PE N IN G K A T A N P R E S T A S IB E L A J A R A L -Q U R ’A N H A D IT S D E N G A N M E T O D E R E S IT A S IP A D A S ISW A K E L A S III M I Y A K T I G IR IR E JO T E G A L R E JO M A G E L A N G T A H U N PE L A JA R A N 2008 2009 S K R IP S I

  PE N IN G K A T A N P R E S T A S IB E L A J A R A L -Q U R ’A N H A D IT S D E N G A N M E T O D E R E S IT A S IP A D A S ISW A K E L A S III M I Y A K T I G IR IR E JO T E G A L R E JO M A G E L A N G T A H U N PE L A JA R A N 2008 / 2009 S K R IP S I Disusun Oleh : SITIM UZAYANAH NIM. 11407134 SEKOLAH TINGGIAGAM A ISLAM NEGERI ( S T A I N ) SALATIGA 2009

  PE N IN G K A T A N P R E S T A S IB E L A J A R A L -Q U R ’A N H A D IT S D E N G A N M E T O D E R E SIT A SI PA D A S ISW A K E L A S III M I Y A K T I G IR IR E JO T E G A L R E JO M A G E L A N G T A H U N PE L A JA R A N 2008 / 2009 S K R IP S I Disusun Oleh : SITIM UZAYANAH NIM. 1140.7134 SEKOLAH TINGGIAGAM A ISLAM NEGERI ( S T A I N ) SALATIGA 2009

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Narna

  : Siti Muzayanah, A.Ma NIM

  : 11407134 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam

  Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL

  QUR’AN HADITS DENGAN METODE RESITASI PADA SISWA KELAS III MI YAKTI GIRIREJO TEGALREJO MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 8Agustus2009 Pembimbing

  M. Ghufron, M.Ag

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  JL Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga

______http// e-mail: akademik@stainsalatiga. ac. id

  

PENGESAHAN KELULUSAN

  Skripsi Saudara Siti Muzayanah dengan Nomor Induk Mahasiswa 11407134 yang beijudul Peningkatan Prestasi Belajar A1 Qur’an Hadits dengan Metode Resitasi pada Siswa Kelas III MI Yakti Girirejo Tegalrejo Magelang Tahun Ajaran 2008/2009, telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan PAI Ekstensi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 29 Agustus 2009 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).

  9 Ramadhan 1430 H Salatiga, ---------------------------

  29 Agustus 2009 M

  

Panitia Ujian

Drs. H.M. Zulfa. M.Ag Drs. Taufiqul Mu’in, M.Ag

  N IP .195204301977031001 NIP. 196312051992031001 NIP. 197208142003121001

  PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah in i:

  Naina : Siti Muzayanah NIM : 11407134 Jurusan : Tarbiyah Program Studi

  : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Magelang, Yang Menyatakan,

  Siti Muzayanah

  

MOTTO

“Ketahuilah sesungguhnya tiap-tiap kamu adalah pemimpin,

dan masing-masing kamu dimintai pertanggungjawabannya

dalam kepemimpinannya “ (H.R. Bukhori Muslim)

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan untuk :

  1. Ayah dan ibu tercinta

  2. Suamiku tercinta

  3. Saudara-saudaraku

  4. Orang-orang yang terdekat yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

  5. Sahaba t-sahabatku yang tersayang

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa suatu halangan apapun.

  Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk memperoleh saijana pendidikan Islam (S.Pd.I) dalam ilmu Tarbiyah STAIN Salatiga.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. Imam Santoso, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak M. Ghufron, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing.

  3. Bapak Drs. Djoko Sutopo, MM selaku Ketua Program Ekstensi.

  4. Bapak Kepala Madrasah Ibtidaiyah Girirejo Kecamatan Tegabejo Kabupaten Magelang beserta guru.

  5. Semua Bapak dan Ibu Dosen Pengampu dari fakultas Tarbiyah STAIN Salatiga.

  6. Suamiku tercinta yang telah memberi motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

  7. Segenap keluarga dan sahabat yang telah memberikan bantuan serta senantiasa membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Akhimya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

  Magelang, 7 Agustus 2009

  Muzayanah

  Siti NIM: 11407134 ABSTRAK Skripsi ini menipakan skripsi penelitian tindakan kelas yang bersifat kualitatif, dengan judul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QUR’AN

  HADITS DENGAN METODE RESITASI PADA SISWA KELAS III MI YAKTI GIRIREJO TEGALREJO, MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009.

  A1 Qur’an Hadits merupakan bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksudkan untuk memberikan motivasi, membimbing, mengarahkan pemahaman mengembangkan kemampuan dasar dan menghayati isi yang terkandung dalam A1 Qur’an dan Hadits yang diharapkan dapat diwujudkan dalam perilaku yang memancarkan iman dan taqwa kepada Allah SWT sesuai dengan ketentuan A1 Qur’an dan Hadits.

  Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu tentang metode resitasi. Apakah dapat meningkatkan keaktifan, perhatian, prestasi belajar dan motivasi siswa dalam kegiatan belajar mata pelajaran A1 Qur’an Hadits, terutama materi hafalan surat A1 Fatihah.

