PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYAMBUNG HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI SURUH 03 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG - Test Repository

  P E N I N G K A T A N K E M A M P U A N M E N Y A M B U N G H U R U F H I J A l Y A H M E L A L U I K A R T U H U R U F P A D A S IS W A K E L A S II S E K O L A H D A S A R N E G E R I S U R U H 0 3 K E C A M A T A N S U R U H K A B U P A T E N S E M A R A N G S K R I P S I D iajukan U ntu k m em enuhi Salah Satu Syarat M em peroleh G elar K esarjanaan dalam Ilmu T arbiyah K ependidikan Islam N I M : 11406238 J U R U S A N T A R B I Y A H P R O G R A M S T U D I P E N D ID I K A N A G A M A IS L A M S E K O L A H T I N G G I A G A M A I S L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T I G A 2 0 0 8

  

A B S T R A K

PENING K A TA N K EM AM PUA N M EN Y A M BU N G H U R U F H1JAIYAH

M ELA LU I KARTU H U R U F PADA SISW A K ELAS II SEK O LAH

D A SA R N EG ERI SURUH 03 K EC A M A TA N SURUH

K A BU PA TEN SEM ARANG

C H A F I D Z

N I M : 11406238

  Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat diketahui dari tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan. Apabila sebagian besar siswa telah menguasai materi, maka dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran berlangsung dan berhasil dengan baik. Bertolak dari proses pembelajaran itu sendiri, peneliti sebagai guru kelas melihat kenyataan bahwa siswa kelas II di SD Negeri 03 Suruh Kabupaten Semarang mengalami kesulitan dalam belajar menulis huruf hijaiyah bersambung, khususnya cara menyambung huruf hijaiyah. Hal ini disebabkan kurangnnya guru dalam memanfaatkan alat peraga sebagai alat bantu belajar. Salah satu alternative yang dapat dilakukan adalah dengan memberi contoh penerapan model pembelajaran membaca dan menulis huruf hijaiyah bersambung dengan menggunakan alat peraga kartu huruf hijaiyah yang digunakan untuk memahami cara menyambung huruf hijaiyah dalan sebuah kata/kalimat

  Untuk menjawab permasalah di atas, dilakukan penelitian tindakan kelas pada kelas II SD Negeri 03 Suruh Kabupaten Semarang yang terdiri dari 3 siklus. Variabel yang diselidiki adalah keaktifan dari hasil belajar siswa. Sebagai alat ukur keaktifan dan hasil belajar siswa melalui lembar tes.

  Hasil yang dieroleh dari serangkaian penelitian tindakan kelas mulai dari siklus I sampai siklus III menunjukkan adanya peningkatan. Hasil peningkatan siklus I sampai siklus III keaktifan siswa terjadi peningkatan 88%, 93% dan 100%. Hasil belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan belajar yaitu dari siklus I sampai siklus Illyang terdapat nilai > 6,5 ada 26 siswa (87%), 27 siswa (90%) dan 30 siswa (100%). Hal ini menunjukkna bahwa penelitian telah berhasil dan tidak perlu adanya tindakan siklus berikutnya.

  Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas disarankan sebaiknya guru dalam melaksanakan proses pembelajaran hendaknya lebih banyak melibatkan keaktifan siswa yang disertai dengan pemanfaatan alat peraga.

  PER N Y A TA A N K E A SL IA N TU LISA N B ism illa h irra h m a n irra h im

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jaw ab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak bersisi satupun pikiran- pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan rujukan.

  Apabila di kemudian hari teryata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantukan, maka peneliti sanggup mempertangungjawabkan keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqasah skripsi

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untukdapat dimakluni.

  Salatiga 15 Agustus 2008 Penulis

  C H A F I D Z

  

NOTA PEMBIMBING

Lamp. : 3 eks.

  Hal : Naskah skripsi Sdr. Chafidz

  Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga

  D i - Salatiga A ss a la a m u 'alaiku m wr. wb.

  Setelah kami teliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : Chafidz NIM :11406238 Jurusan : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam Judul : Peningkatan Kemampuan Menyambung h uruf hijaiyah Melalui Kartu

  Kartu Huruf Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Suruh 03 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2008 Dengan ini, kami mohon agar skripsi saudara tersebut segera dimunaqasyahkan.

  Demikian agar menjadikan periksa.

  W a ssa la a m u ’a la ik u m wr. wb.

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Peningkatan Kemampuan Menyambung H uruf Judul

  Hijaiyah Melalui Kartu H uruf Pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Suruh 03 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun 2008 Chafidz

  Nama N I M 11406238 Program Studi Pendidikan Agama Islam ( P A I)

  Salatiga, 26 Agustus 2008 Dosen Penguji

  Ketua Sekretaris

  M O T TO DAN PER SEM BA H A N M O TTO

  Diantara orang-orang hanya sedikit mereka yang beramal, dan diantara mereka yang beramal, maka hanya sedikit yang mendasarinya dengan ilmu, dan diantara mereka hanya sedikit yang iklas, dan diantara yang iklas hanya sedikit yang produktif.

  (Imam Ghozali)

  Wahai orang-orang yang mengajari orang lain, mengapa egkau tidak mengajari dirimu sendiri. Engkau terangkan obat bagi segala penyakit, agar yang sakit sembuh semua, sedang engkau sendiri ditimpa sakit. Obatilah dirimu dahulu lalu cegahlah agar tidak menjalar kepada yang lain, dengan demikian engkau adalah seorang yang bijak, maka apa yang engkau ajarkan akan bermanfaat bagi mereka.

