PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD KANISIUS SENGKAN

  

PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAP TERHADAP

KEMAMPUAN MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI

PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD KANISIUS SENGKAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Maria Ratih Septiani

  

NIM: 081134029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2012

  

PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAP TERHADAP

KEMAMPUAN MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI

PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD KANISIUS SENGKAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Maria Ratih Septiani

  

NIM: 081134029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2012 i ii

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Karya sederhana ini kupersembahkan kepada:

  1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkati segala niat dan usahaku, serta mendengarkan dan mengabulkan doaku.

  2. Bunda Maria yang selalu menjadi perantara doaku dan mendampingi setiap langkahku.

  3. Kedua orangtua, kakak serta adikku yang dengan penuh kasih dan kesabaran selalu mendukungku.

  4. Almamaterku Universitas Sanata Dharma

  5. Pengajarku di PGSD 6. Para sahabatku yang selalu mendukungku.

  iv

  

MOTTO

  Semangat manusia tidak bisa dilumpuhkan. Jika kamu masih bisa bernapas, maka kamu masih mempunyai impian.

  Mintalah maka akan diberikan kepadamu. Carilah maka kamu akan mendapat, ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu. Mat.

  7:7 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa. Roma 12:12 Ku kerjakan semampuku dan biarlah Tuhan yang menyempurnakan. Trimakasih Tuhan….

  v vi

vii

  

ABSTRAK

Septiani, Maria Ratih. (2012). Pengaruh penggunaan mind map terhadap

kemampuan menganalisis dan mengevaluasi pada mata pelajaran IPA di SD

Kanisius Sengkan. Skripsi. Yogyakarta: PGSD Universitas Sanata Dharma.

  Kata kunci : metode mind map, kemampuan menganalisis, kemampuan mengevaluasi, mata pelajaran IPA.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan menganalisis dan mengevaluasi siswa kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2011-2012 pada mata pelajaran IPA materi pelapukan batuan.

  Desain penelitian ini adalah quasi-experimental design tipe nonequivalent

  

control group design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDK Sengkan

  yang terdiri dari kelas VA sebanyak 24 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas

  VB sebanyak 24 siswa sebagai kelas eksperimen. Instrument penelitian berupa satu soal essai untuk kemampuan menganalisis dan satu soal essai untuk kemampuan mengevaluasi. Instrumen tersebut telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas berdasarkan analisis statistik. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen. Analisis data dengan uji normalitas data, uji perbedaan skor

  

pretest , uji perbedaan skor pretest ke posttest, dan uji perbedaan skor posttest

antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) ada pengaruh penggunaan mind berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis yang

  map

  ditunjukkan dengan harga sig.(2-tailed) sebesar 0,000 (atau< 0,05). 2) Penggunaan mind map berpengaruh signifikan terhadap kemampuan memgevaluasi yang ditunjukkan dengan harga sig.(2-tailed) 0,043 (atau < 0,05).

  viii

  

ABSTRACT

Septiani, Maria Ratih. (2012). The effect of usi ng mind map to the student’s

ability on analyzing and evaluating science subject at Kanisius Sengkan

  Elementary School. Thesis. Yogyakarta: PGSD Universitas Sanata Dharma.

  Keywords: mind map, analyzing ability, evaluating ability, science subject.

  The research is aimed at identifying the use of mind map on the analytical and evaluative abilities among the fifth grade student of Kanisius elementary school in Sengkan, Yogyakarta in the second term if 2011/2012 education year in the science lesson, particularly in the material of rock weathering.

  The research used quasi-experimental design, particularly nonequivalent

  

control group design. The subject compresed of the fifth grade students of

  Kanisius Elementary School in Sengkan, consisting of 24 students from class VA as the experiment group and 24 students from VB as the experiment group.

  The instrument involved the essay problems Instrument consisted of one essay problem investigating the analytical ability and one essay problem for the evaluative problem. The instrument had fulfilled the requirements of validity and reliability based on the statistic analysis. The data collecting involved pretest and

  

posttest assigned to control and experiment groups. The data analysis consisted of

  data normality test, the score difference between pretest, the score difference between the pretest and posttest and the analysis on the posttest score difference between experiment and control groups.

