Pengurangan frekuensi membolos melalui program Token Economy untuk siswa SMA N 1 Kokap Kulon Progo Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENGURANGAN FREKUENSI MEMBOLOS MELALUI PROGRAM

TOKEN ECONOMY UNTUK SISWA SMA NEGERI 1 KOKAP KULON

PROGO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

  Disusun oleh: Elisabeth Melina Hawa

  NIM: 081114017 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENGURANGAN FREKUENSI MEMBOLOS MELALUI PROGRAM

TOKEN ECONOMY UNTUK SISWA SMA NEGERI 1 KOKAP KULON

PROGO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

  Disusun oleh: Elisabeth Melina Hawa

  NIM: 081114017 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Tiada guna orang pandai

Tanpa berbudi pekerti luhur

  Kupersembahkan Karyaku Untuk

  

Tuhan yesus dan Bunda Maria atas Kasihnya padaku

Bapak ( Caesarius Iswantoro )dan ibu (Yuliana Suharmi) Masku Agus, Mbak Ita dan adik Dewi, Ponakanku Abin

dan R. Sunu Tejomartoyo Familly

  Molly dan Majikannya temen- temen BK ‘08 Kedai24jam Crew Kedaidigital 4 kledokan Crew

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRAK

  PENGURANGAN FREKUENSI MEMBOLOS MELALUI PROGRAM

  

TOKEN ECONOMY UNTUK SISWA SMA NEGERI 1 KOKAP KULON

  PROGO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh

  Elisabeth Melina Hawa Skripsi S1 BK Universitas Sanata Dharma

  2013

  Penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk mengetahui apakah program Token

Economy dapat mengurangi frekuensi membolos dari 20 kali selama satu semester

  menjadi tidak sama sekali, (2) untuk mengetahui apakah pemberian program Token Economy dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Inggris dari nilai 60 menjadi nilai standar KKM 70. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas XI SMA N 1 Kokap, Kulon Progo.

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan. Data tentang frekuensi membolos dan peningkatan prestasi belajar bahasa Inggris dikumpulkan melalui

  

document yaitu presensi dan rapor. Data analisis secara tindakan dengan

  menyusun program token economy secara sistematik, teratur, terstruktur, dan mempunyai makna sesuai dengan tujuan penelitian.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rio program token economy mengalami perkembangan positif. (1) Pada awalnya dibulan April 2013 Rio rajin mengikuti pelajaran bahasa Inggris, dan pada bulan Mei 2013 Rio menjadi semakin rajin mengikuti pelajaran bahasa Inggris. (2) Pada awalnya dibulan April 2013 Rio belum begitu jelas dan benar mengucapkan kata

  • –kata berbahasa Inggris, dan pada bulan Mei 2013 Rio menjadi jelas dan benar mengucapkan kata-kata jelas dan benar. (3) Pada awalnya dibulan April 2013 Rio belum bisa membedakan posisi subyek, predikat, dan obyek dalam kalimat, dan pada bulan Mei 2013 Rio menjadi menulis kalimat dengan baik dan tepat membedakan jenis-jenis kalimat dan posisi subyek, predikat dan obyek dalam kalimat bahasa Inggris. (4) Pada bulan Mei 2013 Rio mengalami peningkatan dalam keaktifan dikelas yaitu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru mata pelajaran bahasa Inggris dan mempresentasikan hasil belajar di depan kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRACT

THE REDUCTION OF DITCHING FREQUENCY AND THE

  

IMPROVEMENT OF ENGLISH LANGUAGE LEARNING ACHIEVEMENT

THROUGH TOKEN ECONOM Y PROGRAM FOR A STUDENT OF SMA

NEGERI 1 KOKAP KULON PROGO YOGYAKARTA IN 2012/2013

ACADEMIC YEAR

  

by

Elisabeth Melina Hawa

Sanata Dharma University

Yogyakarta

  

2013

  This study aims to (1) determine whether the Token Economy program can reduce the frequency of ditching 20 times during the in a semester to be not at all, (2) determine whether the administration of Token Economy program can improve the achievement of learning English language from grade 60 to 70 of KKM standard value. This research was carried out to a high school student of SMA Negeri 1 Kokap in 2012/2013 academic year. This study is an action research. The data on the frequency of ditching and the improvement of English language learning achievement were gathered through document of the attendance and report card. The data analysis of action was conducted by developing token economy program in a systematic, organized, structured, and meaningful way in accordance with the research objectives. The results show that the subject has positive improvement t hrough token economy program. The positive improvement is (1) in the beginning of April 2013 the subject never skipped English class, and in May 2013 the subject became increasingly diligent in English class; (2) In the beginning of April 2013 the subject was not able to pronounce English words clearly and correctly, and in May 2013 the subject was able to pronounce English words clearly and correctly; (3) In the beginning of April 2013 the subject was not able to distinguish the position of the subject, predicate, and object in a sentence, and in May 2013 the subject was able to write a sentence correctly and properly and to distinguish the types of sentences and the position of the subject, predicate and object in English sentence; (4) In May 2013 the subject has experienced improvement in the class activities by answering questions given by the subject’s English teacher and presenting the result of the study in front of the class.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kasih karuniaNya, serta bimbinganNya selama proses penyelesaian skripsi ini.

