Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

BAB XII
ASPEK KELEMBAGAAN
KABUPATEN BARRU
12.1 Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya
Beberapa kebijakan yang merupakan landasan hukum dalam
pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan RPI2JM
Kabupaten Barru, antara lain :
A. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
B. PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
C. PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Daerah;
D. PP No. 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014;
E. Perpres No. 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010-2025;
F. Inpres No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam
Pembangunan Nasional
G. Permen PU No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan

Minimum;
H. Permendagri No. 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penataan Organisasi Perangkat Daerah;
I. Permendagri No. 57 Tahun 2010 tentang Pedoman Estandar
pelayanan Perkotaan;
J. Kepmen PAN No. 75 Tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan
Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka
Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil

FINAL REPORT

XII-1

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

12.2 Kondisi Kelembagaan Organisasi
12.2.1 Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya
Kapasitas dan kewenangan instansi yang mendukung Rencana
Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) PU Bidang Cipta

Karya, menjadi sangat penting karena besarnya tanggung jawab
yang harus dipikul dalam menjalankan roda pengelolaan yang
biasanya tidak sederhana bahkan cenderung cukup rumit.
Kondisi Kelembagaan pemerintahan Kabupaten Barru, saat ini
memperlihatkan beberapa kendala dalam mendukung program
pembangunann bidang ke Cipta Karyaan Kabupaten Barru, antara
lain :
A. Organisasi belum sesuai dengan kapasitas kewenangan yang
dibutuhkan;
B. Dukungan peraturan belum memadai;
C. Koordinasi antar SKPD yang membidangi Keciptakaryaan yang
belum padu;
D. Terbatasnya sumberdaya manusia yang dimiliki; dan
E. Manajemen pelayanan masih perlu ditingkatkan.
Permasalahan yang sering dihadapi Dinas PU/Bid. Cipta Karya
antara lain masih terbatasnya tingkat pendidikan, pengetahuan
dan ketrampilan dari aparatur/sumber daya manusia (SDM) yang
menangani/mengelola berbagai bidang di berbagai Dinas/Badan
dan Kantor di Kabupaten Barru. Peningkatan pendidikan formal
para aparatur, kursus singkat, pelatihan dll masih sangat

dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas
(capacity building) sehingga kualitas SDM semakin tahun semakin
meningkat. Selain masih terbatasnya SDM bidang tertentu dan
penempatan tenaga kerja yang sesuai keahlian. Prasrana dan
sarana kerja juga masih terbatas seperti: ruang kerja, perangkat
komputer, perangkat survey, kendaraan operasional dll sehingga
belum

FINAL REPORT

optimal

dalam

pelaksanaan

kerja.

Belum


Gedung
XII-2

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

perkantoran sendiri dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari,
sehingga mengurangi efektifitas kerja.
12.2.2 Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Di dalam pelaksanaan/implementasi RPI2JM Bidang Cipta
Karya di Kabupaten Barru melibatkan banyak komponen
kelembagaan sehingga terjalin koordinasi dan sinkronisasi
program/kegiatan di bidang keciptakaryaan sesuai tugas pokok
dan fungsi masing-masing lembaga.
Kapasitas

dan

kewenangan


instansi

dalam

kerangka

mendukung RPI2JM menjadi sangat penting karena besarnya
tanggung jawab yang harus dipikul dalam menjalankan roda
pengelolaan yang biasanya tidak sederhana bahkan cendrung
cukup rumit. Untuk maksud tersebut peran kelembagaan bidang
PU/Cipta Karya memiliki posisi yang cukup penting didalam
implentasi program yang akan disepakati.
Aspek kelembagaan yang dimaksud dalam pelaksanaan
RPI2JM bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Barru akan bertugas
untuk menjalaskan fungsinya melalui suatu koordinasi baik secara
vertikal maupun horisontal. Dengan demikian akan diperlukan
koordinasi yang intensif untuk tujuan singkronisasi didalam
pelaksanaan program termasuk didalamnya Bappeda, DinasDinas dan PDAM. Oleh karena RPI2JM ini bersifat program
jangka menengah, maka di perlukan peningkatan kapasitas
kelembagaan pemerintah baik kelembagaan masyarakat maupun

swasta yang terkait langsung dengan program yang akan
dilaksanakan.
Untuk

meningkatkan

keterlibatan

dan

rasa

memiliki

masyarakat terhadap fasilitas yang akan dikembangkan perlu
diperhatikan aspek sosial budaya masyarakat setempat. Hal ini
perlu untuk menghidari terjadinya pertentangan tujuan antara
kehendak

FINAL REPORT


pemerintah

dan

masyarakat.

