Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas III SD Kanisius Kembaran tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN

COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION (3C)

  

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan guru Sekolah Dasar

             

    Oleh :

   

ARUM WAHYU DEWI (091134236)

     

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2011

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN

  

PESERTA DIDIK KELAS III SD KANISIUS KEMBARAN

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh:

  

Arum Wahyu Dewi

NIM. 091134236

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2011

  PERSEMBAHAN

  Sebagai rasa terima kasih, kupersembahkan skripsi ini untuk: Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu memberkati dan menolongku.

  Kedua orangtuaku, yang telah membimbing dengan penuh cinta dan kesabaran.

  Kakakku Ning dan adikku Siwi, atas segenap cintanya. Suami dan ananda Radith, atas cinta dan dukungannya.

  Semua sahabat dan teman-teman PGSD SI ’09.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 16 September 2011 Penulis

  Arum Wahyu Dewi

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Arum Wahyu Dewi Nomor Mahasiswa : 091134236 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR)

DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN

COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION (3C)

  

PESERTA DIDIK KELAS III SD KANISIUS KEMBARAN

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari saya maupun memberikan royality kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 16 September 2011 Yang menyatakan Arum Wahyu Dewi

  PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN

COMPETENCE, CONSCIENCE DAN COMPASSION (3C)

  PESERTA DIDIK KELAS III SD KANISIUS KEMBARAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

  Arum Wahyu Dewi Universitas Sanata Dharma

  2011 ABSTRAK

  Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan competence, conscience, dan compassion peserta didik kelas III SD Kanisius Kembaran dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subyek penelitian peserta didik kelas III SD Kanisius Kembaran. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan instrumen berupa lembar pengamatan, panduan wawancara, dan catatan anekdotal. Data dianalisa dengan langkah mendeskripsikan data pra penelitian, mendeskripsikan proses dan hasil (competence, conscience dan compassion) yang dicapai pada siklus I, mendeskripsikan proses dan hasil (competence, conscience dan compassion) yang dicapai pada siklus II, serta membandingkan competence,

  conscience dan compassion sebelum dan sesudah penerapan PPR.

  Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa competence, conscience, dan compassion peserta didik kelas III SD Kanisius Kembaran mengalami peningkatan setelah menerapkan PPR dalam pembelajaran tematik. Pada pra penelitian skor competence peserta didik pada mata pelajaran IPA sebesar 66,56 sedangkan pada akhir siklus I sebesar 68,78 dan pada siklus II menjadi 80. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada pra penelitian sebesar 72,75 pada siklus I yaitu 77,09 dan pada siklus II 78,75. Conscience dan compassion juga mengalami peningkatan dimana pada akhir siklus I skor conscience sebesar 77,45 dan pada akhir siklus II menjadi 88,9, sedangkan skor compassion pada akhir siklus I sebesar 62,5 dan pada akhir siklus II menjadi 81,9. THE APPLICATION OF REFLECTIVE PEDAGOGY PARADIGM (PPR)

  IN THEMATIC LEARNING TO INCREASE COMPETENCE, CONSCIENCE AND COMPASSION (3C)

  OF THE THIRD GRADE ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS OF SD KANISIUS KEMBARAN 2010/2011 SCHOOL YEAR

  Arum Wahyu Dewi Sanata Dharma University

  2011 ABSTRACT

  The purpose of this research is to raise the competence, conscience and

  

compassion to the third grade students of SD Kanisius Kembaran by applying the

  reflective pedagogy paradigm (PPR) in a thematic studying on Science and Indonesian Language subject. In order to reach that purpose, the reasearch was done by using class action research with the subject of the research is the third grade students of SD Kanisius Kembaran. The technic of the data submission is using interview, observation and documentation method with the instruments are observation sheet, interview guide and anecdotal note. The data was analyzed by describing the pre research data, describing the process and the result (competence, conscience and compassion) which was reached on cycle I, describing the process and the result (competence, conscience and compassion) which was reached on cycle II and comparing competence, conscience and

  

compassion before and after the application of the paradigm of reflective

pedagogy.

  Based on the result of the research known that the competence, conscience and compassion of the third grade students of SD Kanisius Kembaran is higher after applying the reflective pedagogy paradigm in thematic studying. On the pre research the competence score of the students on science subject is 66,56 than on the end of the cycle I is 68,78 and on the cycle II is 80. For Indonesian Language subject on pre observation is 72,75 on the cycle I is 77,09 and on the cycle II is 78,75. The conscience and compassion are getting high also which on the end of cycle I the conscience score is 77,45 and on the end of cycle II is 88,9, than the

  compassion score on the end of cycle I is 62,5 and on the end of cycle II is 81,9.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Dalam Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Competence, Conscience dan Compassion (3C) Peserta Didik Kelas III SD Kanisius Kembaran Tahun Pelajaran 2010/2011”.

  Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Disamping itu, skripsi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak- pihak yang berkepentingan, salah satunya yaitu SD Kanisius Kembaran.

  Penulis menyadari bahwa terselesainya penulisan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

  1. Drs. R. Rohandi, M.Ed., Ph.D., dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Drs. Puji Purnomo, M.Si, kaprodi program studi PGSD.

  3. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum, dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu dengan tulus untuk membimbing, mendampingi, memberikan dorongan dan semangat kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

  4. B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., dosen pembimbing II, yang telah membimbing dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  5. Para Dosen dan karyawan Prodi PGSD Universitas Sanata Dharma yang secara tidak langsung telah memberikan kontribusi yang berarti sehingga penulis dapat menemukan buku sumber untuk penyusunan skripsi ini.

  6. Kepala Sekolah SD Kanisius Kembaran yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  7. Bapak, ibu, kakak dan adik, suami dan ananda yang telah mendoakan, mencintai dan mendukung penulis.

  8. Teman-teman pendidik di SD Kanisius Kembaran yang telah memberikan dorongan dan semangat.

  9. Dini, sahabat penulis yang telah mendorong penulis menyelesaikan skripsi ini.

  10. P. Suratman dan Tri Wahyuni, yang telah memberikan masukan dan semangat.

  11. Sisil, Dewi, Tyas, Fifi, Uri, Santi, Lega dan Vera sebagai tim kolaboratif yang selalu memberikan inspirasi dalam pembuatan skripsi ini.

  12. Teman-teman mahasiswa PGSD SI angkatan 2009.

  13. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat bersama penulis baik dukungan moril maupun waktunya.

  Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya.

  Yogyakarta, 16 September 2011 Penulis

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL.................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii PERSEMBAHAN........................................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...................................................... v PERSETUJUAN PUBLIKASI.................................................................... vi ABSTRAK................................................................................................... vii ABSTRACT................................................................................................. viii KATA PENGANTAR................................................................................. ix DAFTAR ISI................................................................................................ xi DAFTAR TABEL........................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xv

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.......................................................

  1 B. Batasan Masalah...................................................................

  3 C. Rumusan Masalah................................................................

  3 D. Batasan Pengertian...............................................................

  4 E. Pemecahan Masalah.............................................................

  5 F. Tujuan Penelitian..................................................................

  6 G. Manfaat Penelitian................................................................

  6 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Paradigma Pedagogi Reflektif..............................................

  8 B. Pembelajaran Tematik..........................................................

  18 C. Penelitian Tindakan Kelas... ................................................

  22 D. Penerapan Pembelajaran PPR dalam Pembelajaran Tematik Kelas III SD Kanisius Kembaran dengan Menggunakan PTK...............................................................

  26 E. Kurikulum Semester 2 dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia....................................

  26

  F. Karakteristik Peserta Didik Kelas III Sekolah Dasar...........

  27 G. Kerangka Berpikir................................................................

  29 H. Hipotesis Tindakan...............................................................

  30 BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian.....................................................................

  31 B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................

  33 C. Subjek dan Objek Penelitian................................................

  33 D. Prosedur Penelitian dan Rencana Tindakan.........................

  34 E. Instrumen Penelitian.............................................................

  38 F. Metode Pengumpulan Data.................................................. 42 G. Teknik Analisis Data............................................................

  42 H. Indikator Keberhasilan.........................................................

  43 BAB IV. GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Deskripsi Sekolah.................................................................

  44 B. Karakteristik Peserta Didik Kelas III SD Kanisius Kembaran............................................................................. 45

  C. Kurikulum IPA dan Bahasa Indonesia Kelas III semester 2

  46 D. Kondisi Kelas III SD Kanisius Kembaran...........................

  47 BAB V. HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data......................................................................

  50 B. Pembahasan Komparasi Tentang Competence, Conscience dan Compassion Peserta Didik Sebelum dan Sesudah Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).................

  93 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

  A. Kesimpulan........................................................................... 98

  B. Saran..................................................................................... 99

  DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 101

LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Hasil Observasi Pra Penelitian .................................................

  51 Tabel 1.2 Hasil Wawancara dengan Pedidik Kelas III ............................

  52 Tabel 2 Hasil Pengamatan Kondisi Awal Peserta Didik .......................

  53 Tabel 3 Kondisi Awal Nilai Kognitif IPA dan Bahasa Indonesia .........

  55 Tabel 4.1 Hasil Observasi Peserta Didik Siklus I ....................................

  61 Tabel 4.2 Hasil Pengamatan terhadap Pendidik Siklus I .........................

  62 Tabel 4.3 Daftar Skor Competence Mata Pelajaran IPA Pada Siklus I ...

  63 Tabel 4.4 Daftar Skor Conscience Mata Pelajaran IPA Pada Siklus I......

  64 Tabel 4.5 Daftar Skor Compassion Mata Pelajaran IPA Pada Siklus I....

  65 Tabel 4.6 Skor Akhir pada Mata Pelajaran IPA Pada Siklus I.................

  66 Tabel 4.7 Daftar Skor Competence Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siklus I..............................................................................