  Adapun tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bahwa penerapan metode resitasi dapat meningkatkan keaktifan, perhatian siswa, prestasi belajar siswa dan motivasi belajar siswa dalam materi pelajaran A1 Qur’an Hadits.

  Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, orang tua, dan sekolah sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran A1 Qur’an Hadits di MI Yakti Girirejo Tegalrejo Magelang.

  Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan prestasi belajar A1 Qur’an Hadits dengan metode resitasi pada siswa kelas III MI Yakti Girirejo, Tegalrejo, Magelang dapat meningkat dengan baik.

  Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan prestasi belajar, keaktifan, perhatian siswa dan motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran A1 Qur’an Hadits.

  

DAFTARISI

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  12 H. Sistematika Penulisan

  BAB II KAJIAN PUSTAKA

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  3. Visi dan Misi Madrasah

  36

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat Keterangan tentang Penelitian dari STAIN Salatiga.

  2. Surat Keterangan tentang Penelitian dan MI Yakti Girirejo

  3. Silabus

  4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

  5. Ringkasan Materi Mata Pelajaran A1 Qur’an Hadits (Surat Al-Fatihah)

  6. Naskah Soal Tertulis

  7. Naskah Soal Test Lisan

  8. Naskah Soal Test Acak

  9. Lembar Konsultasi

  10. Riwayat Hidup Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

  berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab, imtuk mencapai tujuan tersebut. Maka salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta didik di Madrasah adalah pendidikan agama Islam yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

  Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah terdiri atas mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, fiqih dan SKI. Masing-masing mata pelajaran tersebut pada dasamya saling terkait dan saling melengkapi. Mata pelajaran Qur’an Hadits merupakan bagian dari mata pelajaran pendidikan Agama Islam pada madrasah ibtidaiyah yang dimaksudkan untuk memberikan motivasi, membimbing, mengarahkan, pemahaman, mengembangkan kemampuan dasar dan menghayati isi yang terkandung dalam A1 Qur’an dan Hadits yang diharapkan dapat diwujudkan dalam perilaku yang memancarkan iman dan taqwa kepada Allah SWT sesuai dengan ketentuan A1 Qur’an dan Hadits. Keberhasilan pembelajaran dapat berhasil dengan baik jika didukung oleh faktor keluarga dan lingkungan, siswa tersebut tinggal seperti halnya kurangnya perhatian orang tua dalam pendidikan. Khususnya pendidikan agama dalam membaca A1 Qur’an dan menghafal A1 Qur’an dan Hadits. Selain itu alokasi waktu pembelajaran mata pelajaran A1 Qur’an hadits di sekolah sangat kurang, serta kurangnya tenaga pendidik yang profesional, artinya para guru yang ada di MI Yakti Girirejo belum bisa menguasai dan melaksanakan berbagai metode. Dalam mengajar hanya menggunakan metode ceramah saja sehingga anak tidak tertarik terhadap metode tersebut, yang akhimya anak tidak paham terhadap materi yang diajarkannya. Oleh sebab itu penulis ingin menguji dan meneliti penggunaan metode resitasi untuk meningkatkan prestasi belajar A1 Qur’an Hadits. Metode resitasi yang dimaksud adalah metode pemberian tugas di luar jam pelajaran.

  Kesiapan siswa sangat menentukan keberhasilan metode ini, oleh karena di sekolah waktu yang tersedia sangat terbatas maka keluargalah yang haras menyiapkan anak agar mengenal tulis baca huraf A1 Qur’an baik dari segi makhroj ataupun tajwidnya. Sekarang ini daya dukung pelestarian baca A1 Qur’an terkondisi oleh prioritas mengenalkan A1 Qur’an yang menyangga kultur masyarakat kini secara perlahan mulai pudar tergilas lajunya modemitas dan kompleksitas tantangan zaman, hanya keluargalah yang paling mampu mengatasinya.

  Berawal dari kemampuan orang tua dalam baca tulis huraf arab, anaknya diprioritaskan untuk mempelajari hal itu sejak dini dan sejak dari keluarga. Dari kemampuan baca dan tulis A1 Qur’an ini maka sasaran berikutnya adalah hadits. Dari modal dapat membaca tulis huruf arab, diharapkan anak mampu membaca, menulis dan menghafal surat-surat pendek dan hadits.

  Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin membuktikan sejauhmana kegunaan metode resitasi dengan mengambil judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL-QUR’AN HADITS DENGAN METODE RESITASI PADA SISWA KELAS III MI YAKTI GIRIREJO TEGALREJO, MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

  1. Apakah penerapan metode resitasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III pada mata pelajaran A1 Qur’an Hadits ?

  2. Apakah penerapan metode resitasi dapat meningkatkan keaktifan dan perhatian siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits Kelas III MI Yakti Girirejo ?

  3. Apakah penerapan metode resitasi dapat mepingkatkan prestasi belajar siswa kelas III pada mata pelajaran A1 Qur’an Hadits ?

C. Tujuan Penelitian

  Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tujuan kondisi siswa kelas

  III MIS Yakti Girirejo, Tegalrejo, Magelang selama ini belum memenuhi kriteria yang diharapkan, sebab dalam proses belajar mengajar siswa kelas III, anak sambil bersenda gurau, bermain sendiri, tidak memperhatikan pelajaran dari guru.

