MEMAHAMI PERKEMBANGAN KONSEP ILMU PEMERINTAHAN SEBAGAI PENGANTAR - Repository IPDN

  

MEMAHAMI PERKEMBANGAN

KONSEP ILMU PEMERINTAHAN

SEBAGAI PENGANTAR Fernandes Simangunsong

  • • PRAJA DATANG TEPAT WAKTU (DISPENSASI 10 MENIT

    UNTUK YANG TERLAMBAT)
  • PRAJA WAJIB BAWA TAS
  • PRAJA WAJIB BAWA BUKU PENGANTAR

  ILMU PEMERINTAHAN DAN NORMATIF PEMERINTAHAN MINIMAL 5 BUAH

  • PRAJA WAJIB MENYIAPKAN KELAS UNTUK PEMBELAJARAN
  • TINGKAT KEHADIRAN PRAJA MINIMAL 80%
  • • PRAJA MENGIKUTI UJIAN UTS, UAS DAN MENGUMPULKAN

    TERSRUKTUR TEPAT WAKTU
  • • UNTUK PENAMBAHAN NILAI, DIAKHIR PERKULIAHAN PRAJA

  • • DIKUMPULKAN AKHIR PERKULIAHAN PERTEMUAN

    TERKAHIR DENGAN LENGKAP
  • JUDUL TUGASNYA :

  1. MEMAHAMI PEMERINTAHAN PUSAT

  2. MEMAHAMI PEMERINTAHAN DAERAH

  3. MEMAHAMI PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN

  • • MASING-MASING DIBUAT MAKALAH MINIMAL 50

    HALAMAN
  • MASING-MASING MAKALAH DITUANGKAN DALAM POWERPOINT MINIMAL 30 BUAH SLIDE DAN DIPRINT 1 LEMBAR 2 SLIDE

Biodata Narasumber

  • Nama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si
  • Lahir : Jambi, 4 Maret 1977
  • NIP : 19770304 1995 11 1 001
  • Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala)
  • Pangkat : Pembina Tk. I (IV/b)
  • Instansi : Kampus IPDN Jatinangor • Alamat : Komp. Singgasana Pradana Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-Bandung
  • Email/HP 8122445916

  Deskripsi Perkuliahan Mata kuliah ini berusaha memperkenalkan bagaimana mengetahui dan

memahami proses penyelenggaraan pemerintahan dalam suatu negara

dengan berbagai fenomena dan problematika yang terjadi. Dalam mata kuliah ini, tidak hanya mengutamakan pemahaman pada materi saja,

tetapi juga dapar menjelaskan dengan dengan tepat secara kontekstual.

Untuk itu, sifat penyajiannya lebih informatif daripada substantif, mengingat karakteristik mata kuliah pengantar yang meletakan dasar-

dasar menuju pada pemahaman lebih lanjut tentang Ilmu Pemerintahan.

  Tujuan Instruksional   Meletakan dasar-dasar pemahaman mahasiswa terhadap

Ilmu Pemerintahan. Melalui pengetahuannya terhadap kajian

yang ada dalam Ilmu Pemerintahan, mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan menjadikannya dasar pemahaman terhadap Ilmu Pemerintahan. Hasil proses perkuliahan

Materi Kuliah

  I. Kontak Belajar

  II. Pengertian Pemerintahan

  III. Kekuasaan dan Kewenangan

  IV. Negara dan Pemerintah

  V. Paham-paham penyelenggaraan Negara

  VI. Pemisahan Kekuasaan Negara

  VII. Good Governance

  VIII. Penyelenggaraan Pemerintahan di Indonesia

  IX. Hubungan Lembaga Kekuasaan di Pusat

  X. Pemerintahan Daerah di Indonesia

  XI. Dinamika Pemerintahan

  XII. Diskusi Kelompok: Konsep Negara Bangsa ( nation state ) dan Pembentukan Negara

  

XIII. Diskusi Kelompok: Bentuk negara dan Pemerintahan

Buku Bacaan

  • Budiardjo, Miriam, 1999, Dasar-Dasar Ilmu Politik . PT Gramedia, Jakarta.
  • Guruh LS, Syahda, 2000, Menimbang Otonomi

    Vs Federal , PT Remaja Rosda Karya, Bandung.

  • Huntington, Samuel P, 1995, Gelombang Demokratisasi Ketiga , Rajawali Pers, Jakarta.
  • Haryanto, Dkk, 1997, Fungsi-fungsi

  Pemerintahan , Badan DIKLAT Depdagri, Jakarta.

