Pengaruh Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Produksi PT. Central Proteinaprima Tbk

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA 1 MEDAN

PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP EFISIENSI KERJA KARYAWAN TETAP BAGIAN PRODUKSI

PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk CABANG MEDAN

SKRIPSI

OLEH

BENNY ALEXANDER S 060502130

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

ABSTRAK

Benny Alexander Siallagan, 2010 “Pengaruh Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Produksi PT Central Proteinaprima Tbk”. Pembimbing, Dra. Ramona RI Hasibuan, MP, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si Selaku Ketua Departemen, Penguji 1 Dra. Lucy Anna, MSi dan Penguji 2 Dra. Nisrul Irawaty SE, MBA.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pengawasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efisiensi kerja karyawan produksi. Manfaat penelitian untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang pengawasan khususnya pengaruhnya terhadap efisiensi kerja karyawan produksi pada PT. Central Proteinaprima Tbk. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, analisis regresi linear sederhana. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala

likert dan dioleh secara statistik dengan program SPSS 16.0 for windows, yaitu Uji t

dan koefisien determinan (R2).

Berdasarkan uji signifikan individual (uji-t) dapat dilihat bahwa variabel pengawasan yang secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efisiensi kerja karyawan produksi pada PT. Central Proteinaprima Tbk. Koefisien determinan (R²) yaitu dengan nilai 0, 494 artinya variabel disiplin kerja mampu menjelaskan prestasi kerja karyawan sebesar 49,4 % dan sisanya sebesar 50,6% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian.


(3)

KATA PENGANTAR

Kemuliaan bagi Allah di tempat Yang Maha Tinggi. Penulis sangat bersyukur atas penyertaan-Nya dari awal hingga akhir skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara materil maupun moril, yaitu:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawaty SE, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Dosen Penguji II yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini

4. Ibu Dra. Marhaini, MS selaku Dosen Wali yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama masa perkuliahan.

5. Ibu Dra. Ramona RI Hasibuan, MP selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan banyak sumbangan pikiran


(4)

dalam proses membimbing dan memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Dra. Lucy Anna, MSi selaku Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan Civitas Akademik di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini dengan baik.

8. Seluruh Staf dan Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam hal penyelesaian administrasi selama masa pendidikan dan penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak S. Silalahi yang telah membantu penulis untuk melakukan

research pada PT. Central Proteinaprima Tbk Cabang Medan.

10. Seluruh staf dan karyawan tetap PT. Central Proteinaprima Tbk Cabang Medan yang telah banyak membantu penulis selama melakukan

research dan memberikan data-data yang sangat penulis butuhkan.

11. Teristimewa Orang tua tercinta Makmur Siallagan & Herlina Mangatur br. Hutajulu yang telah memberikan perhatian, doa, dukungan dan semangat kepada penulis baik secara moril dan material sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.


(5)

memberikan doa, dukungan dan semangat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

13. Dear Heart yang telah memberikan perhatian, doa, dukungan dan

semangat. Semoga yang kamu rencanakan berhasil!

14. Semua teman di Manajemen 2006, khususnya Fredy, Cia, Artha, Nico, Gabe, Tulus, Sonya, Renita, Carjoni, Diety, Aulia yang sudah memberikan motivasi dan dukungan doa.

15. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, atas setiap bantuan, dukungan, dan doanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dari isi maupun penyajiannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Juni 2010 Penulis


(6)

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Kerangka Konseptual ... 4

D. Hipotesis ... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1. Tujuan Penelitian ... 6

2. Manfaat Penelitian ... 7

F. Metode Penelitian ... 7

1. Batasan Operasional ... 7

2. Definisi Operasional ... 7

3. Populasi dan Sampel ... 9

4. Tempat dan Waktu Penelitian ... 10

5. Skala Pengukuran ... 10

6. Jenis dan Sumber Data ... 11

7. Teknik Pengumpulan Data ... 11

8. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 12

9. Metode Analisis Data ... 13

BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ... 16

B. Pengawasan………. ... 16

1. Pengertian Pengawasan ... 16

2. Fungsi Pengawasan ... 18

3. Tujuan Pengawasan ... 19

4. Proses Dasar Pengawasan ... 20

5. Jenis-Jenis Pengawasan... 22

6. Prinsip-Prinsip Pengawasan ... 22

7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengawasan ... 23

8. Standar Pengawasan ... 24

C. Efisiensi Kerja ... 25

1. Pengertian Efisiensi Kerja ... 25

2. Sumber-Sumber Efisiensi Kerja ... 26

3. Syarat-Syarat Dicapainya Efisiensi Kerja ... 28


(8)

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 30

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 30

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 32

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Analisis Deskriptif ... 41

1. Deskriptif Responden ... 41

2. Distribusi Penilaian Responden ... 43

B. Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 50

1. Uji Validitas ... 50

2. Uji Reliabilitas ... 53

C. Metode Regresi Linier Sederhana ... 54

D. Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 55

E. Pengujian Koefisien Determinan (R2) ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Daftar Persentase Karyawan yang Menggunakan

Efisiensi Waktu Pada PT Central Proteinaprima Tbk ... 3

Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel ... 9

Tabel 4.1 Karakteristik Usia Responden ... 41

Tabel 4.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden ... 42

Tabel 4.3 Karakteristik Lama Bekerja Responden ... 42

Tabel 4.4 Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Pengawasan ... 43

Tabel 4.5 Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Efisiensi Kerja ... 46

Tabel 4.6 Item- Total Statistik ... 51

Tabel 4.7 Validitas Instrumen ... 52

Tabel 4.8 Reliability Statistics ... 53

Tabel 4.9 Variables Entered/Removedb ... 54

Tabel 4.10 Coefficientsa ... 55


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 6 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Central Proteinaprima Tbk


(11)

ABSTRAK

Benny Alexander Siallagan, 2010 “Pengaruh Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Produksi PT Central Proteinaprima Tbk”. Pembimbing, Dra. Ramona RI Hasibuan, MP, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si Selaku Ketua Departemen, Penguji 1 Dra. Lucy Anna, MSi dan Penguji 2 Dra. Nisrul Irawaty SE, MBA.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pengawasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efisiensi kerja karyawan produksi. Manfaat penelitian untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang pengawasan khususnya pengaruhnya terhadap efisiensi kerja karyawan produksi pada PT. Central Proteinaprima Tbk. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, analisis regresi linear sederhana. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala

likert dan dioleh secara statistik dengan program SPSS 16.0 for windows, yaitu Uji t

dan koefisien determinan (R2).

Berdasarkan uji signifikan individual (uji-t) dapat dilihat bahwa variabel pengawasan yang secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efisiensi kerja karyawan produksi pada PT. Central Proteinaprima Tbk. Koefisien determinan (R²) yaitu dengan nilai 0, 494 artinya variabel disiplin kerja mampu menjelaskan prestasi kerja karyawan sebesar 49,4 % dan sisanya sebesar 50,6% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian.


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi mempunyai peranan yang sangat penting, karena suatu tujuan dalam suatu organisasi dapat berjalan dengan berhasil tergantung dari faktor manusia yang berperan merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan organisasi yang bersangkutan. Untuk memperoleh kemajuan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, pimpinan perlu menggerakkan serta memantau karyawannya agar dapat mengembangkan seluruh kemampuan yang dimilikinya.

Karyawan adalah aset utama perusahaan yang menjadi pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Karyawan memiliki perasaan, pikiran, keinginan, status, dan latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang berbeda, yang dibawa kedalam organisasi perusahaan. Karyawan bukanlah mesin, uang dan materil yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan pengawasan terhadap para karyawannya dalam bekerja, karena terkadang banyak karyawan yang melakukan pengingkaran dalam bekerja, bila tidak diawasai seperti menunda waktu pekerjaan, bekerja tidak sepenuh hati, melakukan kecurangan sehingga akan berdampak negatif kepada pencapaian tujuan yang efesien.


(13)

baik dalam hal mutu maupun hasilnya. Menurut Siagian (2003:113) efisiensi adalah perbandingan yang negatif antara input dengan output. Negatif karena sumber, alat dan tenaga kerja yang dipergunakan lebih kecil dari hasil yang diperoleh.

Efisiensi kerja pada umumnya merupakan hasil dari cara – cara kerja yang sesuai dengan prosedur kerja. Cara kerja yang efisien adalah cara yang tanpa sedikitpun mengurangi hasil yang hendak dicapai seperti cara termudah, tercepat, termurah, teringan, terpendek.

Pada dasarnya pengawasan berarti pengamatan dan pengukuran sesuatu kegiatan operasional dan hasil yang dicapai dibandingkan dengan sasaran dan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengawasan dilakukan dalam usaha menjamin kegiatan terlaksana sesuai dengan kebijakan, strategi, keputusan, rencana dan program kerja yang telah dianalisa, dirumuskan dan ditetapkan sebelumnya dalam wadah yang disusun (Siagian, 2003:113).

Pengawasan kerja sangatlah penting dalam setiap pekerjaan baik itu organisasi kecil maupun organisasi besar. Sebab dengan adanya pengawasan kerja yang baik maka suatu pekerjaan akan dapat berjalan dengan lancar dan dapat menghasilkan hasil kerja yang baik pula. Pengawasan yang dilaksanakan pimpinan bukanlah untuk mencari-cari kesalahan, pengawasan terutama ditujukan agar rencana-rencana dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Organisasi yang melaksanakan pengawasan secara baik sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan wewenang yang telah ditentukan, maka diharapkan dapat memperkecil timbulnya


(14)

hambatan-hambatan yang terjadi dan segera mungkin diantisipasi sehingga dapat meningkatkan efesiensi kerja karyawan demi kelancaran aktivitas perusahaan.