  Selain itu faktor keluarga yang tidak memperhatikan pelajaran anak saat di rumah. Serta faktor guru dalam mengajarkan yang selalu menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi, sehingga anak kurang menguasai dan kurang berkonsentrasi. Maka dari itu kami akan mengadakan penelitian tindakan kelas pada MIS Yakti Girirejo kelas III, dengan tujuan sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui bahwa penerapan metode resitasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III pada pelajaran A1 Qur’an Hadits.

  2. Untuk mengetahui bahwa penerapan metode resitasi dapat meningkatkan keaktifan dan perhatian siswa dalam pembelajaran mata pelajaran A1 Qur’an Hadits

  3. Untuk mengetahui bahwa penerapan metode resitasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III pada pelajaran A1 Qur’an Hadits.

D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa, orang tua dan sekolah:

  1. Bagi siswa Siswa dapat terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran - Membantu siswa dalam memahami mata pelajaran - Meningkatkan motivasi belajar siswa - Meningkatkan prestasi belajar siswa -

  2. Bagi guru Dapat menerapkan metode resitasi yang tepat untuk mata pelajaran Qur’an - Hadits pada kelas III MI Yakti Girirejo Meningkatkan kemainpuan guru dalam metode resitasi - Mewujudkan guru profesional dalam pelaksanaan belajar mengajar -

  3. Bagiorangtua Dapat membantu anaknya belajar - Memotivasi anaknya belajar - Membantu madrasah meningkatkan hasil belajar -

  • Membantu madrasah melengkapi fasilitas belajar

  4. Bagi sekolah Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan efektif - Untuk meningkatkan kualitas sekolah pada pembelajaran Qur’an hadits - khususnya membaca dan menghafal Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah dalam rangka pembinaan - untuk meningkatkan kualitas sekolah

E. Definisi Istilah

  Sebelum penulis membahas skripsi ini, perlu dikemukakan penegasan istilah dengan maksud agar judul skripsi ini mudah dipahami dan dimengerti. Sehingga tidak teijadi kesalahpahaman mengenai maksud judul skripsi : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL-QUR’AN HADITS DENGAN METODE RESITASI PADA S1SWA KELAS III MI YAKTI GIRIREJO, TEGALREJO MAGELANG, TAHUN 2008 / 2009. Untuk ruaxig lingkup yang penulis bahas, maka perlu dijelaskan pengertian judul skripsi sebagai berikut:

  1. Peningkatan Proses, cara perbuatan meningkatkan usaha kegiatan dan sebagainya.1

  2. Prestasi Hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan.2

  3. Belajar Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.3

  4. A1 Qur’an Hadits Bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam pada Madrasah

  Ibtidaiyah yang dimaksudkan untuk memberikan motivasi membimbing, mengarahkan, pemahaman, mengembangkan kemampuan dasar dan menghayati isi yang terkandung dalam Qur’an dan hadits yang diharapkan dapat diwujudkan dalam perilaku yang memancarkan iman dan taqwa kepada Allah SWT sesuai dengan ketentuan A1 Qur’an dan hadits.4 5

  5. Metode Resitasi (Penugasan) “Cara menyajikan bahan pelajaran dimana guru memberikan sejumlah tugas terhadap murid-muridnya untuk mempelajari sesuatu, kemudian mereka disuruh untuk mempertanggungjawabkannya.3

1 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Revisi, Jakarta : Balai Pustaka, 1997, him. 1.060.

  2 Ibid, him 787

  3 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya 2003, him. 84

  

4 Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam (Pedoman Khusus A1 Qur’an & Hadits), Jakarta 2004,

him 2

5 Armai Arief, Pengantar llmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta, Ciputat Pers, 2002, him 164

F. Metode Penelitian

  1. Rancangan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 3 siklus dalam pembelajaran pada semester II tahun ajaran 2007 / 2008. Adapun setiap siklus dilakukan dengan urutan berikut:

  a. Perencanaan Dalam perencanaan tindakan meliputi:

  1. Membuat rencana pembelajaran

  2. Mempersiapkan sarana dari fasilitas yang diperlukan

  3. Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi kegiatan belajar mengajar di kelas

  4. Membuat alat evaluasi

  5. Melakukan stimulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji

  b. Pelaksanaan (Action) Pelaksanaan (Action) dilaksanakan sesuai dengan program yang telah disusun sebagaimana yang tertuang dalam rencana pembelajaran, langkah-langkah yang dilakukan yaitu :

  1. Menciptakan suasana yang menyenangkan

  2. Guru mengadakan observasi untuk mengetahui hasil belajar anak didik

  3. Guru mengadakan proses pembelajaran dengan menerapkan metode yang sesuai dan menarik perhatian anak didik. c. Pengamatan (Observation) Selama pelaksanaan berlangsung guru mengamati hasil proses belajar mengajar yang dilakukan siswa, guru peneliti dan mendata hasil kegiatan belajar dengan menggunakan lembar observasi dan mencatat akan tercapainya tindakan serta dampak yang teijadi setelah dilakukan tindakan.

  d. Refleksi Hasil pengamatan (observasi) didiskusikan untuk memperoleh gambaran tentang perubahan perilaku guru peneliti maupun siswa dengan menggunakan metode yang direncanakan. Refleksi ini berfungsi untuk memperoleh ketercapaian tujuan, apabila ditemukan kekurangan / ketidakberhasilan maka perlu direncanakan perbaikan pada siklus berikutnya. Apabila sudah berhasil perlu ditingkatkan lagi dan dibina diberitahukan kepada teman yang lain untuk mengikutinya.

