PENGARUH ORIENTASI KEPEMIMPINAN PENYELIA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Studi Kasus pada Karyawan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH ORIENTASI KEPEMIMPINAN PENYELIA DAN
KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Studi Kasus pada Karyawan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Oleh:
WARA SISAT SEMBIRING
NIM: 112214026

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu
hari depan yang penuh harapan.
( Yeremia 29:11 )

Kupersembahkan Skripsi ini kepada :
Kedua orang tua ku, Nini Charo, Keluarga,

Dosen dan juga para sahabat
yang selalu memberi segala bentuk dukungan
sehingga terselesaikan Skripsi ini dengan baik.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini , saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama

: Wara Sisat Sembiring

No Induk Mahasiswa : 112214026
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul : “ Pengaruh
Orientasi Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan “. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk
media lain, dan mempublikasikannya di internet dan media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meninta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya.
Dibuat di Yogyakarta,

Pada tanggal 24 Juni 2014
Yang menyatakan

Wara Sisat Sembiring
112214026

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, atas terselesaikannya
penulisan skripsi ini. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak kepada penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.

Dr. H. Herry Maridjo, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Alm. Drs. Alex Kahu Lantum, selaku Dosen Pembimbing awal yang pernah
membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian.

3.

V. Mardi Widyadmono, SE, MBA, selaku Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan serta pengarahan bagi penulis selama penyusunan
skripsi ini.


4.

Drs. Th. Sutadi MBA, selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan serta pengarahan bagi penulis selama penyusunan skripsi ini.

5.

Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan yang sangat
berharga bagi masa depan penulis.

6.

Seluruh karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
atas pelayanan yang diberikan.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7.

Pihak Rumah Sakit Panti Rapih khususnya pendamping penelitian ini, Bapak
Pardjianto yang memberikan waktu dan ijin dalam melangsungkan
penelitian.

8. Para Karyawan di unit-unit khusus yang telah berkenan menjadi responden
dalam penelitian ini dan memberikan waktu di tengah tanggung jawab kerja
mereka.
9. Keluargaku : Bapak, Mamak, adikku Oktavianus Sembiring, Nini Charo dan
Bibik beserta keluarga, terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini.
10. Para sahabat yang memberikan dukungan : Citra, Adolf, Thomas Sembiring,
Apultio, Dona, Angel, Bertho, Valent br. Sembiring, Rekan-rekan PMKRI
Yogyakarta, Karo Katholik Yogyakarta, Rekan-rekan Manajemen terima
kasih atas bantuan dan dorongannya selama kuliah di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.
11. Sarmaida Munte, terimakasih atas dukungan dan semangat yang selalu
diingatkan bagi penulis.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang selama ini
banyak membantu penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh
kerena itu penulis sangat menghargai masukan dan saran demi kesempurnaan
skripsi ini.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ix


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …..……………………….

ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………...

iii


HALAMAN PERSEMBAHAN .…………………………………………..

iv

HALAMAN PERYATAAN KEASLIAN TULISAN …………………….

v

HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...

vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ………………………………………

vii

HALAMAN DAFTAR ISI ………………………………………………..

x

HALAMAN DAFTAR TABEL …………………………………………..

xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ……………………………………….

xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………...

xv

HALAMAN ABSTRAK …………………………………………………..

xvi

BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………..

1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………...

1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………….

4

C. Pembatasan Masalah ……………………………………………….

4

D. Tujuan Penelitian……………………………………………………

5

E. Manfaat Penelitian ……………………………………………….....

6

F. Sistematika Penelitian ………………………………………………

7

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………..

9

A. Landasan Teori ……………………………………………………..

9

B. Penelitian Sebelumnya ……………………………………………..

21

C. Kerangka Konseptual Penelitian dan Hipotesis…………………….

22

BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………….

26

A. Jenis Penelitian …………………………………………………….

26

B. Subjek dan Objek Penelitian ………………………………………

26

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ………………………………………

27

D. Variabel Penelitian …………………………………………………

27

E. Definisi Operasional ………………………………………………..

34

F. Populasi dan Sampel ………………………………………………..

36

G. TeknikPengambilanSampel …………………………………………

36

H. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………….

38

I. Teknik Pengujian Instrumen ………………………………………..

38

J. Teknik Analisis Data ……………………………………………….

40

BAB IV GAMBARAN UMUM RS PANTI RAPIH ……………………

46

A. Sejarah Rumah Sakit Panti Rapih ………………………………….

46

B. Mengenai Logo …………………………………………………….

52

C. Visi dan Misi ………………………………………………………

56

D. Nilai dan Moto Pelayanan …………………………………………

59

E. Falsafah dan Tujuan Pelayanan ……………………………………

61

F. Kebijakan Mutu ……………………………………………………

66

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

G. Struktur Organisasi ………………………………………………..

67

H. Lokasi Rumah Sakit Panti Rapih ………………………………….

68

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ……………………..

69

A. Penjelasan Penelitian ………………………………………………

69

B. Pengujian Instrumen ……………………………………………….

70

C. Hasil Uji Validitas ………………………………………………….

70

D. Hasil Uji Reliabilitas ……………………………………………….

74

E. Hasil Uji Regresi Linear Berganda…………………………………

75

F. Hasil Uji F...…………………………………………………………

76

G. Hasil Uji t ..………………………………………………………..

76

H. Hasil Uji Normalitas ………………………………………………

77

I. Hasil Uji Multikolinieritas ……………………………………….

78

J. Hasil Uji Autokorelasi ……………………………………………

79

K. Analisis Data………………..………………………………………

80

L. Pembahasan ………………………………………………………..

85

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN …………

90

A. Kesimpulan ………………………………………………………...

90

B. Saran ……………………………………………………………….

90

C. Keterbatasan Penelitian….………………………………………….

91

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………

92

LAMPIRAN

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel Judul

Halaman

III.1

Definisi Operasional ……………………………………………

34

V.1

Validitas 23 pertanyaan ………………………………………….

