Tingkat kebiasaan belajar siswa dalam pelajaran ekonomi para siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository
TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI PARA SISWA KELAS XI PROGRAM IPS SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh: Amandus Tena Labaketoy NIM : 031114016 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI PARA SISWA KELAS XI PROGRAM IPS SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh: Amandus Tena Labaketoy NIM : 031114016 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO:Orang yang setia dengan kesabaran dan sikap disiplin dalam bekerja
akan memperoleh keberhasilan dalam hidupnya.
Orang yang mengabaikan pentingnya disiplin dan semangat kerja keras
dalam hidupnya akan memperoleh kegagalan.
(Penulis)
PERSEMBAHAN: Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orangtuaku tercinta
Yulius Doni dan Maria Sinai serta abangku tercinta Gregorius Kia Labaketoy
ABSTRAK
TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN
EKONOMI PARA SISWA KELAS XI PROGRAM IPS
SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2007/2008
Amandus Tena Labaketoy Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Populasi penelitian ini adalah populasi terbatas, yaitu seluruh siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang berjumlah 88 siswa (putera = 51 dan puteri = 37).
Masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa putera dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? (2) Bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa puteri dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program
IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? (3) Apakah ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan siswa puteri dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008?
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam pelajaran Ekonomi dengan jumlah pernyataan sebanyak 70 item. Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan masalah penelitian, variabel penelitian, kajian teoritis dan mengenai semua unsur kebiasaan belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi.
Hasil penelitian ini adalah (1) Jumlah siswa putera yang memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi dalam pelajaran ekonomi lebih banyak (60,78%) daripada jumlah siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah (39,22%). (2) Jumlah siswa puteri yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah dalam pelajaran ekonomi lebih banyak (56,76%) daripada jumlah siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi (43,24%). (3) Uji hipotesis membuktikan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan puteri kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam pelajaran ekonomi tahun ajaran 2007/2008.
ABSTRACT
THE STUDY HABIT LEVEL ON ECONOMIC SUBJECT OF THE
STUDENTS IN GRADE XI OF SOCIAL SCIENCE PROGRAM
IN BOPKRI 1 SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA
IN 2007/2008.
Amandus Tena Labaketoy Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
This research was a descriptive research using survey method. The population of this research was limited population, they were all of the students both boys and girls in grade XI of Social Science program in BOPKRI 1 Senior High School Yogyakarta, that consisted of 88 students (boys = 51 and girls = 37).
The problems of this research were: (1) How is the study habit level of boys student in Economic subject of the students in grade XI of Social Science program in BOPKRI 1 Senior High School Yogyakarta in 2007/2008? (2) How is the study habit level of girls student in Economic subject of the students in grade XI of Social Science program in BOPKRI 1 Senior High School Yogyakarta in 2007/2008? (3) Is there any difference in the study habit level among boys and girls in Economic subject of the students in grade XI of Social Science program in BOPKRI I Senior High School Yogyakarta in 2007/2008?
The instrument in this research was questionnaire about the study habit level of students in Economic subject which consisted of 70 statements. The instrument in this research was based on the problems of research, the variable of research, theoretical review, and all about element of study habit in Economic subject.
The results of this research were (1) The total of male student who had high level of study habit in Economic subject (60,78%) was more than the amount of students who had low level of study habit in Economic subject (39,22%). (2) The total of female students who had high level of study habit in Economic subject (43,24%) was less than the amount of student who had less study habit level in Economic subject (56,76%). (3) The hypothesis test showed that there was no difference study habit level among boys and girls in Economic subject of the students in grade XI of Social Science program in BOPKRI 1 Senior High School Yogyakarta in 2007/2008.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dibuat untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di bidang Bimbingan dan Konseling. Penulis menyadari bahwa penyusunan dan penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Wens Tanlain, M.Pd., Dosen Pembimbing yang dengan tulus memberikan tuntunan, petunjuk, bimbingan dan perhatian hingga penyelesaian skripsi ini.
2. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyetujui dan memberikan ijin melakukan penelitian ini.
3. SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang penuh keterbukaan menerima penulis untuk melakukan penelitian.
4. BAPEDA Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Dinas Perizinan Pemerintah Kota Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.
5. Bapak Drs. Edi Krusmanto, Koordinator Bimbingan dan Konseling kelas
XI SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah memberikan jadwal bimbingan pengumpulan data.
