(g)
Absorbansi
(A)
Konsentrasi
(µg/ml)
Kadar
(mg/100g)
1
10,0123
0,3225
0,5770
13,9079
2
10,0526
0,3265
0,5641
14,0287
3
10,0322
0,3245
0,5606
13,9700
4
10,0438
0,3250
0,5615
13,9762
5
10,0247
0,3239
0,5594
13,9505
6
10,0261
0,3240
0,5597
13,9561
SD
0,03939
Kadar
13,9649 ±
0,0648
Hasil Analisis Kadar Zink
Sampel
Berat Sampel
(g)
Absorbansi
(A)
Konsentrasi
(µg/ml)
Kadar
(mg/100g)
1
10,0123
0,1099
0,4780
11,9353
2
10,0526
0,1399
0,4955
12,3226
3
10,0322
0,1130
0,4916
12,2505
4
10,0438
0,1131
0,4920
12,2463
5
10,0247
0,1124
0,4889
12,1923
6
10,0261
0,1127
0,4903
12,2255
SD
0,004791
Kadar
12,24744 ±
0,0986
54
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Hasil Analisis Kadar Mangan dan Zink dalam Daun Kelor Rebus
1.
Hasil Analisis Kadar Mangan
Sampel
Berat Sampel
(g)
Absorbansi
(A)
Konsentrasi
(µg/ml)
Kadar
(mg/100g)
1
10,0348
0,2313
0,3923
0,97735
2
10,0458
0,2326
0,3948
0,98250
3
10,0376
0,2321
0,3939
0,98106
4
10,0322
0,2309
0,3918
0,97636
5
10,0303
0,2292
0,3887
0,9688
6
10,0298
0,2289
0,3882
0,9676
SD
0,0063
Kadar
0,9768 ±
0,0104
2. Hasil Analisis Kadar Zink
Sampel
Berat Sampel
(g)
Absorbansi
(A)
Konsentrasi
(µg/ml)
Kadar
(mg/100g)
1
10,0348
0,0528
0,2279
0,11355
2
10,0458
0,0538
0,2323
0,11562
3
10,0376
0,0528
0,2279
0,11352
4
10,0322
0,0524
0,2262
0,11274
5
10,0303
0,0521
0,2249
0,11211
6
10,0298
0,0517
0,2231
0,11122
SD
0,00099213
Kadar
0,112626 ±
0,00204
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Contoh Perhitungan Kadar Mangan dan Zink dalam Daun Kelor
Kering
1. Contoh Perhitungan Kadar Mangan
Berat sampel yang ditimbang = 10,0123 gr
Absorbansi (Y) = 0,3225
Persamaan garis regresi:
Y =
0,5548 X + 0,01345
X=
0,3225 − 0,01345
0,5548
= 0,5570 µg/ml
Konsentrasi mangan = 0,5570 µg/ml
Kadar (µg/100g)
=
=
Konsentrasi (µg /ml ) x Volume (ml ) x Faktor pengenceran
Berat Sampel (gr )
0,5570 µg /ml x 50 ml x 50
10,0123 gr
= 139,079 µg/gr
= 13,9079 mg/100 gr
2. Contoh Perhitungan Kadar Zink
Berat sampel yang ditimbang = 10,0123 gr
Absorbansi (Y) = 0,1099
Persamaan garis regresi:
Y =
0,22835 X + 0,00075
X =
0,1099−0,00075
0,22835
Konsentrasi zink
= 0,4780 µg/ml
Kadar (µg/100g)
=
=
= 0,4780 µg/ml
Konsentrasi (µg/ml ) x Volume (ml ) x Faktor pengenceran
Berat Sampel (gr )
0,4780 µg /ml x 50 ml x 50
10,0123 gr
= 119,353 µg/gr
= 11,9353 mg/100 gr
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Contoh Perhitungan Kadar Mangan dan Zink dalam Daun Kelor
Rebus
1. Contoh Perhitungan Kadar Mangan
Berat sampel yang ditimbang = 10,0348 gr
Absorbansi (Y) = 0,2313
Persamaan garis regresi:
Y =
0,5548 X + 0,01345
X=
0,2313 − 0,01345
0,5548
= 0,3923 µg/ml
Konsentrasi mangan = 0,3923 µg/ml
Kadar (µg/100g)
=
=
Konsentrasi (µg /ml ) x Volume (ml ) x Faktor pengenceran
Berat Sampel (gr )
0,3923 µg /ml x 50 ml x 5
10,0348 gr
= 9,7735 µg/gr
= 0,97735 mg/100 gr
2. Contoh Perhitungan Kadar Zink
Berat sampel yang ditimbang = 10,0348 gr
Absorbansi (Y) = 0,0528
Persamaan garis regresi:
Y =
0,22835 X + 0,00075
X =
0,0528 −0,00075
0,22835
Konsentrasi zink
= 0,2279 µg/ml
Kadar (µg/100g)
=
=
= 0,2279 µg/ml
Konsentrasi (µg/ml ) x Volume (ml ) x Faktor pengenceran
Berat Sampel (gr )
0,2279 µg /ml x 50 ml x 1
10,0348 gr
= 1,1355 µg/gr
= 0,11355 mg/100 gr
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Perhitungan Statistik Kadar Mangan dalam Sampel
1. Perhitungan Statistik Kadar Mangan dalam Daun Kelor Kering
No
Xi
Kadar (mg/100g)
(Xi-X)
(mg/100g)
(Xi-X)²
(mg/100g)
1
13,9079
0,057
0,003249
2
14,0287
0,0638
0,00407044
3
13,9700
0,0051
0,00002601
4
13,9762
0,0113
0,00012769
5
13,9505
0,0144
0,00020736
6
13,9561
0,0088
0,00007744
∑ (Xi-X)² =
0,00775794
∑ Xi= 83,7894
X= 13,9649
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,00775794 mg /100 g
=�
6−1
= 0,03939 mg/100 g
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 5 maka diperoleh nilai
t tabel: α/ 2 = 0,005, dk = 5 adalah 4,0321.
Data diterima jika t hitung < t tabel
t hitung =
t hitung 1 =
t hitung 2 =
| ��−� |
�� / √�
|0,057|
= 3,5446
0,03939 / √6
|0,0638|
= 3,9790
0,03939 / √6
Lampiran 13. (Lanjutan)
58
Universitas Sumatera Utara
t hitung 3=
t hitung 4 =
t hitung 5 =
t hitung 6 =
|0,0051|
0,03939 / √6
|0,0113|
0,03939 / √6
|0,0144 |
0,03939/ √6
|0,0088 |
0,03939/ √6
= 0,3171
= 0,7027
= 0,8955
= 0,5472
Kadar mangan dalam daun kelor kering :
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
= 13,9649 mg/100g ± (4,0321x 0,03939 mg/100g / √6 )
= (13,9649 ± 0,0648) mg/100 g
Kadar mangan pada daun kelor kering sebenarnya terletak antara:
(13,9001 – 14,0297) mg/100 g
59
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Perhitungan Statistik Kadar Mangan dalam Sampel
2.
Perhitungan Statistik Kadar Mangan dalam Daun Kelor Rebus
No
Xi
Kadar (mg/100g)
(Xi-X)
(mg/100g)
(Xi-X)²
(mg/100g)
1
0,97735
0,000055
0,0000003025
2
0,98250
0,0057
0,00003249
3
0,98106
0,00426
0,0000181476
4
0,97636
0,00006
0,0000000036
5
0,9688
0,008
0,000064
6
0,9676
0,0092
0,00008464
∑ (Xi-X)² =
0,0001995837
∑ Xi= 5,8607
X= 0,9768
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0001995837 mg /100 g
=�
6−1
= 0,0063 mg/100 g
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 5 maka diperoleh nilai
t tabel: α/ 2 = 0,005, dk = 5 adalah 4,0321.