Juga

untuk
XII-3

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

menghilangkan kesan bahwa fasilitas yang dibangun sematamata untuk pemerintah, sehingga masyarakat tidak peduli dengan
keberhasilannya. Oleh karena itu perlu adanya pendekatan dan
sosialisasi yang terus-menerus sebelum proyek dilaksanakan.
Masyarakat


perlu

dilibatkan

pada

setiap

tahap

kegiatan

pembangunan, mulai dari perumusan gagasan, perencanaan,
pelaksanaan, sampai operasi dan pemeliharaan.
12.2.3 Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Kondisi dan potensi kelembagaan, khususnya yang terkait
dengan sumber daya manusia yang dimiliki oleh PU Bidang Cipta
Karya Kabupaten Barru. Dalam kaitannya dengan Reformasi
Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM aparatur merupakan
program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang

perlu ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga
kualitas. Bagian ini menguraikan kondisi SDM di keorganisasian
instansi yang menangani bidang Cipta Karya, yang dapat
dilakukan, seperti dijelaskan pada tabel 12.1. mengenai komposisi
pegawai dalam unit kerja bidang Cipta Karya di Kabupaten Barru.
Tabel 12.1
Komposisi Pegawai dalam Unit
Kerja Bidang Cipta Karya Kabupaten Barru
No

Tingkat Pendidikan

Jumlah Pegawai

Jumlah Pegawai yang

yang Ada

Masih Diperlukan


1

S-2 MM

3

2

2

S-2 MP

2

1

3

S-2 Sipil


1

3

4

S-1 Sipil

2

11

5

S-1 Planologi

1

2

6

S-1 Teknik Lingkungan

1

1

7

S-1 Administrasi Negara

2

1

FINAL REPORT

XII-4

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

No

Tingkat Pendidikan

Jumlah Pegawai

Jumlah Pegawai yang

yang Ada

Masih Diperlukan

8

S-1 Lain – lain

1

1

9

D3

2

2

15

24

TOTAL

Sumber: Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Barru Tahun 2013
12.3 ANALISIS KELEMBAGAAN
Untuk program pengembangan kelembagaan ini dibagi dalam 3 tahap
pengembangan yaitu :
12.3.1 Tahap Konsolidasi
Dalam tahap konsolidasi, kegiatan peningkatan koordinasi
lembaga baik itu lembaga vertikal maupun lembaga horizontal
pada dinas atau instansi sangat penting, penambahan aparat pada
bidang atau seksi yang terkait RPI2JM sehingga kebutuhan aparat
tercukupi, peningkatan kualitas aparat terkait dengan penyusunan
program atau pelaksanaan RPI2JM, melengkapi organisasi
ekstrastruktural dan sebagainya.
Terciptanya kesinambungan penyusunan dan pelaksanaan
program sangat penting sehingga diperlukan adanya tim ahli yang
memberikan input terhadap pemerintah daerah dalam aspek
pengembangan kota, teknis, keuangan dan kelembagaan RPI2JM
yang bersifat in-house consultant yang merupakan bantuan teknis
dari Direktorat Bina Program Direktorat Jenderal Cipta Karya
Departemen PU.
12.3.2 Tahap Optimalisasi
Dalam tahap optimalisasi program berjalan terdapat kegiatankegiatan seperti optimalisasi kinerja struktur organisasi dinas atau
instansi terkait keberlanjutan pelaksanaan program pembangunan,
sehingga implikasi optimalisasi kinerja tersebut baik itu mampu
atau kurang mampu dalam menangani program pembangunan

FINAL REPORT

XII-5

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

dapat disempurnakan, penambahan sumber daya manusia pada
dinas atau instansi sehingga kebutuhan sumber daya manusia
tercukupi, peningkatan kualitas aparat yang berkaitan dengan
pelaksanaan program dan sebagainya.
12.3.3 Tahap Penyempurnaan
Dalam tahapan penyempurnaan terdapat kegiatan evaluasi
atau uji hasil terhadap pelaksanaan program pembangunan yang
berjalan seperti penggunaan hasil evaluasi pelaksanaan program
untuk memperbaiki pelaksanaan program yang belum optimal,
merekomendasikan penggunaan aparatur yang telah terlatih
dalam menangani program untuk tetap bekerja sampai akhir
pelaksanaan program sehingga akan tercipta organisasi yang baik,
kualitas yang baik dan kuantitas yang mencukupi dari segi
aparatur khususnya dibidang perencana, bidang pelaksana dan
bidang

pengawas,

adanyan

pelatihan-pelatihan

teknis

dan

manajemen untuk lebih meningkatkan kualitas aparatur.
12.3.4 Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya
Adapun

usulan

program

dalam

rangka

mengoptimalkan

kelembagaan Pemerintah Kabupaten Barru adalah :
A. Pengembangan struktur dinas atau instansi terkait RPI2JM.
B. Menambah jumlah tenaga sarjana teknis untuk tugas membantu
pimpinan

dinas

dalam

perencanaan

dan

pemrograman,

pemantauan dan supervisi.
C. Mengikutsertakan para pimpinan dan staf terpilih pada dinas
atau instansi terkait dalam program pelatihan baik teknis
maupun manajemen.
D. Sistem rapat koordinasi pembangunan (Rakorbang) merupakan
cara yang baik untuk pelaksanaan koordinasi antar dinas atau
instansi terkait, diluar itu dapat pula dilakukan pertemuanpertemuan antar sektor dalam bentuk lokakarya atau bentuk
pertemuan lainnya.