6. Segenap dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah dan pernah mendidik penulis selama kuliah serta ilmu yang telah diberikan kepada penulis, yaitu: Ibu Retha, Pak Fajar, Pak Wens, Pak Sinurat, Pak Adi, Pak Tatung, Ibu Retno, Ibu Maslichah, Pak Puji, Pak Medi, Pak Masidjo, Pater Sigit, Ibu Setyandari, Pak Gendon, Dokter Lusi, Pak Pranowo, Pak Bambang, Ibu Amitya, Pak Wahana, Ibu Nina, Pater Sudiarja, Pak Pratik, Suster Milburga, Pak Chosa dan Pak Samana.
7. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar.
8. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah meminjamkan buku.
9. Orangtuaku tercinta bapak Yulius Doni dan ibu Maria Sinai atas doa, dukungan, perhatian dan biaya yang telah diberikan kepada penulis serta abangku Gregorius Kia Labaketoy yang telah banyak memberikan pengarahan dan dukungan kepada penulis.
10. Ene’ Laki, Ene’ Bini dan seluruh adik sepupuku di Simpang Agal, Mandor, Kalimantan Barat: Sisko, Kosmas, Aan, Piok, Wewen, Ria, Eta, Ema, Ari, Indri, Figo dan Aldi.
11. Keluarga di Tagawiti, Lembata, NTT: Ene’ Janggut, Ene’ Panjang (alm) dan bibi Shinta, terima kasih atas doanya.
12. Pacarku tercinta Elshinta Tresye Ketty Sambenthiro atas semangat, doa, pikiran-pikiran dan perhatian yang diberikan kepada penulis.
Kehadiranmu selalu membuatku bersemangat dalam menulis skripsi ini.
13. Teman-teman angkatan 2003. Kelas B: Gugun, Juna, Berthus, Magna, Bayu, Bismo, Agung, mba Surmi, Litha, Pipiet, Dian, Tutus, Wulan, Sonya, Arie, Iin, Wicha, Rosa, Bertha dan Erna. Kelas A: Putri, Sr. Eme, Sr. Gaudent, Ida, Heny dan Andang.
14. Teman-teman kelompok latihan senam pernapasan Daya Sejati: Marsel, Selawit, Yustinus (Jupentus), Ali (Konco), Elson, Pak Sulis, Pak Pras dan Pak Hapsoro.
15. Para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 atas kontribusinya dalam pengisian kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Terima kasih.
Yogyakarta, 12 Mei 2008 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................. v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................. vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................
1 B. Rumusan Masalah .........................................................................
3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................
4 1. Tujuan Penelitian ....................................................................
4 2. Manfaat Penelitian ..................................................................
4 D. Batasan Istilah dan Variabel ..........................................................
5
2. Batasan Variabel .....................................................................
13 C. Mata Pelajaran Ekonomi SMA .....................................................
17 b. Sumber bahan masyarakat .................................................
17 a. Sumber bahan tertulis ........................................................
17 4. Sumber Bahan .........................................................................
17 c. Latihan siswa di luar kelas ................................................
16 b. Latihan siswa di dalam kelas .............................................
16 a. Kegiatan guru dan siswa di dalam kelas ...........................
15 3. Kegiatan Guru dan Siswa ........................................................
14 2. Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi .............................................
14 1. Fungsi Mata Pelajaran Ekonomi .............................................
13 3. Struktur Kurikulum SMA Kelas XI Program IPS ..................
5 E. Hipotesis Penelitian .......................................................................
12 2. Kurikulum Wajib Siswa SMA ................................................
12 1. Pengertian Kurikulum Siswa ..................................................
10 B. Kurikulum SMA ...........................................................................
9 4. Tujuan Pendidikan ..................................................................
8 3. Fungsi Pendidikan Sekolah .....................................................
6 2. Kegiatan Pendidikan Siswa .....................................................
6 1. Pengertian Pendidikan SMA ...................................................
6 A. Pendidikan SMA ...........................................................................
5 BAB II. KAJIAN TEORITIS .......................................................................
18
6. Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar ...........................
19 a. Kegiatan bimbingan belajar ..............................................
19 b. Kegiatan konseling belajar .........................................
20
c. Siswa dilatih menggunakan cara belajar dengan metode SQ3R ....................................................................
21 d. Siswa dilatih mengkaji bahan dari sumber masyarakat ....
