Uji efektivitas antiinflamasi ekstrak herba sambiloto (andrographis paniculata nees.) secara topikal pada mencit betina galur swiss yang diinduksi karagenin - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

UJI EFEKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SAMBILOTO
(Andrographis paniculata Nees.) SECARA TOPIKAL PADA MENCIT
BETINA GALUR SWISS YANG DIINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Lusiana Rani Oktaviani
NIM : 108114158

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

UJI EFEKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SAMBILOTO
(Andrographis paniculata Nees.) SECARA TOPIKAL PADA MENCIT
BETINA GALUR SWISS YANG DIINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Lusiana Rani Oktaviani

NIM : 108114158

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Persetuj uan Pembimbing

UJI EFEKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SAMBILOTO
(Andrographis paniculala Nees.) SECARA TOPIKAL PADA MENCIT

BETINA GALUR SWISS YANG DIINDUKSI KARAGENIN

Skripsi yang diajukan oleh
Lusiana Rani Oktaviani
NIM : 108114158

Telah disetujui oleh

:

Pembimbing Utama

P

Drh. Sitarina Widyarini MP, Ph.D

Yohanes

tanggal 22Juli2014


:

embimbing P.endamping

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Pengesahan Skripsi Berjudul

UJI EFEKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK IIERBA SAMBILOTO
(Andrographis paniculala Nees.) SECARA TOPIKAL PADA MENCIT
BETINA GALUR SWISS YANG DIINDUKSI KARAGENIN
Oleh:
Lusiana Rani Oktaviani
NIM: 108114158


Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal: 22 Juli 20la

akultas Farmasi
itiS Sanata Dharma

Ipang Djunarko, M.Sc., Apt

Panitia Penguji:

l.

Drh. Sitarina Widyarini MP, Ph.D

2.

Yohanes Dwiatmaka S.Si., M.si


3.

Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt

4.

Ipang Djunarko, M.Sc., Apt

lll

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Halaman Persembahan

Karya ini kupersembahkan kepada

Tuhan Yesus Kristus kekuatanku
Orang tuaku, Antonius Sutarto dan Yustina
Adikku Gregorius Mulya Dika Akhirta
Teman-teman yang selalu memberi semangat
Serta almamaterku

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASI,IAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya

tulis ini


tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskatr ini,

maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.

YogyakartU22 Juli2014

Lusiana Rani Oktavrani

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI


Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Narna

: Lusiana Rani Oktaviani

Nomor mahasiswa

:108114158

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul

:

UJI EFEKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SAMBILOTO
(Andrographis paniculata Nees.) SECARA TOPIKAL PADA MENCIT
BETINA GALUR SWISS YANG DIINDUKSI KARAGENIN
beserta perangkat yang diperlukan bila ada. Saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan


dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademi tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
pada tanggal 22 Juli 2014

Yang menyatakan,

(Lusiana Rani Oktaviani)

V1


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PRAKATA
Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat, rahmat, bimbingan dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Uji Efektivitas Antiinflamasi Ekstrak Herba Sambiloto
(Andrographis paniculata Nees.) secara Topikal pada Mencit Betina Galur Swiss
yang diinduksi Karagenin”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada :
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma atas dukungan yang
diberikan.
2. Ibu Drh. Sitarina Widyarini MP, PhD selaku dosen pembimbing dan penguji
yang telah mengarahkan, mendampingi, dan meluangkan waktu untuk
berdiskusi bersama penulis selama proses penelitian, penyusunan hingga
selesainya skripsi ini.
3. Bapak Yohanes Dwiatmaka S.Si.,M.si sebagai dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu dan tenaga serta bimbingan, semangat dan dukungan
dalam proses penyusunan skripsi.
4. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini.
5. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6. Pak Parjiman, Pak Heru dan staf laboratorium Farmasi yang telah bersedia
membantu dan menemani selama penelitian berlangsung, atas segala bantuan
dan dinamika selama di laboratorium.
7. Bapak, Ibu dan adikku atas dukungan, kasih sayang, doa, nasehat dan
dukungannya yang tidak pernah terlewatkan sehingga penulis dapat semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Temanku Mita Artaningsih atas bantuannya dalam pengolahan data statistik
penelitian penulis.
9. Teman-teman kost: Mita, Nanda, Kezia, Prisil, Mba Rea, Mba Alvia, Mba
Anggi, Mba Sangkin, Kurry, Lia,Istri, Raisa, Lydia atas dukungan dan
doanya.
10. Rekan-rekan penelitian, Ocha, Gilda dan Ivan atas bantuan, kerjasama,
perjuangan dan suka duka yang dialamai selama penelitian
11. Sella, Siska, Mz Leo, Mas Deli, Mz Lui, Mz Aan, Mz Marcel, Nando, Cahyo,
Hari, Liris, Santi, Ucok dan Linda atas kebersamaan dan keceriaan yang telah
diberikan selama ini.
12. Teman-teman FKKB 2010 dan semua pihak yang telah membantu yang tidak
dapat diucapkan satu per satu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan
yang ada dalam penyusunan skripsi ini. Maka penulis mengharapkan kritik dan
saran yang dapat membuat karya ini menjadi lebih baik. Akhir kata, semoga
skripsi ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan.
Penulis

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .....................................................

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................

vi

PRAKATA ..................................................................................................

vii

DAFTAR ISI ...............................................................................................

ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

xv

INTISARI...................................................................................................

xviii

ABSTRACT...................................................................................................

xix

BAB I. PENGANTAR.................................................................................

1

A. Latar Belakang ................................................................................

1

1. Perumusan masalah ...................................................................

3

2. Keaslian penelitian ....................................................................

4

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3. Manfaat penelitian .....................................................................

4

B. Tujuan Penelitian ............................................................................

5

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA.........................................................

