ANALISIS ISI BUKU TEKS SISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KELAS VII SMPMTs TERBITAN KEMENDIKBUD EDISI REVISI 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

  

ANALISIS ISI BUKU TEKS SISWA

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

KELAS VII SMP/MTs TERBITAN KEMENDIKBUD

EDISI REVISI 2016

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

NURUL FARIDAH

NIM. 11113153

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

  

HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  

MOTTO

           

  “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya).

   (Q.S. An-Najm/53: 39-40)

“Tiada hasil dan usaha tanpa pertanggungjawaban kelak”

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan untuk: Kedua orang tua saya (Kusmin dan Siti Fatimah) yang senantiasa memberikan semua dukungan materiil maupun non materiil, dan tak pernah berhenti memberikan do‟a terbaik untuk anak-anaknya.

  Kakakku (Khamadi) dan Fajriati Rafelia Hapsari yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan mengingatkanku untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

  Sahabat dan teman seperjuangan (Annisa Septiana dan Murniyati) yang selalu menemani, membantu dan memberikan motivasi yang berkesan selama mengenyam bangku kuliah. Keluarga besar LPM DinamikA IAIN Salatiga yang telah memberikan dukungan, ilmu dan pengalamannya.

  Almamaterku IAIN Salatiga.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kemudahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini meski masih jauh dari kata sempurna. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kelak dapat berjumpa dan mendapat syafa‟atnya di yaumul akhir.

  Penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari beberapa pihak. Maka dari itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Suwardi, M.Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Siti Rukhayati, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  4. Drs. Bahroni, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan mengarahkan dari awal hingga akhir dalam proses penyelesaian skripsi ini.

  5. Mufiq S.Ag., M.Phil selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa membimbing dan mengarahkan dalam proses bimbingan akademik selama kuliah.

  6. Ayah, ibu, dan keluargaku.

  7. Wildhan Musthofa, M.Ag yang senantiasa memberikan bantuan dan dukungan guna terselesaikannya skripsi ini.

  8. Keluarga besar LPM DinamikA baik alumni, demisioner, teman-teman seperjuangan, maupun adik-adik angkatanku yang selalu mendukungku.

  9. Keluarga besar PAI IAIN Salatiga angkatan 2013.

  10. Sahabat-sahabat ku yang selalu sabar mendampingi dan menyemangatiku.

  11. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

  12. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

  Terselesaikannya tulisan ini selain sebagai bentuk tanggung jawab pengenyam perguruan tinggi tentunya kelak akan menjadi salah satu referensi.

  Semoga dapat menjadi sumbangan pemikiran dan kajian literasi dalam keberlangsungan pendidikan khususnya Perguruan Tinggi Islam. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, 28 Februari 2018 Penulis

  ABSTRAK

  Faridah, Nurul. 2018. Analisis Isi Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan

  Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs Terbitan Kemendikbud Edisi Revisi

  . Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan

  2016

  Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Bahroni, M. Pd.

  Kata Kunci: Buku Teks Siswa, PAI, Budi Pekerti

  Penelitian ini merupakan suatu bentuk analisis terhadap buku ajar yang menjadi acuan dalam proses pembelajaran peserta didik berdasarkan kurikulum yang diberlakukan. Pemilihan buku ajar perlu melihat dan mempertimbangkan berbagai segi yang wajib memenuhi empat unsur kelayakan, yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan kegrafikan. Seperti halnya, buku teks pelajaran pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII ini telah mengalami beberapa tahap revisi dikarenakan terjadinya kesalahan beberapa unsur, diantaranya kesalahan redaksional, pembaharuan KD dan penambahan materi. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui layak-tidaknya buku teks pelajaran yang ditinjau dari segi isi atau konten materi, khususnya. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana kelayakan isi buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas

  VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016 berdasarkan empat dimensi kelayakan isi buku teks?, (2) Bagaimana kelayakan isi buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016 berdasarkan sub komponen kelayakan isi buku teks oleh BSNP?.

  Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kepustakaan (library research) melalui metode dokumentasi dengan teknik analisisnya adalah analisis isi (content analysis). Analisis data dilakukan secara sistematis dan logis dimulai dari membaca dan menelaah seluruh data.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, isi materi buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs ditinjau dari empat dimensi, yaitu dimensi spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan sudah layak digunakan. Rincian persentase kelayakan yang diperoleh yaitu 100% untuk dimensi spiritual, 89% untuk dimensi sosial, 97% untuk dimensi pengetahuan dan 81% untuk dimensi keterampilan. Kedua, isi materi buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs apabila ditinjau dari empat sub komponen penilaian kelayakan isi juga sudah layak untuk digunakan dengan rincian persentase kelayakannya yaitu 100% untuk sub komponen kesesuaian SK dan KD, perkembangan dan kebutuhan peserta didik, 91,02% untuk substansi keilmuan dan life skills, 76% yang diperoleh oleh sub komponen wawasan untuk maju dan berkembang serta 83% untuk keberagaman nilai-nilai sosial. Hasil analisis data ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua kategori di atas yaitu unsur empat dimensi dan empat sub komponen kelayakan isi telah akurat untuk digunakan dalam penilaian kelayakan isi buku teks pelajaran.

