ILMUISASI ISLAM DALAM PERSPEKTIF KUNTOWIJOYO DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

ILMUISASI ISLAM DALAM PERSPEKTIF KUNTOWIJOYO

DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN

KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

OLEH:

ROHMATUL ANWAR

11113293

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp : - Hal : Naskah Skripsi

  Saudara Rohmatul Anwar Kepada: Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamu’alaikum Wr.Wb

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Rohmatul Anwar NIM : 111-13-293 Jurusan/Progdi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Judul : Ilmuisasi Islam Dalam Perspektif Kuntowijoyo Dan Implikasinya

  Bagi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan.

  Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Salatiga, 29 September 2017 Pembimbing Dr. Miftahuddin, M.Ag.

  NIP. 19700922 199403 1002

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

Jalan Lingkar Salatiga Km.2 Telp. (0298) 6031364 Salatiga50716 Website:

  

SKRIPSI

  

ILMUISASI ISLAM DALAM PERSPEKTIF KUNTOWIJOYO

DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN

KURIKULUM PENDIDI KAN ISLAM

disusun oleh

ROHMATUL ANWAR

NIM :111-13-293

  Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 29 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

  Susunan Panitia Penguji

  Ketua Penguji : Dr. Mukti Ali, M.Hum. __________________ Sekretaris Penguji : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. __________________ Penguji I : Dr. Fatchurrohman, M.Pd. __________________ Penguji II : Dr. H. Sa‟adi, M.Ag. __________________

  Salatiga,

  29 September 2017

  Dekan Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

  

DEKLARASI DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : ROHMATUL ANWAR NIM : 111-13-293 Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Judul : ILMUISASI ISLAM DALAM PERSPEKTIF KUNTOWIJOYO

DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM

PENDIDIKAN ISLAM

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan plagiasi atau karya orang lain.

  Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah, dan tidak keberatan naskah skripsi ini di publikasikan di perpustakaan IAIN Salatiga.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 29 September 2017 Penulis

  Rohmatul Anwar NIM: 111-13-293

  

MOTTO

            

  Artinya: kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma‟ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah (QS. Ali Imran: 110).

  \

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.

  Kupersembahkan sebuah karya kecilku ini untuk ayahandaku (Ngatimin) dan ibundaku (Ngatiyem) tercinta yang tiada pernah berhenti memberiku semangat, do‟a, nasihat dan kasih sayang yang tak pernah tergantikan. Terimalah bukti kecil ini sebagai kado keseriusanku dalam belajar. Semoga diri ini bisa menjadi seorang yang berguna bagi keluarga, nusa, bangsa dan agama. Ya Allah berikanlah kesehatan

  dhahir batin, rezeki yang cukup dan Surga firdaus_Mu untuk kedua orang tuaku, Amin.

  2. Kepada kedua kakakku (Eni Siti Nur „Aini dan Ahmad Shidik), dan ketiga adikku (Ika Sholihatul Marfu‟ah, M. Ria Khorudin, dan Dewi Shinta Fitria) yang aku sayangi, raihlah cita-cita kalian setinggi mungkin, jangan jadikan penghalang semua kekurangan yang ada pada keluarga kita, tapi jadikanlah semua kekurangan itu menjadi sebuah motivasi terbesar kalian.

  3. Kakek Nenekku dan seluruh keluarga besarnya yang tidak bisa kusebut namanya satu persatu, terimakasih atas semua do‟a, dukungan, serta nasihat yang diberikan kepadaku. Semoga diri ini bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan dewasa. Membanggakan kelurga, dan bermanfaat ilmu ini.

  4. Kepada Bapak Sukron Makmun, S.HI., M

  .Si selaku pengasuh Ma‟had al-Jami‟ah

  IAIN Salatiga, serta teman-teman pengurus dan segenap santri kalian adalah keluarga keduaku, terima kasih kebersamaan yang luar biasa ini.

  5. Teruntuk Bapak KH. Mathori Mansur pengasuh Pondok Pesantren Mansya‟ul Huda

  dan teman-teman santri, terima kasih atas semua pembelajaran yang telah kalian berikan.

6. Teruntuk teman-teman seperjuangan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

  jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan 2013, semoga kita dipertemukan lagi dalam keadaan yang lebih baik.

KATA PENGANTAR

  Asslamu‟alaikum Wr.Wb

  Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, syukur dan alhamdulillah senantiasa penulis haturkan kepada Allah swt yang telah memberi nikmat sehat, iman, islam, ihsan dan memberi kesempatan serta ridha-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyajikan hasilnya dalam bentuk skripsi ini. Skripsi yang berjudul “ilmuisasi Islam Dalam Perspektif Kuntowijoyo dan Implikasinya Bagi Pengembangan Kuriku lum Pendidikan Islam” ini disusun dalam rangka menyelesaikan studi strata 1 dan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan IAIN Salatiga.