FINAL REPORT

XII-6

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

E. Melaksanakan perbaikan sistem, prosedur dan koordinasi dalam
perencanaan, pemrograman, pelaksanaan program dan proyek,
pemantauan, supervisi, evaluasi, operasi dan pemeliharaan
hasil-hasil proyek.
F. Menambah sarana-sarana penunjang kelembagaan untuk lebih
memperlancar tugas pada dinas atau instansi terkait.
Uraian tugas pokok dan fungsi dari susunan dan struktur
Pemerintah Daerah dan tata kerja dinas lingkup Pemerintah Daerah
Kabupaten

Barru

sebagai

penyelenggara

pemerintah,

pembangunan dan pelayanan umum masyarakat mengacu kepada
Peraturan Bupati. Prosedur tugas yang menjadi acuan dalam
pelaksanaan RPI2JM di wilayah Kabupaten Barru pada dasarnya
dilakukan sepenuhnya oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Barru. Akan tetapi koordinasi dengan instansi lain perlu dilakukan
terkait dengan program yang menjadi usulan. Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Barru merupakan institusi yang menangani
penyusunan

dan

keciptakaryaan,

implementasi

memiliki

program

kewenangan

investasi

dalam

bidang

pengambilan

keputusan dari proses perencanaan, penganggaran dan hubungan
antar instansi terkait, dalam melaksanakan program/kegiatan yang
telah dirumuskan dalam RPI2JM.
12.3.5 Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Sebagai antisipasi kebijaksanaan strategi pengembangan fisik
sosial dan ekonomi maka aspek kelembagaan merupakan faktor
penting

dalam

pelaksanaan

dan

pengawasan

strategi

pengembangannya. Beberapa kebijaksanaan dasar dalam strategi
pengembangan kelembagaan :
A. Peningkatan fungsi dan peran serta setiap unit perencanaan di
setiap tingkatan pemerintahan dan dinas-dinas/lembaga/instansi
beserta

FINAL REPORT

seluruh

perangkat

pemerintahan

lainnya

untuk

XII-7

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

menyamakan

persepsi

perencanaan,

penganggaran,

pelaksanaan dan pengendalian program.
B. Memacu

peningkatan

sektor-sektor

dalam

rangka

merealisasikan Kabupaten Barru sebagai salah satu PKW di
Provinsi Sulawesi Selatan.
Dengan rendahnya kualitas dan kapasitas aparatur sangat
mengurangi

efektifitas

kelembagaan

pemerintah.

Dengan

rendahnya SDM dalam kelembagaan dapat mengurangi efektifitas
kerja dan banyak kegiatan yang tidak dapat diselesaikan tepat
waktu, sehingga keinginan para investor untuk masuk ke
Kabupaten Barru kurang berminat apalagi faktor keamanan belum
menjamin

dalam

pelaksanaan

program.

Dengan

masuknya

berbagai investor dan pelaku usaha yang turut dan ingin
membantu, sangat besar memperhatikan kepada kualitas SDM
pada kelembagaan pemerintah daerah Kabupaten Barru.
Hal itu ditunjang dengan perkembangan dunia sekarang ini dan
akan di berlakukannya pasar bebas, oleh karena itu telah menjadi
tantangan tersendiri bagi lembaga pemerintah daerah untuk
mempersiapkan aparaturnya untuk mampu bersaing.
12.3.6 Analisis Sumberdaya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Untuk

mewujudkan

pelaksanaan

pengembangan

dan

peningkatan kapasitas (capacity building) di bidang keciptakaryaan
perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM) dari aparatur yang
menangani bidang keciptakaryaan tersebut. Peningkatan SDM
dapat melalui pendidikan formal maupun non formal atau pelatihan
singkat dan kursus-kursus teknis yang mendukung tugas pokok dan
fungsi sehingga mendapatkan SDM yang profesional sesuai
dengan bidangnya. Untuk mendukung peningkatan SDM ini perlu
didukung oleh komitmen Pemerintah Daerah dalam peningkatan
profesionalisme aparatur sehingga pelaksanaan program yang

FINAL REPORT

XII-8

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

tertuang dalam RPI2JM dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan
sasaran yang ingin dicapai.
Adapun

prinsip

dari

pelaksanaan

pengembangan

dan

peningkatan kapasitas adalah :
A. Pengembangan

kapasitas

bersifat

multi-dimensional,

mencakup beberapa kerangka waktu; jangka panjang,
jangka menengah, dan jangka pendek,
B. Pengembangan

kapasitas

menyangkut

“multiple

stakeholders”,
C. Pengembangan kapasitas harus bersifat “demand driven”,
dimana kebutuhannya tidak ditentukan dari atas/luar, tetapi
harus datang dari stakeholdernya sendiri, dan
D. Pengembangan

kapasitas

mengacu

pada

kebijakan

nasional, seperti RPJMN
Faktor utama untuk terwujudnya upaya pengembangan dan
peningkatan kapasitas yang berhasil adalah adanya komitmen dari
Pimpinan Pemerintah Daerah dan atau Pimpinan Instansi/Unit
Kerja yang bersangkutan atas niatnya yang sungguh-sungguh
untuk melakukan program/proyek peningkatan kapasitas yang
dimaksud, serta siap dengan semua konsekuensinya.
Kondisi dan potensi kelembagaan, khususnya yang terkait
dengan sumber daya manusia yang dimiliki oleh unit kerja Bidang
Cipta Karya Kabupaten Barru, dijelaskan pada tabel 12.2 berikut.
Tabel 12.2.
Potensi SDM dalam Unit Kerja
Bidang Cipta Karya Kabupaten Barru
No.

1.