  • Iver, Mc, 1985, Jaring-Jaring Pemerintahan, Aksara Baru, Jakarta.
  • • Ndraha, Taliziduhu,, Kybernology 1 dan 2 (Ilmu

  Pemerintahan Baru) , Rineka Cipta, Jakarta.

Buku Bacaan…

  • Ranney, Austin, 1990, The Governing Of Men , The Dryden Press, Hinsdale, Illinois. Rasyid, Muhammad Ryaas, 2000,

  Makna Pemerintahan (

  ), PT Tinjauan dari segi Etika dan Kepemimpinan Mutiara Sumber Widya, Jakarta.

  • • Said, M. Mas`ud (ed), 1997, State of The Art Ilmu

    Politik Dan Pemerintahan , Cahaya Press, Malang.
  • Surbakti, Ramlan, 1992, Memahami Ilmu Politik , PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
  • Syafiie, Inu Kencana, 1994, Pengantar Ilmu , Mandar Maju, Bandung.

  Pemerintahan

  • Trasformatif, 2003, Kuldesak Kajian

Metode Perkuliahan

    Proses belajar dilakukan melalui kegiatan tatap muka, yang meliputi perkuliahan di kelas berupa ceramah, diskusi, dan presentasi makalah mengenai fenomena Pemerintahan dan proses politik kontemporer selama kurun waktu perkuliahan

Tugas

  Setiap mahasiswa wajib membuat tugas, baik

berupa penjelasan teoretik, proposisi teoretik,

maupun praktis mengenai fenomena pemerintah dan pemerintahan di Indonesia

  Pengantar Ilmu Pemerintahan

Pemerintah dan Pemerintahan

  • • Pemerintah  Organ (badan,

    lembaga), atau alat perlengkapan negara.
  • • Pemerintahan  bidang tugas atau

    fungsi.

Pemerintahan dalam Arti Luas dan Sempit

  • Pemerintahan (luas)  semua organ-organ,

    badan-badan atau lembaga-lembaga, alat-alat kelengkapan negara atau aparatur negara yang menjalankan pelbagai macam kegiatan atau aktivitas untuk menbcapai tujuan negara.
  • Pemerintah (luas)  semua lembaga negara

    yang terdiri dari lembaga-lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif (John Locke dan

  Continue...

  • Pemerintah (sempit)  hanyalan ditujukan pada lembaga eksekutif saja.
  • Lembaga eksekutif (baik di pusat (presiden- wakil presiden dan kabinetnya (departemen), dan beberapa lembaga lainnya. Gubernur, Bupati, Walikota, dan jajaran pemerintahan kebwahnya).

Pemerintahan

  • • Pemerintahan Umum  keseluruhan struktur dan

    proses-proses didalamnya (proses&tata cara) perumusan kebijakan dan keputusan yang bersifat mengikat, untuk dan atas nama kehidupan bersama (U. Rosental).
  • • Pemerintahan  kegiatan di dalam negara yang

    bersumber pada kedaulatan dan kemerdekaan negara.
  • Obyek sasaran  rakyat dan wilayah negara.
  • • Dasar negara  landasan dan tujuan negara (arah

Continue…

  • • Pemerintahan  segala kegiatan/ usaha yang

    terorganisir, bersumber pada kedaulatandan kemerdekaan, berlandaskan dasar negara, mengenai rakyat dan wilayah negara tersebut demi tercapainya tujuan negara.
  • • Pemerintahan  kegiatan yang terorganisisr

    mempunyai makna bahwa kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama, dengan kerjasama,

  Continue…

  • Secara Struktur Fungsional  suatu sistem

  (struktur atau organisasi) dari berbagai macam fungsi yang dilaksanakan atas dasar-dasar tertentu untuk mewujudkan tujuan negara.

  • Tugas dan fungsi  hanya dapat dilaksanakan apabila disertai dengan

Ilmu Pemerintahan

  • • Ilmu Pemerintahan  suatu pengetahuan yang

    mempelajari seluk beluk/ persoalan penyelenggaraan pemerintahan dalam arti seluas- luasnya (Josep Riwu Kaho).
  • • Ipem  ilmu pengetahuan yang otonom yang

    mempelajari bekerjanya struktur-struktur dan proses-proses dalam penyelenggaraan umum, baik cara bekerjanya struktur-struktur dan proses-

  Continue…

  •  ilmu yang mempelajari tentang cara bagaimana lembaga-lembaga pemerintahan umum disusun dan difungsikan, baik secara internal maupun secara eksternal, yaitu terhadap waraga negara ( ).

  IPem

  H.A. Brasz

  •  suatu ilmu pengetahuan yang sasaran dan obyeknya adalah pemerintahan dalam arti yang sangat luas.