  Bantuan dan dukungan baik materil maupun immateriil dari berbagai pihak telah memberikan kontribusi positif dalam penyusunan skripsi ini. Dan atas kontribusi tersebut penulis menyampaikan terimakasih dan do‟a semoga Allah swt berkenan membalas kebaikan kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

  4. Bapak Dr. H. Miftahuddin, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang dengan ikhlas mencurahkan fikiran waktu dan tenaganya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak M. Yusuf Khummaini. S.Hi., M.H. selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing saya dari awal memasuki perkuliahan sampai wisuda.

  6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu penyelesaian skripsi ini.

  Kesempurnaan hanyalah milik Allah dan penulis sadar bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, saran, kritik yang membangun dan koreksi semua pihak, penulis terima dengan tangan terbuka.

  Wasslamu‟alaikum Wr.Wb

  Salatiga, 29 September 2017 Penulis ROHMATUL ANWAR NIM: 111-13-293

  

ABSTRAK

Anwar, Rohmatul, 2017. Ilmuisasi Islam Dalam Perspektif Kuntowijoyo dan Implikasinya

Bagi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam . Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan

  Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Dr. Miftahuddin, M.ag.

  Kata Kunci: Ilmuisasi Islam, Pengembangan Kurikulum, Kuntowijoyo

  Gerakan intelektual Islam harus melangkah lebih jauh, yakni bergerak dari teks menuju konteks yang berarti intelektual Islam harus meng ganti “Islamisasi Ilmu

  Pengetahuan” dengan “Ilmuisasi Islam” dari reaktif mejadi proaktif yang berdampak pada pengembagan kurikulum pedidikan Islam, dimana kurikulum menjadi suatu hal yang sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan. Tujuan dari dipilihnya judul dan topik dalam skripsi ini yaitu untuk mendeskripsikan bagaimana konsep Ilmuisasi Islam Kuntowijoyo, serta untuk mengetahui implikasi Ilmuisasi Islam Kuntowijoyo bagi pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam.

  Penelitian ini termasuk penelitian literer yang berfokus pada referensi buku dan sumber-sumber yang relevan. Pencarian data dicari dengan jenis penelitian libarary research dan pendekatan kualitatif literatur yaitu suatu penelitian kepustakaan murni, menggunakan metode yang mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa catatan seperti buku-buku, majalah, dokumen, notulen harian, catatan rapat, jurnal, skripsi, makalah, dan sebagainya.

  Hasil penelitian menunjukan bahwa Kuntowijoyo memberikan harapan baru kepada intelektual Islam untuk mengembangkan ilmu-ilmu Islam dengan adanya pemikiran Kuntowijoyo tentang Pengilmuan Islam. Konsep yang diusung Kuntowijoyo adanya pilar- pilar pengilmuan Islam yaitu: humanisasi, liberasi, dan transendensi serta metodologi ilmuisasi Islam Kuntowijoyo yaitu integralisasi dan objektivikasi. Sebagaimana disampaikan di atas, perlu kiranya penulis memberikan sumbangsih terhadap pemikiran Kuntowijoyo tersebut dalam implikasinya bagi pengembangan kurikulum pendidikan Islam. Penulis memasukan dan merelevansikan konsep dan metodologi ilmuisasi Islam Kuntowijoyo ke dalam komponen-komponen kurikulum yang empat, yaitu: tujuan, isi/materi, kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................. i LEMBAR BERLOGO ........................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................. v MOTTO ................................................................................................. vi PERSEMBAHAN .................................................................................. vii KATA PENGANTAR ........................................................................... ix ABSTRAK ............................................................................................. xi DAFTAR ISI .......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................... 11 C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 11 D. Manfaat Penelitian ................................................................... 11 E. Metode Penelitian .................................................................... 12 F. Telaah Pustaka ......................................................................... 18 G. Sistematika Penulisan .............................................................. 24 BAB II BIOGRAFI KUNTOWIJOYO A. Lingkungan Keluarga ............................................................... 25 B. Masa kecil Kuntowijoyo ............................................................. 25

  C.

  Riwayat Pendidikan Kuntowijoyo .............................................. 26 D.

  Peran Kuntowijoyo ..................................................................... 26 E. Kepenulisan Kuntowijoyo .......................................................... 28 F. Dukungan Sang Istri ................................................................... 29 G.

  Karya-Karya Kuntowijoyo .......................................................... 29 H. Penghargaan yang Diperoleh Kuntowijoyo ................................ 41 I. Kuntowijoyo Sebagai Akademisi ............................................... 43 J.

  Kuntowijoyo Sebagai Sastrawan ................................................ 43 K.

  Konteks Pemikiran Kuntowijoyo ................................................ 45 L. Akhir Hayat Kuntowijoyo ........................................................... 49

  BAB III DIKOTOMI ILMU, INTEGRASI-INTERKONEKSI ILMU, ISLAMISASI ILMU, DAN ILMUISASI ISLAM A. Dikotomi Ilmu ............................................................................. 51 B. Integrasi-Interkoneksi Ilmu ......................................................... 56 C. Islamisasi Ilmu ............................................................................ 59 D. Ilmuisasi Islam ............................................................................ 55 E. Perbedaan Integrasi-interkoneksi Ilmu, Islamisasi Ilmu, dan Ilmuisasi Islam ..................................................................... 72 F.