Nama Pegawai

La Tanro

FINAL REPORT

Jabatan
Struktural

Golon
gan

Tingkat
Pendidi
kan

Kabid Cipta
Karya

IV / a

STM

Pangkat

Pembina

XII-9

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

No.

2.

3.

4.

4.

5.

6.

7.

8.

Jabatan
Struktural

Golon
gan

Tingkat
Pendidi
kan

Muh. Hidayah
Syafei, ST

Kasi Cipta Karya

III / c

SI

Penata

Suhaerul, ST

Kasi
Pengawasan
Bidang Cipta
Karya

III / b

S1

Penata Muda
Tk 1

Kasi Bangunan
Gedung Bidang
Cipta Karya

III / b

S1

Penata Muda
Tk 1

Andi Tenri
Uleng,ST,MT

Staf Seksi
Perencanaan
Bidang Cipta
Karya

III / a

S1

Penata Muda

A. Awaluddin Dg.
Nyonri, ST

Staf Seksi
Perencanaan
Bidang Cipta
Karya

III / b

S1

Penata Muda
Tk 1

Andi Milaway, BAE

Staf Seksi
Perencanaan
Bidang Cipta
Karya

III / a

S1

Penata Muda

M. Nachrun, ST

Staf
Perencanaan
Bidang Cipta
Karya

II / c

S1

Pengatur

Muhammad Asis,
ST

Staf Seksi
Pengawasan
Bidang Cipta
Karya

III / a

S1

Penata Muda

Nama Pegawai

Haedar, ST

FINAL REPORT

Pangkat

XII-10

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

No.

9.

10.

12.

13.

Jabatan
Struktural

Golon
gan

Tingkat
Pendidi
kan

Muhammad Asis,
ST

Staf Seksi
Pengawasan
Bidang Cipta
Karya

III / a

S1

Penata Muda

Syafirah Syihab, ST

Staf Seksi
Pengawasan
Bidang Cipta
Karya

III / a

S1

Penata Muda

Zulkifli Aliah, ST

Staf Seksi
Pengawasan
Bidang Cipta
Karya

II / c

S1

Pengatur

Muhammad
Mustabsyir, A.Md

Staf Seksi
Pengawasan
Bidang Cipta
Karya

II / c

D3

Pengawas

III / b

S1

Penata Muda
Tk 1

Nama Pegawai

Pangkat

11.

Hasrawati, ST

Staf Bangunan
Gedung Bidang
Cipta Karya

12.

Baharuddin Ali,
A.Md

Staf Bangunan
Gedung Bidang
Cipta Karya

III / a

S1

Penata Muda

Edy Hamzah, ST

Staf Bangunan
Gedung Bidang
Cipta Karya

III / a

S1

Penata Muda

III / a

S1

Penata Muda

III / a

S1

13.

11.

Kurniati, ST

Staf Pertamanan
dan Pemakaman
Bidang PLP

16.

A.Dwi Ayu
Permatasari Taufan,

Staf Cipta Karya

FINAL REPORT

Staf

XII-11

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

No.

Nama Pegawai

Jabatan
Struktural

Golon
gan

Tingkat
Pendidi
kan

Pangkat

Staf Cipta Karya

III / a

S1

Staf

ST
17.

Syahrir, ST

Sumber: Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Barru Tahun 2013.

Pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building)
di Kabupaten Barru sangat dibutuhkan sehingga mampu mengikuti
perkembangan

waktu,

informasi

dan

teknologi.

Untuk

meningkatkan SDM dapat dilakukan melalui pemberian beasiswa
untuk melanjutkan pendidikan formal, pelatihan, kursus singkat dll
sangat diperlukan sehingga perlu dipersiapkan SDM yang mau dan
mampu dalam meningkatkan kapasitasnya.
Dengan Pengembangan teknologi dan informasi dunia yang
sangat cepat dan ini perlu percepatan pula dalam menangkap dan
meresponnya, untuk itu sangat dibutuhkan. Bantuan teknis berupa
pelatihan, kursus dalam berbagai sektor bidang dan peningkatan
pendidikan formal (dari pendidikan SMA ke S-1, S-1 ke S-2) serta
dukungan

dari

berbagai

pihak

dalam

pengembangan

dan

peningkatan kapasitas (capacity building) masih sangat dibutuhkan.
12.3.7 Analisis SWOT Kelembagaan
Lebih jauh analisis dan kajian permasalahan yang dihadapi
dalam aspek kelembagaan dapat dilakukan dengan melakukan
analisis organisasi dengan menggunakan model SWOT (Strenght,
Weakness, Opportunity, Threath). Analisis tersebut akan mengacu
kepada tingkat kebutuhan pada aspek kelembagaannya beserta
perangkat

pendukungnya

dalam

penyelenggaraan

program

RPI2JM yang jelasnya adalah sebagai berikut :

