PENINGKATAN PRESTASI BELAJAT MATA PELAJARAN AKHLAK MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI KALIKAYEN 02 KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG - Test Repository

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKHLAK

MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS II SEKOLAH

DASAR NEGERI KALIKAYEN 02 KECAMATAN UNGARAN TIMUR

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

SKRIPSI

  Disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S.l) dalam Ilmu Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

  Oleh :

  

S A P I

MIM: 11406216

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI( STAIN )

  

DEPARTEMEN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

  

JL Tentara Pelajar No. 2 Tclp. (0298) 23433 , 23706 Fax. 23733 Salatiga 50721

PENGESAHAN

  JUDUL SKRIPSI :

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKHLAK

MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

NEGERI KALIKAYEN

02 KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

  NAMA : S A D I NIM : 11406216 PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

  Salatiga, 26 Agustus 2008 Dewan Penguji:

  

DEPARTEMEN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

  

JL Tentara Pelajar No. 2 Telp. (0298) 23433, 23706 Fax. 23733 Salatiga 50721

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp : 5 (Lima) Eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  A.n. Sdr. Sadi Kepada

  Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Setelah saya meneliti dan megadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini saya kirimkan Naskah Skripsi saudara : Nama : Sadi NIM : 11406216 Judul :

  

Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akhlak Melalui Metode

Sosiodrama Pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Kalikayen 02

Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang

  Selanjutnya saya mohon agar Naskah Skripsi tersebut dapat segera di Munaqasahkan.

  Atas perhatiaannya saya ucapkan terima kasih.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Salatiga, 08 Agustus 2008 Pembimbing

  MOTTO

  L J L U U (->j' JJ ' J j)

  A rtinya: Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia (HR Bukhori dan Abu Daud).

  

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada :

  1. Istri tercinta yang selalu mendukung dalam jenjang pendidikan yang selama ini saya tempuh yaitu Strata satu ( S.l ).

  2. Saudara - saudaraku yang selalu memberi motivasi.

  3. Teman - teman seprofesi yang selalu memberi dukungan dan dorongan.

  

KATA PENGANTAR

Assalamu,alaikum Wr. Wb.

  Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah - Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas penyusun skripsi dengan judul “Peningkatan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas II Dengan Metode Sosiodrama SD Negeri Kalikayen 02 Kecamatan Ungaran Timur”. Penulisan skripsi ini, penulis susun untuk memenuhi persyaratan program SI STAIN Salatiga.

  Dalam menyusun sekripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu terima kasih penulis ucapkan dengan setulus - tulusnya kepada yang terhormat: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Drs. Sa,adi, M.Ag., selaku ketua Jurusan Tarbiyah

  3. Ibu Tri Wahyu Hidayati, M.Ag. Selaku Dosen Pembimbing dalam penyusunan Skripsi, yang telah membimbing dan mengarahkan dengan penuh kesabaran.

  4. Bapak dan Ibu Dosen yang dengan tulus mendidik dan memberikan jasanya dalam menuntut ilmu di STAIN Salatiga.

  5. Bapak Drs. Karyoto selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Kalikyen 02 kecamatan Ungaran Timur yang menerima penulis dalam penelitian.

  6. Rekan - rekan guru SD Negeri Kalikayen 02 Kecamatan Ungaran Timur , yang telah membantu kelancaran dalam Penelitian Tindakan Kelas.

  Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, amin.. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Salatiga, Agustus 2008 Penulis

  Sadi NIM :11406216

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  i

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   Lampiran

  

  

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh pada tuntutan bahwa pendidikan diasumsikan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Karena perubahan zaman yang senantiasa melaju dengan cepatnya menuntut dunia pendidikan untuk selalu melakukan pembaharuan dalam mengatasi masalah - masalah pendidikan.

  Mutu pendidikan dapat terwujud apabila proses belajar mengajar dapat beijalan secara efektif, artinya dapat berlangsung secara lancar, terarah dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.1 Mengemukakan berbagai kriteria proses belajar mengajar yang efektif m eliputi:

  1. Proses belajar mengajar mampu mengembangkan konsep generalisasi dan bahan abstrak menjadi hal yang jelas uan nyata.

  2. Proses belajar mengajar mampu melayani gaya belajar dan kecepatan belajar peserta didik yang berbeda - beda.

  3. Proses belajar mengajar mampu melayani perkembangan belajar peserta didik yang berbeda - beda.

  4. Proses belajar mengajar melibatkan peserta didik secara aktif dalam pengajaran, sehingga mencapai tujuan sesuai dengan program yang telah

  2

  Proses belajar mengajar yang efektif seperti tersebut di atas, sering kali sulit diwujudkan dalam praktek kegiatan belajarmengajar di kelas. Dalam hal ini karena proses belajar mengajar yang melibatkan antara guru dan siswa pelaksanaannya masih belum maksimal. Seperti halnya pada mata pelajaran

  Pendidikan Agama Islam masih ditemukan rendahnya penerapan pembentukan akhlak mulia dalam pembelajaran. Pada satu sisi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dipahami siswa dan guru sebagai bahan yang bersifat pengetahuan, di sisi lain strategi penyampaian materi pembelajaran masih bertumpu pada metode-metode tertentu seperti ceramah dan tugas. Akhirnya kegiatan pembelajaran tidak interaktif, kurang narik, dan terkesan hanya mengejar target pada pokok permasalahan.

