Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Resistensi Watmuri Diaspora: Kajian terhadap Penolakan Masyarakat Watmuri Diaspora Ambon atas Pengrusakan Hutan Sakral di Watmuri T2 752015003 BAB V

Bab V
Kesimpulan Dan Saran
A. Kesimpulan
PT Karya Jaya Berdikari merupakan salah satu perusahaan representasi negara
untuk mengelola sumber daya hutan model HPH (Hak Pengusahaan Hutan) di
kabupaten Maluku Tenggara Barat provinsi Maluku. Ijin pengelolaan disahkan
berdasarkan surat keputusan Menteri Kehutanan nomor 117/MENHUT-II/2009
seluas 93.980 Ha. Pada tahun 2012 PT Karya Jaya Berdikari beroperasi di desa
Watmuri. Akan tetapi, keberadaan perusahaan menuai kontroversi di kalangan
masyarakat Watmuri sebab ada sebagian orang yang menerima dan menolak HPH.
Indikasi menyuapan pada badan pemerintah desa semakin menguat sebab merekalah
yang berperan dalam masuknya perusahaan di Watmuri tanpa keterlibatan dan
persetujuan seluruh warga desa. Melihat betapa pentingnya hutan bagi masyarakat
lokal sebagai lahan komoditi, orang-orang Watmuri diaspora Ambon merasa peduli
untuk memperjuangkan nasib masyarakat Watmuri baik sekarang maupun di masa
yang akan datang. Kajian terhadap sikap perusahaan selama beroperasi di desa
Wermatang dari tahun 2009 dikumpulkan oleh tim Watmuri diaspora untuk
mengukur kinerja perusahaan selama mengekploitasi hutan ulayat masyarakat lokal.
Hasil yang ditemukan yakni perusahaan melakukan berbagai penyimpangan
diantaranya, kompensasi tidak dibayarkan, tidak ada kebun bibit maupun kebun
pangkas untuk memulihkan fungsi hutan (rehabilitasi hutan), kerusakan hutan


95

meningkat pesat serta hak masyarakat lokal atas hutan dibekukan. Kajian ini
diselaraskan dengan kinerja perusahaan di desa Watmuri dan terbukti sama. Hutan
adalah tempat pencari nafkah sekaligus tempat menyimpan berbagai situs budaya
yang bernilai bagi masyarakat Watmuri, jika hutan dibekukan maka tentu pernyataan
warga bahwa mematikan mata pencaharian didasari oleh alasan tersebut.
Kecenderungan monopolistik yang ditampilkan perusahaan begitu meresahkan
masyarakat lokal sehingga bangkitlah perlawanan. Mobilisasi perlawanan oleh
Watmuri diaspora Ambon merupakan sikap kepedulian yang ingin diekplorasikan
melalui penolakan-penolakan pada kinerja perusahaan yang tidak mewakili
kepentingan masyarakat lokal. Oleh karena itu, beberapa point yang akan diuraikan
dalam kesimpulan antara lain:
-

Mobilisasi Watmuri diaspora Ambon untuk menolak pengelolaan hutan di
Watmuri bukan semata-mata menunjukan tingginya intelektual atau
kemampuan dalam menyusun strategi-trategi perlawanan tetapi, lebih dari itu
yakni tentang kepedulian. Walaupun telah keluar dari desa asal berpuluhpuluh tahun lamanya tidak berarti ikatan dengan desa asalpun terlepas dan

dilupakan. Karenanya, saat masyarakat Watmuri diaspora menyatakan sikap
penolakan dan bergerak dalam aksi-aksi protes untuk memperjuangkan hakhak masyarakat lokal menunjukan ikatan itu tidak musnah di antara mereka.
Asumsi yang di bangun Watmuri diaspora yakni, menyusahkan masyarakat
desa sama dengan menyusahkan mereka di tanah rantau.