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Skala Kategori Pedoman Penilaian ....................................................... 13Tabel 3.1 Ajakan menghayati ajaran agama yang dianutnya ................................ 54

  

Tabel 3.4 Kecakapan Sosial .................................................................................. 67Tabel 3.5 Keluasan Materi Sesuai dengan KD pada KI-3 .................................... 74Tabel 3.6 Kedalaman Materi Sesuai dengan KD pada KI-3 ................................. 80Tabel 3.7 Keakuratan Fakta/sumber Al-

  

Tabel 3.8 Keakuratan Konsep/Definisi/Penulisan ................................................ 85Tabel 3.9 Keakuratan Prosedur ............................................................................. 88Tabel 3.10 Keakuratan Fitur/Contoh/Ilustrasi....................................................... 90Tabel 3.11 Keakuratan Soal .................................................................................. 93Tabel 3.12 Pemecahan Masalah ............................................................................ 95Tabel 3.13 Komunikasi ....................................................................................... 100Tabel 3.14 Penerapan (Aplikasi) ......................................................................... 106Tabel 3.15 Kemenarikan Materi ......................................................................... 114Tabel 3.16 Mendorong untuk Mencari Informasi Lebih Jauh ............................ 118Tabel 4.1 Kelengkapan, keluasan dan kedalaman materi ................................... 128Tabel 4.2 Kecakapan Akademik ......................................................................... 135Tabel 4.3 Kesesuaian dengan Perkembangan Ilmu............................................. 142Tabel 4.4 Keterkinian Fitur/Contoh .................................................................... 146Tabel 4.5 Keberagaman Pemilihan Contoh ........................................................ 149Tabel 4.6 Keberagaman Pemilihan Wacana ....................................................... 152

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tahap Analisis Kelayakan Isi Buku Teks ........................................... 1Gambar 2.1 Sampul Depan Buku Teks PAI ......................................................... 38Gambar 2.2 Halaman Identitas Buku .................................................................... 40Gambar 3.1 Diagram Dimensi Spiritual.............................................................. 122Gambar 3.2 Diagram Dimensi Sosial.................................................................. 123Gambar 3.3 Diagram Dimensi Pengetahuan ....................................................... 124Gambar 3.4 Diagram Dimensi Keterampilan...................................................... 125Gambar 3.5 Persentase Skor Tiap Dimensi......................................................... 127Gambar 4.1 Diagram Substansi Kelimuan dan Life Skills .................................. 155Gambar 4.2 Diagram Wawasan untuk Maju dan Berkembang........................... 156Gambar 4.3 Diagram Keberagaman Nilai-Nilai Sosial ...................................... 158Gambar 4.4 Persentase Skor Tiap Komponen .................................................... 159

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan agama Islam merupakan bagian integral dari sistem

  pendidikan nasional. Peran utamanya yaitu mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berbudi pekerti luhur sebagai bagian esensial dalam pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya (Tsani, 2013:71). Pendidikan agama Islam sebagai salah satu dari sekian banyak rumpun mata pelajaran di sekolah yang mempunyai peranan penting dalam pembentukan watak dan pembinaan bangsa bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran Islam (Alim, 2011: 4).

  Perlu kita pahami bahwa pendidikan Islam bukan hanya sistem transfer ilmu dan pengetahuan dari guru ke peserta didik ataupun guru hanya sekedar mengajarkan kepada peserta didik, melainkan merupakan suatu sistem tata kerja yang dibangun di atas pondasi iman, ilmu dan amal shaleh. Hal ini akan mengantarkan pendidikan Islam untuk berusaha mendampingi dan mengisi perkembangan peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Islam. Jadi, konsepsi dari pendidikan Islam tidak hanya melihat bahwa pendidikan itu sebagai upaya mencerdaskan aspek intelektual semata melainkan menumbuhkan kesadaran dan kepemahaman akan tujuannya sebagai manusia seutuhnya dengan menerapkan nilai-nilai Islam dalam pendidikan (Saputro, 2014: 24-

  25). Oleh karena itu, pembelajaran pendidikan agama Islam dipandang perlu dikenalkan dan ditanamkan sejak dini kepada anak mulai dari pendidikan dasar, sehingga pendekatan pembelajaran yang diterapkan mempunyai peran yang penting, terutama pada kurikulum yang digunakan.

  Sejak Indonesia merdeka kurikulum telah mengalami dinamika secara berturut-turut yaitu pada tahun 1947, tahun 1952, tahun 1964, tahun 1969, tahun 1975, tahun 1984, tahun 1994, tahun 2004 dan kurikulum tahun 2006. Pada saat ini telah dilaksanakan uji publik kurikulum 2013 sebagai pengembangan dari kurikulum 2006 atau KTSP. Dinamika tersebut merupakan konsekuensi logis dimana pendidikan harus mampu menjawab tantangan perubahan dan perkembangan zaman (Hidayat, 2013: 111).