  IPem

  

Ilmu Pemerintahan

Sebagai Ilmu

Ontologi (tentang ada dan realitas)

  • Refleksi Rasional • Analisis dan Sintesis Logika • Sistematika, Obyek

  Obyek Pemerintahan

  • Obyek Forma

Continue…. Obyek Forma (ciri khas/ kekhususan)

  • Pemerintahan Pusat dan daerah
  • Govern – Governed • Hub. Antar lembaga-lembaga
  • Out Put Pemerintahan (Fungsi, Aktivitas, dan Gejala)

  Obyek Materia (Kesamaan)

  • Ilmu Politik • Ilmu Administrasi Negara]
  • Ilmu Negara

Continue…

  

Epistemologi (Pengetahuan)

  • Terminologi • Metodologi • Sistematika • Teori dan Tekniknya • Azas/ dasarnya

  Aksiologi (penerapan ilmu)

  • Klasifikasinya

Klasifikasi Ilmu pemerintahan

  • Ilmu Murni (teoritis)
  • Ilmu Empiris (terapan)
  • Ilmu Teoritis Empiris

  Kekuasaan dan

  

Kewenangan dalam

Pemerintahan

Fernandes Simangunsong

Filsafat Kekuasaan

  • Kekuasaan adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan kemauan-kemauannya sendiri, dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-tindakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan tertentu (Max Weber)
  • Kekuasaan senantiasa ada di dalam setiap masyarakat bersahaja, besar, atau rumut

Continue…

  • • Kekuasaan tidak dapat dibagi rata pada semua anggota

    masyarakat  kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain untuk kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan.
  • • Kekuasaansuatu konsep kuantitatif (dapat dihitung

    hasilnya): luas wilayah, siapa orang dipengaruhi,

    lamanya berkuasa, uang dan barang yang dimilikinya?.

  • • Secara filsafati  kekuasaan dapat meliputi ruang,

    waktu, barang dan manusia

Konsep Kekuasaan

  seseorang atau

  • Kekuasaankemampuan sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah lakunya seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa, sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang memiliki kekuasaan itu. ( Miriam Budiardjo)
  • • Keseluruhan dari kemampuan , hubungan-

    hubungan dan proses-proses yang menghasilkan ketaatan dari fihak lain…untuk tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh pemegang

Continue…

  untuk

  • Kekuasaankemampuan mengendali kan tingkah laku orang lain, baik secara langsung dengan memberi perintah , maupun secara tidak langsung dengan memper- gunakan segala alat dan cara yang tersedia. (

  ) R.M. MacIver dasarnya kekuasaan

  • Pada pada diri manusia ditunjukkan (utamanya kekuasaan pemerintahan

Sumber Kekuasaan Legitimate Power

  •  perolehan kekuasaan melalui pengangkatan (UU, SK, dll)
  •  perolehan kekuasaan melalui cara kekerasan (perebutan atau perampasan bersenjata, unconstitutional , kudeta ( ).

  Coersive Power

  coup d’ etat

  • perolehan kekuasaan

  Expert Power  berdasarkan keahlianseseorang ( merit system ).

  • perolehan kekuasaan melalui

  Reward Power  suatu pemberian atau karena berbagai pemberian.

  • perolehan kekuasaan melalui

  Reverent Power

Bentuk-bentuk Kekuasaan

  • Influence , kemampuan untuk mempengaruhi

  orang lain agar mengubah sikap dan perilakunya secara sukarela.

  • Persuasion , kemampuan meyakinkan orang lain

    dengan argumentasi untuk melakukan sesuatu.

    Manipulasi
  • , penggunaan pengaruh, dalam hal ini yang dipengaruhi tidak menyadari tingkahlakunya mematuhi pemegang kekuasaan.
  • Coercion , peragaan kekuasaan (ancaman

  paksaan) yang dilakukan seseorang atau kelompok terhadap pihak lain agar bersikap dan berperilaku sesuai dengan kehendak pemilik keuasaan.

  • Force , penggunaan tekanan fisik, membatasi

  kebebasan menimbulkan rasa sakit, atau pun membetasi pemenuhan kebutuhan biologis agar melakukan sesuatu.

Dimensi-dimensi Kekuasaan Potensial dan Aktual

  • • Potensial  memiliki sumber-sumber ke-

    kuasaan (kekayaan, tanah, senjata, science dan informasi, popularitas, satatus sosial, massa terorganisir, dan jabatan)
  • • Aktual telah menggunakan sumber-sumber

   yang dimilikinya ke dalam kegiatan politik yang efektif.