70

V.2

Validitas 22 pertanyaan ………………………………………….

72

V.3

Case Precessing Summary ………………………………………

74

V.4

Reliabilitas……....……………………………………………….

75

V.5

R2 dalam Regresi linier berganda ………………………………

75

V.6

Uji F …………………………………………………………….

76

V.7

Uji t ……………………………………………………………..

76

V.8

Uji Normalitas ………………………………………………….

78

V.9

Uji Multikolinieritas ……………………………………………

79

V.10

Uji Autokorelasi ………………………………………………..

80

V.11

Total karyawan Setiap Unit …………………………………….

81

V.12

Jumlah Karyawan setiap unit yang dijadikan sampel …………..

82

V.13

Skala Semantik ………………………………………………….

82

V.14

Skala Penilaian ………………………………………………….

83

V.15

Hubungan Dalam Model Kontijensi Fiedler …………………….

87

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Judul

Halaman

II.1

Kerangka Penelitian …………………………………

24

IV.1

Loga RS Panti Rapih ………………………………….

53

IV.2

Struktur Organisasi RS Panti Rapih ……………………

67

IV.3

Lokasi RS Panti Rapih ………………………………….

68

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran

Judul

Halaman

Lampiran 1

Print out olah data kuesioner penelitian………….

94

Lampiran 2

Kuesioner Penelitian ………………………........

118

Lampiran 3

Surat izin Penelitian Dari RS Panti Rapih ………. 122

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENGARUH ORIENTASI KEPEMIMPINAN PENYELIA DAN
KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Studi Kasus pada Karyawan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Wara Sisat Sembiring
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2014

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Orientasi
Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan baik itu secara
simultan maupun parsial. Penelitian ini merupakan studi kasus pada karyawan
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
wawancara dan penyebaran kuesioner pada karyawan non-medis sebagai
responden. Responden dalam penelitian ini sebanyak 61 orang dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh akan dianalisis
dengan model regresi berganda. Hasil analisis menjelaskan bahwa Orientasi
Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja berpengaruh secara simultan terhadap
Kinerja Karyawan. Berbeda halnya dengan pengaruh secara parsial, Orientasi
Kepemimpinan berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Karyawan
sedangkan Kepuasan Kerja tidak berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja
Karyawan.

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEADERSHIP ORIENTATION AND JOB
SATISFACTION TO WARD EMPLOYEE PERFORMANCE
Case Study : “ Panti Rapih Hospital” in Yogyakarta

Wara Sisat Sembiring
Sanata Dharma University
Yogyakarta, 2014

The aim of this research is to know the influence of leadership orientation and job
satisfaction on the employees performance either simultaneously and partially.
This research is a case study on Panti Rapih hospital at Yogyakarta. The data is
collected through interview and questionnaire. Respondents in this research are
61 non medical employees chosen under purposive sampling technique. The
reseach are analyzed using multiple regresion models. The results show that the
leadership orientation and job satisfaction simultaneously influence the employee
performance. The leadership orientation partially influence the employee
performance whereas job satisfaction partialy do not influence the employee
performance.

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Organisasi merupakan suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk
tujuan bersama. Organisasi tentunya melakukan suatu proses perencanaan yang
meliputi penyusunan, pengembangan dan pemeliharaan suatu struktur atau pola
hubungan-hubungan kerja dari orang-orang dalam suatu kelompok kerja.
Organisasi disusun tidak hanya mengatur orang-orangnya, tetapi juga membentuk
dan memodifikasi struktur dimana didalamnya tersusun tugas orang-orang
tersebut.
Dilihat dari ketenagakerjaan, dalam peningkatan sumber daya manusia
maka

diperlukan

program-program

yang

didalamnya

mengacu

pada

pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mengelola suatu
organisasi khususnya dalam mengelola sumber daya manusia, diperlukan sekali
prinsip-prinsip ataupun teori-teori manajemen, termasuk prinsip dan teori
kepemimpinan. Berkaitan dengan hal ini pula kesuksesan atau kegagalan suatu
organisasi dipengaruhi banyak hal, salah satunya tentang kepemimpinan dalam
organisasi tersebut. Kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena adanya suatu
keterbatasan dan kelebihan tertentu pada manusia. Di satu pihak manusia terbatas
kemampuannya untuk memimpin, di pihak lain ada orang yang mempunyai
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

kelebihan kemampuan untuk memimpin. Di sinilah timbulnya kebutuhan akan
pemimpin dan kepemimpinan. ( Thoha, 2012 : 257 ).
Pada dasarnya dalam suatu organisasi atau perusahaan, kepemimpinan
merupakan salah satu faktor penting. Faktor kepemimpinan dapat memberikan
pengaruh yang berarti terhadap kinerja karyawan, karena pimpinan yang
merencanakan,

