Karyawan PT. Bank Central Asia, Tbk ABSTRAK - Hubungan Integritas Dan Loyalitas Karyawan Dengan Visi Misi Perusahaan(Studi Kasus Pada PT. Bank Central Asia, Tbk) - Eprints UNPAM
HUBUNGAN INTEGRITAS DAN LOYALITAS KARYAWAN DENGAN
(Studi Kasus Pada PT. Bank Central Asia, Tbk)
1
2 Asriana Kibtiyah , Mardiah
1 Dosen Universitas Hasyim Asary Jombang
2 Karyawan PT. Bank Central Asia, Tbk
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar Hubungan Integritas dan Loyalitas Karyawan dengan Visi Misi Perusahaan. Desain penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara mendalam. Metode analisis yang digunakan adalah uji korelasi. Adapun tehnik sampling dalam penelitian ini adalah sample jenuh dengan sampel sebanyak76 responden. Hasil uji hipotesis berdasarkan pengujian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara integritas karyawan dengan visi misi perusahaan sebesar0,130. Variabel loyalitas juga terdapat hubungan sebesar 0,188. Sedangkan Hasil nilai koefisien determinasi (R) sebesar 0,192. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel visi misi perusahaan memiliki hubungan dengan vaiabel integritas dan loalitas karyawan sebesar 19,2% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Kata Kunci : Hubungan Integritas, Loyalitas Karyawan, Visi Misi
PerusahaanPENDAHULUAN yang memberikan kepuasan. Usaha
Pengintegrasian merupakan kegiatan untuk pengintegrasian dilakukan menyatupadukan keinginan melalui hubungan antar manusia karyawan dan kepentingan (human relation ), motivasi, perusahaan, agar tercipta kerjasama kepemimpinan, kesepakatan kerja bersama dan perundingan bersama (collective bergainning ). Maka integritas adalah yang sangat penting dan merupakan salah kunci untuk mencapai hasil yang baik bagi perusahaan maupun terhadap karyawan sehingga memberikan kepuasan kepada semua pihak karyawan dapat memenuhi kebutuhannya dan perusahaan memperoleh keuntungan. Jika kita menilik kembali arti integritas didalam kamus, kita akan menemukan bahwa integritas juga merupakan suatu misi atau tujuan berkembang. Integritas diharapkan untuk menimbulkan tujuan bersama agar mencapai hal yang dicita- citakan. Seperti halnya dalam sebuah perusahaan, integritas sangat penting dilakukan. Tanpa adanya integritas seseorang akan malas melakukan apa menjadi tugasnya dimana hal tesebut dikarenakan seseorang melakukan semua hal karena terpaksa, bukan keluar dalam hati nurani individu tersebut. Jika ketiadaan integritas dalam individu benar-benar terjadi, maka usaha individu dalam meningkatkan tujuan serta mewujudkan visi dan misi perusahaan akan sulit tercapai. Loyalitas merupakan suatu sikap yang timbul sebagai akibat dari keinginan untuk setia berbakti secara tulus baik terhadap pekerjaan, kelompok, atasan maupun pada tempat kerja seseorang. Jadi apabila seseorang dengan keyakinan dan keikhlasan bekerja pada posisinya tanpa mementingkan materi sebagai imbalan maka loyalitas akan membawa seseorang tersebut kepada keberhasilan.