  Konsensus dan Paksaan

  • • Konsensus  berusaha menggunakan kekuasaan

    untuk mencapai tujuan masyarakat secara keseluruhan.
  • • Paksaan  cenderung memandang politik

Continue… Positif dan Negatif

  • • Positif  penggunaan sumber kekuasaan

    untuk mencapai tujuan yang dipandang penting dan diharuskan.
  • Negatif

   penggunaan sumber kekuasaan untuk mencegah pihak lain mencapai tujuannya, tidak hanya dipandang tidak perlu tetapi juga merugikan.

  Jabatan dan Pribadi

  • • Jabatan  dalam masy. Modern (Presiden,

    PM, menteri, dll)
  • • Kualitas pribadi  kualitas diri, kapabilitas,

Continue… Implisit dan Eksplisit

  • • Implisit  pengaruh yang tidak dapat dilihat

    tetapi dapat dirasakan.
  • • Eksplisit  pengaruh yang secara jelas

    terlihat dan terasakan.

  Langsung dan Tidak Langsung

  • • Langsung  penggunaan sumber kekuasaan

    untuk mempengaruhi pembuat dan pelaksanaan keputusan politik dengan melakukan hub. secara langsung.
  • • Tidak langsung  penggunanaan sumber

    kekuasaan untuk mempengaruhi pembuat

Pelaksanaan Kekuasaan

  3 Masalah utama kekuasaan:

  • Bagaimana kekuasaan dilaksanakan
  • Bagaimana kekuasaan didistribusikan
  • • Mengapa seseorang atau kelompok

    tertentu memiliki kekuasaan yang lebih

    besar dalam situasi dsan kondisi tertentu

  4 Faktor Pelaksanaan kekuasaan:

  • Bentuk dan jumlah sumber
  • Distribusi sumber
  • • Kapan mengunakan sumber dan hasil

Kewenangan

  • Kekuasaan negara dalam menguasai masyarakat memiliki otoritas dan kewenangan
  • • Otoritas dalam arti hak untuk

    memiliki legitimasi kekuasaan
  • • Kewenangan dalam arti hak

    untuk ditaati (

  obedience ).

Perbedaan Kekuasaan dan Kewenangan Kekuasaan

  • Tidak selalu berupa kewenangan
  • Memiliki keabsahan ( legitimate power )
  • Tidak selalu memiliki keabsahan

  Kewenangan

  • • Hak moral untuk membuat dan

    melaksanakan keputusan politik dalam sebuah negara (pemerintahan)

  

Negara ( state ) dan

Pemerintahan ( government )

Unsur-unsur Negara

  • A permanent population
  • A defined territory
  • A government
  • A capacity to enter into

  relations with other states (Montevideo Convention

Pengertian Negara

  • • Negara ( polis ) ialah persekutuan dari

    keluarga dan desa guna memperoleh hidup yang sebaik-baiknya ( Aris Toteles ).
  • • Persekutuan keluarga-keluarga dengan

    segala kepentingannya yang dipimpin oleh akal dari suatu kuasa yang berdaulat ( Jean Bodin ).
  • • Negara ialah suatu persekutuan yang

    senmpurna dari orang-orang merdeka untuk memperoleh perlindungan hukum

Continue…

  • • The State is the ultimate regulator of the legitimate

    use of force within its territory (Robert A. Dahl).

  • • Negara ialah komunitas manusia yang secara

    sukses memonopli penggunaan paksaan fisik yang sah dalam wilayah tertentu (Max Weber).
  • • Negara adalah alat (agency) yang mengatur,

    mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat (Roger H. Soltau).

  

Teori Asal-usul

Negara

  • Teori Hakikat Manusia (Socrates)  Yunani Kuno • Teori Rasio Manusia (Cicero)  Romawi Kuno • Teori Ketuhanan (Thomas Aquinas)  Abad Pertengahan • Teori Kedaulatan (Jean Bodin)  Renaissance • Teori Hukum Alam (Thomas Hobbes)  homo homini lupus
  • Teori Kekuatan/ Kekuasaan (Karl Marx)
  • Teori Positivisme (Hans Kelsen)

   sistem hukum

  • Teori Modern (Kranenburg) akta, keadaan, tempat, dan

   f

  

Sifat Hakikat

Negara

  • Organisasi Kekuasaan/ Kewibawaan
  • Pengelompokan Masyarakat
  • Kesamaan Tujuan (integration)
  • Coercion instrument (Kranenburg dan Rudolf Smend)

  Continue… Power Org.