  The result indicated that 1) the use of mind map significantly affected the analytical ability, indicated by the magnitude of sig.(2-tailed) of 0,000 (or < 0,05). 2) the use of mind map significantly affected the evaluative analysis, indicated the magnitude of sig.(2-tailed) 0,043 (or< 0,05).

  ix x

PRAKATA

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat, kasih, dan perlindungan yang diberikan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Mind Map Terhadap Kemampuan Menganalisis Dan Mengevaluasi Pada Mata Pelajaran IPA Di SD Kanisius Sengkan” ditulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru sekolah Dasar.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Rohadi, Ph.D. selaku Dekan Falkultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

  2. G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar sekaligus dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, masukan serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.

  3. Elga Andiana, S.Psi., M.Ed., selaku Wakaprodi PGSD sekaligus dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, masukan serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.

  4. Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si., selaku dosen penguji III yang telah banyak memberikan masukan untuk skripsi ini.

  5. M. Sri Wartini, selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Sengkan yang telah mengijinkan peneliti mengadakan penelitian.

  6. Olivia Dewi M. SPd., selaku guru mitra yang banyak membantu proses penelitian di SD Kanisius sengkan.

  7. Siswa siswi kelas V SD Kanisius Sengkan yang membantu menjadi subjek penelitian ini.

  8. Kedua orangtua yang kukasihi, Ig. Ngadimin dan D. Nunuk Gunaryani yang selalu menjadi tempat berkeluh kesah dan penyemangatku dalam pembuatan skripsi ini.

  9. Ig. Hadi, E. Dwi, Antonius Tri dan Natalia Anggara Ningsih atas doa serta dukungannya. xi

  10. Agustina Praptiwi Ngadimin atas perhatian, semangat, motivasi, dan doanya.

  11. Yuvenalis A dan keluarga yang telah banyak membantu penulis selama masa kuliah.

  12. Sahabatku Dian, Linda, Ari, Ika, Cika, Siska, Adhita, Pahala, Rohadi, Rikson, Eko, Riki, Ami, dan Cece Guna trimakasih atas semangat, motivasi dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.

  13. Teman- teman kos Sang Lebun I, mbk Danik, mbk Desi, Rita, Wulan, Sisil, Sri, Tri, Nita, Novi, Anik, Ari, Esti, Dwi, Joise dan dhita atas dukungannya.

  14. Teman-teman penelitian kolaboratif, Monica Sandra dan Nana yang selalu berbagi pengetahuan dan semangat dalam penulisan skripsi ini.

  15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, trimakasih atas semuanya.

  Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Besar harapan penulisan karya ilmiah ini berguna bagi pembaca.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

  JUDUL HALAMAN

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................ vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................... ix PRAKATA ....................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Penelitian .......................................................................... 1

  1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

  1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 3

  1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 3

  BAB II LANDASAN TEORI

  2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................ 4

  2.1.1 Teori-teori yang mendukung ................................................................... 4

  2.1.1.1 Teori Perkembangan Anak ................................................................... 4

  2.1.1.2 Metode Pembelajaran ........................................................................... 6

  2.1.1.3 Metode Pembelajaran Mind Map ......................................................... 7

  2.1.1.4 Proses Kognitif Menganalisis dan mengevaluasi ................................. 8

  2.1.1.5 Mata Pelajaran IPA ............................................................................. 10

  2.1.2 Penelitian-penelitian yang relevan .......................................................... 13

  2.1.2.1 Penelitian-penelitian tentang mind map ............................................... 13

  2.1.2.2 Penelitian-penelitian tentang proses kognitif ....................................... 14

  2.1.2.3 Literatur map ........................................................................................ 15

  2.2 Kerangka berpikir....................................................................................... 16

  2.3 Hipotesis ..................................................................................................... 16

  BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................... 18

  3.2 Populasi dan Sampel .................................................................................. 19

  3.3 Jadwal Pengambilan Data ......................................................................... 19

  3.4 Variabel Penelitian ..................................................................................... 20

  3.5 Definisi Operasional................................................................................... 21

  xii

  3.6 Instrumen Penelitian................................................................................... 21

  3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................................... 22