menginformasikan,

membuat

dan

mengevaluasi

berbagai

keputusan yang harus dilaksanakan dalam organisasi tersebut. Faktor-faktor yang
berhubungan dengan sikap, gaya, dan perilaku pimpinan sangat berpengaruh
terhadap karyawan yang dipimpinnya bahkan turut berpengaruh terhadap kinerja
suatu organisasi.
Kepemimpinan yang efektif harus mampu memberikan pengarahan
terhadap usaha-usaha pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Tanpa
bimbingan, hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuan organisasi akan
menjadi renggang ( lemah). Keadaan ini akan menimbulkan situasi dimana
perseorangan bekerja untuk mencapai tujuan pribadinya, sementara itu
keseluruhan organisasi menjadi tidak efisien dalam pencapaiaan sasaransasarannya. Maka dari itu, kepemimpinan sangat diperlukan bila suatu organisasi
ingin sukses dalam pencapaian sasaran-sasarannya.
Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk
mendapatkan hasil kerja yang optimal. Ketika seorang merasakan kepuasan dalam
bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin dan dengan segenap
kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Dengan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

demikian produktivitas dan hasil kerja karyawan akan meningkat secara optimal.
Kepuasan kerja itu sendiri dapat diartikan sebagai perasaan mendukung atau tidak
mendukung yang dialami karyawan dalam bekerja, Artinya bahwa kepuasan kerja
adalah cara karyawan merasakan dirinya atau pekerjaannya. Dapat disimpulkan
bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong
dalam diri karyawan yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi
dirinya. Oleh karena itu kepuasan kerja hingga kini berkaitan dengan kinerja
individu ( karyawan ), kelompok, yang pada akhirnya berkaitan pula dengan
efektivitas organisasi secara keseluruhan. Kepuasan kerja yang tertinggi sangat
mempengaruhi kondisi kerja dan memberikan keuntungan nyata bagi pekerja itu
sendiri, bagi manajemen dan organisasi.
Sebagai rumah sakit yang ternama yaitu Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta tentunya memiliki karyawan yang cukup banyak. Karyawan tersebut
haruslah diperhatikan kinerjanya agar tercipta efisien dan efektivitas kerja dalam
perusahaan.

Kinerja

karyawan

tidak

terlepas

dari

pengaruh

Orientasi

kepemimpinan yang digunakan untuk mengelola karyawan. Melalui orientasi
kepemimpinan ini diharapkan para karyawan dapat merasakan kepuasan kerja
yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kinerja. Kinerja yang optimal
merupakan hal yang sangat diharapkan oleh perusahaan. Semakin optimal kinerja
karyawan tentu akan berdampak pada produktivitas perusahaan, sehingga
perusahaan akan dapat bertahan dalam persaingan global.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

Mengingat pentingnya orientasi kepemimpinan, kepuasan kerja serta
kinerja karyawan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta maka perlu dilakukan
penelitian untuk melihat keterkaitan aspek-aspek tersebut dengan topik : “
Pengaruh Orientasi Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan Kerja terhadap
Kinerja Karyawan pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta ”

B. Rumusan Masalah
Melihat arti pentingnya penelitian dalam bidang Orientasi Kepemimpinan
dan Kepuasan Kerja serta kaitannya dengan kinerja, maka penulis tertarik untuk
melakukan suatu penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan
mendasar seputar relasi yang signifikan yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah Orientasi Kepemimpinan Penyelia berpengaruh terhadap kinerja
karyawan?
2. Apakah Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
3. Apakah Orientasi Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan Kerja berpengaruh
secara simultan terhadap kinerja karyawan?

C. Pembatasan Masalah
Melalui perumusan masalah serta menghindari terjadinya disorientasi pada
penelitian, maka penulis membatasi masalah penulisan sebagai berikut:
1. Kepemimpinan penyelia yang akan diteliti berorientasi pada hubungan kerja
dan tugas pekerjaan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

2. Kepuasan Kerja yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja
yang diukur dengan indikator perasaan senang atau tidak senang terhadap
aspek-aspek kepuasan kerja.
3. Kinerja Karyawan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja
karyawan yang diukur dengan pendekatan keperilakuan.

D. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Dalam hal
ini penulis hendak menetapkan tujuan penelitian yakni:
1. Untuk mengetahui pengaruh Orientasi Kepemimpinan Penyelia terhadap
Kinerja Karyawan pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
2. Untuk mengetahui pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
3. Untuk mengetahui pengaruh Orientasi Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan
Kerja secara simultan terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini yang diharapkan antara lain:
1. Bagi Rumah Sakit Panti Rapih
Dalam konteks praktis, penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan sebagai
sebuah masukan dan pertimbangan oleh Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
dalam mengelola perilaku sumber daya manusianya melalui pendekatan
Kepuasan Kerja dan melalui optimalisasi Orientasi Kepemimpinan Penyelia.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Dalam konteks akademis, penelitian ini bermanfaat dalam memperkaya
wacana seputar keorganisasian terutama dalam bidang Kepuasan Kerja. Hal
ini dapat pula dijadikan sebagai sebuah sumbang pemikiran bagi pembaca
atau mereka yang hendak meneliti dalam bidang kajian yang sejenis.
3. Bagi Peneliti
Dalam konteks teoritis, data yang diperoleh melalui penelitian ini diharapkan
dapat menambah wawasan serta pemahaman penulis terkait aplikasi dari
peran Orientasi Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan Kerja dalam
mendorong kinerja karyawan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