  • Unity Nation
  • Group of Conquer

  Tinjauan

  • Execute to desire Sosiologis
  • Interaction Agency

  Tinjauan Politis Sifat

  • Power Agency Hakikat Agreement Prod.

  

Tinjauan

Law Agency Negara Yuridis
  • Reality Element Condition

    Tinjauan

  • Tujuan Negara Eschatology dan Spekulatif

    • Tujuan Negara dihubungkan dengan tujuan akhir hidup manusia.

      Mythology dan Empiris/ Kenegaraan

    • Power Oriented (Machiavelli)
    • Power and Prosperity/ Unity (Dante Alleghiere)
    • Liberty and equity (Immanuel Kant)

    • Welfare and Happiness (Sosialis,

    Teori-Teori Fungsi Negara John Locke

    • Fungsi Legislatif
    • Fungsi Eksekutif
    • Fungsi Federatif Montesqiueu

      Trias Politica Theory Distribution of Power

    • Fungsi Legislatif
    • Fungsi Eksekutif
    • Fungsi Federatif

    Continue…. Catur Praja ( Van Vollenhoven )

    • Regeling (fungsi perundang- undangan)
    • Bestuur (fungsi pemerintahan)
    • Recht spraak (fungsi Kehakiman)
    • Politie (fungsi kepolisian)

      Dwi Praja ( Andrew Jackson )

    • Policy Making ( spoil system )

      Tipe, Bentuk, Susunan

    Negara dan Pemerintahan

      Fernandes Simangunsong

    Pemahaman Teoretik

    • Tipe-tipe negara  erat kaitannya dengan unsur-unsur negara (faktor menimbulkan berbagai macam variasi negara) suatu perkembangan dalam sejarah.
    • Menggolongkan tipe negara dapat dilihat dari ciri-ciri pokok yang dominan dari negara yang ada.
    • Uraian tipe negara dimulai dengan fase negara timur kuno negara modern.

      Continue…

    • • Dalam tiap fase ditemukan bentuk-

      bentuk negara: bentuk klasik (monarki, aristokrasi, dan demokrasi); bentuk modern (monarki, republik).
    • Bentuk negara

       erat kaitannya dengan tipe negara.

      Continue….

    • • Istilah bentuk negara harus dibedakan

      dengan bentuk pemerintahan (M. Hutauruk)
    • Bentuk negara = bentuk pemerintahan

      (Mac Iver dan Duguit)

    • • Bentuk negara  organisasi negara secara

      keseluruhan ( struktur negara dan unsur- unsurnya ).
    • Bentuk Pemerintahan 

      struktur organisasi dan fungsi pemerintahannya (G.S.

      Continue…

      Terlepas dari perbedaan-perbedaan:

    • Tipe negara menyoal ciri-ciri pokok yang

      dominan dalam negara menurut sejarah perkembangan negara;

    • Bentuk negara menyoal negara baik secara

      sosiologis maupun yuridis;

    • Susunan negara menyoal pembagian

      kedaulatan diantara beberapa bagian dari

    Tipe Negara

      

    Diklasifikasikan kedalam 5 Tipe Negara:

    • Tipe Negara Timur Kuno • Tipe Negara Yunani Kuno • Tipe Nagara Romawi Kuno • Tipe Negara Abad Pertengahan • Tipe Negara Modern

    Negara Timur Kuno

      Ciri-ciri pokok:

    • • Negara didasarkan pada faham keagamaan

      (religion) .
    • Kekuasaan

      absolut dan despotisme (lalim), pemerintahan oleh raja-raja yang berkuasa mutlak dan sewenang-wenang (the King can do not wrong)  negara-negara barat.

    • • Raja bertanggung jawab  keburukan dan

      kebaikan masyarakatnya.

    Negara Yunani Kuno

    • • Negara kota (polis, city state, stad staat) dan

      demokrasi langsung.
    • Manusia adalah zoon politicon

       status activus (aktif terlibat dalam urusan pemerintahan).

    • • Setiap warga  memenuhi tugas kenegaraan

      (masyarakat negara), juga memenuhi tugas keagamaan (masyarakat agama).
    • • Penguasa atau pemerintah harus dari kalangan

    Negara Romawi Kuno

    • Fase Sejarah Romawi Kuno: (a) fase kerjaan ;

      (b) fase republik; (c) fase principat; (d) fase dominat.

    • Fase Kerajaan dan Republik  ajaran-ajaran

      yunani, kerajaan (sparta) , republik (athena)

       city state.

    • • Demokrasi tidak mungkin terjadi  rakyat harus

      menyerahkan kekuasaannya pada Caesar

      (caesarismus) berdasarakan kepercayaan rakyat kepada caesar melalui perjanjian (lex regia)  fase principatdandominat (ulpianus) .