  67 Tabel 4.8 Daftar Skor Conscience Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siklus I..............................................................................

  69 Tabel 4.9 Daftar Skor Compassion Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siklus I..............................................................................

  70 Tabel 4.10 Skor Akhir Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siklus I ...

  71 Tabel 5.1 Hasil Observasi Peserta Didik Pada Siklus II ..........................

  79 Tabel 5.2 Hasil Pengamatan terhadap Pendidik Pada Siklus II ...............

  80 Tabel 5.3 Daftar Skor Competence Mata Pelajaran IPA Pada Siklus II ..

  81 Tabel 5.4 Daftar Skor Conscience Mata Pelajaran IPA Pada Siklus II....

  82 Tabel 5.5 Daftar Skor Compassion Mata Pelajaran IPA Pada Siklus II...

  83 Tabel 5.6 Skor Akhir Mata Pelajaran IPA Pada Siklus II.........................

  84 Tabel 5.7 Daftar Skor Competence Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siklus II ...........................................................................

  85 Tabel 5.8 Daftar Skor Conscience Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siklus II............................................................................

  87 Tabel 5.9 Daftar Skor Compassion Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siklus II............................................................................

  88 Tabel 5.10 Skor Akhir Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siklus II ..

  89

Tabel 5.11 Rekap Skor Akhir Mata Pelajaran IPA Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II ................................................................

  91 Tabel 5.12 Rekap Skor Akhir Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II ........................................

  92 Tabel 6 Perkembangan Skor Rata-rata Kelas Mata Pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia Aspek Competence ......................................

  94 Tabel 7 Hasil Pengukuran Conscience Peserta Didik Kelas III ............

  95 Tabel 8 Hasil Pengukuran Compassion Peserta Didik Kelas III ...........

  95

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Silabus Tematik Kelas III Semester 2................................ 103 Lampiran 2 Jejaring Tema Siklus I........................................................ 107 Lampiran 3 Jejaring Tema Siklus II...................................................... 108 Lampiran 4 Kisi-Kisi Soal IPA............................................................. 109 Lampiran 5 Kisi-Kisi Soal Bahasa Indonesia........................................ 110 Lampiran 6 RPP Siklus I....................................................................... 111 Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa Siklus I............................................. 115 Lampiran 8 Lembar Evaluasi Siklus I................................................... 118 Lampiran 9 Kunci Jawaban Siklus I...................................................... 119 Lampiran 10 Tes untuk Mengukur Conscience....................................... 120 Lampiran 11 Tes untuk Mengukur Conscience....................................... 121 Lampiran 12 Tes untuk Mengukur Compassion..................................... 122 Lampiran 13 RPP Siklus II...................................................................... 123 Lampiran 14 Lembar Kerja Siswa Siklus II............................................ 128 Lampiran 15 Bacaan: Senggigi, Pantai Elok Pulau Lombok.................. 132 Lampiran 16 Lembar Evaluasi Siklus II.................................................. 133 Lampiran 17 Kunci Jawaban................................................................... 134 Lampiran 18 Tes untuk Mengukur Conscience....................................... 135 Lampiran 19 Tes untuk Mengukur Compassion..................................... 136 Lampiran

  20 Intrumens Observasi Aktivitas Peserta Didik Pra Penelitian............................................................................ 137

  Lampiran 21 Instrumen Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I....... 138 Lampiran 22 Instrumen Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II..... 139 Lampiran 23 Instrumen Observasi Aktivitas Pendidik Pra Penelitian.... 140 Lampiran 24 Instrumen Observasi Aktivitas Pendidik Siklus I.............. 141 Lampiran 25 Instrumen Observasi Aktivitas Pendidik Siklus II............ 142 Lampiran

  26 Lembar Observasi Kegiatan Pendidik/Peserta Didik/Kelompok/Kelas Prapenelitian................................ 143

  Lampiran

  27 Lembar Observasi Kegiatan Pendidik/Peserta Didik/Kelompok/Kelas Siklus I......................................... 144

  Lampiran

  28 Lembar Observasi Kegiatan Pendidik/Peserta Didik/Kelompok/Kelas Siklus II........................................ 145

  Lampiran 29 Lembar Refleksi Pendidik (Mitra) Terhadap Penerapan PPR dalam Pembelajaran Tematik Siklus I....................... 146

  Lampiran 30 Lembar Refleksi Pendidik (Mitra) Terhadap Penerapan PPR dalam Pembelajaran Tematik Pada Siklus II............. 147