  Kritik konsep Ilmuisasi Islam Kuntowijoyo ............................... 76

  BAB IV ILMU SOSIALPROFETIK KUNTOWIJOYO DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAAN ISLAM A. Ilmu Sosial Profetik Kuntowijoyo .............................................. 79 1. Menuju Ilmu Sosial Profetik .................................................. 79 2. Pilar-Pilar Ilmu Sosial Profetik ............................................. 83

  a.

  Humanisasi ...................................................................... 83 b.

  Liberasi ........................................................................... 85 c. Transendensi ................................................................... 87 3. Metodologi Ilmuisasi Islam .................................................. 90 a.

  Integralisasi ..................................................................... 90 b.

  Objektivikasi ................................................................... 96 B. Kurikulum Pendidikan Islam ...................................................... 99 1.

  Pengertian ............................................................................. 99 2. Komponen-Komponen Kurikulum ..................................... 106 a.

  Tujuan .......................................................................... 106 b.

  Materi ............................................................................ 508 c. Proses Belajar Mengajar ............................................... 112 d.

  Evaluasi ......................................................................... 113 3. Prinsip Dasar Pengembangan Kurikulum ........................... 116 a.

  Prinsip Relevansi .......................................................... 116 b.

  Prinsip Efektivitas ......................................................... 117 c. Prinsip Efesiensi ............................................................ 118 d.

  Prinsip Kesinambungan ................................................ 118 e. Prinsip Fleksiblitas ........................................................ 119 C. Implikasi Ilmuisasi Islam Kuntowijoyo Bagi Pengembangan

  Kurikulum Pendidikan Islam .................................................... 120 1.

  Tujuan Kurikulum Pendidikan Islam .................................. 120 a.

  Humanisasi .................................................................... 120 b.

  Liberasi ........................................................................ 124 c. Transendensi ................................................................. 125

  d.

  Objektivikasi ................................................................. 127 2. Materi Kurikulum Pendidikan Islam .................................. 128 a.

  Humanisasi .................................................................... 128 b.

  Liberasi ......................................................................... 130 c. Transendensi ................................................................. 132 3. Proses Belajar Mengajar ..................................................... 134 a.

  Humanisasi .................................................................... 134 b.

  Liberasi ......................................................................... 136 c. Transendensi ................................................................. 136 d.

  Objektivikasi ................................................................. 144 4. Evaluasi Pembelajaran ........................................................ 145 a.

  Humanisasi .................................................................... 145 b.

  Transendensi ................................................................. 146 c. Objektivikasi ................................................................. 147

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... 152 B. Saran ......................................................................................... 154 C. Penutup ..................................................................................... 155 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 156

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP 2. LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI 3. NOTA PEMBIMBING SKRIPSI 4. KETERANGAN SKK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Beakang Dikotomi ilmu dalam Islam dimulai dengan kemunculan

  penafsiran dalam ajaran Islam bahwa Tuhan pemilik tunggal ilmu pengetahuan (maha

  „alim). Ilmu pengetahuan yang diberikan pada

  manusia hanya merupakan bagian tekecil dari ilmun-Nya, namun manusia diberi kebebasan untuk meraih sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, sangatlah tidak pantas jika ada manusia yang bersifat sombong dalam masalah ilmu atau memiliki kecongkakan intelektual. Keyakinan ini yang pada puncaknya melahirkan perdebatan dikotomi ilmu dalam pemikiran Islam, yaitu pertentangan dikotomi ilmu dengan istilah kelompok ilmu “antroposentris” dihadapkan dengan kelompok ilmu “teosentris”.

  Selain itu dikotomi ilmu, menurut Ayumardi Azra, bermula dari

  historical accident

  atau “kecelakaan sejarah”, yaitu ketika imu-ilmu umum yang bertitik tolak pada penelitian empiris, rasio dan logika mendapat serangan yang hebat dari kaum fuqaha.

  Dunia Islam kemudian mengembangkan “ideologi ilmiah” dengan menempatkan seluruh khazanah pemikiran Barat dan Yunani sebagai kebatilan. Jarang ilmuan muslim berpikiran bahwa dalam beberapa hal, dikotomi ilmu mempunyai sisi baik. Inti dari persoalan keberatan atau tidak setuju keberadaan dikotomi ilmu semacam itu lebih banyak berkaitan dengan persoalan politik.

  Faktor lain yang mencolok, penyebab kemunculan dikotomi ilmu adalah fanatisme dalam beragama. Sikap fanatisme dalam beragama dalam kehiduan bermasyarakat meahirkan sikap ekslusivisme. Gerakan Islam termasuk dalam kategori gerakan ekslusif tersebut.

  Eklusif dalam arti kemunculan pemikiran bahwa kebenaran dan keselamatan hanya ada pada agamanya semata, agama orang lain semuanya salah dan penganutnya tidak akan mendapat keselamatan. Agama orang lain sama sekalai berbeda dan tidak mempunyai kesamaan sedikitpun, sehinngga tidak perlu ada dialog karena tidak akan mencapai ttik temu. Mereka hanya bergaul dengan kelompoknya dan mengisolasi diri dari yang lain, menlak untuk berdialog dan bekerja sama untuk memecahkan permasalahan-permasalahan, dan terkadang menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan perbedaan dengan luar agamanya.