FINAL REPORT

XII-12

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

Tabel 12.3.
Matriks Analisis SWOT Aspek Kelembagaan
STRENGTH (S) /
KEKUATAN

WEAKNESS (W) /
KELEMAHAN

1. Potensi

Strategi

OPPORTUNITY (O )/
PELUANG

SDM
yang 1. Perkembangan Kawasan
cukup memadai
Perkotaan Kab. Barru
cenderung sporadis yang
2. Dukungan
Pemerintah
kuarng
memprhatikan
Kab. Barru Cukup Besar
perencanaan tata ruang
Di Dalam Pelaksanaan
yang ada
RPI2JM
terhadap
di
dalam
instansi
Unit
kerja 2. Konsolidasi
pelaksanaan
program
Bidang Cipta Karya
pembangunan
3. Dukungan
Pemerintah
infrastruktur masih sangat
dan
partisipasi
terbatas
masyarakat
dalam
kawasanPelaksanaan
Program 3. Munculnya
kawasan
baru
yang
pembangunan
memerlukan
Prasarana dan Sarana
pengendalian
dan
Pendukung
pembiayaan
STRATEGI S-O

STRATEGI W-O

1. Dukungan

1. Peningkatan
SDM 1. Peningkatan Kualitas dan
Pembiayaan
Dari
Aparat unit kerja Bidang
Kuantitas SDM melalui
Pemerintah
Pusat
Cipta Karya
jalur
pendidikan
dan
untuk menangani unit 2. Optimalisasi
pelatihan Bidang Cipta
kerja Bidang Cipta
Karya
pengembangan
Karya
kawasan
perkotaan 2. Optimalisasi sumberdaya
dalam
pelaksanaan
Kab.
Barru
yang
2. Dukungan Pemerintah
pembangunan
Bidang
berkelanjutan
Provinsi
Untuk
Cipta
Karya
Mengembangan
3. Optimalisasi
sumberKawasan
potensial
sumber
pendanaan 3. Efektifitas dan efisiensi di
dalam
penganggaran
Cukup Positif
daerah,
partisipasi
yang
dibarengi
dengan
swasta dan masyarakat,
3. Tingginya
minat
peningkatan pelayanan
untuk
mendukung
pembangunan di Kab.
program Bidang Cipta
Barru
Karya

THREATS (T) /
HAMBATAN
1.

STRATEGI S-T

STRATEGI W-T

1. Peningkatan
Globalisasi Ekonomi 1. Mengupayakan
peningkatan jiwa usaha
pemberdayaan
yang cukup kuat
bagi masyarakat untuk
manejemen

FINAL REPORT

XII-13

dan
PU/Bid.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

Lemahnya
menggalang
sumberCipta Karya Kab. Barru
koordinasi
sumber pendanaan
2. Peningkatan
koordinasi
pelaksanaan
2. Penegasan RTRW dan
dan manajemen tata
program
rencana
sektoral
pemerintahan yang baik.
3. Pembiayaan
sebagai alat pengendali 3. Peningkatan
kapasitas
Pembangunan yang
pembangunan
di
kelembagaan
Terbatas
Kab.Barru
masyarakat
untuk
3. Penguatan
struktur
mendukung pelaksanaan
kelembagaan
Bidang
program Bidang Cipta
Cipta Karya
Karya
4. melalui
penegasan
tugas
dan
fungsi
masing-masing bidang.
2.

12.4 RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
Rencana pengembangan kelembagaan pemerintah Kabupaten
Barru serta kapasitas dan kewenangan instansi untuk mendukung
RPI2JM menjadi sangat penting karena besarnya tanggung jawab
yang harus dipikul dalam menjalankan roda pengelolaan yang
biasanya tidak sederhana bahkan cendrung cukup rumit. Kondisi
kelembagaan

dalam

pelaksanaan

dan

implementasi

program

keciptakaryaan, jika dikaji secara mendalam masih mengalami
berbagai hambatan dan permasalahan. Hambatan dan permasalahan
yang dimaksud sebagai berikut :
A. Struktur organisasi kelembagaan pada pemerintah Kabupaten
Barru

belum

dibutuhkan

sesuai

sesuai

dengan
yang

kapasitas

kewenangan

dipersyaratkan

dalam

yang

peraturan

pemerintah.
B. Dukungan peraturan belum memadai.
C. Terbatasnya dan relevansi sdm yang dimiliki dengan bidang tugas
belum terselenggara secara optimal.
D. Manajemen pelayanan masih perlu ditingkatkan.
Sebagai antisipasi kebijaksanaan dan strategi pengembangan
fisik, sosial dan ekonomi maka aspek kelembagaan merupakan
faktor penting dalam pelaksanaan dan pengawasan khususnya

FINAL REPORT

XII-14

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

dalam

menjabarkan

strategi

pengembangannya.

Beberapa

kebijaksanaan dasar dalam strategi pengembangan kelembagaan
yang akan dikembangkan di Kabupaten Barru untuk mendukung
pelaksanaan RPI2JM 2014-2018 sebagai berikut :
1. Peningkatan fungsi dan peran serta setiap unit perencanaan
disetiap

tingkatan

pemerintahan

dan

dinas-

dinas/lembaga/instansi beserta seluruh perangkat pemerintahan
lainnya untuk menyamakan persepsi perencanaan tata ruang;
2. Koordinasi

didalam

pelaksanaan

program

diawali

dari

perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program
secara berkala;
3. Peningkatan kapasitas kelembagaan dan peningkatan SDM
yang menangani langsung pelaksanaan program melalui
pelatihan dan diseminasi.
12.4.1 Rencana Pengembangan Keorganisasian
Unit Kerja Bidang Cipta Karya Kabupaten Barru merupakan
institusi yang menangani penyusunan dan implementasi program
investasi Bidang Cipta Karya, memiliki kewenangan yang terbatas
dalam

pengambilan

keputusan

dalam

proses

perencanaan,

penganggaran dan hubungan antar instansi terkait. Diusulkan untuk
dibentuk satuan kerja yang terdiri dari seluruh unit kerja terkait
Bidang Cipta Karya, perencanaan dan penganggaran Antara lain
Dinas PU, Bappeda, Badan Pengelola Keuangan Daerah. Untuk
mendukung pelaksanaan program keciptakaryaan Barru, maka
diperlukan langkah-langkah koordinasi sebagai berikut :
A. Dalam hal penganggaran pelaksanaan program, maka Dinas
Tata Ruang, Permukiman dan Perumahan (bidang cipta karya)
akan berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah; dan