Mengenai persoalan bagaimana loyalitas seseorangtidakhanyadiukurdarikeseti aannyaterhadaptempatkerjanya, yang lebih penting adalah seseorang dapat memberikan kontribusi yang berarti dan positif bagi tempat dimana seseorang tersebut bekerja. Dengan perbandingan seperti seorang karyawan yang pada jam kerjanya hanya bermalas-malasan dan seorang karyawan yang memanfaatkan jam kerjanya untuk menyelesaikan pekerjaan, dari perbandingan tersebut kita telah dapat menilai mana karyawan yang berpotensi
qualified temasuk integritas dan rasa
membangung sikap loyalitas diantara keduanya. Sejarah kesuksesan suatu perusahaan tidak akan dapat terlepas dari hubungan antara integritas dan loyalitas karyawan yang akhirnya menjadi tolak ukur terhadap suksesnya visi dan misi suatu perusahaan. Integritas dan loyalitas bagaikan simbiosis mutualisme dimana antara satu dengan yang lainnya saling menopang dan berhubungan. Seseorang yang memiliki integritas dalam dirinya dapat mempengaruhi level loyalitas pekerjaannya. Begitu pula jika seseorang berusaha membangun sikap loyalitas, maka dipastikan integritas akan timbul mengikutinya. Menurut DR. A.B. Susanto dalam Fikri Pratama (2010:1), visi adalah sebuah gambaran mengenai tujuan dan cita-cita dimasa depan yang harus dimiliki organisasi sebelum disusun rencana bagaimana mencapainya, dan misi adalah bagaimana untuk menghadirkan impian tadi menjadi kenyataan. Sedangkan menurut Wibisono, visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingindicapai di masadepan, dan misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa. Sebuah perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan
sikap loyalitas merupakan sebuah aset yang sangat berharga bagi perusahaan, dimana karyawan membuat perusahaan tersebut menjadi perusahaan yang unggul. Berdasarkan paparan diatas, maka peneliti ingin mengetahui lebih jauh mengenai kinerja PT Bank Central Asia, Tbk. PT. Bank Central Asia adalah bank swasta terbesar di Indonesia, terdapat 1.062 kantor cabang dan 14.048 unit ATM (data pertanggal 31 Desember 2013
- – sumber www.bca.co.id). Dan pada daftar bank umum konvensional PT. Bank Central Asia berada dalam kategori bank swasta nasional devisa.
Solution yang menjadi dasar dan
referensi system manajemen perusahaan serta perilaku karyawan dalam bekerja, diyakini dapat mendorong percepatan kearah yang lebih baik guna mendukung visinya yaitu sebagai bank pilihan utama dalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia, dan misi yaitu membangun institusi yang unggul dibidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal baginasabah, dan meningkatkan nilai francais serta nilai stakeholder BCA. PT. Bank Central Asia, Tbk memiliki budaya Smart Solution yang artinya ;
M = Menarik 3. A = Antusias 4. R = Ramah 5. T = Teliti 6. Solution
= memahami, mendalami, dan memenuhi kebutuhan nasabah dengan cara yang terbaik memberikan solusi kepada nasabah dengan tepat.
Dan berikut 4 poin tata nilai yang berlaku di PT. Bank Central Asia, Tbk. ; 1.
Customer Focus (fokus pada nasabah) Yaitu memahami, mendalami, memenuhi kebutuhan nasabah dengan cara yang terbaik, menjadi concern seluruh lini proses organisasi dan didukung oleh budaya “mendengarkan” (budaya Smart
Solution)
Integrity (Integritas) Jujur, tulus, lurus, etika bisnis yang tinggi secara konsisten. Nasabah memiliki bank yang dipercaya yang dibangun diatas landasan integritas dan etika bisnis yang tinggi secara konsisten serta bertindak secara konsisten dan bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi
1. S = Sigap 2.
3. Teamwork (kerjasama Tim) Memiliki pertalian yang khas, komitmen, tata cara, sinergi dan satu tujuan 4.
Condtinuous
pursuits of excellent
(berusaha mencapai yang terbaik) Selalu melakukan perbaikan (lebih efisien, lebih cepat, lebih baik), melakukan inovasi-inovasi, melakukan mekanisme pemantauan untuk kualitas terbaik Dengan menjujung tinggi visi serta misi dan budaya serta tata nilai tersebutlah yang menjadi pedoman bertindak dan berperilaku seluruh jajaran manajemen dan karyawan. Dengan melakukan observasi pada karyawan PT. Bank Central Asia, Tbk yang berada di kantor pusat. Ternyata masih terdapat karyawan yang belum konsisten dengan waktu perusahaan, menunda pekerjaan yang seharusnya dapat diselesaikan dimana mengurangi servis level unit kerja, dan hal lainnya lagi yaitu adanya sikap karyawan yang kurang peduli terhadap beban kerja dalam tim. Hal - hal tersebut menunjukan bahwa belum menyeluruhnya nilai integritas dan sikap loyalitas tertanam diseluruh kalangan karyawan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap keefektifan dari budaya dan tata nilai yang dimiliki PT. Bank Central Asia,Tbk serta seberapa besar hubungannya dengan nilai integritas dan sikap loyalitas parakaryawan. Selanjutnya penelitian ini akan mengambil berjudul:
“Hubungan Integritas Dan Loyalitas Karyawan DenganVisi Misi Perusahaan
” (Studi Kasus Pada PT. Bank Central Asia, Tbk).