PT Central Proteinaprima Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambakan udang terpadu, produksi dan perdagangan pakan ternak, pakan udang dan pakan ikan. PT Central Proteinaprima Tbk adalah produsen dan pengolah udang terbesar dunia yang juga merupakan pengendali pasar bibit udang, produksi pakan udang dan pakan ikan. PT Central Proteinaprima Tbk yang merupakan Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA), menerapkan kebijakan khusus dalam meningkatkan pengawasan terhadap setiap karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja dari setiap karyawan agar terjadi peningkatan produktivitas kerja.

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat data persentase karyawan yang menggunakan jam kerja.

Tabel 1.1

Daftar Persentase Karyawan Yang Menggunakan Efisiensi Waktu Pada PT Central Proteinaprima Tbk

No Keterangan 2007 2008 2009

1 Karyawan yang datang tepat waktu 92% 97% 96% 2 Karyawan yang pulang tepat waktu 90% 96% 95%

3 Kehadiran karyawan 92% 95% 96%

Sumber: PT Central Proteinaprima Tbk

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa belum seluruhnya karyawan menggunakan waktu dengan baik, bahkan pada tahun 2009 terjadi penurunan


(15)

waktu pukul 8.00 WIB, pulang tepat waktu pukul 17.00 WIB dan tingkat kehadiran karyawan. Menurut Edwin B. Flippo dalam jurnal Sutanto (2004), di Negara yang padat penduduknya, jumlah ketidakhadiran yang normal adalah 3%. Dari hal tersebut di atas menunjukkan adanya inefisiensi dalam pemanfaatan waktu yang di tetapkan perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul yaitu “ Pengaruh Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Produksi PT Central Proteinaprima Tbk ”

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah pengawasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efesiensi kerja karyawan produksi PT Central Proteinaprima Tbk ?”.

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual bertujuan untuk mengemukakan secara umum mengenai objek penelitian yang dilakukan dalam kerangka variabel yang akan diteliti. Dengan demikian dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti yaitu pengawasan sebagai variabel bebas dan efisiensi kerja sebagai variabel terikat.

Pengawasan dilaksanakan di perusahaan agar semua sumber daya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga tidak terjadi pemborosan yang dapat mengakibatkan kerugian perusahaan. Di dalam pengawasan terdapat beberapa elemen-elemen yaitu: metode dan sifat-sifat pengawasan (Siagian, 2003:114).


(16)

Metode pengawasan yang dimaksud terdiri atas metode pengawasan prakegiatan, selama kegiatan, pasca-kegiatan, penilaian kerja yang digunakan baik secara langsung (pengamatan) maupun tidak langsung (laporan-laporan) sedangkan sifat-sifat dalam pengawasan seperti membimbing dan preventif.

Pengawasan merupakan bagian terakhir dari fungsi manajemen karena dapat mengetahui apakah ada penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan yang

berlangsung pada suatu perusahaan . Penyimpangan yang merugikan perusahaan akan dapat ditekan sekecil mungkin jika pengawasan dilakukan pihak manajemen telah terlaksana dengan baik. Adanya pengawasan diharapkan dapat memperkecil timbulnya hambatan-hambatan yang terjadi dapat segera diantisipasi sehingga dapat meningkatkan efesiensi kerja karyawan demi kelancaran aktivitas perusahaan. Siagian (2003:113) menyatakan bahwa fungsi pengawasan harus dilaksanakan seefektif mungkin, karena pelaksanaan fungsi pengawasan dengan baik akan memberikan sumbangan yang besar dalam meningkatkan efisiensi.

Efesiensi kerja adalah pelaksanaan pekerjaan yang terbaik antara hasil (out

put) dengan masukan (in put) yang digunakan. Efisiensi tersebut yaitu : Cara

mengerjakannya, biaya, waktu, beban dan jaraknya (Sedarmayanti, 2001:112).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengawasan dapat mempengaruhi efisiensi kerja karyawan.


(17)

Gambar 1.1 Kerangka konseptual

Sumber: Siagian (2003: 114) dan Sedarmayanti (2001:112), diolah.

D. Hipotesis

Kerlinger (2000:30) menyatakan bahwa hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang pengaruh antara dua variable atau lebih dengan kata lain hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, berdasarkan teori yang ada. Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini adalah: “ Pengawasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efisiensi kerja pada karyawan produksi PT Central Proteinaprima Tbk Medan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengawasan terhadap efisiensi kerja karyawan produksi PT Central Proteinaprima Tbk

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat :

Efisiensi Kerja (Y) 1. Waktu 2. Cara Kerja Pengawasan (X)

1. Metode 2. Sifat


(18)

a. Bagi perusahaan yang diteliti, Penelitian ini dapat mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dan berusaha untuk memecahkan masalah–masalah yang berkaitan dengan pengawasan dan efisiensi kerja.

b. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan pengawasan dan efisieni kerja sebagai kajian dalam bidang manajemen.

c. Bagi peneliti lanjutan, penelitian ini dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian yang terkait dengan pengawasan dan efisiensi.

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional Variabel

Penelitian yang baik adalah penelitian yang dilakukan secara terfokus dan mendalam. Agar penelitian data dilakukan secara terfokus maka tidak semua masalah diteliti. Untuk itu diperlukan batasan variabel yang akan diteliti serta hubungan antara satu variabel yang lain. Penelitian ini hanya dibatasi mengenai pengaruh pengawasan terhadap efesiensi kerja karyawan pada bagian produksi PT Central Proteinaprima Tbk Medan.

2. Definisi Operasional Variabel

Pada penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu defenisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut:


(19)

a. Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2005:33).

Adapun yang menjadi variabel bebas adalah: Pengawasan (X)

Siagian (2003:112) menyatakan bahwa pengawasan adalah memantau aktivitas/ pekerjaan karayawan untuk menjaga perusahaan agar tetap berjalan kearah pencapaian tujuan dan membuat koreksi jika diperlukan. b. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2005:33). Adapun yang menjadi variabel terikat adalah:

Efisiensi Kerja (Y)

Sedarmayanti (2001:112) menyatakan bahwa efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik atau rasionalitas antara hasil yang diperoleh (out

put) dengan kegiatan–kegiatan yang dilakukan serta sumber-sumber dan

waktu yang dipergunakan (in put).

Tabel 1.2

Daftar Operasionalisasi Variabel


(20)

Pengawasan (X) Pengawasan adalah memantau aktivitas/ pekerjaan karayawan untuk menjaga perusahaan agar tetap berjalan kearah

pencapaian tujuan dan membuat koreksi jika diperlukan.

a. Metode, yang

digunakan baik secara langsung

(pengamatan) maupun

tidak langsung (laporan-laporan)

b. Sifat-sifat, dalam pengawasan seperi: Membimbing dan preventif Likert Efisiensi Kerja (Y)

Efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik atau rasionalitas antara hasil yang diperoleh (Out Put) dengan kegiatan–kegiatan yang dilakukan serta sumber-sumber dan waktu yang dipergunakan (In Put).

a. Waktu, yang

dibutuhkan dalam melaksanakan

pekerjaan.

b. Cara kerja, cara mengerjakan

pekerjaan dengan memperhatikan

kualitas hasil yang akan diperoleh.

Likert

Sumber: Siagian (2003:113) dan Sedarmayanti (2001:112), diolah. 3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2005:73). populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.


(21)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap pada PT Central Proteinaprima Tbk yang berjumlah 127 orang.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2005:73). Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sampling purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria karyawan yang dipilih untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap pada Bagian Produksi PT Central Proteinaprima Tbk yang berjumlah 68 orang.

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Central Proteinaprima Tbk Jalan Medan – Tanjung Morawa Km 8,5 Medan. Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari 2010 sampai bulan Agustus 2010.

5. Skala Pengukuran

Penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sifat, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005:104). Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian memberikan lima alternatif jawaban kepada responden untuk masing-masing vaiabel dengan menggunakan skala 1 sampai 5.

Adapun skor yang diberikan adalah: Sangat Setuju (SS) : 5


(22)

Setuju (S) : 4 Kurang Setuju (KS) : 3 Tidak Setuju (TS) : 2 Sangat Tidak Setuju (SS) : 1 6. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu: a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner/pertanyaan tentang variabel yang diteliti dan wawancara langsung dengan karyawan.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku pedoman dari perusahaan (sejarah perusahaan, struktur organisasi, jumlah karyawan, absensi karyawan, dan lain-lain), buku-buku ilmiah, jurnal-jurnal, internet dan literature lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian ini. 7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah: a. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dengan bertanya langsung baik kepada atasan maupun responden yaitu karyawan PT Central Proteinaprima Tbk Medan


(23)

Kuesioner adalah tehnik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diisi oleh respoden yaitu karyawan PT Central Proteinaprima Tbk Cabang Medan.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 15 orang responden penelitian. Uji validitas dan reliabilitas merupakan syarat mutlak untuk

mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Valid artinya data-data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian ini, sedangkan reliabel artinya konsisten atau stabil bila digunakan untuk penelitian yang lain. Pengujian instrumen dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS

16.0 for Windows.