FINAL REPORT

XII-15

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

B. Dalam hal pelaksanaan program maka Dinas Tata Ruang,
Permukiman dan Perumahan (bidang cipta karya) Kab. Maros,
akan berkoordinasi dengan dinas/instansi yang terkait langsung
dengan pelaksanaan program.
Dalam upaya untuk mempermudah pelaksanaan koordinasi
perencanaan dan pengendalian program bidang Cipta Karya di level
Kabupaten/Kota,

maka

harus

di

bentuk

Satgas

Randal

Kabupaten/kota (Surat Edaran Direktorat Jenderal Cipta Karya No.
11/SE/DC/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Perencanaan dan
Pengendalian Bidang Cipta Karya dan Surat Keputusan Sekretariat
Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan No. 650/386/Distarkim
tanggal 31 Januari 2013 tentang Pembentukan SATGAS RANDAL
Kabupaten/Kota).

Satgas

Randal

Kabupaten/Kota

sebaiknya

beranggotakan dengan melibatkan unsur-unsur dari :
1. Pokjanis

Strategi

Pengembangan

Permukiman

dan

Infrastruktur Perkotaan (SPPIP);
2. Pokja

Air

Minum

dan

Penyehatan

Lingkungan

Permukiman/Sanitasi (AMPL/Sanitasi) Kab/Kota;
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kabupaten/Kota
bidang Cipta Karya;
4. Tim

Koordinasi

Penanggulangan

Kemiskinan

Daerah

(TKPKD) Kab./Kota;
5. Tim

Koordinasi

Program

Pembangunan

Infrastruktur

Perdesaan (PPIP).
Adapun

penjelasan

dari

masing-masing

unsur

Satgas

Randal Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut :
1. Pokjanis SPPIP
Kelompok

kerja

teknis

(Pokjanis)

SPPIP

terutama untuk menghasilkan dokumen SPPIP dan

bertugas
Rencana

Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) di
bidang permukiman. Dokumen SPPIP dan RPKPP diperlukan

FINAL REPORT

XII-16

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan permukiman
melalui pengurangan luasan kawasan kumuh, peningkatan
kualitas penyelenggaraan penataan kawasan permukiman dan
peningkatan

pelayanan

melakukan tugasnya

infrastruktur

Pokjanis

permukiman.

SPPIP

didampingi

Dalam

oleh

tim

tenaga ahli, untuk menghasilkan dokumen SPPIP kemudian
dikonsultasikan kepada publik sebelum
acuan

dalam

infrastruktur

merencanakan pelaksanaan

permukiman

RPKPP ini selanjutnya
RPI2JM

dirumuskan

Kab/kota,

menjadi

pembangunan

perkotaan. Dokumen

SPPIP

dan

menjadi acuan dalam penyusunan

maka

keanggotaan

Satgas

Randal

Kabupaten/kota harus melibatkan unsur Pokjanis SPPIP.
2. Kelompok

kerja

Air

Minum

dan

Penyehatan

Lingkungan Permukiman/Sanitasi (Pokja AMPL/Sanitasi)
Kab/Kota.
Pokja AMPL/Sanitasi merupakan wadah bagi para pelaku
yang berkepentingan dalam penanganan masalah air minum
dan

sanitasi. Fokusnya adalah menyusun

Buku Putih dan

Strategi Sanitasi Kota (SSK) yang merupakan portofolio yang
diperlukan

dalam

menarik

investasi sanitasi.

Pemerintah

daerah yang telah menyusun Buku Putih dan SSK, terbukti
berhasil

meningkatkan

pelaksanaan

program

investasi

sanitasinya

Percepatan

Pembangunan

dengan
Sanitasi

Permukiman (PPSP) di kabupaten/kota.
3. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
(TKPKD)
Kabupaten/kota adalah wadah koordinasi lintas sektor, lintas
pemangku kepentingan
kemiskinan
melakukan
kebijakan

FINAL REPORT

dalam

rangka

menanggulangi

di tingkat kab/kota. TKPKD kab/kota
koordinasi
dan

program

dan mengendalikan

bertugas

pelaksanaan

penanggulangan kemiskinan

di

XII-17

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

kabupaten/kota

sekaligus

sesuai

keputusan

tim

nasional.