  Akibatnya, pemikiran Islam tidak berkembang dan terisolasi dari perubahan maupun perkembangan kemajuan zaman (Muliawan, 2005: 203).

  Pandangan dari umat Islam sendiri yang menganggap seolah-olah ajaran Islam hanya terikat sebatas tentang tentang agama saja. Sejatinya dalam ajaran agama Islam juga mencakup ilmu pengetahuan umum, dapat diketahui ketika Al-quran berbicara tentang reproduksi pada tumbuh- tumbuhan, yang tersirat dalam QS. Ar- Ra‟du ayat 4:

  

          

           

     

  yang artinya: “Dan di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman, pohon kurma yang bercabang, dan tidak bercabang; disirami dengan air yang sama, tetapi kami lebihkan tanaman yang satu dari yang lainya dalam hal rasanya. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang- orang yang mengerti”.

  Yang harus dicatat dari ayat ini adalah ungkapan al-Quran tentang reproduksi di dunia tumbuh-tumbuhan. Harus kita ingat bahwa reproduksi di dunia tumbuh-tumbuhan terjadi dengan dua cara: cara seksual dan cara non seksal. Sebenarnya yang berhak disebut reproduksi adalah cara yang pertama saja. Cara inilah yang menentukan proses biologis yang bertujuan untuk melahirkan individu baru yang sesuai dengan yang melahirkanya.

  Reproduksi non seksual hanyalah sekedar memperbanyak diri karena ia dihasilkan dari memecah satu bagian dari asalnya lalu tumbuh mirip diri asal darimana ia muncul. Sedangkan reproduksi seksual berlangsung dengan bersatunya organ maskulin dan feminim yang berfiliasi ke unsur-unsur pembentuk reproduksi yang berkumpul atau terpisah dari tumbuhan tersebut. Al-Quran tidak menyebut kecuali proses dalam QS. Thaha ayat 53:

  

            

      

  Artinya : “dan menurunkan dari langit air ujan. Maka kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuhan yang bermacam- macam”.

  Kata “zauj” (bentuk pluralnya “azwaj” artinya: pasangan) berarti sesuatu yang tersusun dari dua. Kata ini bisa dipakai untuk sepasang sepatu, seperti dipakai untuk satu kesatuan yang tersusun dari laki-laki dan perempuan (al-Fattah, 2010: 22).

  Selain Al-Quran yang membuktikan bahwa Islam juga merupakan sumber ilmu pengetahuan umum, bukti lain juga ada pada masa kejayaan kerajaan islam yaitu Abbasiyah dan Umayyah di baghdad dan spanyol, kemajuan peradaban Islam di Spanyol tidak lepas dari ajaran Islam yang selalu mengagunggkan ilmu pengetahuan yang seakan memeberi pencerahan pada semuanya, salah satunya Spanyol. Kemajuan spanyol memang tidak bisa dipisahkan dari kontribusi Islam seperti yang diungkapkan beberapa ilmuwan Barat yang dikutip Razak. Thatcher dan Chewel, misalnya secara tegas mengatakan bahwa bangsa Eropa sangat beruntung dengan kedatangan Islam. Banyak ilmu yang dapat ditemukan sehingga dapat diadopsiya seperti ilmu falak, fisiologi dan masih banyak lagi. Kesan serupa juga diungkapkan oleh Sartios dimana ia mengatakan bahwa bidang-bidang ilmu pengetahuan yang dibawa Islam terutama ilmu dan peneraanya lebih banyak daripada yang dibawa Byzantium. Sehingga peradaban Islam meruakan satu terminal penting antara peradaban Yunani di timur dan peradaban Eropa di abad pertengahan.

  Sumbangan Islam pada dunia Eropa memang sebagian besar pada bidang ilmu pengetahuan umum, meskipun pasti ada bidang lainya seperti bidang perindustrian. Tokoh yang berkontribusi dispanyol diantaranya ada Jabir bin Hayyan, yang ahli dalam bidang kimia, bukti kontribusinya pada eropa yaitu Prof. Houlmyard guru besar kimia Inggris mnempatkan gambar Jabir dalam bukunya “para ahli kimia terkemuka”, kemudian Izzudin al-Jaidaki juga ahli dalam bidang kimia, bukti kontribusinya yaitu buku-bukunya menjadi rujukan bagi sarjana kimia diberbagai perguruan tinggi di dunia, kemudian abubakar ar-Razi ahli dalam bidang kedokteran bukti kontribusinya yaitu 229 bukunya menjadi literatur ilmiah dalam ilmu kedokteran seluruh dunia (Abubakar, 2008: 15).

  Pada masa pemerintahan Bani Abbas banyak mujtahid yang mengeluarkan pendapatnya secara bebas dan mendirikan mazhabnya pula.