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen yang valid merupakan alat ukur yang digunakan untuk menyatakan data itu valid (Sugiyono, 2005:109). Untuk menguji validitas digunakan pendekatan korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Bila nilai korelasinya positif maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Dalam uji validitas kriteria pengambilan keputusan adalah:

1. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. 2. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas


(24)

Uji reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2005:110). Bila koefisien korelasi (r) positif dan siginifikan, maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r alpha positif atau > r tabel, maka pernyataan reliabel. 2. Jika r alpha negatif atau < r tabel, maka pernyataan tidak reliabel. 9. Metode Analisis Data

Setelah indikator yang menjadi ukuran masing-masing variabel dan teknik pengukuran telah digunakan, maka ditentukan teknik analisis data yang disesuaikan dengan data yang tersedia. Tahapan-tahapan analisis data meliputi:

a. Metode Analisis Deskrptif

Metode analisis deskriptif merupakan analisis data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, menganalisis dan menginterpretasikan data-data yang diperoleh sehingga dapat

memberikan gambaran yang jelas mengenai PT Central Proteinaprima Tbk Medan

b. Metode Regresi Linear Sederhana

Metode regresi linier sederhana digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh pengawasan terhadap efisiensi kerja karyawan.


(25)

Y= a + bX + e Keterangan :

Y = Efisiensi kerja a = konstanta

b = Koefisien regresi X = Pengawasan e = Standar Error

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan apabila uji statistiknya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila uji statistiknya tidak berada di dalam daerah kritis (daerah dimana Ho diterima).

Dalam penelitian ini data yang ada diuji dengan beberapa tahapan antara lain:

1. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t dimaksudkan untuk menguji apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi, maka perlu di uji signifikansinya. a. Kriteria Pengujian:

Ho : b1 = 0 ( Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (pengawasan) dengan variabel terikat (efisiensi kerja)) Ha : b1 ≠ 0 ( Ada pengaruh yang signifikan dari pengawasan (variabel

bebas) terhadap efisiensi kerja (variabel terikat)).


(26)

Ho Diterima jika t hitung < t tabelpada α = 5% Ha Diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% 2. Pengujian Koefesien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel bebas yang diteliti yaitu pengawasan (X) dengan efisiensi kerja (Y) sebagai variabel terikat.

Jika Koefisien Determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y. Dimana nilai R2 berada pada 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika Koefisien Determinasi (R2)

semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.


(27)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Tety Asmiarsih M (2006) meneliti Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Brebes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengawasan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja dengan koefisien determinasi 64,9%.

Syaiful Awal Harahap (2005) meneliti Pengaruh Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja Pada PT Sunindo Varia Motor Gemilang Medan. Hasil penelitian ini menunjukkan pengawasan berpengaruh positif terhadap efisiensi kerja dengan koefisiensi determinasi 16,56.

B. Pengawasan

1. Pengertian Pengawasan

Pengawasan merupakan fungsi terakhir dari proses manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses manajemen. Pengawasan dilakukan oleh seorang pimpinan adalah untuk mengawasi pelaksanaan sumber daya organanisasi. Dengan melaksanakan pengawasan dapat diketahui terjadinya penyimpangan-penyimpangan penggunaan sumber daya organisasi sehingga dapat mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien.


(28)

Menurut Henry Fayol dalam Harahap (2001:10), Pengawasan mencakup upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan, dan prinsip yang dianut. Juga dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan agar dapat dihindari kejadiannya dikemudian hari

Menurut Terry dalam Hasibuan (2001:242), Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.

Menurut Daft (2002:11), Pengawasan adalah memantau aktivitas karyawan, menjaga organisasi agar tetap berjalan ke arah pencapaian sasaran, dan membuat koneksi bila diperlukan.

Menurut Harahap (2001:14) Pengawasan adalah keseluruhan sistem, teknik, cara yang mungkin dapat digunakan oleh seorang atasan untuk menjamin agar segala aktivitas yang diakukan oleh dan dalam organisasi benar-benar menerapkan prinsip efisiensi dan mengarah pada upaya untuk mencapai keseluruhan tujuan organisasi.

Menurut Mc. Farland dalam Simbolon (2004:61), Pengawasan adalah proses dimana pimpinan ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan bawahan sesuai dengan rencana, perintah, tujuan, kebijakan, yang telah ditentukan.


(29)

Berdasarkan beberapa definisi dari para ahli tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksi bila perlu untuk menjaga agar pekerjaan tersebut terarah menuju pencapaian tujuan seperti yang direncanakan semula.

2. Fungsi Pengawasan

Menurut Simbolon (2004: 62) fungsi pengawasan adalah:

a. Mempertebal rasa dan tanggung jawab pekerja yang diserahi tugas dalam melaksanakan pekerjaan.

b. Mendidik para pekerja agar melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

c. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian gar tidak terjadi kerugian yang diinginkan.

Menurut Sule dan Saefullah (2005:12) fungsi pengawasan adalah:

a. Mengevaluasi keberhasilan dan pencapaian tujuan serta target sesuai dengan indikator yang ditetapkan.

b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.

c. Melakukan berbagai alternative solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan perusahaan.

Berdasarkan fungsi dari pengawasan yang dikemukan oleh para ahli tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi dari pengawasan adalah


(30)

mengevaluasi hasil dari aktivitas pekerjaan yang telah dilakukan dalam organisasi dan melakukaan tindakan koreksi bila diperlukan.

3. Tujuan Pengawasan

Dalam rangka meningkatkan efisiensi kerja karyawan dengan tujuan untuk mencapai tujuan organisasi sangat perlu diadakan pengawasan, karena pengawasan mempunyai beberapa tujuan yang sangat berguna bagi pihak-pihak yang melaksanakan.

Menurut Simbolon (2004:61) menyatakan tujuan pengawasan adalah sebagai berikut:

a. Mencegah dan memperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidaksesuaian dalam pelaksanaan tugas yang dilakukan.

b. Agar pelaksanaan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Tujuan utama dari pengawasan ialah mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan. Untuk dapat benar-benar merealisasi tujuan utama tersebut, maka pengawasan pada taraf pertama bertujuan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan, dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana berdasarkan penemuan-penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya, baik pada waktu itu maupun waktu-waktu yang akan datang (Manullang, 2004:173).


(31)

menciptakan suatu efisiensi dan efektivitas dalam setiap kegiatan dan berusaha agar apa yang direncanakan dapat menjadi kenyataan.

4. Proses Dasar Pengawasan

Proses pengawasan adalah serangkaian kegiatan di dalam melaksanakan pengawasan terhadap suatu tugas atau pekerjaan dalam suatu organisasi. Proses pengawasan ini terdiri dari beberapa tindakan (langkah pokok) tertentu yang bersifat fundamental bagi semua pengawasan manajerial.

Menurut Silalahi (2002:396) langkah-langkah dalam pengawasan adalah sebagai berikut:

a. Tetapkan Standar

Standar adalah kreteria tentang hasil yang diinginkan atau peristiwa yang diharapkan dalam melaksanakan kegiatan, pelaksanaan dan hasil kerja atau perubahan yang terjadi dalam mencapai tujuan. Menetapkan suatu standar akan memberikan suatu nilai atau petunjuk yang menjadi ukuran sehingga hasil-hasil yang nyata dapat dibandingkan. Ada dua tipe standar yang diakui yaitu: standar keluaran dan standar masukan. Standar keluaran mengukur hasil kerja berupa kuantitas dan kualitas. Sedangkan standar masukan mengukur usaha-usaha kerja.

b. Monitor dan Ukur Kinerja.

Agar pelaksanaan pengukuran kinerja berlangsung dengan tepat, maka perlu dikumpulkan data dan mendeteksi permasalahan. Untuk mengumpul data tentang kinerja dapat dilakukan dengan metode observasi, wawancara atau angket pengamatan atas laporan, baik laporan lisan maupun laporan


(32)

tertulis. Jika data atau informasi sudah dikumpulkan melalui individu, kelompok atau unit kerja yang dikontrol, harus di uji validitasnya. Sebab ada kemungkinan karyawan akan memberikan data palsu dapat dihindarkan. c. Bandingkan Hasil Aktual dengan Standar

Tahap ketiga dalam proses ini ialah membandingkan hasil kinerja aktual dengan standar. Untuk itu dibutuhkan standar yang jelas dan pasti yang digunakan sebagai ukuran yang diperbandingkan. Perbandingan ini untuk mengetaui apakah ada perbedaan dan ini menetukan kebutuhan untuk tindakan.