    Negara Abad Pertengahan

    • Lanjutan dari tipe negara Romawi Kuno

      • Teori hukum perdata (dasar-dasar dalam

      bernegara)  faham dualisme

      (hak raja (rex), hak rakyat (regnum) .

    • Teori Patrimonial (feodalisme)

      kekuasaan berdasarkan hak milik.

    • Teori Teokratis (perlawanan gereja) dan Teori

      Sekularisme

    • • 2 aliran: (1) Kelanjutan absolutisme Romawi

    Negara Modern

    • Tipe Negara Hukum ( kaum borjuis liberal )  negara hukum yang demokratis.
    • • Demokrasi suatu bentuk politik bukan yuridis

      (Rosseau) 

      absolut demokrasi (mayoritas absolut, minoritas tertindas)  hukum membatasi demokrasi.

    • • Kekuasaan dari rakyat (kedaulatan rakyat) 

      pemerintahan oleh rakyat (konstitusinalisme).

      Tipe Negara Dalam Tabel

    Bentuk Negara

    • Sosiologis

        negara secara keseluruhan (bangunan negara);

    • Yuridis  dari sudut struktur atau isinya.

      bentuk

    • Sudut pandang sosiologis  negara.

      bentuk

    • Sudut pandang yuridis 

      Continue…

      3 Aliran dalam menyoal bentuk negara: :

    • Aliran 1 (a tree partite classification of state)

      memandang organisasi dihubungkan dengan pemerintahannya, sehingga bentuk negara bercampur dengan bentuk pemerintahan; :

    • Aliran 2 (a b partite classification of state)

      memandang apriori terhadap dua bentuk yang kontradiktif Machiavelli: Republik dan monarki, atau demokrasi dan diktator.

    • Aliran 3: mencoba memakai kriteria yang lain,

      baik dalam menentukan bentuk negara, maupun

      Continue…

    • Aliran 1: 3 bentuk negara ideal (klasik

      tradisonal) monarki, aristokrasi, dan demokrasi (Plato, Aristoteles, Polybius, dan

      Thomas Aquinas) republik dan

    • Aliran 2: 2 bentuk negara

       monarki

      (Machiavelli demokrasi dan diktator)

    • Aliran 3: kriteria sendiri (C.F. Strong dan

      R.M. Mac Iver)

    Bentuk Negara Aliran 1

      Aristocracy (smart), Timokrasi

    • Plato  (kepentingan penguasa), Oligarki (borjuis),

      Demokrasi Anarki , Tirani

      (kekuasaan rakyat)  aristocracy . (kekuasaan satu orang)  berdasarkan jumlah orang

    • Aristoteles  (a)

      yang memegang pemerintahan : (1 Orang) Monarki dan Tirani , (Beberapa Orang) Aristokrasi dan Oligarki , (Banyak Orang) Politeia dan Demokrasi ; (b) berdasarkan

    Bentuk Negara Jumlah Orang Memerintah Ideal Declaine

      Satu Monarki Tirani Beberapa Aristokrasi Oligarki

      

    Banyak Politeia Demokrasi

    Tabel Bentuk Negara Aristoteles

      Continue…

    • Polybius

       Monarki (people trust) Tirani (absolute)  Aristokrasi (priyayi)  Oligarki  Demokrasi (from,by,for people/

      

    representative)  Okhlokrasi (disorder) 

    Monarki.

    • Thomas Aquinas

       1 Orang (Monarki,Tirani)  Beberapa Orang (Aristokrasi, Oligarki)  Rakyat (Politeia,

    Tipe Negara Aliran 2

    • Machiavelli

       Republik (republica) dan Monarki (principat)

    • Jellinek

       will/ desire one person (Monarki), will/ desire (proses yuridis) gabungan orang- orang (majelis/dewan) Republik

    • Duguit

      Republik atau Monarki (pengangkatan kepala negara). Turun-temurun (Monarki), Diangkat (pemilu) Republik.

    • Otto Koellreuteur

       (equity) kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin negara dengan

    Tipe Negara Aliran 3

      C.F. Strong:

    • Bangunannya

      (kesatuan atau serikat)  otonomi (unitary) dan negara bagian;

    • Konstitusinya

      (naskah atau tidak) stabilitas kepastian organisasi, dan pedoman;

    • Badan Perwakilan (susunan dan syarat-syarat

      pemangku jabatannya)

    • • Badan Eksekutif (bertanggung jawab pada

      parlemen atau tidak); dan
    • Hukum yang berlaku

      Continue… R.M. Mac Iver

    • Constitutional Basis

       Oligarki (Monarki, Dictatorship, Teokrasi, Plural Headship, Demokrasi (Limited Monarki, Republik).