  2. Subyek Penelitian

  a. Siswa Penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh guru kelas III MIS Yakti

  Girirejo Tegalrejo dengan jumlah siswa 12 anak yang terdiri dari 5 laki-

  perempuan laki dan 7 tahun ajaran 2008 / 2009.

  b. Peneliti Peneliti dilakukan oleh guru kelas III tahun ajaran 2008 / 2009. c. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan oleh guru kelas III MIS Yakti Girirejo, Tegalrejo, pada semester II tahun ajaran 2008 / 2009.

  d. Pengamat Penelitian tindakan kelas diamati oleh kepala sekolah dan dewan guru di MI Yakti Girirejo.

  e. Orang tua Penelitian tindakan kelas ini juga melibatkan orang tua sebagai fasilitator anak di rumah dalam kegiatan belajar. Khususnya A1 Qur’an

  Hadits menghafal A1 Fatihah dan teijemahannya.

  3. Langkah-langkah penelitian Ketika guru menyusun rencana tindakan, harus mengingat hal-hal yang disebutkan dalam rencana tindakan yang dipilih peneliti adalah : a. Khusus spesifik, tidak terlalu luas

  b. Mudah dilakukan, tidak sulit / berbelit

  c. Dapat diterima oleh subjek yang dikenai tindakan

  d. Tidak menyimpang dari kenyataan dan jelas bermanfaat bagi dirinya dan subyek yang dikenai tindakan e. Tindakan tersebut sudah tertentu jangka waktunya yaitu kapan dapat dilihat hasilnya. Batasan waktu ini penting agar guru mengetahui betul hasil yang diberikan kepada siswa dan lain kali kalau diulang rencana pelaksanaannya sudah jelas6

6 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT. Bumi Aksara, hal. 9

  4. Instrumen Penelitian Adapun instrumen yang disiapkan diantaranya berupa :

  a. Silabus

  b. Soal tes (kegiatan siswa)

  c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

  d. Lembar Observasi

  e. Program Semester

  5. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut: a. Metode Dokumentasi

  Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai siswa kelas III berupa catatan, buku, foto dan sebagainya.

  b. Metode Tes Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, penulis menggunakan tes lisan berupa hafalan dan pertanyaan sebagai tes awal

  (post test) dan tes tertulis di akhir pada setiap pertemuan (tiap siklus),

  dengan tujuan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara individual.

  Sedangkan tujuan dari tes adalah untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara individual maupun secara klasikal. Disamping itu untuk mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa sehingga dapat dilihat kelemahannya, khususnya pada bagian penelitian tindakan kelas yang belum dicapai untuk memperkuat data yang dikumpulkan maka digunakan metode yang dilakukan guru untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.

  c. Metode Observasi (Pengamatan) Metode observasi (pengamatan) dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan belajar mengajar pada setiap siklus melalui lembar pengamatan.

  6. Analisis Data Analisis data yaitu proses penyederhanaan menyeleksi dan mengabstraksikan data secara sistematis dan rasional untuk menonjolkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menyusun jawaban terhadap tujuan penelitian tindakan kelas.

  Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar pada siswa sekolah, guru menerapkan metode resitasi mated Qur’an Hadits kelas III MIS Yakti Girirejo, Tegalrejo, Magelang. Hal ini terbukti dad data hasil observasi di kelas yaitu sikap semangat dan aktif untuk mengikuti jalannya proses belajar mengajar di kelas.

G. Sistematika Penulisan

  Rangkaian laporan penelitian disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan metode penelitian serta sistematika penulisan.

  Bab II Kajian pustaka yang berisi pengertian prestasi belajar, Al-Qur’an Hadits, metode resitasi. Bab III : Pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum, madrasah ibtidaiyah, deskripsi kondisi awal, deskripsi siklus I, deskripsi siklus

  II dan deskripsi siklus III.

  Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari diskripsi bersiklus dan pembahasan per siklus. Bab V Penutup Berisi kesimpulan yang menguraikan secara garis besar tentang hasil penelitian, serta saran yang menyodorkan hal-hal yang baru sebagai hasil evaluasi siklus penanganan tindakan kelas agar lebih baik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar

  1. Pengertian Prestasi Belajar Kata prestasi belajar terdiri dari dua gabungan kata, yaitu kata prestasi dan belajar. Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie dalam bahasa Indonesia prestatie menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Adapun yang dimaksud prestasi disini adalah kemampuan, ketrampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.7 a. Menurut Drs. H. Abu Ahmadi mengemukakan belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang barn secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”.8 b. Ngalim Purwanto MP mengutip ulang dari pendapat Gagne menyatakan bahwa : “Belajar teijadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya

  {performance- nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu

  ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.”9

  c. Menurut W.S. Winkel, bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang

7 Zaenal Arifin, Evaluasi Instruksional Prinsip, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, him. 3

  menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai, perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.10

  d. Secara umum belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.11 1

  2 Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat dikemukakan adanya elemen yang penting dan berciri pengertian tentang belajar itu : “Belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavioral changes aktual maupun potensial), perubahan itu pada pokoknya didapatkannya kecakapan baru dan perubahan terjadi karena usaha.

  Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Prestasi belajar mempunyai fungsi utama, antara lain :

  1. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

  2. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

  3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

  10 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta, PT. Gramedia, 1996, him. 53

  

11 Drs. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung : Remaja Rosdakarya,

him. 91

  12 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta, Rajawali Press, him 249

  4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstem dari suatu institusi pendidikan

  5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.lj Berdasarkan pengertian di atas, maka prestasi belajar dapat mempunyai arti suatu gambaran nyata dari hasil pengalaman belajar siswa dalam suatu bidang studi yang dilambangkan dengan lambang tertentu (angka) setelah melalui proses pemilihan atau evaluasi.

  Prestasi belajar mempunyai kedudukan yang penting dalam proses kegiatan belajar mengajar, sebab dengan nilai yang diperoleh siswa, prestasi itu dapat dijadikan tolak ukur dari berhasil atau tidaknya usaha pendidikan yang telah atau sedang dilaksanakan.

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan hasil belajar setiap perbuatan belajar yang menghasilkan perubahan. Dapat dikatakan bahwa orang belajar dari tidak dapat menjadi dapat, dan dari yang belum mengerti menjadi mengerti. Dalam pendidikan yang dimaksud dengan prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai sebagaimana dinyatakan dengan nilai-nilai raportnya.

  Menurut Drs. H. Abu Ahmadi “Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor ekstemal) individu. 1

  3

13 Zaenal Arifm, op.cit, him. 3

  Yang tergolong faktor internal adalah :

  1. Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur, tubuh dan sebagainya.

  2. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas : a. Faktor intelektif

  Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat - Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki -

  b. Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.

  3. Faktor kematangan fisik maupun psikis Yang tergolong faktor ekstemal, ialah :

  a. Faktor sosial

  1. Lingkungan keluarga

  2. Lingkungan sekolah

  3. Lingkungan masyarakat

  4. Lingkungan kelompok

  b. Faktor budaya

  1. Adat istiadat

  2. Ilmu pengetahuan

  3. Teknologi

  4. Kesenian

  c. Faktor lingkungan fisik Fasilitas rumah - Fasilitas belajar - Iklim

  4. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar.14

B. Pembahasan A1 Qur’an Hadits

  1. Pengertian A1 Qur’an Hadits A1 Qur’an Hadits adalah bagian dari mata pelajaran pendidikan agama

  Islam pada madrasah ibtidaiyah yang dimaksudkan untuk memberikan motivasi, membimbing, mengarahkan pemahaman, mengembangkan kemampuan dasar dan menghayati isi yang terkandung dalam A1 Qur’an dan Hadits yang diharapkan dapat diwujudkan dalam perilaku yang memancarkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, sesuai dengan ketentuan A1 Qur’an dan Hadits.

  2. Fungsi A1 Qur’an Hadits Mata pelajaran Qur’an Hadits pada Madrasah Ibtidaiyah berfungsi:

  1. Menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik membaca dan menulis A1 Qur’an Hadits

14 Drs. H. Abu Ahmadi, Op.Cit, him. 138

  2. Mendorong, membimbing dan membina kegemaran dan kemauan untuk membaca A1 Qur’an dan Hadits.

  3. Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan pengamalan kandungan ayat-ayat A1 Qur’an dan Hadits dalam perilaku peserta didik sehari-hari.

  4. Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang setingkat lebih tinggi.

  3. Tujuan A1 Qur’an Hadits Tujuan pembelajaran A1 Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari membaca A1 Qur’an dan Hadits serta menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat A1 Qur’an dan Hadits, bertujuan untuk mendorong, membina, dan membimbing akhlak dan perilaku peserta didik dengan berpedoman kepada isi kandungan ayat-ayat A1 Qur’an dan Hadits.15

  4. Ruang Lingkup Secara garis besar bahwa pengajaran Qur’an Hadits kelas III semester II pada Madrasah Ibtidaiyah Yakti Girirejo meliputi: a. Pengetahuan dasar membaca dan menulis surat A1 Fatihah, A1 Ikhlas , dan Hadits persaudaraan.

15 Dr. Armai Arief, op.cit. him 87

  b. Hafalan surat A1 Fatihah, A1 Ikhlas dan Hadits persaudaraan secara kasih dan benar c. Pemahaman kandungan Surah A1 Fatihah dan A1 Iklas

  d. Hafalan hadits tentang persaudaraan

  C. Pembahasan tentang Metode Resitasi Dalam proses pembelajaran pendidikan agama, khususnya pelajaran A1

  Qur’an Hadits pada Madrasah Ibtidaiyah memerlukan pendekatan pengajaran yang berbeda dari pendekatan subyek pelajaran lain, karena disamping mencapai penguasaan juga menanamkan komitmen, maka metode yang digunakan dalam pengajaran pendidikan agama harus mendapat perhatian yang seksama dari pendidik agama karena memiliki pengaruh yang sangat berarti atas keberhasilannya.