LANDASAN TEORI
INTEGRITAS 1. Pengertian Integritas
Integritas adalah suatu nilai yang ucapan dan tindakan (Eko B.
Supriyanto, 2006). Becker, et al. (1998) dalam Eko B. Supriyanto (2006) juga mendefinisikan integritas sebagai suatu hal yang berkaitan dengan kepercayaan dan kejujuran seseorang. Integritas berbeda dengan kejujuran, integritas adalah menyesuaikan realitas dengan kata- kata. Integrtas bersifat aktif, sedangkan kejujuran bersifat pasif (Prijaksono dan Sembel, 2004). Integritas merupakah hasil dari suatu proses interaksi antara pribadi/invidu manusia dengan lingkungan sosial berdasarkan suatu nilai dasar yang
a. Kode etik profesional. Setinggi diyakini. apa kode etik ini dijunjung, Stephen R.Covey dalam Fikri terutama oleh pimpinan Pratama ( 2010:20) membedakan perusahaan yang akan dicontoh antara kejujuran dan integritas, oleh bawahannya. kejujuran berarti menyampaikan
b. Bagaimana mereka mengatasi kebenaran dan ucapannya sesuai conflic of interest. dalam hal dengan kenyataan. Sedangkan ini sejauh mana ketentuan yang integritas membuktikan tindakannya telah ditetapkan dan disepakati sesuai dengan ucapannya.Seseorang dapat dipegang teguh. yang memiliki integritas dan
c. Wewenang. Sebaik apa kejujuran adalah orang yang wewenang yang diberikan menunjukan dirinya sebagai seorang dapat dimanfaatkan. yang bertanggung jawab dan
d. Akuntabilitas dan tanggung berdedikasi. jawab. Jika mengalami
- – Faktor
mempengaruhi integritas dilakukan apakah berlari atau Integritas berasal dari kata integrity, menghadapinya.
yang artinya soundness of moral Aspek terpenting dalam menjalankan
principle and character honesty. suatu perusahaan adalah integritas,
Dengan kata lain, mereka yang menurut para ahli dalam Yudhistira memiliki integritas, lazimnya Victoria (2008:3) ada 2 (dua) faktor memiliki hati nurani yang bersih, yang mempengaruhi integritas mempunyai prinsip moral yang seorang karyawan : tangguh, adil serta jujur dan tidak
a. Faktor Internal, yaitu terkait takut kepada siapapun kecuali Tuhan dengan sikap baik seorang yaitu (Eko B. Supriyanto, 2006:140). jujur, tulus, dapat dipercaya, Eileen Rachman dalam Eko B konsisten. Kemudiannilai yang Supriyanto (2006) mengatakan selau menjadi dasar yang integritas seseorang dapat diukur dari menjamin kejujuran nilai
- – nilai beberapa indikator, yaitu: lainnya serta kepercayaan dan
c. untuk Keengganan dan nilai yang tertanam. merasionalisasi perilaku b. Faktor eksternal, yaitu adanya berprinsip, Tetap komitmen dan
reward dan punishment yang tidak melalukan tawar menawar
dinilai secara objektif guna terhadap prinsip yang telah terbentuknya sikap integritas dipegang meski dalam situasi dalam diri seseorang. dan kondisi tertentu yang tidak
Integritas adalah suatu komitmen memungkinkan pribadi yang teguh terhadap prinsip
LOYALITAS
idiologi yang etis dan menjadi bagian 1.