23 D. Jenis Kelamin dan Tingkat Kebiasaan Belajar ..............................
24 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................
26 A. Jenis Penelitian ..............................................................................
26 B. Alat Pengumpul Data ....................................................................
26 1. Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa ..........................
26 a. Item-item kuesioner ..........................................................
26 b. Skoring ..............................................................................
27 c. Kategori .............................................................................
27 2. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner .......................................
28 a. Validitas kuesioner ............................................................
28 b. Reliabilitas kuesioner ........................................................
29 C. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................
30 D. Pengumpulan Data ........................................................................
30 1. Tahap Persiapan ......................................................................
30 2. Tahap Pelaksanaan ..................................................................
31 E. Teknik Analisis Data .....................................................................
32
2. Perhitungan Koefisien Validitas .............................................
33 3. Mean ........................................................................................
33 4. Chi-Kuadrat .............................................................................
34 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................
35 A. Hasil Penelitian .............................................................................
35 B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................
39 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
43 A. Kesimpulan ...................................................................................
43 1. Masalah Penelitian ..................................................................
43 2. Hasil Penelitian .......................................................................
43 B. Saran ..............................................................................................
44 1. Program Bimbingan Belajar ....................................................
44 2. Program Konseling Belajar .....................................................
45 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
46 LAMPIRAN ...................................................................................................
48
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI Program IPS ...........
14 Tabel 2. Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 .....................................
27 Tabel 3. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ........
29 Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Korelasi Alat Ukur ...............................
29 Tabel 5. Tingkat Kebiasaan Belajar Para Siswa Putera dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ........
36 Tabel 6. Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa Puteri dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ........
37 Tabel 7. Tingkat Kebiasaan Belajar Para Siswa Kelas XI Program
IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam Pelajaran Ekonomi Tahun Ajaran 2007/2008 ........................................................
38 Tabel 8. Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas Penelitian Kusioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS
SMA BOPKRI 1Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 .........
57 Tabel 9. Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ........
59
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa .................
48 Lampiran 2. Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas Penelitian Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ...............................................
57 Lampiran 3. Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Penelitian Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 .......................................................................
62 Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta .....................................................................
63 Lampiran 5. Surat Ijin penelitian dari BAPEDA Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta .........................................
64 Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian dari Dinas Perizinan Pemerintah Kota Yogyakarta ............................................................
65 Lampiran 7. Surat Keterangan telah melakukan Uji Penelitian .........
66
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan di segala bidang yang dirasakan belakangan ini telah
membawa perubahan yang cukup berarti dalam berbagai aspek kehidupan manusia termasuk aspek ekonomi. Hal ini terjadi sebagai akibat dari tuntutan era globalisasi. Berkaitan dengan hal tersebut maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan memiliki integritas diri serta siap menghadapi tugas- tugas baru.
Peningkatan sumber daya manusia dapat diupayakan lewat pendidikan formal yang dimulai sejak Sekolah Dasar. Ada beberapa mata pelajaran berkaitan dengan bidang ilmu yang dipelajari siswa sejak Sekolah Dasar. Salah satu bidang mata pelajaran yang dipelajari siswa adalah Ilmu Pengetahuan Sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial bersifat umum, yaitu perpaduan dari mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi dan sosiologi. Di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas mata pelajaran IPS bukan lagi perpaduan dari beberapa mata pelajaran, melainkan sudah menjadi mata pelajaran yang berdiri secara otonom.
Sebagian besar aktivitas siswa di sekolah adalah mempelajari bahan mata pelajaran. Siswa melakukan aktivitas belajar dengan maksud untuk memperoleh perubahan dalam pemahaman dan memperoleh pengertian-pengertian baru melalui pengalaman-pengalaman atau latihan-latihan yang ia lakukan.
Pengalaman-pengalaman atau latihan-latihan yang dilakukan siswa secara berulang kali akan membentuk suatu kebiasaan dalam belajar siswa. Kebiasaan belajar tersebut dibuat siswa dengan maksud untuk memahami isi dari materi pelajaran.
Siswa mempelajari mata pelajaran IPS sejak ia berada di Sekolah Dasar. Tiap-tiap siswa memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam mempelajari mata pelajaran tersebut. Ada siswa yang menghafal tanggal dan tahun kejadian- kejadian bersejarah, membaca buku pelajaran/buku paket, melihat kembali catatan-catatan yang dibuat, membuat catatan-catatan, dan meringkas materi pelajaran. Tiap-tiap siswa memiliki kebiasaan mempelajari setiap mata pelajaran. Kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran IPS dilakukan siswa melalui kegiatan yang dilakukan di dalam kelas maupun kegiatan yang dilakukan di luar kelas.