  Skripsi ini berjudul “Pengurangan Frekuensi Membolos dan Peningkatan Prestasi

  Belajar Bahasa Inggris Melalui Program Token Economy Untuk Seorang Siswa SM A Negeri 1 Kokap Kulon Progo Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013”. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

  Penulis banyak mendapatkan pengalaman selama proses penyelesaian skripsi ini. Baik pengalaman menyenangkan ataupun kurang menyenangkan, namun semua pengalaman itu merupakan pelajaran yang berharga bagi perkembangan diri penulis.

  Skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang telah bersedia membimbing, membantu dan selalu memberikan dorongan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

  1. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan semangat dan motivasi agar segera menyelesaikan skripsi pada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing serta memotivasi penulis dalam proses penulisan skripsi ini sampai selesai.

  3. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

  4. Bapak Anang Sutardja, S.Pd., selaku Kepala sekolah SMA Negeri 1 Kokap yang telah mengijinkan pelaksanaan penelitian ini.

  5. Ibu Ani, S.Pd. selaku guru mata pelajaran bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Kokap yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.

  6. Untuk Caesarius Iswantoro dan Yuliana Suharmi yang telah sepenuh hati memberikan doa dan kasih sayang untuk penulis.

  7. Untuk mas Agus, mbak Ita, Adik Dewi, keponakanku yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

  8. Untuk Molly dan majikannya yang telah memberikan semangat kepada penulis.

  9. Untuk sahabatku : cicik, judith, moshe, dita, dkk yang telah memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

  10. Untuk kawan-kawan kedai24jam crew terimakasih telah memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

  11. Untuk kawan-kawan kedaidigital 4 kledokan crew ( babe abet,ninik, wulan, mas adit, mas dika, mas krisna) terimakasih telah memberikan inspirasi bagi penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12. Teman-teman Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2008 yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada penulis selama proses penulisan skripsi.

13. Mas Moko, sekretariat prodi BK dengan sabar melayani mahasiswa BK.

  14. Terima kasih kepada seluruh keluarga dan saudara-saudaraku yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu dan memberikan dukungan doa. Dengan segala segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimaksih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. Penulis memilki harapan yang besar semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

  Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. vi ABSTRAK ......................................................................................................... vii ABSTRACT ....................................................................................................... viii KATA PENGANTAR........................................................................................ x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii DAFTAR GRAFIK…………………………………………………………... xvi DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. xvii

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Perumusan Masalah ......................................................................... 9 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 10 D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 10 E. Batasan Istilah ................................................................................. 11 BAB II. KAJIAN TEORI A. Membolos………………. .…. ………………………………… 13 1. Pengertian Membolos................................................................. 13

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membolos .......................... 14 3.

  Penyebab Siswa Membolos........................................................ 15 4. Akibat Siswa Membolos Mempengaruhi

  Prestasi Belajar ........................................................................... 17 B.

  Prestasi Belajar ................................................................................. 18 1.

  Pengertian Prestasi Belajar ......................................................... 18 2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

  Prestasi Belajar ........................................................................... 18 3. Penyebab Prestasi Belajar Rendah ............................................. 20 4.

  Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Rendah .......................... 21 C.

  Program Token Economy ............................................................... 23 1.

  Pengertian Program Token Economy......................................... 23 2. Tujuan Program Token Economy .............................................. 24 3. Unsur-unsur

  Program Token Economy……………………………………... 25 4. Faktor-faktor Penghambat Pelaksanaan

  Program Token Economy……………………………………… 28 5.

  Faktor-faktor Pendukung Pelaksanaan Program

  Token Economy……………………………………… 29

  BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................................. 31 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B.

  Subjek Penelitian .............................................................................. 32 C.

  Instrumen Penelitian........................................................................ 33 D. Target Perilaku…………………………………………………… 33 E. Prosedur Pemberian Token………………………………………. 34 1.