  Kurikulum 2013 disusun untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya dengan pendekatan belajar aktif berdasarkan nilai-nilai agama dan budaya bangsa (Kemendikbud, 2016: vii). Secara konseptual, kurikulum 2013 dicita- citakan untuk mampu melahirkan generasi masa depan yang cerdas komprehensif yakni tidak hanya cerdas intelektualnya tetapi juga cerdas emosi, sosial dan spiritualnya. Hal itu tampak dengan diintegrasikannya nilai- nilai karakter dalam proses pembelajaran yang tidak lagi menjadi suplemen seperti dalam kurikulum 2006 (Hidayat, 2013: 113).

  Dalam pengembangannya, pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan karakter dianjurkan untuk menggunakan pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik. Pendekatan ilmiah atau saintifik dianggap sebagai titian emas perkembangan dan mengembangkan kompetensi yang diharapkan mampu melahirkan peserta didik produktif, afektif, inovatif dan kreatif. Pendekatan saintifik terdiri dari lima tahap yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi dan mengkomunikasi yang penerapannya menggunakan berbagai strategi, metode dan model pembelajaran.

  Disamping itu, kurikulum 2013 sudah tidak lagi menggunakan Standar Kompetensi (SK) sebagai acuan dalam mengembangkan Kompetensi Dasar (KD). Sebagai gantinya, kurikulum 2013 telah menyusun Kompetensi Inti yang memuat kompetensi sikap spiritual (K1), sikap sosial (K2), pengetahuan (K3) dan keterampilan (K4) yang dikembangkan ke dalam kompetensi dasar (Kemendikbud, 2016: vii). Sehingga dalam hal ini pemerintah menyediakan buku pegangan untuk guru dan siswa sebagai bahan ajar, yang mana di dalam buku acuan tersebut konten materi pun tentunya mengalami sedikit pembaharuan. Oleh karenanya guru sebagai „aktor utama‟ dalam implementasi kurikulum 2013 yang masih membutuhkan penguatan dan pendampingan dalam pelaksanaan pembelajaran, begitu pula peserta didik dalam mengembangkan sikap dan karakter yang ditekankan dalam kurikulum 2013 tersebut.

  Selain kurikulum, buku teks atau buku pelajaran merupakan salah satu sarana penunjang pembelajaran yang tergolongkan pada bahan ajar cetak dan memiliki karakteristik tersendiri yang disesuaikan dengan kurikulum yang diberlakukan dalam hal isi atau konten buku.

  Sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 pasal 1 ayat 8 tentang buku teks, menjelaskan bahwa:

  “Buku teks adalah acuan wajib untuk digunakan di satuan Pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaaan, akhlak mulia dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)”. Dalam bukunya, Masnur (2010: 23-24) menjelaskan bahwa buku-buku yang ditulis hendaknya diarahkan pada peningkatan wawasan dan perkembangan jiwa yang positif, tidak hanya masalah iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) tetapi juga masalah sosial dan imtak (iman dan takwa). Maka dengan adanya buku teks dapat memberikan pengaruh positif terhadap peserta didik sesuai dengan karakteristik pola pikir peserta didik sesuai jenjang pendidikannya. Buku teks sebagai sumber yang digunakan oleh peserta didik hendaknya mempunyai bentuk atau cara penyajian yang menarik untuk selalu dipelajari oleh peserta didik.

  Pemilihan buku teks sebagai pegangan pendidik dan peserta didik menjadi hal yang sangat penting sebelum proses pembelajaran dilaksanakan.

  Pemilihan buku teks harus menyesuaikan perkembangan, kebutuhan dan gaya belajar peserta didik. Mengerucut dari penjelasan sebelumnya, buku teks yang digunakan dalam acuan kurikulum 2013 saat ini, khususnya pendidikan agama Islam yang saat ini berubah menjadi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang lebih menekankan pada nilai-nilai pendidikan karakter ternyata mengalami beberapa polemik baik itu dari segi isi, penyajian materi, pengemasan (cover), tata bahasa dan lainnya.

  Dilansir dari (2016) beberapa Sekolah Dasar di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, salah satunya SDN 1 Sokenagara Purwokerto ditemukan buku materi pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan atau Penjasorkes dinilai mengandung bahasa berbau pornografi. Hal ini dibuktikan pada halaman 54 dibuku tersebut diterangkan tentang cara penanggulangan pelecehan seksual. Namun bahasa yang digunakan terlalu vulgar untuk ukuran pendidikan kelas V sekolah dasar.