Hasil dari perbandingan kinerja aktual dan standar mengarah pada dua kemungkinan yaitu secara signifikan konsisten dengan standar atau lebih dan secara signifikan berbeda dengan standar. Tetapi ketika membandingkan hasil aktual dengan standar perlu menentukan batas yang dapat diterima tentang derajat penyimpangan.

d. Ambil Tindakan Perbaikan

Tindakan korektif atau penyesuaian biasanya mengambil satu dari tiga bentuk, yaitu: Maintain Current Status jika hasil akhir konsisten dengan standar; Make Adjustmen jika hasil menyimpang dari standar karena pelaksanaan tidak tepat; Change the Standard jika hasil secara signifikan menyimpang dari standar yang digunakan tidak tepat. Hasil kinerja yang sesuai dengan standar maka respon yang tepat dari manajer adalah mengakui kinerja dapat diterima dan memelihara status quo dan kemudian melakukan


(33)

aktual menyimpang dari, tidak sesuai dengan atau belum mencapai standar yang ditentukan maka atasan melakuakan tindakan perbaikan atau

penyesuaian hingga mengubah standar yang digunakan. 5. Jenis-Jenis Pengawasan

Menurut Simbolon (2004:62) Pengawasan terbagi atas: a. Pengawasan dari dalam organisasi

Pengawasan yang dilakukan oleh unit organisasi unuk mengumpul data atau informasi yang diperlukan oleh organisasi untuk menilai kemajuan dan kemunduran organisasi.

b. Pengawasan dari luar oraganisasi

Pengawasan yang dilakukan oleh suatu organisasi diluar perusahaan. Ini untuk kepentingan tertentu.

c. Pengawasan Preventif

Pengawasan dilakukan sebelum rencana itu dilaksanakan. Dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kesalahan/ kekeliruan dalam pelaksanaan kerja. d. Pengawasan Represif

Pengawsan yang dilakukan setelah adanya pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya sesuai dengan hasil yang direncanakan

6. Prinsip-prinsip Pengawasan

Menurut Silalahi (1992:178) prinsip-prinsip pengawasan adalah:

1) Pengawasan harus berlangsung terus menerus bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan.


(34)

2) Pengawasan harus menemukan, menilai dan menganalisis data tentang pelaksanaan pekerjaan secara objektif.

3) Pengawasan bukan semata-mata untuk mencari kesalahan tetapi juga mencari atau menemukan kelemahan dalam pelaksanaan pekerjaan.

4) Pengawasan harus memberi bimbingan dan mengarahkan untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan dalam pencapaian tujuan.

5) Pengawasan tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan tetapi harus menciptakan efisiensi (hasil guna).

6) Pengawasan harus Fleksibel.

7) Pengawasan harus ber orientasi pada rencana dan tujuan yang telah ditetapkan (Plan and Objective Oriented).

8) Pengawasan dilakukan terutama pada tempat-tempat strategis atau kegiatan-kegiatan yang sangat menentukan atau Control by Exception.

9) Pengawasan harus membawa dan mempermudah melakukan tindakan perbaikan (Corrective Action).

7. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengawasan

Menurut Sukanto (2000:152) mengemukakan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pengawasan adalah:

1. Perubahan yang selalu terjadi baik dari luar maupun dari dalam organisasi 2. Kompleksitas organisasi memerlukan pengawasan formal karena adanya


(35)

3. Kesalahan/penyimpangan yang dilakukan anggota organisasi memerlukan pengawasan.

4. Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang. 8. Standar Pengawasan

Sebelum kegiatan pengawasan itu dilakukan perlu ditentukan standar atau ukuran pengawasan. Manullang (2004:186) menggolongkan jenis-jenis standar pengawasan ke dalam tiga golongan besar, yaitu:

1. Standar dalam Bentuk Fisik (physical standard), adalah semua standar yang dipergunakan untuk menilai atau mengukur hasil pekerjaan bawahan dan bersifat nyata tidak dalam bentuk uang. Meliputi:

a. Kuantitas hasil produksi b. Kualitas hasil produksi c. waktu

2. Standar dalam Bentuk Uang, adalah semua standar yang dipergunakan untuk menilai atau mengukur hasil pekerjaan bawahan dalam bentuk jumlah uang. Meliputi:

a. Standar biaya b. Standar penghasilan c. Standar investasi

3. Standar Intangible, adalah standar yang biasa digunakan untuk mengukur atau menilai kegiatan bawahan diukur baik dengan bentuk fisik maupun dalam bentuk uang. Misalnya untuk mengukur kegiatan bagian atau kepala bagian hubungan kemasyarakatan atau mengukur sikap pegawai terhadap perusahaan.


(36)

C. Efisiensi Kerja

1. Pengertian Efisiensi Kerja

Secara umum efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu usaha dengan hasil yang dicapai. Efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupun hasilnya.

Menurut Miraza (2004:87) efisiensi adalah pemakaian biaya ataupun bentuk pengorbanan lainnya dari setiap komponen pada setiap aktivitas usaha yang berjalan secara wajar. Komponen tersebut meliputi biaya, waktu dan tenaga kerja. Sedangkan menurut Siagian (2003:113) efisiensi adalah perbandingan yang negative antara in put dengan out put. Negative karena sumber, alat dan tenaga kerja yang dipergunakan lebih kecil dari hasil yang diperoleh. Artinya suatu pekerjaan/ tugas dikatakan efisiensi dalam penyelengaraannya apabila input (pengorbanan) yang dikeluarkan lebih kecil dari hasil yang diperoleh.

Menurut Sedarmayanti (2001:112), efisiensi adalah perbandingan terbaik atau rasionalitas antara hasil yang diperoleh atau out put dengan kegiatan yang dilakukan serta sumber-sumber dan waktu yang dipergunakan (in put).

Perbandingan ini dilihat dari: 1. Segi hasil

Suatu pekerjaan disebut efisien bila dengan usaha tersebut memberikan hasil yang maksimal mengenai hasil pekerjaan tersebut.


(37)

2. Segi usaha

Suatu pekerjaan dapat dikatakan efisien bila suatu hasil tertentu tercapai dengan usaha yang minimal. Usaha tersebut lima unsur yaitu; pikiran, tenaga, waktu, ruang dan benda (termasuk biaya).

Berdasarkan uraian terdahulu bahwa perbandingan terbaik antara usaha dan hasilnya dalam setiap pekerjaan terutama ditentukan oleh bagaimana pekerjaan itu dilakukan. Jika efisiensi kerja umumnya merupakan hasil dari cara-cara kerja yang sesuai dengan prosedur kerja. Cara kerja yang efisien adalah cara yang tanpa sedikitpun mengurangi hasil yang hendak dicapai seperti: cara termudah, tercepat, termudah, teringan, terpendek.

2. Sumber – Sumber Efisiensi Kerja

Menurut Sedarmayanti (2001:118), sumber utama efisiensi kerja adalah manusia, karena dengan akal, pikiran dan pengetahuan yang ada, manusia mampu menciptakan cara kerja yang efisien.

Menurut Sedarmayanti (2000:118), unsur efisien yang melekat pada manusia adalah:

a. Kesadaran

Kesadaran manusia akan sesuatu merupakan modal utama bagi keberhasilannya. Dalam hal efisiensi ini, kesadaran akan arti dan makna efisiensi sangat membantu usaha-usaha kearah efisiensi.

Efisiensi sesungguhnya berkaitan erat dengan soal tingkah laku dan sikap hidup seseorang. Artinya bahwa tingkah laku dan sikap hidup seseorangdapat mengarah perbuatan yang efisien atau sebaliknya. Adanya kesadaran


(38)

mendorong orang untuk berkeinginan membangkitkan semangat atau kehendk untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan kesadarannya. b. Keahlian

Sesuatu yang dikerjakan oleh seorang ahli hasilnya akan lebih baik dan lebih cepat dari pada sesuatu itu dikerjakan oleh yang bukan ahlinya. Unsur keahlian dalam efisiensi, melekat juga pada manusia. Keahlian manusia akan sesuatu perlu ditunjang dengan peralatan, supaya efisiensi yang akan dicapai dapat lebih tinggi daripada tanpa menggunakan alat. Sebab keahlian tanpa disertai fasilitas, tidak mungkin dapat diterapkan guna menghasilkan sesuatu yang terbaik dan selancar seperti kalau disertai dengan fasilitas. Dengan demikian keahlian merupakan unsur jaminan akan dapat hasil yang lebih efisien.

c. Disiplin

Kedua unsur di atas belum akan menjamin hasil kerja yang baik, kalau tidak disertai dengan unsur disiplin. Oleh karena itu efisiensi termasuk faktor waktu, sedangkan disiplin mengandung unsur waktu, maka antara efisiensi dan disiplin adalah satu unsur penting dalam efisiensi.

Unsur disiplin sesungguhnya berkaitan erat dengan unsur kesadaran, sebab disiplin ini timbul juga dari kesadaran. Hanya bedanya kalau kesadaran timbulnya atau prosesnya dapat memakan waktu lama dan sulit dilaksanakan sedangkan disiplin dapat ditumbuhkan dalam waktu yang relatif singkat dan pada mulanya dapat dipaksakan dengan menggunakan suatu aturan, apabila


(39)

disiplin dapat diwujudkan dengan baik maka semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan hasil yang baik.

3. Syarat Dapat Dicapainya Efisiensi Kerja

Menurut Sedarmayanti (2001:132), syarat dapat dicapainya hasil efisiensi kerja antara lain:

a. Berhasil guna atau efektif

Kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat, artinya target tercapai sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

b. Ekonomis

Usaha pencapaian tujuan yang efisien termasuk biaya, tenaga kerja, matrial, waktu, dan lain-lain.

c. Pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggungjawabkan

Membuktikan bahwa didalam pelaksanaan kerja, sumber-sumber telah dimanfaatkan dengan setepat-tepatnya dan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab sesuai dengan yang telah ditetapkan.

d. Pembagian kerja yang nyata

Berdasarkan pemikiran bahwa tidak mungkin manusia seorang diri mengerjakan segala macam pekerjaan dengan baik. Sebab bagaimanapun juga kemamapuan setiap orang terbatas. Oleh sebab itu harus ada pembagian kerja yang nyata, yaitu berdasarkan beban kerja, ukuran kemampuan kerja, dan waktu yang tersedia.