  Lampiran 31 Surat Ijin Penelitian............................................................ 148 Lampiran 32 Surat Keterangan Selesai Penelitian................................... 149 Lampiran 33 Foto Penelitian di SD Kanisius Kembaran......................... 150

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Tim PPR SD Kelompok Kanisius (2010:3) Paradigma Pedagogi Reflektif atau yang sering disingkat dengan PPR yaitu sebuah pola

  pikir (paradigma) dalam menumbuhkembangkan pribadi peserta didik menjadi pribadi kristiani yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

  Tujuan dari PPR yaitu untuk meningkatkan 3C yaitu competence, conscience, dan compassion. Yang dimaksud competence yaitu kemampuan seseorang dalam hal kognitif. Conscience adalah sebagai kemampuan seseorang dalam hal ketajaman suara hati. Compassion diartikan kemampuan seseorang dalam hal bersikap atau memberikan perhatian kepada sesama.

  Peneliti melaksanakan Praktek Kemantapan Mengajar (PKM) di Sekolah Dasar Kanisius Kembaran. SD Kanisius Kembaran merupakan sekolah di bawah naungan Yayasan Kanisius. Yayasan Kanisius adalah sebuah institusi pendidikan yang menerapkan model pembelajaran inovatif Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Namun demikian SD Kanisius Kembaran belum maksimal dalam penerapan pembelajaran model PPR.

  Selama melaksanakan PKM kurang lebih 3 bulan, dari hasil wawancara dengan pendidik kelas III, peneliti mendapat informasi data jika kelas III mengalami hambatan dalam hal 3C. Sebagai contoh pada mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia, prestasi belajar yang dicapai oleh beberapa peserta didik masih di bawah standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). KKM untuk mata pelajaran IPA adalah 64 dan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 65. Hal ini berhubungan dengan competence. Selain itu pada saat proses pembelajaran, peserta didik cenderung kurang teliti dalam mengerjakan tugas. Hal ini berkaitan dengan conscience. Sedangkan yang berkaitan dengan compassion misalnya ada peserta didik yang tidak mau menolong temannya yang mengalami kesulitan pada saat mengerjakan tugas. Itu sebabnya peneliti terdorong untuk membantu pendidik dalam upaya meningkatkan 3C.

  Untuk mengatasi permasalahan yang ada di kelas III SD Kanisius Kembaran tersebut peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan pembelajaran model PPR dalam pembelajaran tematik.

  Menurut Ebbut, penelitian tindakan merupakan studi yang sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut (Kasbolah, 2001:9). Peneliti menggunakan model PPR dalam pembelajaran tematik karena kedua model pembelajaran ini dapat menyajikan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik karena sama-sama berangkat dari pengalaman dan membuat peserta didik mengalami sendiri apa yang dipelajari peserta didik. Dimana Pembelajaran Tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik (Depdiknas, 2006:4).

  Berdasar uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion (3C) peserta didik Kelas III SD Kanisius Kembaran pada mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia dengan tema Gejala Alam. Oleh karena itu judul penelitiannya adalah “Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam Pembelajaran Tematik untuk Meningkatkan Competence, Conscience dan Compassion (3C) Peserta Didik Kelas III SD Kanisius Kembaran Tahun Pelajaran 2010/2011”.

  B. Batasan Masalah

  Penelitian ini akan dibatasi pada masalah peningkatan competence,

  conscience, dan compassion (3C) peserta didik kelas III SD Kanisius

  Kembaran dengan penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia dengan tema “Gejala Alam” di semester 2 tahun pelajaran 2010/2011.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasar uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

  1. Bagaimana meningkatkan competence peserta didik kelas III SD Kanisius Kembaran melalui PPR dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran

  IPA dan Bahasa Indonesia?

  2. Bagaimana meningkatkan consience peserta didik kelas III SD Kanisius Kembaran melalui PPR dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran

  IPA dan Bahasa Indonesia?

  3. Bagaimana meningkatkan compassion peserta didik kelas III SD Kanisius Kembaran melalui PPR dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran

  IPA dan Bahasa Indonesia?

  4. Apakah penerapan PPR dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran

  IPA dan Bahasa Indonesia dapat meningkatkan competence, conscience dan compassion peserta didik kelas III SD Kanisius Kembaran?

D. Batasan Pengertian

  Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu diperjelas diantaranya yaitu:

  1. Paradigma Pedagogi Reflektif Paradigma Pedagogi Reflektif adalah pola pikir dalam menumbuhkembangkan pribadi peserta didik menjadi pribadi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kristiani/kemanusiaan. Paradigma Pedagogi Reflektif dalam penelitian ini merupakan bentuk pembelajaran yang digunakan di kelas III SD Kanisius Kembaran.