  Lain halnya yang terjadi di sejumlah SMA/SMK, khususnya di SMAN 1 dan SMAN 2 Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah ditemukan Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang memuat pemahaman Islam radikal yakni terdapat dalam bab 10 pada pokok pembahasan Perkembangan Islam pada Masa Modern disebutkan sejumlah tokoh-tokoh pembaharuan dunia Islam masa modern, di antaranya nama Mohammad bin Abdul Wahab dengan pemasangan gambar tokoh ini di halaman 169 salah. Hal lain, di halaman 170 tentang ajaran tauhid Mohammad bin Abdul Wahab, khususnya poin yang menjelaskan tentang yang boleh dan harus disembah hanyalah Allah Swt. dan orang yang menyembah selain Allah Swt. telah menjadi musyrik dan boleh dibunuh.

  Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mempunyai kriteria tersendiri untuk menilai kelayakan buku teks yang digunakan dalam proses pembelajaran. Acuan buku teks yang berkualitas wajib memenuhi empat unsur kelayakan, yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan kegrafikan (Muslich, 2010:292-313). Dalam jenjang tahun, buku teks selalu mengalami pembaharuan, begitu pula buku teks Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang telah terjadi revisi sebagai penyempurna edisi sebelumnya. Hal ini dikarenakan terjadinya kesalahan beberapa unsur, diantaranya kesalahan redaksional, pembaharuan KD dan penambahan materi.

  Melihat bentuk perubahan revisi pada tiap edisi buku PAI serta melihat kebijakan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada kurikulum 2013 yang mendorong penyesuaian dan pembaharuan materi buku teks, maka penelitian ini menitikberatkan penilaian buku berdasarkan empat unsur kelayakan isi materi yang dipadukan dengan empat dimensi kompetensi (spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan) serta empat sub komponen standar penilaian kelayakan isi buku pelajaran. Maka dari itu, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul

  “Analisis Isi Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs Terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016”.

B. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana kelayakan isi buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016 berdasarkan empat dimensi kelayakan isi buku teks?

  2. Bagaimana kelayakan isi buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016 berdasarkan sub komponen kelayakan isi buku teks oleh BSNP?

C. Tujuan Penelitian

  Penelitian yang berjudul

  “Analisis Isi Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs Terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016” bertujuan: 1.

  Untuk memaparkan kelayakan isi buku teks pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016 berdasarkan 4 dimensi kelayakan isi buku teks.

2. Untuk memaparkan kelayakan isi buku teks pelajaran Pendidikan

  Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016 berdasarkan sub komponen kelayakan isi buku teks oleh BSNP.

D. Kegunaan Penelitian 1.

  Kegunaan Teoretis a.

  Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah bagi para pendidik dan peneliti, khususnya di bidang pendidikan agama Islam.

  b.

  Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan akademik kepada para praktisi pendidikan tentang bahan ajar yang digunakan oleh peserta didik.

2. Kegunaan Praktis a.

  Hasil penelitian ini diharapkan pendidik mampu memilah bahan ajar yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran dengan tujuan memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia.

  b.

  Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada para pembuat kebijakan pendidikan agar lebih memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pendidikan, khususnya melalui buku pegangan yang diberikan kepada peserta didik.

E. Metode Penelitian

  Adapun komponen dalam metode penelitian ini adalah: 1.

  Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian ini adalah penelitian kepustakaan

  (library research) dikarenakan data-data yang diperlukan untuk menyusun karya ini diperoleh dari kajian pustaka. Library research adalah penelitian dengan cara mengadakan studi secara teliti literatur- literatur yang berkaitan dengan pokok-pokok permasalahan yang dibahas. Kegiatan mendalami, mencermati, menelaah dan mengidentifikasi itulah yang biasa dikenal dengan mengkaji bahan pustaka atau hanya disingkat dengan kajian pustaka atau telaah pustaka (Hadi, 1989: 9).

  (literature review)

  Penelitian ini menggunakan literatur dan teks sebagai objek utama analisis yaitu buku ajar yang kemudian dianalisis dengan menguraikan dan menjelaskan serta memberikan pemahaman atas isi materi atau teks-teks yang telah dideskripsikan.

2. Sumber Data

  Dalam Penelitian ini, data didapat dari dua sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

  a.

  Sumber data primer Sumber data primer mencakup data-data pokok yang dijadikan objek kajian dalam penelitian ini. Sumber utama dalam penelitian ini yaitu Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

  Kelas VII SMP/MTs terbitan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Edisi Revisi Tahun 2016

  b.

  Sumber data sekunder Sumber data sekunder mencakup berbagai sumber bacaan yang mendukung penelitian ini. Sumber pendukung dalam penelitian ini antara lain:

  1) Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

  SMP/MTs Kelas VII terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Edisi Revisi Tahun 2016

  2) Buku yang berjudul Text Book Writing: Dasar-Dasar

  Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku Teks karya Masnur Muslich terbitan Ar-Ruzz Media Tahun 2010 Dalam penelitian ini juga menggunakan berbagai literatur lainnya yang relevan dan berhubungan dengan objek penelitian, baik itu berupa wawancara, buku, jurnal, artikel, website dan blog di internet yang berupa jurnal.

3. Metode Pengumpulan Data

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan (library

  research). Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah

  metode dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, majalah dan benda-benda tulis lainnya (Arikunto, 2006: 231).