  Akan tetapi karena pengikutnya tidak berkembang, pemikiran dan mazhab itu hilang bersama berlalunya zaman. Aliran-aliran teologi sudah ada pada masa Bani Umayyah, seperti Khawariij, Murjiah, dan mu‟tazilah. Akan tetapi perkemangan pemikiranya masih terbatas. Teologi rasional mu‟tazilah muncul diujung pemerintahan Bani Umayyah. Namun pemikiran-pemikiran yang kompleks dan sempurna baru dirumuskkan pada masa Bani Abbasiyah periode pertama. Setelah terjadi kontak dengan pemikiran Yunani yang membawa pemikiran rasional dalam Islam. Tokoh perumus pemikiran Mu‟tazilah yang terbesar adalah Abu al-Huzail al- Allaf (135-235 H/752-849M) dan al-Nazzzam (185-221 H/801-835M). Asy‟ariah, aliran tradisional dibidang teologi yang dicetuskan oleh Abu al- Hasan al-

  Asy‟ari (873-935M) yang lahir pada masa Bani Abbas ini juga banyak sekali terpengaruh oleh logika Yunani. Ini terjadi karena al- Asy‟ari sebelumnya adalah pengikut Mutazilah. Hal yang sama berlaku pula dalam hal penulisann sastera. Penulisan hadis juga berkembang pesat pada masa Bani Abbas hal itu mungkin terutama disebabkan oleh tersedianya fasilitas dan transportasi, sehingga memudahkan para penulis dan pencari hadis bekerja.

  Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam perkembangan ilmu pengetahuan umum, terutama dalam bidang astronomi, kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah. Dalam lapangan astronomi terkenal nama al- Fazari sebagai astronomi Islam yang pertama kali yang menyusun astrolobe, Al-Fargani, yang dikenal di Eropa dengan nama Al-Farganus, menulis ringkasan ilmu astronomi yang diterjemahkan kedalam bahasa latin oleh Gerard Cremona dan Johanes Hispalensis. Dalam lapangan kedokteran dikenal dengan nama Al-Razi dan Ibnu Sina. Al-Razi adalah tokoh pertama yang membedakan antara penyakit cacar dengan maesles.

  Dia juga orang pertama yang menusun buku tenang kedokteran anak.

  Sesudahnya ilmu kedoktern berada ditangan Ibnu Sina. Ibnu Sina yang juga seorang filosof, berhasil menemukan sistem peredaran darah pada manusia. Di antara karyanya adalah alQanun fi al-Tahbi yang merupakan ensiklopedi kedokteran paling besar dalam sejarah.

  Dalam bidang optika Abu Ali al-Hasan ibn al-Haythami, yang di Eropa dikenal dengan nama Alhazen, tekenal sebagai orang yang menentang pendapat bahwa mata mengirim cahaya ke benda yang dilihat.

  Menurut teorinya yang kemudian terbukti kebenarannya, bendalah yang mengirim cahaya ke mata. Di bidang kimia, terkenal dengan Jabir ibn Hayyan. Dia berpendapat bahwa logam seperti timah, besi dan tembaga dapat diubah menjadi emas atau perak dengan mencampurkan suatu zat tertentu. Di bidang matematika terkenal nama Muhammad ibn Musa al- Khawarizmi, yang juga mahir dalam bidang astronomi. Dialah yang menciptakan ilmu aljabar. Kata aljabar berasal dari namanya, al-jabrwa

  al-Muqabbalah . Dalam bidang sejarah terkenal nama al-

  Mas‟udi. Ia juga ahi dalam bidang ilmu geografi. Di antara karyanya adalah Muruj a-zahab

  wa Ma‟adin al-Jawahir.

  Tokoh-tokoh terkenal dalam bidang filsafat, antara lain al-Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu Rusyd. Al-Farabi banyak menulis buku tentang filsafat, logika, jiwa, kenegaraan, etika, dan interpretasii terhadap filsafat Aristoteles. Ibnu Sina juga anyak mengarang buku tentang filsafat. Yang terkenal diantaranya ialah al-

  Syifa‟. Ibnu Rusyd yang di Barat lebih

  dikenal dengan nama Averros, banyak berpengaruh di Barat dalam bidang filsafat, sehingga disana terdapat aliran yang disebut denan Averroisme. Sejarah telah mengungkap bahwa ternyata para ilmuan tesebut diatas tidak pernah memisahkan akan ilmu pengetahuan dengan agama (Yatim, 1998: 58).

  Pengilmuan Islam/Ilmuisasi Ilmu pengetahuan Kuntowijoyo berangkat dari dari QS. Ali Imran: 110 yang berbunyi:

  

         

  

  Artinya: kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma‟ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah (QS. Ali Imran: 110).

  Kuntowijoyo berpendapat ada empat hal yang tersirat dalam ayat itu, yaitu 1. Konsep tentang umat terbaik, 2. Aktivisme sejarah, 3.

  Pentingnya kesadaran, 4. Etika profetik.