  2. Competence, Conscience, Compassion

  Competence merupakan kemampuan penguasaan kompetensi

  secara utuh yang disebut juga dengan kemampuan kognitif. Conscience merupakan kemampuan afektif yang secara khusus mengasah kepekaan dan ketajaman hati nurani. Compassion merupakan aspek psikomotor yang berupa tindakan konkret maupun batin disertai bela rasa bagi sesama. Competence, conscience, dan compassion dalam penelitian ini merupakan tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran di kelas III SD Kanisius Kembaran.

  3. Pembelajaran Tematik Tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik (Depdiknas, 2006:4). Pembelajaran tematik dalam penelitian ini merupakan pembelajaran tematik mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia di kelas III SD Kanisius Kembaran.

  4. Peserta Didik Kelas III Peserta didik adalah anak-anak yang menerima pelajaran dari pendidik. Peserta didik kelas III berarti anak yang menerima pelajaran dari pendidik di tingkat tiga pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Dalam penelitian ini, peserta didik berarti anak yang melakukan proses pembelajaran bersama pendidik di tingkat tiga Sekolah Dasar Kanisius Kembaran.

E. Pemecahan Masalah

  Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang, masalah rendahnya prestasi belajar, ketelitian, dan kerjasama peserta didik kelas III SD Kanisius Kembaran, akan diatasi dengan penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran tematik. Dengan metode ini diharapkan peserta didik dapat lebih mudah memahami dan dapat meningkatkan competence,

  conscience , dan compassion, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

  F. Tujuan Penelitian

  Mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

  1. Meningkatkan competence peserta didik kelas III SD Kanisius Kembaran tahun pelajaran 2010/2011 melalui penerapan PPR dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia.

  2. Meningkatkan conscience peserta didik kelas III SD Kanisius Kembaran tahun pelajaran 2010/2011 melalui penerapan PPR dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia.

  3. Meningkatkan compassion peserta didik kelas III SD Kanisius Kembaran tahun pelajaran 2010/2011 melalui penerapan PPR dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia.

  G. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Peneliti Menambah wawasan bahwa salah satu cara meningkatkan

  competence, conscience dan compassion peserta didik dalam pembelajaran

  tematik adalah dengan menggunakan pembelajaran inovatif salah satunya yaitu Paradigma Pedagogi Reflektif.

  2. Bagi Peserta didik Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran tematik dapat meningkatkan competence, conscience dan compassion peserta didik kelas III SD Kanisius Kembaran semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 pada mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia.

  3. Bagi Pendidik Memberikan informasi bagi pendidik SD Kanisius Kembaran bahwa menggunakan salah satu pembelajaran inovatif model Paradigma Pedagogi

  Reflektif dalam pembelajaran tematik dapat meningkatkan competence, conscience dan compassion peserta didik kelas III SD Kanisius Kembaran.

  4. Bagi Sekolah Dari hasil penelitian dapat memberikan masukan bagi kepala sekolah dalam usaha perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan para pendidik.

  Kepala sekolah dapat menginstruksikan kepada pendidik lain untuk melaksanakan inovasi pembelajaran sehingga competence, conscience dan

  compassion peserta didik dapat meningkat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

  1. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia (1988:648), kata paradigma adalah suatu kerangka berfikir atau model dari teori ilmu pengetahuan/perubahan model. Pengertian paradigma dalam hal ini dapat diartikan sebagai sebuah model atau pendekatan dalam proses pembelajaran. Pedagogi artinya cara pengajar mendampingi peserta didik dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Menurut Tim PPR SD Kelompok Kanisius (2010:1) Pedagogi mempunyai pengertian yang lebih luas karena meliputi pandangan hidup dan visi mengenai idealnya seorang peserta didik sehingga akan mencakup arah dan tujuan semua aspek pendidikan.

  Refleksi mengandung pengertian sebuah proses yang mampu memunculkan makna dalam pengalaman manusiawi. Refleksi berkaitan erat dengan pengalaman batin seseorang untuk menemukan nilai-nilai hidup yang sesungguhnya. Refleksi juga merupakan proses yang membentuk karakter/kepribadian dan melahirkan kebebasan dalam penentuan sikap yang dapat dipertanggungjawabkan dengan baik (Tim PPR SD Kelompok Kanisius, 2010:2). Proses refleksi akan membentuk suara hati seperti: keyakinan, nilai, sikap, dan seluruh cara bernalar peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik diantar dengan baik dalam melewati tahap mengerti ke tahap berbuat sesuai dengan pengertian dan kemampuannya.

  Menurut Tim PPR SD Kelompok Kanisius (2010:3) Paradigma Pedagogi Reflektif atau yang sering disingkat PPR adalah:

  1. Suatu pendekatan/model pembelajaran yang menerapkan refleksi dalam menemukan nilai-nilai hidup dalam proses pendidikan sebagai pijakan dalam menentukan sikap/perilaku.