  Melalui metode dokumentasi ini, diperoleh data atau variabel- variabel dengan menghimpun dari berbagai literatur yang berkaitan dengan pembahasan penelitian guna menjadi referensi dan menambah validitas data yang telah diperoleh dalam penyusunan skripsi ini.

  Arikunto (2010: 201-202) menyatakan bahwa metode dokumentasi menjadi metode utama apabila peneliti melakukan pendekatan analisis isi dan dapat dilaksanakan dengan: a.

  Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis atau kategori yang akan dicari datanya.

  b.

  Check list terhadap daftar tabel variabel yang akan dikumpulkan datanya.

  Dari penjelasan tersebut, peneliti mengumpulkan data-data dari berbagai sumber dimana sumber utama dari penelitian ini adalah Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII

  SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016. Sedangkan data

  sekunder diperoleh dari berbagai buku yang relevan, website, hasil penelitian dan lain sebagainya.

4. Teknik Analisis Data

  Analisis data merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam penelitian. Dimana dari kegiatan ini data yang diperoleh akan diuji dan dinilai yang mana hasil dari analisis data tersebut akan mempengaruhi hasil penelitian yang dilakukan.

  Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi (content analysis), yang mana analisis ini digunakan untuk memahami isi dan makna dalam berbagai penelitian. Kajian isi merupakan metodologi penelitian yang dimanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang shohih dari sebuah buku atau dokumen secara objektif, sistematis dan kuantitatif (Moleong, 2010: 220). Analisis data tersebut dilakukan secara sistematis dan logis dimulai dari membaca dan menelaah seluruh data yang tersedia, terutama data primer, yaitu Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam

  dan Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016.

  Berikut tahapan analisis dalam penelitian ini:

Gambar 1.1 Tahap Analisis Kelayakan Isi Buku Teks

  

Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi

  Instrumen Penilaian Kelayakan Isi Buku Teks Analisis Kelayakan Isi Materi

  Penghitungan Skor Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan

  Budi Pekerti Kelas VII SMP/MTs terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016

  Proses penghitungan skor menggunakan teknik skoring, yaitu pemberian skor/angka untuk menentukan tingkat kelayakan isi materi sebagai bahan kesimpulan dari analisis ini. Penghitungan ini dilakukan menggunakan rumus:

  Skor yang diperoleh

Persentase Kelayakan = × 100% Skor maksimal M. Ngalim Purwanto (2002: 103) dalam bukunya memaparkan bahwa penilaian persentase skor dikategorikan ke dalam pedoman penilaian sebagai berikut:

Tabel 1.1 Skala Kategori Pedoman Penilaian

  Persentase Bobot Kategori

  86% - 100%

  4 Sangat baik 76% - 85%

  3 Baik 60% - 75%

  2 Cukup 55% - 59%

  1 Kurang ≤ 54%

  Kurang sekali F.

   Kajian Pustaka

  Kajian pustaka mencakup dua komponen yaitu penelitian terdahulu dan kerangka teori. Berikut pemaparan dari kedua komponen tersebut yaitu:

1. Penelitian Terdahulu

  Berdasarkan penelusuran penulis menemukan penelitian sebelumnya yang mengkaji Buku Teks Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dan juga penelitian lain yang berhubungan dengan penelitian penulis, sebagai berikut: a.

  Skripsi Siti Khoiriyah (2016) mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga yang berjudul

  “Analisis Isi buku teks Pendidikan Agama Islam Dan Budi pekerti SMP Kelas VII (Perspektif Psikologi Perkembangan Peserta Didik)”. Dalam penelitian ini memfokuskan pada kesesuaian

  kontens materi dalam buku teks PAI untuk SMP berdasarkan perspektif psikologi perkembangan baik dari dimensi biologis, kognitif dan sosio-emosional, sehingga dalam penelitian ini ganya membahas adanya psikologi perkembangan dalam materi PAI.

  b.

  Skripsi Zeni Hafidzotun Nisa‟ (2010) mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga yang berjudul

  “Analisis Isi Buku Teks Pendidikan Agama Islam untuk SMA: Perspektif Keteraan Gender”. Dalam penelitian ini

  memfokuskan pada adanya perspektif keseteraan gender dalam buku teks PAI untuk SMA, sehingga dalam penelitian ini hanya membahas mengenai adanya kesetaraan gender dalam materi PAI yang ada pada buku teks belum mencakup seluruhnya.

  c.

  Skripsi Shofiyatun Nisyak (2015) mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang berjudul

  “Analisis Kelayakan Isi dan Bahasa Buku Ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas Tujuh (VII) Penerbit Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan”. Dalam penelitian ini

  lebih memfokuskan pada kelayakan buku teks PAI dari segi kelayakan isi materi dan kelayakan bahasa yang digunakan.