(40)

e. Prosedur kerja yang praktis

Pekerjaan yang merupakan kegiatan operasional dapat dilaksanakan dengan lancar jika dilakukan secara terprogram dan terencana.

4. Hubungan Pengawasan Dengan Efisiensi Kerja

Banyak cara yang dapat dilakukan dan harus ditempuh untuk meningkatkan efisiensi kerja dalam suatu perusahaan. Efisiensi dapat ditingkatkan dengan rencana yang baik. Efisiensi dapat ditingkatkan melalui organisasi yang sederhana, efisiensi dapat tercapai apabila kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab dapat dicegah serta ada pendelegasian wewenang yang sistematis. Efisiensi dapat pula dicapai melalui sistem penggerakan yang merangsang para bawahan bekerja dengan iklas, jujur, loyal.

Salah satu sasaran pokok manajemen dalam menjalankan kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi ialah efisiensi yang semaksimal-maksimalnya. Menurut Siagian (2003:113), fungsi organik pengawasan harus dilaksanakan dengan seefektif mungkin, karena pelaksanaan fungsi pengawasan dengan baik akan memberikan sumbangan yang besar pula dalam meningkatkan efisiensi.


(41)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Central Proteinaprima didirikan pada 30 April 1980 dengan nama PT. Proteina Prima, dimana PT. Protein Aprima adalah anak perusahaan dari PT. Charoen Pokphand Indonesia yang bergerak dalam bidang agribisnis, aquaculture, telekomunikasi, logistic dan ritel berfokus pada kegiatan pemasaran dan produksi pakan ayam, sedangkan divisi Aquaculture di Surabaya berfokus pada kegiatan produksi dan pemasaran pakan udang. PT. Protein Aprima berubah nama menjadi PT. Central Proteinaprima Tbk sejak tahun 1991 yang berpusat di Jakarta. PT. Central Proteinaprima Tbk Cabang Medan berlokasi di Jl. Medan – Tg. Morawa Km. 8,5 Medan dan Jl. Pulau Pinang V No. 01 Kawasan Industri Medan II dimana pada lokasi tersebut dibangun pabrik, gudang, kantor dan sebagainya. Perusahaan ini pertama kali berproduksi pada tahun 1980 dengan hasil produksi 1000 ton makanan ternak per bulan.

PT Central Proteinaprima Tbk sebagai anak perusahaan dari PT Charoen Pokphand Indonesia didirikan sesuai dengan Undang - Undang Penanaman Modal Asing No.1 Tahun 1967. PT Charoen Pokphand Indonesia didirikan berdasarkan akte notaris Drs. Gde Ngurah Ray No. 6 tanggal 7 Januari 1972 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat Keputusan No. Y.A 5/197/21 tanggal 8 Juni 1973.


(42)

PT. Central Proteinaprima Tbk Cabang Medan sebagai industri makanan ternak, memiliki beberapa jenis produk, yaitu:

1. Bird Feed

2. Duck Feed

3. Breeder Feed

Makanan komplit adalah makanan ternak yang telah siap untuk dipakai (diberikan pada hewan ternak) tanpa perlu dicampur dengan jagung giling atau dedak padi. Makanan konsentrat adalah makanan ternak yang belum dapat diberi langsung kepada hewan ternak tanpa terlebih dahulu dicampur dengan jagung giling atau dedak padi dengan perbandingan tertentu.

Aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Membeli bahan baku dalam negeri seperti berupa jagung, dedak, tepung ikan lokal, tepung daun turi, bungkil kacang kedelai, minyak sawit, obat-obatan dan lain-lain.

2. Menjual bahan baku lokal yang dibeli sebelumnya seperti jagung, tepung daun turi dan sebagainya kepada perusahaan induk yaitu PT Charoen Pokphand Indonesia di Jakarta.

3. Membeli persediaan berupa plastik dan lain-lain.

4. Mengolah bahan baku menjadi bahan jadi berbagai jenis makanan ternak. 5. Menjual makanan ternak distribusi atau kepada peternak secara langsung.


(43)

Cabang Medan telah menjual saham kepada masyarakat (go public) pada tahun 1991 sebesar 14,29 % dari total modalnya, sesuai dengan anjuran pemerintah dalam rangka distribusi pemerataan pendapatan.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu. Tugas-tugas dan kegiatan dapat didistribusikan dan dilakukan oleh setiap anggota organisasi secara efektif dan efisien sehingga tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai.

Organisasi memiliki suatu struktur yang memberikan gambaran secara skematis tentang hubungan dan kerja sama dari karyawan yang terdapat dalam organisasi. PT. Central Proteinaprima Tbk Cabang Medan memiliki struktur organisasi yang berbentuk garis lurus dan staff. Struktur organisasi yang berbentuk garis lurus dan staff meliputi pelimpahan wewenang dari manajemen terendah yaitu kepala-kepala bagian (Head Section) menuju pimpinan perusahaan yaitu General

Manager.


(44)

(45)

Perusahaan membutuhkan karyawan yang memegang jabatan tertentu, dimana masing-masing karyawan diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya. Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam PT. Central Proteinaprima Tbk Cabang Medan adalah:

1. General Manager

General Manager adalah pimpinan puncak dari PT. Central Proteinaprima

Tbk Cabang Medan yang bertugas untuk:

a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas para manajer bagian. b. Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan.

c. Menyebarkan dan menerapkan kebijakan yang berhubungan dengan kegiatan produksi serta mengawasi pelaksanaannya.

d. Merencanakan dan mengatur anggaran modal kerja dan investasi perusahaan. e. Melaksanakan kontrak-kontrak perusahaan dengan pihak luar.

f. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur (pimpinan perusahaan induk) atas jalannya perusahaan.

General Manager, di dalam pelaksanakan tugasnya dibantu oleh dua deputy

yaitu : Deputy Quality Control dan Deputy Purchasing serta membawahi empat manajer yaitu: General Administration Manager, Finance and Accounting

Manager, Production Manager dan Marketing Manager.


(46)

Deputy Quality Control bertanggung jawab kepada General Manager. Deputy Quality Control adalah staff dari General Manager yang merupakan bagian dari

operasional. Deputy Quality Control mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab atas penelitian dan pengawasan mutu bahan baku dan produk jadi.

b. Mengkoordinir kegiatan laboratorium dan bertanggung jawab atas pengembangan serta kelangsungan kegiatan laboratorium.

3. Deputy Purchasing

Deputy Purchasing bertanggung jawab kepada General Manager. Deputy Purchasing bertugas membantu General Manager dalam bidang kegiatan

pembelian. Deputy Purchasing mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Membantu General Manager dalam merencanakan serta mengkoordinir seluruh pengolahan yang berhubungan dengan pembelian, penyimpanan dan pendistribusian bahan-bahan yang digunakan perusahaan.

b. Menentukan standar harga bahan. c. Mempersiapkan permintaan akan bahan. 4. General Administration Manager

General Administration Manager bertanggung jawab langsung kepada General Manager. General Administration Manager membawahi dua kepala

bagian yaitu Kepala Bagian Permit dan Kepala Bagian Personalia. General

Administration Manager mempunyai tugas sebagai berikut:


(47)

b. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan program peningkatan mutu pegawai.

c. Mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan pengamanan perusahaan. 5. Finance and Accounting Manager

Finance and Accounting Manager bertanggung jawab langsung kepada General Manager. Finance and Accounting Manager membawahi Kepala Bagian

Keuangan dan Kepala Bagian Akuntansi. Finance and Accounting Manager mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Merencanakan dan mengawasi perencanaan kegiatan akuntansi dan keuangan perusahaan.

b. Membantu General Manager dalam melaksanakan anggaran perusahaan. c. Memastikan bahwa semua transaksi keuangan dilakukan dengan benar.

d. Memeriksa dan menganalisa data dan laporan aliran dana dan biaya perusahaan.

e. Bertanggung jawab atas dana dan dokumen-dokumen penting yang disimpan dalam perusahaan.

6. Production Manager

Production Manager bertanggung jawab langsung kepada General Manager. Production Manager membawahi dua kepala bagian yaitu Kepala Bagian Pabrik

dan Kepala Bagian Engineering. Tugas-tugas dari Production Manager adalah sebagai berikut:


(48)

b. Merencanakan dan mengatur produksi perusahaan agar sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang telah ditentukan.

c. Membuat laporan produksi secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.

d. Merencanakan dan meneliti metode produksi untuk mengetahui kekurangan dan penyimpanan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

7. Marketing Manager

Marketing Manager bertanggung jawab kepada General Manager.

Tugas-tugas Marketing Manager adalah sebagai berikut:

a. Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi kegiatan di bidang pemasaran. b. Merencanakan kegiatan penelitian guna mendapatkan dana tentang tingkat

kebutuhan konsumen dan tingkat persaingan sehingga dapat ditentukan rencana volume penjualan kepada pasar yang dituju.

c. Menentukan kebijakan serta strategi pemasaran yang mencakup jenis produk yang akan dipasarkan, harga, pendistribusian dan promosi.

d. Menentukan rencana anggaran biaya pemasaran.

e. Mengkoordinir tenaga ahli yang memberikan pelayanan teknis kepada masyarakat.


(49)

Kepala Bagian Permit bertanggung jawab kepada General Administration

Manager. Tugas-tugas Kepala Bagian Permit adalah sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pengamanan perusahaan. b. Merencanakan dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang berhubungan

dengan masyarakat.

c. Bekerja sama dengan bagian personalia dalam mengatur masalah yang berhubungan dengan karyawan.