  Seorang pendidik dalam proses pendidikan berharap agar dalam melaksanakan proses pembelajaran dapat beijalan secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya sebagai konsekwensinya seorang pendidik tidak hanya dituntut untuk menguasai materi yang akan disampaikan, melainkan dituntut untuk menguasai berbagai teknik atau metode penyampaian materi yang tepat dalam proses belajar mengajar, baik tepat dengan materi yang diajarkan, maupun dengan peserta didiknya.

  1. Pengertian Metode R.esitasi Untuk lebih paham dan lebih jelas pengertian metode resitasi, terlebih dahulu mengetahui pengertian dari metode. a. Pengertian metode Kata metode berarti cara keija yang bersistem untuk memudahkan pelaksana kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Selain itu metode juga mengandung arti adanya urutan keija yang terencana, sistematis dan merupakan hasil eksperimen ilmiah guna mencapai tujuan yang telah direncanakan.16 1

  7 Menurut Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag mengatakan bahwa metode adalah suatu cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan belajar mengajar. Nilai strategis adalah metode dapat mempengaruhi jalannya kegiatan belajar mengajar

  1) Pentingnya pemilihan dan penentuan metode Titik sentral yang hams dicapai dalam setiap kegiatan belajar mengajar adalah tercapainya tujuan pengajaran. Gum tidak dibenarkan mengajar dengan kemalasan. Anak didikpun diwajibkan mempunyai kreativitas yang tinggi dalam belajar, bukan menanti perintah gum.

  Unsur manusiawi ini juga beraktivitas tidak lain karena ingin mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

  Gum sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas. Salah satu kegiatan yang hams gum lakukan

  16 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Pakem, Rasail, Tahun 2002, him

  17 Syaiful Bahri Djawarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2006, him 76 adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran.

  Kegagalan guru mencapai tujuan pengajaran akan terjadi jika pemilihan dan penentuan metode tidak dilakukan dengan pengenalan terhadap karakteristik dari masing-masing metode pengajaran.

  Kegagalan guru mencapai tujuan pengajaran akan teijadi jika pemilihan dan penentuan metode tidak dilakukan dengan pengenalan terhadap karakteristik dari masing-masing metode pengajaran. 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode

  Faktor-faktor penentuan metode harus mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, guru juga harus mengenal, memahaminya dan mempedomaninya ketika akan melaksanakan pemilihan dan penentuan metode.

  Setiap metode mempunyai sifat masing-masing, baik mengenal kebaikan-kebaikannya maupun menetapkan mengenai kelemahan- kelemahannya. Guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling serasi untuk situasi dan kondisi yang khusus dihadapinya, jika memahami sifat-sifat masing-masing metode. Winamo Surakhmad (1990 : 97) mengatakan bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut: a. Anak didik

  b. Tujuan yang hendak dicapai

  c. Situasi kegiatan belajar mengajar d. Fasilitas

  e. Guru18 Beberapa faktor tersebut harus dijadikan dasar pertimbangan untuk menentukan metode yang akurat untuk menyampaikan bahan atau materi pelajaran, sehingga proses belajar yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya.

  3) Prinsip-prinsip Penggunaan Metode Pendidikan Islam Prinsip-prinsip pelaksanaan metode pendidikan Islam menurut

  Omar Muhammad A1 Toumy A1 Saibany adalah sebagai berikut:

  1. Mengetahui motivasi, kebutuhan dan minat anak didiknya

  2. Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan sebelum pelaksanaan pendidikan

  3. Mengetahui tahap kematangan, perkembangan serta perubahan anak didik

  4. Mengetahui perbedaan-perbedaan individu di dalam anak didik

  5. Memperhatikan kepahaman dan kelanjutannya, keaslian, pembaharuan dan kebebasan berfikir

  6. Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik

  7. Menegakkan uswah kasanah

18 Syaiful Bahri, Op.Cit, him 78

  Sementara fungsi dan kegunaan metode pendidikan islam adalah untuk menyediakan segala fasilitas yang dapat memungkinkan tugas pendidikan islam tercapai dan berjalan dengan lancar atau dengan kata lain untuk mempermudah guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) agama islam sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.

  4) Jenis-jenis Metode Dalam proses belajar mengajar (PBM) bisa dikatakan tidak berhasil bila dalam proses tersebut tidak menggunakan metode, karena metode menempati posisi terpenting setelah tujuan pembelajaran, dalam proses belajar mengajar terdapat beberapa macam metode, diantaranya : Metode pembiasaan, metode keteladanan, metode pemberian ganjaran, metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, metode pemberian tugas dan sebagainya.

  Menurut Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih dan mengaplikasikan sebuah metode pengajaran :

  1. Tujuan yang hendak dicapai

  2. Kemampuan guru

  3. Anak didik

  4. Situasi dan kondisi pengajaran dimana berlangsung

  5. Fasilitas yang tersedia

  6. Waktu yang tersedia

  7. Kebaikan dan kekurangan sebuah metode19 Menurut uraian di atas tentang macam-macam metode pengajaran yang banyak sekali macamnya, salah satu diantaranya adalah metode resitasi yang dalam pembahasan ini akan penulis kaitkan penggunaannya sebagai salah satu metode pengajaran dalam proses belajar mengajar pada bidang studi Qur’an Hadits.