6

A. Inflamasi ..........................................................................................

6

1. Definisi......................................................................................

6

2. Gejala.........................................................................................

6

3. Mekanisme inflamasi................................................................

7

B. Anti Inflamasi (Obat Golongan Anti Inflamasi) .............................

9

C. Kulit ................................................................................................

10

D. Sambiloto ........................................................................................

12

1. Taksonomi..................................................................................

13

2. Kimia dan kandungan bahan aktif............................................

13

E. Etanol ..............................................................................................

14

F. Maserasi ..........................................................................................

15

G. Flavonoid ........................................................................................

16

H. Landasan Teori.................................................................................

16

I. Hipotesis..........................................................................................

18

BAB. III METODE PENELITIAN.............................................................

19

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................

19

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................................

19

1. Variabel penelitian ....................................................................

19

a. Variabel utama...................................................................

19

1) Variabel bebas....................................................

19

2) Variabel tergantung............................................

19

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

b. Variabel pengacau...............................................................

19

1) Variabel pengacau terkendali.............................

19

2) Variabel pengacau tak terkendali.......................

19

2. Definisi operasional ..................................................................

20

C. Bahan Penelitian..............................................................................

21

D. Alat atau Instrumen Penelitian ........................................................

22

1.

Alat pembuatan ekstrak kental..................................................

22

2.

Alat pencukur bulu pada punggung mencit...............................

23

3.

Alat utama yang digunakan ......................................................

23

4.

Lain-lain.....................................................................................

23

E. Tata Cara Penelitian ........................................................................

23

1.

Determinasi tanaman.................................................................

23

2.

Pengumpulan bahan..................................................................

24

3.

Pembuatan simplisia..................................................................

24

4.

Pembuatan ekstrak herba sambiloto..........................................

24

5.

Penyiapan hewan uji..................................................................

25

6.

Pembuatan larutan karagenin....................................................

25

7.

Orientasi pemberian karagenin.................................................

25

a. Orientasi pemberian karagenin sebagai penginduksi edema

26

b. Orientasi waktu pengolesan senyawa terhadap edema
punggung mencit...............................................................

26

c. Pencampuran ekstrak etanol sambiloto dengan biocream

26

d. Pengujian dengan ekstrak herba sambiloto .......................

27

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

e. Pengambilian kulit punggung mencit untuk histopatologi

27

F. Tata Cara Analisis Hasil..................................................................

29

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................

31

A. Ekstraksi Herba Sambiloto..............................................................

31

B. Hasil Orientasi Penyuntikan Karagenin ..........................................

33

C. Hasil Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Sambiloto secara
Topikal terhadap Edema Kulit Punggung Mencit ...........................

34

D. Rata-rata Nilai AUC Total dan Rata-rata Persen Penghambatan
Inflamasi (%PI) Mencit yang di Induksi Karagenin pada Penelitian
Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Sambiloto secara Topikal
terhadap Edema Kulit Punggung Mencit ........................................

37

E. Hasil Uji Hubungan Linearitas Ekstrak Etanol Herba Sambiloto
terhadap Daya Antiinflamasi yang Ditimbulkan ............................

40

F. Gambaran Kulit Punggung Mencit dengan Pewarnaan Hematoxilin
Eosin (HE).......................................................................................

42

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................

47

A. Kesimpulan .....................................................................................

47

B. Saran ................................................................................................

47

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

48

LAMPIRAN ................................................................................................

51

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................

70

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I.

Rata-rata AUC tebal lipatan kulit punggung mencit pada kelompok
perlakuan uji antiinflamasi .........................................................

xiii

38

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram mediator inflamasi yang terbentuk dari fosfolipid dengan
skema aksinya dan tempat bekerja obat antiinflamasi ..............

8

Gambar 2. Komponen epidermis dan dermis kulit manusia .......................

11

Gambar 3. Selisih tebal lipat kulit berbagai konsentrasi karagenin ............

33

Gambar 4. Grafik penurunan edema kulit punggung mencit yang diinduksi
karagenin dan diberi berbagai konsentrasi dari ekstrak etanol herba
sambiloto ...................................................................................

35

Gambar 5. Diagram batang rata-rata persentase penghambatan inflamasi (edema
kulit punggung mencit) yang diinduksi karagenin selama 6 jam
pengamatan ................................................................................

38

Gambar 6. Grafik hubungan linearitas konsentrasi ekstrak etanol herba sambiloto
1,67; 2,5 dan 3,75% terhadap persen penghambatan inflamasi .

41

Gambar 7. Gambaran mikroskopik kulit 24 jam setelah injeksi karagenin secara
subkutan dan setelah diberi perlakuan dengan berbagai konsentrasi
ekstrak etanol herba sambiloto ..................................................

43

Gambar 8. Gambaran penghambatan asam arakidonat oleh kortikosteroid dan
Andrographis paniculata Nees. ...............................................

xiv

45

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1:Surat Determinasi Tanaman ....................................................

52

Lampiran 2: Ethical Clearence ...................................................................

53

Lampiran 3: Gambar Penelitian Antiinflamasi ...........................................

54

a. Determinasi dan pembuatan ekstrak etanol herba sambiloto ..........

54

1. Foto herba sambiloto ...........................................................

54

2. Foto herba sambiloto kering ...............................................

54

3. Foto serbuk herba sambiloto ...............................................

54

4. Foto perendaman serbuk .....................................................

54

5. Foto ekstrak kental sambiloto .............................................

54

b. Pengujian antiinflamasi ...................................................................

55

1. Hewan uji mencit betina......................................................

55

2. Basis ekstrak sambiloto .......................................................

55

3. Kontrol positif .....................................................................

55

4. Spuit injeksi.........................................................................

55

5. Kulit punggung setelah pencukuran ....................................

55

6. Cara pengukuran tebal kulit ................................................

55

7. Pengolesan ekstrak sambiloto .............................................

56

8. Foto cara pemotongan kulit .................................................

56

9. Hasil pemotongan kulit .......................................................

56

10. Pengawetan kulit dengan formalin 10% .............................

56

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

c. Gambaran Histologi dengan perbesaran 200x ................................