Kegiatan yang dilakukan siswa di dalam kelas di antaranya adalah mengerjakan setiap tugas individu/kelompok yang diberikan oleh guru. Kegiatan yang biasa dilakukan siswa di luar kelas di antaranya adalah mempelajari ulang materi pelajaran, meringkas materi pelajaran, mencari dan mempelajari bahan dari sumber-sumber lain mengenai materi pelajaran, mengerjakan pekerjaan rumah, atau membaca berita media cetak.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajar siswa menunjuk pada kegiatan siswa yang teratur dan tetap dilakukan dalam mempelajari materi bahan pelajaran. Sedangkan kebiasaan siswa mempelajari mata pelajaran IPS ditunjukkan dengan kegiatan siswa mempelajari secara teratur dan tetap materi pelajaran IPS, baik yang diberikan oleh guru maupun yang diperoleh dari sumber-sumber lain. Pada umumnya kebiasaan belajar siswa berkorelasi dengan hasil akademik siswa. Hal ini diungkapkan Sorenson bahwa “.....students with better habits should obtain better marks than those who have not such good study practices” (Sorenson, 1954 : 54).
Salah satu unsur kegiatan siswa dalam kurikulum sekolah adalah pengembangan diri siswa. Kegiatan bimbingan dan konseling untuk siswa termasuk dalam pengembangan diri siswa yang dilakukan siswa bersama guru dengan maksud agar siswa dapat berkembang sesuai bakatnya. Salah satu kegiatan bimbingan dan konseling adalah kegiatan bimbingan belajar dan konseling belajar. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar baik terus mengembangkannya melalui kegiatan bimbingan belajar yang dilaksanakan secara klasikal oleh guru pembimbing bersama siswa di dalam kelas. Sedangkan siswa yang memiliki kebiasaan belajar belum baik meningkatkannya melalui kegiatan konseling belajar yang dilakukan siswa bersama guru pembimbing.
Penelitian ini berpusat pada mata pelajaran IPS, khususnya mata pelajaran ekonomi dengan permasalahan utama bagaimanakah kebiasaan belajar para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 dalam mata pelajaran ekonomi?
B. Rumusan Masalah
Masalah utama di atas dijabarkan secara rinci sebagai masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa putera dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008?
2. Bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa puteri dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008?
3. Apakah ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan siswa puteri dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai tingkat kebiasaan belajar siswa dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru pembimbing dalam mengembangkan program bimbingan dan konseling, khususnya program bimbingan dan konseling bagi siswa.
D. Batasan Istilah dan Variabel 1. Batasan Istilah
Kebiasaan belajar adalah kegiatan yang secara teratur dan tetap dalam melakukan latihan.
2. Batasan Variabel
a. Tingkat kebiasaan belajar siswa dalam pelajaran ekonomi adalah kecenderungan kegiatan-kegiatan siswa secara teratur dan tetap dalam mempelajari bahan mata pelajaran ekonomi meliputi kegiatan siswa dalam mengerjakan setiap tugas individu/kelompok yang diberikan oleh guru, mempelajari ulang materi pelajaran, meringkas materi pelajaran, mencari dan mempelajari bahan dari sumber-sumber lain yang berkaitan dengan materi, mengerjakan pekerjaan rumah, atau membaca berita media cetak seperti yang diukur dengan Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dan ditunjuk dengan skor-skor yang diperoleh siswa. Ada dua kategori yaitu rendah dan tinggi.
b. Jenis kelamin siswa adalah identitas diri laki-laki atau perempuan. Ada dua kelompok yaitu kelompok laki-laki dan kelompok perempuan.
E. Hipotesis Penelitian
Ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan puteri kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam pelajaran ekonomi tahun ajaran 2007/2008.
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Pendidikan SMA 1. Pengertian Pendidikan SMA Pendidikan merupakan bantuan yang diberikan orang yang sudah
dewasa kepada orang yang belum dewasa dengan maksud supaya orang yang belum dewasa menjadi dewasa. Menurut Langeveld “pendidikan meliputi semua unsur yang turut mempunyai peranan dalam pemberian bantuan pada perkembangan manusia itu menjadi orang dewasa dalam arti seluas-luasnya” (Langeveld, 1972 : 53).