9. Kepala Bagian Personalia

Kepala Bagian Personalia bertanggung jawab langsung kepada General

Manager. Tugas-tugas Kepala Bagian Personalia adalah sebagai berikut:

a. Merencanakan dan menerapkan sistem penerimaan karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan training karyawan.

c. Mengadakan penelitian kepegawaian seperti masalah pengembangan organisasi perusahaan, evaluasi kerja, gaji dan upah karyawan.

d. Menetapkan kebijakan-kebijakan dan prosedur mengenai persediaan dan pemanfaatan fasilitas seperti komunikasi, perumahan dan transportasi perusahaan.

10.Kepala Bagian Keuangan

Kepala Bagian Keuangan bertanggung jawab kepada Finance and Accounting

Manager. Kepala Bagian Keuangan membidangi credit control dan kasir.

Tugas-tugas Kepala Bagian Keuangan adalah sebagai berikut: a. Mengelola penerimaan dan pengeluaran kas.


(50)

b. Mengkoordinir pemberian potongan penjualan kepada langganan melalui kerja sama dengan Kepala Bagian Feed dan DOC (Daily Old Chicken) sales. c. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan di bagian keuangan. 11.Kepala Bagian Akuntansi

Kepala Bagian Akuntansi bertanggung jawab kepada Finance and

Accounting Manager. Tugas-tugas Kepala Bagian Akuntansi adalah sebagai

berikut:

a. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pembukuan perusahaan. b. Menyusun laporan keuangan bulanan dan tahunan.

c. Memperhitungkan besarnya jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.

12.Kepala Bagian Pabrik

Kepala Bagian Pabrik bertanggung jawab langsung kepada Production

Manager. Kepala Bagian Pabrik membawahi Supervisor Administration, Supervisor Mixer, Supervisor bahan baku. Tugas-tugas Kepala Bagian Pabrik

adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinir dan mengawasi bagian mixer, bahan baku dan pengolahan agar pelaksanaan kegiatannya sesuai dengan rencana.

b. Bekerja sama dengan bagian engineering untuk memeriksa bagian yang mengalami kerusakan sehingga dapat diatur perbaikannya.

c. Memberikan laporan kegiatan produksi secara rutin kepada Production


(51)

Kepala Bagian Engineering bertanggung jawab langsung kepada Production

Manager. Tugas-tugas Kepala Bagian Engineering adalah sebagai berikut:

a. Merencanakan jadwal kerja mesin, kegiatan service, kebutuhan akan suku cadang mesin dan peralatan.

b. Bekerja sama dengan Production Manager untuk menyusun prosedur keselamatan dan keamanan kerja.

c. Merencanakan sistem pengawasan mesin dan peralatan pabrik.

d. Bertanggung jawab atas perbaikan peralatan, mesin dan fasilitas perusahaan. e. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan di bagian keuangan. 14.Kepala Bagian Feed and DOC Sales

Kepala Bagian Feed and DOC (Daily Old Chicken) Sales bertanggung jawab langsung kepada Marketing Manager. Bagian Feed and DOC Sales terdiri atas tiga bagian yaitu: Administrasi Penjualan, Sales DOC dan Sales Feed. Tugas-tugas Kepala Bagian Feed and DOC Sales adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan dan kegiatan penjualan sesuai dengan program pemasaran yang telah ditentukan.


(52)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. ANALISIS DESKRIPTIF

Analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti. Data utama dalam penelitian ini adalah informasi dari responden melalui kuesioner yang berisikan tentang karakteristik responden dan pernyataan-pernyataan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang telah dirumuskan.

1. Deskriptif Responden

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap bagian produksi PT. Central Proteinaprima Tbk Cabang Medan yang berjumlah 68 orang. Karakteristik responden yang ditentukan adalah usia karyawan, jenis kelamin, dan lama bekerja.

Tabel 4.1

Karakteristik Usia Responden

Usia Jumlah (orang) (%)

21-30 tahun 17 25

31-40 tahun 37 54.41

41-50 tahun 14 20.59

Total 68 100

Sumber: Data primer, diolah


(53)

merupakan usia terbanyak pada penelitian ini. Hal tersebut dapat diasumsikan bahwa bekerja di PT Central Proteinaprima Tbk Cabang Medan dapat dijadikan sebagai pekerjaan tetap hingga pensiun.

Tabel 4.2

Karakteristik Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah (orang) (%)

Pria 64 94,12

Wanita 4 5,88

Total 68 100

Sumber: Data primer, diolah

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 68 orang responden, 94,12% adalah pria dan 5,88% adalah wanita. Hal ini menjelaskan bahwa karyawan tetap bagian produksi pada PT. Central Proteinaprima Tbk Cabang Medan lebih banyak pria daripada wanita. Hal tersebut terjadi karena jenis pekerjaan bagian produksi umumnya merupakan pekerjaan pria yang memerlukan tenaga dan keahlian tehnik.

Tabel 4.3

Karakteristik Lama Bekerja Responden

Lama Bekerja Jumlah (orang) (%)

1-5 Tahun 25 36,76

5-10 Tahun 10 14,71

10-15 Tahun 15 22,06

> 15 Tahun 18 26,47

Total 68 100

Sumber: Data primer, diolah

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas karyawan tetap bagian produksi pada PT. Central Proteinaprima Tbk Cabang Medan telah bekerja dibawah 5 tahun sebanyak 36,76%.


(54)

a. Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Pengawasan Kerja Tabel 4.4

Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Pengawasan

Item SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F %

1 16 24 44 65 6 9 2 3 0 0 68

2 16 24 37 54 13 19 2 3 0 0 68

3 31 46 35 51 1 1 1 1 0 0 68

4 32 47 33 49 2 3 1 1 0 0 68

5 26 38 34 50 8 12 0 0 0 0 68

6 14 21 46 68 7 10 1 1 0 0 68

7 14 21 43 63 11 16 0 0 0 0 68

8 3 4 28 41 29 43 6 9 2 3 68

9 8 12 37 54 20 29 2 3 1 1 68

10 19 28 42 62 7 10 0 0 0 0 68

Sumber: Data primer, diolah Tabel 4.4 menunjukkan bahwa:

1) Pernyataan 1 (Saya merasa bahwa pengawasan yang dilaksanakan secara per team/kelompok cocok dilakukan di tempat kerja saya), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 16 orang atau 24%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 44 orang atau 65%, responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 6 orang atau 9%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 2 orang atau 3%, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

2) Pernyataan 2 (Saya merasa bahwa pengawasan yang dilaksanakan setiap akhir minggu membuat pekerjaan saya menjadi efisien), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 16 orang atau 24%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 37 orang atau 54%, responden yang menyatakan


(55)

setuju sebanyak 2 orang atau 3%, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

3) Pernyataan 3 (Saya merasa pengawasan yang dilaksanakan oleh atasan/kepala team kepada bawahan secara langsung sangat baik bagi saya), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 31 orang atau 46%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 35 orang atau 51%, responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 1 orang atau 1%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 1 orang atau 1%, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

4) Pernyataan 4 (Saya merasa pengawasan yang dilaksanakan berdasarkan pekerjaan yang sedang dikerjakan membuat saya lebih fokus pada pekerjaan saya), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 32 orang atau 47%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 33 orang atau 49%, responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 2 orang atau 3%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 1 orang atau 1%, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

5) Pernyataan 5 (Menurut saya, pengawasan yang dilaksanakan berdasarkan hasil yang telah dikerjakan sudah tepat dilakukan oleh atasan/kepala kelompok), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 26 orang atau 38%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 34 orang atau 50%, responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 8 orang atau 12%, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.


(56)

6) Pernyataan 6 (Menurut saya, pengawasan yang dilaksanakan dengan cara berdiskusi ketika menghadapi pekerjaan yang sulit/masalah sangat baik untuk dilaksanakan di tempat kerja saya), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 14 orang atau 21%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 46 orang atau 68%, responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 7 orang atau 10%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 1 orang atau 1%, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

7) Pernyataan 7 (Saya merasa pengawasan yang dilaksanakan dengan cara memberikan teguran/sanksi kepada karyawan ketika tidak memenuhi standar kerja perlu dilakukan di tempat kerja saya), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 14 orang atau 21% responden, responden yang menyatakan setuju sebanyak 43 orang atau 63%, responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 11 orang atau 16%, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

8) Pernyataan 8 (Menurut saya pengawasan yang dilaksanakan di tempat kerja saya dilakukan dengan cara membimbing karyawan dengan memaparkan prosedur dalam menyelesaikan pekerjaan), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 3 orang atau 4%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 28 orang atau 41%, responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 29 orang atau 43%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 6 orang atau 9%, dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 2 orang atau 3%.


(57)

melakukan pekerjaan), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 8 orang atau 12%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 37 orang atau 54%, responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 20 orang atau 29%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 2 orang atau 3%, dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau 1%.