  Keadaan di atas perlu penanganan secara serius agar peningkatan kualitas pembelajaran dapat tercapai sehingga peningkatan penguasaan materi pembelajaran yang diharapkan dapat terwujud. Oleh karena itu, perlu diuji cobakan penerapan berbagai strategi pembelajaran untuk mengetahui dampaknya bagi proses dan hasil pembelajaran. Untuk memahami permasalahan ini perlu kiranya dikaji melalui kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK).

  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mengembangkan kekuatan spiritual

  3

  keagamaan , kepribadian , kecerdasan akhlak mulia , serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.2 Pendidikan juga dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode

  • metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.3

  Menurut Poerbakawatja dan Harahab , Pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa dengan pengaruhnya meningkatkan si anak kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawamoril dari segala perbuatan. Orang dewasa adalah orang tua si anak atau orang yang atas dasar tugas dan kedudukannya mempunyai kewajiban untuk mendidik misalnya guru sekolah , pendeta atau kyai dalam lingkungan keagamaan, Kepala - kepala asrama dan sebagainya.4

  Menurut pendapat Gagne fungsi utama guru adalah merancang , mengelola dan mengevaluasi pembelajaran. Guru bertugas mengalihkan seperangkat pengetahuan yang terorganisasikan sehingga pengetahuan itu menjadi bagian dari system pengetahuan siswa.5

  Dalam pendidikan Azas Ki Hajar Dewantara adalah Ing Ngarsa Sung

  Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Kurikulum Tingkat

  Satuan Pendidikan ( KTSP ) menegaskan bahwa kedudukan guru dalam kegiatan proses belajar mengajar sangat strategis karena gurulah yang akan

2 Undang - Undang RI Nomor 2 0 /Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Kloang

  4

  menentukan kedalam materi dan keleluasaan materi pelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik. Salah satu faktor yang dapat digunakan oleh guru dalam upaya memperluas dan memperdalam materi ialah rancangan pembelajaran yang efektif, efisien,menarik dan hasil pembelajaran yang bermutu tinggi dapat dilakukan dan dicapai oleh setiap guru.°

  Menurut Imam Ghazali yang dikutip oleh Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi bahwa tujuan pendidikan adalah membentuk insane purnama, baik dunia maupun akhirat. Menurut Iman Ghazali manusia dapat mencapai kesempurnaan apabila mau berusaha mencari ilmu dan selanjutnya berusaha mengamalkan melalui ilmu pengetahuan yang dipelajarinya.7

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas dapat dirumuskan permasalahan penelitia sebagai berikut:

  1. Apakah penerapan pembelajaran dengan metode sosiodrama dapat meningkatkan perhatian siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam?

  2. Apakah penerapan pembelajaran dengan metode sosiodrama dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar pendidikan Agama Islam?

  3. Apakah penerapan pembelajaran dengan metode sosiodrama pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan akhlak?

  Tujuan yang diharapkan oleh peneliti dalam kegiatan penelitia ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran dengan metode sosiodrama dapat meningkatkan pehatian siswa dalam belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

  2. Untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran dengan metode sosiodrama dapat meningkatkan aktifitas belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

  3. Untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran dengan metode sosiodrama dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan akhlak siswa.

D. Manfaat Penelitian

  Adapun maksud penulis mengadakan penelitian ini diharapkan berguna bagi:

  1. Penulis, menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang penggunaan metode sosiodrama.

  2. Sekolah, dapat bermanfaat bahwa metode sosiodrama dapat diterapkan didalam pembelajaran selain mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

  3. Guru, dapat menambah poengetahuan dan daya mengajar dalam menggunakan metode pembelajaran, akhirnya guru tidak hanya menggunakan satu metode yang sering digunakan.

  6

  siswa secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Juga akan membuat siswa lebih aktif dalam menerima pelajaran.

  E. Kajian Pustaka Istilah pembelajaran sering dipakai untuk menunjukan proses proses yang menekan pada pola interaksi guru dan murid atau interaksi kegiatan belajar dan mengajar. Menurut Robert M. Cagne belajar diartikan sebagai perubahan perilaku manusia atau perubahan kapabilitas yang relative permanen sebagai hasil pengalaman dari bentuk yang sederhana sampai bentuk yang komplek.8 Sedangkan mengajar adalah membina siswa bagaimana belajar, bagaimana berpikir, dan bagaimana menyelidiki ( Conny Semiaman, 1992 : 8).

  Dari pendapat di atas, dapat dipahami bahwa belajar merupakan proses yang lebih banyak teijadi dialami siswa sedangkan mengajar merupakan kegiatan yang lebih dominan dialami oleh guru. Walaupun kegiatan belajar dan kegiatan mengajar merupakan dua kegiatan yang berbeda, akan tetapi keduanya adalah saling berkaitan dengan tujuan akhir yang sama yaitu bagaimana supaya teijadi perubahan yang optimal pada diri siswa.