Data diterima jika t hitung < t tabel
t hitung =
t hitung 1 =
t hitung 2 =
| ��−� |
�� / √�
|0,000055 |
0,0063 / √6
|0,0057 |
0,0063 / √6
= 0,2138
= 2,2162
Lampiran 13. (Lanjutan)
60
Universitas Sumatera Utara
t hitung 3 =
t hitung 4 =
t hitung 5 =
t hitung 6 =
|0,00426 |
0,0063 / √6
|0,00006 |
0,0063 / √6
|0,008|
0,0063 / √6
|0,0092|
0,0063 / √6
= 1,6563
= 0,0233
= 3,1104
= 3,5770
Kadar mangan dalam daun kelor rebus :
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
= 0,9768 mg/100g ± (4,0321 x 0,0063 mg/100g / √6)
= (0,9753 ± 0,0104) mg/100g
Kadar mangan pada daun kelor rebus sebenarnya terletak antara :
(0,9664 – 0,9872) mg/100g
61
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. Perhitungan Statistik Kadar Zink dalam Sampel
2. Perhitungan Statistik Kadar Zink dalam Daun Kelor Kering
No
Xi
Kadar (mg/100g)
(Xi-X)
(mg/100g)
(Xi-X)²
(mg/100g)
1
11,9353
0,2601
0,0676520
2
12,3226
0,1272
0,01617984
3
12,2505
0,0551
0,00303601
4
12,2463
0,0509
0,00259081
5
12,1923
0,0031
0,000961
6
12,2255
0,0301
0,0090601
∑ Xi= 73,1725
∑ (Xi-X)² =
0,09037428
X= 12,1954
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0009037428 mg /100 g
=�
6−1
= 0,1344 mg/100g
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 5 maka diperoleh nilai
t tabel: α/ 2 = 0,005, dk = 5, adalah 4,0321.
Data diterima jika t hitung < t tabel
t hitung =
t hitung 1 =
t hitung 2 =
t hitung 3 =
| ��−� |
�� / √�
|0,2601 |
0,01344 / √6
|0,1272 |
0,01344 / √6
|0,0551 |
0,01344 / √6
= 4,7404
= 2,3182
= 1,0042
62
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. (Lanjutan)
|0,0509|
t hitung 4 =
0,01344 / √6
|�,����|
t hitung 5 =
�,����� / √�
|�,����|
t hitung 6 =
�,����� / √�
= 0,9276
= 0,0564
= 0,5485
Karena data 1 ditolak, maka dilakukan uji t ulang tanpa mengikutkan data 1
No
Xi
Kadar (mg/100g)
(Xi-X)
(mg/100g)
(Xi-X)²
(mg/100g)
2
12,3226
0,07516
0,0056490256
3
12,2505
0,00306
0,0000093636
4
12,2463
0,00114
0,0000012996
5
12,1923
0,05514
0,0030404196
6
12,2255
0,02194
0,0004813636
∑ Xi= 61,2372
∑ (Xi-X)² =
0,009181472
X= 12,24744
∑(Xi −X)²
SD = �
=�
� −1
�,��������� ��/��� �
�−�
= 0,04791 mg/100g
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 4 maka diperoleh nilai
t tabel: α/ 2 = 0,005, dk = 4, adalah 4,6041.
63
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. (Lanjutan)
Data diterima jika t hitung < t tabel
t hitung =
t hitung 2 =
| Xi −X |
SD / √n
|�,�����|
�,����� / √�
|0,00306 |
= 3,5444
t hitung 3 =
�,�����/ √�
= 0,1443
t hitung 4 =
�,����� / √5
= 0,0537
t hitung 5 =
t hitung 6 =
|0,00114 |
|�,�����|
�,����� / √�
|0,02194 |
�,�����/ √5
= 2,6003
= 1,0346
Kadar zink dalam daun kelor kering:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
= 12,24744 mg/100g ± (4,6041 x 0,04791 mg/100g / √5 )
= (12,24744 ± 0,0986) mg/100g
Kadar zink pada daun kelor kering sebenarnya terletak antara:
(12,14884 –12,34604) mg/100g
64
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. Perhitungan Statistik Kadar Zink dalam Sampel
2.
Perhitungan Statistik Kadar Zink dalam Daun Kelor Rebus
No
Xi
Kadar (mg/100g)
(Xi-X)
(mg/100g)
(Xi-X)²
(mg/100g)
1
0,11355
0,000425
0,000000180625
2
0,11562
0,002495
0,000006225025
3
0,11352
0,000395
0,000000156025
4
0,11274
0,000385
0,000000148225
5
0,11211
0,001015
0,000001030225
6
0,11121
0,001915
0,000003667225
∑ (Xi-X)² =
0,00001140735
∑ Xi= 0,67875
X= 0,113125
SD = �
=�
∑(Xi −X)²
�−1
0,00001140735 mg /100 g
6−1
= 0,00151045 mg/100g
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 5 maka diperoleh nilai
t tabel: α/ 2 = 0,005, dk = 5 adalah 4,0321.
Data diterima jika t hitung < t tabel
t hitung =
t hitung 1 =
t hitung 2 =
t hitung 3 =
| Xi −X |
SD / √n
|0,000425 |
= 0,6892
0,00151045 / √6
|0,002495 |
= 4,0461
0,00151045 / √6
|0,000395 |
= 0,6406
0,00151045 / √6
65
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. (Lanjutan)
|0,000385 |
t hitung 4 =
= 0,6243
0,00151045 / √6
|0,001015 |
t hitung 5 =
= 1,6460
0,00151045 / √6
|0,001915 |
t hitung 6 =
= 3,1055
0,00151045 / √6
Karena data 2 ditolak, maka dilakukan uji t ulang tanpa mengikutkan data 2
No
Xi
Kadar (mg/100g)
(Xi-X)
(mg/100g)
(Xi-X)²
(mg/100g)
1
0,11355
0,000924
0,000000853776
3
0,11352
0,000894
0,000000799236
4
0,11274
0,000114
0,000000012996
5
0,11211
0,000516
0,000000266256
6
0,11121
0,001416
0,000002005056
∑ (Xi-X)² =
0,00000393732
∑ Xi= 0,56313
X= 0,112626
SD = �
=�
∑(Xi −X)²
�−1
0,00000393732 mg /100 g
5−1
= 0,00099213 mg/100g
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 4 maka diperoleh nilai
t tabel: α/ 2 = 0,005, dk = 4 adalah 4,6041.
66
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. (Lanjutan)
Data diterima jika t hitung < t tabel
t hitung =
t hitung 1 =
t hitung 3 =
t hitung 4 =
t hitung 5 =
t hitung 6 =
| �� −� |
�� / √�
|0,000924 |
= 2,0825
0,00099213 /√5
|0,000894 |
= 2,0149
0,00099213 /√5
|0,000114 |
= 0,2569
0,00099213 /√5
|0,000516 |
= 1,1629
0,00099213 /√5
|0,001416 |
= 3,1914
0,00099213 /√5
Kadar zink dalam daun kelor rebus:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
= 0,112626 mg/100g ± (4,6041 x 0,00099213 mg/100g / √5 )
= (0,112626 ± 0,00204) mg/100g
Kadar zink pada daun kelor rebus sebenarnya terletak antara:
(0,110586 – 0,114666) mg/100g
67
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 15. Hasil Analisis Kadar Mangan dan Zink Sebelum Penambahan
Masing-Masing Larutan Baku pada Daun Kelor Kering
1. Hasil Analisis Kadar Mangan Sebelum Ditambahkan Larutan Standar Mangan
Sampel
Berat Sampel
(g)
Absorbansi
(A)
Konsentrasi
(µg/ml)
Kadar
(mg/100g)
1
2
3
4
5
6
∑
Rata-rata
10,0123
10,0526
10,0322
10,0438
10,0247
10,0261
60,1917
10,03195
0,3225
0,3265
0,3245
0,3250
0,3239
0,3240
0,5570
0,5641
0,5606
0,5615
0,5594
0,5597
13,9079
14,0287
13,9700
13,9762
13,9505
13,9561
83,7894
13,9649
2. Hasil Analisis Kadar Zink Sebelum Ditambahkan Larutan Standar Zink
BeratSampel
Absorbansi
Konsentrasi
Kadar
(g)
(A)
(µg/ml)
(mg/100g)
1
10,0123
0,1099
0,4780
11,9353
2
10,0526
0,1399
0,4955
12,3226
3
10,0322
0,1130
0,4916
12,2505
4
10,0438
0,1131
0,4920
12,2463
5
10,0247
0,1124
0,4889
12,1923
6
10,0261
0,1127
0,4903
12,2255
∑
60,1917
73,1725
Rata-rata
10,03195
12,24744
Sampel
68
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. Hasil Analisis Kadar Mangan dan Zink Sesudah Penambahan
Masing-Masing Larutan Baku pada Daun Kelor Kering
1. Hasil Uji Recovery Mangan Setelah Ditambahkan 14 ml Larutan Standar
Mangan (Konsentrasi 10 µg/ml)
Sampel
1
2
3
4
5
6
∑
Rata-rata
Berat
Absorbansi
Sampel
(A)
(g)
10,0123
0,3520
10,0526
0,3560
10,0322
0,3517
10,0438
0,3533
10,0247
0,3516
10,0261
0,3513
60,1917
10,03195
Konsentrasi
(µg/ml)
Kadar
(mg/100g)
Recovery
(%)
0,6102
0,6174
0,6096
0,6125
0,6094
0,6089
15,2362
15,3542
15,1911
15,2457
15,1975
15,1829
91,64
100,14
88,39
92,97
88,85
87,80
549,79
91,63
2. Hasil Uji Recovery Zink Setelah Ditambahkan 12 ml Larutan Standar Zink
(Konsentrasi 10 µg/ml)
Sampel
BeratSampel Absorbansi
Konsentrasi
Kadar
Recovery
(g)
(A)
(µg/ml)
(mg/100g)
(%)
1
10,0123
0,1215
0,5288
13,2037
80,42
2
10,0526
0,1252
0,5449
13,5512
109,65
3
10,0322
0,1235
0,5375
13,3943
96,45
4
10,0438
0,1241
0,5401
13,4436
100,60
5
10,0247
0,1220
0,5309
13,2397
83,45
6
10,0261
0,1233
0,5367
13,3828
96,46
∑
60,1917
567,03
Rata-rata
10,03195
94,505
69
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Mangan dan Zink
dalam Daun Kelor Kering
1. Perhitungan uji perolehan kembali kadar mangan
Sampel 1
Persamaan regresi :
Y = 05548 X + 0,01345
X=
0,3520 − 0,01345
= 0,6102 µg/ml
0,5548
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,6102 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,6102 µg /ml
10,0123 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 152,362 µg/g
= 15,2362 mg/100g
Kadar sampel 1 setelah ditambah larutan baku (CF) = 15,9853 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan lautan baku (CA) = 13,9649 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 14 ml
= 13,8724 µg/g
= 1,38724 mg/100g
% Perolehan kembali mangan
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(15,2362 − 13,9649) mg /100 g
1,38724 mg /100 g
x 100%
= 91,64%
70
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 2
Persamaan regresi :
Y=
05548 X + 0,01345
X=
0,3560 − 0,01345
0,5548
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,6174 µg/ml
= 0,6174 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
Konsentrasi (µg /ml )
=
Berat sampel
0,6174 µg /ml
10,0526 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 153,542 µg/g