  (Abdullah N ashih Ulwan) PER SEM BA H A N

  Skripsi ini kupersembahkan :

  • Istri yang tercinta
  • Anak-anakku yang tersayang

  Teman-teman guru yang baik hati •

KATA PENGANTAR

  Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad, tauhid dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

  “PEN ING K A TA N K EM AM PUA N M EN Y A M BU N G

H U R U F HIJAIYAH M ELA LU I KARTU H U R U F PADA SISW A K ELA S II

SEK O LA H DA SA R NEGERI SURUH «3 K ECAM ATAN

  SURUH

K A B U PA TEN SE M A R A N G ” Tahun Akademik 2007/2008, sebagai persyaratan

  memperoleh gelar kesarjanaan Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  Selama menmyusun ini penulis telah banyak menerima bantuan, kerjasama dan sumbangan pikiran dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis sampaikan rasa terimakasih sebanyak-banyaknya kepada yang terh o rm at: 1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Drs. H. Sa'adi, M.Ag. Ketua Jurusan Tarbiyah Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  3. Drs. Djoko Sutopo Ketua Program Studi Ekstensi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  4. Dra. Maryatin. yang telah membimbing dan mengarahkan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi selesai sesuai rencana.

  5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Tarbiyah Program Studi Ekstensi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  6. Rekan-rekan Guru SD Negeri 03 Suruh yang telah banyak membantu dalam penelitian dan pemberian informasi yang bermanfaat.

  7. Rekan-rekan seperjuangan di Jurusan Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam Program Studi Ekstensi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  8. Istri dan anak-anakku tercinta yang telah membantu dan mendorong atas terselesainya skripsi ini.

  9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

  Akhirnya dengan kerendahan hati penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan khususnya pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar.

  Salatiga. Agustus 2008 Penulis

  DAFTAR ISI

  Halaman

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  12 BAB II. LANDASAN TEORI

  

   C. Alat Peraga, Fungsi dan Peranannya Dalam P em b elajaran ...........

  

  

   LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran

  1. Rencana Pembelajaran siklus 1 Lampiran

  2 Tes awal siklus 1 Lampiran

  3 Tes Form atif siklus 1 Lampiran

  4 Rencana Pembelajaran siklus 2 Lampiran

  5 Tes awal siklus 2 Lampiran

  6 Tes Form atif siklus 2 Lampiran

  7 Remcama Pembelajaran siklus 3 Lampiran

  8 Tes awalsiklus 3 Lampiran

  9 Tes Formatif siklus 9 Lampiran

  10 Lembar Pengamatan siklus 1 Lampiran

  11 Lembar Pengamatan siklus 2 Lampiran

  12 Lembar Pengamatan siklus 3 Lampiran

  13 Daftar hadir / absensi siswa

BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan

  memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Muhammad Tholhah Hasan mengatakan bahwa: “Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan sumber daya manusia itu sendiri”.' Salah satu strategi kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia adalah melalui peningkatan mutu pendidikan. Sejalan dengan perkembangan abad 21, yang dikenal dengan era globalisasi maka diperlukan profesionalisme di segala bidang termasuk dunia pendidikan.

  Al Qur’an adalah kalamullah, merupakan mu’jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada nabi Muhammad saw dan membacanya adalah ibadah. Ketentuan tersebut membawa kita kepada suatu pengertian bahwa kita memiliki kewajiban untuk mempelajari dan mengajarkan Al

  Qur’an, karena hanya dengan belajar dan mengajarkan Al Qur’an akan diperoleh segala ilmu pegetahuan baik ilmu tentang hubungan manusia dengan Tuhannya. Yang mengatur hubungan dengan manusia dengan 1

  1 Muhammad Tholhah Hasan, Islam dan masalah Sumber daya M anusia, Lantabora Press, jakarta 2004 him . 1 ) manusia yang lain maupun yang mengatur hubungan manusia dengan lingkungannya. Hal ini dapat di ketahui dari firman Allah :2

  • j j j J c

  i^ji\

  Artinya : (4.) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,

  (5.) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q .SAl-alaq, 4-5).

  Berdasarkan ayat di atas ada kewajiban kepada kita khususnya pendidik agama Islam dalam mengajarkan Al Qur’an di tingkat dasar yang berupa pengenalan huruf hijaiyah/Al-qur’an yang ditujukan kepada siswa agar membaca Al Qur’an maupun pada jenjang penanaman intisari Al

  Qur’an yang dapat menghantarkan kepada perolehan petunjuk Allah swt. yang dituangkan dalam Al Qur’an.

  Dalam mengajarkan membaca dan menulis huruf Al Qur’an Depag RI. Menerapkan metode SAS (Sruktur Anal itik Sintetik) yang penyajiannya telah disesuaikan dengan kurukulum SD 1975 yang telah dibakukan dengan surat keputusan menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 17 Januari 1975 no. 008 c/U/1975 dan surat keputusan Menteri Agama tanggal 31 Oktober 1974 no. 68 tahun 1974. Dalam SK tersebut ditetapkan tujuan instruksional umum bidang studi Agama Islam

  2Departmen Agama, Alquran dan terjemahannya, CV Asyyifa’ Semarang 2004 him 1079. untuk tingkat sekolah dasar, yaitu : lulusan dari Sekolah Dasar harus mampu membaca Al Qur’an dengan baik.3 Kepandaian anak tidak hanya membaca Al Qur’an saja, namun juga di tuntut agar bisa menulis Al Qur’an dengan mudah dan cepat.

  Permasalahan yang selalu muncul dalam dunia pendidikan adalah bagaimana suatu proses pembelajaran dirancang dan diturunkan dalam praktek. Baik dan buruknya kualitas pendidikan sangat berhubungan dengan kineija guru dalam menjalankan profesinya sebagai pembelajar.