1. Metode Pembelajaran

  Teknik sosiodarama adalah mendramatisasikan dan mengekspresikan tingkah laku, ungkapan, dan gerak-gerik seseorang dalam hubungan sosial antar manusia. b. memahami perasaan orang lain.

  c. menempatkan dieri dalam situasi orang lain.

  d. mengerti dan menghargai perbedaan pendapat. Sosiodrama dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam berlatih: a. menjiwai peran yang dimainkan.

  b. mengemukakan pendapat.

  c. memecahkan masalah bersama.

  d. menarik simpulan dari sebuah peristiwa.

  e. bersosialisasi dengan lingkungan.

2. Penguasaan Materi Pembelajaran

  Penguasaan materi pembelajaran merupakan indikator suatu keberhasilan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Proses tersebut dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu guru, siswa, dan lingkungan atau bisa disebut situasi pembelajaran di kelas.

  Maka bukan hal yang mustahil bahwa pembelajaran yang excellent ( unggul ) dikeijakan oleh guru - guru artistik yang tidak memiliki konsep yang jelas tentang tujuan tetapi mereka secara intuitif memiliki pemahaman tentang apa proses pembelajaran yang baik, materi sajian apa yang dianggap penting / bermakna, topic apa yang relevan dengan pengembangan peserta didik, dan bagaimana menyajikan bahan secara efektif.

  F. Metode Penelitian

  8

  sebagai peneliti dimana guru sangat berperan dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas.

  Ditahap penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi siklus ini berlanjut dan akan diberikan sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan sudah cukup.

1. Tempat waktu dan subyek penelitian

  a. Tempat penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Penelitian ini mengambil tempat di SD Negeri Kalikayen 02 Kecamatan Ungaran Timur tahun pelajaran 2007 / 2008 semester 2.

  b. Waktu penelitian Waktu penelitian adalah waktu yang digunakan saat berlangsungnya penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei semester genap tahun

  pelajaran 2007 / 2008. Terdiri dari dua pertemuan yaitu : Siklus I tanggal 5 Mei 2008. Siklus II tanggal 12 Mei 2008.

  c. Subyek penelitian Subyek penelitian adalah siswa - siswi kelas 2 di SD Negeri 02 Kalikayen Kecamatan Ungaan Timur tahun pelajaran 2007 / 2008 padaa pokok

  9

2. Kondisi penguasaan siswa sebelum diberi tindakan

  a. Dalam pembelajaran siswa kurang aktif dalam menerima pelajaran di kelas.

  b. Dengan hasil post tes setelah adanya tindakan

  c. Kurang adanya perpaduan penggunaan metode pembelajaran oleh guru yang akhirnya siswa merasa kejenuhan dalam menerima pelajaran.

3. Rancangan penelitian

  Dalam penelitian ini dirancang dan ditetapkan sebagai penelitian tindakan kelas.

  Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kineija sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat'’

  Adapun rancangan tindakan ini dibagi melalui beberapa tahapan yaitu :

  a. Perencaanaan Rencanaan merupakan kebutuhan pokok dalam melakukan setiap tindakan dalam penelitian ini, peneliti merencanakan menggunakan 3 tahap.

  b. Rancangan tindakan Sebelum siswa yang akan diteliti amati dan dan diberi tes tertulis dan diberi nilai.

  10

  Siswa diberi pembelajaran dengan menggunakan metode sosiodrama kemudian dalam penelitian siswa diberikan tes tertulis, pemberian nilai, dan analisa.

  Tindakan kedua ( siklus 11) Siswa diberi pembelajaran dengan metode sosiodrama dan diberi tes tertulis kemudian dinilai hasil tesnya dan dianalisa.

  c. Pelaksanaan

  1. Siswa diberi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode sosiodrama.

  2. Siswa diberi tes tertulis sebagai tolak ukur untuk mengetahui tentang keberhasilan penggunaan metode sosiodrama dalam penbelajaran.

  3. Siswa dalam pembelajaran juga diamati dengan menggunakan lembar pengamatan untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran Pendidikan Agama Islam hal peningkatan akhlak.

  4. Siswa diberi tes yang kedua untuk meyakinkkan peneliti sejauh mana keberhasilan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam peningkatan akhlak dengan menggunakan metode sosiodrama.

  d. Siklus 1. Dalam penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.

  2. Subyek penelitian

  11

  3. Teknik mengumpulkan data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah a. Observasi

  Dalam penelitian tindakan kelas akan digunakan metode observasi, yaitu suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan data dimana peneliti mengadakan poengamatan secara langsung kepada obyek yang diteliti.

  b. Metode tes tertulis Metode tes tertulis adalah suatu metode atau alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan secara tertulis terhadap siswa. Karena metode ini dirasa lebih efektif untuk mengetahui keberhasikan siswa dalam pembelajaran Pendidiksn Agama Islam untuk meningkatkan akhlak dengan metode sosiodrama.

4. Tekknik analisa data

  Untuk menganalisa data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan sistem tes “ t “.'° Sebagai berikut:

  1. Mencari Mean O f Defference ( M n )

  12

  5. Mencari Standar Error dari Mean Defference ( SE M D ) S E M D

  4. Mencari t observasi

  Mn

  t

  o St- UD

G. Sistemtika Pembahasan

  Sebagai gambaran tentang keseluruhan isi skripsi maka sistematika disusun sebagtai berikut: Sebelum masuk pada bagian inti atau isi penulis memaparkan judul, motto, kata pengantar, persembahan, dan daftar isi.

  Bagian inti atau isi terdiri lima bab. Bab I : Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian , manfaat penelitian tindakan kelas, kajian pustaka yang meliputi metode pembelajarandan penguasaan materi pembelajaran dan berisi metode penelitian.

  Bab II : Landasan Teori Bab ini memuat masalah kegiatan belajar yang terdiri dari pengertian belajar, tujuan belajar dan faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar. Sedanngkan ketrampilan proses dalam belajar meliputi; pengertian ketrampilan proses, rasional ketrampilan proses

  13 pengertian, peranan, langkah - langkah dan kebaikan atau kelemahan metode sosiodrama.

  Bab II! : Laporan Hasil Penelitian Bab ini melaporkan situasi Sekolah Dasar Negeri Kallikayen

  02 Kecamatan Ungaran Timur Kab. Semarang tahun pelajaran 2007/ 2008 dan penyajian data.

  Bab IV : Hasil Penelitian Dan Pembahasan Pada bab ini membahas hasil penelitian tindakan kelas untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan pengaruh akhlak pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menerapkan pembelajaran metode sosiodrama kelas II SD Negeri Kalikayen 02 Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2007/2008 menggunakan rumus “ t “ tes.

  Bab V : Penutup Bab ini meliputi kesimpulan dan saran.

  BAB n

LAND ASAN TEORI

A. Prestasi Belajar dan Faktor yang Mempengaruhi

  1. Pengertian Prestasi Belajar Belajar merupakan bagian paling pokok dalam kehidupan manusia.

  Karena dengan belajar seseorang akan mengalami perubahan - perubahan pada tingkah laku dan ketrampilan. Serta perkembangan ilmu pengetahuan yang lebih luas.

  Prestasi belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dengan cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan .*

  Dengan demikian hasil dari pada belajar adalah adanya perubahan tingkah laku, meningkatnya keterampilan dan bertambahnya pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas yang telah dicapai oleh seseorang yang sedang mengalami proses belajar.

  Adapun ciri - ciri perubahan tingkah laku yang teijadi:

  a. Perubahan yang teijadi secara sadar

  b. Perubahan dalam belajar bersifat terus menerus

  c. Perubahan dalam belajar bersifat pasif

  d. Perubahan dalam belajar bersifat terarah

  15

  2. Tujuan belajar Dalam belajar sudah barang tentu tidak akan lepas dari tujuan.

  Karena tujuan adalah suaru rumusan hasil yang diharapkan dapat tercapai dan dapat diperoleh dalam kegiatan belajar.

  Adapun tujuan Pendidikan Agama Islam antara lain : a. Menanamkan perasaan cinta dan taat kepada Allah.

  b. Mendidik anak - anak menjadi anak yang berakhlak mulia dan adapt kebiasaan yang baik.

  c. Membentuk menjadi warga Negara yang baik, yang berbudi pekerti yang luhur dan berakhlakul karimah.

  Menurut Prof. Dr. H. Mahmud Yunus, Tujuan pendidikan agama adalah mendidik anak - anak, pemuda - pemuda, orang dewasa supaya menjadi seseorang muslim sejati beriman teguh beramal saleh dan berakhlak mulia, sehingga dapay menjadi salah seorang anggota masyarakat yang sanhgup hidup diatas kaki sendiri, mengapdi kepada Allah dan berbakti kepada bangsa dan tanah air bahkan sesame umat manusia/

  Adapun tujuan khusus pada penelitian ini adalah siswa kelas 2 SD Negeri Kalikayen 02 Kecamatan Ungaran Timur yaitu adanya perubahan pembentukan pribadi dan tingkah laku yang berakhlakul karimah atau

  16

  3. Proses belajar Proses belajar adalah sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, efektif dan psikomotor yang terjadi didalam diri siswa. Adapun perubahan itu adalah perubahan untuk menuiu pasif yaitu adanya kemajuan dari keadaan sebelumnya. Yang semula belum tahu adat bertamu yang baik akhirnya tahu dan dapat dilakuakan untuk kegiatan sehari — hari atau menjadi terbiasa/

  Sebelum diterapkannya metode sosiodrama pada siswa kelas dua SD Negeri Kalikayen 02 Kecamatan Ungaran Timur, siswa kurang dapat menerapkan tentang bagaimana tatakrama yang baik dalam bertamu, dan berbicara dengan orang yang lebih tua, namun setelah diterapkannya proses pembelajaran dengan metode sosiodrama sanagat tamapk sekali perubahan yang dialami siswa, sehingga siswa kelas dua dapat menerapkan kesopan santunannya baik dalam bertamu atau menyapa orang lebih tua atau berkomunikasi dengan orang lain.

  4. Faktor yang mempengaruhi proses belajar Pendapat dari Oemar Hamalik, faktor kesulitan belajar

  a. Faktor-faktor yang terdiri dari diri sendiri 1) Kurang adanya minat terhadap bahan pelajaran

  2) Gangguan kesehatan 3) Tidak adanya tujuan yang jelas

  17

  b. Faktor - faktor yang bersumber dari lingkungan luar 1) Kurangnya bahan - bahan ajar

  2) Kurangnya alat peraga 3) Bahan pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan

  c. Faktor yang bersumber pada lingkungan keluarga 1) Masalah kemampuan ekonomi

  2) Masalah pertengkaran orang tua 3) Kurang adznya pengaawasan orang tua

  d. Faktor yang bersumber dari masyarakat 1) Tidak dapa membagi waktu

  2) Tidak mempunyai kelompok belajar 3) Aktif berorganisasi

  Ada faktor lain yang mempengaruhi kesulitan bekeija, yaitu lupas dan kejauhan/

B. Keterampilan Proses dalam Pembelajaran

  1. Pengertian keterampilan Proses Kurikulum yang berorentasi pada materi dan tujuan, sekarang nampaknya sudah Edak lagi dengan tuntutan zaman. Perlu ditambahkan satu pemikiran lain, yanu bagaimana memproses hasil belajar berupa konsep dan fakta yang sudah diperoleh itu, untuk mengembangkan diri, untuk memenuhi l8

  dipahami betul, dapat diproses untuk menguasai dan atau menemukan fakta dan konsep yang lebih banyak . Justru pemberian konsep dan fakta yang terlalu banyak,dapat menghambat kreativitas siswa.3

  Jadi pendekatan keterampilan proses menekankan pada bagaimana siswa belajar, bagaimana mengelola perolehannya, sehingga dipahami dan uapat dipakai sebagai bekal untuk memenuhi kebutuhannya dimasyarakat. Keterampilan proses merupakan suatu strategi untuk meningkatnkan mutu pendidikan.

  2. Rasional Keterampilan Proses dalam pembelajaran Conny Semiawan mengemukakan empat alasan mengapa pendekatan keterampilan proses harus diwujudkan dalam proses belajar dan pembelajaran

  a. Dengan kemajuan yang sangat pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi,guru tidak mungkin lagi mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa. Kalau guru tetap akan mengajarkan semua fakta dan konsep dari sekian mata pelajaran, maka waktunya tidak akan cukup.

  Supaya guru tetap memenuhi target waktu yang sudah ditetapkan dalam kurikulum , maka cara yang digunakan adalah sekedar menyampaikan informasi, seperti yang lazim metode ceramah. Siswa memang memiliki segunung pengetahuan , tetapi mereka tidak dilatih menemukan sendiri dan mengembangkan pengetahuan itu. 5

  19

  b. Siswa — siswa , khususnya dalam usia perkembangan anak , secara psikologis lebih mudah memahami konsep , apalagi yang sulit, bila disertai dengan contoh - contoh kongrit, dialami sendiri, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Perkembangan kognitif anak dilandasi oleh perbuatan, sebab intisari pengetahuan adalah kegiatan atau aktivitas , baik fisik maupun mental.

  c. Ilmu pengetahuan boleh dikatakan bersifat relatif . Artinya suatu kebenaran teori pada saat berikutnya bukan kebenaran lagi, tidak sesuai lagi dengan situasi. Suatu teori bisa gugur, bila ditemukan teori yang lebih baru dan lebih jitu. Jadi suatu teori selalu masih dapat dipertanyakan dan diperbaiki. Untuk itu perlu orang - orang yang kritis, mempunyai sikap ilmiah. Wajar kiranya kalau anak - anak atau siswa sejak dini ditanamkan dalam dirinya sikap ilmiah dan sikap kritis ini. Dengan menggunakan keterampilan proses, maksud tersebut, untuk saat ini pantas diterima.

  d. Proses belajar dan pembelajaran bertujuan membetuk manusia yang utuh, artinya cerdas ,teram pil, dan memiliki sikap dan nilai yang diharapkan.

  Jadi pengembangan pengetahuan dan sikap harus menyatu. Dengan keteranpilan memproses ilmu, diharapkan berlanjut kepemilikan sikap dan nilai. 3

  20

  Ilmuwan - ilmuwan yang menemukan sesuatu yang baru, menurut pengamatan , tidak menguasai konsep semua dan fakta dalam suatu bidang ilmu. Namun mereka mempunyai kemampuan dasar untuk mengembangkan konsep dan fakta yang terbatas itu, sehingga mereka mampu mencipiakan atau menemukan sesuatu yang baru.

  Kemampuan - kemampuan dasar yang dimaksud, antara lain : mengobservasi, menghitung , mengukur, mengklasifasikan, mencari hubungan ruang / waktu, membuat hipotesis, merencanakan penelitian atau eksperimen, mengedalikan variabel, menerapkan, mengkomukasikan.

C. Metode Sosiodrama

1. Pengertian sosiodrama

  Istilah sosiodrama dan bermain peranan {role playing) dalam metode merupakan dua istilah yang kembar, bahkan di dalam pelaksanaannya dapat dilakukan dalam waktu bersamaan dan silih berganti

  Sosiodrama dimaksudkan adalah suatu cara mengajar dengan jalan mendramatisasikan bentuk tingkah laku dalam hubungan sosial Pada metode bermain peranan, titik tekanannya terletak pada keterlibatan emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata dihadapi.0

  Kedua istilah ini (sosiodrama dan bermain peranan), kadang-kadang juga disebut metode dramatisasi. Hanya bedanyakedua metode tersebut tidak

  21

  Dalam pendidikan agama metode sosiodrama dan bermain peran ini efektif dalam menyajikan pelajaran akhlak, sejarah Islam dan topik-topik lainnya.

  Dalam pelajaran sejarah, misalnya guru ingin menggambarkan kisah sahabat khalifah Abu Bakar, ketika beliau masuk Islam. Kisah tersebut tentu amat menarik jika disajikan melalui metode sosiodrma dan bermain peran. Sebab siswa disamping mengetahui proses jalannya khalifah Abu Bakar masuk Islam, juga dapat menghayati ajaran dan hikmah yang terkandung dalam kisah tersebut.

  Demikian pula halnya pada pelajaran akhlak. Misalnya bagaimana sosok akhlaqul karimah (seorang yang berakhlak mulia) dan anak yang saleh ketika berhadapan dengan orang tuanya maupun anak durhaka kepada orang tuanya, misalnya sebagaimana cerita “Si Malin Kundang” yang tersohor itu. Dan lain- lainnya yang bersifat sosiodrama, dan bermain peran.

  • *%

   Perasan sosiodrama

  Peranan sosiodrama dapat digunakan apabila :

  a. Pelajaran dimaksudkan untuk melatih dan menanamkan pengertian dan perasaan seseorang b. Pelajaran dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial dan rasa tanggung jawab dalam memikul amanah yang telah dipercayakan c. Jika mengharapkan partisipasi kolektif dalam mengambil suatu keputusan

  d. Apabila dimaksudkan untuk mendapatkan ketrampilan tertentu sehingga

  22

  e. Dapat menghilangkan malu, dimana bagi siswa yang tadinya mempunyai sifat malu dan takut dalam berhadapan dengan sesamanya dan masyarakat dapat berangsur-angsur hilang, menjadi terbiasa dan terbuka untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya f. Untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswa sehingga amat berguna bagi kehidupannya dan masa depannya kelak, terutama yag berbakat bermain drama, lakon film dan sebagainya.

  3. Langkah-langkah sosiodrama yang ditempuh

  a. Bila sosiodrama baru ditetapkan dalam pengajaran, maka hendaknya guru menerangkannya terlebih dahulu teknik pelaksanaanya, dan menentukan diantara siswa yang tepat untuk memerankan lakon tertentu, secara sederhana dimainkan di depan kelas b. Menerapkan situasi dan masalah yang akan dimainkan dan perlu juga diceritakan jalannya peristiwa dan latar belakang cerita yang akan dipentaskan tersebut

  c. Pengaturan adegan dan kesiapan mental dapat dilakukan sedemikian rupa

  d. Setelah sosiodrama itu dalam puncak klimas, maka guru dapat menghentikan jalannya drama. Hal ini dimaksudkan agar kemungkinan- kemungkinan pemecahan masalah dapat diselesaikan secara umum, sehingga penonton ada kesempatan untuk berpendapat dan menilai sosiodrama yang dimainkan. Sosiodrama dapat pula dihentikan bila

  23

  e. Guru dan siswa dapat memberikan komentar, kesimpulan atau berupa

  ^ i

  catatan jalannya sosiodrama untuk perbaikan-perbaikan selanjutnya

  4. Kebaikan Metode Sosiodrama a. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa.

  Disamping merupakan pengalaman yang menyenangkan yang saling untuk dilupakan b. Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias c. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi d. Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dan dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri

  e. Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional siswa, dan dapat menumbuhkan / membuka kesempatan bagi lapangan keija Kelemahan-keiemahannya

  Sebagaimana dengan metode-metode yang lain, metode sosiodrama dan bermain peranan memiliki sisi-sisi kelemahan. Namun yang penting disini, kelemahan dalam suatu metode tertentu dapat ditutupi dengan memakai metode yang lain.

  24

  Mungkin sekali kita perlu memakai metode diskusi, audio visual, tanya jawab dan metode-metode lain yang dapat dianggap melengkapi metode sosiodrama/bermain peran.

  Kelemahan metode sosiodrama dan bermain peran ini terletak pada:

  1. Sosiodrama dan bermain peran memerlukan waktu yang relatif panjang/banyak

  2. Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid. Dan ini tidak semua guru memilikinya

  3. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan suatu adegan tertentu

  4. Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermain pemeran mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai.

  5. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini.

  6. Pada pelajaran agama masalah keimanan, sulit disajikan melalui metode sosiodrama dan bermain peranan ini.

  Saran-saran yang perlu pendapat perhatian dalam pelaksanaan metode ini.

  1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan melalui metode ini. Dan tujuan tersebut diupayakan tidak terlalu sulit/berbelit-belit, akan tetapi jelas dan mudah dilaksanakan.

  2. Melatar belakang cerita sosiodrama dan bermain peranan tersbeut.

  25

  Islam. Hal ini agar materi pelajaran dapat dipahami secara gamblang dan mendalam oleh siswa/anak didik.

  3 Guru menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan sosiodrama dan bermain peranan melalui peranan yang harus siswa lakukan/mainkan

  4. Menetapkan siapa-siapa diantara siswa yang pantas memainkan/melakonkan jalannya suatu cerita. Dalam hal ini termasuk peranan penonton.

  5. Guru dapat menghentikan jalannya permainan apabila telah sampai titik klimaks. Hal ini dimaksudkan agar kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah dapat didiskusikan secara seksama. Sebaiknya diadakan latihan-latihan secara matang, kemudian diadakan uji coba terlebih dahulu, sebelum sosiodrama dipentaskan dalam bentuk yang sebenarnya.

D. Mata Pelajaran Akhlak

  Program pembelajaran Pendidikan Agama Islam ( PAI ) adalah tetap mengedepankan penanaman pada akhlak siswa.

  1. Pendekatan dan Prinsip Pembelajaran Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah seorang guru tidak hanya terpaku pada stua mata pelajaran saja tetapi juga harus melihat secara menyeluruh atau terpadu. Yang perlu menjadi perhatian seperti;

  a. Keimanan; yakni suatu pendekatan yang memberikan peluang kepada

  26

  b. Pengamalan

  c. Pembiasaan

  d. Rasional

  e. Emosional

  f. Fungsional

  g. Keteladanan Sementara itu dalam kegiatan pembelajaran seorang guru

  Pendidikan Agama Islam perlu memperhatikan beberapa prinsip di bawah ini sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif; a. Berpusat pada peserta didik.

  b. Belajar dengan melakukan c. Mengembangkan kecakapan sosial.

  d. Mengembangklan fitroh bertuhan e. Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah.

  f. Mengembangkan kreatifitas peserta didik.

  g. Mengembangkan pemanfaatan ilmu dan teknologi.

  h. Menumbuhkan kesadaran sebagai warga Negara yang baik. i. Menumbuhkan kesadaran semangat belajar sepanjang hayat. j. Mengembangkan perpaduan antara kompetisi , kerjasama dan solidaritas.

  2. Penerapan Akhlak

  27

  sederhana serta pengamalan dan pembiasaan berakhlak islami sederhana pula, untuk dapat dijadikan landasan perilaku terpuji dalam kehidupan sehari - hari serta sebagpi bekal untuk jenjang pendidikan berikutnya.7

  Hambatan Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Andi Rasdianah mengemukakan beberapa kelemahan lainnya dari

  Pendidikan Agama Islam di sekolah baik dalam materi maupun dalam pelaksanaannya yaitu: 1) Bidang Teolog, ada kecenderungan mengarah pada faham falaistik.

  2) Bidang akhlak berorientasi pada sopan santun dan belum dipahami dengan keseluruhan .pribadi manusia beragama.

  3) Bidang ibadah kurang ditekankan sebagai proses pembentukan kepribadian.

  4) Bidang hokum cenderung dipelajari sebagai tata aturan yang tidak akan berubah sepanjang masa dan kurang memahami dinamika dan jiwa hokum islam.

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Situasi umum SD Negeri Kalikayen 02 Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang L Letak Dan Keadaan Geografis SD Negeri Kalikayen 02 berada di sebelah Utara Jalan antar kota Kecamatan . Lebih tepatnya terletak di Desa Kalikayen Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. SDN Kalikayen terletak jauh dari keramaian

  untuk kegiatan belajar mengajar sangat kondusif. Letak yang strategis yaitu di tengah - tengah D esa.

2. Sejarah Berdirinya SDN Kalikayen 02 Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.

  SDN Kalikayen didirikan pada tahun 1975 , selang 1 tahun tepatnya tahun 1976 mulai menerima siswa baru untuk kelas satu.

3. Keadaan Sarana dan Prasarana SDN Kalikayen 02 Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.

  Kegiatan belajar mengajar di SDN Kalikayen 02 di dukung oleh fasilitas

  29

  kontruksi bangmannya. Alat praktek dan koleksi buku perpustakaan cukup mendukung daam proses belajar mengajar.

  Adapun Tirana fisik yang dimiliki SDN Kalikayen 02 adalah sebagai berikut: a. 6 ruang kelas belajar

  b. sebuah ruang iewan guru

  c. sebuah ruang Kepala Sekolah

  d. sebuah ruang L KS

  e. sebuah lapanmn sudah berpavin Sedang a la t-a la t yang dimiliki SDN Kalikayen 02 cukup memadai antara lain : alat - ain olah raga, KIT IPA, alat seni musik dan alat ketrampilan.

2. Keadaan Gnrn dan Karyawan SDN Kalikayen 02 Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.

  Tenaga Kepeididikan di SD Negeri Kalikayen 02 sebanyak 9 orang terdiri dari 7 guru negeri dm 2 guru wiyata bhakti.

  30

  

3. Keadan Siswa SDN Kalikayen 02 Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten

Semarang.

  

KEADAAN SISWA SDN K A l IXAYF.N 02

KECAMATAN UNGARAN TIMUR KADIPATEN SEMARANG

TAHUN 2007/200$

  NO KELAS JUMLAH SISWA .

  1

  1

  44 2.

  11

  42 3. 111

  35 4.

  IV

  44 5.

  V

  44 6.

  VI

  36 JML

  6 245

  

4. Kegiatan Ekstra Kurikuler SDN Kalikayen 02 Kecamatan Ungaran Timur

Kabupaten Semarang.

  SDN Kalikayen 02 walaupun terletak di Desa untuk kegiatan ekstra kurikuler juga tidak ketinggalan.

  Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah iebagai berikut:

  a. Pramuka

  b. Olah raga yaitu sepak takrow

  31

B. Pendidikan Agama Islam Materi PAI yang diajarkan menggunakan Kurikulum KTSP tahun 2007.

  Adapun untuk materi pokok meliputi: Semester I ( Gasal)

  a. Al-Quran

  • . Mengenal Huruf Hijaiyah Mengenal Tanda Baca

  b. Aqidah Mengenal Asmaul Husna

  d. Fiqih Mengenal Tata Cara Wudu Menghafal Bacaan Sholat.

  Semester II ( Genap)

  a. Al - Quran Membaca Al Quran Surat Pendek

  b. Aqidah Mengenal Asmaul Husna

  c. Akhlak Membiasakan perilaku terpuji Kepada Guru

  d. Fiqih

  32

  C. Pelaksanaan siklus I Dalam melaksanakan proses perbaikan pembelajaran Pendidikan Agama

  Islam pada peningkatan akhlak pada siswa kelas 2 SD Negeri Kalikayen Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang maka peneliti mengembangkan rencana penelitian tindakan kelas berupa prosedur keija yang dilaksanakan didalam kelas. Dalam penelitian ini terdiri dari 2 siklus yang masing - masing terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.

  a. Proses perencanaan 1) Merancang pembelajaran dengan menitik beratkan pada usaha meningkatkan, membangkitkan minat dan motivasi siswa.

  2) Menyusun lembar observasi sebagai panduan pelaksanaan perbaikan pembelajaran 3) Merancang tes formatif

  b. Proses pelaksanaan pembelajaran 1) Peneliti mengatur tempat duduk dan mencatat kehadiran siswa

  2) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 3) Peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan beranggotakan 4-5 siswa 4) Peneliti memberi penjelasan kepada siswa tiap kelompok untuk menunjuk menjadi pemeran atau pelaku 5) Peneliti mengamati dan memberi nilai

  33

  c. Proses Pengamatan Peneliti mengamati seluruh kegiatan siswa waktu berlangsungnya pembelajaran Peneliti mencatat semua temuan waktu berlangsungnya pembelajaran antaralain

  1) Masih banyak siswa yang malu waktu memerankan sebagai tokoh atau pelaku 2) Dari kelompok hanya ada 4 kelompok yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik d. Refleksi

  Setelah melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus I dan pengamatan atas tindakan yang dilakukan diperoleh hasil refleksi sebagai berikut:

  1) Masih ada sebagian kelompok yang belum tahu akan tugas yang diberikan 2) Masih belum bisa memerankan dengan baik dalam penokohan

D. Pelaksanaan Siklus II

  Berdasarkan hasil refleksi terdapat perbaikan pembelajaran pada siklus 1 dan didiskusikan dengan teman sejawat, maka disusun rencana pembelajaran yang terdiri dari beberapa prosedur kerja yang dilaksanakan dalam kelas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

  1. Proses perencanaan

  34

  b. Menyusun lembar kerja siswa

  c. Mengevaluasi lembar kerja siswa

  d. Mengecek kembali lembar pengamatan

  e. Merancang tes formatif

  2. Proses pelaksanaan pembelajaran

  a. Peneliti mengatur tempat duduk dan mencatat kehadiran siswa

  b. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

  c. Membagi menjadi 8 kelompok dengan beranggota 5 - 6 siswa

  d. Peneliti menyuruh masing - masing kelompok untuk memerankan

  e. Siswa mengerjakan tes

  f. Peneliti bersama siswa membuat kesimpulan

  3. Proses pengamatan

  a. Peneliti mengamati seluruh kegiatan siswa selama berlangsungnya pembelajaran b. Peneliti mencatat temuan - temuan pada saat pembelajaran antara lain

  c. Siswa sudah tidak malu-malu lagi dalam memerankan sebagai tokoh atau pelaku d. Dari 8 kelompok hanya 1 kelompok yang belum bisa memerankan dengan baik

  35

  4. Refleksi Setalah melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus II dan pengamatan atau tindakan yang dilakukan diperoleh hasil refleksi sebagai berikut:

  a. Dengan menggunakan alat peraga dan difokuskannya pembelajaran dengan metode sosio drama dengan penjelasan-penjelasan yang dianggap diperlukan siswa, akhirnya siswa terlihat lebih antusias dalam dan lebih senang dalam mengikuti pelajaran b. Secara umum pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah beijalan dengan baik terbukti dari hasil belajar siswa teriah memenuhi standar kepantasan 65 dengan demikian hepotesis tindakan yang telah dirumuskan terbukti kebenarannya.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PRINGSEWU TIMUR KABUPATEN PRINGSEWU

0 4 36

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 6 WONODADI GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

0 4 36

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 6 WONODADI GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

0 5 34

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PRINGSEWU TIMUR KABUPATEN PRINGSEWU

0 5 48

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE COOPERATIVE ROUND TABLE KELAS V SD NEGERI I UNTORO LAMPUNG TENGAH

1 8 108

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG

1 33 212

METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN TARIKH

0 1 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS MELALUI KELOMPOK KECIL Husnah Guru SDN 001 Pasar Inuman Kecamatan Inuman husnah683gmail.com ABSTRAK - PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

0 0 8

HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 3 132

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI HARAM BERPUASA MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II MI KENTENGSARI 02 CANDIROTO TEMANGGUNG TAHUN 2008 - Test Repository

0 1 87