  Dasar Pemberian Token……………………………………… 34 2. Pemberian Token Dan Reward………………………………. 37

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Pribadi Subjek.................................... ………… ……….. . 40 1. Ciri-ciri Kepribadian .................................................................. 41 2. Latar Belakang Keluarga............................................................ 41 3. Status Sosial dalam Masyarakat ................................................. 41 4. Lingkungan Fisik, Sosial ekonomi, Sosio Kultural…………… 42 5. Pertumbuhan Jasmani…………………………………………. 43 6. Perkembangan Kognitif……………………………………….. 43 7. Perkembangan Sosial………………………………………….. 43 B. Hasil Pelaksanaan Program Token Economy Pada Bulan April 2013…………………………………………….. 44 1. Evaluasi Pelaksanaan Program Token Economy Pada Bulan April 2013……………………………………….. 46 2. Pembahasan………………………………………………….. 47 3. Program Target Perilaku Yang dicapai Pada Bula n April 2013………………………………………. 49

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Ketidakcapaian Target Perilaku……………………………… 49 C. Hasil Pelaksanaan Program Token

  Pada Bul an Mei 2013…………………………………………… 50

  1. Evaluasi Pelaksanaan Program Token Economy Bulan Kedua

  Mei 2013……………………………………... 53 2. Pembahasan………………………………………………… 53 D. Program Target Perilaku Yang dicapai

  Pada Bul an Mei 2013……………………………………………. 56 E.

  Rekapitulasi Perubahan Subjek Pada Bulan Ap ril dan Mei 2013………………………………… 57

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan…………………………………………………….. 59 B. Saran…………………………………………………………… 59 DAFTAR PUSTAKA

  ……………………………………………………… 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GRAFIK

  Grafik 1. Perolehan Token Dari Guru Di sekolah…………………… 45

  Grafik 2. Perolehan Token Dari Orang Tua Subjek…………………. 46

  Grafik 3. Perolehan Token Dari Guru Di sekolah…………………… 51

  Grafik 4. Perolehan Token Dari Orang Tua Subjek…………………. 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Hasi l Nilai Rapor Sem 1 Kelas XI ……………………… 62 Lampiran 2. Hasil Nilai Rapor Sem II Kelas XI………………………. 63 Lampiran 3. Jadwal Pelajaran Sem Gasal………………………………64 Lampiran 4. Jadwal Pelajaran Sem Ganjil……………………………...65 Lampiran 5. Cek List Harian Di Sekolah Bulan

  April ………………..66 Lampiran 6. Cek List Harian Di Rumah Bulan

  April………………….68 Lampiran 7. Cek List Harian

  Di Sekolah Bulan Mei…………………..69 Lampiran 8. Cek List Haria n Di Rumah Bulan Mei…………………...72 Lampiran 9. Presensi dan

  Evaluasi Sem Gasal………………………...73 Lampiran 10. Presensi d an Evaluasi Sem Genap………………………75 Lampiran 11. Surat Ket erangan Penelitian…………………………….77 Lampiran 12. Su rat Kontrak…………………………………………...78 Lampiran 13.

  Gambar Token ………………………………………….79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah. A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah tugas utama seorang siswa baik di sekolah, di rumah , dan dimanapun berada. Dengan belajar siswa dapat meraih cita-cita yang diinginkan. Namun, pada masa sekarang para siswa cenderung meremehkan tugas belajarnya

  karena banyak kegiatan lain yang lebih menarik daripada belajar seperti, bermain dan berkumpul bersama teman-teman. Menurut pengamatan peneliti melalui berita di surat kabar maupun televisi, para siswa sering ditemui berada di luar sekolah ketika jam pelajaran. Mereka bermain internet (facebook, twitter) di warnet, bermain game, dan duduk berbincang-bincang dengan teman-temannya. Perilaku membolos hampir terjadi di seluruh sekolah. Maka dengan hal itu menjadi keprihatinan kita bersama karena siswa adalah generasi muda yang akan membawa negara Indonesia ini untuk menjadi lebih maju.

  Membolos sama halnya dengan membohongi diri sendiri maupun keluarga. Membohongi diri sendiri berarti membohongi statusnya sebagai pelajar.

  Siswa tidak melaksanakan tugasnya sebagai pelajar sebagaimana mestinya, membohongi statusnya sebagai pelajar yang seharusnya belajar di sekolah.

  Membohongi keluarga artinya membohongi orang tua di rumah. Orang tua tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengetahui bahwa anaknya tidak belajar di sekolah karena anak berangkat sekolah di pagi hari namun pada kenyataannya anak tidak sampai di sekolah.

  SMA N 1 Kokap adalah SMA satu-satunya di kecamatan Kokap, Kulon Progo. Sekolah ini terletak di pegunungan Menoreh dekat sungai kecil yang mengalir deras. Sekolah ini mempunyai siswa berjumlah 110 siswa, padahal daya tampung setiap kelasnya 32 anak untuk 3 kali paralel. Jadi yang dibutuhkan sekitar 228 siswa setiap tahun pelajaran. Hal ini karena di daerah Kokap banyak lulusan SMP yang tidak melanjutkan SMA. Mereka lebih senang menjadi tenaga kerja di luar negeri kemudian pulang ke kampung halaman dengan membawa uang untuk modal menikah. Keadaan orang tua atau wali siswa SMA N 1 Kokap dikategorikan golongan menengah ke bawah. Pada umumnya orang tua mereka sebagai penderes (pembuat gula jawa), petani, buruh, pekerja bangunan. Banyak orang tua kurang memberikan motivasi belajar untuk anaknya karena orang tua tidak memiliki wawasan mengenai pentingnya pendidikan.