  Dalam ruang ini, seorang guru selalu ditantang untuk dapat menemukan format yang tepat dan memformulasikan dalam strategi yang taktis suatu rancangan pembelajaran yang mencerahkan..

  Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah mata pelajaran yang wajib diberikan di sekolah-sekolah, di mana pelajaran tersebut sarat dengan dengan kalimah-kalimat yang berasal dari Al Qur’an. Guru dituntut untuk mengajarkan tulisan Al Qur’an kepada anak sebagai dasar untuk memahami isi kandungan Al Qur’an. Sehingga dengan modal menulis Al Quran dengan benar diharapkan siswa mampu menguasahi makna lafal dengan benar.

  Sekolah Dasar Negeri Suruh 03 adalah salah satu Sekolah Dasar yang siswanya kebanyakan dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, dengan disertai keadaan siswa yang hanya mengandalkan pendidikan formal, di sini guru agama sebagai titik tumpu kaitannya dengan

  JM.T. Fatahudin, Pedoman Pengajaran Membaca M enulis H uruf A lqur’an, C.V/ Sera Jaya, Jakarta 1982, 1. sudah semestinya harus ditanamkan sejak dini mungkin dan harus secara kontinue diberikan kepada siswa agar siswa mampu menulis dengan cepat dan benar. Sudah sewajarnya setiap guru mencari format-format yang akurat demi keberhasilannya dalam mengajarkan ilmu kepada muridnya, apalagi mengajarkan tulisan Al Q ur'an .

  Berangkat dari paparan tersebut, secara mikro (praksis pembelajaran) perlu ditemukan cara terbaik untuk menyampaikan konsep yang diajarkan di dalam mata pelajaran tertentu, sehingga siswa dapat menggunakan dan mengingat lebih lama konsep-konsep tersebut sebagai suatu kompetensi yang berguna.

  Sebagai guru dituntut kemampuan dan profesionalitasnya dalam berkomunikasi secara efektif dengan siswa Di samping itu guru juga dituntut untuk berkemampuan menemukan pendekatan dan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan kekhasan mata pelajaran tertentu

  Agar anak dengan mudah dapat menyusun huruf hijaiyyah dengan benar, maka penggabungan huruf hijaiyah dengan kartu sebagai metode dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan menyusun huruf hijaiyah. Maka, berdasarkan uraian di atas penulis mengambil judul ’’PEN IN G K A TA N

  

K EM A M PU A N M EN Y A M BU N G H U R U F H IJA IY A H M ELA LU I

KARTU H U R U F PADA SISW A SEK O L A H D A SA R N E G ER I 03

K EC A M A TA N SU R U H K A BU PA TEN SE M A R A N G TA H U N 2008”.

B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

  1. Apakah penggabungan penulisan huruf hijaiyah dengan kartu dapat meningkatkan pembelajaran penulisan huruf hijaiyah pada kelas II pada Sekolah Dasar Negeri 03 Suruh ?

  2. Sejauh mana kegunaan penggabungan huruf hijaiyah dengan kartu dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam menyusun huruf hijaiyyah ? C. Tujuan Penelitian

  Penggabungan penulisan huruf hijaiyyah dengan kartu dalam penelitian ini diharapkan:

  1. Dapat meningkatkan pembelajaran penulisan huruf hijaiyah bersambung pada kelas II pada Sekolah Dasar Negeri 03 Suruh.

  2. Dapat meningkatkan keaktifan cara penulisan huruf hijaiyyah bagi siswa SD Suruh 03.

D. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis tindakan penelitian ini adalah: Dalam penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini hipotesa yang diajukan adalah dengan metode kartu penulisan huruf hijaiyah dapat meningkatkan pembelajaran penulisan huruf hijaiyah bersambung pada kelas

  II Sekolah Dasar Negeri Suruh 03 kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2007- 2008

E. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

  1. Praktis a. Siswa akan trampil menyambung tulisan huruf hijaiyah.

  b. Meningkatnya minat siswa dalam menyambung huruf Hijaiyah bagi siswa (Al Qur’an meningkat).

  c. Menambah wawasan guru dalam pengajaran khususnya dalam penggabungan huruf hijaiyah.

  2. Teoritis

  a. Menambah khasanah perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 03 Suruh dan sekaligus sebagai acuan dasar cara penggabungan huruf hijaiyah.

  b. Menambah khasanah keilmuan mahasiswa Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

F. Definisi Istilah

  1. Peningkatan kemampuan Peningkatan berasal dari kata meningkat dengan kata dasar tingkat yang berarti jenjang4. Jadi peningkatan merupakan sesuatu yang mengalami teijadinya perubahan jenjang, sedang kemampuan berasal

4 Purwodamimto, Kamus Besar Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2003, him 102

  dari kata mampu brerarti kuasa, sanggup atau dapat, kemapauan berarti : kesanggupan.5 juga berarti kekuatan seseorang untuk melakukan sesuatu sehingga maksimal, jadi maksud dari peningkatan keamapuan adalah kesanggupan seseorang dalam melakukan sesuatu menjadi lebih baik hasilnya.

  2. Menyambung Menyambung berasal dari kata sambung berarti atangan atau bantuan, menyambung berarti menghubung sesuatu yang putus atau patah.6 Yang dimaksud disini adalah meyambung dan menyambungkan huruf-huruf hijaiyah, sehingga menjadi satu kata / kalimat sesuai dengan yang dikehendaki.