  5. Pengertian Metode Resitasi Untuk mempeijelas pengertian metode resitasi atau yang lebih dikenal dengan istilah metode pemberian tugas. Ini perlu penulis kemukakan beberapa definisi yang telah dirumuskan oleh para ahli pendidikan yaitu :

  1. Menurut Ismail SM, M.Ag “Metode resitasi adalah suatu cara dalam proses pembelajaran bilamana guru memberi tugas tertentu dan murid mengeijakannya, kemudian tugas tersebut dipertanggungjawabkan kepada guru”20

  2. Menurut Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan yang mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.21

  19 Ibid, him 109

  20 Ismail SM, Op.Cit, him. 21

  21 Syaiful Bakri, Op.Cit, him 85

  3. Menurut Drs. M. Basyiruddin Usman, M. Pd “Metode resitasi biasa disebut metode pekerjaan rumah karena siswa

  ^ 22

  diberi tugas-tugas khusus di luar jam pelajam”

  4. Menurut Dr. Armai Arief Metode resitasi adalah cara menyajikan bahan pelajaran dimana guru memberikan sejumlah tugas terhadap murid-muridnya untuk mempelajari

  23

  sesuatu, kemudian mereka disuruh untuk mempertanggungj awabkannya Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa metode resitasi adalah suatu cara mengajar dimana guru memberi tugas kepada murid-murid untuk melakukan kegiatan belajar di luar jam pelajaran yang kemudian dipertanggungjawabkan kepada guru.

  Dalam pelaksanaan metode ini, guru dapat memberikan tugas-tugas kepada siswa yang berupa test-test tertulis dan hafalan surat A1 Fatihah & beserta artinya, yang kemudian sebagai pertanggungjawabannya siswa dinilai dari hafalan kefasihan dan penulisan surat A1 Fatihah.

  Dengan metode seperti itu dapat ditanamkan pada diri siswa yaitu dengan memberikan tugas kepada mereka untuk dikeijakan di luar jam pelajaran. Dengan adanya tugas-tugas tersebut akan mengarahkan siswa untuk menggunakan waktu yang sebaik-baiknya untuk belajar secara aktif dan rajin serta melibatkan orang tua untuk selalu membantu kegiatan belajar di rumah, 2

  2

  2

  3

  

22 Drs. M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta 2002, Ciputat Pers,

him 47

23 Armai Arief, Op.Cit, him 164

  sehingga dapat membawa mereka ke arah kemajuan dalam mencapai hasil pelajarannya.

  6. Langkah-langkah Penerapan Metode Resitasi

  a. Menurut Drs. Syaiful Bahri menyatakan Metode Resitasi Ada 3 fase diantaranya:

  1. Fase pemberian tugas Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan :

  Tujuan yang akan dicapai - Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang - ditugaskan Sesuai dengan kemampuan siswa - Ada petunjuk / sumber yang dapat membantu pekeijaan siswa - Sediakan waktu yang cukup untuk mengeijakan tugas tersebut

  2. Fase Pelaksanaan Tugas Diberikan bimbingan / pengawasan oleh guru - Diberikan dorongan sehingga anak mau bekeija - Diusahakan / dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan - baik dan sistematik

  3. Fase mempertanggungj awabkan tugas Laporan siswa baik lisan / tertulis dari apa yang telah dikerjakannya Adatanyajawab / diskusi kelas

  • Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes atau cara lainnya24

  b. Menurut Drs. Annai Arief menyebutkan langkah-langkah pemberian metode tugas (resitasi) ialah : a. Merumuskan tujuan secara operasional / spesifik tentang target yang akan dicapai b. Memperkirakan apakah tujuan itu dapat dicapai dalam batas-batas waktu tertentu c. Tenaga serta sarana yang tersedia

  d. Dapat mendorong siswa secara aktif dan kreatif untuk mempelajari dan mempraktekkan pelajaran yang telah diberikan, agar siswa mempunyai pengetahuan25

  7. Teknik Pemberian Tugas (Resitasi) Kegiatan interaksi belajar mengajar harus selalu ditingkatkan efektivitas dan efisiensinya, dalam usaha meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran. Maka sangat menyita waktu siswa untuk

  24 Drs. Syaiful Bahri, Op.Cit, him 86

  25 Armai Arief, Op.Cit, him 166 melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut untuk mengatasi keadaan tersebut guru perlu memberikan tugas-tugas di luar jam pelajaran.

  Sebagai selingan untuk variasi teknik penyajian ataupun dapat berupa pekeijaan rumah.

  Tugas yang diberikan pada siswa kelas III, khususnya mata pelajaran Qur’an Hadits adalah menghafal surat A1 Fatihah, teijemahannya. Setelah siswa diberi tugas menghafalnya, maka di hari berikutnya siswa dicek / ditanya tentang tugas itu. Kemudian perlu dievaluasi, karena akan memberi motivasi belajar siswa.