96

-

Berbagai alasan yang melatarbelakangi munculnya aksi-aksi protes Watmuri
Diaspora antara lain: Pertama, perusahaan tidak mendapatkan persetujuan
dari seluruh masyarakat serta tuan-tuan tanah untuk melakukan eksploitasi.
Kedua, pengembangan sumber daya dan infrastruktur ekonomi maupun sosial
tidak terpenuhi sementara diwacanakan sejak awal yakni pembangunan
kehutanan akan memberikan kemakmuran bagi masyarakat lokal. Ketiga,
standar pemberian kompensasi tidak sesuai dengan peratuaran Gubernur
Maluku No: 01 tahun 2012 yang wajib diberikan oleh perusahaan. Keempat,
perusahaan mengabaikan dampak ekologi setelah penebangan dengan
membiarkan ranting-ranting pohon berserahkan dan menutup jalan air
sehingga menyebabkan banjir, mencemarkan air laut yang berimplikasi pada

rusaknya terumbu karang. Alasan-alasan sebagaimana diuraikan tersebut yang
melatarbelakangi munculnya gerakan perlawanan Watmuri diaspora.

-

Agar meminimalisir aksi-aksi protes supaya terstruktur dan sistematis maka
yang diperlukan yakni menyusun strategi-strategi. Tujuannya agar perlawanan
warga memiliki visi dan misi serta mandapatkan dukungan dari pihak-pihak
yang memiliki kontribusi untuk mengarahkan sasaran yang tepat untuk
menyalurkan aspirasi. Perlawanan Watmuri diaspora mendapatkan dukungan
dari berbagai pihak diantaranya, keuskupan Amboina (Agama Khatolik),
anggota legislatif DPRD Provinsi Maluku, Sinode GPM (Gereja Protestan
Maluku) serta seluruh masyarakat Watmuri di seluruh penjuru tanah air.

97

-

Strategi yang di bangun antara lain: Pertama, Demonstrasi yang dipelopori
oleh pemuda-pemudi Watmuri diaspora Ambon yang tergabung dalam

organisasi HIMAPEL. Kedua, mengajukan surat-surat penolakan yang
menyatakan sikap masyarakat terhadap pengelolaan sumber daya kayu di
Watmuri. Ketiga, mengadakan berbagai pertemuan baik di tingkat daerah
sampai ke tingkat pusat. Keempat, tetap memberi dukungan kepada
masyarakat agar tetap konsisten pada sikap penolakan tanpa terpengaruh oleh
berbagai intimidasi-intimidasi.

-

Hasil yang diperoleh masyarakat dari perjuangan itu belum mencapai harapan
yang diimpikan bersama yakni menghentikan perusahaan di Watmuri.
Kesulitan terbesar yakni perusahaan mendapatkan legalitas dari pemerintah
sehingga menghentikan mereka sama dengan melawan negara. Berbagai
strategi perlawanan yang telah diupayakan Watmuri diaspora untuk
menyalurkan aspirasi pada badan kepemerintahaan tidaklah efektif untuk
berpihak pada rakyat. Oleh karena itu, menyusun strategi secara tertutup
menjadi langkah selanjutnya yang diupayakan oleh para resistens.

B. Saran
Harapan pembangunan kehutanan di masa yang akan datang ialah tidak lagi

mengikuti skema monopolistik. Diperlukan alternatif kebijakan politik sumber daya
hutan yang baru sehingga dapat menjamin keberhasilan pengelolaan hutan untuk
kepentingan semua pihak. Sumber daya kehutanan janganlah diinterpretasikan sendiri

98

oleh pemerintah penggunaan dan peruntukannya, tetapi melibatkan masyarakat secara
luas dan lebih khusus di daerah diadakannya eksploitasi. Ikut menafsirkan
pendayagunaan sumber daya alam sehingga atas keterlibatan itu secara transparan
masyarakat memahami tujuan pengelolaan hutan ulayat bagi kepentingan bersama.
Sudah sepatutnya proses pengelolaan hutan ulayat masyarakat lokal menjadi
transparan dan demokratis, dipertanggungjawabkan kepada masyarakat serta
melibatkan mereka dalam proses-proses pengelolaan. Untuk pencapaian harapan ini
maka beberapa point penting akan disampaikan untuk mencegah munculnya
perlawanan masyarakat.
-

Pengelolaan hutan harus diorientasikan untuk mencapai kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat. Sistem kerjanya jelas, ukuran kesejahteraan
dijabarkan secara konkrit sehingga mencapai pemahaman yang holistik

bagi masyarakat pemilik hutan.