F. Sistematika Penelitian
Keseluruhan penelitian ini akan terdiri dari enam bab yaitu :
pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, gambaran umum perusahaan,
analisis data dan pembahasan, serta kesimpulan, saran dan keterbatasan.
Bab I merupakan pendahuluan mengemukakan latar belakang masalah,
rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penelitian.
Bab II merupakan landasan teori, akan mengemukakan secara rinci studi
pustaka yang berisi teori yang mendukung analisis permasalahan dengan
menjelaskan pengertian dan konsep-konsep tentang kepemimpinan, orientasi
kepemimpinan, penyelia, kepuasan kerja, serta pengaruhnya terhadap kinerja
karyawan.
Bab III berisi tentang metode penelitian. Pada bab ini akan dikemukakan
tentang jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, tempat dan waktu penelitian,
variabel penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel, teknik pengambilan
sampel, sumber data, teknik pengambilan data, teknik pengujian instrumen,
teknik analisis data.
Bab IV merupakan gambaran umum perusahaan, akan mengemukakan
secara rinci tentang sejarah perkembangan Rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta
dan struktur organisasi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

Bab V berisi tentang analisis data dan pembahasan. Pada bab ini akan
dikemukakan tentang penjelasan penelitian, uji validitas dan reliabilitas, analisis
data dan pembahasan.
Bab VI berisi tentang kesimpulan, saran, dan keterbatasan. Pada bab ini
akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil analisis data pada bab
sebelumnya, saran-saran yang diberikan kepada perusahaan, serta faktor-faktor
yang menyebabkan keterbatasan dalam penulisan skripsi ini.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Kepemimpinan
a. Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan pada intinya merupakan proses mempengaruhi
orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui proses
dan kegiatan. Dalam proses mempengaruhi orang lain terkandung cara
yang biasanya diwujudkan dengan memberi petunjuk, mengarahkan dan
membina dalam melakukan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan
tugas dan tanggung jawabnya. Oleh karena itu, kepemimpinan dinyatakan
sebagai usaha menggunakan orientasi mempengaruhi dan tidak memaksa
untuk memotivasi individu mencapai tujuan.
Kepemimpinan adalah keseluruhan aktivitas dalam rangka
mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan yang memang diinginkan bersama ( Martoyo, 2000:176 ).
Kepemimpinan

merupakan

kemampuan

yang

dimiliki

seseorang

mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran
( Handoko, 2003:294 )
Robbins dan coulter menyatakan ( Ardana, 2008:89 ), Kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok menuju tercapainya tujuan-tujuan.
9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

George R. Terry mengungkapkan ( Thoha, 2012:259 ), Kepemimpinan
adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang agar diarahkan
mencapai tujuan organisasi.
Dari berbagai definisi kepemimpinan diatas, penulis mengambil
kesimpulan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang
dalam proses mempengaruhi orang lain agar mereka mau bekerja sesuai
tujuan bersama dengan efektif dan efisien.
b. Fungsi Kepemimpinan ( Handoko 2008:299 )
Seluruh pihak yang terlibat di dalam kelompok/organisasi entah
itu pemimpin ataupun bawahan mengharapkan agar yang dilakukan
dalam organisasi tersebut berjalan dengan efektif dan efisien. Maka dari
itu pemimpin memiliki dua fungsi utama, yaitu:
1) Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (work-related ) atau
pemecahan masalah menyangkut pemberian saran penyelesaian,
informasi, pendapat.
2) Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok ( group-maintenance ) atau
sosial mencakup segala sesuatu yang dapat membantu kelompok
berjalan lebih lancar, persetujuan dengan kelompok lain, pencegahan
perbedaan pendapat dan sebagainya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

c. Gaya Kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan merupakan hal yang dipentingkan dalam
sebuah organisasi dimana gaya kepemimpinan merupakan cara yang
dipergunakan oleh seorang pemimpin dalam mengatur anggota organisasi
agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Hal ini selaras
dengan yang disampaikan oleh Supardi dan Syaiful yang menyatakan
bahwa Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk
mempengaruhi bawahannya ( 2002:75 ).
Gaya kepemimpinan juga merupakan norma perilaku yang dipergunakan
oleh seseorang pada saat mencoba mempengaruhi perilaku orang lain
seperti yang ia lihat. Dalam hal ini usaha menyelaraskan persepsi antara
perilaku orang yang mempengaruhi dan perilaku orang yang dipengaruhi.
Maka dari itu gaya kepemimpinan sangatlah perlu dimiliki oleh orang
yang memiliki sifat pemimpin.
Sementara itu terdapat beberapa tipe gaya kepemimpinan
sebagaimana diungkapkan oleh Reddin ( Thoha, 2012:311-312 ) sebagai
berikut:
1) Eksekutif
Gaya kepemimpinan yang banyak memberikan perhatian pada tugastugas pekerjaan dan hubungan kerja.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

2) Pecinta pengembangan
Gaya kepemimpinan yang memberikan perhatian maksimum terhadap
hubungan kerja dan perhatian minimum terhadap tugas-tugas kerja
3) Otokratis yang baik hati
Gaya kepemimpinan yang memberikan perhatian maksimum terhadap
tugas kerja dan minimum terhadap hubungan kerja.
4) Birokrat
Gaya yang memberikan perhatian yang minimum terhadap tugas kerja
maupun hubungan kerja.
d. Arti penting Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan dalam suatu organisasi akan membantu
pelaksanaan produktivitas dan mempengaruhi kinerja rekan-rekan
kerjanya. Gaya kepemimpinan yang dipakai seorang pemimpin akan
menjadi ukuran bagi karyawan dalam melaksanakan pekerjaan dalam
situasi dan kondisi tertentu. Sikap atau gaya kepemimpinan yang tepat
akan memberikan dorongan timbulnya kesediaan rekan-rekan kerjanya
untuk berperilaku dan berbuat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
seorang pemimpin saat itu, maka kita dapat mengetahui semangat
karyawan yang pengaruhnya pada kinerja karyawan tersebut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