  3. Kartu huruf hijaiyah Kartu adalah kertas tebal yang tak seberapa besar, biasanya berbentuk persegi panjang untuk berbagai-bagai keperluan. Huruf berarti aksara.7 Huruf Hijaiyah berarti aksara hijaiyah atau huruf yang dipakai dalam Al Qur’an. Kartu Huruf Hijaiyah adalah kertas tebal atau bahan lain yang sesuai dirancang sedemikian rupa sehingga membentuk bagian- bagian yang menunjukkan bagian dari sambungan tulisan huruf hijaiyah.

  Penggunaan alat peraga kartu-kartu huruf hijaiyah ini adalah untuk mempeijelas konsep pemahaman siswa tentang cara menyambung huruf hijaiyah sehingga siswa mudah menyerap proses pembelajaran tata cara

  5 Novianto, Kamus lengkap Bahasa. Indonesia, HP. 2002.h. 344 6 Purwodarminto, Ibid, h. 860.

  7 Purwodarminto, Ibid, h. 365. penyambungan huruf hijaiyah yang disampaikan oleh guru sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

  II 4. Kelas SD Negeri Suruh 03, Kecamatan Suruh.

  Kelas

  II SD Negeri Suruh 03 Kecamatan Suruh adalah merupakan

  sekolah dasar yang terletak di desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang dijadikan setting Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada semester 1 tahun pelajaran 2007/208.

  G. Metode Penelitian

  1. Rancangan penelitian Penelitan ini dirancang dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari pemecahan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

  2. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah ini terdiri dari 3 siklus, setiap siklus m em uat:

  a. Rencana Peneliti telah menyediakan perangkat alat peraga cara menyambung tulisan huruf hijaiyah dan mengarahkan siswa untuk mengamati cara menyambung tulisan huruf hijaiyah

  b. Tindakan Peneliti menyajikan materi pembelajaran di kelas dengan menggunakan alat peraga cara menyambung dan kartu huruf hijaiyah yang telah disediakan oleh guru.

c. Pengamatan

  Peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa cara menyambung huruf hijaiyah melalui kartu huuruf sehingga menjadi sebuah kata, d. Refleksi

  Data yang diperoleh dari hasil observasi dianalis, hasilnya dijadikan penyusunan rencana pada silkus berikutnya. Pada tahap refleksi ada beberapa criteria yang dijadikan sebagai rambu-rambu keberhasilan, misalnnya apakah proses pembelajaran sesuai dengan rencana; bagaimanakah pengaruh alat peraga cara menyambung huruf hijaiyah melalui kartu huruf terdapat peningkatan penguasaan konsep

  3. Instrumen penelitian Dalam penelitian tindakan kelas, instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, lembar keija dan lembar evaluasi.

  4. Pengumpulan data

  a. Sumber data yang digunakan antara lain : Siswa, guru, dokumen proses pembelajaran yang dilaksanakan.

  b. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang meliputi, rencana pembelajaran, hasil observasi dan hasil wawancara dengan guru dan siswa.

  c. Cara pengambilan data 1) Metode tes

  Metode ini digunakan untuk mengetahui siswa dalam menyambung huruf hijaiyah setelah kegiatan proses pembelajaran.

  2) Metode observasi Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

  5. Analisis data Indikator untuk mengukur keberhasilan dalam penelitian ini adalah lebih dari 65 % siswa mampu menyambung huruf hijaiyah dengan baik dan benar bisa dikatakan tuntas, dengan alasan telah sesuai dengan keputusan sekolah dalam menentukan Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM).

H. Sistematika Penulisan Skripsi

  Sistematika penulisan skripsi ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu :

  1. Bagian Awal Pada bagian ini memuat beberapa halaman yang terdiri dari halaman judul, abstrak, halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel.

  2. Bagian Kedua Pada bagian ini memuat 5 bab yaitu :

  Bab I Pendahuluan Berisi tentang alasan pemilihan judul, permasalahan, cara pemecahan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematiak penulisan skripsi.

  Bab II Landasan Teori Berisi teori yang mendasari permasalahan dalam skripsi meliputi Teori Belajar, penggunaan alat peraga, pentingnya alat peraga, dan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran. Bab ini juga berisi tentang hipotesis tindakan.

  Bab III Laporan Hasil Penelitian Bab ini berisi tentang setting penelitian, metode pengumpulan data dan prosedur penelitian. Bab IV Pembagasan Hasil Penelitian Bab ini mengemukakan penetapan tentang pengamatan hasil penelitian siklus I, II dan III yang dilakukan dan pembahasan terhadap hasil penelitian.

  Bab V Simpulan dan saran Berisi tentang hasil penelitian dan saran-saran berdasarkan kesimpulan.

  3. Bagian Akhir Pada bagian ini berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang mendukung terlaksananya Penelitian Tindakan Kelas / Skripsi.

BAB II LA N D A SA N TEO RI A. Proses B elajar M engajar

1. Pchgertian Belajar

  Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Oleh karena itu belajar sebagai suatu kegiatan yang telah dikenal bahkan sadar atau tidak telah dilakukan oleh manusia.

  Banyak ahli mendefinisikan belajar menurut sudut pandang masing- masing, sehingga definisi secara pasti tentang belajar sulit dirumuskan.

  Namun demikian perlu diketahui bahwa di samping ada perbedaan terdapat pula kesamaan pengertian dalam definisi tersebut.

  Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Orang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika anak-anaknya telah mampu menyebutkan kembali secara lisan (verbal) sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru.