  3.8 Teknik Penggumpulan Data ....................................................................... 24

  3.9 Teknik Analisis Data .................................................................................. 24

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 28

  4.1.1 Pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan menganalisis ... 28

  4.1.1.1 Perbandingan skor pretest .................................................................... 30

  4.1.1.2 Perbandingan skor pretest ke posttest .................................................. 31

  4.1.1.3 Perbandingan posttest........................................................................... 32

  4.1.2 Pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan mengevaluasi .. 33

  4.1.2.1 Perbandingan skor pretest .................................................................... 34

  4.1.2.2 Perbandingan skor pretest ke posttest .................................................. 35

  4.1.2.3 Perbandingan posttest........................................................................... 36

  4.1.3 Rangkuman Hasil Penelitian ................................................................... 38

  4.2 Pembahasan ................................................................................................ 38

  4.2.1 Pengaruh metode mind map terhadap kemampuan menganalisis ........... 38

  4.2.2 Pengaruh metode mind map terhadap kemampuan mengevaluasi .......... 39

  4.3 Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 40

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 41

  5.2 Saran ........................................................................................................... 41 DAFTAR REFERENSI ................................................................................... 43

  xiii

  

DAFTAR TABEL

  JUDUL TABEL HALAMAN

  Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................. 19 Tabel 2 Matriks Pengembangan Instrumen...................................................... 22 Tabel 3 Hasil Perhitungan Validitas di SDN Adisucipto I .............................. 23 Tabel 4 Hasil Perhitungan Daya Beda ............................................................. 23 Tabel 5 Perhitungan Reliabilitas ...................................................................... 24 Tabel 6 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 24 Tabel 7 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Menganalisis................................ 29 Tabel 8 Perbandingan Skor Pretest Kemampuan Menganalisis ...................... 30 Tabel 9 Perbandingan Skor pretest ke posttest kemampuan menganalisis ...... 31 Tabel 10 Perbandingan Skor Posttest Kemampuan Menganalisis ................... 32 Tabel 11 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Mengevaluasi ............................ 34 Tabel 12 Perbandingan Skor Pretest Kemampuan Mengevaluasi ................... 35 Tabel 13 Perbandingan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mengevaluasi 36 Tabel 14 Perbandingan Skor Posttest Kemampuan Mengevaluasi .................. 37 Tabel 15 Rangkuman Perbandingan Skor Pretest ........................................... 38 Tabel 16 Rangkuman Perbandingan Skor Pretest ke Posttest ......................... 38 Tabel 17 Rangkuman Perbandingan Skor Posttest .......................................... 38

  xiv

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1 Contoh Mind Map ........................................................................... 8 Gambar 2 Literatur Map dari Penelitian Sebelumnya...................................... 15 Gambar 3 Penyusunan Kerangka Hipotesis ..................................................... 17 Gambar 4 Desain Penelitian ............................................................................. 18 Gambar 5 Pemetaan Variabel........................................................................... 20 Gambar 6 Grafik Perbandingan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Menganalisis ............................................................................... 33 Gambar 7 Grafik Perbandingan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mengevaluasi .............................................................................. 38