“Pendidikan berlangsung dalam pergaulan, yakni dalam pergaulan antara orang dewasa dengan anak-anak” (Langeveld, 1972 : 59). Anak-anak tumbuh dan berkembang pertama kali dalam lingkungan keluarga. Ayah dan ibu merupakan sosok orang dewasa dalam sebuah keluarga. Pendidikan itu sendiri bermula dari lingkungan keluarga. Dalam lingkungan keluarga anak diajar, dibimbing dan dilatih oleh ayahnya atau ibunya agar dapat menjadi pribadi yang dewasa. Kegiatan ini berlangsung dalam kehidupan anak sehari- hari ketika ia mengalami kesulitan-kesulitan tertentu yang dihadapi dalam hidupnya.
Pendidikan juga berlangsung dalam lingkungan masyarakat. Ketika tiba saatnya tiap-tiap anak akan berinteraksi dengan pribadi-pribadi di luar lingkungan keluarganya. Dalam lingkungan masyarakat terjadi proses sosialisasi antar pribadi yang satu dengan pribadi yang lain. Dalam proses tersebut tiap-tiap anak diajar, dibimbing dan dilatih oleh orang dewasa dalam melakukan tindakan-tindakan menurut norma-norma yang berlaku di masyarakat, antara lain norma-norma dalam agama, etika dalam pergaulan, etika dalam berbicara atau sopan santun, tanggung jawab, dan lain sebagainya. Kegiatan ini digunakan oleh anak untuk mengubah diri lambat laun menjadi pribadi dewasa. Hal ini berlangsung dalam kehidupan anak sehari-hari.
Kegiatan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat di atas bersifat informal, karena tidak dilakukan secara terencana dan terjadwal. Hal itu terjadi secara sadar atau tidak sadar dalam interaksi antara pribadi yang sudah dewasa dengan pribadi yang belum dewasa dalam kehidupan sehari-hari. Orangtua tidak selamanya mampu dalam mendidik anak menjadi pribadi yang dewasa. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh orangtua. Oleh karena itu orangtua mengirim anaknya ke pendidikan formal untuk mendapatkan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan yang dilakukan secara terencana dan terjadwal demi perkembangan pribadi anaknya menjadi pribadi dewasa.
Kegiatan pendidikan formal dilakukan tiap-tiap anak dalam lingkungan pendidikan sekolah. Dalam lingkungan pendidikan formal di sekolah tiap-tiap anak mendapatkan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan dari guru secara terencana dan terjadwal.
Pengalaman pendidikan formal tersebut diperoleh tiap-tiap anak mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Guru dan siswa bersama-sama melakukan kegiatan pendidikan tersebut terutama mengolah bahan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan demi tercapainya tujuan pendidikan tertentu.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1, menegaskan bahwa pendidikan adalah:
“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 5). Hal ini menjadi pegangan bagi guru dan siswa untuk melaksanakan kegiatan pendidikan secara terencana, teratur demi perkembangan diri siswa yaitu siswa memperoleh kemampuan-kemampuan yang diperlukan diri untuk hidup.
2. Kegiatan Pendidikan Siswa
Dalam pendidikan berlangsung serangkaian proses kegiatan yang diprogramkan secara terencana dan terjadwal dengan baik. Kegiatan tersebut meliputi pengajaran, pembimbingan dan pelatihan. Kegiatan ini dirancang dan diprogramkan untuk mencapai perkembangan kedewasaan tiap-tiap siswa. Masing-masing kegiatan ini dilaksanakan tiap-tiap siswa bersama guru mata pelajaran, guru pembimbing dan guru pelatih dalam mengolah bahan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan. Dalam mata pelajaran ekonomi tiap-tiap siswa diajar, dibimbing dan dilatih untuk memahami dan mencapai tujuan mata pelajaran ekonomi.
Interaksi antara guru dan siswa terjadi melalui kegiatan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan ini. Tujuan kegiatan ini adalah agar tiap-tiap siswa dapat berkembang memperoleh kemampuan baru sesuai bakat masing- masing.
Dengan demikian kegiatan pendidikan siswa adalah serangkaian proses meliputi kegiatan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan yang terprogram secara terencana dan terjadwal yang dilakukan oleh guru bersama siswa dalam mengolah bahan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan agar tiap siswa dapat menjadi manusia dewasa yang memiliki sejumlah kemampuan dan keterampilan yang diperlukan siswa dalam hidup sehari-hari.