  2. Pola pikir (paradigma) dalam menumbuhkankembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kristiani yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

  3. Pendekatan pembelajaran dengan cara menceburkan siswa kepada pengalaman yang dimiliki (bukan hanya mendapat informasi karena diberitahu).

  2. Tujuan dari PPR Berdasarkan hal tersebut di bawah ini diuraikan mengenai tujuan

  PPR bagi pendidik   dan peserta didik (Tim PPR SD Kelompok Kanisius, 2010:6).

  a. Tujuan PPR bagi pendidik Tujuan PPR bagi pendidik, yaitu membantu para pendidik untuk : 1) Semakin memahami peserta didik.

  2) Semakin bersedia mendampingi perkembangannya. 3) Semakin lebih baik dalam menyajikan materi ajarnya. 4) Memperhatikan kaitan perkembangan intelektual dan moral.

  5) Mengadaptasi materi dan metode ajar demi tujuan pendidikan. 6) Mengembangkan daya reflektif terkait dengan pengalaman sebagai pendidik, pengajar, dan pendamping.

  b. Tujuan PPR bagi peserta didik Tujuan PPR bagi peserta didik, yaitu membantu peserta didik untuk menjadi: 1) Manusia bagi sesama. 2) Manusia yang utuh. 3) Manusia yang secara intelektual berkompeten, terbuka untuk pengembangan religious.

  4) Manusia yang sanggup mencintai dan dicintai. 5) Manusia yang berkomitmen untuk menegakkan keadilan dalam pelayanannya pada orang lain (umat Allah).

  6) Manusia yang berkompeten dan berhati nurani. 7) Membentuk pemimpin pelayanan, dengan meniru Yesus Kristus.

  Ciri khas PPR adalah bertujuan untuk meningkatkan tiga aspek yaitu competence, conscience dan compassion. Competence merupakan kemampuan penguasaan dalam hal kognitif. Kemampuan kognitif dalam hal ini adalah kemampuan peserta didik untuk memecahkan soal sehingga mampu mendapatkan nilai yang tinggi. Conscience yaitu kemampuan afektif yang secara khusus mengasah kepekaan dan ketajaman hati nurani. Ketajaman hati nurani dapat berupa kesadaran diri untuk bertindak sesuai dengan hal yang berlaku, misal berbuat disiplin, teliti, atau jujur. Compassion yaitu aspek psikomotor yang berupa tindakan konkret maupun batin disertai bela rasa bagi sesama. Tindakan yang berupa bela rasa bagi sesama memuat rasa kepedulian, yang membuat peserta didik menyadari bahwa hubungan dengan sesama merupakan suatu hal yang penting. Oleh karena itu, aspek ini dapat diwujudkan dalam proses kerjasama antar peserta didik. Competence, dan compassion dalam penelitian ini merupakan tujuan yang

  conscience,

  akan dicapai dalam proses pembelajaran di kelas III SD Kanisius Kembaran.

  3. Langkah-langkah Pembelajaran PPR Dalam PPR proses pengembangan nilai kemanusiaan ditumbuhkan melalui konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. Proses belajar disemangati oleh suasana perhatian pada setiap pribadi dan peran guru hanyalah sebagai fasilitator. Perhatian pada setiap pribadi menjiwai proses pembelajaran berpola PPR karena menganggap setiap peserta didik adalah unik, pribadi yang bernilai. Dia adalah subyek pembelajar bukan obyek. Dalam situasi apapun peserta didik berhak untuk dihargai dan mendapatkan rasa hormat.

  Pendidik bukanlah satu-satunya sumber pengetahuan, pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet, dan para ahli. Peserta didik sendirilah yang aktif belajar menemukan kebenaran. Sebagai fasilitator, seorang pendidik berperan untuk menciptakan situasi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung. Pendidik juga hendaknya hadir memberikan stimulasi, memotivasi, dan meneguhkan usaha anak untuk belajar.

  Dinamika Pembelajaran model PPR menurut Tim PPR SD Kelompok Kanisius (2010:4):

KONTEKS EVALUASI PENGALAMAN AKSI REFLEKSI

  a. Konteks Menurut Tim PPR SD Kelompok Kanisius (2010:10) konteks dapat diartikan sebagai kesiapan peserta didik untuk belajar. Konteks dapat berupa segala kemungkinan yang dapat membantu/menghalangi proses pembelajaran dan perkembangannya.

  Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan kesadaran konteks belajar yaitu:

  1) Kehidupan peserta didik, meliputi: keluarga, kelompok teman sebaya, keadaan sosial, ekonomi, musik, media, dan kenyataan hidup yang lain. 2) Keadaan sosio-ekonomis dan politik yang menjadi lingkup kehidupan peserta didik.