10) Pernyataan 10 (Menurut saya pengawasan yang dilaksanakan di tempat kerja saya dilakukan dengan cara melihat laporan yang diberikan oleh masing-masing kelompok), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 19 orang atau 28%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 42 orang atau 62%, responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 7 orang atau 10%, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

Penjelasan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa mayoritas jawaban karyawan adalah setuju terhadap pernyataan variabel pengawasan pada PT Central Proteinaprima Tbk Cabang Medan, sehingga dapat mempengaruhi efisiensi kerja karyawan.

b. Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Efisiensi KerjaC TABEL 4.5

Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Efisiensi Kerja

Item SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F %

11 17 25 39 57 11 16 1 1 0 0 68

12 13 19 49 72 5 7 1 1 0 0 68

13 16 24 46 68 5 7 1 1 0 0 68

14 25 37 32 47 9 13 1 1 1 1 68

15 14 21 38 56 15 22 1 1 0 0 68


(58)

Item SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F %

17 8 12 36 53 18 26 5 7 1 1 68

18 5 7 33 49 26 38 4 6 0 0 68

19 5 7 33 49 19 28 10 15 1 1 68

20 10 15 38 56 17 25 3 4 0 0 68

Sumber: Data primer, diolah

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa:

1) Pernyataan 11 (Saya merasa jadwal kerja yang diberikan perusahaan yaitu bekerja dari pukul 08.00-17.00 WIB harus dijalankan dengan tepat waktu), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 17 orang atau 25%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 39 orang atau 57%, responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 11 orang atau 16%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 1 orang atau 1%, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

2) Pernyataan 12 (Saya merasa waktu istirahat yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu pukul 12.00-13.15 WIB sudah cukup bagi saya), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 13 orang atau 19%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 49 orang atau 72%, responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 5 orang atau 7%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 1 orang atau 1%, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

3) Pernyataan 13 (Menurut saya bekerja lembur bukanlah suatu masalah bagi saya), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 16 orang atau 24%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 46 orang atau 68%, responden yang


(59)

tidak setuju sebanyak 1 orang atau 1%, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

4) Pernyataan 14 (Menurut saya datang kerja sebelum pukul 08.00 untuk mempersiapkan diri sebelum mulai bekerja adalah penting), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 25 orang atau 37%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 32 orang atau 47%, responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 9 orang atau 13%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 1 orang atau 1%, dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau 1%.

5) Pernyataan 15 (Menurut saya tidak boleh menunda-nunda pekerjaan yang diberikan atasan/perusahaan kepada saya), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 14 orang atau 21%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 38 orang atau 56%, responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 15 orang atau 22%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 1 orang atau 1%, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

6) Pernyataan 16 (Menurut saya prosedur-prosedur kerja perusahaan sudah teratur dan jelas), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 21 orang atau 31%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 40 orang atau 59%, responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 6 orang atau 9%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 1 orang atau 1%, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

7) Pernyataan 17 (Menurut saya standar-standar/target perusahaan yang harus dicapai karawan untuk setiap minggunya sangat rasional), responden yang


(60)

menyatakan sangat setuju sebanyak 8 orang atau 12%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 36 orang atau 53%, responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 18 orang atau 26%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 5 orang atau 7%, dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau 1%.

8) Pernyataan 18 (Menurut saya fasilitas yang diberikan perusahaan sudah memadai), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 5 orang atau 7%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 33 orang atau 49%, responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 26 orang atau 38%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 4 orang atau 6%, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

9) Pernyataan 19 (Menurut saya peralatan kantor harus digunakan untuk mengerjakan pekerjaan sesuai dengan tugas saja), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 5 orang atau 7%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 33 orang atau 49%, responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 19 orang atau 28%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 10 orang atau 15%, dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau 1%.

10) Pernyataan 20 (Menurut saya usaha perusahaan untuk meningkatkan konsentrasi karyawan pada waktu bekerja sudah dilakukan dengan tepat), responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 10 orang atau 15%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 38 orang atau 56%, responden yang menyatakan


(61)

setuju sebanyak 3 orang atau 4%, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

Penjelasan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa mayoritas jawaban karyawan adalah bernilai baik terhadap variabel efisiensi kerja pada karyawan PT. Central Proteinaprima Tbk Cabang Medan. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan persentasi yang lebih banyak menyatakan sangat setuju dan setuju daripada yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

Hasil pengolahan keseluruhan data yang diperoleh dari kuesioner, dapat disimpulkan bahwa respon pengawasan yang terdiri dari indikator metode dan sifat memiliki peran penting dalam meningkatkan efisiensi kerja karyawan yang terdiri dari indikator waktu dan cara kerja.

B. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS 1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen yang valid merupakan alat ukur yang digunakan untuk menyatakan data itu valid. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.0 for windows dengan ketentuan apabila nilai rhitung > rtabel berarti instrumen penelitian adalah valid. Penyebaran kuesioner dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang karyawan tetap sesuai dengan kriteria yang ditentukan sebagai responden. Nilai rtabel dengan ketentuan N (jumlah sampel) = 30 dan taraf signifikansi 5% adalah 0,361.


(62)

TABEL 4.6 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

PERNYATAAN 1 71.2333 93.978 .630 .924

PERNYATAAN 2 71.2000 94.303 .668 .923

PERNYATAAN 3 71.1333 93.085 .715 .922

PERNYATAAN 4 70.9667 93.895 .723 .922

PERNYATAAN 5 71.2000 92.855 .725 .922

PERNYATAAN 6 71.6000 98.179 .466 .927

PERNYATAAN 7 71.7000 94.148 .628 .924

PERNYATAAN 8 71.7667 97.771 .450 .927

PERNYATAAN 9 71.4333 95.082 .661 .923

PERNYATAAN 10 71.4333 94.599 .698 .922

PERNYATAAN 11 71.4000 93.628 .689 .922

PERNYATAAN 12 71.4333 94.116 .795 .921

PERNYATAAN 13 71.5333 95.361 .653 .923

PERNYATAAN 14 71.9000 92.921 .568 .925

PERNYATAAN 15 71.5000 95.914 .506 .926

PERNYATAAN 16 71.3333 98.782 .390 .928

PERNYATAAN 17 71.6000 95.559 .422 .929

PERNYATAAN 18 71.6333 94.654 .599 .924

PERNYATAAN 19 72.0000 94.138 .566 .925

PERNYATAAN 20 71.4333 95.978 .644 .924

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Hasil pengolahan SPSS pada Tabel 4.1 terhadap 20 variabel pernyataan yang diberikan kepada 30 orang responden dalam kuesioner penelitian, diperoleh


(63)

1) Scale mean if item deleted menunjukkan nilai rata-rata total jika variabel

tersebut dihapus, misalnya jika variabel 1 dihapus maka rata-rata totalnya bernilai 71,2333, dan seterusnya.

2) Scale variance if item deleted menunjukkan besarnya variance total jika

variabel tersebut dihapus, misalnya jika variabel 1 dihapus maka nilai variance adalah 93,978, dan seterusnya.

3) Corrected item total correlation menunjukkan korelasi antara skor item dengan

skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom corrected item total correlation merupakan nilai rhitung yang dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap variabel pernyataan. Adapun taraf signifikansinya adalah 5% dan N (jumlah sampel) = 30, sehingga r (0,05 ; 30), diperoleh rtabel adalah 0,361.

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa seluruh pernyataan adalah valid, dapat dilihat dari rhitung pada Corrected Item-Total Correlation yang pada keseluruhan pernyataan lebih besar dari rtabel (0,361), sehingga 20 variabel pernyataan dapat digunakan untuk penelitian, seperti pada tabel 4.7.

TABEL 4.7 Validitas Instrument PERNYATAAN Corrected

Item-Total Correlation rtabel Validitas

PERNYATAAN 1 .630 0,361 Valid

PERNYATAAN 2 .668 0,361 Valid

PERNYATAAN 3 .715 0,361 Valid

PERNYATAAN 4 .723 0,361 Valid

PERNYATAAN 5 .725 0,361 Valid

PERNYATAAN 6 .466 0,361 Valid

PERNYATAAN 7 .628 0,361 Valid


(64)

PERNYATAAN Corrected

Item-Total Correlation rtabel Validitas

PERNYATAAN 9 .661 0,361 Valid

PERNYATAAN 10 .698 0,361 Valid

PERNYATAAN 11 .689 0,361 Valid

PERNYATAAN 12 .795 0,361 Valid

PERNYATAAN 13 .653 0,361 Valid

PERNYATAAN 14 .568 0,361 Valid

PERNYATAAN 15 .506 0,361 Valid

PERNYATAAN 16 .390 0,361 Valid

PERNYATAAN 17 .422 0,361 Valid

PERNYATAAN 18 .599 0,361 Valid

PERNYATAAN 19 .566 0,361 Valid

PERNYATAAN 20 .644 0,361 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, diolah 2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan software

SPSS 16.0 for windows, dengan ketentuan apabila ralpha positif > rtabel, maka pernyataan adalah reliabel atau handal.

TABEL 4.8 Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.928 20


(65)

Tabel 4.8 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha bernilai positif dan lebih besar dari rtabel 0,361 yaitu sebesar 0,928, sehingga dapat dikatakan bahwa 20 pernyataan kuesioner adalah reliabel. Kriteria lain menyatakan bahwa suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 atau nilai

Cronbach’s Alpha > 0,80. Hasil pengolahan SPSS pada tabel 4.8 dapat disimpulkan

bahwa 20 pernyataan kuesioner dinyatakan reliabel berdasarkan kriteria tersebut.

C. Metode Regresi Linier Sederhana

Metode regresi linier sederhana digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh pengawasan terhadap efisiensi kerja karyawan bagian produksi yang dilakukan pada 68 responden karyawan tetap bagian produksi PT. Central Proteinaprima Tbk Cabang Medan.