57

1. Kulit normal ........................................................................

57

2. Kontrol negatif ....................................................................

57

3. Kontrol biocream ................................................................

57

4. Kontrol positif .....................................................................

57

5. Sambiloto konsentrasi 1,67% ..............................................

57

6. Sambiloto konsentrasi 2,5% ................................................

57

7. Sambiloto konsentrasi 3,75% ..............................................

57

Lampiran 4: Data Perhitungan Statistik ......................................................

58

a. Data perhitunganAUC tebal lipatan kulit punggung mencit ...........

58

1. Data kontrol karagenin ........................................................

58

2. Data kontrol biocream .........................................................

58

3. Data kontrol calacort® .........................................................

58

4. Data ekstrak sambiloto konsentrasi 1,67% .........................

59

5. Data ekstrak sambiloto konsentrasi 2,5% ...........................

59

6. Data ekstrak sambiloto konsentrasi 3,75% .........................

59

7. Grafik penurunan edema kulit punggung mencit ................

60

8. Data hasil uji statistik ..........................................................

60

9. Nilai AUC edema pada setiap kelompok perlakuan dan hasil uji
Scheffe masing-masing kelompok perlakuan ......................

xvi

63

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

b. Data perhitungan persen penghambatan inflamasi (%PI) ...............

64

1. Data % PI karagenin............................................................

64

2. Data % PI biocream ............................................................

64

3. Data % PI calacort®.............................................................

64

4. Data % PI ekstrak sambiloto konsentrasi 1,67% ................

64

5. Data % PI ekstrak sambiloto konsentrasi 2,5% ..................

65

6. Data % PI ekstrak sambiloto konsentrasi 3,75% ................

65

7. Data hasil uji statistik % PI .................................................

65

8. Nilai AUC edema pada setiap kelompok perlakuan dan hasil uji
Scheffe masing-masing kelompok perlakuan ......................

68

9. Perhitungan nilai EC50 ........................................................

69

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

INTISARI
Inflamasi merupakan respon umum terhadap adanya gangguan di dalam
tubuh. Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) telah banyak diketahui
memiliki efek farmakologi salah satunya sebagai antiinflamasi. Salah satu
golongan senyawa yang terkandung dalam sambiloto adalah flavonoid yang
berperan dalam penghambatan proses inflamasi. Tujuan penelitian ini adalah
menguji efektivitas antiinflamasi topical, mengukur persen penghambatan
inflamasi serta menentukan konsentrasi efektif (EC50) ekstrak etanol herba
sambiloto sebagai agen antiinflamasi terhadap kulit punggung mencit betina galur
Swiss.
Penelitian ini termasuk eksperimental murni dengan rancangan acak
lengkap pola searah. Mencit dibagi dalam 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol
negatif karagenin 1,5%; kelompok kontrol positif calacort ®; kelompok kontrol
biocream; kelompok perlakuan ekstrak etanol herba sambiloto 1,67%; kelompok
perlakuan ekstrak etanol herba sambiloto 2,5%; dan kelompok perlakuan ekstrak
etanol herba sambiloto 3,75%. Pengolesan senyawa uji diberikan setelah injeksi
karagenin dan pengukuran tebal edema kulit punggung mencit dilakukan tiap jam
selama 6 jam pengamatan. Data tebal edema dianalisis dengan uji Shapiro-Wilk
dan dilanjutkan dengan analisis ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95%
dan uji Scheffe.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol herba sambiloto
(Andrographis paniculata Nees.) memiliki efek antiinflamasi. Efek antiinflamasi
dinyatakan dengan persentase penghambatan inflamasi ekstrak etanol sambiloto
1,67; 2,5 dan 3,75% berturut-turut adalah 24,40%; 52,31% dan 66,69%.
Konsentrasi efektif (EC50) ekstrak etanol herba sambiloto sebesar 2,57%.
Kata kunci : antiinflamasi, karagenin, Sambiloto, Andrographis paniculata Nees.

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Inflammation is a common response to a disturbance in the body. Bitter
(Andrographis paniculata Nees.) has been widely known to have pharmacological
effects one of which is as anti-inflammatory. One of compounds that are
contained in the bitter flavonoids that play a role in the inhibition of the
inflammatory process. The purpose of this study was to test the effectiveness of
topical anti-inflammatory, measuring the percent inhibition of inflammation and
to determine the effective concentration (EC50) of ethanol extract of bitter herbs as
an anti-inflammatory agent to the back skin of female mice strains Swiss.
This study included purely experimental with completely randomized
design direction. Mice were divided into 6 groups: negative control group
carrageenin 1.5%; positive control group calacort ®; biocream control group;
ethanol extract treatment group 1.67% better herbs; ethanol extract treatment
group 2.5% bitter herbs; and ethanol extract treatment group 3.75% bitter herbs.
Application of the test compound is given after the injection and measurement
carrageenin thick mouse back skin edema done every hour for 6 hours of
observation. Data were analyzed with a thick edema Shapiro-Wilk test followed
by one-way ANOVA analysis with a level of 95% and Scheffe test.
The results of this study showed that the ethanol extract of bitter herbs
(Andrographis paniculata Nees.) have anti-inflammatory effects. Antiinflammatory effect is expressed by the percentage inhibition of inflammation
ethanol extract of bitter 1.67; 2.5 and 3.75% respectively was 24.40%; 52.31%
and 66.69%. Effective concentration (EC50) of ethanol extract of bitter herbs of
2.57%.
Keywords: anti-inflammatory, carrageenin, bitter, Andrographis paniculata Nees.