  Di samping itu, ada pula sebagian orang yang memandang belajar sebagai latihan belaka seperti yang tampak pada latihan membaca dan menulis. Berdasarkan persepsi semacam ini, biasanya mereka akan cukup merasa puas bila anak-anak mereka telah mampu memperhatikan keteramplan jasm aniah semacam tertentu, walaupun tanpa pengetahuan mengenai arti, hakikat, dan tujuan keterampilan tersebut. Untuk menghindari ketidaklengkapan persepsi tersebut, berikut ini akan disajikan beberapa definisi para ahli disertai komentar dan interpretasi sebelumnya.

  Beberapa ahli memberikan definisi belajar sebagai berikut.

  a. Menurut Pandangan Skiner Belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka rsponnya menjadio lebih baik. Sealiknya, bila ia tidak belajar maka o responnya menurun. Dalam hal belajar ditemukan adanya sebagai berikut : 1) Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan proses belajar

  2) Responsi pembelajar 3) Konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut. Pemerkuat terjadinya pada stimulus yang memperkuat konsekuensi tersebut.

  Sebagai illustrasi, perilaku respon yang tidak baik diberi teguran dan hukuman.

  b. Belajar menurut Gane Belajar adalah merupakan suatu kregiatan yag komplek. Hasil belajar merupakan kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki kerampilan, pengetahauan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas

8 D, Dimyati, Belajar dan pem belajaran ,Rineka cipta!998,h. 9.

  tersebut adalah dari stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar.v c. Menurut Mansyur dkk

  Yaitu dia membuat definisi belajar dengan menerangkan sebagai perubahan-perubahan dalam sistem urat syaraf. Belajar adalah pembentukan hubungan-hubungan tertentu dalam sistem urat syaraf sebagai hasil respon-respon terhadap stimulus. Pada definisi di atas belajar dianggap sebagai perubahan fisiologis yang tak dapat dibuktikan atau disangkal kebenarannya. Tetapi, yang jelas perubahan itu terjadi pada salah satu bagian dari organisme yakni dalam urat syaraf.*

  10 Berdasarkan batasan-batasan belajar yang telah diberikan oleh para ahli tersebut dapat diambil suatu kesimpulan mengenai pengertian belajar yaitu suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman dan latihan. Perubahan tingkah laku ini berupa penambahan informasi, peningkatan pengertian, penerimaan sikap-sikap baru, perolehan penghargaan dan ketrampilan baru.

  Dalam proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam terdapat komponen antara lain mengenai : tujuan, bahan pelajaran, siswa, guru, metode, situasi dan evaluasi. Kesemuanya itu saling berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang telah dirumusKar..

  • Ibid, hal 10.

10 Drs. Mansyur dkk, Metodologi Pendidikan Agama, CV forum tahun 1981.h.45

  Oleh karena itu, keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar juga ditentukan oleh kemampuan menggunakan metode mengajar yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran.

  Keberhasilan proses belajar mengajar lebih tergantung pada strategi yang dipergunakan dan sarana untuk memudahkan belajar bagi siswa dan guru. Metode pengajaran banyak sekali macamnya sehingga guru tinggal memilih sesuai dengan kondisi sekolah, siswa dan kemampuan mengajar guru.

2. Pengertian Mengajar

  Mengajar dapat dilukiskan sebagai proses interaksi antara siswa dan guru. Dalam interaksi itu guru mengharapkan siswa dapat menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian mengajar adalah suatu upaya untuk melihat proses belajar berlangsung agar tidak hanya sekedar menyatakan dan memberi perintah atau membiarkan siswa belajar sendiri, dan hendaklah memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya atau mengeluarkan pendapat serta keinginan mereka.

  Pembelajaran adalah suatu usaha sadar dari guru untuk membantu siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.

  Jadi guru berfungsi sebagai fasilitator, yaitu orang yang menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung, agar siswa dapat mewujudkan kemampuan belajarnya.

  Seorang guru harus dapat memilih metode mengajar yang tepat agar hasil pengajaran dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu guru dalam menetapkan atau memilih suatu metode mengajar harus memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :n a. Tujuan yang hendak dicapai

  b. Anak didik Dalam proses mengajar dan belajar terjadi hubungan interktif antara pendidik dan anak didik. Hubungan tersebut akan dapat menuju pencapaian tujuan pendidikan apabila pendidik pada waktu mengajar memperhatikan anak didik yang dihadapinya, sehingga dapat dipilih metode mengajar yang sesuai dengan keadaan anak didik. Metode mengajar yang tidak memperhitungkan faktor murid akan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan yang harus dicapai oleh anak didik.

  c. Pendidik Pendidik dalam melaksanakan tugas mendidik melalui proses- proses pengajaran memerlukan beberapa pengetahuan yang disertakan kemampuan melaksanakannya, antara lain : 1) Menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan.

  2) Menguasai metodologi pengajaran. 3) Menguasai dedaktik dan metodik. 4) Menguasai ilmu jiwa perkembangan. 1

  1

11 Drs. Mnsyur dkk Ibid h.60

  5) Menguasai ilmu bimbingan dan penyuluhan.

  d. Situasi yang berbeda-beda.

  e. Fasilitas

3. Hakikat Hasil Belajar

  Menurut Winkel12 1 setiap jenis kegiatan belajar mengajar,

  3 menghasilkan suatu perubahan pada siswa dari belum mampu menjadi mampu. Perubahan ini disebut hasil belajar.

  Hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil pengukuran atau tes, yang diberikan oleh para pengajar dari mata pelajaran yang bersangkutanlj

  B . Konsep Aktifitas Belajar

  Pendidikan tradisional tidak mengenal bahkan sama sekali tidak menggunanakan asas aktifitas belajar-mengajar. Para siswa hanya menentukan hal-hal yang mendengarkan dan menerima hal-hal yang direncanakan oleh guru, kegiatan mandiri kurang berperan, karena guru adalah orang-yang serba tahu dan menentukan hal-hal yang dianggap penting bagi siswa. Sistim penuangan lebih mudah pelaksanaannya bagi guru dan tidak ada masalah atau kesulitan., Guru cukup mempelajari materi dari buku lalu disampaikan kepada siswa. Di sisi lain siswa hanya bertugas menerima dan bersikap pasip atau tidak aktif.