2. Penyelia
a. Pengertian Penyelia
Penyelia merupakan pemimpin yang paling dekat dengan
karyawan. Penyelia merupakan manajer lini pertama yang langsung
membawahi karyawan dan berhubungan langsung dengan mereka.
Penyelialah yang memikul tanggung jawab pelaksanaan mulai dari
merencanakan, memotivasi, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan
karyawan non-manajerial pada tingkat operasional dan organisasi. Para
penyelia baik pria maupun wanita, merupakan pemegang kunci hubungan
antara jenjang manajemen dengan kelompok besar karyawan yang
mencurahkan tenaga ataupun pikirannya untuk melakukan pekerjaan
perusahaan yang sesungguhnya. Maka dari itulah sebuah perusahaan
sangatlah membutuhkan seorang penyelia karena tak satu kelompok
orang pun berhasil mencapai keunggulan dan perhatian yang begitu besar
dalam tempo singkat sesudah penantian panjang, selain manajemen
penyelia ( Lester dan John, 1994:6 ).
b. Ciri-ciri pribadi seorang penyelia
Lester dan John ( 1994:9) mengungkapkan Jabatan penyelia
merupakan jabatan yang sangat didambakan,

Maka dari itu seorang

penyelia memiliki sepuluh ciri-ciri pribadi yang terdapat didalam dirinya,
yakni:
1) Energi dan kesehatan yang baik

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

2) Kemampuan bekerjasama dengan orang lain
3) Pengetahuan tantang pekerjaan dan kemampuan teknis
4) Kemampuan mengendalikan diri dalam situasi tertekan
5) Dedikasi dan keandalan
6) Kemampuan bertahan
7) Kemampuan belajar
8) Keterampilan memecahkan masalah
9) Potensi kepemimpianan
10) Sikap positif terhadap manajemen

3. Kepuasan Kerja
a.

Pengertian Kepuasan Kerja
Seseorang akan merasa nyaman dan memiliki loyalitas yang

tinggi dalam sebuah perusahaan apabila ia memperoleh kepuasan sesuai
dengan apa yang diinginkan. Pentingnya arti kepuasan kerja dalam diri
seseorang, sedapat mungkin perusahaan memberikan kesempatan seluasluasnya kepada karyawannya untuk memperoleh kepuasan kerja.
Kepuasan kerja berasal dari dua kata yaitu kepuasan dan kerja.
Kepuasan artinya bahwa perasaan yang dialami seseorang, dimana apa
yang diharapkan telah terpenuhi atau bahkan apa yang diterima melebihi
dari apa yang diharapkan, sedangkan kerja merupakan usaha seseorang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

mencapai tujuan dengan mendapatkan pendapatan, konpensasi dari
kontribusinya kepada tempat pekerjaannya ( Koesmono, 2005:169-170 ).
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau

tidak

menyenangkan

dengan

mana

karyawan

memandang

pekerjaannya ( Handoko, 2001:193 ). Kepuasan kerja merupakan cerminan
dari perasaan pekerja terhadap pekerjaan yang dihadapi di area
lingkungannya. Sebaliknya, karyawan yang tidak puas akan bersifat negatif
terhadap pekerjaan dan bentuk yang berbeda-beda satu dengan yang
lainnnya.
b.

Indikator Kepuasan Kerja
Menurut Luthans dalam Soedjono ( 2005:27 ), ada lima indikator

yang mempengaruhi kepuasan kerja,yaitu:
1)

Gaji dan upah. Karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan
promosi yang dipersepsikan sebagai adil, tidak meragukan dan segaris
dengan pengharapannya.

2) Pekerjaan itu sendiri. Karyawan cenderung lebih menyukai pekerjaanperkerjaan yang memberikan kesempatan untuk menggunakan
kemampuan dan keterampilannya, kebebasan serta umpan balik
mengenai betapa baik mereka bekerja. Kateristik ini membuat
perkerjaan lebih menantang. Pekerjaan yang kurang menantang
menciptakan kebosanan, tetapi terlalu banyak menantang juga dapat
menciptakan frustasi dan persaan gagal.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

3) Rekan kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi
kebutuhan akan interaksi

sosial.

Oleh

karena itu, tidaklah

mengejutkan bila mempunyai rekan kerja yang ramah dan
mendukung meningkatkan kepuasan kerja.
4) Promosi pekerjaan. Promosi pekerjaan terjadi pada saat seseorang
karyawan berpindah dari satu pekerjaan ke posisi lainnya yang lebih
tinggi.
5) Kepenyeliaan (supervise ). Supervise mempunyai peran yang penting
dalam manajemen. Supervise berhubungan dengan karyawan secara
langsung

dan

mempengaruhi

karyawan

dalam

melakukan

pekerjaannya. Umumnya karyawan lebih menyukai supervise yang
adil, terbuka dan mau bekerja sama dengan bawahan.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepuasan Kerja
Menurut Robbins ( 2001:48 ) ada lima faktor penting yang
mendorong kepuasan kerja, yaitu:
1) Pekerjaan yang sacara mental menantang
Cenderung lebih disukai karyawan, karena akan memberikan mereka
kesempatan untuk mengunakan keterampilan dan kemampuan mereka
serta menawarkan beragam tugas, kebebasan dan umpan balik
mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