  Dari telaah dan penelusuran penelitian-penelitian terdahulu yang ditemukan diatas, penulis lebih memfokuskan pada kesesuaian isi materi dengan KI dan KD berdasarkan pengelompokan pada empat dimensi yang meliputi dimensi spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan serta pengelompokan empat sub komponen penilaian kelayakan isi buku teks oleh BSNP.

2. Kerangka Teori

  Untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran judul penelitian di atas, maka penulis berusaha menjelaskan dari berbagai istilah pokok yang terkandung dalam judul tersebut, yaitu: a.

  Analisis Isi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analisis adalah uraian, penguraian dan kupasan atau penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2007: 43).

  Noeng Muhadjir (1996:79) menyatakan bahwa analisis isi

  (content analysis) berlandaskan pada ciri-ciri sebagai berikut:

  1) Teks perlu diproses dengan aturan atau prosedur yang telah dirancangkan (aturan yang dirumuskan secara eksplisit).

  2) Teks diproses secara sistematis (mana yang termasuk kategori dan mana yang tidak ditetapkan berdasarkan aturan yang sudah tidak ditetapkan).

  3) Proses menganalisis teks tersebut haruslah mengarah ke pemberian sumbangan pada teori (ada relevansi teoritiknya).

  4) Proses analisis tersebut mendasarkan pada deskripsi yang dimanifestasikan.

  5) Menggunakan teknik-teknik kuantitatif. Yang dimaksud analisis disini adalah penggunaan statistik sederhana karena yang dibutuhkan data numeriknya saja dari kategori yang telah ditentukan.

  Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII SMP dengan tujuan untuk mengetahui kondisi isi buku teks terkait kesesuaiannya dengan indikator KD dan KI yang mengacu pada ketetapan kurikulum 2013 serta standar kelayakan isi buku teks.

  b.

  Buku Teks Siswa 1)

  Pengertian Buku Teks Siswa Buku Teks merupakan buku yang berisi uraian bahan tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran dan perkembangan siswa untuk diasimilasikan.

  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 menjelaskan bahwa buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, serta potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional Pendidikan (Muslich, 2010: 50-51).

  Sedangkan menurut Dedi (2001: 46), buku teks (buku pelajaran) adalah media instruksional yang perannya sangat dominan di kelas dan merupakan alat yang penting untuk menyampaikan materi kurikulum, dari sinilah buku sekolah menduduki peran sentral pada semua tingkatan.

  Buku merupakan bahan ajar, bagi pendidik, mengelola kegiatan pembelajaran dengan sarana buku.

  Bagi siswa, mengikuti kegiatan pembelajaran dengan maksimal lewat sarana buku dan bagi administrator pendidikan, mengelola pendidikan dengan berpedoman pada kebijakan dalam buku.

  2) Tujuan dan Fungsi Buku Teks

  Buku teks pelajaran berfungsi untuk memberikan informasi kepada pembacanya (siswa) guna memperlancar proses pembelajaran di sekolah, sehingga kurikulum dapat tercapai. Menurut Masnur (2010: 52) fungsi dari buku teks adalah:

  a) Sarana pengembang bahan dan program dalam kurikulum Pendidikan b) Sarana pemelancar tugas akademik guru

  c) pemelancar ketercapaian tujuan Sarana pembelajaran d)

  Sarana pemelancar efisiensi dan efektivitas kegiatan pembelajaran Sebagai pemantapan tentang fungsi buku teks,

  Loveridge dalam Masnur (2010: 56) menyatakan, “Pelajaran dalam kelas sangat bergantung pada buku teks. Dalam keadaan guru tidak memenuhi syarat benar, maka buku teks merupakan pembimbing dan penunjang dalam mengajar. Bagi murid, buku teks bertugas sebagai dasar untuk belajar sistematis, untuk memperteguh, mengulang dan untuk mengikuti pelajaran lanjutan.” Dari pernyataan tersebut, keberadaan buku teks sangat fungsional, baik bagi kelancaran pengelolaan kelas, bagi guru, siswa maupun bagi orang tua.

  3) Karakteristik Buku Teks

  Buku teks memiliki ciri umum yang hampir sama dengan karya tulis ilmiah, sebagai berikut: a)

  Dari segi isi Buku teks berisi serangkaian pengetahuan yang bisa dipertanggungjawabkan keilmiahannya.

  b) Dari segi sajian

  Materi yang terdapat dalam buku teks mengikuti pola penalaran tertentu sebagaimana dalam pola penalaran sajian ilmiah yaitu, pola penalaran induktif, deduktif, atau campuran.

  c) Dari segi format

  Buku teks mengikuti konveksi buku ilmiah, baik dari segi pola penulisan, pola pengutipan, pola pembagian, maupun pola pembahasannya. Selain ciri umum tersebut, Masnur (2010: 60-63) memaparkan karakteristik dari buku teks, antara lain; a)

  Buku teks disusun berdasarkan pesan kurikulum pendidikan.

  b) Buku teks memfokuskan ke tujuan tertentu.

  c) Buku teks menyajikan bidang pelajaran tertentu.

  d) Buku teks berorientasi kepada kegiatan belajar siswa.

  e) Buku teks dapat mengarahkan kegiatan mengajar guru di kelas.

  f) Pola sajian buku teks disesuaikan dengan perkembangan intelektual siswa sasaran.

  g) Gaya sajian buku teks dapat memunculkan kreativitas siswa dalam belajar.