Anggota TKPKD terdiri dari unsur: pemerintah ,masyarakat,
dunia usaha, dan pemangku kepentingan lainnya.
4. Satuan

Kerja

Perangkat

Daerah

organisasi perangkat daerah
bertanggung

jawab

(SKPD)

yang

terhadap

merupakan

bertugas

dan

pelaksanaan kegiatan

dekonsentrasi maupun tugas pembantuan yang dilimpah
sesuai dengan kewenangannya. Dalam hal ini yang di
maksud

SKPD terutama

yang

melaksanakan

kegiatan

berkaitan dengan bidang Cipta Karya di daerah.
5. Tim

Koordinasi

Perdesaan

Program

(PPIP)

mengkoordinasikan

Pembangunan

Kab/kota
dan

adalah

mengendalikan

Infrastruktur
tim

yang

pelaksanaan

program pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan
masyarakat di tingkat Kabupaten. Kegiatan PPIP meliputi
fasilitasi dan memobilisasi masyarakat dalam melakukan
identifikasi

permasalahan

kemiskinan,

menyusun

perencanaan dan melaksanakan pembangunan infrastruktur
Perdesaan.

Tujuan

PPIP

adalah

untuk

mewujudkan

peningkatan akses masyarakat miskin, dan kaum perempuan,
termasuk kaum minoritas terhadap pelayanan infrastruktur
dasar

perdesaan berbasis

pemberdayaan

masyarakat

dalam tata kelola pemerintahan yang baik.
Untuk mendukung peningkatan aspek kelembagaan terkait
dengan pelaksanaan program RPI2JM, maka Dinas Tarkim &
Perumahan Kabupaten Barru akan berinisiatif dengan mengarahkan
tugas dan fungsi dari masing-masing lembaga/instansi terkait
tersebut untuk pelaksanaan dan pengelolaan serta pengembangan
program

kegiatan

RPI2JM.

Pengambilan

kebijakan

tersebut

dilakukan agar tidak terjadi tumpang tindih kegiatan dan tidak terjadi

FINAL REPORT

XII-18

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

penumpukan program yang kurang terarah pelaksanaannya sesuai
dengan usulan program yang dibuat.
12.4.2 Rencana Pengembangan Ketatalaksanaan
Untuk merumuskan rencana pengembangan

tata

laksana,

dengan mengacu pada analisis SWOT sebelumnya, maka diperlukan
evaluasi tata laksana, pengembangan standar dan

operasi

prosedur, serta pembagian kerja dan program yang jelas antar unit
dalam instansi ataupun lintas instansi di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Barru, khususnya di bidang Cipta Karya.
Format umum dalam rencana tindakan untuk peningkatan aspek
kelembagaan terkait dengan bentuk kebijakan dan strategi dalam
pengambilan keputusan untuk mendukung pelaksanaan program
kegiatan RPI2JM 5 (lima) tahun kedepan. Strategi tersebut dilakukan
dengan peningkatan fungsi dan peran dari setiap tingkatan
pemerintahan, dinas-dinas dan lembaga/instansi terkait lainnya untuk
menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan aturannya dalam
bentuk koordinasi untuk pelaksanaan program RPI2JM dari proses
awal hingga akhir.
Peningkatan kelembagaan dapat dilakukan dengan melakukan
perubahan

struktur

yang

dianggap

tidak

efektif,

sehingga

pelaksanaan pembangunan di berbagai sub bidang keciptakaryaan
dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Rencana tindakan untuk peningkatan aspek kelembagaan juga
dapat dilakukan dengan program pelatihan yang dilakukan oleh unit
kerja Bidang Cipta Karya, untuk peningkatan SDM yang lebih
berkualitas dalam mendukung pelaksanaan program RPI2JM, yang
sasarannya jelas agar memudahkan aparat dari instansi terkait
tersebut lebih memahami dan memudahkan dalam pelaksanaan
program RPI2JM.

FINAL REPORT

XII-19

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

Organisasi pelaksana kegiatan fasilitasi penyusunan RPI2JM unit
Bidang Cipta Karya Kabupaten Barru, terdiri dari :
A. Satgas Pusat, didukung oleh Sekretariat RPI2JM;
B. Satgas Provinsi, didukung oleh Satker DJCK Provinsi dan
Konsultan; dan
C. Satgas Kabupaten/Kota, didukung oleh Satker DJCK Provinsi
dan Konsultan.
Salah satu aspek yang menjadi usulan adalah upaya untuk
melakukan

penguatan

kelembagaan,

khususnya

pemerintah

desa/kelurahan. Berbagai upaya yang dilakukan dalam rangka
penguatan kelembagaan yaitu :
A. Diharapkan lahirnya kader-kader masyarakat kota yang akan
memiliki kemampuan sebagai fasilitator kota yang memahami
tentang sistem dan mekanisme perencanaan partisipatif,
sebagaimana petunjuk Kepmendagri No. 66 tahun 2007
tentang KPMD;
B. Tersusunnya RPJM Kelurahan dan beberapa data base desa
yang sangat penting;
C. Membentuk
pelaksanaan

tim

yang

memiliki

pembangunan

di

kemampuan
kelurahan,

manajerial

dan

memiliki

kemampuan teknis tentang administrasi pelaporan keuangan
proyek;
D. Memberikan penguatan kepada semua pelaku dalam bentuk
pelatihan-pelatihan, baik yang sifatnya konsepsional maupun
masalah-masalah teknis, dalam rangka mendorong pelaku
untuk lebih professional dalam menjalankan tupoksi.
12.4.3 Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Relatif masih terbatasnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan
keterampilan dari aparatur / sumber daya manusia (SDM) yang
menangani / mengelola pembangunan bidang Cipta Karya di
Kabupaten Barru. Peningkatan pendidikan formal para aparatur