2) Ganjaran yang pantas
Merupakan keinginan karyawan akan sistem upah dan kebijakan
promosi yang mereka persepsikan adil, tidak kembar arti dan segaris
dengan pengharapan mereka.
3) Kondisi kerja yang mendukung
Merupakan sebagai kepedulian karyawan akan lingkungan kerja baik
untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan perkarjaan
tugas dengan baik, mereka cenderung lebih menyukai lingkungan
fisik yang aman dan nyaman.
4) Rekan kerja yang mendukung
Mengandung pengertian bahwa orang-orang mendapatkan lebih dari
pada sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari dalam kerja,
tetapi kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial, sehingga
sangat penting bagi mereka untuk memiliki rekan kerja yang
mendukung dan dapat bekerja sama dengan baik.
5) Kesesuian kepribadian dengan perkerjaan
Merupakan satu unsur yang penting yang perlu ditambahkan, karena
unsur tersebut merupakan unsur yang cukup berperan dalam
menentukan kepuasan kerja, yaitu bahwa karyawan cenderung merasa
puas

apabila

pekerjaanya.

ada

kecocokan

antara

kepribadiannya

dengan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

4. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Setiap perusahaan memiliki tujuan dan hal ini diharapkan dicapai
oleh kesatuan gerak seluruh sumber daya di dalam perusahaan. Hal ini
terlebih juga berkaitan dengan optimalisasi kinerja karyawan dalam
mengupayakan pencapaian yang diharapkan. Oleh sebab itu kinerja
karyawan sebagai salah satu kunci upaya pencapaian tujuan ini harus
mendapat perhatian secara lebih optimal juga.
Secara umum, kinerja dipahami sebagai kesuksesan seseorang
dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Secara lebih dalam Lawler dan
Porter (1967) mengungkapkan bahwa kinerja adalah kesuksesan
seseorang dalam melaksanakan tugas. Irianto (2000) mengungkapkan
pula bahwa kinerja karyawan adalah prestasi yang diperoleh seseorang
dalam melakukan tugas.
Miner (1990) mengemukakan setidaknya ada empat aspek
kinerja yakni:
1) Kualitas yang dihasilkan, menerangkan tentang jumlah kesalahan,
waktu dan ketepatan dalam melakukan tugas
2) Kuantitas yang dihasilkan, berkenaan dengan berapa jumlah produk
atau jasa yang dapat dihasilkan
3) Waktu kerja, menerangkan akan berapa alokasi jumlah absen,
keterlambatan, serta masa kerja yang telah dijalani karyawan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

4) Kerja sama, berkaitan dengan bagaimana individu karyawan
membantu atau menghambat rekan sekerjanya
b. Penilaian Kinerja
Perusahaan mempunyai tujuan dalam keberlangsungannya
sebagai organisasi yang mengupayakan keuntungan. Keuntungan ini
tentunya diraih melalui kerja-kerja yang ditentukan juga oleh para
karyawannya. Kinerja karyawan adalah salah satu hal yang mendorong
pencapaian ini dan oleh karenanya dibutuhkan sebuah penilaian kinerja
untuk dapat mengukur prestasi kerja serta kontribusi yang disumbangkan
oleh tiap karyawan serta kompensasi yang patut diterima dari perusahaan.
Melakukan penilaian karyawan berdasarkan fungsi dan kinerjanya ini
tentunya bukan sebuah perkara yang mudah namun juga bukan perkara
sulit. Hal ini bergantung pada aspek pengukuran kinerja yang ditetapkan
oleh perusahaan. Untuk mengetahui seberapa besar kinerja karyawan
diperlukan kegiatan khusus untuk mengukurnya. Bernardin dalam
Sudarmanto ( 2009:12 ) menyampaikan enam dimensi yang dapat dipakai
untuk mengukur kinerja, yakni:
1) Quality, merupakan pelaksanaan kerja mencapai atau mendekati
standar tujuan yang hendak dicapai.
2) Quantity, merupakan jumlah yang dihasilkan dalam tiap pekerjaan
karyawan.
3) Timeliness, merupakan ukuran waktu pelaksanaan kerja

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

4) Cost Effectiveness. Merupakan optimalisasi sumber daya organisasi
dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
5) Need for supervision. Merupakan ukuran pengawasan

yang

dibutuhkan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
6) Interpersonal impact. Merupakan ukuran karyawan dalam menjaga
harga diri, nama baik dan kerjasama dengan sesama rekannya.
c. Tolok Ukur Kinerja
Kualitas

kerja

setiap

karyawan

pada

akhirnya

akan

mempengaruhi pula kinerja yang bersangkutan. Untuk dapat memacu
kinerja karyawan, perusahaan perlu melakukan pengelolaan, pengukuran
dan upaya-upaya peningkatan kinerja. Semua ini akan selalu diawali
dengan penetapan tolok ukur kinerja. Beberapa syarat yang baik untuk
melakukan pengukuran kinerja diantaranya sebagai berikut:
1) Tolok Ukur yang baik dapat diukur dengan cara yang dapat dipercaya.
2) Tolok Ukur yang baik mampu membedakan setiap karyawan sesuai
dengan kinerjanya
3) Tolok ukur yang baik harus responsive terhadap masukan dan
tindakan dari para pemangku jabatan
4) Tolok ukur yang baik dapat diterima oleh karyawan yang mengetahui
kinerjanya sedang dinilai