  Menurut pengamatan peneliti, para siswa di SMA N 1 Kokap mempunyai kebiasaan membolos khususnya dalam pelajaran bahasa Inggris karena peneliti sering bertemu para siswa SMA N 1 Kokap bermain play station di salah satu kios di pasar Kokap, berbincang-bincang bersama teman di pasar, pacaran, bermain ke rumah teman ketika jam pelajaran bahasa Inggris. Mata pelajaran bahasa Inggris adalah salah satu mata pelajaran yang penting. Dikatakan penting karena pelajaran Bahasa Inggris ini termasuk mata Ujian Nasional (UN) yang menjadi salah satu syarat kelulusan. Namun, pada kenyataannya para siswa sering meremehkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Membolos dengan meninggalkan jam belajar di sekolah dalam waktu sehari penuh dan meninggalkan jam pelajaran tertentu dapat mengakibatkan siswa ketinggalan materi pelajaran hari itu, catatan kurang lengkap, tidak dapat mengikuti ulangan hari itu. Akhirnya para siswa tidak mempunyai bahan belajar yang lengkap sehingga pada ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester pun siswa tidak dapat mengerjakan soal ulangan dan akhirnya mendapat nilai yang tidak tuntas bahkan tidak lulus.

  Peneliti mewawancarai seorang siswa kelas XI SMA N 1 Kokap yang memiliki frekuensi membolos tinggi (20 kali selama 1 semester) pada mata pelajaran bahasa Inggris berdasarkan presensi siswa menurut guru bahasa Inggris pada tanggal 28 Agustus 2012. Peneliti mewawancarai tenta ng alasan siswa membolos. Siswa membolos dapat dipengaruhi oleh keadaan d iri sendiri dan luar dirinya sendiri. Alasan membolos dari keadaan diri sendiri adalah malas untuk belajar, tidak mengerjakan PR, bangun kesiangan, tidak mampu mengikuti pelajaran tersebut, takut dengan guru mata pelajaran. Sedangkan alasan membolos dari pengaruh luar dirinya sendiri misalnya diajak teman untuk bermain Play

  

Station , berkumpul bersama teman-teman di pinggir jalan, pacaran. Hal- hal

seperti tersebut menjadi alasan para siswa untuk membolos.

  Peneliti juga mewawancarai guru Bimbingan dan Konseling SMA N 1 Kokap pada 29 Agustus 2012 tentang berapa persentase siswa SMA N 1 Kokap yang sering membolos pada mata pelajaran bahasa Inggris. Menurut guru Bimbingan dan Konseling SMA N 1 Kokap bahwa lebih dari 50 % siswa pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  selama satu semester khususnya dalam mata pelajaran bahasa Inggris. Padahal untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, selama satu semester waktu efektif 40 jam pertemuan. Akibatnya para siswa yang sering membolos mempunyai prestasi belajar yang rendah yang memiliki nilai rata-rata 60 dalam pelajaran bahasa Inggris.

  Peneliti juga mewawancarai guru mata pelajaran bahasa Inggris SMA N 1 Kokap pada tanggal 5 September 2012 tentang perolehan nilai- nilai prestasi belajar siswa yang sering membolos. Menurut guru mata pelajaran bahasa Inggris siswa yang sering membolos mendapatkan nilai rata-rata harian bahkan nilai akhir semester atau nilai rapor yang tidak tuntas; siswa tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dari nilai 70. Siswa yang sering membolos hanya mencapai nilai 60. Hal itu terjadi karena siswa sering membolos tidak mempunyai bahan untuk belajar dan tidak menguasai materi- materi pelajaran.

  Terdorong dari permasalahan di atas, maka peneliti akan melakukan suatu usaha pemecahan masalah tersebut. Usaha yang dilakukan adalah pemberian suatu program konseling untuk mengurangi frekuensi membolos dan meningkatkan prestasi belajar bahasa Inggris. Program ini berupa terapi Token

  

Economy. Menurut Corey (2009:222), metode Token Economy dapat digunakan

  untuk membentuk tingkah laku baru yang diperkuat oleh token (tanda) seperti kepingan logam, stiker, kartu yang nantinya ditukar dengan benda atau barang yang diingini. Token Economy efektif untuk pengurangan frekuensi membolos dan peningkatan prestasi belajara bahasa Inggris karena menurut Corey

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (2009:222), penggunaan token sebagai penguat tingkah laku yang baru dalam program terapi Token Economy memiliki beberapa keuntungan diantaranya yaitu :

  

token tidak kehilangan nilai insentifnya, token bisa mengurangi penundaan yang

  ada diantara tingkah laku yang layak dengan ganjarannya, token bisa digunakan sebagai pengukur yang konkret bagi motivasi individu untuk mengubah tingkah laku tertentu, token adalah bentuk perkuatan positif, individu memiliki kesempatan untuk memutuskan bagaimana menggunaka n token yang diperolehnya. Peneliti berharap dengan adanya token yang menjadi penghargaan disetiap perilaku yang dicapai akan menciptakan kebiasaan baru untuk dapat mengurangi frekuensi membolos dan meningkatkan prestasi belajar bahasa Inggris.