xix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB 1
PENGANTAR

A. Latar Belakang
Inflamasi atau biasa disebut dengan peradangan merupakan suatu respon
terhadap jejas (gangguan pada tubuh yang disebabkan oleh faktor luar) pada
jaringan hidup yang memiliki vaskularisasi. Respon ini dapat ditimbulkan oleh
infeksi mikroba, agen fisik, zat kimia, jaringan nekrotik atau juga oleh reaksi
imun (Mitchell, Kumar, Abbas, dan Fausto, 2006). Tujuan dari adanya respon
inflamasi

adalah

untuk

melindungi,

mengisolasi,

menon-aktifkan,

dan

mengeluarkan agen penyebab serta jaringan yang rusak sehingga dapat terjadi
pemulihan. Tanda-tanda utama dari inflamasi yaitu kemerahan, panas, nyeri,
bengkak, dan kehilangan fungsi. Inflamasi ini sering kita alami dalam kehidupan
sehari-hari sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman bagi penderitanya. Rasa
tidak nyaman ini membuat penderita bergegas untuk segera mengatasi peradangan
yang terjadi (Brooker, 2005).
Upaya utama yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa sakit atau tidak
nyaman yang timbul akibat inflamasi adalah dengan pemberian obat antiinflamasi
secara lokal yang dapat dioleskan pada daerah yang terkena inflamasi. Hal ini
merupakan cara yang termudah dan cepat yang dapat dilakukan sebagai
pertolongan pertama. Dibandingkan dengan pemberian oral, terutama untuk obatobatan golongan Antiinflamasi Non Steroid (AINS) yang dapat menimbulkan
efek samping berupa iritasi pada lambung, pemberian secara topikal dirasa lebih

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

aman karena bekerja secara lokal yaitu didaerah yang terkena inflamasi saja
(mengurangi efek samping obat). Mekanisme kerja obat secara topikal akan
melewati 3 kompartemen, yaitu: permukaan kulit, stratum korneum dan jaringan
sehat. Stratum korneum dapat berperan sebagai reservoir bagi vehikulum tempat
sejumlah unsur pada obat masih berkontak dengan permukaan kulit namun belum
berpeneterasi tetapi tidak dapat dihilangkan dengan cara digosok atau terhapus
oleh pakaian. Unsur vehikulum sediaan topikal dapat mengalami evaporasi,
selanjutnya zat aktif berikatan pada lapisan yang dilewati seperti pada epidermis,
dermis. Pada kondisi tertentu sediaan obat dapat membawa bahan aktif menembus
hipodermis. Sementara itu, zat aktif pada sediaan topikal akan diserap oleh
vaskular kulit pada dermis dan hipodermis kemudian memberikan efek.
Umumnya, sediaan topikal memiliki dosis yang kecil namun apabila diharapkan
obatnya masuk kedalam aliran darah sistemik maka dibutuhkan dosis yang lebih
besar (Hendri dan Yenny, 2012).
Umumnya, pengatasan peradangan dilakukan dengan menghambat asam
arakidonat menjadi prostaglandin, suatu mediator pada inflamasi yang
diperantarai oleh enzim siklooksigenase (COX). Biosintesis prostaglandin
berlangsung dengan bantuan radikal bebas sehingga tidak menutup kemungkinan
bahwa pada daerah peradangan dihasilkan oksidan reaktif seperti radikal bebas.
Untuk menangani hal ini dapat digunakan antioksidan dalam tanaman (seperti
flavonoid dan karotenoid) karena memiliki kemampuan untuk menangkap radikal
bebas (Rang, Dale, Ritter and Moore, 2007).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Sambiloto dapat digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif
antiradang. Berdasarkan hasil penelitian Evacuasiani dan Soebiantoro (2000),
tanaman sambiloto mengandung berbagai macam zat aktif yang sangat berguna
bagi tubuh diantaranya berupa zat pahit; andrographolide, andrografin, panikulin,
kalmegin dan minyak atsiri.. Berdasarkan berbagai kandungan zat aktif tersebut

dapat diketahui salah satu efek farmakologis dari sambiloto yaitu sebagai
antiradang atau antiinflamasi. Kandungan zat aktif yang memiliki peranan sebagai
antiinflamasi yang terdapat dalam tanaman sambiloto adalah flavonoid. Pada
penelitian ini akan digunakan ekstrak sambiloto yang akan diberikan secara
topikal pada edema kulit punggung mencit untuk melihat efektivitas antiinflamasi
dari tanaman sambiloto.

1. Perumusan masalah
a. Apakah ekstrak etanol herba sambiloto memiliki efektivitas antiinflamasi
secara topikal terhadap edema kulit punggung mencit betina galur Swiss?
b. Berapa persen penghambatan inflamasi ekstrak etanol herba sambiloto
sebagai agen antiinflamasi terhadap edema kulit punggung mencit betina
galur Swiss ?
c. Berapa konsentrasi efektif (EC50) ekstrak etanol sambiloto sebagai agen
antiinflamasi terhadap edema kulit punggung mencit betina galur Swiss ?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

2. Keaslian penelitian
Penelitian Evacuasiani dan Soebiantoro (2000) serta Rhadika, Rajendra,
Sastri dan Lakshmi (2009) menyatakan bahwa ekstrak sambiloto memberikan
efek antiinflamasi. Penelitian Evacuasiani (2000) menyatakan bahwa ekstrak
etanol herba sambiloto mampu memberikan efek antiinflamasi pada tikus putih
galur Wistar yang diinduksi karagenin. Pada penelitian Rhadika (2009) juga
menyatakan bahwa ekstrak kloroform sambiloto mampu memberikan efek
antiinflamasi pada tikus yang diinduksi karagenin. Perbedaan penelitian
Evacuasiani (2000) serta Rhadika (2009) dengan penelitian yang dilakukan
terletak pada cara pemberian zat uji serta zat penginduksi inflamasi. Pada
penelitian Evacuasiani (2000) serta Rhadika (2009) zat uji diberikan secara
peroral dengan injeksi subkutan dikaki hewan uji sedangkan pada penelitian ini
zat uji akan diberikan secara topikal serta injeksi subkutan pada kulit punggung
mencit.