Definisi Loyalitas
dari konsep diri yang ditampilkan Loyalitas karyawan terhadap melalui perilakunya. Schlenker perusahaan memiliki makna dalam Adrian Susanto (2013) setuju kesediaan karyawan untuk bahwa integritas berarti suatu situasi melanggengkan hubungannya dimana seseorang terikat dengan apa dengan organisasi.Kesetiaan pegawai sesuati yang etis dan berharga. dalam organisasi adalah adalah hal Schlenker (2008) menyatakan yang penting dalam menunjang terdapat tiga aspek yang digunakan komitmen pegawai terhadap dalam pengukuran integritas, yaitu : organisasi dimana mereka bekerja.
a.
Hasibuan (2001), mengemukakan Perilaku berprinsip, Perilaku
- – yang didasarkan pada prinsip bahwa loyalitas kerja atau kesetiaan prinsip yang etis dan sesuai merupakan salah satu unsur yang dengan moral digunakan dalam penilaian karyawan b.
yang mencakup kesetiaan terhadap Komitmen teguh pada prinsip – prinsip, Adanya komitmen untuk pekerjaannya, jabatannya dan tetap berpegang pada prinsip organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan yang telah dipegang meskipun oleh kesediaan karyawan menjaga ada tekanan dari pihak lain dan membela organisasi di dalam maupun tawaran keuntungan maupun di luar pekerjaan dari pribadi rongrongan orang yang tidak bertanggungjawab. Loyalitas para karyawan dalam suatu organisasi itu mutlak diperlukan demi kesuksesan organisasi itu sendiri. Menurut Reichheld dalam Vannecia Marchelle Soegandhi (2013), semakin tinggi loyalitas para karyawan di suatu organisasi, maka semakin mudah bagi organisasi itu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pemilik organisasi (Utomo, 2002, p.9). Sedangkan untuk sebaliknya, bagi organisasi rendah, maka semakin sulit bagi organisasi tersebut untuk mencapai tujuan-tujuan organisasinya yang telah ditetapkan sebelumnya oleh para pemilik organisasi. Istijanto (2006:23) Karyawan yang memiliki loyalitas yang tinggi bersedia bekerja melebihi kondisi biasa, merasa ada kesamaan nilai dengan perusahaan, merasa terinspirasi, dan memperhatikan nasib perusahaan secara keseluruhan.
Loyalitas kerja akan tercipta apa bila karyawan merasa tercukupi dalam memenuhi kebutuhan hidup dari pekerjaannya, sehingga mereka betah bekerja dalam suatu perusahaan.
Yuliandri dalam Vannecia Marchelle Soegandhi (2013) menegaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan adalah adanya fasilitas-fasilitas kerja, tinjauan kesejahteraan, suasana kerja serta upah yang diterima dari perusahaan. Selanjutnya Steers dan Porter dalam Kusumo (2006) menyatakan bahwa timbulnya loyalitas kerja dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu:
Karakteristik pribadi Meliputi usia, masa kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan, prestasi yang dimiliki, ras dan beberapa sifat kepribadian.
b.
Karakteristik pekerjaan Berupa tantangan kerja, job stress, kesempatan berinteraksi sosial, job
enrichment , identifikasi tugas,
umpan balik tugas dan kecocokan tugas.
c.
Karakteristik desain perusahaan menyangkut pada internal perusahaan itu yang dapat dilihat dari desentralisasi, tingkat formalisasi, tingkat keikutsertaan dalam
2. Faktor - faktor Loyalitas
pengambilan keputusan, paling tidak organisasi yang diekspresikan dalam telah menunjukkan berbagai tingkat produk dan pelayanan yang asosiasi dengan tanggung jawab ditawarkan, kebutuhan yang dapat perusahaan, ketergantungan ditanggulangi, kelompok masyarakat fungsional maupun fungsi kontrol yang dilayani, nilai
- – nilai yang perusahaan. diperoleh serta aspirasi dan cita
- – cita d.
masa depan. Pengalaman yang diperoleh dalam pekerjaan Dalam Albaghir (2011:22) dalam
Meliputi sikap positif terhadap pengertian secara mendalam perusahaan, rasa percaya pada sikap menyebutkan ada beberapa positif terhadap perusahaan, rasa persyaratan yang hendaknya aman. dipenuhi oleh persyaratan suatu visi : Loyalitas karyawan tidak hanya a.