3. Fungsi Pendidikan Sekolah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, menegaskan bahwa fungsi pendidikan adalah “mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.....” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 8). Hal ini berarti bahwa pendidikan merupakan proses pembentukan kepribadian tiap- tiap siswa untuk bertanggung jawab terhadap diri, masyarakat dan negara dan siswa dapat menjalani hidupnya sesuai martabat manusia serta menampilkan perilaku cerdas.
Pendidikan dapat menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri tiap- tiap siswa. Perubahan itu nampak pada diri tiap-tiap siswa dalam bentuk pikiran atau pandangan, perasaan dan tindakan atau perbuatan yang dilakukan tiap-tiap siswa. Dengan kata lain pendidikan menghasilkan perubahan pada diri tiap-tiap siswa menyangkut aspek kognitifnya, aspek afektifnya dan aspek psikomotorik serta konatif. Perubahan-perubahan ini diharapkan dapat dialami tiap-tiap siswa sesuai dengan potensi dan bakat masing-masing, dan dengan demikian dapat menjadi manusia yang berguna bagi diri, masyarakat dan negara.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan sekolah adalah memperlancar proses pembentukan tiap-tiap siswa menjadi pribadi-pribadi dewasa yang berguna dan bertanggung jawab terhadap diri, masyarakat dan negara yang nampak pada pikiran, perasaan dan tindakan- tindakan atau perbuatan-perbuatan yang dilakukan.
4. Tujuan Pendidikan
Pendidikan pada dasarnya bertujuan membantu tiap-tiap siswa menjadi pribadi dewasa dan bertanggung jawab sehingga ia dapat mengatur hidupnya sendiri. Hal ini senada dengan ungkapan Langeveld bahwa “pendidikan hendaknya ditujukan untuk membantu anak didik, agar ia sanggup menentukan diri sendiri dalam tata kesusilaan, yang membolehkan tanggung jawab kepada manusia itu” (Langeveld, 1972 : 76).
Tujuan pendidikan di Indonesia dapat dipahami melalui rumusan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 3 Undang-Undang tersebut menegaskan:
“.....berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 8). Tujuan pendidikan nasional ini menjadi acuan dalam merumuskan tujuan pendidikan di tiap-tiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Sekolah
Menengah Atas merupakan lanjutan dari pendidikan dasar. Masing-masing jenis dan jenjang pendidikan memiliki tujuan. Tujuan pendidikan Sekolah Menengah Atas tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi tiap-tiap siswa agar dapat menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab. Dengan demikian pendidikan di Sekolah Menengah Atas bertujuan mengembangkan potensi tiap-tiap siswa melalui kegiatan pendidikan siswa agar tiap siswa dapat berkembang menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab terhadap diri, masyarakat dan negara.
Tujuan pendidikan ini harus dilaksanakan oleh masing-masing tingkat dan jenis pendidikan agar tiap-tiap siswa dapat berkembang menjadi manusia dewasa sesuai dengan bakatnya masing-masing. Tujuan pendidikan ini terintegrasi dalam pengalaman kegiatan pendidikan siswa, meliputi kegiatan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan yang terjadi dalam interaksi guru dan siswa dalam mengolah bahan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan.
Tiap-tiap siswa memiliki kebiasaan yang berbeda-beda dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut.
B. Kurikulum SMA 1. Pengertian Kurikulum Siswa
Kurikulum merupakan sejumlah pengalaman yang harus dilalui siswa pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Menurut Alberty kurikulum adalah “all of the activities that are provided for the students by the school” (Nasution, 1982 : 11). Pengalaman siswa itu dirancang dalam kurikulum pedoman sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003, Pasal 2, bahwa kurikulum merupakan:
“Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 7). Pengalaman tersebut dialami tiap-tiap siswa mulai tingkat pertama hingga tingkat terakhir. Pada jenjang pendidikan SMA pengalaman tersebut dimulai pada tingkat pertama dan berakhir pada tingkat ketiga. Pengalaman tersebut diperoleh melalui kegiatan-kegiatan pendidikan meliputi pengajaran, pembimbingan dan pelatihan serta latihan-latihan yang dilakukan tiap-tiap siswa di dalam kelas maupun di luar kelas.