Sepanjang

penelusuran

penulis,

penelitian

tentang

efektivitas

antiinflamasi ekstrak etanol herba sambiloto secara topikal pada mencit betina
belum pernah dilakukan.

3.

Manfaat penelitian

a.

Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah informasi dan
pengetahuan tentang efektivitas antiinflamasi ekstrak etanol herba sambiloto
terhadap edema kulit punggung mencit betina galur Swiss secara topikal.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

b.

5

Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai efektivitas, persen penghambatan inflamasi dan konsentrasi efektif
dari ekstrak etanol herba sambiloto sebagai agen antiinflamasi terhadap
edema kulit punggung mencit betina galur Swiss secara topikal.

B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memberikan informasi bahwa
ekstrak etanol herba sambiloto yang diberikan secara topikal memiliki efek
antiinflamasi.

2. Tujuan khusus
a.

Mengetahui ada tidaknya efektivitas antiinflamasi pada ekstrak etanol herba
sambiloto terhadap kulit punggung mencit betina galur Swiss yang diberikan
secara topikal.

b.

Mengetahui persen penghambatan inflamasi ekstrak etanol herba sambiloto
sebagai agen antiinflamasi terhadap edema kulit punggung mencit betina
galur Swiss.

c.

Mengetahui konsentrasi efektif (EC50) ekstrak etanol herba sambiloto sebagai
agen antiinflamasi topikal terhadap edema kulit punggung mencit betina galur
Swiss.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA

A. Inflamasi
1. Definisi
Inflamasi merupakan respon terhadap cedera jaringan dan infeksi. Ketika
proses inflamasi berlangsung, terjadi reaksi vaskular dimana cairan, elemenelemen darah, sel darah putih (leukosit) dan mediator kimia berkumpul pada
tempat cedera jaringan atau infeksi. Proses inflamasi merupakan suatu mekanisme
perlindungan dimana tubuh berusaha untuk menetralisir dan membasmi agen-agen
yang berbahaya pada tempat cedera dan untuk mempersiapkan keadaan untuk
perbaikan jaringan (Kee, 1996).
2. Gejala
Menurut Kee (1996) terdapat beberapa gejala pada inflamasi yang dapat
dikenali antara lain rubor (kemerahan), edema (pembengkakan), kolor (panas),
dolor (nyeri) serta functio laesa (hilangnya fungsi).
Rubor (kemerahan) merupakan hal pertama yang terlihat pada daerah yang
mengalami peradangan karena adanya dilatasi pembuluh darah kecil dalam daerah
yang mengalami kerusakan. Adanya vasodilatasi menyebabkan aliran darah yang
menuju kedaerah tersebut menjadi semakin banyak sehingga terlihat warna
kemerahan dan panas yang dirasakan (Karch, 2003).
Edema (pembengkakan) timbul karena adanya migrasi cairan dan sel-sel
dari sirkulasi darah kejaringan-jaringan interstial. Cairan dan sel yang tertimbun

6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

didaerah peradangan tersebut akan bercampur dan biasa disebut dengan eksudat
(Price and Wilson, 1995).
Dolor (nyeri) adanya rasa nyeri pada reaksi peradangan dapat disebabkan
oleh adanya perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu dapat
merangsang

ujung-ujung

nosiseptor.

Selain

itu,

edema

yang

terjadi

mengakibatkan peningkatan tekanan lokal yang menimbulkan rasa sakit (Price
and Wilson, 1995).
Functio laesa (hilangnya fungsi) merupakan konsekuensi dari suatu proses
radang. Gerakan yang terjadi pada daerah radang, baik dilakukan secara langsung
atau refleks akan mengalami hambatan rasa sakit. Pembengkakan yang hebat
secara fisik mengakibatkan kurangnya gerak jaringan (Harijadi, 2009).

3. Mekanisme inflamasi
Mekanisme terjadinya inflamasi dipengaruhi oleh mediator dan senyawa
yang dihasilkan asam arakidonat. Berawal dari membran sel yang rusak oleh
rangsangan kimia, fisik, maupun mekanis yang mengakibatkan enzim fosfolipase
aktif sehingga mengubah fosfolipid yang berada didalam membran sel menjadi
asam arakidonat. Asam arakidonat dapat dimetabolisme dalam dua jalur yaitu
jalur siklooksigenase dan jalur lipooksigenase (Tjay dan Rahardja, 2002).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

Proses terjadinya inflamasi dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Diagram mediator inflamasi yang terbentuk dari fosfolipid
dengan skema aksinya dan tempat bekerja obat
antiinflamasi (Rang, Dale, Ritter and Moore, 2007)
Beberapa sel dan mediator terlibat dalam respon alamiah yang
berhubungan dengan kejadian-kejadian vaskuler. Kejadian-kejadian vaskuler
merupakan dilatasi awal dari artiola-artiola kecil yang meningkatkan terjadinya
peningkatan aliran darah dan diikuti dengan penurunan kemudian aliran darah
akan berhenti. Selanjutnya terjadi peningkatan permeabilitas dari venula post
kapiler disertai dengan eksudasi cairan. Vasodilatasi yang terjadi disebabkan oleh
mediator seperti histamin, prostaglandin E2 dan I2 yang dilepaskan karena adanya
interaksi antara mikroorganisme dan jaringan (Rang, Dale, Ritter and Moore,
2007).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

Kerusakan sel pada umumnya akan memicu proses pembebasan asam
arakidonat. Asam arakidonat dimetabolisme melalui beberapa jalur, yaitu:
a. Melalui siklooksigenase (COX) yang terdiri dari COX-1 dan COX-2,
dimana enzim ini mengawali biosintesis prostaglandin dan tromboksan.
b. Melalui berbagai macam lipooksigenase yang mengawali sintesis
leukotrien, lipoksin dan komponen lainnya (Rang, Dale, Ritter and Moore,
2007).