Berorientasi pada masa depan diukur dari kesetiaannya terhadap b. dibuat berdasarkan
Tidak perusahaan.Hal terutama adalah kondisi atau tren saat ini Mengekspresikan kreativitas kontribusi berarti bagi perusahaan.
d.
Berdasarkan pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan
VISI DAN MISI bagi masyarakat e.
1. Pengertaian visi dan misi Memperhatikan sejarah, kultur,
Menurut Wibisono (2006:43) visi dan nilai organisasi meskipun merupakan rangkaian kalimat yang ada perubahan terduga menyatakan cita f.
- – cita atau impian Mempunyai standar yang tinggi, sebuah organisasi atau perusahaan ideal serta harapan bagi anggota yang ingin dicapai dimasa depan. lembaga Dalam visi suatu organisasi terdapat g.
Memberikan klarifikasi bagi
- – juga nilai manfaat lembaga serta tujuan
- – nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi dimasa depan tujuannya seperti yang diungkapkan oleh Kotler h.
Memberikan semangat dan dalam Nawawi (2000:122) visi mendorong timbulnya dedikasi adalah pernyataan tentang tujuan pada lembaga i.
Menggambarkan keunikan lembaga dalam kompetisi serta citranya j.
Bersifat ambisius serta menantang segenap anggota lembaga ( lewis & Smith 1994 )
Pengertian misi menurut Drucker (2000:87) pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi.Pernyataan misi organisasi, terutama ditingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Menurut Prasetyo dan Benedicta yang akan dijadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan. Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p, 46- 47) misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat.
Suatu perusahaan atau organisasi yang baik dan bertanggungjawab serta ingin memelihara kesinambungan bisnis dalam jangka panjang, harus sudah memikirkan kepeduliannya saat awal pendirian perusahaan yaitu dengan cara menetapkan visi dan misi perusahaan.Hal tersebut guna sebagai arah tujuan kerja (pedoman) karyawan dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan. Shara Widyastuti (visi misi perusahaan :2012) dalam penyusunan visi misi harus mempertimbangankan beberapa faktor berikut : 1.
Sejarah Preferensi Masa Kini 3. Lingkungan Pasar 4. Sumber Daya 5. Kompetensi yang membedakan
METODE PENELITIAN 1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkkan peneliti untuk dipelajari yang kemudian di tarik kesimpulannya. Dengan kata lain, populasi merupakan objek atau
2. Faktor – faktor visi dan misi
subjek yang berada pada suatu Biro Pengembangan wilayah dan memenuhi syarat-syarat
7 Pengetahuan &
8 tertentu berkaitan dengan masalah Kualitas penelitian. Populasi yang dimaksud Biro Pelaksana &
8
12 disini adalah karyawan PT. Bank Pendukung Pelatihan
Central Asia, Tbk Divisi
9 Biro Perekrutan
18 Pembelajaran dan Pengembangan Total
76 yang berjumlah 76 orang. Sumber: Data Sekunder 2015
Tabel Daftar KaryawanPT. Bank Central Asia, Tbk 2.
Penentuan Sampel
Divisi Pembelajaran dan Sugiyono (2009:73)Sampel adalah
Pengembangan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. No. SubjekPenelitian Jumlah
Teknik sampling (teknik pengambilan sampel) dalam Biro Pengembangan penelitian ini adalah menggunakan
2 Program Operasional
6 pendekatan non probability Perbankan sampling . Biro Pengembangan
Pengertian non probability sampling
3 Karir & Pelatihan
3 menurut Sugiyono (2009: 84) adalah Potensial teknik pengambilan sampel yang Biro Pengembangan tidak memberi peluang/kesempatan
4 Program Kredit &
5 sama bagi setiap unsur atau anggota Pemasaran populasi untuk dipilih menjadi Biro Pengembangan sampel. Teknik sampel ini meliputi,
5 Program Diri &
4 sampling sistematis, kuota, Manajerial aksidental, purposive, jenuh, Biro Pengembangan
6
17 snowball.Karena teknik sampling Program Pendidikan atau penarikan sampel yang digunakan adalah non probability
sampling yang merupakan teknik
pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang sama untuk dipilih menjadi sampel, untuk itu pengambilan sampel ini penulis menggunakan metode sampling jenuh.