  12 Wnkel. Pengantar Psikologi Belajar, arsito, Bandung, 1982, him 94

  

13 Oemar Hamalik, ProsesBelajar M engajar, PT Bumi A ksara, Jakarta 2003, him 170

  Konsep pendidikan tradisional bila diterapkan pada zaman sekarang sudah tidak sesuai dengan visi misi pendidikan, hal ini sesuai dengan adanya temuan para ahli psikologi belajar dan psikologi perkembangan. Berdasarkan hasil penelitian para ahli pendidikan ternyata bahw a: 14

  1. Siswa adalah suatu organisme yang hidup, di dalam dirinya beraneka ragam kemungkinan dan potensi hidup yang sedang berkembag. Di dalam dirinya terdapat prinsip aktif keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip aktif inilah yang mengendalikan tigkah laku siswa.

  2. Menurut Dr. Marioa Montes sore, anak menangis karena anak itu ingin aktif sendiri sehinga pada waktunya dia mampu beridiri sendiri.

  3. Deorang ahli biologi, Berson menemukan suatu konsep atau teori yang disebut elanvital pada manusia . Elanvital adalah suatu daya hidup dalam diri manusia yang menyebablan ,manusia berbuat segala ssuatu . seorang yang memiliki elanvital yang kuat, memiliki kemampuan beruat lebih banyak dan luas, sebaliknya seorang yang memiliki elanvital yang lemah maka daya dan ruang geraknya juga sempit. Adanya berbagai temuan dan pendapat pada gilirannya menyebabkan pandangan siswa berubah. Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktifitas

14 Oemar Hamaliklbid, hal. 171

  sendiri. Dalam kemajuan metodologi dewasa ini asas aktifitas lebih ditonjolkan sehingga kegiatan belajar siswa menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang memadai. Kalau dalam pengajaran tradisional asas aktifitas juga dilaksanakan namun aktifitas tersebut bersifat semu. Pengajaran modem tidak menolak seluruhnya pendapat tersebut, namun lebih menitik beratkan pada asas aktivitas sejati.

B. Alat peraga, Fungsi dan Peranannya dalam Pembelajaran penulisan huruf Al Qur’an.

  Ajaran Islam yang terkandung dalam Al Qur’an dan Hadits sudah seharusnya wajib dipelajari, dihayati dan diamalkan oleh pemeluknya. Agar dapat menghayati segala isinya yang pertama dilakukan adalah dapat membaca sekaligus menulis huruf Al Qur’an. Kita mengatahui betapa pentingnya pengajaran menulis diberikan kepada anak sejak sekolah dasar, lebih - lebih pelajaran menulis huruf Al Qur’an, kerena dengan menulis huruf

  Al Qur’an dengan benar anak-anak akan dapat membaca kembali huruf-huruf yang ditulisnya, sehingga isi kitab Al Qur’an akan lebih cepat dapat dipelajari Salah satu teknik belajar menulis huruf Al Qur’an adalah dengan menim dengan menggunakan kertas transparan yang biasa dilakukan dengan mencontoh bentuk-bentuk tulisan yang disediakan. Dalam pelajaran ini hendaknya murid mengikuti huruf yang membayang pada kertas tersebut.

  Pengalaman model belajar demikian, selain memperhatikan pengalaman yang dimiliki oleh guru sendiri, hendaknya guru membinmbing dan mengawsai segala gerak-gerik siswa bahkan cara duduk siswa harap diperhatikan.

  Metode tersebut baik digunakan bagi siswa pemula, namun dengan metode tersebut akan membimbing anak cenderung ke ferbalisme. Maka sebagai langkah agar anak dapat menulis lebih lanjut dan setelah anak mengetahui dasar-dasar tulisan huruf Al Qur’an (hijaiyah) perlu adanya cara yang sistematis agar anak lebih cepat menulis dan merangkai huruf Al Qur’an.

  Menurut pengamatan penulis bahwa dengan cara memakai metode kartu cara menulis dan menyambung huruf Al Qur’an hasilnya akan lebih cepat dibanding dengan metode yang lain.

  Media pendidikan menulis huruf Al Qur’an yang lebih cenderung disebut alat peraga yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran Pendidikan Agama Islam yang telah dituangkan dalam silabus/kurikulum, disesuaikan dengan standar kompetensi, yang bertujuan untuk mempertinggi mutu kegiatan belajar mengajar

  Alat peraga dapat menjadi jembatan bagi siswa untuk mampu berfikir abstrak. Demikian pula dengan alat peraga Pendidikan Agama Islam dalam materi Penyambungan huruf Al Qur’an diperlukan sekali meskipun tingkat intelegensi maupun bakat siswa tinggi, sebab akan membuat siswa lebih cepat sampai pada ide yang sedang dijelaskan, dibandingkan dengan tanpa menggunakan alat peraga. Namun demikian, membuat alat peraga hendaklah disesuaikan dengan materi yang diajarkan, agar siswa lebih mudah memahami materi tersebut, serta disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Karena setiap siswa pada hakekatnya mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda. Perlu ditentukan secara khas siapa sesungguhnya siswa yang dilayani dengan alat peraga.