B. Anti Inflamasi (Obat Golongan Anti Inflamasi)
Obat Anti-Inflamasi Non Steroid (OAINS) populer dengan menghambat
sistem enzim siklooksigenase maupun lipooksigenase intraseluler, yang nantinya
akan berpengaruh pada respon inflamasi yang terjadi dan menurunkan produksi
berbagai komponen prostaglandin. Penggunaan obat AINS jangka panjang
memiliki efek pada gastrointestinal seperti dispepsia dan rasa nyeri pada
abdomen, tidak jarang terjadi perforasi atau pendarahan pada lambung atau
duodenum (Fizgerald and Patrono, 2001).
Salah satu solusi untuk mencegah terjadinya iritasi lambung adalah dengan
sistem penghantaran secara topikal. Selain mencegah terjadinya iritasi lambung,
sistem penghantaran secara topikal bertujuan untuk menghindari berbagai masalah
absorpsi pada saluran cerna seperti deaktivasi oleh enzim pencernaan. Pemberian
obat melalui transdermal juga dapat meningkatkan bioavailabilitas dan efikasi
obat dengan menghindari firts-pass elimination pada hati (Gunani, 2009).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

Keefektifan dari pengobatan secara topikal bergantung pada kemampuan
penetrasi obat ke dalam kulit serta kemampuan untuk memasuki sirkulasi atau
diabsorpsi

kedalam

jaringan

yang

lebih

dalam

untuk

menghambat

siklooksigenase. Hal tersebut dipengaruhi oleh keseimbangan solubilitas lipid dan
aqueous agar permeasi optimal. Sekalipun kadar plasma dari pemberian OAINS
topikal relatif lebih rendah daripada pemberian OAINS secara oral, akan tetapi
studi komparatif yang dilakukan dengan zat aktif diklofenak menunjukkan tidak
terjadi perbedaan yang signifikan dengan rute pemberian oral maupun topikal
dalam terapi osteoartriris (Moore, 2004).

C. Kulit
Kulit merupakan organ terbesar dari tubuh, yang terhitung lebih dari 10%
massa tubuh, dan juga memungkinkan tubuh untuk berinteraksi dengan
lingkungan luar. Pada dasarnya, kulit terdiri dari empat lapisan yakni stratum
korneum (epidermis nonviable), stratum granulosum; stratum spinosum; dan
stratum basal (epidermis viable), dermis, dan jaringan subkutan. Ada juga
pelengkap lainnya seperti folikel rambut, saluran keringat, kelenjar apokrin dan
kuku. Secara umum, kulit dapat berfungsi sebagai pelindung, mempertahankan
homeostasis dan sebagai alat perasa (Swarbrick, 2002). Berikut adalah gambaran
dari kulit:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

Gambar 2. Komponen epidermis dan dermis kulit manusia (Swarbrick, 2002).

Kulit merupakan jalur pemaparan yang umum dari suatu zat. Iritasi kulit
dan alergi kulit merupakan kondisi yang paling lazim ditemui akibat paparan
terhadap kulit. Iritasi adalah suatu kondisi pada kulit yang muncul akibat kontak
yang berkepanjangan dengan zat kimia tertentu. Setelah beberapa waktu, kulit
akan mengering, terasa nyeri, mengalami perdarahan, dan pecah-pecah. Secara
umum kulit akan kembali normal dengan sendirinya, namun hal ini akan
memakan waktu yang cukup lama (Ester, 2005).
Mekanisme kerja obat secara topikal akan melewati 3 kompartemen, yaitu:
permukaan kulit, stratum korneum dan jaringan sehat. Stratum korneum dapat
berperan sebagai reservoir bagi vehikulum tempat sejumlah unsur pada obat
masih berkontak dengan permukaan kulit namun belum berpeneterasi tetapi tidak
dapat dihilangkan dengan cara digosok atau terhapus oleh pakaian. Unsur
vehikulum sediaan topikal dapat mengalamai evaporasi, selanjutnya zat aktif
berikatan pada lapisan yang dilewati seperti pada epidermis, dermis. Pada kondisi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

tertentu sediaan obat dapat membawa bahan aktif menembus hipodermis.
Sementara itu, zat aktif pada sediaan topikal akan diserap oleh vaskular kulit pada
dermis dan hipodermis kemudian memberikan efek (Hendri dan Yenny, 2012).

D. Sambiloto
Sambiloto yang juga dikenal sebagai King of Bitters bukanlah tumbuhan
asli Indonesia, tetapi diduga berasal dari India. Menurut data spesimen yang ada
di Herbarium Bogoriense di Bogor, sambiloto sudah ada di Indonesia sejak 1893.
Di India, sambiloto adalah tumbuhan liar yang digunakan untuk mengobati
penyakit disentri, diare, atau malaria. Hal ini ditemukan dalam Indian
Pharmacopeia dan telah disusun paling sedikit dalam 26 formula Ayurvedic.
Dalam Traditional Chinese Medicine (TCM), sambiloto diketahui

penting

sebagai tanaman ”cold property” dan digunakan sebagai penurun panas serta
membersihkan racun-racun di dalam tubuh. Tanaman ini kemudian menyebar ke
daerah tropis Asia hingga sampai di Indonesia. Sambiloto dapat

tumbuh di

semua jenis tanah sehingga tidak heran jika tanaman ini terdistribusi luas di
belahan bumi. Habitat aslinya adalah tempat-tempat terbuka yang teduh dan
agak lembab, seperti kebun, tepi sungai, pekarangan, semak, atau rumpun bambu
(Prapanza dan Marianto, 2003).
Sambiloto memiliki batang berkayu berbentuk bulat dan segi empat serta
memiliki banyak cabang (monopodial). Daun tunggal saling berhadapan, berbentuk pedang (lanset) dengan tepi rata (integer) dan permukaannya halus, berwarna
hijau. Bunganya berwarna putih keunguan, berbentuk jorong dengan pangkal

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

dan ujungnya yang lancip. Di India, bunga dan buah bisa dijumpai pada bulan
Oktober atau antara Maret sampai Juli. Di Australia bunga dan buah antara bulan
November sampai bulan Juni tahun berikutnya, sedang di Indonesia bunga dan
buah dapat ditemukan sepanjang tahun (Yusron, Januwati dan Rini, 2012).