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

B. Penelitian Sebelumnya
Berdasarkan topik penelitian ini telah dilakukan beberapa penelitian
sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian ini yakni:
1. Tien Utami, 2012. Pengaruh gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Primissima di kabupaten
Sleman Daerah Istimewa, Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa: terdapat pengaruh
positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan,
yang ditunjukkan oleh nilai thitung > ttabel (4,525 > 1,645) dan tingkat
signifikansi 0,000 dengan sumbangan efektif sebesar 6,14%; terdapat
pengaruh positif dan signifikan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan,
yang ditunjukkan oleh nilai thitung > ttabel (4,976 > 1,645) dan tingkat
signifikansi 0,000 dengan sumbangan efektif sebesar 7,62%.
2. Natalia Pujiastuti, 2010. Pengeruh motivasi kerja, budaya organisasi dan
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Agronusa Investama
Cabang Pahauman, Kalbar.
Hasil analisis menjelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif
terhadap tingkat kinerja karyawan pada PT Agronusa Investama dengan
variabel sebesar 0,090.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

C. Kerangka Konseptual Penelitian dan Hipotesis
1.

Kerangka Konseptual Penelitian
Berdasar pada kerangka pemikiran yang digunakan sebagai acuan
dalam melihat relasi teori dengan berbagai faktor yang diduga sebagai
persoalan mendasar maka perlu dibangun suatu model konseptual. Model
ini didasari pada tinjauan pustaka dan penelitian sebelumnya yang terkait.
Kerangka konseptual yang coba dibangun adalah sebagai berikut:

a. Variabel X1 mewakili Orientasi Kepemimpinan Penyelia pada hubungan
kerja dan tugas pekerjaan diukur dengan indikator: tingkat keramahan
atasan kepada setiap karyawan, tingkat perhatian atasan yang berkaitan
dengan pekerjaan, tingkat semangat yang diberikan oleh atasan dalam
bekerja, tingkat perhatian atasan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan,
tingkat kebersamaan karyawan dalam bekerja, tingkat keterlibatan
karyawan dalam pemecahan masalah, tingkat rasa saling mendukung
karyawan dalam bekerja, tingkat toleransi atasan dalam penggunaan
sarana/prasarana, tingkat hubungan antara karyawan senior terhadap
karyawan baru.
b. Variabel X2 mewakili Kepuasan Kerja yang diukur dengan indikator:
Tingkat kesenangan terhadap gaji dan upah, tingkat kesenangan terhadap
perkerjaan itu sendiri, tingkat kesenangan terhadap rekan kerja,tingkat
kesenangan terhadap promosi kerja, tingkat kesenangan terhadap
kepenyeliaan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

c. Variabel Y mewakili Kinerja Karyawan yang diukur indikator: tingkat
ketepatan, kelengkapan dan kerapian dalam perilaku karyawan bekerja,
tingkat perilaku tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, tingkat perilaku
tahan terhadap tekanan dan tidak mudah menyerah, tingkat perilaku dapat
dipercaya dan kesediaan melakukan tugas sesuai bidangnya, tingkat
perilaku tekun dalam mengerjakan pekerjaannya, tingkat perilaku
menyelesaikan tugas dengan baik tanpa bantuan orang lain.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24

ORIENTASI KEPEMIMPINAN
PENYELIA
X1

Pada hubungan kerja dan tugas
pekerjaan

KINERJA
KARYAWAN
Y

KEPUASAN KERJA
X2

Diukur dengan
pendekatan perilaku

Diukur dengan senang atau tidak
senang pada aspek-aspek kepuasan
kerja

Pengaruh parsial = pengaruh yang ditimbulkan oleh variabelvariabel bebas secara terpisah/sendiri-sendiri terhadap variabel
terikat
Pengaruh simultan = pengaruh yang ditimbulkan oleh
variabel-variabel bebas jika digabungkan terhadap variabel
terikat.
Gambar II.1
Kerangka penelitian

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25

2. Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang perlu dibuktikan benar
atau tidak (Umar:2003). Berkaitan dengan itu perlu dibangun sebuah
hipotesis terlebih dahulu untuk dijadikan sebuah rujukan penelitian.
H1: Orientasi Kepemimpinan Penyelia berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
H2: Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah
Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
H3: Orientasi Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan Kerja secara
simultan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang menghendaki
suatu kajian yang rinci, mendalam, menyeluruh, atas objek tertentu yang
biasanya relatif kecil selama kurun waktu tertentu termasuk lingkungannya.
Dalam hal ini penelitian akan berupaya menemukan hubungan atas faktorfaktor yang dominan atas permasalahan Orientasi Kepemimpinan Penyelia
dan Kepuasan Kerja terhadap kinerja karyawan pada Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek merupakan para Karyawan yang akan dijadikan responden untuk
dimintai keterangan seputar Kepuasan Kerja dan Orientasi Kepemimpinan
Penyelia. Mereka merupakan karyawan yang telah memiliki minimal masa
kerja setahun.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah variabel yang dapat diteliti maupun hal-hal
yang berkaitan dengan variabel tersebut dan dapat diukur. Objek dari
penelitian ini antara lain adalah:
a.

Orientasi Kepemimpinan Penyelia

26

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27

b.

Kepuasan Kerja

c.

Kinerja Karyawan

C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari tahun 2014 sampai
dengan bulan Maret tahun 2014.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
Pada penelitian ini akan diamati dan dianalisis variabel yang
dianggap berkaitan erat dengan tujuan penelitian. Variabel tersebut adalah
Orientasi Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan Kerja sebagai variabel
Independen sementara Kinerja Karyawan sebagai variabel dependen.
a.

Variabel Independen
Variabel independen merupakan merupakan tipe variabel yang
menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain (Indriantoro dan
Supomo, 2002). Variabel ini dikenal juga sebagai variabel penyebab
atau variabel yang mendahului.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28

b.

Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan jenis variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel independen. Dikenal pula sebagai variabel
yang diduga sebagai akibat atau variabel konsekuensi.