= 15,3542 mg/100g
Kadar sampel 2 setelah ditambah larutan baku (CF) = 15,3542 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan larutan baku (CA) = 13,9649 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 14 ml
= 13,8724 µg/g
= 1,38724 mg/100g
% Perolehan kembali mangan
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(15,3542 − 13,9649) mg /100 g
1,38724 mg /100 g
x 100%
= 100,14%
71
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 3
Persamaan regresi :
Y=
X=
05548 X + 0,01345
0,3517 − 0,01345
0,5548
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,6096 µg/ml
= 0,6096 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,6096 µg /ml
10,0322 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 151,911 µg/g
= 15,1911 mg/100g
Kadar sampel 3 setelah ditambah larutan baku (CF) = 15,1911 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan larutan baku (CA) = 13,9649 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 14 ml
= 13,8724 µg/g
= 1,38724 mg/100g
% Perolehan kembali mangan
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(15,1911− 13,9649) mg /100 g
1,38724 mg /100 g
x 100%
= 88,39%
72
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 4
Persamaan regresi :
Y=
X=
05548 X + 0,01345
0,3533 − 0,01345
= 0,6125 µg/ml
0,5548
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 0,6125 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baru (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,60125 µg /ml
10,0438 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 152,457 µg/g
= 15,2457 mg/100g
Kadar sampel 4 setelah ditambah larutan baku (CF) = 15,2457 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan larutan baku (CA) = 13,9649 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A) adalah
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 14 ml
= 13,8724 µg/g
= 1,38724 mg/100g
% Perolehan kembali mangan
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(15,2547− 13,9649) mg /100 g
1,38724 mg /100 g
x 100%
= 92,97%
73
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 5
Persamaan regresi :
Y=
05548 X + 0,01345
X=
0,3516 − 0,01345
= 0,6094 µg/ml
0,5548
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 0,6094 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,6094 µg /ml
10,0247 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 151,975 µg/g
= 15,1975 mg/100g
Kadar sampel 5 setelah ditambah larutan baku (CF) = 15,1975 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan larutan baku (CA) = 13,9649 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 14 ml
= 13,8724 µg/g
= 1,38724 mg/100g
% Perolehan kembali mangan
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(15,1975− 13,9649) mg /100 g
1,38724 mg /100 g
x 100%
= 88,85%
74
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 6
Persamaan regresi :
Y=
05548 X + 0,01345
X=
0,3513 − 0,01345
= 0,6089 µg/ml
0,5548
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,6089 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,6089 µg /ml
10,0261 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 151,829 µg/g
= 15,1829 mg/100g
Kadar sampel 6 setelah ditambah larutan baku (CF) = 15,1829 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan larutan baku (CA) = 13,9649 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A) adalah
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 14 ml
= 13,8724 µg/g
= 1,38724 mg/100g
% Perolehan kembali mangan
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(15,1829− 13,9649) mg /100 g
1,38724 mg /100 g
x 100%
= 87,80%
75
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Mangan dan Zink dalam Daun
Kelor Kering
2. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Zink
Sampel 1
Persamaan regresi :
Y=
X=
0,22835 X + 0,00075
0,1215 − 0,00075
0,22835
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,5288 µg/ml
= 0,5288 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,5288 µg /ml
10,0123 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 132,037 µg/g
= 13,2037 mg/100g
Kadar sampel 1 setelah ditambah larutan baku (CF) = 13,2037 mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah lautan baku (CA) = 12,2474 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 12 ml
= 11,8907 µg/g
= 1,18907 mg/100g
% Perolehan kembali zink
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(13,2037− 12,2474) mg /100 g
1,18907 mg /100 g
x 100%
= 80,42%
76
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 2
Persamaan regresi :
Y=
0,22835 X + 0,00075
X=
0,1252 − 0,00075
= 0,5449 µg/ml
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,5449 µg/ml
0,22835
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,5449 µg /ml
10,0526 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 135,5120 µg/g
= 13,5512 mg/100g
Kadar sampel 2 setelah ditambah larutan baku (CF) = 13,5512 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambah larutan baku (CA) = 12,2474 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 12 ml
= 11,8907 µg/g
= 1,18907 mg/100g
% Perolehan kembali zink
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(13,5512 − 12,2474) mg /100 g
1,18907 mg /100 g
x 100%
= 109,65%
77
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 3
Persamaan regresi :
Y=
0,22835 X + 0,00075
X=
0,1235 − 0,00075
0,22835
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,5375 µg/ml
= 0,5375 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,5375 µg /ml
10,0322 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 133,943 µg/g
= 13,3943 mg/100g
Kadar sampel 3 setelah ditambah larutan baku (CF) = 13,3943 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan larutan baku (CA) = 12,2474 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery= 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 12 ml
= 11,8907 µg/g
= 1,18907 mg/100g
% Perolehan kembali zink
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(13,3943− 12,2474) mg /100 g
1,18907 mg /100 g
x 100%
= 96,45%
78
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 4
Persamaan regresi :
Y=
0,22835 X + 0,00075
X=
0,1241 − 0,00075
0,22835
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,5401 µg/ml
= 0,5401 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,5401 µg /ml
10,0438 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 134,436 µg/g
= 13,4436 mg/100g
Kadar sampel 4 setelah ditambah larutan baku (CF) = 13,4436 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan lautan baku (CA) = 12,2474 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 12 ml
= 11,8907 µg/g
= 1,18907 mg/100g
% Perolehan kembali zink
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(13,4436− 12,2474) mg /100 g
1,18907 mg /100 g
x 100%
= 100,60%
79
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 5
Persamaan regresi :
Y=
0,22835 X + 0,00075
X=
0,1220 − 0,00075
0,22835
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,5309 µg/ml
= 0,5309 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,5309 µg /ml
10,0247 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 132,397 µg/g
= 13,2397 mg/100g
Kadar sampel 5 setelah ditambah larutan baku (CF) = 13,2397 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan lautan baku (CA) = 12,2474 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 12 ml
= 11,8907 µg/g
= 1,18907 mg/100g
% Perolehan kembali zink
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(13,2397− 12,2474) mg /100 g
1,18907 mg /100 g
x 100%
= 83,45%
80
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 6
Persamaan regresi :
Y=
0,22835 X + 0,00075
0,1233 − 0,00075
X=
0,22835
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,5367 µg/ml
= 0,5375 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,5367 µg /ml
10,0322 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 133,825 µg/g
= 13,3825 mg/100g
Kadar sampel 6 setelah ditambah larutan baku (CF) = 13,3825 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan lautan baku (CA) = 12,2474 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 12 ml
= 11,8907 µg/g
= 1,18907 mg/100g
% Perolehan kembali zink
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(13,3825− 12,2474) mg /100 g
1,18907 mg /100 g
x 100%
= 96,46%
81
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 18. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Mangan dan
Zink
1. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Mangan
No.