Dari pengertian kurikulum di atas dapat disimpulkan bahwa (1) kurikulum adalah sejumlah kegiatan yang direncanakan tiap-tiap sekolah mulai dari kelas yang paling rendah hingga kelas yang paling atas dalam bentuk sejumlah mata pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
(2) Kurikulum adalah kegiatan yang dilakukan tiap-tiap siswa dalam mengolah sejumlah mata pelajaran dan menghasilkan pengalaman pendidikan tertentu.
2. Kurikulum Wajib Siswa SMA
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 37, menegaskan bahwa kurikulum yang wajib ditempuh pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu sebagai berikut:
a. Pendidikan Agama
b. Pendidikan Kewarganegaraan
c. Bahasa
d. Matematika
e. Ilmu Pengetahuan Alam
f. Ilmu Pengetahuan Sosial
g. Seni dan Budaya
h. Pendidikan Jasmani dan Olahraga i. Keterampilan/Kejuruan; dan j. Muatan Lokal (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 26).
3. Struktur Kurikulum SMA Kelas XI Program IPS
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar Isi menyebutkan bahwa “struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran”. Struktur kurikulum SMA Kelas XI Program IPS menurut lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut: Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI program IPS Alokasi Waktu
Kelas XI Komponen Smt 1 Smt 2
2
10. Seni Budaya
2
2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
9. Sosiologi 3
13. Keterampilan/Bahasa Asing
2
2 B. Muatan Lokal
2
2 C. Pengembangan Diri 2*) 2*) Jumlah 39
39 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Mata pelajaran ekonomi termasuk mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh setiap siswa kelas XI program IPS. Mata pelajaran ekonomi kelas XI program IPS dialokasikan empat jam pertemuan dalam setiap semester.
Mata pelajaran ekonomi merupakan bagian dari kurikulum dan harus dipelajari tiap siswa kelas XI program IPS. Menurut Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah, fungsi mata pelajaran ekonomi adalah: “mengembangkan kemampuan siswa untuk berekonomi, dengan cara
3
4
A. Mata Pelajaran
4
1. Pendidikan Agama
2
2
2. Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
3. Bahasa Indonesia
4
4. Bahasa Inggris
8. Ekonomi 4
4
4
5. Matematika 4
4
6. Sejarah 3
3
7. Geografi 3
3
C. Mata Pelajaran Ekonomi SMA 1. Fungsi Mata Pelajaran Ekonomi
mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori serta berlatih dalam memecahkan masalah ekonomi yang terjadi di lingkungan masyarakat” (www.bsnp.co.id).
Melalui mata pelajaran ekonomi tiap-tiap siswa disiapkan untuk mampu berekonomi, mengenal dan memahami peristiwa-peristiwa ekonomi serta dilatih memecahkan persoalan ekonomi yang ada di masyarakat. Dengan demikian mata pelajaran ekonomi berfungsi menyiapkan tiap-tiap siswa menjadi warga negara yang mampu berekonomi dan mengenal peristiwa-peristiwa ekonomi serta mampu memecahkan persoalan ekonomi yang dihadapi diri, masyarakat dan negara.
2. Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi
Setiap mata pelajaran yang diberikan kepada siswa pada dasarnya bertujuan membekali tiap-tiap siswa berbagai pengetahuan agar dapat digunakan dalam menghadapi dan memecahkan berbagai persoalan menyangkut diri, masyarakat dan negara dengan baik dan bijaksana. Tujuan mata pelajaran ekonomi menurut Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah adalah: a. Membekali siswa sejumlah konsep ekonomi untuk mengetahui dan mengerti peristiwa dan masalah ekonomi dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan setingkat individu/rumah tangga, masyarakat dan negara.
b. Membekali siswa sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi pada jenjang selanjutnya.
c. Membekali siswa nilai-nilai serta etika ekonomi dan memiliki jiwa wirausaha.
d. Meningkatkan kemampuan berkompetensi dan bekerjasama dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional
Tujuan ini harus dikuasi tiap-tiap siswa dan diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat memberikan sumbangan yang berguna bagi diri, masyarakat dan negara. Guru mata pelajaran membantu tiap-tiap siswa dalam mencapai tujuan tersebut melalui latihan-latihan, kegiatan-kegiatan atau melalui latihan pemecahan masalah yang tugaskan guru kepada siswa.