Pengertian sampling jenuh menurut Sugiyono (2006:78) adalah teknik penentuan sample bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Berdasarkan teknik pengambilan sampel di atas dengan menggunakan teknik sampling Jenuh dari jumlah populasi sebanyak 76 orang, maka yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 76 orang.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
1. Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner (Husein Umar, 2008:99). Kuesioner (daftar pertanyaan),ini dibagikan dan diisi oleh seluruh responden yang disusun berdasarkan variabel yang telah ditentukan dengan menyediakan jawaban alternatif.
Pengumpulan data dari responden yang digunakan adalah dengan metode komunikasi dengan menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang sudah mengarah ke jawaban yang alternatifnya sudah ditentukan. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Likert. sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Indriantoro dan Supomo, 1999:99).Adapun model jawaban yang digunakan adalah sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Perolehanskordari item-item berdasarkan jawaban yang dipilih responden dengan jenis pernyataan
favorable . Adapun jawaban favorabl e skornya bergerak dari kanan kekiri
b.
Tabel Bobot Nilai Tiap Item
Kode Favorable
SS (sangat setuju)
5 S (setuju)
4 RR (ragu-ragu)
3 TS (tidak setuju)
2 STS (sangat tidak setuju)
1 Sumber :Indriantoro dan Supomo (1999:99)
(SS S RR TS STS) dengan nilai (5 4 3 2 1). Berikut dapat dilihat ringkasannya:
Studi Pustaka Pengumpulan data yang bertujuan untuk mengetahui teori dari variabel- variabel yang diteliti dalam kepustakaan (sumber: bacaan, buku- buku, referensi, jurnal) dan untuk mengetahui tentang penelitian terdahulu yang sudah dilakukan terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk menunjang penelitian.
PEMBAHASAN HASIL
Dokumentasi Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengutip langsung data yang telah diperoleh dari PT. Bank Central Asia, Tbk, yang terdiri dari profil, sejarah dan lain sebagainya.
a.
Gambaran hasil penelitian dari masing-masing variabel penelitian, yaitu integritas (X1), loyalitas (X
2 )
dan visi misi (Y) di PT. Bank Central Asia Tbk Divisi Pembelajaran dan Pengembangan, diuraikan pada bagian deskripsi data berikut ini:
1. Hubungan Integritas Karyawan dengan Visi Misi Perusahaan
Dari hasil uji korelasi yang telah dilakukan, hubungan integritas karyawan dengan visi misi perusahaan adalah sebesar 0,130
2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Data sekunder ini digunakan oleh pihak peneliti untuk diproses lebih lanjut (Husein Umar, 2008 :100). Sumber data sekunder untuk mendukung penelitian ini diperoleh dari studi pustaka dan dokumentasi mengenai perihal yang terkait dalam penelitian.
2. Hubungan Loyalitas Karyawan dengan Visi Misi Perusahaan
(13,0%), maka dapat disimpulkan bahwa integritas yang dimilikioleh karyawanPT. Bank Central Asia Tbk Divisi Pembelajaran dan Pengembangan memiliki hubungan dengan visi misi PT. Bank Central Asia meskipun tidak begitu signifikan. Integritas adalah suatu nilai yang mencerminkan kesamaan antara hati, ucapan dan tindakan. Becker, et al. (1998) dalam Eko B. Supriyanto (2006) juga mendefinisikan integritas sebagai suatu hal yang berkaitan dengan kepercayaan dan kejujuran kejujuran, integritas adalah menyesuaikan realitas dengan kata- kata. Integrtas bersifat aktif, sedangkan kejujuran bersifat pasif (Prijaksono dan Sembel, 2004). Integritas merupakah hasil dari suatu proses interaksi antara pribadi/invidu manusia dengan lingkungan sosial berdasarkan suatu nilai dasar yang diyakini. Integritas juga merupakan salah satu poin dari tata nilai PT. Bank Central Asia. Menurut Wibisono (2006:43) visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita
Dari hasil uji korelasi yang telah dilakukan, hubungan loyalitas karyawan dengan visi misi (18,8%), maka dapat disimpulkan bahwa loyalitas yang dimiliki oleh karyawan PT. Bank Central Asia Tbk Divisi Pembelajaran dan Pengembangan memiliki hubungan dengan visi misi PT. Bank Central Asia meskipun tidak begitu signifikan. Hal tersebut mengisyarakatkan bahwa hubungan loyalitas karyawan dengan visi misi perusahaan memiliki keterkaitan dan sesuai dengan pernyataan bahwa loyalitas para karyawan dalam suatu organisasi itu mutlak diperlukan
- – cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai dimasa depandanMenurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p, 46-47) misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat.