  3) Suasana sekolah, yang meliputi: norma-norma, harapan, relasi antar warga sekolah yang menciptakan suasana kehidupan sekolah. Suasana sekolah yang positif untuk proses belajar ditandai dengan adanya: perhatian terhadap mutu akademik, saling mempercayai, saling menghargai, saling membantu, kompetisi yang sehat, dorongan untuk menjadi lebih baik.

  4) Pengertian, keyakinan, sikap, dan nilai yang dibawa seorang peserta didik. Pendidik berusaha membantu siswa menyadari hal-hal dalam diri mereka yang dibawa ke sekolah.

  b. Pengalaman Menurut Ignatius, pengalaman berarti kegiatan yang memuat pemahaman kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diperoleh secara serasi dan seimbang. PPR ingin agar peserta didik sungguh- sungguh mengalami proses belajar, yang melibatkan aktivitas otak, hati, tubuh (indera), dan kehendak. Informasi diterima indera, kemudian diolah otak dengan melibatkan perasaan yang kemudian memunculkan kehendak. Kerja pikiran dalam mengolah informasi diperlancar melalui pertanyaan, penyelidikan, dan usaha menemukan hubungan-hubungan yang ada.

  Satu hal yang perlu disadari adalah bahwa para peserta didik datang ke sekolah sudah dengan membawa pengalaman mereka sendiri. Pendidik hendaknya membantu peserta didik menyadari pengalaman yang sudah mereka miliki kemudian pendidik merangsang dan mendorong mereka untuk mengolah pengalaman baru hasil interaksi kegiatan pembelajaran.

  Pengalaman ada dua jenis, yaitu langsung dan tidak langsung. Pengalaman langsung misalnya: kerja praktikum, mengerjakan tugas lapangan, berpartisipasi dalam sebuah kegiatan, melakukan kunjungan, mengadakan wawancara, dan sebagainya. Pengalaman tidak langsung misalnya: kegiatan di ruang kelas, membaca buku, melihat gambar, mencermati peta, menonton film, berdiskusi, dan sebagainya.

  Pengalaman belajar dapat diperoleh melalui: prapelajaran, pertanyaan-pertanyaan, aktivitas sendiri, pemecahan masalah, belajar bersama, berpikir kreatif, drama, tutorial teman. Pengalaman untuk menumbuhkan persaudaraan, solidaritas dan saling memuji adalah pengalaman bekerja sama dalam kelompok kecil yang “direkayasa” sehingga terjadi interaksi dan komunikasi yang intensif, ramah dan sopan, penuh tenggang rasa dan akrab (Tim Redaksi Kanisius, 2008:42).

  c. Refleksi Menurut Tim PPR SD Kelompok Kanisius (2010:14) pada dasarnya refleksi berarti meninjau kembali pengalaman, topik tertentu, gagasan, reaksi, spontan maupun yang direncanakan dari berbagai sudut pandang secara rasional dengan tujuan agar semakin mampu memahami maknanya secara penuh. Melalui refleksi kita berusaha menangkap makna yang lebih dalam dari suatu pengalaman. Refleksi yang benar selalu mengarahkan kita ke masa depan, yakni pembentukan sikap, pola pikir, dan perilaku baru untuk waktu-waktu selanjutnya.

  Tujuan refleksi dalam PPR adalah membentuk hati yang peka dan peduli, internalisasi nilai-nilai, membangun hasrat, dan sikap.

  Dengan itu semua kita berharap peserta didik terdorong untuk memulai perilaku baru sesuai dengan kesadaran-kesadaran yang diperoleh selama proses belajar.

  Refleksi meningkatkan perkembangan emosi, pengetahuan, kesadaran nilai, rasa sosial, spiritualitas, kemandirian, kebebasan, dan keteguhan dalam mengambil keputusan. Kemampuan manusiawi yang diperlukan dalam refleksi adalah kesadaran diri, hati nurani, imajinasi, pikiran, ingatan, dan perasaan. Refleksi merupakan suatu proses yang memunculkan makna dalam setiap pengalamannya. Hal itu dapat dilakukan dengan melalui cara-cara berikut: 1) Memahami kebenaran yang dipelajari secara lebih baik.

  2) Mengerti sumber-sumber perasaan dan reaksi yang dialami. 3) Mengusahakan mencapai makna untuk diri pribadi tentang kejadian-kejadian, ide-ide, kebenaran/pemutarbalikan dari kebenaran.

  4) Memulai memahami siapa dirinya dan bagaimana seharusnya bersikap.