  Prosedur pelaksanaan program terapi Token Economy yaitu siswa menerima token setelah menunjukkan perilaku yang diinginkan. Token itu dikumpulkan dan akhirnya dipertukarkan dengan suatu hadiah yang diinginkan. Maka program ini cocok untuk mengurangi frekuensi membolos dan meningkatkan prestasi pelajaran bahasa Inggris.

  Menurut Djiwandono (2006:316), program Token Economy menggunakan sistem token reinforcement yaitu penguat sekunder seperti mata uang yang dapat ditukarkan untuk membeli kepuasaan primer, dapat membantu menyelesaikan masalah ini dengan membiarkan semua siswa mendapatkan token untuk pekerjaan akademik dan tingkah laku positif di kelas. Token berupa angka, chek, kartu, mainan yang berbentuk uang, atau apa saja yang mudah diidentifikasi sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  milik siswa. Secara periodik siswa menukar token yang telah mereka dapat untuk beberapa hadiah yang mereka inginkan.

  Menurut O’Leary dan Drabmant dalam Djiwandono (2006:316) dari kutipan salah satu tokoh psikologi di Amerika, program Token Economy telah sukses untuk memberikan semangat belajar, dan mengarah pada prestasi akademik yang lebih besar dalam berbagai kelas. Contoh yang baik dari program token dapat ditemukan dalam penelitian Rollin, Mc Candless, Thomson, dan Brassel dalam Djiwandono (1989) yaitu enam belas guru dilatih dalam lokakarya dengan menggunakan teknik memuji, mengabaikan tingkah laku yang tidak diinginkan dan token reinforcement. Pada tahun berikutnya, mereka melaksanakan prosedur ini di tingkat SD kelas satu, dua, tiga, enam dan tingkat SMP kelas delapan. Prestasi siswa dalam semua kelas ini dibandingkan dengan prestasi dari siswa yang sama dalam 14 kelas yang dibandingkan. Selama setahun semua guru menggunakan teknik memuji dan mengabaikan tingkah laku yang tidak diinginkan untuk memperkuat tingkah laku yang tepat. Siswa diberikan token untuk tingkah laku positif, dalam hal ini adalah kartu hadiah. Selama minggu ketiga pertama, reinforcement diberikan sebagian besar untuk mengikuti aturan-aturan yang diadakan. Sesudah minggu ketiga, reinforcement diubah untuk prestasi akademik. Kartu hadiah pertama diberikan terus menerus secara terbuka dan diramalkan kemudian mereka membagi-bagikan dan tidak diramalkan.

  Selama bulan ketiga dan keempat, hadiah dapat ditukar dengan token yang diubah dari gula-gula dan mainan ke kegiatan dan perbekalan sekolah. Bulan keempat, siswa diberi waktu dalam suatu kegiatan kelas yang disupervisi oleh para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  professional. Mainan, buku komik, permainan, diberikan pada waktu kegiatan kelas di SD. Permainan, majalah, radio, dan tape, tersedia pada waktu kegiatan kelas di SMP. Dalam waktu satu tahun jumlah kartu hadiah yang dibutuhkan untuk mendapatkan hadiah bertambah. Hasilnya dari 16 kelas dan 14 kelas yang dibandingkan diobservasi selama satu tahun dan sejumlah perbedaan penting dicatat. Pertama, guru memperkuat siswa kira-kira dua kali lebih sering dan menghukum siswa kurang daripada kelas yang dibandingkan. Kedua, siswa dalam kelas secara dramatis menunjukkan tingkah laku yang kurang mengganggu.

  Ketiga, siswa dalam menjalankan program juga menghabiskan waktu yang lebih lama dalam mengerjakan tugas sekolahan mereka. Hal yang paling menyenangkan dari program ini adalah penemuan keempat, yaitu siswa yang dalam mengjalankan program token menunjukkan perbaikan yang besar dalam prestasi dan kecerdasan siswa. Hasil mereka dalam tes The California Test Of Mental Maturity dan The

  

California Reading Achievement Test, dua kali besarnya dari didapat oleh siswa-

siswa yang dibandingkan.