1. Taksonomi
Secara

taksonomi (Prapanza dan Marianto, 2003),

sambiloto

dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi

: Angiospermae

Kelas

: Dicotyledoneae

Subkelas

: Gamopetalae

Ordo

: Personales

Famili

: Acanthaceae

Subfamili : Acanthoidae
Genus

: Andrographis

Spesies

: Andrographis paniculata Nees.

2. Kimia dan kandungan bahan aktif
Secara kimia mengandung flavonoid dan lakton. Pada lakton, komponen
utamanya adalah andrographolide, yang juga merupakan zat aktif utama dari
tanaman ini. Andrographolide sudah diisolasi dalam bentuk murni dan
menunjukkan berbagai aktivitas farmakologi. Zat aktif herba ini dapat ditentukan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

dengan metode gravimetrik atau dengan high performanc liquid chromatography
[HPLC] (Panossian, Ovhannisyan dan Mamikonyan, 2000).
Berdasarkan penelitian lain yang telah dilakukan, kandungan yang di
jumpai pada tanaman sambiloto diantaranya diterpene lakton dan glikosidanya,
seperti andrographolide, deoxyandrographolide, 11,12-didehydro-14-eoxyandrographolide, dan neoandrographolide. Flavonoid juga dilaporkan ada terdapat pada
tanaman ini. Daun dan percabangannya lebih

banyak

mengandung lakton

sedangkan komponen flavonoid dapat diisolasi dari akarnya, yaitu polimetoksiflavon, androrafin, panikulin, mono-0-metilwithin dan apigenin-7,4 dimetileter.
Selain komponen lakton dan flavonoid, pada tanaman sambiloto ini juga terdapat
komponen alkane, keton, aldehid, mineral (kalsium, natrium, kalium), asam kersik
dan damar. Di dalam daun, kadar senyawa andrographolide sebesar 2,5-4,8 %
dari berat keringnya. Ada juga yang mengatakan biasanya sambiloto
distandarisasi dengan kandungan andrographolide sebesar 4-6%. Senyawa kimia
lain yang

sudah diisolasi dari daun yang juga pahit yaitu diterpenoid viz.

deoxyandro-grapholide-19β-D-glucoside, dan neo-andrographolide (Prapanza dan
Marianto, 2003).

E. Etanol
Etanol atau etil alkohol adalah alkohol yang paling sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari karena sifatnya yang tidak beracun. Etanol adalah
cairan jernih yang mudah terbakar dengan titik didih pada 78,040C dan titik beku
pada -1120C. Etanol tidak berwarna dan juga tidak berasa tetapi memiliki bau

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

yang khas. Rumus molekul etanol adalah C2H5OH. Etanol memiliki sifat fisika
dan kimia. Sifat-sifat fisika etanol antara lain: memiliki berat molekul 46,07
gr/grmol, titik didih pada 78,040C dan titik beku pada -1120C, memiliki densitas
0,7893 gr/ml, Indeks bias 1,36143 cP, viskositas 200C adalah 1,17 cP, panas
penguapan 200,6 kal/gr, merupakan cairan tidak berwarna, dapat larut dalam air
dan eter dan memiliki bau yang khas. Sedangkan sifat-sifat kimianya antara lain:
merupakan pelarut yang baik untuk senyawa organik, mudah menguap dan mudah
terbakar, bila direaksikan dengan asam halida akan membentuk alkyl halida dan
air, bila direaksikan dengan asam karboksilat akan membentuk ester dan air,
dehidrogenasi etanol menghasilkan asetaldehid dan mudah terbakar diudara
sehingga menghasilkan lidah api (flame) yang berwarna biru muda

yang

transparan serta membentuk H2O dan CO2 (Hambali dan Mujdalipah, 2007).

F. Maserasi
Salah satu metode penyarian yang sederhana adalah maserasi. Maserasi
merupakan proses penyarian yang dilakukan dengan cara merendam serbuk
simplisia dalam pelarut atau penyari yang sesuai. Cairan pelarut atau penyari akan
menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel. Adanya perbedaan
konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam dan di luar sel, larutan akan terdesak
keluar menuju larutan yang lebih pekat. Proses tersebut terus berulang sampai
terjadi keseimbangan konsentrasi antara di dalam dan di luar sel (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2000).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

G. Flavonoid
Senyawa flavonoid biasanya terdapat di dalam tumbuhan. Pada tumbuhan
tinggi, flavonoid terdapat dalam bagian vegetatif maupun pada bagian bunga.
Senyawa flavonoid ini memiliki banyak manfaat. Manfaat flavonoid antara lain
sebagai inhibitor lipooksigenase yang merupakan langkah pertama pada jalur
yang menuju hormon eikosanoid seperti prostaglandin dan tromboksan. Flavonoid
merupakan senyawa pereduksi yang baik. Tidak hanya jalur lipooksigenase yang
dapat dihambat oleh senyawa flavonoid, melainkan jalur siklooksigenase juga
dapat dihambat aktivitas enzimnya oleh flavonoid. Penghambatan jalur
lipooksigenase dan jalur siklooksigenase dilakukan dengan cara menghambat
pelepasan asam arakidonat yang merupakan komponen kemotaktik (Winarsi,
2007).