    • Economic Basis

      Folk Economy Primitive Gov, Feudal Gov, Capitalist Gov, Socialist Gov.

    • Communal Basis

       Tribal Gov, Polis Gov, Country Gov, National Gov, Multtinational Gov, Werid Gov.

    • Sovereignty Basis

       Unitary Gov, Empire

      Continue… Menurut Struktur Organisasinya:

    • Monarki

      (Absolut, Konstitusional, Monarki Parlementer)

    • Republik (sistem parlementer, direct

      control system (referendum dan inisiatif

    rakyat), sistem presidensial (check and

    Susunan Negara

    • • Susunan negara  pembagian kekuasaan secara

      vertikal.
    • 2 Macam Kemungkinan: (1) Unitary State ; (2) Federation State .
    • Unitary State

        negara yang tidak tersusun dari beberapa negara (sifatnya tunggal).

    • Authority (central gov) dibagi ke daerah-daerah

      (autonomy) 

      decentralization system, deconsentration system, auxiliary system .

      Continue…

    • Federation State

       terdiri dari beberapa negara yang semula berdiri-sendiri (otonom), kemudian bergabung menjadi satu negara, dengan ikatan kerjasama antara negara-negara tersebut, untuk kepentingan bersama.

    • Federasi  menyerahkan sebagian urusannya untuk diurus pemerintah federal, selebihnya diurus oleh negara-negara bagian (reserve powers) .
    • Urusan pemerintah federal

        moneter, militer,

    Negara Federasi (C.F. Strong)

      Ciri Utama:

    • • Supremasi dan konstitusi dalam federasi itu

      terwujud;
    • • Pembagian kekuasaan (distribution of powers)

      antara negara federasi dengan negara-negara bagian;
    • • Suatu lembaga diberi wewenang untuk

      menyelesaikan perselisihan antara pemerintah

    Negara Konfederasi

    • Konfederasi  serikat negara-negara.
    • • Bersatunya beberapa negara demi kepentingan

      bersama, tidak berifat erat atau renggang, sehingga hampir menyerupai perjanjian multilateral.
    • • Kedaulatan dipegang oleh negara-negara yang

      ada/ bersangkutan.
    • Perbedaan negara serikat dan serikat negara- negara  seberapa jauh policy yang dibuat

      

    pemerintah pusat itu berlaku; langsung dan

      

    Faham-faham Penyelenggaraan

    Negara Dan Pemerintahan

      Fernandes Simangunsong

    Bentuk Negara (Aliran 2)

      Negara Kerajaan (Monarki) • Kepala negaranyaRaja, sultan, Kaisar, ratu.

    • Kepala negara diangkat/dinobatkan secara turun temurun (kultur)
    • Kepala Negara simbol (persatuan dan kesatuan bangsa, dihormati) • Contoh:Inggris,Belanda, Jepang, Jerman,dll.

      Continue...

      Negara Republik

    • Kepala Negara presiden
    • Republik serikat dan kesatuan
    • Kepala Negara Presiden (simbol, kecuali sistem pemerintahannya memberikan posisi dominan kepada presiden)
    • Kepala pemerintahan PM

    Negara Republik Negara Republik Serikat Parlementer

      Negara Republik Serikat Negara Republik Serikat Presidensil Negara Republik Negara Republik Kesatuan Parlementer

      Negara Republik Kesatuan Negara Republik

    Negara Kerajaan

      Negara Kerajaan Serikat Parlementer Negara Kerajaan Serikat Negara Kerajaan Serikat Presidensil Negara Kerajaan Negara Kerajaan Kesatuan Parlementer Negara Kerajaan Kesatuan Negara Kerajaan

    Sistem Pemerintahan Pemerintahan Parlementer

    • Pemerintahan dipilih secara langsung oleh warga
    • Anggota dan Pemimpin kabinet (PM) dipilih oleh

      parlemen

    • Double Function (legislatif dan eksekutif)
    • To GovernPartai Pemenang Pemilu/Koalisi PartaiKabinet bertahan didukung mayoritas parlemen
    • Parlemen menjatuhkan kabinet (mosi tidak percaya)
    • PM membubarkan parlemen

      Continue…

      Pemerintahan Presidensil

    • Eksekutif dan Legislatif Independent
    • Authority dipilih rakyat secara terpisah
    • Pelaksana Kebijakan Presiden
    • Kepala Negara + Kepala Pemerintahan Presiden