  Pertama, konsep tentang umat terbaik (the chosen people). Umat

  Islam menjadi umat terbaik (khaira ummah) dengan syarat mengerjakan tiga hal sebagaimana disebut dalam ayat itu. Umat Islam tidak secara otomatis menjadi the chosen people. Ini tentu saja berbeda dengan konsep

  the chosen people dari Yudaisme, sebuah mandat kosong yang

  menyebabkan rasialisme. Sama-sama tentang the chosen people, Yudaisme menyebabkan rasialisme, konsep umat terbaik dalam Islam justru berupa sebuah tantangan untuk bekerja lebih keras, ke arah aktivisme sejarah.

  Kedua, aktivisme sejarah. Bekerja ditengah tengah manusia

(ukhrijat li an-nas) berarti bahwa yang ideal bagi Islam adalah keterlibatan

  umat dalam sejarah. Wadat (tidak kain), uzlah (mengasingkan diri), dan kerahiban tidak dibenarkan. Demikian pula gerakan mistik yang berlebihan (ngungkurake kadonyan) bukanlah kehendak Islam, karena Islam adalah agama amal.

  Ketiga, pentingnya kesadaran. Nilai-nilai ilahiyah (ma‟ruf nahi

mungkar, iman) menjadi tumpuan aktivisme Islam. Peran kesadaran ini

  membedakan etika Islam dari etika materialistis. Pandangan kaum marxis bahwa superstructure (kesadaran) ditentukan oleh structure (basis sosial, kondisi amateriil) bertentangan dengan pandangan Islam tentang independensi kesadran. Demikian pula pandangan yang selalu menegembalikan pada individu, (individualisme, existensealisme, liberalisme, kapitalisme) bertenangan dengan Islam, karena yang menentukan bentuk kesadaran bukan individu tetapi Tuhan. Demikian pula segala bentuk sekularisme bertentangan dengan lesadaran ilahiyah.

  Keempat, etika profetik. Ayat ini bersifat umum, diperuntukan bagi

  siapa saja. Baik individu (orang awam, ahli, super ahli), lembaga (ilmu, universitas, ormas, orsospol), maupun kolektivitas (jamaah, umat, kelompok masyarakat). Ilmu, sebagai pelembagaan dari pengalaman, penelitian, dan pengetahuan, diharuskan melaksankan ayat ini, yaiatu amar ma‟ruf (menyuruh kebaikan), nahi munkar (mencegah kejelekan), dan

  

tu‟minu nabillah (beriman kepada Allah). Ketiganya adalah unsur yang tak terpisahkan dari ilmu sosial profetik, ilmu sosial profetik harus merupakan gerakan yang sadar, yang buahnya akan dipetik dalam waktu lama.

  Dibawah dominasi ilmu-ilmu sosial empiris-analitis Ilmu sosial profetik memang tidak akan populer . Mungkin melalui semacam “gerilya intelektual” mirip dengan gerakan intelektual underground dari sosiologi akademis di Uni Sovyet waktu negeri itu masih dibawah dominasi Marx- isme Ortodoks. Maka gerakan Ilmu sosial profetik hambatannya akan lebih bersifat mental, rasa rendah diri intelektual (Kuntowijoyo, 1998: 64).

  Gagasan pendidikan berparadigma ilmuisasi Islam sangat layak untuk ditawarkan sebagai salah satu solusi pendidikan Islam diamasa sekarang dan masa akan datang. Paradigma profetik yang dimaksud adalah paradigma yang dapat dipahami seperangkat teori yang tidak hanya mendeskripsikan dan mentransformasikan gejala sosial. Namun diharapkan dapat mengarahkan keperubahan atas dasar cita-cita etik dan profetik dengan 3 pilar humanisasi, liberasi dan transendensi.

  Usaha memupuk nilai-nilai humanisasi, liberasi, dan transendensi akan lebih efektif dilakukan melalui proses pendidikan tidak akan pernah lepas dari penampilan nilai-nilai, guna membentuk pribadi manusia yang dewasa dalam pola pikir, sikap dan tingkah laku serta berakhlakul karimah. Hal tersebut senada dengan yang dikatakan Prof. Ahmad Tafsir bahwa tugas pendidikan termasuk pendidikan di sekolah yang paling utama ialah menanamkan nilai-nilai (Tafsir, 2008: 49). Dengan demikian, diperlukan penyegaran kembali terhadap Kurikulum pendidikan Islam agar berfungsi sebagai praktek pembebasan dengan tetap mendasarkan diri pada ayat-ayat Al- Qur‟an merujuk pada teori Kuntowijoyo tentang pilar- pilar Pengilmuan Islam yaitu humanisasi, liberalisasi, dan transendensi

  (Shofan, 2004: 33-34).

B. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang di atas, maka penulis dapat mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep Ilmuisasi Islam menurut Kuntowijoyo? 2.

  Apa implikasi Ilmuisasi Islam Kuntowijoyo bagi pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam?

C. Tujuan Penelitian

  Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mendeskripsikan Konsep Ilmu Profetik/Ilmuisasi Islam menurut Kuntowijoyo.