  Di sekolah-sekolah, ada yang sudah tersedia (paket). Biasanya sudah baku dan guru tinggal menggunakannya saja. Dalam proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas, masih dijumpai guru mengajar dengan menggunakan metode ekspositori saja. Sehingga pengajaran yang berlangsung bersifat ferbalistis. Pelajaran akan lebih menarik dan berhasil, di mana anak dapat menyelidiki, mengamati, mencoba, berfikir dan menemukan permasalahan yang ada. Keadaan tersebut dapat diwujudkan dengan pengadaan alat peraga.

  Melihat fungsi dan peranan alat peraga di atas menunjukkan betapa pentingnya keberadaan alat peraga dalam pengajaran penulisan huruf hijaiyah.

  Oleh karena itu, guru yang mengajarkan penyambungan huruf Al qur’an agar anak cepat menguasai cara penulisan huruf Alqur’an hendaklah menggunakan adanya alat peraga. Disamping itu suatu materi Pendidikan Agama Islam yang di dalamnya terdapat materi penulsisan huruf hijaiyah atau tulisan huruf Al­ qur’an bagi tataran anak yang masih kecil hendaklah diwujudkan dengan rumusan atau tulisan yang dapat memudahkan nanak mengerjakan atau menulis sendiri. Hal seperti ini dimaksudkan agar siswa dapat membayangkan

  dan

  Melihat fungsi dan peranan alat peraga di atas menunjukkan betapa pentingnya keberadaan alat peraga dalam pengajaran penyambungan huruf Al- qur’an. Oleh karena itu, guru yang mengajarkan Pendidikan Agama Islam hendaklah memperhatikan adanya alat peraga. Suatu materi penyambungann huruf Al-qur’an yang sama sekali awam bagi siswa hendaklah diwujudkan dalam suatu tulisan pada kertas sebagai kunci mempercepat anak dapat menyambung huruf Al-qur’an.

1. Karakteristik Pembelajaran Penyambungan H uruf Alqur’an di Sekolah Dasar

  Penulisan penyambungan huruf Al-qur’an adalah suatu ilmu yang memiliki karakteristik sendiri, di mana kunci siswa untuk memahami konsep pengertian yang berada dalam al qur’an adalah mulai dari yang terendah disamping membaca perlu adanya ketrampilan cara penulisan atau dalam hal ini penulisan penyambungan huruf Al-qur’an.

  Hal tersebut sesuai dengan prinsip belajar yaitu dimulai dari sederhana ke arah yang rumit, dari yang mudah ke yang sukar, maka operasi. Apalagi kalau anak atau siswa dihadapkan pada bilangan pecah. Oleh karena itu perlu upaya untuk mengatasi kesenjangan tersebut di atas berupa cara pembelajaran yang disusun menjadi suatu model pembelajaran.

2. Alat Peraga dalam menjelaskan pemahaman Konsep Penyambungan huruf Alqu’an.

  Alat peraga kartu-kartu huruf Al-qur’an yang dipilih peneliti sebagai alat bantu dalam menjelaskan pada siswa yang berhubungan dengan konsep pecahan. Pertimbangan peneliti disini karena ingin menyampaikan pembelajaran yang mudah dan cepat dipahami oleh siswa dan menyenangkan, sehingga konsep yang telah dimiliki anak bisa mengendap tahan lama.

3. Tinjauan Kartu huruf hijaiyah.

  a. Nama Alat : Kartu Huruf hijaiyah

  b. Fungsi : Kartu huruf hijaiyah berfungsi sebagai alat bantu guru dan siswa untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam penulisan menyambung huruf Al-qur’an.

  c. Alat dan Bahan Pembuatan Kartu Huruf hijaiyah 1) Kertas

  2) Gunting/cutter/silet 3) Spidol warna

  4) Penggaris

  d. Spesifikasi dan cara pembuatan 1) Spesifikasi

  a) Ukuran 30 x 6 (cm) b) Bahan kertas karton

  c) Bentuk kartu huruf Contoh huruf yang dapat disambung pada posisi tunggal, awal, tengah dan akhir adalah sebagai berikut: e_Lu J J

  L-J

  • k.
  • i < t ^

  ♦

5 C

  Contoh huruf yang tidak dapat disambung pada posisi tunggal, awal, tengah dan akhir adalah sebagai berikut: 2) Cara Pembuatan a) Gunting karton dengan ukuran 30 x 6 (cm).

  b) Menulis huruf hijaiyah sesuai dengan yang dikehendaki. 3) Cara menyambung / merangkai adalah dengan menghimpitkan huruf satu dengan huruf yang lain. Seperti berikut: huruf yang dapat disambung adalah ..U * .

1 J

  Huruf yang tidak dapat disambung misalnya

  J J

J

BAB III LAPORAN HASILPENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

  melaksanakan pengamatan langsung terhadap jalannya proses belajar mengajar di kelas.Dari data tersebut kemudian dianalisis melalui beberapa tahapan dalam siklus-siklus.

A. Setting Penelitian.

  Penelitian ini dilaksanakan pada semester II di kelas II SD Negeri Sueuh 03 Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Jumlah siswa kelas

  II 30 siswa terdiri dari 18 laki-laki dan 12 perempuan. Adapun jumlah siswa satu sekolah ada 154 siswa terdiri dari 76 siswa laki-laki dan 83 siswa perempuan.