    Pemerintahan Campuran

    • Presiden Kepala Negara • Kepala Pemerintahan PM
    • Kabinet Bertanggung Jawab Palemen
    • Presiden tidak dapat dijatuhkan Parlemen • Presiden dapat membubarkan parlemen

    Pemerintahan Diktator Proletariat

    • Kepartaian Tunggal • Kemakmuran Rakyat banyak
    • Tidak ada Hak Individu • Pemerintahan Komunis • Sistem Pemerintahan Totaliter

      

    Pemisahan Kekuasaan

    Negara ( Separation of Power )

      Fernandes Simangunsong

    Teori-Teori Fungsi Negara John Locke

    • Fungsi Legislatif
    • Fungsi Eksekutif
    • Fungsi Federatif Montesqiueu

      Trias Politic a Theory Distribution of Power

    • Fungsi Legislatif
    • Fungsi Eksekutif
    • Fungsi Yudikatif

    • Kekuasaan yang bersifat mengatur, atau menentukan peraturan;
    • • Kekuasaan yang bersifat melaksanakan

      peraturan; dan
    • Kekuasaan yang bersifat mengawasi pelaksanaan peraturan tersebut

      3 Jenis kekuasaan itu harus didistribusikan:

      Continue…

    • Kekuasaan yang bersifat mengatur adalah kekuasaan perundang-undangan diserahkan kepada organ legislatif;
    • Kekuasaan yang bersifat melaksanakan peraturan diserahkan kepada organ eksekutif;
    • Kekuasaan yang bersifat mengawasi pelaksanaan peraturan diserahkan kepada organ yudikatif.
    • Di Amerika Serikat: pemisahan kekuasaan yang tegas, pemisahan organ-organnya  Sistem Pemerintahan Presidensial.
    • Di Eropa Barat: organ yang satu dengan yang lainnya terdapat hubungan timbal balik, seperti eksekutif dengan legislatif  Sistem Pemerintahan Parlementer.
    • Di Swiss: badan eksekutif hanyalah badan pelaksana dari apa yang digariskan badan legislatif Sistem Pemerintahan Referendum

      

    Pemisahan Kekuasaan (Gabriel

    • Rule Making FunctionRule Application FunctionRule Adjudication Function

    Rule Making Function

    • • Berwenang merumuskan kemauan rakyat

      atau kemauan umum (public interest) dengan jalan menentukan kebijaksanaan umum (public policy) yang mengikat seluruh masyarakat.
    • • Badan yang berhak menyelenggarakan

      kedaulatan rakyat dengan jalan menentukan

      public policy dan menuangkannya dalam

      Indirect Democracy

      Continue…

    • Teori Perwakilan 
    • Perwakilan seseorang atau kelompok yang mempunyai kemampuan atau kewajiban untuk berbicara atau bertindak atas nama suatu kelompok yang lebih besar.
    • Perwakilan miniatur dari masyarakat secara keseluruhan (perasaan, pikiran, peta kondisi masy).

      principal agent (bertinak atas

    Jenis Perwakilan

    • Perwakilan Politik  terjadi dari adanya pe milihan umum (pemilu).
    • Perwakilan Fungsional  dengan

      menggunakan mekanisme peng-

    • Independent

       prinsip kepentingan publik yang diperjuangkan tidak tergantung rakyat atau pemerintah.

    • Partai

       Prinsip perjuangannya sesuai dengan program yang telah digariskan oleh partai.

    • Rakyat

       memperjuangkan kepentingan rakyat, akuntabilitas pada konstituen.

    • Pemerintah

       mewakili kepentingan pemerintah, orientasinya hanya sebagai

    Hakikat Fungsi Legislatif

    • Upaya Mencegah terjadinya absolutisme pemerintahan.
    • Adanya unsur pengawasan ( check and balances ), dan mendampingi eksekutif.
    • Fungsi Kontrol (tertib, teratur, sustainable, efektif, dan efesien) 

      Planning, Progress Report, Decision/action .

    Fungsi Badan Legislatif

    • Policy Making and Law

      Making Function (initiative,

      amendment, budget authority)
    • • To Control Executive (guard,

      specially control authority)

    Fungsi Kontrol

    • Question Hour • Interpellation

       meminta keterangan

    • Enquete

       mengadakan penyelidikan sendiri

    • Mosi

       Sistem Parlementer Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si (Lektor Kepala IPDN)

      Kompleks Singgasana Pradana Jl. Karangkamulyan No. 2A Cibaduyut

      Bandung HP. 08122445916 Email :

      Website : www.fernandessimangunsong.com