Persen perolehan kembali
(Xi) (%)
(Xi - X)
(%)
(Xi - X)2
(%)
1.
91,64
0,01
0,0001
2.
100,14
8,51
72,4201
3.
88,39
-3,24
10,4976
4.
92,97
1,34
1,7956
5.
88,85
-2,78
7,7284
6.
87,80
-3,83
14,6689
∑Xi = 549,79
∑(Xi - X)2 = 107,1107
X= 91,63
SD = �
SD = �
∑(Xi −X)²
� −1
107,1107 %
6−1
SD = 4,628405773%
RSD =
RSD =
��
�
X 100%
4,628405773 %
91,63%
X 100%
RSD = 5,05%
82
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 18. (Lanjutan)
2. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Zink
No.
Persen perolehan kembali
(Xi) (%)
(Xi - X)
(%)
(Xi - X)2
(%)
1.
80,42
-14,085
198,387225
2.
109,65
15,145
229,371025
3.
96,45
1,945
3,783025
4.
100,60
6,095
37,149025
5.
83,45
-11,055
122,213025
6.
96,46
1,955
3,822025
∑ Xi = 567,03
X= 94,505
SD = �
SD = �
∑(Xi - X)2 =
594,722575
∑(Xi −X)²
� −1
594,722575 %
6−1
SD = 10,90616867%
RSD =
��
RSD =
10,90616867 %
94,505 %
�
X 100%
X 100%
RSD = 11,54%
83
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 19. Perhitungan Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi (LOQ)
1. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Mangan
Y
= 0,5548 X + 0,01345
Slope = 0,5548
No
Konsentrasi
(µg/ml)
X
Absorbansi
Y
Yi
Y-Yi
(Y-Yi)2
1
0,0000
0,0058
0,01345
-0,00765
0,0000585225
2
0,2000
0,1299
0,12441
0,00549
0,0000301401
3
0,4000
0,2400
0,23537
0,00463
0,0000214369
4
0,8000
0,4555
0,45729
0,00179
0,000003041
5
1,2000
0,6813
0,67921
0,00209
0,0000043681
6
1,6000
0,8989
0,90113
0,00223
0,0000049729
Simpangan Baku
=�
=�
∑(Y-Yi)2 =
0,001226446
∑(Y−Yi )²
� −2
0,001226446
4
= 0, 0055
Batas Deteksi
=
3 X ����
�����
3 X 0,001226446
=
0,5548
= 0,0297 µg/ml
Batas Kuantitasi
=
10 X ����
�����
10 X 0,001226446
=
0,5548
= 0,0991 µg/ml
84
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 19. (Lanjutan)
2. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Zink
Y
= 0,22835 X + 0,00075
Slope = 0,22835
No
Konsentrasi
(µg/ml)
X
Absorbansi
Y
Yi
Y-Yi
(Y-Yi)2
1
0,0000
0,0011
0,00075
-0,0064
0,00004096
2
0,2000
0,0461
0,0464
-0,0004
0,0000009
3
0,4000
0,0922
0,0921
0,0001
0,0000001
4
0,6000
0,1379
0,1378
0,0001
0,0000001
5
0,8000
0,1841
0,1834
0,0007
0,0000049
6
1,0000
0,2285
0,2291
-0,0006
0,0000036
Simpangan Baku
=�
∑(Y−Yi )²
=�
0,00004192
∑(Y-Yi)2 =
0,00004192
� −2
4
= 0,0032372
Batas Deteksi
=
=
3 X ����
�����
3 X 0,0032372
0,22835
= 0,0425 µg/ml
Batas Kuantitasi
=
=
10 X ����
�����
10 X 0,0032372
0,22835
= 0,1418 µg/ml
85
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 20.Tabel Distribusi T
86
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 21. Gambar Alat-Alat yang Digunakan
Gambar 1. Spektrofotometri Serapan Atom (HITACHI Zeeman AA-7000)
Gambar 2. Tanur (Stuart)
87
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 21. (Lanjutan)
Gambar 3. PureLab UHQ (ELGA)
Gambar 4. Hot plate (FISIONS)
88
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 21. (Lanjutan)
Gambar 5. Neraca Analitik (BOECO)
89
Universitas Sumatera Utara
41
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Gambar Pohon dan Daun (Moringa oleifera Lam.)
Gambar 1. Pohon kelor
42
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. (Lanjutan)
Gambar 2. Daun kelor
Gambar 3. Makroskopik Daun Kelor Segar
43
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. (Lanjutan)
Gambar 4. Makroskopik Daun Kelor Kering
A
B
Gambar 5 . A. Daun Kelor Kering yang Telah Menjadi Serbuk
B. Daun Kelor yang Telah Direbus
Lampiran 3. Bagan Alir Proses Destruksi Kering (Daun Kelor Kering)
44
Universitas Sumatera Utara
500g Daun Kelor
Dibersihkan dari pengotor
Dicuci dengan akua demineralisata
Ditiriskan
Dikeringkan di udara terbuka terhindar dari sinar matahari
langsung selama 7 hari
Dihaluskan dengan blender
Dihomogenkan
Sampel yang telah dihaluskan
Ditimbang 10 gram di dalam krus porselen
Ditambahkan 5 ml Asam Nitrat (1:1)
Diarangkan di atas hot plate
Sampel yang telah mengarang
Diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 100°C
dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga suhu
500°C dengan interval 25°C setiap 5 menit
Dilakukan selama 55 jam dan dibiarkan hingga dingin
di dalam desikator
Abu / Hasil
45
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Bagan Alir Proses Destruksi Kering (Daun Kelor Rebus)
500g Daun Kelor
Dibersihkan dari pengotor
Dicuci dengan akua demineralisata
Ditiriskan
Direbus selama 10 menit dalam 700 ml akua
demineralisata yang telah mendidih
Ditiriskan
Dihaluskan dengan blender
Dihomogenkan
Sampel yang telah dihaluskan
Ditimbang 10 gram di dalam krus porselen
Ditambahkan 5 ml Asam Nitrat (1:1)
Diarangkan di atas hot plate
Sampel yang telah mengarang
Diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 100°C
dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga suhu
500°C dengan interval 25°C setiap 5 menit
Dilakukan selama 48 jam dan dibiarkan hingga dingin
di dalam desikator
Abu / Hasil
46
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Bagan Alir Pembuatan Larutan Sampel
1.
Bagan Alir Pembuatan Larutan Sampel Daun Kelor Kering
Sampel yang telah
dekstruksi
Dilarutkan dalam 5 ml Asam Nitrat (1:1)
Dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml
Dibilas krus porselen akua demineralisata
Dicukupkan dengan akua demineralisata hingga garis
tanda
Disaring dengan kertas saring Whatman No.42
Dibuang 5 ml filtrat untuk menjenuhkan kertas saring
Filtrat
Dimasukkan ke dalam botol
Larutan sampel
Dilakukan analisis kualitatif
Dilakukan pengenceran dengan memipet 1 ml larutan
sampel ke dalam labu tentukur 50 ml lalu dicukupkan
hingga garis tanda
Dilakukan analisis kuantitatif dengan spektrofotometer
serapan atom pada λ 279,5 nm (lampu katoda mangan)
untuk mangan, dan λ 213,9 nm (lampu katoda zink) untuk
zink
Hasil
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. (Lanjutan)
2.