  Menurut ordpress.com yang diakses 28 Agustus 2012, Susanto mengembangkan program token untuk memantau siswa belajar secara mandiri yaitu membaca materi pelajaran secara mandiri tanpa diawasi oleh guru.

  Penelitian ini dilakukan untuk siswa SD. Variasi lain dalam penelitian ini adalah membiarkan siswa untuk mendapatkan token di kelas berupa stiker bergambar kartun. Token yang dikumpulkan dapat ditukarkan dengan hadiah yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Rencana ini sangat sukses ketika orang tua bersedia untuk bekerjasama. Catatan atau laporan tertulis selalu dikirim ke rumah setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  hari atau dua kali seminggu. Catatan ini menunjukkan jumlah stiker yang didapat pada awal periode, kemudian pada jumlah tertentu stiker dapat ditukar dengan hadiah yang menyenangkan dari kedua orang tua yaitu memperoleh mainan khusus atau rekreasi ke suatu tempat. Sistem token ini berhasil pada siswa SD yang semula membaca materi pelajaran ketika ada guru saja menjadi lebih mandiri, siswa membaca materi pelajaran walaupun tidak ada guru yang mendampinginya.

  Dari berbagai penelitian terbukti bahwa penghargaan yang diberikan secara berulang akan mengubah perilaku yang diharapkan menjadi kebiasaan yang baik. Penghargaan juga dapat meningkatkan kepuasan dan kesenangan. Rasa puas dan rasa senang merupakan bagian penting untuk menunjang suasana belajar yang lebih efektif khususnya untuk mengikuti pelajaran bahasa Inggris. Diharapkan dengan penggunaan program Token Economy, siswa dapat mengurangi frekuensi membolos dan meningkatkan prestasi belajar bahasa Inggris.

  Jadi peneliti disini mengambil seorang siswa yang memiliki frekuensi membolos tinggi dan mempunyai prestasi bahasa Inggris rendah untuk terlibat dalam program Token Economy. Program ini mempunyai bukti kemajuan yang dibuat, dalam jumlah token yang dapat dihitung setiap hari. Program yang dimaksud adalah program token economy untuk seorang siswa yang memiliki frekuensi membolos tinggi dan prestasi mata pelajaran Bahasa Inggris yang rendah agar terjadi perubahan perilaku rajin mengikuti dan mendapatkan prestasi yang baik dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Kegiatan yang dimaksud adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  siswa tidak membolos dalam pelajaran bahasa Inggris, mengikuti kegiatan belajar mengajar dikelas seperti membaca materi pelajaran bahasa Inggris, mengerjakan PR bahasa Inggris, mengerjakan tugas individu pelajaran bahasa Inggris, mengerjakan tugas kelompok bahasa Inggris, dan berani bertanya kepada guru mata pelajaran bahasa Inggris apabila mengalami kesulitan dan kebingungan dalam memahami maupun mengerjakan soal atau materi pelajaran bahasa Inggris.

  Siswa akan mendapatkan token yang berupa stiker bola Chelsea. Kemudian token tersebut dikumpulkan dan di akhir semester ditukarkan dengan hadiah yang diinginkan. Melalui program ini siswa tersebut diharapkan menjadi rajin mengikuti pelajaran bahasa Inggris dan mencapai nilai standar KKM 70 dalam mata pelajaran bahasa Inggris. Untuk membantu mengatasi masalah membolos di SMA N 1 Kokap tahun ajaran 2012/2013 maka peneliti akan mengadakan penelitian tentang Pengurangan Frekuensi Membolos Melalui Program Token Economy Untuk Siswa SMA N 1 Kokap Kulon Progo Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dihasilkan rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Apakah pemberian program Token Economy dapat mengurangi frekuensi membolos dari 20 kali selama satu semester menjadi tidak sama sekali?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Apakah pemberian program Token Economy dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Inggris dari nilai 60 menjadi nilai standar KKM 70? C.

   Tujuan

  Penelitian ini bertujuan : 1.

  Untuk mengetahui pemberian program Token Economy dapat mengurangi frekuensi membolos dari 20 kali selama satu semester menjadi tidak sama sekali untuk seorang siswa di SMA N 1 Kokap tahun ajaran 2012/2013.

  2. Untuk mengetahui pemberian program Token Economy dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Inggris dari nilai 60 menjadi nilai standar KKM 70 untuk seorang siswa SMA N 1 Kokap Kulon Progo Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

D. Manfaat

  Manfaat dari penelitian ini adalah : 1.

   Manfaat Teoritis

  Penelitian ini memberikan sumbangan wawasan mengenai pengurangan frekuensi membolos dan peningkatan prestasi belajar bahasa Inggris melalui program token economy.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti

  Melalui penelitian ini, peneliti mendapatkan pengalaman membantu mengurangi frekuensi membolos dan meningkatkan prestasi belajar bahasa Inggris melalui program token economy.

  b. Bagi guru BK

  Melalui penelitian ini diharapakan guru mengembangkan terapi konseling token economy untuk mengurangi frekuensi membolos dan meningkatkan prestasi belajar bahasa Inggris .

  c. Bagi siswa

  Siswa dapat mengurangi frekuensi membolos dan meningkatkan prestasi belajar bahasa Inggris melalui program token economy.