  Buah refleksi adalah kehendak, yakni dorongan dari dalam untuk melakukan sesuatu. Melalui refleksi kita berharap terjadi perubahan perilaku atau terbentuknya perilaku baru. Refleksi yang benar selalu mengarah kepada aksi, tindakan.

  d. Aksi Aksi dalam PPR berarti perilaku yang mencerminkan pertumbuhan batin berdasarkan pengalaman yang telah direfleksikan. Pembentukan aksi dimulai dengan membuat pilihan dalam batin, dan selanjutnya adalah mewujudkan putusan batin tersebut dalam tindakan. Pada tahap ini peserta didik mengalami perubahan sikap, terjadi pola pikir baru, dan mengembangkan perilaku berdasarkan putusan batinnya itu.

  Prinsip yang perlu kita pegang adalah berpikir besar dan melaksanakannya dari yang kecil. Peran pendidik adalah mendampingi, menguatkan, dan meneguhkan sehingga perilaku yang ingin dikembangkan itu sungguh tertanam dalam diri anak. Pendidik memfasilitasi peserta didik dengan pertanyaan aksi agar peserta didik terbantu untuk membangun niat dan bertindak sesuai dengan hasil refleksi.

  e. Evaluasi Evaluasi adalah tindakan untuk mengetahui kemajuan yang dicapai dalam proses pembelajaran baik peserta didik maupun pendidik. Dalam PPR penilaian tidak hanya untuk mengetahui kemajuan akademiknya saja, tetapi memperhatikan pada pertumbuhan peserta didik secara menyeluruh sebagai makhluk pribadi maupun sosial. Untuk itu pendidik dituntut mempertimbangkan umur, bakat, kemampuan, dan tingkat perkembangan pribadi setiap peserta didik.

  Dalam sebuah kegiatan penilaian sangat baik jika terjadi hubungan saling percaya dan saling menghargai antara pendidik dan peserta didik. Saat penilaian merupakan saat yang baik untuk menyemangati peserta didik maupun mendorong peserta didik menyimak kembali hal-hal yang telah dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan bijaksana, memunculkan sudut pandang lain, memberikan informasi yang dibutuhkan, dan mengajak memandang masalah dari sudut pandang lain.

  Jadi, dengan adanya evaluasi peserta didik dapat memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya secara menyeluruh mencakup pemahaman, sikap, prioritas-prioritas dan kegiatan yang selaras dengan menjadi manusia demi orang lain.

  Bagi pendidik evaluasi bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana proses belajar yang disampaikan membantu peserta didik dapat memahami dan menilai pengalaman mereka, pembentukan nilai-nilai dan menjadi pelaku perubahan pola pikir, sikap dan tindakan sosial.

  4. Kekuatan PPR Kekuatan dari PPR adalah:

  a. Pemerataan perhatian oleh pendidik kepada setiap pribadi peserta didik.

  b. Setiap peserta didik memiliki hak untuk dihargai dan dihormati.

  c. Peserta didik mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi serta dapat menemukan solusi atas bimbingan pendidik.

  d. Memperbaiki kelemahan peserta didik dengan tegas tetapi penuh cinta kasih.

  e. Menumbuhkan sekaligus menerapkan semangat berbagi dalam proses pembelajaran.

  f. Mencakup semua aspek yang mendukung proses pembelajaran.

B. Pembelajaran Tematik

  1. Pengertian Pembelajaran Tematik Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar, konsep belajar dan pembelajaran bermakna, maka kegiatan pembelajaran bagi anak kelas awal SD sebaiknya dilakukan dengan pembelajaran tematik. Pembelajaan tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.

  Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.

  Dalam Depdiknas (2003:26) diuraikan bahwa pembelajaran tematik merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik. Keterpaduan yang dimaksud dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar.

  2. Ciri Khas Pembelajaran Tematik Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik menurut Depdiknas

  (2006:6) antara lain:

  a. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik usia sekolah dasar.

  b. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.

  c. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama.

  d. Membantu mengembangkan ketrampilan berpikir peserta didik.

  e. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui peserta didik dalam lingkungannya.

  f. Mengembangkan ketrampilan sosial peserta didik, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

  3. Karakteristik Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik memiliki karakteristik sebagai berikut

  (Depdiknas, 2006:6): berpusat pada peserta didik, memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik, menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Dokumen yang terkait

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi uang dan perbankan untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul.

3 26 221

Peningkatan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA peserta didik kelas II SD Negeri Daratan.

0 5 175

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi uang untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta.

3 19 299

Peningkatan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA peserta didik kelas II SD Negeri Daratan

0 1 173

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Kanisius Kenteng semester 2 - USD Repository

0 6 240

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion peserta didik kelas III SD Kanisius Kenteng - USD Repository

0 1 140

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Kanisius Gayam - USD Repository

0 2 176

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan compentence, conscience dan compassion peserta didik kelas IIIC SD Kanisius Demangan Baru I - USD Repository

0 3 196

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas I SD Kanisius Gayam - USD Repository

0 0 167

Penerapan Paradigma Pedagogik Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Maria Assumpta Klaten tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 1 214