Bagan Alir Pembuatan Larutan Sampel Daun Kelor Kering
Sampel yang telah
dekstruksi
Dilarutkan dalam 5 ml Asam Nitrat (1:1)
Dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml
Dibilas krus porselen akua demineralisata
Dicukupkan dengan akua demineralisata hingga garis
tanda
Disaring dengan kertas saring Whatman No.42
Dibuang 5 ml filtrat untuk menjenuhkan kertas saring
Filtrat
Dimasukkan ke dalam botol
Larutan sampel
Dilakukan analisis kualitatif
Dilakukan pengenceran dengan memipet 5 ml larutan
sampel ke dalam labu tentukur 50 ml lalu dicukupkan
hingga garis tanda
Dilakukan analisis kuantitatif dengan spektrofotometer
serapan atom pada λ 279,5 nm (lampu katoda mangan)
untuk mangan
Dilakukan analisis kuantitatif laruitan sampel tanpa
dilakukan pengenceran dengan spektrofotometer erapan
atom pada λ 213,9 nm (lampu katoda zink) untuk zink
Hasil
48
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Gambar Hasil Analisis Kualitatif Mangan dan Zink
A
B
Daun Rebus
Daun Kering
Daun Rebus
Daun Kering
Gambar 4. A. Hasil Analisis Kualitatif Daun Rebus dan Kering Kelor Mangan
B. Hasil Analisis Kualitatif Daun Rebus dan Kering Kelor Zink
Gambar 5. Kristal Pakis Zink Perbesaran 1x40
49
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Data Kalibrasi Mangan dengan Spektrofotometer Serapan Atom,
Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r)
No
Konsentrasi (µg/ml)
(X)
0,0000
0,2000
0,4000
0,8000
1,2000
1,6000
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Absorbansi
(Y)
0,0058
0,1299
0,2400
0,4555
0,6813
0,8989
No
X
Y
XY
X²
Y²
1
0,0000
0,0058
0,0000
0,0000
0,00003364
2
0,2000
0,1299
0,0260
0,0400
0,01687401
3
0,4000
0,2400
0,0960
0,1600
0,0576000
4
0,8000
0,4555
0,3644
0,6400
0,20748025
5
1,2000
0,6813
0,8175
1,4400
0,46416969
6
1,6000
0,8989
∑Y =
2,4114
Y= 0,4019
1,4382
∑XY=
2,7422
2,5600
0,80802121
∑ Y² =
1,5541788
∑X = 4,200
X= 0,7000
�=
�=
∑ X²= 4,8400
∑� � − ((∑ � � ∑ �)/ �)
∑ �² − ( (∑ �)² / � )
2,7422 − ((4,200� 2,4114)/ 6)
4,8400 − ((4,200)2 / 6)
� = 0,5548
Y = � �̅ + �
b = Y– ��̅
= 0,4019 – (0,5548 x 0,7000)
= 0,01354
Maka persamaan garis regresinya adalah: Y = 0,5548 X + 0,01354
50
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. (Lanjutan)
r=
r=
∑ XY − [
(∑X )(∑Y )
]
n
��∑X 2 – (∑X)² / n � (∑Y 2 − (∑Y)² / n )
2,7422 – �
��4,8400 −
1,0542
(4,200 )(2,4114 )
�
6
(4,200 )2
��1,5541788
6
−
(2,4114 )2
�
6
r =1,05431
r = 0,9999
51
Universitas Sumatera Utara
Lampiran8. Data Kalibrasi Zink dengan Spektrofotometer Serapan Atom,
Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r)
No
Konsentrasi (µg/ml)
(X)
0,0000
0,2000
0,4000
0,6000
0,8000
1,0000
1.
2.
3.
4.
5.
6.
No
1
2
3
4
5
6
X
0,0000
0,2000
0,4000
0,6000
0,8000
1,0000
∑X =
3,0000
X= 0,5000
�=
�=
Y
0,0011
0,0461
0,0922
0,1379
0,1841
0,2285
∑Y =
0,6899
Absorbansi
(Y)
0,0011
0,0461
0,0922
0,1379
0,1841
0,2285
XY
0,0000
0,00915085
0,0369261
0,08282274
0,14781389
0,2279059
∑XY=
0,50462409
X²
0,0000
0,03940225
0,16040025
0,36072036
0,64464841
0,99480676
∑ X²=
2,20001774
Y²
0,00000121
0,00212521
0,00850084
0,01901641
0,03389281
0,05221225
∑ Y² =
0,11574873
Y= 0,1150
∑� � − ((∑ � � ∑ �)/ �)
∑ �² − ( (∑ �)² / � )
0,50462409 − ((3,0000� 0,6899)/ 6)
2,20001774 − ((3,0000)2 / 6)
� = 0,22835
Y = � �̅ + �
b = Y – ��̅
= 0,1150– (0,22835x0,5000)
= 0,00075
Maka persamaan garis regresinya adalah: Y = 0,22835 X + 0,00075
52
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. (Lanjutan)
r=
∑ XY − [
(∑X )(∑Y )
]
n
��∑X 2 – (∑X)² / n � (∑Y 2 − (∑Y)² / n )
0,5046240 –�
r=
��2,20001774 −
(3,0000 )(0,6899 )
�
6
(3,0000 )�
(0,6899 )�
��0,11574873 −
�
6
6
0,1597
r = 0,11597
r = 1,0000
53
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Hasil Analisis Kadar Mangan dan Zink dalam Daun Kelor Kering
1.
2.
Hasil Analisis Kadar Mangan
Sampel
Berat Sampel
(g)
Absorbansi
(A)
Konsentrasi
(µg/ml)
Kadar
(mg/100g)
1
10,0123
0,3225
0,5770
13,9079
2
10,0526
0,3265
0,5641
14,0287
3
10,0322
0,3245
0,5606
13,9700
4
10,0438
0,3250
0,5615
13,9762
5
10,0247
0,3239
0,5594
13,9505
6
10,0261
0,3240
0,5597
13,9561
SD
0,03939
Kadar
13,9649 ±
0,0648
Hasil Analisis Kadar Zink
Sampel
Berat Sampel
(g)
Absorbansi
(A)
Konsentrasi
(µg/ml)
Kadar
(mg/100g)
1
10,0123
0,1099
0,4780
11,9353
2
10,0526
0,1399
0,4955
12,3226
3
10,0322
0,1130
0,4916
12,2505
4
10,0438
0,1131
0,4920
12,2463
5
10,0247
0,1124
0,4889
12,1923
6
10,0261
0,1127
0,4903
12,2255
SD
0,004791
Kadar
12,24744 ±
0,0986
54
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Hasil Analisis Kadar Mangan dan Zink dalam Daun Kelor Rebus
1.
Hasil Analisis Kadar Mangan
Sampel
Berat Sampel
(g)
Absorbansi
(A)
Konsentrasi
(µg/ml)
Kadar
(mg/100g)
1
10,0348
0,2313
0,3923
0,97735
2
10,0458
0,2326
0,3948
0,98250
3
10,0376
0,2321
0,3939
0,98106
4
10,0322
0,2309
0,3918
0,97636
5
10,0303
0,2292
0,3887
0,9688
6
10,0298
0,2289
0,3882
0,9676
SD
0,0063
Kadar
0,9768 ±
0,0104
2. Hasil Analisis Kadar Zink
Sampel
Berat Sampel
(g)
Absorbansi
(A)
Konsentrasi
(µg/ml)
Kadar
(mg/100g)
1
10,0348
0,0528
0,2279
0,11355
2
10,0458
0,0538
0,2323
0,11562
3
10,0376
0,0528
0,2279
0,11352
4
10,0322
0,0524
0,2262
0,11274
5
10,0303
0,0521
0,2249
0,11211
6
10,0298
0,0517
0,2231
0,11122
SD
0,00099213
Kadar
0,112626 ±
0,00204
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Contoh Perhitungan Kadar Mangan dan Zink dalam Daun Kelor
Kering
1. Contoh Perhitungan Kadar Mangan
Berat sampel yang ditimbang = 10,0123 gr
Absorbansi (Y) = 0,3225
Persamaan garis regresi:
Y =
0,5548 X + 0,01345
X=
0,3225 − 0,01345
0,5548
= 0,5570 µg/ml
Konsentrasi mangan = 0,5570 µg/ml
Kadar (µg/100g)
=
=
Konsentrasi (µg /ml ) x Volume (ml ) x Faktor pengenceran
Berat Sampel (gr )
0,5570 µg /ml x 50 ml x 50
10,0123 gr
= 139,079 µg/gr
= 13,9079 mg/100 gr
2. Contoh Perhitungan Kadar Zink
Berat sampel yang ditimbang = 10,0123 gr
Absorbansi (Y) = 0,1099
Persamaan garis regresi:
Y =
0,22835 X + 0,00075
X =
0,1099−0,00075
0,22835
Konsentrasi zink
= 0,4780 µg/ml
Kadar (µg/100g)
=
=
= 0,4780 µg/ml
Konsentrasi (µg/ml ) x Volume (ml ) x Faktor pengenceran
Berat Sampel (gr )
0,4780 µg /ml x 50 ml x 50
10,0123 gr
= 119,353 µg/gr
= 11,9353 mg/100 gr
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Contoh Perhitungan Kadar Mangan dan Zink dalam Daun Kelor
Rebus
1. Contoh Perhitungan Kadar Mangan
Berat sampel yang ditimbang = 10,0348 gr
Absorbansi (Y) = 0,2313
Persamaan garis regresi:
Y =
0,5548 X + 0,01345
X=
0,2313 − 0,01345
0,5548
= 0,3923 µg/ml
Konsentrasi mangan = 0,3923 µg/ml
Kadar (µg/100g)
=
=
Konsentrasi (µg /ml ) x Volume (ml ) x Faktor pengenceran
Berat Sampel (gr )
0,3923 µg /ml x 50 ml x 5
10,0348 gr
= 9,7735 µg/gr
= 0,97735 mg/100 gr
2. Contoh Perhitungan Kadar Zink
Berat sampel yang ditimbang = 10,0348 gr
Absorbansi (Y) = 0,0528
Persamaan garis regresi:
Y =
0,22835 X + 0,00075
X =
0,0528 −0,00075
0,22835
Konsentrasi zink
= 0,2279 µg/ml
Kadar (µg/100g)
=
=
= 0,2279 µg/ml
Konsentrasi (µg/ml ) x Volume (ml ) x Faktor pengenceran
Berat Sampel (gr )
0,2279 µg /ml x 50 ml x 1
10,0348 gr
= 1,1355 µg/gr
= 0,11355 mg/100 gr
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Perhitungan Statistik Kadar Mangan dalam Sampel
1. Perhitungan Statistik Kadar Mangan dalam Daun Kelor Kering
No
Xi
Kadar (mg/100g)
(Xi-X)
(mg/100g)
(Xi-X)²
(mg/100g)
1
13,9079
0,057
0,003249
2
14,0287
0,0638
0,00407044
3
13,9700
0,0051
0,00002601
4
13,9762
0,0113
0,00012769
5
13,9505
0,0144
0,00020736
6
13,9561
0,0088
0,00007744
∑ (Xi-X)² =
0,00775794
∑ Xi= 83,7894
X= 13,9649
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,00775794 mg /100 g
=�
6−1
= 0,03939 mg/100 g
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 5 maka diperoleh nilai
t tabel: α/ 2 = 0,005, dk = 5 adalah 4,0321.