2. Definisi Variabel
a.

Orientasi Kepemimpinan Penyelia
Kepemimpinan merupakan perilaku konsisten yang diterapkan
pemimpin pada saat mempengaruhi orang lain atau bawahannya agar
berperilaku dan berbuat sesuai dengan tugas dan tujuan organisasi.
Semakin tinggi respon karyawan terhadap indikator hubungan kerja
maka dapat disimpulkan bahwa Orientasi Kepemimpinan Penyelia
tersebut berorientasi pada hubungan kerja, sedangkan semakin kecil
respon karyawan terhadap indikator hubungan kerja maka dapat
disimpulkan Orientasi Kepemimpinan Penyelia pada perusahan
tersebut pada tugas pekerjaan. Kepemimpinan yang berorientasi pada
hubungan kerja diukur dengan indikator sebagai berikut:
1) Tingkat keramahan atasan kepada setiap karyawan
2) Tingkat perhatian atasan yang berkaitan dengan pekerjaan
3) Tingkat semangat yang diberikan oleh atasan dalam bekerja
4) Tingkat perhatian atasan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan
5) Tingkat kebersamaan karyawan dalam bekerja
6) Tingkat keterlibatan karyawan dalam pemecahan masalah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29

7) Tingkat rasa saling mendukung karyawan dalam bekerja
8) Tingkat toleransi atasan dalam penggunaan sarana/prasarana
9) Tingkat hubungan antara karyawan senior terhadap karyawan baru

b. Kepuasan Kerja
Menjelaskan

keadaan

emosional

seseorang

baik

yang

menyenangkan dan tidak menyenangkan yang dirasakan oleh
karyawan terhadap pekerjaannya, pengukuran kepuasan kerja mengacu
pada aspek-aspek berikut:
1) Gaji dan upah. Karyawan menginginkan sistem upah dan
kebijakan promosi yang dipersepsikan sebagai adil, tidak
meragukan dan segaris dengan pengharapannya. Dari aspek “gaji
dan upah”, maka dapat ditarik sebuah indikator untuk dijadikan
pengukuran kepuasan kerja ini ialah tingkat kesenangan atau
ketidak senangan terhadap gaji dan upah.
2) Pekerjaan itu sendiri. Karyawan cenderung lebih menyukai
pekerjaan-perkerjaan

yang

memberikan

kesempatan

untuk

menggunakan kemampuan dan keterampilannya, kebebasan serta
umpan balik mengenai betapa baik mereka bekerja. Karateristik ini
membuat perkerjaan lebih menantang. Pekerjaan yang kurang
menantang

menciptakan

kebosanan,

tetapi

terlalu

banyak

menantang juga dapat menciptakan frustasi dan perasaan gagal.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30

Dari aspek “pekerjaan itu sendiri”, maka dapat ditarik sebuah
indikator pengukuran kepuasan kerja ialah tingkat kesenangan atau
ketidak senangan terhadap pekerjaan itu sendiri.
3) Rekan kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi
kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu, tidaklah
mengejutkan bila mempunyai rekan kerja yang ramah dan
mendukung untuk meningkatkan kepuasan kerja. Dari aspek
“rekan kerja”, maka dapat ditarik sebuah indikator pengukuran
kepuasan kerja ialah tingkat kesenangan atau ketidak senangan
terhadap rekan kerja.
4) Promosi pekerjaan. Promosi pekerjaan terjadi pada saat seseorang
karyawan berpindah dari satu pekerjaan ke posisi lainnya yang
lebih tinggi jabatannya. Dari aspek “promosi pekerjaan”, maka
dapat ditarik sebuah indikator pengukuran kepuasan kerja ialah
tingkat

kesenang atau ketidak senangan terhadap promosi

pekerjaannya.
5) Kepenyeliaan (supervise ). Supervise

mempunyai peran yang

penting dalam manajemen. Supervise berhubungan dengan
karyawan secara langsung dan mempengaruhi karyawan dalam
melakukan pekerjaannya. Umumnya karyawan lebih menyukai
supervise yang adil,

terbuka dan mau bekerja sama dengan

bawahan. Dari aspek “kepenyeliaan”, maka dapat ditarik sebuah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31

indikator pengukuran kepuasan kerja ialah tingkat kesenangan atau
ketidak senangan terhadap kepenyeliaan.

c. Kinerja Karyawan
Kesuksesan

atau

prestasi

seseorang

dalam

melakukan

pekerjaan. pengukuran kinerja karyawan diukur dengan pendekatan
perilaku yang mengacu pada aspek-aspek berikut:
1) Kualitas pekerjaan
Kualitas pekerjaan berkaitan dengan ketepatan, kelengkapan dan
kerapian. Ketepatan dalam hal melaksanakan tugas dan pekerjaan,
artinya tepat sasaran dan tujuan. Kelengkapan tugas dalam
pelaksanaannya. Kerapian dari hasil tugas yang dikerjakan oleh
karyawan tersebut. Dari aspek “kualitas pekerjaan”, maka dapat
ditarik sebuah indikator pengukuran kinerja karyawan ialah adanya
tingkat ketepatan, kelengkapan dan kerapian dalam perilaku
karyawan bekerja.
2) Kuantitas pekerjaan
Kuantitas kerja diukur dengan jumlah pekerjaan dan waktu.
Artinya banyaknya tugas dan pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh
setiap karyawan dan banyaknya waktu yang digunakan dalam
menyelesaikan tugas dan pekerjaan. Dari aspek “kuantitas
pekerjaan”, maka dapat ditarik sebuah indikator kinerja karyawan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI