HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI PADA SISWA SMP NEGERI 1 TEMPURAN KAB. MAGELANG - Test Repository

  

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU

DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI

PADA SISWA SMP NEGERI 1 TEMPURAN

KAB. MAGELANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam

  

Oleh :

YUNI ERMAWATI

111 11 043

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

  

MOTTO

Jalani sebuah proses

sebelum meraih

keberhasilan dan kesuksesan.

Karena dibalik sebuah proses terdapat

pengalaman yang berharga.

  

PERSEMBAHAN

  Atas rahmat dan ridho Allah SWT, karya skripsi ini penulis persembahkan untuk:

  1. Bapakku Mat Jupri dan Ibuku Sulasmi yang selalu memberikan do’a, kasih sayang, semangat kepada penulis, hormat dan baktiku kan selalu tertuju untukmu.

  2. Suamiku tersayang Eko Prasetyo yang dengan sabar, memberikan do’a, perhatian, semangat kepada penulis.

  3. Anakku Afra Aila Arkarna yang menjadikan penulis semangat.

  4. Semua saudaraku Heni Irawati, Rahayu Ningsih serta seluruh keluarga yang telah mendukungku.

  5. Temanku PAI yang telah memberikan penulis kenangan yang terbaik.

  6. Para Dosen yang telah memberikan begitu banyak ilmu kepadaku.

  7. Semua teman angkatan 2011.

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum Wr. Wb

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikna skripsi ini yang berjudul Hubungan antara Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar PAI pada Siswa SMP Negeri 1 Tempuran Tahun Ajaran 2015. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menerangi dunia dengan kesempurnaan agama islam.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I.) pada Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan semua pihak yang terkait. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1.

  Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga 3. Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam 4. Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M. Si selaku Dosen Pembimbing 5. Dosen dan Karyawan IAIN Salatiga.

6. Umi Hidayati, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Tempuran Magelang.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, maka dari itu penulis berharap ada kritik dan saran yang membangun demi perbaikan ke depan. Kami berharap agar skripsi ini bermanfaat baik bagi penulis secara pribadi dan masyarakat pada umumnya.

  Wassalamualaikum Wr. Wb .

  Magelang, 30 Agustus 2015 Penulis, ABSTRAK Ermawati, Yuni. 2015

  “ Hubungan antara Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar PAI pada SMP Negeri 1 Tempuran Kab. Magelang .

  Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si Kata Kunci: Kompetensi Profesional Guru, Prestasi Belajar.

  Keberhasilan tujuan pendidikan tidak terlepas dari peran seorang tenaga profesional yaitu guru. Proses pembelajaran merupakan proses guru dan siswa melakukan interaksi bersama-sama pada waktu yang sudah ditentukan oleh sekolah. Keberhasilan proses pembelajaran ditentukan oleh sikap guru dalam mengajar. Kemudian peneliti merumuskan kedalam beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1). Bagaimana kompetensi guru di SMP Negeri 1 Tempuran. 2). Bagaimana prestasi belajar PAI siswa SMP Negeri 1 Tempuran. 3). Apakah ada hubungan antara kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar PAI pada SMP Negeri 1 Tempuran?.

  Peneliti ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket dan dokumentasi. Populasi adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Tempuran Magelang Tahun 2015 dijadikan responden. Sampel diambil 20% yaitu 26 siswa. Teknik analisis data menggunakan menggunakan rumus prosentase dan rumus product moment.

  Hasil penelitian menunjukkan 1). Kompetensi guru berada dalam kategori dengan nilai cukup 57,69% dengan responden 15 siswa. 2). Prestasi belajar berada dalam kategori dengan nilai baik 73,07%. 3). Terdapat hubungan kompetensi guru dengan prestasi belajar PAI Pada SMP Negeri 1 Tempuran. Hal ini dapat dibuktikan bahwa nilai koefisien korelasi r hitung sebesar 0,583 lebih besar dari r tabel baik pada taraf signifikan 1% = 0, 496.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i PENGESAHAN PENGUJI ............................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ iv PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... v MOTTO ........................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii ABSTRAK ....................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

  BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................ 3 C. Tujuan Penelitian ................................................................. 4 D. Hipotesis Penelitian .............................................................. 4 E. Kegunaan Penelitian ............................................................. 5 1. Secara teoritis ................................................................. 5 2. Secara praktis ................................................................. 5

  F.

  Definisi Operasional 1.

  Kompetensi Guru ............................................................... 5 2. Prestasi Belajar ................................................................... 7

  Metode Penelitian 1.

  Pendekatan Penelitian ........................................................ 9 2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 9 3. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................... 9 4. Metode Pengumpulan Data ............................................... 10 5. Instrumen Penelitian .......................................................... 11 6. Teknik Analisis Data ......................................................... 12 H. Sistematika Penulisan .............................................................. 13

  BAB II KAJIAN TEORI A. Kompetensi Guru

  1. Pengertian Kompetensi guru ......................................... 15

  2. Fungsi dan Peran Guru ................................................. 23

  3. Materi Uji Kompetensi Guru ........................................ 25

  4. Permasalahan Guru ...................................................... 26 B. Prestasi Belajar 1.

  Pengertian Prestasi Belajar .............................................. 28 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar .................... 31 3. Manifestasi Hasil Belajar ................................................. 33

  BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Gmbaran Umum Lokasi Penelitian

  1. Sejarah Berdiri SMP Negeri 1 Tempuran........................ 38

  3. Profil SMP Negeri 1 Tempuran ...................................... 39

  4. Keadaan Guru dan Karyawan ......................................... 40

  5. Keadaan Siswa ................................................................ 43

  6. Sarana dan Prasarana ....................................................... 45 B. Hasil Penelitian ........................................................................... 46

  BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Pendahuluan .................................................................. 50 a. Mencari Interval .................................................................... 52 b. Mencari Prosentase dan Masing-Masing Kategori ............... 54 B. Analisis Uji Hipotesis a. Tabel Penolong Besarnya Hubungan antara Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar Siswa ....................................................................... 58 b. Pembahasan ......................................................................... 61

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................. 62 B. Saran ....................................................................................... 63 Penutup ................................................................................... 63 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

1.

  Tabel Indikator Kompetensi Guru 2. Tabel Kriteria Nilai Raport PAI Kelas VIII Semester Satu 3. Tabel Daftar Guru dan Karyawan SMP Negeri 1 Tempuran Kab.

  Magelang 4. Tabel Daftar Siswa SMP Negeri 1 Tempuran Kab. Magelang 5. Tabel Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Tempuran Kab. Magelang 6.

  Tabel Sarana dan Prasarana 7. Tabel Daftar Nama Responden 8. Tabel Daftar Nilai Angket Kompetensi Guru 9. Tabel Daftar Nilai Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 1 Tempuran Kab.

  Magelang 10. Nilai Interval Kompetensi Guru 11.

  Nilai Interval Prestasi Belajar PAI Siswa SMP Negeri 1 Tempuran Kab.

  Magelang 12. Rekapitulasi Kompetensi Guru SMP Negeri 1 Tempuran Kab. Magelang 13. Rekapitulasi Prestasi Belajar PAI pada Siswa SMP Negeri 1 Tempuran

  Kab. Magelang 14. Tabel Hitung Besarnya Hubungan Kompetensi Guru dengan Prestasi

  Belajar PAI pada Siswa SMP Negeri 1 Tempuran Kab. Magelang 15. Signifikansi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat menjadi tolak ukur bagi kemajuan dan kualitas

  kehidupan suatu bangsa, sehingga dapat dikatakan bahwa kemajuan suatu bangsa atau negara dapat dicapai dengan salah satunya melalui pembaharuan serta penataan pendidikan yang baik. Jadi keberadaan pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang cerdas, pandai, berilmu, pengetahuan yang luas, berjiwa demokratis serta berakhlak mulia. Sedangkan pendidikan sendiri adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengemban potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

  Dalam pendidikan terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan pendidikan, antara lain guru, siswa, sarana prasarana dan lingkungan pendidikan. Dari faktor-faktor tersebut, guru dalam proses pembelajaran di Sekolah menduduki peran yang sangat penting dan sebagai faktor penunjang yang lain, guru adalah sebagai subyek pendidikan yang sangat penting untuk menentukan kesuksesan belajar seseorang itu sendiri. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi diri seseorang sehingga dapat berkembang.

  Kompetensi juga dapat diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional.

  Kompetensi kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial dari seorang pengajar merupakan dasar untuk melaksanakan tugasnya sebagai guru secara profesional. Pendidikan pada dasarnya merupakan khas komunikasi antara guru dan siswa. kompetensi profesional menjadi tolak ukur seorang guru menguasai kemampuan dasar.

  Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif (Kunandar, 2007: 45).

  Keberhasilan tujuan pendidikan tidak dapat terwujud apabila tidak didukung oleh tenaga pendidik yang profesional yaitu guru. Guru adalah figur inspirator dan motivator murid dalam mengukir masa depannya. Kriteria guru yaitu belajar sepanjang hayat. Proses pembelajaran merupakan proses guru dan siswa melakukan interaksi secara bersama- sama, pada waktu yang sudah diatur oleh sekolahan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kelancaran proses pembelajaran di jelas sekali, bahwa guru dituntut untuk cakap dalam mewujudkan prestasi belajar siswa. Jadi sudah sangat jelas bahwa profesionalisme adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur formal. Maka tugas guru akan efektif jika memiliki derajat profesionalitas tertentu yang tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan atau ketrampilan yang memenuhi standar mutu.

  Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memandang perlu untuk mengadakan penelitian dengan mencari sejauh mana hubungannya dan merumuskannya ke dalam penelitian yang berjudul sebagai berikut:

  Hubungan antara Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar PAI pada Siswa SMP Negeri 1 Tempuran Kab. Magelang.

B. Rumusan Masalah

  Bertolak dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Kompetensi Guru SMP Negeri 1 Tempuran Kab.

  Magelang ? 2. Bagaimana Prestasi Belajar PAI pada Siswa SMP Negeri 1 Tempuran

  Kab. Magelang?

  3. Apakah ada Hubungan antara Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar PAI pada Siswa SMP Negeri 1 Tempuran Kab. Magelang ? C.

   Tujuan Penelitian Untuk Mengetahui Kompetensi Guru SMP Negeri 1 Tempuran Kab.

  Magelang .

  2. Untuk Mengetahui Prestasi Belajar PAI pada Siswa SMP Negeri 1 Tempuran Kab. Magelang.

  3. Untuk Mengetahui adakah Hubungan antara Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar PAI pada Siswa SMP Negeri 1 Tempuran Kab.

  Magelang.

D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti di bawah dan thesa yang berarti kebenaran. Sedangkan menurut James E. Greighton hipotesis, merupakan sebuah dugaan tentatif atau sementara yang memprediksi situasi yang akan diamati (Martono, 2011: 63). Hipotesis juga disebut sebagai “dugaan” atau jawaban sementara karena masih harus diuji lagi secara empiris yang hasilnya bisa diterima atau ditolak (Sumanto, 2014: 51-52).

  Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ada hubungan positif antara kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar PAI pada siswa SMP Negeri 1 Tempuran Kab. Magelang.

E. Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat secara teoritis dan praktis.

  Secara Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan pendidikan pada umumnya, dan secara khusus bagi guru, dan lembaga pendidikan.

2. Secara Praktis

  Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi guru dan siswa, diantaranya sebagai berikut: a.

  Meningkatkan kompetensi guru.

  b.

  Meningkatkan prestasi belajar siswa.

  c.

  Meningkatkan pemahaman sekolah, selaku lingkungan yang mempengaruhi prestasi belajar siswa secara langsung.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari salah pengertian dalam memahami judul penelitian, perlu ditegaskan beberapa istilah dalam judul di atas, yaitu:

1. Pengertian Kompetensi Guru

  Seseorang yang dinyatakan kompeten dibidang tertentu adalah seseorang yang menguasai kecakapan kerja atau keahlian selaras dengan tuntutan bidang kerja yang bersangkutan dan demikian mempunyai wewenang dalam pelayanan sosial di masyarakatnya. pendidikan yang dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan secara terstandar.

  Sedangkan kompetensi menurut Usman (2005) adalah suatu hal yang kualitatif maupun kuantitatif.

  Pendidik atau guru menurut UU No 14 tahun 2005 Pasal (1) disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, pendidikan menengah. Guru juga bisa dikatakan sebagai pengelola proses belajar siswa, guru bukan semata penyebar informasi, tetapi guru sebagai fasilitator belajar. Oleh karena itu, guru yang profesional adalah guru yang mempunyai kompetensi.

  Menurut Samana (1994:61) kompetensi mengarahkan pada tuntutan guru untuk mengarah pada mutu guru yang lebih baik. Untuk itu guru harus menguasai sepuluh kemampuan sebagai pendidik profesional yang masuk dalam indikator profesional guru yaitu menguasai bahan ajar, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media dan sumber pengajaran, menguasai landasan-landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi belajar siswa untuk kepentingan pengajaran, mengenal ikut penyelenggaraan administrasi sekolah, bertindak jujur dan tanggung jawab, berperan sebagai pemimpin, tampil secara pantas dan rapi, menggunakan waktu luang. dalam penelitian ini adalah

  Kompetensi Indikator

  Kompetensi Kepribadian dan Sosial

   Guru bertindak jujur dan tanggung jawab  Guru mampu berperan sebagai pemimpin  Guru tampil secara pantas dan rapi  Guru bertindak tepat waktu dalam penyelesaian tugas  Guru mampu menggunakan waktu luang Kompetensi Profesional  Guru dituntut menguasai bahan ajar  Guru mampu mengelola kelas  Guru mampu mengelola interaksi belajar mengajar  Guru mampu menilai prestasi belajar siswa  Guru mengenal fungsi serta program pelayanan bimbingan dan penyuluhan  Guru mampu ikut penyelenggaraan administrasi sekolah 2.

  Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil belajar yang dicapai, sedangkan belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi perkembangan individu

  (Sriyanti, 2011:16), jadi yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Secara teori bila kecenderungan untuk mengulanginya. Sumber penguat belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan, penghargaan). Dengan kata lain, keberhasilan proses belajar mengajar siswa khususnya mata pelajaran dalam raport semester satu. Nilai tersebut telah diolah sedemikian rupa berdasarkan panduan penilaian, baik dari nilai harian siswa, nilai tengah semester maupun nilai akhir semester. Akan tetapi, sebelum nilai akhir itu jadi, biasanya guru mempunyai pertimbangan- pertimbangan lain seperti seberapa besar keaktifan siswa pada saat pembelajaran berlangsung atau perilaku siswa pada saat berada di sekolah. Sebab, akhlak atau perilaku siswa sangat mempengaruhi hasil belajar terutama untuk pendidikan agama islam. Indikator prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa setelah siswa melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar siswa dalam hal ini diambil dari nilai raport siswa semester satu.

  Setelah mengetahui indikator prestasi belajar, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan batas minimal keberhasilan belajar peserta didik tersebut. Menetapkan batas minimum keberhasilan belajar melalui nilai raport.

  Kriteria nilai raport PAI Nilai Keterangan 81 ke atas Baik

  71 Cukup

  • – 80

G. Metode Penelitian 1.

  Pendekatan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, atau produk dari sebuah objek penelitian, bukan dalam bentuk kategori-kategori atau dalam bentuk sebuah proses.

  Pengumpulan data menggunakan metode angket yang diberikan kepada siswa dan metode dokumentasi berupa raport kelas VIII semester satu. Untuk mengetahui hubungan tiap variabel peneliti menggunakan sebuah analisis statistik product moment.

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tempuran Kab.

  Magelang terletak di Jl Magelang Purworejo Km 11 Tempuran dan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2015.

  3. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Sampel adalah anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi (Martono, 2011: 75).

  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMP berjumlah 175 siswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikunto bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10-15%, atau 20-25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari (waktu, tenaga, dana), sempit luasnya wilayah pengamat dilihat dari setiap subjek karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana, besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti (Arikunto, 1998: 121). Untuk itu, dari populasi yang berjumlah 175 siswa diambil sebanyak 20% (26 siswa) sebagai sampel. Penentuan 26 siswa tersebut dilakukan dengan prinsip random, yaitu mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua dianggap sama dan semua subjek mendapatkan kesempatan dijadikan sebagai sampel penelitian.

4. Metode Pengumpulan Data a.

  Metode Angket Angket atau kuisioner adalah seperangkat pertanyaan atau peernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

  (Sugiyono, 2011: 142). Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang kompetensi guru dan prestasi belajar pada siswa SMP Negeri 1 Tempuran. b.

  Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

  (Arikunto, 2010: 274). Metode ini digunakan untuk mendapat dan menyajikan informasi penelitian seperti: profil sekolah, sejarah, visi misi sekolah, keadaan guru dan siswa, dan sejumlah informasi lain yang menunjang penelitian ini.

5. Instrumen Penelitian

  Instrumen pengumpulan data merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah (Arikunto, 2005: 101). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

  Tabel 1 a. Indikator Kompetensi Guru Kompetensi Indikator No.

  Soal Kompetensi Kepribadian dan Sosial

   Guru bertindak jujur dan tanggung jawab  Guru mampu berperan sebagai pemimpin

 Guru tampil secara pantas dan rapi

 Guru bertindak tepat waktu dalam penyelesaian tugas  Guru mampu menggunakan waktu luang

  1

  2 3, 4

  5

  6 Kompetensi Profesional  Guru dituntut menguasai bahan ajar

 Guru mampu mengelola kelas

 Guru mampu mengelola interaksi belajar mengajar  Guru mampu menilai prestasi belajar siswa  Guru mengenal fungsi serta program pelayanan bimbingan dan penyuluhan  Guru mampu ikut penyelenggaraan administrasi 7, 8 9, 10,

  11 12, 13, 14 15, 16 17, 18 b.

  Prestasi Belajar Indikator prestasi belajar PAI di ambil dari nilai raport kelas VIII pada semester satu.

  Tabel 2 Kriteria nilai raport PAI

  Nilai Keterangan 81 ke atas Baik

  71 Cukup

  • – 80

  61 Kurang

  • – 70 6.

  Teknik Analisis Data Yang harus dilakukan di samping masalah pengumpulan data selanjutnya adalah melakukan analisis data yang telah terkumpul tersebut. Adapun teknik analisis yang digunakan sebagai berikut: a.

  Untuk mengetahui tingkat kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa, digunakan rumus prosentasi sebagai berikut: X 100%

  P =

  Keterangan: P = Prosentase F = Frekuensi N = Nilai/ jumlah responden b.

  Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa, digunakan rumus statistic

  product moment sebagai berikut:

  ∑ (∑ ) (∑ )

  Rxy =

  √* (∑ ) (∑ ) +* (∑ ) (∑ ) + Keterangan:

  

Rxy = Koefisien korelasi antara x dan y

N = Jumlah responden X = Nilai hasil variabel kompetensi guru

   Y = Nilai hasil variabel prestasi belajar siswa

  

  XY = Jumlah hasil perkalian skor x dan skor y  H.

   Sistematika Penulisan Skripsi

  Skripsi ini akan disusun dalam lima bab yang secara sistematis dapat dijabarkan sebagai berikut:

  BAB I :Pendahuluan Meliputi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan

  kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisann skripsi.

  BAB II : Kajian Pustaka Meliputi teori-teori yang berhubungan dengan variabel yaitu:

  BAB III : Laporan Hasil Penelitian Meliputi gambaran umum lokasi penelitian di SMP Negeri 1 Tempuran Kab. Magelang yang mencakup sejarah berdirinya

  keadaan guru, keadaan siswa, hasil data siswa antara kompetensi guru dan prestasi belajar.

  BAB IV : Analisis Data Dalam hal ini penulis berusaha menganalisis data tentang kompetensi guru dan prestasi belajar. BAB V : Penutup Meliputi: kesimpulan, saran, penutup, dan lampiran-lampiran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA C. Kompetensi Guru 5. Pengertian Kompetensi guru Kompetensi menurut Usman (2005), adalah suatu hal yang

  menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif. Kompetensi itu dapat digunakan dalam dua konteks, yakni: pertama, sebagai indikator kemampuan yang menunjukkan kepada perbuatan yang diamati. Kedua, sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek kognitif, afektif dan perbuatan serta tahap- tahap pelaksanaannya secara utuh.

  Sedangkan Roestiyah N. K. mengartikan kompetensi seperti yang dikutipnya dari pendapat W. Robert Houston sebagai suatu tugas memadai atau pemilikan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan tertentu. Kompetensi juga dapat diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, psikomotorik dengan sebaik-baiknya (Kunandar, 2011: 52).

  Beberapa aspek atau ranah yang ada dalam konsep kompetensi, yakni pengetahuan (knowledge) yaitu kesadaran dalam bidang kognitif, misalnya seorang guru mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan belajar, dan bagaimana melakukan pembelajaran terhadap peserta didik sesuai dengan kebutuhannya. Pemahaman yaitu keadaan kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu. Misalnya seorang guru baik tentang karakteristik dan kondisi peserta didik agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien. Kemampuan (skill), yaitu sesuatu yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Misalnya kemampuan guru dalam memilih, dan membuat alat peraga sederhana untuk memberi kemudahan belajar kepada peserta didik. Nilai yaitu suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang. Misalnya standar perilaku guru dalam pembelajaran kejujuran, keterbukaan, demokratis, dan lain-lain. Sikap yaitu perasaan senang dan tidak senang, suka dan tidak suka atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar. Misalnya reaksi terhadap ekonomi, perasaan terhadap kenaikan gaji. Minat yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan. Misalnya minat untuk mempelajari atau melakukan sesuatu (Mulyasa, 2005:75).

  Seseorang dianggap kompeten apabila telah memenuhi persyaratan: (1) landasan kemampuan pengembangan kepribadian, (2) kemampuan penguasaan ilmu dan ketrampilan, (3) kemampuan berkarya, (4) kemampuan menyikapi dan berperilaku dalam berkarya tanggung jawab, (5) dapat hidup bermasyarakat dengan bekerja sama, saling menghormati dan menghargai nilai-nilai pluralisme serta kedamaian. Kadar kompetensi seseorang tidak hanya menunjukkan adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melalui hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Profesional berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif. Jadi, profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian tertentu. Artinya suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi memerlukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus. profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Sementara itu, yang dimaksud profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan yang berkaitan dengan mata pencaharian

kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Sedangkan guru yang profesional adalah guru yang pendidikan dan pengajaran. Kompetensi disini meliputi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan profesional, baik yang bersifat pribadi, sosial, maupun akademis (Kunandar, 2007: 45- 47 )..

  Kesimpulan dari pengertian guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Guru yang profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya.

  Salah satu aktor penting pendidikan adalah guru. Karena guru adalah yang langsung berinteraksi dengan anak didik, memberikan keteladanan, motivasi, dan inspirasi untuk terus bersemangat dalah belajar, berkarya dan berprestasi (Asmani, 2009: 58).

  Sedangkan guru adalah figur inspirator dan motivator murid dalam mengukir masa depannya. Keberhasilan mereka tidak lepas dari peran guru-guru mereka yang hebat dan selalu mendorong mereka untuk mencapai hasil terbaik dan tidak cepat merasa puas dengan prestasi yang diraih.

  Sedangkan menurut Poerwadarminta (1996:335), guru adalah orang yang kerjanya mengajar (Nurdin, 2010:127). Dilihat dari pengertian di atas, mengajar merupakan tugas pokok seorang guru dalam

  Ada beberapa syarat untuk menjadi guru ideal, antara lain memiliki kemampuan intelektual yang memadai, kemampuan memehami visi dan misi pendidikan, keahlian mentransfer ilmu pengetahuan atau metodologi pembelajaran, memahami konsep perkembangan anak psikologi perkembangan, kemampuan mengorganisasi dan mencari pemecahan masalah, kreatif dan memiliki seni dalam mendidik. Peran guru sangat vital bagi pembentukan kepribadian, cita-cita, visi misi yang menjadi impian hidup anak didiknya dimasa depan. Jika guru-guru yang berinteraksi langsung dengan murid kurang profesional, kreatif, dan produktif, maka anak didik akan lahir sebagai kader penerus bangsa yang malas, suka mengeluh, pesimis dalam menghadapi masa depan. Agar visi sekolah berhasil, maka pengelola sekolah harus berperan dalam beberapa hal yaitu memfasilitasi pengembangan pelaksanaan visi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunikasi sekolah, membantu mempertahankan lingkungan sekolah dan program pengajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan para guru, menjamin bahwa manajemen organisasi dan pengoprasian sumber daya sekolah digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman (Widharyanto, 2013: 20-21).

  Guru yang kreatif adalah guru yang selalu bertanya pada dirinya dengan benar, apakah anak didiknya mengerti pelajaran yang disampaikan. Selalu melakukan introspeksi dan memperbaiki diri. Selalu merasa kurang dalam proses pembelajarannya. Tidak pernah puas dengan apa yang dilakukan. Selalu ada inovasi baru yang diciptakan dalam proses pembelajarannya. Selalu memperbaiki proses pembelajarannya melalui penelitian tindakan kelas. Selalu belajar sesuatu yang baru, dan merasa tertarik untuk membenahi cara mengajarnya (Ma’mur, 2010: 17-32).

  Kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif. Berkaitan dengan hal tersebut, (Kunandar, 2007:55-56) menyatakan Kompetensi guru tersebut meliputi: Kompetensi intelektual, yaitu berbagai perangkat pengetahuan yang ada dalam diri individu yang diperlukan untuk menunjang berbagai aspek kinerja sebagai guru. Kompetensi fisik, yaitu perangkat kemampuan fisik yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas sebagai guru dalam berbagai situasi. Kompetensi pribadi, yaitu perangkat perilaku yang berkaitan dengan kemampuan individu dalam mewujudkan dirinya identitas diri, dan pemahaman diri. Kompetensi pribadi meliputi kemampuan-kemampuan dalam memahami diri, mengelola diri, mengendalikan diri, dan menghargai diri. Kompetensi sosial, yaitu sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan sosial serta tercapainya interaksi sosial secara efektif. Kompetensi sosial meliputi kemampuan interaktif, dan pemecahan masalah kehidupan sosial.

  Kompetensi spiritual, yaitu pemahaman, penghayatan, serta pengalaman kaidah-kaidah keagamaan. Standar kompetensi guru meliputi empat komponen yaitu, pengelolaan pembelajaran, pengembangan profesi, penguasaan akademik, sikap kepribadian. Secara keseluruhan standar kompetensi guru terdiri dari tujuh kompetensi yaitu, penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan interaksi belajar mengajar, penilaian prestasi belajar peserta didik, pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik, pengembangan profesi, pemahaman wawasan pendidikan, penguasaan bahan akademik (Kunandar, 2007: 56).

  Sumber yang membahas tentang kompetensi guru, secara umum dapat diidentifikasi dan disarikan tentang indikator profesional guru sebagai berikut:

  Indikator Kompetensi

   Guru bertindak jujur dan tanggung jawab Kompetensi  Guru mampu berperan sebagai pemimpin Kepribadian

   Guru tampil secara pantas dan rapi dan Sosial  Guru bertindak tepat waktu dalam penyelesaian tugas  Guru mampu menggunakan waktu luang  Guru dituntut menguasai bahan ajar Kompetensi  Guru mampu mengelola kelas

  Profesional  Guru mampu mengelola interaksi belajar mengajar  Guru mampu menilai prestasi belajar siswa  Guru mengenal fungsi serta program pelayanan bimbingan dan penyuluhan  Guru mampu ikut penyelenggaraan administrasi sekolah

  Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuannya secara filosofis. Kompetensi ini juga disebut dengan penguasaan sumber bahan ajar atau sering disebut dengan bidang studi keahlian. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah, memiliki pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia, mempunyai sifat yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, rekan sejawat, dan bidang studi yang dibinanya, menguasai bidang studi yang diajarkan, mempunyai ketrampilan mengajar. Sementara itu kemampuan profesional guru meliputi merancang dan merencanakan program pembelajaran, mengembangkan program pembelajaran, mengelola pelaksanaan program pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran, dan mendiagnosis faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Untuk dapat dikuasainya lima gugus kemampuan profesional, seperti pengetahuan tentang perkembangan dan karakteristik peserta didik, disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan pembelajaran, konteks sosial, budaya, politik dan ekonomi tempat sekolah teknologi pendidikan yang meliputi model belajar dan mengajar dan sistem evaluasi proses dan hasil belajar. Dapat disimpulkan bahwa adanya komponen-komponen yang menunjukkan kualitas mengajar akan lebih memudahkan para guru untuk terus meningkatkan kualitas mengajarnya (Kunandar, 2007: 55-58). guru memungkinkan untuk dapat memiliki kompetensi mengajar secara baik dan menjadi seorang guru yang bermutu. Kompetensi juga dapat diartikan sebagai seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil (Uno, 2011: 18).

6. Fungsi dan Peran Guru

  Selain sebagai aktor utama kesuksesan pendidikan yang dicanangkan, ada beberapa fungsi dan tugas lain seorang guru, antara lain: a.

  Pendidik Tugas pertama guru adalah mendidik murid-murid sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan kepadanya. Sebagai seorang pendidik, ilmu adalah syarat utama. Membaca, menulis, berdiskusi, mengikuti informasi, dan responsif terhadap masalah kekinian sangat menunjang b.

  Pemimpin Guru juga seorang pemimpin kelas. Karena itu, harus bisa menguasai, mengendalikan, dan mengarahkan kelas menuju pemimpin, guru harus terbuka, demokratis, dan menghindari cara-cara kekerasan.

  c.

  Fasilitator Sebagai fasilitator, guru bertugas memfasilitasi murid untuk menemukan dan mengembangkan bakatnya secara pesat. Menemukan bakat anak didik bukan persoalan mudah, membutuhkan eksperimentasi maksimal, latihan terus menerus, dan evaluasi rutin.

  d.

  Motivator Sebagai seorang motivator, seorang guru harus mampu membangkitkan semangat dan mengubur kelemahan anak didik bagaimanapun latar belakang hidup keluarganya.

  e.

  Administrator Tugas administrator yaitu dalam mengajar, guru harus mengabsen terlebih dahulu, mengisi jurnal kelas dengan lengkap, mulai dari nama, materi yang disampaikan, kondisi siswa, dan tanda tangan. Pada waktu ujian, harus membuat soal ujian, mengawasi, mengoreksi, memberi nilai raport kepada wali kelas. f.

  Evaluator Dalam mengevaluasi, guru bisa memakai banyak cara, dengan merenungkan sendiri proses pembelajaran yang diterapkan, meneliti meminta pendapat orang lain, misalnya kepala sekolah, guru yang lain, dan murid-muridnya.

  Khusus para murid, guru bisa menggunakan metode lisan, namun lebih objektif kalau menggunakan tulisan dengan menggunakan quasioner berupa pertanyaan-pertanyaan kritis dalam lembar khusus yang berisi masukan bebas dengan tanpa identitas nama muridnya, sehingga mereka tidak terbebani dengan apa yang akan ditulisnya (Ma’mur, 2010: 39-54).

7. Materi Uji Kompetensi Guru Materi uji kompetensi guru dijabarkan dari kriteria profesional.

  Kriteria profesional jabatan guru mencakup fisik, kepribadian, keilmuan, dan ketrampilan sebagai berikut : a.

  Kemampuan Dasar (kepribadian) 1)

  Beriman dan bertaqwa 2)

  Berwawasan pancasila 3)

  Mandiri penuh tanggung jawab 4)

  Berwibawa 5)

  Berdisiplin

  7) Bersosialisasi dengan masyarakat

  Memberi penguatan 3)

  Dimasa lalu mungkin juga masa sekarang, suasana lingkungan

  Mengajar kelompok kecil dan perseorangan (Mulyasa, 2005: 190- 192).

  Mengelola kelas 8)

  Membimbing diskusi kelompok kecil 7)

  Membuka dan menutup pelajaran 6)

  Menjelaskan 5)

  Mengadakan variasi 4)

  Ketrampilan bertanya 2)

  8) Mencintai peserta didik dan peduli dengan pendidikannya b.

  Kemampuan Khusus (Pengembangan ketrampilan mengajar) 1)

  6) Mampu mengembangkan dan aktualisasi diri c.

  5) Mampu melaksanakan monitoring dan pemanfaatan panjangan kelas

  4) Menguasai pengelolaan kelas

  3) Menguasai didaktik metodik umum

  2) Menguasai kurikulum

  Kemampuan Umum (Kemampuan Mengajar) Menguasai ilmu pendidikan dan keguruan

8. Permasalahan guru

  membosankan, kurang merangsang, dan berlangsung secara monoton sehingga anak-anak belajar secara terpaksa dan kurang bergairah. Dilain pihak para guru juga berada dalam suasana lingkungan yang kurang karena itu, diperlukan perubahan paradigma (pola pikir) guru, dari pola pikir tradisional menuju pola pikir profesional.

  Menurut Mulyasa (2005:46) ada tujuh kesalahan yang sering dilakukan guru antara lain: a.

  Mengambil jalan pintas dalam pembelajaran b.

  Menunggu peserta didik berperilaku negatif c. Menggunakan destructive discipline d.

  Mengabaikan perbedaan peserta didik e. Merasa paling pandai dan tahu f. Tidak adil

  Beberapa paradigma baru yang harus diperhatikan guru dewasa ini adalah sebagai berikut: a.

  Tidak terjebak pada rutinitas belaka, tetapi selalu mengembangkan dan memberdayakan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensinya baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan, seminar, lokakarya dan lainnya. Guru jangan terjebak pada aktifitas datang, mengajar, pulang, begitu berulang- ulang sehingga lupa mengembangkan potensi dirinya secara b.

  Guru mampu menyusun dan melaksanakan strategi dan model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) yang dapat menggairahkan motivasi c.

  Dominasi guru dalam pembelajaran, dikurangi sehingga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih berani, mandiri, dan kreatif dalam proses belajar mengajar.

  d.

  Guru menyukai apa yang diajarkannya dan menyukai mengajar sebagai suatu profesi yang menyenangkan (Kunandar, 2007: 42- 43).

D. Prestasi Belajar 1.

  Pengertian Prestasi Belajar Sulastri (2009:51) mengatakan bahwa prestasi adalah suatu hasil dari apa yang telah diusahakan dengan menggunakan daya atau kekuataan. Prestasi dapat diraih dengan selalu berusaha dan rajin belajar. Berkaitan dengan prestasi belajar atau hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.

  Secara garis besar belajar dapat diartikan sebagai suatu proses dari orang untuk memperoleh berbagai kecakapan, ketrampilan dan sikap, proses belajar ini akan dimulai pada saat orang tua atau manusia membuka matanya, sejak mulai dilahirkan akan terus menerus belajar. lainnya.

  Prestasi juga merupakan hasil belajar yang dicapai, sedangkan belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi perkembangan individu. Hal ini dikarenakan faktor psikologis berhubungan dengan bahan pelajaran sehingga penguasaan terhadap materi pelajaran yang disajikan lebih mudah dan efektif (Sardiman, 2001: 48).

  Menurut Crow And Crow dalam educational psychology belajar adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mengerjakan sesuatu, usaha memecahkan rintangan, dan menyelesaikan dengan situasi baru.

  Definisi ini menekankan hasil dari aktivitas belajar. Sedangkan menurut Caurine belajar adalah modifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman (Sriyanti, 2011: 17).

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 17 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 5 68

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN INTELEGENSI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

1 13 48

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 METROTAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 4 76

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS GURU DENGAN PRESTASI KERJA GURU PADA SMP NEGERI 4 ALALAK

0 0 5

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR

0 0 9

HUBUNGAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs MIFTAHUL HASANAH TAWANGKARJO GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

0 0 94

HUBUNGAN ANTARA SIKAP HORMAT SISWA TERHADAP GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SDN PUCUNGROTO KE C. KAJORAN KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 0 87

PENGARUH KREATIVITAS GURU DALAM MEMILIH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA SD NEGERI NGENDROKILO KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 86

HUBUNGAN ANTARA PENGALAMAN KERJA DENGAN MOTIVASI MENINGKATKAN MUTU PRESTASI BELAJAR MURID PADA GURU MAN 1 SALATIGA TAHUN 2006/2007 - Test Repository

0 0 135

HUBUNGAN KEHARMONISAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA MTs. NEGERI GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 - Test Repository

0 0 76