Data diterima jika t hitung < t tabel
t hitung =
t hitung 1 =
t hitung 2 =
| ��−� |
�� / √�
|0,057|
= 3,5446
0,03939 / √6
|0,0638|
= 3,9790
0,03939 / √6
Lampiran 13. (Lanjutan)
58
Universitas Sumatera Utara
t hitung 3=
t hitung 4 =
t hitung 5 =
t hitung 6 =
|0,0051|
0,03939 / √6
|0,0113|
0,03939 / √6
|0,0144 |
0,03939/ √6
|0,0088 |
0,03939/ √6
= 0,3171
= 0,7027
= 0,8955
= 0,5472
Kadar mangan dalam daun kelor kering :
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
= 13,9649 mg/100g ± (4,0321x 0,03939 mg/100g / √6 )
= (13,9649 ± 0,0648) mg/100 g
Kadar mangan pada daun kelor kering sebenarnya terletak antara:
(13,9001 – 14,0297) mg/100 g
59
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Perhitungan Statistik Kadar Mangan dalam Sampel
2.
Perhitungan Statistik Kadar Mangan dalam Daun Kelor Rebus
No
Xi
Kadar (mg/100g)
(Xi-X)
(mg/100g)
(Xi-X)²
(mg/100g)
1
0,97735
0,000055
0,0000003025
2
0,98250
0,0057
0,00003249
3
0,98106
0,00426
0,0000181476
4
0,97636
0,00006
0,0000000036
5
0,9688
0,008
0,000064
6
0,9676
0,0092
0,00008464
∑ (Xi-X)² =
0,0001995837
∑ Xi= 5,8607
X= 0,9768
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0001995837 mg /100 g
=�
6−1
= 0,0063 mg/100 g
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 5 maka diperoleh nilai
t tabel: α/ 2 = 0,005, dk = 5 adalah 4,0321.
Data diterima jika t hitung < t tabel
t hitung =
t hitung 1 =
t hitung 2 =
| ��−� |
�� / √�
|0,000055 |
0,0063 / √6
|0,0057 |
0,0063 / √6
= 0,2138
= 2,2162
Lampiran 13. (Lanjutan)
60
Universitas Sumatera Utara
t hitung 3 =
t hitung 4 =
t hitung 5 =
t hitung 6 =
|0,00426 |
0,0063 / √6
|0,00006 |
0,0063 / √6
|0,008|
0,0063 / √6
|0,0092|
0,0063 / √6
= 1,6563
= 0,0233
= 3,1104
= 3,5770
Kadar mangan dalam daun kelor rebus :
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
= 0,9768 mg/100g ± (4,0321 x 0,0063 mg/100g / √6)
= (0,9753 ± 0,0104) mg/100g
Kadar mangan pada daun kelor rebus sebenarnya terletak antara :
(0,9664 – 0,9872) mg/100g
61
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. Perhitungan Statistik Kadar Zink dalam Sampel
2. Perhitungan Statistik Kadar Zink dalam Daun Kelor Kering
No
Xi
Kadar (mg/100g)
(Xi-X)
(mg/100g)
(Xi-X)²
(mg/100g)
1
11,9353
0,2601
0,0676520
2
12,3226
0,1272
0,01617984
3
12,2505
0,0551
0,00303601
4
12,2463
0,0509
0,00259081
5
12,1923
0,0031
0,000961
6
12,2255
0,0301
0,0090601
∑ Xi= 73,1725
∑ (Xi-X)² =
0,09037428
X= 12,1954
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0009037428 mg /100 g
=�
6−1
= 0,1344 mg/100g
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 5 maka diperoleh nilai
t tabel: α/ 2 = 0,005, dk = 5, adalah 4,0321.
Data diterima jika t hitung < t tabel
t hitung =
t hitung 1 =
t hitung 2 =
t hitung 3 =
| ��−� |
�� / √�
|0,2601 |
0,01344 / √6
|0,1272 |
0,01344 / √6
|0,0551 |
0,01344 / √6
= 4,7404
= 2,3182
= 1,0042
62
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. (Lanjutan)
|0,0509|
t hitung 4 =
0,01344 / √6
|�,����|
t hitung 5 =
�,����� / √�
|�,����|
t hitung 6 =
�,����� / √�
= 0,9276
= 0,0564
= 0,5485
Karena data 1 ditolak, maka dilakukan uji t ulang tanpa mengikutkan data 1
No
Xi
Kadar (mg/100g)
(Xi-X)
(mg/100g)
(Xi-X)²
(mg/100g)
2
12,3226
0,07516
0,0056490256
3
12,2505
0,00306
0,0000093636
4
12,2463
0,00114
0,0000012996
5
12,1923
0,05514
0,0030404196
6
12,2255
0,02194
0,0004813636
∑ Xi= 61,2372
∑ (Xi-X)² =
0,009181472
X= 12,24744
∑(Xi −X)²
SD = �
=�
� −1
�,��������� ��/��� �
�−�
= 0,04791 mg/100g
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 4 maka diperoleh nilai
t tabel: α/ 2 = 0,005, dk = 4, adalah 4,6041.
63
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. (Lanjutan)
Data diterima jika t hitung < t tabel
t hitung =
t hitung 2 =
| Xi −X |
SD / √n
|�,�����|
�,����� / √�
|0,00306 |
= 3,5444
t hitung 3 =
�,�����/ √�
= 0,1443
t hitung 4 =
�,����� / √5
= 0,0537
t hitung 5 =
t hitung 6 =
|0,00114 |
|�,�����|
�,����� / √�
|0,02194 |
�,�����/ √5
= 2,6003
= 1,0346
Kadar zink dalam daun kelor kering:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
= 12,24744 mg/100g ± (4,6041 x 0,04791 mg/100g / √5 )
= (12,24744 ± 0,0986) mg/100g
Kadar zink pada daun kelor kering sebenarnya terletak antara:
(12,14884 –12,34604) mg/100g
64
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. Perhitungan Statistik Kadar Zink dalam Sampel
2.
Perhitungan Statistik Kadar Zink dalam Daun Kelor Rebus
No
Xi
Kadar (mg/100g)
(Xi-X)
(mg/100g)
(Xi-X)²
(mg/100g)
1
0,11355
0,000425
0,000000180625
2
0,11562
0,002495
0,000006225025
3
0,11352
0,000395
0,000000156025
4
0,11274
0,000385
0,000000148225
5
0,11211
0,001015
0,000001030225
6
0,11121
0,001915
0,000003667225
∑ (Xi-X)² =
0,00001140735
∑ Xi= 0,67875
X= 0,113125
SD = �
=�
∑(Xi −X)²
�−1
0,00001140735 mg /100 g
6−1
= 0,00151045 mg/100g
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 5 maka diperoleh nilai
t tabel: α/ 2 = 0,005, dk = 5 adalah 4,0321.