TABEL 4.9

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Pengawasana . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Efisiensi Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa variabel independen yaitu variabel pengawasan dimasukkan dalam analisis ini, atau dengan kata lain tidak ada variabel independen yang tidak digunakan, atau yang disebut dengan metode enter.


(66)

TABEL 4.10 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.410 3.376 3.676 .000

pengawasan .666 .083 .703 8.020 .000

a. Dependent Variable: efisiensi Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.10, dapat dirumuskan model persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:

Y = a + bX

Y = 12.410 + 0.666X Analisisnya :

a. Konstanta (a) bernilai 12.410, menunjukkan nilai konstanta, di mana jika nilai variabel pengawasan (X) = 0 maka efisiensi kerja (Y) akan menurun sebesar 12.410.

b. Koefisien regresi Pengawasan (X) sebesar 0.666, menunjukkan bahwa variabel Pengawasan (X) berpengaruh positif tehadap efisiensi kerja (Y). Dengan kata lain, jika Pengawasan kerja pada PT. Central Proteinaprima ditingkatkan maka efisiensi kerja akan meningkat sebesar 0.666 atau 66,6%.

D. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara individu pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen, yaitu variable Pengawasan Kerja.


(67)

1. Kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1 = 0 artinya Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (pengawasan) dengan variabel terikat (efisiensi kerja).

Ha : b1 ≠ 0 artinya Ada pengaruh yang signifikan dari pengawasan (variabel bebas) terhadap efisiensi kerja (variabel terikat).

2. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5% Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%. 3. Hasil pengujiannya adalah:

Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k) n = jumlah sampel, n = 68

k = jumlah variabel yang digunakan , k = 1 Maka: derajat bebas (df) = n-k = 68-1 = 67

Uji t yang dilakukan adalah uji dua arah, maka ttabel yang digunakan adalah t0.05(67) = 1.960

4. Tabel 4.10 menunjukkan bahwa:

Nilai thitung variabel Pengawasan adalah 8.020 dan nilai ttabel bernilai 1.960, sehingga thitung > ttabel (8.020 > 1.960) dan nilai signifikan 0.000 < 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pengawasan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efisiensi kerja karyawan produksi pada PT. Central Proteinaprima Tbk Cabang Medan. Artinya, jika ditingkatkan variabel Pengawasan sebesar satu satuan maka efisiensi kerja akan meningkat sebesar 0.666.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Variabel Pengawasan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efisiensi kerja karyawan pada PT. Central Proteinaprima Tbk Cabang Medan. Hal ini dapat dilihat dari hasil thitung > ttabel (8,020 > 1,960) dengan

tingkat signifikansi 0,000 < 0,005. Artinya, jika ditingkatkan variabel pengawasan sebesar satu satuan maka Efisiensi kerja akan meningkat sebesar 0,666.

2. Hasil pengujian koefisien determinan (R) yang diperoleh adalah sebesar 0.703, berarti hubungan antara variabel Disiplin terhadap Prestasi Kerja karyawan sebesar 70,3%, artinya hubungannya erat. R square sebesar 0,494, berarti 49,4% prestasi kerja dapat dijelaskan oleh variabel disiplin kerja sedangkan sisanya 50,6% dapat dijelaskan oleh faktor lain di luar penelitian. B. Saran

1. Pimpinan PT. Central Proteinaprima Tbk sebaiknya lebih mendorong meningkatkan pengawasan kerja karyawan produksi karena karyawan dapat lebih fokus dan lebih baik dalam bekerja.

2. Bagi para peneliti selanjutnya yang akan mengkaji lebih dalam tentang penelitian yang sama diharapkan agar hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu informasi yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Asmiarsih, Tety. 2006. Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Kantor Badan Kepegawaian Daerah Brebes. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Semarang

Daft, Richard L. 2001. Manajemen, Edisi Ke-5. Jakarta : Erlangga.

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Sistem Pengawasan Manajemen. Jakarta : Pustaka Quantum.

Harahap, Syaiful Awal. 2005. Pengaruh Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja pada PT Sunindo Varia Motor Gemilang Medan. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Hasibuan, H. Malayu S.P. 2001. Manajemen : Dasar, Pengertian, dan Masalah, Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.

Kerlinger, Fred N. 2000. Azas-Azas Penelitian Bevavorial. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Manullang, M. 2002. Dasar-Dasar Administrasi dan Manajemen. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Miraza, Bachtiar. 2004. Manajemen Bisnis. Bandung : ISEI

Siagian, P. Sondang. 2003. Filsafat Administrasi, Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.

Silalahi, Ubber. 2002. Pemahaman Praktis Asas-Asas Manajemen. Bandung : Mandar Maju.

Simbolon, Maringan Masry. 2004. Dasar-Dasar Administrasi dan Manajemen. Jakarta : Ghalia Indonesia

Sedarmayanti, 2001. Manajemen Perkantoran. Bandung : Mandar Maju. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta

Sukanto, Reksohadiprojo. 2000. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : BPFE-UGM


(3)

Sutanto, Eddy Madiono dan Budhi Stiawan. 2004. “Peranan Gaya Kepemimpinan yang Efektif dalam Upaya Meningkatkan Semangat dan Kegairahan Kerja Karyawan di Toserba Sinar Mas Sidoarjo”. Jurnal Manajemen &

Kewirausahaan Vol. 2, No. 2 Hal.37 Diakses oleh Benny Siallagan pada tanggal 03 April 2010 pukul 21.15 WIB


(4)

KUESIONER

PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP EFISIENSI KERJA KARYAWAN PRODUKSI PT CENTRAL

PROTEINAPRIMA Tbk BAGIAN I

Identitas Responden

Nama :

Umur : Tahun

Jenis Kelamin : Lk Pr

Lama Bekerja : Tahun

BAGIAN II

PETUNJUK PENGISIAN

a. Setiap responden hanya memilih 1 (satu) jawaban. Adapun maknanya adalah :

Sangan Setuju = (SS)

Setuju = (S)

Kurang Setuju = (KS) Tidak Setuju = (TS) Sangat Tidak Setuju = (STS)

b. Mohon berikan tanda ( √ ) pada jawaban yang Anda pilih.

No PERNYATAAN SS S KS TS STS

PERNYATAAN YANG TERKAIT METODE PENGAWASAN

1

Saya merasa bahwa pengawasan yang dilaksanakan secara per team/kelompok cocok dilakukan di tempat kerja saya.


(5)

2

Saya merasa bahwa pengawasan yang dilaksanakan setiap akhir minggu membuat pekerjaan saya menjadi efisien

No PERNYATAAN SS S KS TS STS

3

Saya merasa pengawasan yang dilaksanakan oleh atasan/kepala team kepada bawahan secara langsung sangat baik bagi saya

4

Saya merasa pengawasan yang dilaksanakan berdasarkan pekerjaan yang sedang dikerjakan membuat saya lebih fokus pada pekerjaan saya

5

Menurut saya, pengawasan yang dilaksanakan berdasarkan hasil yang telah dikerjakan sudah tepat dilakukan oleh atasan/kepala kelompok

PERNYATAAN YANG TERKAIT SIFAT PENGAWASAN

6

Menurut saya, pengawasan yang dilaksanakan dengan cara berdiskusi ketika menghadapi pekerjaan yang sulit/masalah sangat baik untuk dilaksanakan di tempat kerja saya

7

Saya merasa pengawasan yang dilaksanakan dengan cara memberikan teguran/sanksi kepada karyawan ketika tidak memenuhi standar kerja perlu dilakukan di tempat kerja saya

8

Menurut saya pengawasan yang dilaksanakan di tempat kerja saya dilakukan dengan cara membimbing karyawan dengan memaparkan prosedur dalam menyelesaikan pekerjaan

9

Menurut saya pengawasan yang dilaksanakan di tempat kerja saya dilakukan dengan cara mengamati/ memonitor karyawan pada saat melakukan pekerjaan

10

Menurut saya pengawasan yang dilaksanakan di tempat kerja saya dilakukan dengan cara melihat laporan yang diberikan oleh masing-masing kelompok

PERNYATAAN YANG TERKAIT WAKTU KERJA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA 11

Saya merasa jadwal kerja yang diberikan perusahaan yaitu bekerja dari pukul 08.00-17.00 WIB harus dijalankan dengan tepat waktu


(6)

12

Saya merasa waktu istirahat yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu pukul 12.00-13.15 WIB sudah cukup bagi saya

No PERNYATAAN SS S KS TS STS

13 Menurut saya bekerja lembur bukanlah suatu masalah bagi saya

14

Menurut saya datang kerja sebelum pukul 08.00 untuk mempersiapkan diri sebelum mulai bekerja adalah penting

15 Menurut saya tidak boleh menunda-nunda pekerjaan yang diberikan atasan/perusahaan kepada saya PERNYATAAN YANG TERKAIT CARA KERJA

UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA 16 Menurut saya prosedur-prosedur kerja perusahaan

sudah teratur dan jelas 17

Menurut saya standar-standar/target perusahaan yang harus dicapai karawan untuk setiap minggunya sangat rasional

18 Menurut saya fasilitas yang diberikan perusahaan sudah memadai

19

Menurut saya peralatan kantor harus digunakan untuk mengerjakan pekerjaan sesuai dengan tugas saja

20

Menurut saya usaha perusahaan untuk meningkatkan konsentrasi karyawan pada waktu bekerja sudah dilakukan dengan tepat