  Berikut ini daftar nama siswa kelas II SD Negeri Sueuh 03 Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang menjadi obyek penelitian :

  

Tabel 1

SU B Y E K PE N ELITIA N

SE K O L A H D A SA R

  : SD N E G ER I SU R U H 03 SURUH K E L A S : II (dua ) TA H U N A JA R A N : 2007/2008 L/P K eterangan No No. Induk N am a Siswa

  Deni Sulistyo L Jumlah siswa 1 696 701 Muhammad Ardani L Laki-laki : 18

  2 3 716 Ahmad Ari s L Perempuan : 12 4 720 Bagas Prayitno L 5 721 Bahrudin L 6 724 Devi Septiyaningrum

  P

  L

  7 727 Faisal Amir 728 Hari Nasokha L . 8

  9

  730 Lis Mariani P 10 732 Riyanto L 11 733 Risma Sri Wijayanti P

  12 736 Toma Arya Wardana L 13 737 Vita Anggraini P 14 738 Yuli Sintani P 15 742 Andrian L 16 744 Dedi Setyawan L 17 745

  Eka Prasetyaningtyas P 18 748 Muhammad Sarwa Edi L

  19 749 Nur Asmawati P 20 750 Nur Rani

  P 21 751 Nurul Solikhah P 22 753 Rahmad Ibnu Syukur L

  23 754 Reno Septian L 24 755 Rizki Prahaspati L 25 756 Wiji Lestari P

  26 757 Sri Kumala Sari P 27 759 Indri W'ardani P 28 760

  I Iendra Prasetyo L 29 762 Roni Hidayat L 30 763 Zainal Abidin L

  Dari jum lah siswa kelas II tersebut, sebagian besar kurang memahami cara menyambung huruf hijaiyah dalam sebuah kata atau kalimat.

  Hal-hal yang mendasari atau yang menyebabkan kurangnya kesiapan siswa dalam belajar menulis huruf Al-qur’an adalah :

  1. Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran Pendidikan agama Islam dalam materi penulisan huruf Al-qur’an .Siswa menganggap bahwa pelajaran tersebut sulit dan membosankan.

  2. Kurangnya sarana pembelajaran, antara lain alat peraga, buku paket maupun buku-buku penunjang pembejaran cara penulsisan huruf Al- qur’an.

  3. Guru dalam kegiatan belajar mengajar masih menggunakan cara yang lama (kojvensional) dengan metode ceramah, sehingga tidak melibatkan siswa secara aktif dan siswa hanya sebagai obyek pembejaran semata.

  4. Kurangnya bimbingan dan motivasi orang tua untuk meluangkan waktu dan memberi bantuan belajar di rumah.

  5. Pengaruh lingkungan yang kurang mendukung terhadap minat belajar anak.

B. Rencana Tindakan

  Penelitian ini dirancang dalam 3 siklus untuk mengetahui evektivitas penggunaan alat peraga kartu huruf hijaiyah dalam meningkatkan pemahaman tentang konsep penyambungan huruf hijaiyah. Siklus I dilaksanakan dalam satu pertemuan yang meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, analisis serta refleksi. Pada siklus 1 berisi tentang penyampaian materi penanaman konsep penyambungan huruf

  • i hijaiyah, huruf a lif sampai huruf dad ( “ ' ).

  Siklus II dilaksanakan satu pertemuan berisi tentang konsep penyambungan huruf hijaiyah, huruf ta sampai huruf y a ’ ( i S ) sebagai kelanjutan pertemuan pertama. Tahapan siklus II sama dengan siklus

  I. Siklus III dilaksanakan satu pertemuan berisi tentang konsep penyambungan huruf hijaiyah secara keseluruhan. Tahapan pada siklus III sama dengan siklus I.

  Diharapkan pada siklus III merupakan hasil maksimal pembelajaran mengenai konsep penyambungan huruf hijaiyah melalui alat bantu kartu- kartu huruf hijaiyah.

1. Siklus I

a. Perencanaan

  1) Membuat perencanaan pembelajaran untuk satu kali pertemuan dengan menggunakan alat peraga kartu huruf hijaiyah yang digunakan diantaranya adalah tugas kelompok, peragaan atau demonstrasi, tanya jawab dan diskusi kelas.

  2) Membuat lembar pengamatan untuk melihat kegiatan belajar mengajar guru dan siswa. Lembar pengamatannya adalah sebagai berikut:

  a) Lembar pengamatan siswa, m eliputi: (1) Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.

  (2) Respon siswa terhadap alat peraga. (3) Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas. (4) Pemahaman siswa terhadap pemahaman konsep yang berlanjut pada ketrampilan siswa.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA, MENULIS, BERHITUNG (CALISTUNG) SISWA BERKESULITAN BELAJAR MELALUI MEDIA PASIR DAN KARTU HURUF SISWA KELAS I SDN TEGALGONDO

0 9 24

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS IB SD NEGERI 2 SAWAH LAMA KOTA BANDAR LAMPUNG

1 11 20

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I SDN 1 BULUREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 60

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I SDN 1 BULUREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 14 123

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULLIS PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I SD NEGERI GAMER 02 KOTA PEKALONGAN

0 1 10

PENGARUH METODE HAFALAN LAGU SIFAT DUA PULUH ALLAH TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT DUA PULUH BAGI SISWA KELAS in SE NEGERI KRANDON LOR 03 KECAMATAN SURUH

0 4 79

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAT MATA PELAJARAN AKHLAK MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI KALIKAYEN 02 KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG - Test Repository

0 0 77

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELAFALKAN DAN MENULIS HURUF HIJAIYAH DENGAN MODEL PAKEM BAGI SISWA KELAS II SD NEGERI KRAMAT I KOTA MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008. - Test Repository

0 0 65

UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE PEMBELAJARAN QIRO'ATI PADA SISWA TK IMAN ISTIQOMAH PLUS TETEP RANDUACIR, KEC. ARGOMULYO, KOTA SALATIGA - Test Repository

0 0 99

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KETANGGI 01 KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 2 103