Data diterima jika t hitung < t tabel
t hitung =
t hitung 1 =
t hitung 2 =
t hitung 3 =
| Xi −X |
SD / √n
|0,000425 |
= 0,6892
0,00151045 / √6
|0,002495 |
= 4,0461
0,00151045 / √6
|0,000395 |
= 0,6406
0,00151045 / √6
65
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. (Lanjutan)
|0,000385 |
t hitung 4 =
= 0,6243
0,00151045 / √6
|0,001015 |
t hitung 5 =
= 1,6460
0,00151045 / √6
|0,001915 |
t hitung 6 =
= 3,1055
0,00151045 / √6
Karena data 2 ditolak, maka dilakukan uji t ulang tanpa mengikutkan data 2
No
Xi
Kadar (mg/100g)
(Xi-X)
(mg/100g)
(Xi-X)²
(mg/100g)
1
0,11355
0,000924
0,000000853776
3
0,11352
0,000894
0,000000799236
4
0,11274
0,000114
0,000000012996
5
0,11211
0,000516
0,000000266256
6
0,11121
0,001416
0,000002005056
∑ (Xi-X)² =
0,00000393732
∑ Xi= 0,56313
X= 0,112626
SD = �
=�
∑(Xi −X)²
�−1
0,00000393732 mg /100 g
5−1
= 0,00099213 mg/100g
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 4 maka diperoleh nilai
t tabel: α/ 2 = 0,005, dk = 4 adalah 4,6041.
66
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. (Lanjutan)
Data diterima jika t hitung < t tabel
t hitung =
t hitung 1 =
t hitung 3 =
t hitung 4 =
t hitung 5 =
t hitung 6 =
| �� −� |
�� / √�
|0,000924 |
= 2,0825
0,00099213 /√5
|0,000894 |
= 2,0149
0,00099213 /√5
|0,000114 |
= 0,2569
0,00099213 /√5
|0,000516 |
= 1,1629
0,00099213 /√5
|0,001416 |
= 3,1914
0,00099213 /√5
Kadar zink dalam daun kelor rebus:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
= 0,112626 mg/100g ± (4,6041 x 0,00099213 mg/100g / √5 )
= (0,112626 ± 0,00204) mg/100g
Kadar zink pada daun kelor rebus sebenarnya terletak antara:
(0,110586 – 0,114666) mg/100g
67
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 15. Hasil Analisis Kadar Mangan dan Zink Sebelum Penambahan
Masing-Masing Larutan Baku pada Daun Kelor Kering
1. Hasil Analisis Kadar Mangan Sebelum Ditambahkan Larutan Standar Mangan
Sampel
Berat Sampel
(g)
Absorbansi
(A)
Konsentrasi
(µg/ml)
Kadar
(mg/100g)
1
2
3
4
5
6
∑
Rata-rata
10,0123
10,0526
10,0322
10,0438
10,0247
10,0261
60,1917
10,03195
0,3225
0,3265
0,3245
0,3250
0,3239
0,3240
0,5570
0,5641
0,5606
0,5615
0,5594
0,5597
13,9079
14,0287
13,9700
13,9762
13,9505
13,9561
83,7894
13,9649
2. Hasil Analisis Kadar Zink Sebelum Ditambahkan Larutan Standar Zink
BeratSampel
Absorbansi
Konsentrasi
Kadar
(g)
(A)
(µg/ml)
(mg/100g)
1
10,0123
0,1099
0,4780
11,9353
2
10,0526
0,1399
0,4955
12,3226
3
10,0322
0,1130
0,4916
12,2505
4
10,0438
0,1131
0,4920
12,2463
5
10,0247
0,1124
0,4889
12,1923
6
10,0261
0,1127
0,4903
12,2255
∑
60,1917
73,1725
Rata-rata
10,03195
12,24744
Sampel
68
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. Hasil Analisis Kadar Mangan dan Zink Sesudah Penambahan
Masing-Masing Larutan Baku pada Daun Kelor Kering
1. Hasil Uji Recovery Mangan Setelah Ditambahkan 14 ml Larutan Standar
Mangan (Konsentrasi 10 µg/ml)
Sampel
1
2
3
4
5
6
∑
Rata-rata
Berat
Absorbansi
Sampel
(A)
(g)
10,0123
0,3520
10,0526
0,3560
10,0322
0,3517
10,0438
0,3533
10,0247
0,3516
10,0261
0,3513
60,1917
10,03195
Konsentrasi
(µg/ml)
Kadar
(mg/100g)
Recovery
(%)
0,6102
0,6174
0,6096
0,6125
0,6094
0,6089
15,2362
15,3542
15,1911
15,2457
15,1975
15,1829
91,64
100,14
88,39
92,97
88,85
87,80
549,79
91,63
2. Hasil Uji Recovery Zink Setelah Ditambahkan 12 ml Larutan Standar Zink
(Konsentrasi 10 µg/ml)
Sampel
BeratSampel Absorbansi
Konsentrasi
Kadar
Recovery
(g)
(A)
(µg/ml)
(mg/100g)
(%)
1
10,0123
0,1215
0,5288
13,2037
80,42
2
10,0526
0,1252
0,5449
13,5512
109,65
3
10,0322
0,1235
0,5375
13,3943
96,45
4
10,0438
0,1241
0,5401
13,4436
100,60
5
10,0247
0,1220
0,5309
13,2397
83,45
6
10,0261
0,1233
0,5367
13,3828
96,46
∑
60,1917
567,03
Rata-rata
10,03195
94,505
69
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Mangan dan Zink
dalam Daun Kelor Kering
1. Perhitungan uji perolehan kembali kadar mangan
Sampel 1
Persamaan regresi :
Y = 05548 X + 0,01345
X=
0,3520 − 0,01345
= 0,6102 µg/ml
0,5548
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,6102 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,6102 µg /ml
10,0123 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 152,362 µg/g
= 15,2362 mg/100g
Kadar sampel 1 setelah ditambah larutan baku (CF) = 15,9853 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan lautan baku (CA) = 13,9649 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 14 ml
= 13,8724 µg/g
= 1,38724 mg/100g
% Perolehan kembali mangan
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(15,2362 − 13,9649) mg /100 g
1,38724 mg /100 g
x 100%
= 91,64%
70
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 2
Persamaan regresi :
Y=
05548 X + 0,01345
X=
0,3560 − 0,01345
0,5548
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,6174 µg/ml
= 0,6174 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
Konsentrasi (µg /ml )
=
Berat sampel
0,6174 µg /ml
10,0526 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 153,542 µg/g
= 15,3542 mg/100g
Kadar sampel 2 setelah ditambah larutan baku (CF) = 15,3542 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan larutan baku (CA) = 13,9649 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 14 ml
= 13,8724 µg/g
= 1,38724 mg/100g
% Perolehan kembali mangan
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(15,3542 − 13,9649) mg /100 g
1,38724 mg /100 g
x 100%
= 100,14%
71
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 3
Persamaan regresi :
Y=
X=
05548 X + 0,01345
0,3517 − 0,01345
0,5548
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,6096 µg/ml
= 0,6096 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,6096 µg /ml
10,0322 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 151,911 µg/g
= 15,1911 mg/100g
Kadar sampel 3 setelah ditambah larutan baku (CF) = 15,1911 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan larutan baku (CA) = 13,9649 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 14 ml
= 13,8724 µg/g
= 1,38724 mg/100g
% Perolehan kembali mangan
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(15,1911− 13,9649) mg /100 g
1,38724 mg /100 g
x 100%
= 88,39%
72
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 4
Persamaan regresi :
Y=
X=
05548 X + 0,01345
0,3533 − 0,01345
= 0,6125 µg/ml
0,5548
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 0,6125 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baru (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,60125 µg /ml
10,0438 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 152,457 µg/g
= 15,2457 mg/100g
Kadar sampel 4 setelah ditambah larutan baku (CF) = 15,2457 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan larutan baku (CA) = 13,9649 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A) adalah
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 14 ml
= 13,8724 µg/g
= 1,38724 mg/100g
% Perolehan kembali mangan
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(15,2547− 13,9649) mg /100 g
1,38724 mg /100 g
x 100%
= 92,97%
73
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 5
Persamaan regresi :
Y=
05548 X + 0,01345
X=
0,3516 − 0,01345
= 0,6094 µg/ml
0,5548
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 0,6094 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,6094 µg /ml
10,0247 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 151,975 µg/g
= 15,1975 mg/100g
Kadar sampel 5 setelah ditambah larutan baku (CF) = 15,1975 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan larutan baku (CA) = 13,9649 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 14 ml
= 13,8724 µg/g
= 1,38724 mg/100g
% Perolehan kembali mangan
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(15,1975− 13,9649) mg /100 g
1,38724 mg /100 g
x 100%
= 88,85%
74
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 6
Persamaan regresi :
Y=
05548 X + 0,01345
X=
0,3513 − 0,01345
= 0,6089 µg/ml
0,5548
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,6089 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,6089 µg /ml
10,0261 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 151,829 µg/g
= 15,1829 mg/100g
Kadar sampel 6 setelah ditambah larutan baku (CF) = 15,1829 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan larutan baku (CA) = 13,9649 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A) adalah