  Teknik pemberian tugas ini bertujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Dengan kegiatan melaksanakan tugas siswa aktif belajar dapat merangsang untuk meningkatkan belajar yang lebih baik, memupuk inisiatif dan berani bertanggung jawab.

  Dalam pelaksanaan teknik pemberian tugas dan resitasi perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Merumuskan tujuan khusus dari tugas yang diberikan.

  2. Pertimbangkan betul-betul apakah pemilihan teknik resitasi dapat mencapai tujuan yang dirumuskan

  3. Merumuskan tugas-tugas dengan jelas dan mudah dimengerti26

26 Dra. Roestiyah NK, Strategi Belajar Mengajar, PT. Bina Aksara, Jakarta, him 132

  8. Pelaksanaan Metode Pemberian Tugas (Resitasi) Tugas dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan belajar baik perorangan atau kelompok. Adapun pelaksanaan yang ditempuh dalam metode ini pada kelas III, mata pelajaran Qur’an Hadits antara lain :

  a. Pendahuluan Pada langkah ini guru mempersiapkan materi yang telah disiapkan dengan memberikan penjelasan tentang materi Qur’an

  Hadist yaitu penjelasan isi kandungan surat A1 Fatihah.

  b. Pelajaran Inti Guru memberikan tugas yaitu menulis surat A1 Fatihah dan terjemahannya, guru menyuruh siswa untuk melaporkan / mempertanggungj awabkanny a dengan menghafal dan guru mengoreksi hafalan siswa tersebut.

  c. Penutup Pada langkah penutup murid bersama guru menghafal bersama dan mengecek kebenarannya, setelah itu murid disuruh mengulangi tugas itu jika belum berhasil.

  9. Kebaikan dan kelemahan metode resitasi Setiap metode yang digunakan dalam pengajaran hampir dapat dipastikan mempunyai kelebihan-kelebihan dan kelemahannya. Demikian juga metode resitasi memiliki beberapa kebaikan dan kelemahan, diantaranya: a. Kelebihan dan kelemahan menurut Dr. Armai Arief

Dokumen yang terkait

B E N T U K PE N GA W A S A N B E B A S V I S A K U N J U N G A N S I N G K A T ( B V K S ) O L E H K A N T O R K E I M I G R A S I A N K E P A D A W A R G A N E G A R A A S I N G Y A N G T I N G G A L D I I N D O N E S I A

0 4 15

E F E K T I V I T A S A B U S E K A M D A N Z E O L I T S E R T A P E N G U R A N G A N P U P U K N P K T E R H A D A P P R O D U K S I G A N D U M I N D O N E S I A P A D A ME D I A P A S I R A N

0 3 14

E N G A R U H M O D E L P E M B E L A JA R A N P R O B L E M B A S E D L E A R N IN G D A N M E D IA A N IM A S I G A M B A R T E R H A D A P A K T IV IT A S D A N H A S IL B E L A JA R S IS WA

0 8 19

E N I N G K A T A N H A S I L B E L A J A R M E N U L I S K A L I M A T E F E K T I F D A L A M P A R A G R A F A R G U M E N T A S I M E L A L U I K E G I A T A N P E E R C O R R E C T I O N P A D A S I S W A K E L A S X 1 S M A N E G E R I R A M B I P U

0 2 17

E V A L U A S I P E L A K S A N A A N P E N D I S T R I B U S I A N P R O G R A M B E R A S M I S K I N ( R A S K I N ) T A H U N 2 0 1 1 D I D E S A G E N T E N G K U L O N K E C A M A T A N G E N T E N G K A B U P A T E N B A N Y U W A N G I

0 9 21

E V A L U A S I T E R H A D A P P E L A K S A N A A N R U JU K A N B E R JE N JA N G K A S U S K E G A WA T D A R U T A N M A T E R N A L D A N N E O N A T A L P A D A P R O G R A M JA M P E R S A L D I P U S K E S M A S K E N C O N G T A H U N 2012

0 2 19

I D E N T I F I K A S I P E N G A R U H L O K A S I U S A H A T E R H A D A P T I N G K A T K E B E R H A S I L A N U S A H A M I N I M A R K E T W A R A L A B A D I K A B U P A T E N J E M B E R D E N G A N S I S T E M I N F O R M A S I G E O G R A F I S

0 3 19

I M PL E M E N T A S I S PE K T R U M R E S PO N S G E M PA PA D A N G PA D A G E D U N G L A B O R M I C R O T E A C H I N G U N I V E R S I T A S N E G E R I PA D A N G D E N G A N M E T O D E A N A L I S I S S PE K T R U M R E S PO N S

0 4 10

I N V E S T A S I B I D A N G E N E R G I M I N Y A K D A N G A S B U M I P E R U S A H A A N M U L T I N A S I O N A L P E T R O C H I N A D I I N D O N E S I A

0 4 16

K A J I A N Y U R I D I S T I N D A K A N A D M I N I S T R A T I F K E I M I G R A S I A N T E R H A D A P W A R G A N E G A R A A S I N G Y A N G T I D A K R E S M I ( I L L E G A L ) D I W I L A Y A H I N D O N E S I A B E R D A S A R K A N U N D A N G

0 4 14