3. Hubungan Integritas dan Loyalitas Karyawan dengan Visi Misi Perusahaan Integritas dan loyalitas karyawan PT.
Bank Central Asia Divisi Pembelajaran dan Pengembangan sudah baik, dan hubungan diantara integritas, loyalitas dengan visi misi sebesar 19,2% sedangkan selebihnya 80,8% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian. integritas karyawan merupakan suatu sikap dan perilaku konsisten untuk menjujung tinggi etika kerja dan etika profesi dimana seharusnya sikap tersebut harus dimiliki oleh setiap karyawan yang diharapkan dalam jangka panjang dapat mecapai tujuan perusahaan.
- – nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi dimasa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler dalam Nawawi (2000:122)visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai
- – nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita
- – cita masa depan dan menurut Prasetyo dan Benedicta (2004:8) misi merupakan realisasi yang akan dijadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan. .
Lebih lanjut loyalitas lebih banyak bersifat emosional, namun Loyalitas para karyawan dalam suatu perusahaan itu mutlak diperlukan demi kesuksesan perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan hubungan dengan visi misi PT.
Berdasarkan dari pembahasan pada Bank Central Asia meskipun bab sebelumnya, maka pada bab ini tidak begitu signifikan. penulis memberikan kesimpulan dan
3. Hasil uji regresi berganda saran mengenai hubungan integritas menunjukkan bahwa integritas dan loyalitas karyawan di PT. Bank dan loyalitas karyawan dengan Central Asia Tbk Divisi visi misi perusahaan. Hasil Pembelajaran dan Pengembangan, tersebut memberikan bukti adapun kesimpulannya adalah bahwa ketiga variabel sebagai berikut: independen dapat menjelaskan
1. Secara korelasi integritas variabel dependen sebesar karyawan dengan visi misi 19,2% dan sisanya sebesar perusahaan memiliki hubungan 80,8% dijelaskan oleh variabel sebesar 0,130 (13,0%), maka lain diluar penelitian ini. dapat disimpulkan bahwa
B. Saran
karyawan PT. Bank Central Asia baik dari menganalisis sampai Tbk Divisi Pembelajaran dan dengan menguraikan kesimpulan, Pengembangan memiliki maka penulis mencoba memberikan hubungan dengan visi misi PT. saran-saran.Dimana saran-saran yang Bank Central Asia meskipun penulis kemukakan adalah sebagai tidak begitu signifikan. berikut:
2. Loyalitas karyawan secara 1.
Hasil uji deskriptif kuesioner pada korelasi memiliki hubungan variabel integritas dimensi dengan visi misi perusahaan memahami konsep dari integritas sebesar 0,188 (18,8%), maka (nilai dan keterampilan) memiliki dapat disimpulkan bahwa nilai paling kecil dibandingkan loyalitas karyawan PT. Bank dengan dimensi yang lain. Hal ini Central Asia Tbk Divisi memberikan isyarat kiranya pihak Pembelajaran dan manajemen PT. Bank Central Pengembangan memiliki Asia Divisi Pembelajaran dan Pengembangan untuk memberikan pemahaman kembali kepada para karyawan dengan melakukan sosialisasi mengenai integritas, dimana integritas sendiri merupakan salah satu poin dari visi misi PT. Bank Central Asia.