  2. Untuk mengetahui implikasi Ilmuisasi Islam Kuntowijoyo bagi pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam.

D. Manfaat Penelitian

  1. Teoritik Penelitian ini secara teoritis bermanfaat untuk memperkaya wacana keilmuan khususnya kajian ilmu sosial profetik atau Ilmuisasi Islam menurut Kuntowijoyo bagi perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Praktik

  a. Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tentang pembelajaran yang sarat akan Ilmuisasi Islam menurut

  Kuntowijoyo.

  b. Lembaga Penelitian ini dapat dijadikan sebagai wacana agar lebih meningkatkan pengetahuan Pengilmuan Islam terhadap Dosen,

  Rektor maupun sivitas akademik IAIN Salatiga, agar dapat mengimplementasikan Ilmuisasi Islam Kuntowijoyo pada kurikulum

  IAIN Salatiga.

  c. Peneliti Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana penambahan wawasan dan pengalaman dalam penelitian terkait Pengilmuan Islam dan Kurikulum Pendidikan Islam.

E. Metode Penelitian

  1. Pendekatan Penelitan Pendekatan peenelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yaitu penelitian dengan meggunakan metode kualitatif, dapat dijelaskan pendekatan yang digunakan, proses pengumpulan dan analisis informasi, proses penafsiran memaluli analisis, dan penyimpulan hasil penelitian dan rekomendasi yang dapat diaukan (Maslikhah, 2013: 82).

  Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analisis (descriptive

  of analiyze reseach ). Dalam penelitian kepustakaan peneliti harus

  mengenal beberapa koleksi alat bantu yang disebut bibilografi sebagai deskripsi analisis. Bibilografi merupakan daftar informasi buku-buku karya pengarang atau ahli daam berbagai bidang, pengarang, keahlian dan penerbit tertentu. Dalam hal ini, bibilografi dibedakan menjadi 2 yaitu: a) bibilografi bernotasi adalah bibilografi yang lebih rinci, tidak hanya berisi infomasi tentang identitas buku, tetapi juga memberikan keterangan tentang synopsis isi buku dan literatur terkait. b) bibilografi kerja yaitu daftar kepustakaan terpilih yang tercatat diatas lembaran kartu atau ubuku catatan untuk kepentingan penelitian (Zed, 2008:83).

  Penulis berusaha mengumpulkan data, menganalisis dan membuat interpretasi secara mendalam tentang pemikiran tokoh Kuntowijoyo.

  Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menganalisis proses dan makna dari sudut pandang peneliti mengenai konsep dan pemikiran mengenai Ilmu Sosial Profetik menurut Kuntowijoyo, serta relevansinya dengan tokoh lain menggunakan teori yang telah ada.

  2. Sumber Data Yaitu subjek dari mana data diperoleh. Sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan data-data dengan cara mempelajari, mendalami, dan mengkaji teori-teori dan konsep-konsep dari sejumlah literatur baik buku, jurnal, majalah, ataupun karya tulis lainya yang relevan dengan topik penelitian. Penelitian ini sumber data yang dibutuhkan meliputi sumber data primer dan data sekunder.

  a.

  Data Primer Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamannya (Suryabrata, 1996:84-85).

  Sumber data primer dalam penelitian ini diambil langsung dari buku-buku yang ditulis oleh Kuntowijoyo dan yang masih berhubungan dengan dengan tema peneliti. Diantaranya yaitu adalah buku Islam sebagai Ilmu: Epistimologi, Metodologi, dan Etika, Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi, Identitas Politik Umat Islam, dan Al- Jami‟ah: Journal Of Islamic Studeis.

  b.

  Data Sekunder Data sekunder adalah sumber data yang berupa buku-buku yang secara kepustakaan yang berkaitan dengan objek material, akantetapi tidak secara langsung karya tokoh agama atau filsuf agama tertentu yang menjadi objek (Kaelen, 2004:144). Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah iteratur yang sesuai dengan ojek penelitian, naik itu teks buku, ,majalah, jurnal ilmiah, artikel, rekaman atau kaet, arsip, dokumen pribadi, dikumen resmi embaga-lembaga dan lain sebagainya serta hasil wawancara yang terkait dengan penelitian ini.

  Data sekunder yang penulis gunakan diantara yaitu buku Pendidikan Profetik yang ditulis oleh Khiron Rosyidi, Pendidikan Integratif yang ditulis oleh Ahmad Barizi, Integrasi Ilmu yang ditulis oleh Mulyadhi Kertanegara, dll yang masih bersangkuan dengan penelitian.

3. Metode Pengumpulan Data

  Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan berbagai sumbr data penelian, diantaranya yaitu: a.

  Metode Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

  Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2008:186). Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi dengan menyelediki pengalaman masa lalu dan masa kini para partisipan, guna menemukan perasaan, pemikiran dan persepsi mereka (Daymon, 2008: 262).

  Teknik ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara lengkap pemikiran Kuntowijoyo tentang Integrasi Ilmu Pengetahuan. Teknik wawancara digunakan untuk mewancarai tokoh-tokoh yang pernah berjumpa atau berhubungan dengan Kuntowijyo, baik sahabat maupun keluarganya.

  b.

  Metode Dokumentasi Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, tarnskip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1998: 236).