E. Batasan Istilah 1.

  Membolos adalah meninggalkan jam pelajaran bahasa Inggris selama 2 jam pertemuan tanpa sepengetahuan guru mata pelajaran bahasa Inggris.

2. Prestasi bahasa Inggris yang rendah adalah hasil belajar siswa yang nilainya 60.

  3. Seorang siswa kelas XI SMA yang mempunyai frekuensi membolos paling tinggi dalam mata pelajaran bahasa Inggris artinya membolos lebih dari 3 kali selama satu semester dan memiliki prestasi belajar bahasa Inggris rendah dengan nilai 60 yang artinya nilai yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu nilai 70 di SMA N 1 Kokap Kulon Progo tahun ajaran 2012/2013.

4. Terapi Token Economy adalah program konseling yang mempunyai

  bukti kemajuan yang dibuat, dalam jumlah token yang dapat dihitung setiap hari dengan jadwal kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang siswa yang memiliki frekuensi membolos tinggi dan prestasi mata pelajaran Bahasa Inggris yang rendah menuju perubahan perilaku yang rajin mengikuti dan mendapatkan prestasi yang baik dalam mata pelajaran Bahasa Inggris.

  Pelaksanaan program Token Economy membutuhkan waktu sekitar 6 bulan atau satu semester. Token yang diberikan berupa stiker simbol chelsia dan gambar pemain tim sepak bola chelsia. Token tersebut akan dikumpulkan diakhir bulan dan ditukarkan dengan had iah perlengkapan kostum pemain bola dari kaos kaki, deker, baju bola, dan diakhir semester mendapatkan hadiah sepatu bola.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini diuraikan tentang membolos, prestasi belajar bahasa Inggris, dan Token Economy. A. Membolos 1. Pengertian Membolos Pemaknaan membolos sangatlah bervariasi sesuai dengan sudut pandang masing- masing ahli pendidikan. Namun demikian, dapat peneliti sajikan pendapat beberapa ahli sebagai berikut : a.

  Menurut Kamus Besar Indonesia, membolos adalah melarikan diri atau meloloskan diri.

  b.

  Menurut Poerwadarminta (1984:149) dalam http.shvoong.com yang diakses 28 Agustus 2012, membolos adalah tidak masuk sekolah atau bekerja yang sebenarnya tidak libur.

  c. yang di akses Menurut Gunarsa (1981:31) dalam

  28 Agustus 2012, membolos adalah pergi meninggalkan sekolah tanpa sepengetahuan pihak sekolah .

  Dalam penelitian ini yang dimaksudkan, membolos adalah meninggalkan jam pelajaran bahasa Inggris selama 2 jam pertemuan tanpa sepengetahuan guru mata pelajaran bahasa Inggris.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Membolos

  Menurut diakses 15 Agustus 2012, Anita berpendapat bahwa faktor yang mempengaruhi siswa membolos dapat dikelompokkan menjadi 3 : a.

   Faktor personal misalnya :

  1) Menurunnya motivasi atau minat akademik siswa untuk mengikuti pelajaran.

  2) Kondisi ketinggalan pelajaran dengan membolos satu kali saja siswa akan ketinggalan materi pada hari tersebut.

  3) Kenakalan para siswa remaja mengkonsumsi narkoba dan miras.

  b. Faktor keluarga misalnya :

  1) Pola asuh orang tua dalam hal ini adalah kedisplinan anak di rumah.

  2) Partisipasi orang tua dalam pendidikan si anak karena orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya maka orang tua kurang memberikan motivasi untuk si anak dalam belajar.

  c. Faktor sekolah misalnya :

  1) Kebijakan sekolah mengenai membolos yang tidak konsisten.

  2) Interaksi yang minim antara orang tua siswa dengan sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3) Guru-guru yang kurang sportif dan kreatif dalam mengajar.

  4) Tugas-tugas dari sekolah maupun guru kurang menantang siswa.

3. Penyebab Siswa Membolos

  Menurut Pearce 2000:78 dalamiakses 15 Agustus 2012, mengemukakan tentang alasan-alasan yang menyebabkan siswa membolos sekolah, antara lain sebagai berikut: a.

  Sekolah membosankan atau sulit bagi anak.

  b.

  Sekolah tidak terorganisir dengan baik dan tidak memperhatikan masalah membolos.

  c.

  Anak tidak mendapatkan motivasi dari orang tua untuk sekolah karena orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya.

  d.