FINAL REPORT

XII-20

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

melalui kursus singkat, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat
dalam penanganan sarana dan prasarana Keciptakaryaan masih
sangat dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas
(capacity building) sehingga kualitas SDM semakin meningkat.
Juga masih terbatasnya SDM, prasarana dan sarana kerja yang
kondisi dalam jumlah yang terbatas serta pemanfaatan yang padat
dan terbatasnya ruang kerja, perangkat komputer, perangkat survey,
kendaraan operasional dan peralatan kantor menjadikan belum
optimalnya kinerja kelembagaan.
Pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) di
Kabupaten Barru masih

sangat dibutuhkan untuk mengikuti

perkembangan waktu, informasi dan teknologi. Pengembangan
teknologi dan informasi sangat cepat dan ini perlu kecepatan pula
dalam menangkap dan meresponnya, sehingga sangat diperlukan
peningkatan SDM personel kelembagaan yang terlibat di Kabupaten
Barru.
Oleh karena itu peningkatan kualitas serta dukungan dari
Kementerian

Pekerjaan

Umum

dalam

pengembangan

dan

peningkatan kapasitas (capacity building) di Kabupaten Barru
diperlukan untuk pelaksanaan RPI2JM agar dapat berjalan dengan
efisisen dan efektif.
Secara umum masalah yang dihadapi di dalam pelaksanaan
pembangunan, khususnya bidang Cipta Karya Kabupaten Barru
yang dapat di identifikasi sebagai berikut :
A. Organisasi belum sesuai dengan kapasitas kewenangan yang
dibutuhkan.
B. Dukungan peraturan belum memadai.
C. Koordinasi antar SKPD yang membidangi KeciptaKaryaan
yang belum padu.
D. Terbatasnya kemampuan SDM yang dimiliki.
E. Manajemen pelayanan masih perlu ditingkatkan.

FINAL REPORT

XII-21

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

Untuk mendukung peningkatan kapasitas kelembagaan, bidang
PU/Cipta Karya dalam kerangka pelaksanaan program beberapa hal
yang akan dilakukan antara lain sebagai berikut :
A. Peningkatan kualitas SDM melalui jalur pendidikan bagi staf
yang tingkat pendidikannya masih sarjana muda dan non
sarjana melalui jalur pendidikan formal.
B. Peningkatan kualitas SDM aparat bidang PU/Cipta Karya
melalui pelatihan dan kursus di bidang teknis dan manajerial
untuk pengelolaan infrastruktur keciptakaryaan.
C. Penghargaan bagi karyawan yang berprestasi.
Untuk merumuskan rencana pengembangan Sumber Daya
Manusia, dengan mengacu pada analisis SWOT, maka diperlukan
perencanaan karier setiap pegawai sesuai dengan kompetensi
individu dan kebutuhan organisasi. Guna meningkatkan pelayanan
kepegawaian, maka perencanaan pegawai hendaknya mengacu
pada analisis jabatan yang terintegrasi sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
Selain itu, rencana pengembangan SDM dapat dilakukan dengan
peningkatan jenjang pendidikan serta mendukung pembinaan
kapasitas pegawai melalui pelatihan. Sesuai dengan lingkup kegiatan
bidang keciptakaryaan, dalam rangka peningkatan kualitas SDM
terdapat beberapa pelatihan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal
Cipta Karya Kementerian PU yang dapat menjadi referensi
dipaparkan pada Tabel 12.4.

\

FINAL REPORT

XII-22

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

Gambar 12.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINS PEKERJAAN
UMUM KABUPATEN BARRU
Tabel 12.4.
Jenis Pelatihan Bidang Cipta Karya
No.

Jenis Pelatihan

1.

Bimbingan Teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah
Negara Pusat, Barat dan Timur serta sertifikasi Pengelola Teknis

2.

Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara

3.

Bimbingan Teknis Pengelolaan Rumah Negara Golongan III

4.

Training of Trainers (TOT) Bidang Penyelenggaraan Penataan
Bangunan dan Lingkungan

5.

Training of Trainers (TOT) Sosialisasi Peraturan Perundanganundangan Bangunan Gedung dan Lingkungan

FINAL REPORT

XII-23

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2JM) Kabupaten Barru

No.

Jenis Pelatihan

6.

Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Dit. PBL

7.

Peningkatan Kapasitas SDM Dit. PBL bekerjasama dengan Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi

8.

Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang
Keprotokolan

9.

Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Tata
Persuratan

10.

Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Pemeliharaan dan
Pengamanan Infrastruktur Publik Bidang Keciptakaryaan

11.

Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Aparatur Negara
dalam Tanggap Darurat Bencana

12.

Pembinaan Teknis Percepatan Proses Hibah/Alih Status Barang
Milik Negara

13.

Pembinaan Teknis Penerapan Aplikasi SIMAK BMN

14.

Pembinaan Teknis Pengembangan Kompetensi Pegawai

15.

Pembinaan Teknis Pemetaan Kompetensi Pegawai

16.

Diklat Pejabat Inti Satker (PIS)

17.

Diklat Jabatan Fungsional

FINAL REPORT

XII-24