  Metode dokumentasi ini, data mengenai penelitian yang diperoleh dengan cara menghimpun data berbagai literatur, baik artikel, jurnal, majalah, maupu buku-buku yang berkaitan dngan pembahsan penelitian ini guna menjadi data penguat pembahasan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Teknik Analisis Data

  Teknik analisis data yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah: a.

  Deduktif Metode deduktif adalah metode berfikir yang berdasarkan pada pengetahuan umum dimana kita hendak menilai suat kejadian yang khusus (Hadi, 1981: 42). Metode ini digunakan untuk menjelaskan konsep Ilmu Sosial Profetik atau ilmuisasi Islam.

  b.

  Induktif Metode induktif adalah metode berfikir yang berangkat dari fakta-fakta peristiwa khusus dan konkret, kemudian ditarik generalisasi yang bersifat umum (Hadi, 1981:42). Metode ini digunakan untuk membahas data tentang konsep ilmuisasi Islam dalam perspektif Kuntowijoyo guna ditarik kesimpulanya dan dicari relevansinya dengan kurikulum pendidikan Islam.

  Selain metode deduktif dan metode induktif, peneliti menggunakan metode analisis isi (content analysis) yaitu konten yang terdapat dalam buku-buku karya Kuntowijoyo.

  Isi dalam metode analisis isi terdiri atas dua macam, yaitu isi laten dan ide komunikasi. Isi laten adalah isi yang terkandung dalam dokumen dan naskah, sedangkan ide komunikasi adalah pesan yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang terjadi (Ratna, 2007: 48).

  Dalam media massa penelitian dengan metode analisis isi dilakukan terhadap paragraf, kalimat dan kata termasuk volume ruangan yang diperlukan, waktu penulisan, diman ditulis dan sebagainya, sehingga dapat diketahui isi pesan secara tepat (Ratna, 2007: 49).

  Adapun tahapan-tahapan yang peneliti guanakan dalam pengolahan isi adalah:

  1. Tahapan deskripsi, yaitu menguraikan teks-teks dalam buku yang ditulis oleh Kuntowijoyo yang berhubungan dengan Integrasi Ilmu Pengetahuan.

  2. Tahapan intepretasi, yaitu tahapan dimana peneiliti menjelaskan teks-teks dalam buku karya Kuntowijoyo yang berhubunagn dengan Integrasi Ilmu Pengetahuan.

3. Tahapan analisis, yaitu tahapan peneliti mengaalisis buku karya

  Kuntowijoyo yang berhubungan dengan Integrai Ilmu Pengetahuan.

  4. Kesimpulan, yaitu proses mengambil kesimpulan dari pembahasan dalam buku karya Kuntowijoyo yang berkaitan dengan Integrasi Ilmu Pengetahuan dan implikasinya bagi pengembangan Ilmu Pendidikan Islam.

F. Telaah Pustaka

  Kajian tentang Integrasi Ilmu Pengetahuan yang dikaji oleh penulis bukan untuk yang pertama dilakukan, penelitian yang berkaitan dengan judul penulis sudah banyak dijumpai dalam bentuk skripsi, jurnal, maupun buku. Berikut ini beberapa literatur yang menjadi acuan pustaka dalam penelitian penulis, diantaranya yaitu: 1.

  Jurnal yang ditulis oleh Dr. H. Akbarizan M.Ag./M.Pd yang berjudul Integrasi Ilmu Perbandingan UIN Suska Riau dan Universitas UMMU Al-Quran Mekkah (Akbarizan, 2009). Dalam jurnal ini dapat disimpulkan bahwa Integrasi Ilmu adalah penggabungan struktur ilmu, struktur ilmu tidak memisahkan cabang ilmu agama dengan cabang ilmu hasil observasi, eksperimen dan penalaran logis. Kajian yang bersumber dari ayat-ayat qauliyah, Al-Quran, hadist, dan ayat- ayat kauniyah, hasil observasi, eksperimen dan penalaran logis.

  Pembagian yang amat popular untuk memahami ilmu adalah pembagian menjadi ontologi, epistimologi, dan aksiologi.

  2. Peneltian yang dilakukan oleh Nurlena Rifai, Fauzan, Wahdi Sayuti, dan Bahrissalim yang berjudul Integrasi Keilmuan dalam Pengembangan Kurikulum di UIN se-Indonesia: Evaluasi Penerapan

Dokumen yang terkait

REWARD DAN PUNISHMENT DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 1 122

NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI BACKPACKER SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Dalam Ilmu Tarbiyah

0 0 104

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM TAFSIR SURAT AT-TAUBAH AYAT 71 DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 126

NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 11-13) SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

1 1 91

PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 132

PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KECERDASAN SPIRITUAL DALAM IBADAH PUASA PERSPEKTIF TASAWUF SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 126

KONSEP IKHLAS DALAM KITAB MINHAJUL ABIDIN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN IBADAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 100

KONSEP BIRRUL WAALIDAIN AL-QUR’AN SURAT AL-AHQAAF AYAT 15-16 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 132

MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNA LARAS DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 158

PERAN ORANG TUA MUALLAF DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK DI DESA BARUKAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

1 1 135