  Anak melakukan hal yang lebih menarik untuk dikerjakan seperti pekerjaan yang dibayar atau untuk menemui teman- temannya. Sedangkan menurut Gunarsa 2002:119 dalam www.membolos.com diakses 15 Agustus 2012, mengemukakan bahwa sebab siswa absen dan tidak ke sekolah dibagi dalam 2 kelompok, yaitu:

  a. Sebab dari dalam diri : 1). Pada umumnya anak tidak ke sekolah karena sakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2). Ketidakmampuan anak dalam mengikuti pelajaran di sekolah. 3). Kemampuan intelektual yang tarafnya lebih tinggi dari teman- temannya.

  4). Kekurangan motivasi belajar yang jelas mempengaruhi anak.

  b. Sebab dari luar diri :

   1). Keluarga

  a). Keadaan keluarga Keadaan keluarga tidak selalu memudahkan anak didik dalam menggunakan waktu untuk belajar sekehendak hatinya. Banyak keluarga yang masih memerlukan bantuan anak-anaknya untuk melaksanakan tugas-tugas di rumah, bahkan tidak jarang pula terlihat ada anak yang membantu orang tuanya mencari nafkah.

  b). Sikap Orang Tua Sikap orang tua yang masa bodoh terhadap sekolah, yang tentunya kurang mendorong anak untuk hadir ke sekolah.Orang tua dengan mudah memberi surat keterangan sakit ke sekolah, padahal anak membolos untuk menghindari ulangan.

  2). Sekolah

  a). Hubungan anak dengan sekolah dapat dilihat dari anak-anak lain yang menyebabkan ia tidak senang di sekolah, lalu membolos.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (1). Kemungkinan anak memiliki kelainan dengan teman- temannya yang lain seperti cacat, berkelainan.

  (2). Kemungkinan anak tidak disenangi oleh anak sekelasnya karena termasuk kelompok minoritas atau anak kesayangan gurunya.

  b). Anak tidak senang ke sekolah karena tidak senang dengan gurunya.

  (1). Guru mungkin menakutkan bagi siswa. (2). Sikap guru yang membeda-bedakan siswa atau menganakemaskan siswanya.

  (3). Guru yang tidak mau menjawab pertanyaansiswanya (4). Ada persoalan atau masalah antara anak didik dan guru.

  4. Akibat Siswa Membolos Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Ronggo mengemukakan bahwa akibat membolos dalam prestasi belajar yaitu mengakibatkan tidak naik kelas bahkan tidak lulus untuk siswa yang sering membolos, karena banyaknya membolos mengakibatkan ketinggalan pelajaran yang mempengaruhi hasil prestasi siswa yang rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Tinggi

  Prestasi belajar tinggi adalah hasil belajar siswa yang nilainya mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

b. Pengertian Prestasi Belajar Rendah

  Prestasi belajar rendah adalah hasil belajar siswa yang nilainya tidak mencapai nilai KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal).

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

  Menurut Abidin (2010:50), secara psikologis manusia memiliki berbagai macam potensi aktualitas yang turut mendukung dan mempengaruhi peristiwa belajar siswa. Potensi yang dimaksud antara lain : a.

   Intelegensi

Dokumen yang terkait

Pengurangan frekuensi membolos melalui program Token Economy untuk siswa SMA N 1 Kokap Kulon Progo Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013.

1 4 103

Peningkatan prestasi belajar IPA untuk materi daur hidup hewan melalui pendekatan kontekstual siswa kelas IV SD Muhammadiyah Demangrejo, Kulon Progo tahun pelajaran 2011/2012.

0 9 131

Dyatmico Pambudi 21100113130069 2017 Geologi Dan Mineralisasi Logam Daerah Sangon Kokap Kulon Progo Yogyakarta

2 12 14

Identifikasi permasalahan perilaku swamedikasi penyakit asma oleh ibu-ibu di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo tahun 2007 - USD Repository

0 0 127

Tingkat kebiasaan belajar siswa dalam pelajaran ekonomi para siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 0 86

Deskripsi tingkat kemampuan mengelola konflik interpersonal siswa kelas X SMK Negeri 1 Panjatan Kulon Progo tahun pelajaran 2008/2009 dan penyusunan modul bimbingan yang sesuai - USD Repository

0 3 158

Peningkatan keterampilan berdiskusi menggunakan model kooperatif teknik mencari pasangan pada siswa kelas X3 SMA Negeri 1 Sentolo Kulon Progo tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 173

Pengaruh penggunaan media pembelajaran geogebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 - USD Repository

0 2 270

Penggunaan program geogebra dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa kelas VIII E SMP N 1 Nanggulan Kulon Progo pokok bahasan grafik garis lurus pada pembelajaran remedial - USD Repository

0 0 204

Pengaruh cara belajar terhadap prestasi belajar siswa dalam pelajaran matematika pada pokok bahasan segitiga siswa kelas VII SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 - USD Repository

0 0 140