-

Hutan dan pengelolaannya harus dimanfaatkan dan dialokasikan secara
adil dan bijaksana agar setiap generasi baik sekarang maupun akan datang
merasakan hasil dari pemanfaatan secara berkesinambungan.

-

Pengelolaan hutan tidak mengabaikan sistem adat yang dikemas dalam
aturan adat masyarakat setempat, agar terhindar dari indikasi merusak
identitas adat masyarakat yang berlaku turun temurun. Merusak hutan
sakral sama dengan merusak tatanan adat masyarakat adat oleh karena itu,

99

dibutuhkan kepekaan dalam mempertimbangkan proses-proses eksploitasi
dan seluruh kebijakannya.
-


Pemerintah di tingkat daerah maupun di tingkat pusat mesti melakukan
pengontrolan dan evaluasi atas kinerja perusahaan sehingga tidak
melakukan eksploitasi berlebih. Kelonggaran pemerintah atas misi ini
akan memperlebar kekuasaan pengusaha yang meresahkan masyarakat
lokal

-

Peraturan Pemerintah tentang Tata Hutan Dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan Dan Penggunaan Kawasan Hutan
lebih dipertegas. Berbagai kebijakan yang tertuang dalam surat keputusan
menteri kehutanan yang diberikan pada perusahaan pemegang ijin mesti
menjadi ukuran layak dan tidaknya perusahaan melanjutkan pekerjaan.
Manakala perusahaan berjalan tidak sesuai prosedur maka sanksi dan ijin
usaha harus dicabut.

-

Pemerintah desa sebagai kepercayaan masyarakat memimpin dan

mengayomi sebuah desa agar

melakukan tugasnya sebagaimana

kepercayaan itu. Tidak dengan mudah menggunakan kewenangan jabatan
untuk melegitimasi segala sesuatu tanpa pertimbangan seluruh masyarakat
yang dipimpinnya.
-

Sebagai masyarakat adat untuk lebih teliti dan tidak terpancing dengan
rayuan dan janji-janji yang disampaikan oleh elit modal, karena untuk

100

merealisasikannya akan jauh dari fakta yang berlangsung kemudian.
Masyarakat agar tidak dengan mudahnya menyerahkan hutan ulayat untuk
dieksploitasi jika ujung-ujungnya akan menimbulkan keresahan karena
hasilnya pasti tidak merata Sebab pada akhirnya sistem politik penguasa
akan lebih kuat dibanding perlawanan masyarakat menuntut haknya. Oleh
karena itu, masyarakat lokal yang memiliki potensi sumber daya hutan

harus lebih kritis agar tidak mudah memberikan hutan ulayat untuk
dikelola dengan skema pembangunan kehutanan karena hasilnya akan
meresahkan masyarakat dikemudian hari.

101

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah T2 752014021 BAB V

0 2 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Christian Entrepreneurship T2 912010027 BAB V

0 0 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Resistensi Watmuri Diaspora: Kajian terhadap Penolakan Masyarakat Watmuri Diaspora Ambon atas Pengrusakan Hutan Sakral di Watmuri

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Resistensi Watmuri Diaspora: Kajian terhadap Penolakan Masyarakat Watmuri Diaspora Ambon atas Pengrusakan Hutan Sakral di Watmuri T2 752015003 BAB IV

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Resistensi Watmuri Diaspora: Kajian terhadap Penolakan Masyarakat Watmuri Diaspora Ambon atas Pengrusakan Hutan Sakral di Watmuri T2 752015003 BAB II

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Resistensi Watmuri Diaspora: Kajian terhadap Penolakan Masyarakat Watmuri Diaspora Ambon atas Pengrusakan Hutan Sakral di Watmuri T2 752015003 BAB I

0 2 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kedudukan Perempuan dalam Keluarga di Masyarakat Nias T2 752016014 BAB V

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konflik Ambon Dalam Perspektif Teori Identitas Sosial T2 752013009 BAB V

0 0 5

T2__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Media Sosial sebagai Ruang Publik Komunitas MudaMudi dalam Ancaman Konflik Ambon Akibat Segregasi T2 BAB V

0 5 20

AGRARIAN CONFLICT IN WATMURI VILLAGE NIRUNMAS DISTRICT SOUTH EAST WEST OF MALUKU REGENCY

0 0 13