2. Hasil uji deskriptif kuesioner pada variabel loyalitas dimensi kesukaan terhadap pekerjaan (Unggul dalam bekerja dengan tidak mengharapkan pendapatan lebih) memiliki nilai paling kecil dibandingkan dengan dimensi menjadi perhatian pihak manajemen PT. Bank Central Asia Divisi Pembelajaran dan Pengembangan untuk memberikan dorongan dan semangat kerja kepada para karyawanagar pekerjaan yang dilakukan juga optimal.
3. Hasil uji deskriptif kuesioner pada variabel visi misi dimensi internal (Perubahan dan ekspansi bisnis, sumber daya manusia, kondisi finansial) memiliki nilai paling kecil dibandingkan dengan dimensi yang lain. Hal ini kiranya dapat menjadi catatan pihak manajemen PT. Bank Central Asia Divisi Pembelajaran dan Pengembanganbahwa fakor internal tersebut terdapat hubungan dengan visi misi perusahaan meskipun tidak begitu signifikan.
4. Berdasarkan uji korelasi diketahui variabel integritas lebih rendah nilai hubungannya dengan visi misi perusahaan. Ini menjelaskan fakta lapangan bahwa sikap dan perilaku konsisten untuk menjujung tinggi etika kerja dan dimiliki para karyawan oleh karenanya pihak manajemen harus terus mensosialisasikan tata nilai serta visi misi perusahaan kepada para karyawandalam berbagai kegiatan.
DAFTAR PUSTAKA A.A. Anwar Mangkunegara.
ManajemenSumberDayaMan usia Perusahaan. Bandung: RosdakaryaRemaja. 2011
A.B. Susanto, “Managemen for everyone 5 Human Capital”, Esensi Erlangga Grup, Jakarta, 2011 Adrian Susanto, “Hubungan antara
Persepsi User terhadap Integritas dengan Trust pada karyawan Outsourcing
Tangerang Selatan. 2010. Mathis, Robert L dan John H
Daya Manusia, Reformasi Birokrasi Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Prentice Hall. 2006. Sedarmayanti.Manajemen Sumber
Pearson Education Canada.. 2011. Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, Management.
Jakarta: SalembaEmpat. Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, Management.
Management, edisi 10.
Jackson.Human Resource
Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2008. Lubis, Satria H. Menjadi Pribadi yang berintegritas. STAN,
”, Universitas Surabaya, Surabaya, 2013
2008 Hasibuan, Malayu S. P. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Handoko T. Hani. Manajemen, EdisiKedua, Cetakan Ketiga belas. Yogyakarta: BPFE.
Fikri Pratama. Pengaruh Sikap Disiplin kerja terhadap Suksesnya Visi dan Misi,Surabaya. 2010
Memakai. AnalisisJalur (Path Analysis). Bandung: Penerbit Alfabeta. 2007.
Andityas Meilina, “Pengaruh insentif terhadap kinerja Teller Pooling di Bank Central Asia, Tbk Kantor Pusat Slipi”, Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, 2013 Darsono dan Tjajtuk Siswandoko. Manajemen Sumber Daya Manusia abad 21. Jakarta: Nusantara Consulting. 2011. EngkosAchmad Kuncoro dan Riduw an. Cara Menggunakan Dan
Akhmad Subekhi dan Mohammad Jauhar. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Jakarta: Prestasi Pustakaraya. 2012.
Bandung. PT. Refika Aditama. 2007. _______, Sumber Daya manusia dan produktivitas. Bandung: CV Mandar Maju. 2009. Senti Fitri Manurung, “Pernyataan
Visi Misi dan Produtifitas Kerja paa PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara”, Universitas Sumatera Utara, Medan, 2011
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan R & D. Bandung: Alfabeta. 2011.
Vannecia Marchelle Soegandhi,“Pengaruh Kepuasan Kerja dan Loyalitas Kerja terhadap
Organizational Citizenship
PT. Surya Timur Sakti Jatim”, Universitas Kristen Petra, Surabaya, 2013
Veithzal Rivai. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta. Cetakan Pertama. PT. Raja Grafindo.
2004. Yudhistira Victoria. Pengaruh
Loyalitas Karyawan Terhadap Arah Visi dan Misi. Jakarta. 2008.