H. Landasan Teori
Inflamasi merupakan respon terhadap cedera jaringan dan infeksi. Ketika
proses inflamasi berlangsung, terjadi reaksi vaskular dimana cairan, elemenelemen darah, sel darah putih (leukosit) dan mediator kimia berkumpul pada
tempat cedera jaringan atau infeksi. Proses inflamasi merupakan suatu mekanisme
perlindungan dimana tubuh berusaha untuk menetralisir dan membasmi agen-agen
yang berbahaya pada tempat cedera dan untuk mempersiapkan keadaan untuk
perbaikan jaringan (Kee, 1996).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

Sambiloto mengandung flavonoid dan lakton. Pada lakton, komponen
utamanya adalah andrographolide, yang juga merupakan zat aktif utama dari
tanaman ini. Andrographolid sudah diisolasi dalam bentuk murni dan
menunjukkan berbagai aktivitas farmakologi. Berdasarkan penelitian lain yang
telah dilakukan, kandungan yang di jumpai pada tanaman sambiloto diantaranya
diterpene

lakton

deoxyandrographolide,

dan

glikosidanya,

seperti

andrographolide,

11,12-didehydro-14-eoxyandro-grapholide,

dan

neoandrographolide. Flavonoid juga dilaporkan ada terdapat pada tanaman
ini (Prapanza dan Marianto, 2003).
Etanol atau etil alkohol adalah alkohol yang paling sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari karena sifatnya yang tidak beracun. Etanol adalah
cairan jernih yang mudah terbakar dengan titik didih pada 78,040C dan titik beku
pada -1120C. Etanol tidak berwarna dan juga tidak berasa tetapi memiliki bau
yang khas. Rumus molekul etanol adalah C2H5OH. Etanol merupakan pelarut
yang baik untuk senyawa organik (Hambali dan Mujdalipah, 2007).
Flavonoid terdapat dalam bagian vegetatif maupun pada bagian bunga.
Senyawa flavonoid ini memiliki banyak manfaat. Manfaat flavonoid antara lain
sebagai inhibitor lipooksigenase yang merupakan langkah pertama pada jalur
yang menuju hormon eikosanoid seperti prostaglandindan tromboksan. Flavonoid
merupakan senyawa pereduksi yang baik. Tidak hanya jalur lipooksigenase yang
dapat dihambat oleh senyawa flavonoid, melainkan jalur siklooksigenase juga
dapat dihambat aktivitas enzimnya oleh flavonoid. Penghambatan jalur
lipooksigenase dan jalur siklooksigenase dilakukan dengan cara menghambat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

pelepasan asam arakidonat yang merupakan komponen kemotaktik (Winarsi,
2007).
I. Hipotesis
Pemberian secara topikal ekstrak etanol sambiloto memiliki efek
antiinflamasi terhadap edema kulit punggung mencit yang diinduksi karagenin
dengan penghambatan inflamasi yang meningkat seiring dengan meningkatnya
konsentrasi ekstrak etanol sambiloto.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan
rancangan acak lengkap pola searah.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
a. Variabel utama
1) Variabel bebas

: konsentrasi ekstrak etanol herba Sambiloto

2) Variabel tergantung

: tebal edema kulit punggung mencit

b. Variabel pengacau
1) Variabel pengacau terkendali
Variabel pengacau terkendali pada penelitian ini adalah berat badan
dan umur dari hewan uji. Hewan uji yang digunakan adalah mencit
putih betina galur Swiss dengan berat-badannya 20-30 g dan umurnya
2-3 bulan.
2) Variabel pengacau tak terkendali
Variabel pengacau tak terkendali pada penelitian ini adalah keadaan
patologis dari hewan uji yang digunakan, kemampuan tubuh hewan uji
untuk mengabsorpsi ekstrak sambiloto, serta kemampuan hewan untuk
beradaptasi dengan peradangan.

19

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

2. Definisi operasional
a. Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap adanya benda asing. Respon
inflamasi berupa merah, nyeri, bengkak, perubahan fungsi, dan p

Dokumen yang terkait

Uji antiinflamasi topikal ekstrak milk Thistle® pada edema punggung mencit betina terinduksi karagenin.

0 2 87

Uji efek antiinflamasi topikal ekstrak etanol daun majapait (Crescentia cujete L.) pada edema kulit punggung mencit galur swiss terinduksi karagenin.

4 5 126

Uji aktivitas antiinflamasi infusa herba baru Cina (Artemisia vulgaris L.) terhadap mencit betina galur swiss terinduksi karagenin menggunakan Plethysmometer.

0 0 39

Uji efek antiinflamasi dekokta herba baru Cina (Artemisia vulgaris L.) pada mencit betina galur Swiss terinduksi karagenin menggunakan Plethysmometer.

0 0 49

Uji efek antiinflamasi topikal ekstrak buah lada hitam(piper nigrum l.) pada edema kulit punggung mencit galur swiss terinduksi karagenin.

3 6 67

Uji efek antiinflamasi ekstrak herba sambiloto (andrographis paniculata ness) pada tikus putih jantan - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 14

Efek antiinflamasi ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. pada mencit betina galur Swiss - USD Repository

0 0 101

Efek antiinflamasi Asetil Eugenol secara topikal terhadap edema kaki yang diinduksi formalin 0,5% pada mencit jantan Galur Swiss - USD Repository

0 0 100

Efek antiinflamasi topikal ekstrak metanol-air daun senu (macaranga tanarius l. mull. arg) pada mencit betina terinduksi karagenin - USD Repository

0 0 104

Uji antiinflamasi ekstrak etanol Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) topikal pada edema punggung mencit betina Galur Swiss terinduksi karagenin - USD Repository

0 0 74