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 14 ml
= 13,8724 µg/g
= 1,38724 mg/100g
% Perolehan kembali mangan
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(15,1829− 13,9649) mg /100 g
1,38724 mg /100 g
x 100%
= 87,80%
75
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Mangan dan Zink dalam Daun
Kelor Kering
2. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Zink
Sampel 1
Persamaan regresi :
Y=
X=
0,22835 X + 0,00075
0,1215 − 0,00075
0,22835
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,5288 µg/ml
= 0,5288 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,5288 µg /ml
10,0123 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 132,037 µg/g
= 13,2037 mg/100g
Kadar sampel 1 setelah ditambah larutan baku (CF) = 13,2037 mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah lautan baku (CA) = 12,2474 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 12 ml
= 11,8907 µg/g
= 1,18907 mg/100g
% Perolehan kembali zink
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(13,2037− 12,2474) mg /100 g
1,18907 mg /100 g
x 100%
= 80,42%
76
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 2
Persamaan regresi :
Y=
0,22835 X + 0,00075
X=
0,1252 − 0,00075
= 0,5449 µg/ml
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,5449 µg/ml
0,22835
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,5449 µg /ml
10,0526 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 135,5120 µg/g
= 13,5512 mg/100g
Kadar sampel 2 setelah ditambah larutan baku (CF) = 13,5512 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambah larutan baku (CA) = 12,2474 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 12 ml
= 11,8907 µg/g
= 1,18907 mg/100g
% Perolehan kembali zink
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(13,5512 − 12,2474) mg /100 g
1,18907 mg /100 g
x 100%
= 109,65%
77
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 3
Persamaan regresi :
Y=
0,22835 X + 0,00075
X=
0,1235 − 0,00075
0,22835
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,5375 µg/ml
= 0,5375 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,5375 µg /ml
10,0322 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 133,943 µg/g
= 13,3943 mg/100g
Kadar sampel 3 setelah ditambah larutan baku (CF) = 13,3943 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan larutan baku (CA) = 12,2474 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery= 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 12 ml
= 11,8907 µg/g
= 1,18907 mg/100g
% Perolehan kembali zink
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(13,3943− 12,2474) mg /100 g
1,18907 mg /100 g
x 100%
= 96,45%
78
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 4
Persamaan regresi :
Y=
0,22835 X + 0,00075
X=
0,1241 − 0,00075
0,22835
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,5401 µg/ml
= 0,5401 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,5401 µg /ml
10,0438 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 134,436 µg/g
= 13,4436 mg/100g
Kadar sampel 4 setelah ditambah larutan baku (CF) = 13,4436 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan lautan baku (CA) = 12,2474 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 12 ml
= 11,8907 µg/g
= 1,18907 mg/100g
% Perolehan kembali zink
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(13,4436− 12,2474) mg /100 g
1,18907 mg /100 g
x 100%
= 100,60%
79
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 5
Persamaan regresi :
Y=
0,22835 X + 0,00075
X=
0,1220 − 0,00075
0,22835
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,5309 µg/ml
= 0,5309 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,5309 µg /ml
10,0247 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 132,397 µg/g
= 13,2397 mg/100g
Kadar sampel 5 setelah ditambah larutan baku (CF) = 13,2397 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan lautan baku (CA) = 12,2474 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 12 ml
= 11,8907 µg/g
= 1,18907 mg/100g
% Perolehan kembali zink
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(13,2397− 12,2474) mg /100 g
1,18907 mg /100 g
x 100%
= 83,45%
80
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Sampel 6
Persamaan regresi :
Y=
0,22835 X + 0,00075
0,1233 − 0,00075
X=
0,22835
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku
= 0,5367 µg/ml
= 0,5375 µg/ml
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)
CF
=
=
Konsentrasi (µg /ml )
Berat sampel
0,5367 µg /ml
10,0322 g
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
x 50 ml x 50
= 133,825 µg/g
= 13,3825 mg/100g
Kadar sampel 6 setelah ditambah larutan baku (CF) = 13,3825 mg/100g
Kadar rata-rata sebelum ditambahkan lautan baku (CA) = 12,2474 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,03195 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A
=
=
Konsentrasi baku yang ditambahkan (µg /ml )
10 µg /ml
10,03195 g
Berat sampel rata −rata
x Volume (ml)
x 12 ml
= 11,8907 µg/g
= 1,18907 mg/100g
% Perolehan kembali zink
=
=
CF−CA
�∗�
x 100%
(13,3825− 12,2474) mg /100 g
1,18907 mg /100 g
x 100%
= 96,46%
81
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 18. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Mangan dan
Zink
1. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Mangan
No.
Persen perolehan kembali
(Xi) (%)
(Xi - X)
(%)
(Xi - X)2
(%)
1.
91,64
0,01
0,0001
2.
100,14
8,51
72,4201
3.
88,39
-3,24
10,4976
4.
92,97
1,34
1,7956
5.
88,85
-2,78
7,7284
6.
87,80
-3,83
14,6689
∑Xi = 549,79
∑(Xi - X)2 = 107,1107
X= 91,63
SD = �
SD = �
∑(Xi −X)²
� −1
107,1107 %
6−1
SD = 4,628405773%
RSD =
RSD =
��
�
X 100%
4,628405773 %
91,63%
X 100%
RSD = 5,05%
82
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 18. (Lanjutan)
2. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Zink
No.
Persen perolehan kembali
(Xi) (%)
(Xi - X)
(%)
(Xi - X)2
(%)
1.
80,42
-14,085
198,387225
2.
109,65
15,145
229,371025
3.
96,45
1,945
3,783025
4.
100,60
6,095
37,149025
5.
83,45
-11,055
122,213025
6.
96,46
1,955
3,822025
∑ Xi = 567,03
X= 94,505
SD = �
SD = �
∑(Xi - X)2 =
594,722575
∑(Xi −X)²
� −1
594,722575 %
6−1
SD = 10,90616867%
RSD =
��
RSD =
10,90616867 %
94,505 %
�
X 100%
X 100%
RSD = 11,54%
83
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 19. Perhitungan Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi (LOQ)
1. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Mangan
Y
= 0,5548 X + 0,01345
Slope = 0,5548
No
Konsentrasi
(µg/ml)
X
Absorbansi
Y
Yi
Y-Yi
(Y-Yi)2
1
0,0000
0,0058
0,01345
-0,00765
0,0000585225
2
0,2000
0,1299
0,12441
0,00549
0,0000301401
3
0,4000
0,2400
0,23537
0,00463
0,0000214369
4
0,8000
0,4555
0,45729
0,00179
0,000003041
5
1,2000
0,6813
0,67921
0,00209
0,0000043681
6
1,6000
0,8989
0,90113
0,00223
0,0000049729
Simpangan Baku
=�
=�
∑(Y-Yi)2 =
0,001226446
∑(Y−Yi )²
� −2
0,001226446
4
= 0, 0055
Batas Deteksi
=
3 X ����
�����
3 X 0,001226446
=
0,5548
= 0,0297 µg/ml
Batas Kuantitasi
=
10 X ����
�����
10 X 0,001226446
=
0,5548
= 0,0991 µg/ml
84
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 19. (Lanjutan)
2. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Zink
Y
= 0,22835 X + 0,00075
Slope = 0,22835
No
Konsentrasi
(µg/ml)
X
Absorbansi
Y
Yi
Y-Yi
(Y-Yi)2
1
0,0000
0,0011
0,00075
-0,0064
0,00004096
2
0,2000
0,0461
0,0464
-0,0004
0,0000009
3
0,4000
0,0922
0,0921
0,0001
0,0000001
4
0,6000
0,1379
0,1378
0,0001
0,0000001
5
0,8000
0,1841
0,1834
0,0007
0,0000049
6
1,0000
0,2285
0,2291
-0,0006
0,0000036
Simpangan Baku
=�
∑(Y−Yi )²
=�
0,00004192
∑(Y-Yi)2 =
0,00004192
� −2
4
= 0,0032372
Batas Deteksi
=
=
3 X ����
�����
3 X 0,0032372
0,22835
= 0,0425 µg/ml
Batas Kuantitasi
=
=
10 X ����
�����
10 X 0,0032372
0,22835
= 0,1418 µg/ml
85
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 20.Tabel Distribusi T
86
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 21. Gambar Alat-Alat yang Digunakan
Gambar 1. Spektrofotometri Serapan Atom (HITACHI Zeeman AA-7000)
Gambar 2. Tanur (Stuart)
87
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 21. (Lanjutan)
Gambar 3. PureLab UHQ (ELGA)
Gambar 4. Hot plate (FISIONS)
88
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 21. (Lanjutan)
Gambar 5. Neraca Analitik (BOECO)
89
Universitas Sumatera Utara