  Sedangkan menurut Ali (2011:128) bahan ajar yang baik harus memiliki beberapa kriteria diantaranya adalah: a) Menimbulkan minat baca

  b) Ditulis dan dirancang untuk siswa

  c) Menjelaskan tujuan instruksional

  d) Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel

  e) Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang dicapai f)

  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih g)

  Mengakomodasi kesulitan siswa

  h) Memberikan rangkuman i)

  Gaya penulisan komunikatif dan semi formal j) Kepadatan berdasarkan kebutuhan siswa k)

  Dikemas untuk proses instruksional l) Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa.

  4) Keterkaitan Buku Teks dengan Komponen Pembelajaran

  Dalam penyusunan dan penggunaan buku teks pelajaran setidaknya mencerminkan semua komponen pembelajaran untuk mencapai tujuan kurikulum yang telah dirancang dan ditetapkan.

  a) Buku Teks dan Kurikulum

  Dalam pemakaian buku teks erat hubungannya dengan kurikulum. Buku teks dianggap sebagai sarana penunjang bagi kurikulum tersebut. Walaupun begitu, tidaklah menutup kemungkinan bahwa kurikulum lahir berdasarkan adanya buku teks yang dianggap relatif baik sehingga perlu disusun programnya secara bersistem.

  Pada hakikatnya, kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan, buku teks adalah sarana belajar yang digunakan di sekolah untuk menunjang suatu program pembelajaran.

  Dengan demikian, keberadaan kurikulum dan buku teks selalu berdekatan dan berkaitan. Dalam penulisan buku teks, penulis masih perlu menyusun silabus, menentukan metode pembelajaran, mencari bahan sesuai dengan kompetensi yang dicapai dan menentukan cara penyajian bahan yang sesuai dengan perkembangan anak. Melihat hal itu, penulis perlu memahami benar landasan dan arah yang digunakan dalam penyusunan kurikulum agar penafsiran dan pengembangannya dalam bentuk buku teks dapat dipertanggungjawabkan dari berbagai segi. Proses pengembangan kurikulum merujuk pada empat komponen, yaitu; komponen tujuan, komponen isi, komponen metode pembelajaran dan komponen evaluasi pada kurikulum. Keempat komponen tersebut harus dipakai sebagai dasar pengembangan silabus dan penulisan buku teks (Muslich, 2010:92-95).

  b) Buku Teks dan Kompetensi

  Ketersediaan buku teks dan penerapan cara mempelajari dengan baik akan meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian, dari penggunaaan buku teks diharapkan kompetensi yang ingin dicapai dapat terwujud. Maka dari itu, hubungan erat antara buku teks dan kompetensi menurut Masnur (2010:97) adalah:

  (1) Buku teks berisi serangkaian uraian materi yang mendukung tujuan pembelajaran

  (2) Buku teks berisi serangkaian kegiatan pembelajaran mendukung ketercapaian kompetensi tertentu.

  c) Buku Teks dan Siswa

  Buku teks sangat berpengaruh terhadap kepribadian masing-masing siswa. Dengan membaca buku teks, siswa terdorong untuk berpikir dan berbuat yang positif berdasarkan bahan sajian dalam buku teks tersebut. Oleh karena itu, pengaruh buku teks pelajaran terhadap siswa dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu buku teks yang dapat mendorong perkembangan anak dan buku teks yang dapat menghambat perkembangan anak. Maka dari itu, dalam penyajian buku teks harus memperhatikan tiga aspek berikut:

  (1) Pertumbuhan dan perkembangan anak, baik dari segi perkembangan fisik, kognitif dan psikososial.

  (2) Perbedaan individual dan jenis kebutuhan anak.

  (3) Gaya belajar anak.

  d) Buku Teks dan Guru

  Pada kenyataannya, buku teks memiliki nilai lebih bagi guru. Menurut Masnur (2010: 110) dalam bukunya menyatakan bahwa kelebihan itu terlihat pada hal-hal berikut ini:

  (1) Buku teks memuat persediaan materi yang memudahkan guru untuk merencanakan jangkauan materi yang akan disajikan setiap pertemuan.

  (2) Buku teks memuat masalah-masalah terpenting dalam satu bidang studi.

  (3) Buku teks memuat alat bantu pengajaran, misalnya gambar, skema, diagram.

  (4) Buku teks merupakan rekaman permanen yang memudahkan melakukan peninjauan ulang di kemudian hari.

  (5) Buku teks memuat bahan ajar yang seragam dan dibutuhkan untuk kesamaan evaluasi serta kelancaran diskusi.

  (6) Buku teks memungkinkan siswa belajar di rumah.