3. Kegiatan Guru dan Siswa
Peranan guru dan siswa di dalam kelas sangat penting dalam mencapai tujuan dari setiap mata pelajaran termasuk mata pelajaran ekonomi.
Guru dan siswa bersama-sama mengolah bahan pelajaran agar fungsi dan tujuan tersebut di atas dapat dicapai dengan baik. Tugas seorang guru dan siswa dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa.
a. Kegiatan guru dan siswa di dalam kelas
Kegiatan guru di dalam kelas adalah menyampaikan dan menjelaskan bahan materi mata pelajaran serta memberikan tuntunan kepada tiap siswa dalam mencapai tujuan mata pelajaran tersebut. Tiap- tiap siswa harus dibantu untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu cara di antaranya adalah membantu siswa dengan menjelaskan kembali materi bahan mata pelajaran kepada tiap-tiap siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan mata pelajaran.
Kegiatan tiap-tiap siswa di dalam kelas adalah mendengarkan setiap penjelasan bahan materi mata pelajaran yang diberikan oleh guru, mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru, mengikuti petunjuk guru serta menggunakannya dalam berbagai latihan dalam rangka memahami materi bahan mata pelajaran. Latihan-latihan ini akan membentuk kebiasaan siswa di dalam belajar mata pelajaran ekonomi.
b. Latihan siswa di dalam kelas
Latihan-latihan yang biasa dilakukan tiap siswa di dalam kelas di antaranya adalah latihan pemecahan masalah atau studi kasus yang ditugaskan oleh guru mata pelajaran dalam bentuk tugas individual atau kelompok. Dalam melakukan latihan tersebut siswa didampingi oleh guru mata pelajaran. Latihan ini dilakukan siswa untuk memahami materi bahan mata pelajaran.
c. Latihan siswa di luar kelas
Tiap-tiap siswa diharapkan dapat memahami bahan materi mata pelajaran ekonomi dengan baik dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Di luar kelas tiap siswa berlatih memahami materi bahan mata pelajaran ekonomi melalui kegiatan latihan, misalnya latihan berwirausaha, menabung, atau berlatih hidup hemat. Latihan ini juga dilakukan siswa untuk memahami materi bahan mata pelajaran.
4. Sumber Bahan a. Sumber bahan tertulis
Sumber bahan tertulis yang digunakan tiap siswa dalam mempelajari mata pelajaran ekonomi yaitu dapat berupa buku teks atau buku paket, modul, catatan-catatan pribadi, atau dapat juga dari media cetak. Tiap-tiap bahan kemudian dikaji dan dipelajari tiap siswa untuk memperoleh pemahaman materi bahan mata pelajaran. Kegiatan ini dilakukan siswa di dalam kelas maupun di luar kelas. Tiap-tiap siswa memiliki cara yang berbeda-beda dalam menggunakan sumber bahan tersebut dalam kegiatan belajar yang dilakukan tiap siswa. Cara-cara belajar yang dilakukan siswa berulang kali akan membentuk kebiasaan belajar dalam diri tiap-tiap siswa.
b. Sumber bahan masyarakat
Sumber bahan masyarakat diperoleh tiap siswa melalui kegiatan observasi yang dilakukan siswa terhadap sejumlah peristiwa dan pengalaman yang terjadi dalam kehidupan siswa sehari-hari. Sumber bahan masyarakat yaitu dapat berupa barang, manusia, pasar atau pun pelaku pasar. Bahan yang diperoleh kemudian dikaji dan dipelajari oleh siswa sehingga diharapkan dapat membantunya dalam memahami materi bahan mata pelajaran.
5. Kegiatan Siswa Mempelajari Mata Pelajaran Ekonomi
Kegiatan siswa mempelajari mata pelajaran ekonomi di lakukan siswa di dalam kelas dan di luar kelas. Kegiatan tersebut dilakukan tiap siswa secara mandiri baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan menggunakan sumber bahan yang diperoleh. Tiap-tiap siswa memiliki cara atau kebiasaan yang berbeda-beda dalam mempelajari mata pelajaran ekonomi. Hal ini dilakukan tiap-tiap siswa untuk menguasai bahan mata pelajaran tersebut. Sorenson menyebutkan ada tujuh cara belajar yang dapat membantu siswa dalam memahami bahan mata pelajaran. Ketujuh hal tersebut menurut Sorenson yaitu sebagai berikut: a. Read and study with the primary intention of understanding the material.
b. Try to single out the ideas and principles being presented;