  (7) Buku teks memuat bahan yang relatif tertata berdasarkan sistem tertentu.

  (8) Buku teks membebaskan guru dari kesibukan mencari bahan ajar sendiri.

  Dengan demikian, kedudukan buku teks dalam proses pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang sangat penting untuk mendukung proses pembelajaran baik untuk guru dan siswa serta dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dituntut dalam kurikulum.

  c.

  Standar Penilaian Kelayakan Isi Buku Teks Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah mengembangkan instrumen penilaian buku teks yang dipakai untuk menentukan kelayakan sebuah buku teks. Buku teks dikategorikan berkualitas apabila telah memenuhi empat kriteria kelayakan yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa dan kelayakan kegrafikan. Instrumen ini dapat dipakai sebagai dasar pengembangan dan penulisan buku teks sehingga tidak menyimpang dari ketetapan BSNP. Selain itu, juga dapat dipakai sebagai dasar penentuan layak-tidaknya buku teks sebagai buku standar dalam pendidikan.

  Dalam penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan pada kelayakan isi buku teks Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas VII SMP/MTs pada unsur penilaian kelayakan isi buku teks. BSNP telah menetapkan bahwa penilaian kelayakan isi buku teks dibagi dalam tiga sub komponen yaitu; 1) Kesesuaian materi dengan KI dan KD, 2) Keakuratan materi dan 3) Materi pendukung pembelajaran. Berdasarkan konsep dalam kurikulum 2013, standar penilaian kelayakan isi disesuaikan dengan kompetensi (spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan). Begitupula menurut Manarul Lubab (2015: 28) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Kelayakan Isi Buku

  

Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA

Kelas X Kurikulum 2013 Terbitan Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan Tahun 2014 kompetensi ini meliputi empat dimensi

  sebagai berikut:

  1) Dimensi spiritual (KI-1)

  (2) Keakuratan konsep/definisi/penulisan

  d) Kemenarikan materi

  c) Penerapan (Aplikasi)

  b) Komunikasi

  a) Pemecahan masalah

  4) Dimensi keterampilan (KI-4)

  (5) Keakuratan soal

  (4) Keakuratan fitur/contoh/ilustrasi

  (3) Keakuratan prosedur

  (1) Keakuratan fakta/Al-Qur‟an/Hadits

  a) Ajakan untuk menghayati ajaran agama yang dianutnya b)

  b) Keakuratan Materi

  (2) Kedalaman materi sesuai dengan KD pada KI-3

  (1) Keluasan materi sesuai dengan KD pada KI-3

  a) Cakupan materi

  3) Dimensi pengetahuan (KI-3)

  b) Kecakapan sosial

  a) Kecakapan personal

  Dimensi sosial (KI-2)

  Ajakan untuk mengamalkan agama yang dianutnya 2)

  e) Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh Berdasarkan artikel yang ditulis Pudji Muljono (2007: 21) dalam buletin BSNP, menyatakan bahwa standar penilaian kelayakan isi juga dapat dikelompokkan dalam empat sub komponen penilaian yang berasal dari komponen kelayakan isi.

  Sub komponen atau indikator yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1)

  Kesesuaian dengan SK dan KD mata pelajaran, perkembangan dan kebutuhan peserta didik serta masyarakat

  a) Materi yang disajikan sesuai dan mencakup semua materi yang terkandung dalam KI dan KD b)

  Memuat contoh-contoh praktis yang sesuai dengan praktik kehidupan sehari-hari dan dapat dipraktikan di lingkungan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik

  2) Substansi keilmuan dan life skills

  a) Mengandung kecakapan akademik

  b) Mengandung kecakapan personal

  c) Mengandung kecakapan sosial

  3) Wawasan untuk maju dan berkembang

  a) Materi sesuai dengan perkembangan ilmu

  b) Menggunakan fitur, contoh terkini (dekat dengan kehidupan peserta didik)

  4) Keberagaman nilai-nilai sosial

  a) Keberagaman dalam pemilihan contoh

  b) Keberagaman dalam pemilihan wacana d.

  Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 1)

  Pendidikan Agama Islam Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 20

  Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional bab I

Dokumen yang terkait

POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VII SMP/MTs TERBITAN KEMENDIKBUD

5 83 67

SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

0 4 455

STUDI TENTANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI PADA KELAS VII DI SMPN-2 KOTA PALANGKA RAYA SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi dan memenuhi Syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

0 0 97

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

0 0 53

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM TAFSIR SURAT AT-TAUBAH AYAT 71 DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 126

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM FABEL BUKU BAHASA INDONESIA KELAS VII KURIKULUM 2013 EDISI REVISI 2016 TERBITAN KEMENDIKBUD - Repository Unja

0 5 19

MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNA LARAS DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 158

ILMUISASI ISLAM DALAM PERSPEKTIF KUNTOWIJOYO DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 4 188

PROBLEMATIKA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI MAN 2 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 185

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA KONSEP TRIKON DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Kajian Pemikiran Ki Hajar Dewantara) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 1 144