  xv

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Silabus .......................................................................................... 46 Lampiran 2 RPP Kelas Kontrol........................................................................ 48 Lampiran 3 RPP Kelas Eksperimen ................................................................. 52 Lampiran 4 Contoh Mind Map anak ................................................................ 59 Lampiran 5 Uji Validitas di SDK Sorowajan .................................................. 61 Lampiran 6 Uji Validitas di SDN Adisucipto .................................................. 62 Lampiran 7 Uji Reliabilitas di SDK Sorowajan ............................................... 63 Lampiran 8 Uji Reliabilitas di SDN Adisucipto .............................................. 63 Lampiran 9 Uji Daya Beda di SDK Sorowajan ............................................... 64 Lampiran 10 Uji Daya Beda di SDN Adisucipto ............................................. 64 Lampiran 11 Instrumen Pengumpulan Data dan Kunci Jawaban .................... 65 Lampiran 12 Rublik Penilaian ......................................................................... 69 Lampiran 13 Rekapitulasi Nilai ....................................................................... 70 Lampiran14 Nilai Pretest Menganalisis Kelompok Kontrol ........................... 71 Lampiran 15 Nilai Posttest Menganalisis Kelompok Kontrol ......................... 72 Lampiran 16 Nilai Pretest Menganalisis Kelompok Eksperimen.................... 73 Lampiran 17 Nilai Posttest Menganalisis Kelompok Eksperimen .................. 74 Lampiran 18 Nilai Pretest Mengevaluasi Kelompok Kontrol ......................... 75 Lampiran 19 Nilai Posttest Mengevaluasi Kelompok Kontrol ........................ 76 Lampiran 20 Nilai Pretest Mengevaluasi Kelompok Eksperimen .................. 77 Lampiran 21 Nilai Posttest Mengevaluasi Kelompok Eksperimen ................. 78 Lampiran 22 Uji Normalitas Kemampuan Menganalisis................................. 79 Lampiran 23 Uji Normalitas Kemampuan Mengevaluasi ............................... 79 Lampiran 24 Uji Perbedaan Pretest Kemampuan Menganalisis ..................... 80 Lampiran 25 Uji Perbedaan Pretest Kemampuan Mengevalusi ...................... 81 Lampiran 26 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Menganalisis ............................................................................... 82 Lampiran 27 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mengevalusi ................................................................................ 83 Lampiran 28 Uji Posttest Kemampuan Mengevaluasi..................................... 84 Lampiran 29 Uji Posttest Kemampuan Mengevaluasi..................................... 85 Lampiran 30 Foto-foto penelitian .................................................................... 86 Lampiran 31 Surat Ijin Penelitian .................................................................... 92 Lampiran 32 Surat Selesai Penelitian .............................................................. 93 Lampiran 33 Curriculum Vitae ........................................................................ 94

  xvi

BAB I PENDAHULUAN Dalam Bab I ini peneliti membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitan.

1.1 Latar Belakang Penelitian

  Pembelajaran IPA di sekolah dasar hendaknya menjadi suatu pembelajaran yang menarik. Hal ini dikarenakan pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang dapat langsung berhubungan dengan lingkungan sekitar. Pembelajaran IPA idealnya dilaksanakan dengan menggunakan metode yang dapat mengaktifkan siswa. Siswa hendaknya tidak saja sebagai penerima informasi, tetapi hendaknya siswa juga dapat aktif menganalisis masalah yang berkaitan dengan alam dan dapat membeda-bedakan informasi yang didapat dari berbagai sumber. Siswa hendaknya juga dapat memeriksa suatu kesimpulan yang didapat dari buku sama dengan kenyataan yang terjadi di alam.

  Kenyataan yang ada di berbagai sekolah adalah guru dalam menyampaikan materi masih menggunakan cara tradisional di mana guru hanya berceramah. Siswa dalam kegiatan pembelajaran kurang aktif karena hanya mendengarkan ceramah guru. Tidak jarang juga siswa ada yang kurang paham dengan penjelasan guru dan tidak dapat menerapkan pengetahuan yang didapat dalam kehidupan sehari-harinya. Pembelajaran yang dilakukan guru belum bisa mengajak siswa menganalisis masalah yang berkaitan dengan IPA dan dalam pembelajaran guru jarang mengajak siswa membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari sehingga pembelajaran yang dilakukan hanya sebatas siswa menerima materi dari guru saja.

  Berdasarkan paparan di atas, terlihat adanya kesenjangan antara kondisi yang seharusnya dialami anak dalam kegiatan pembelajaran IPA dengan kenyataan yang ada di kelas. Keadaan tersebut kemungkinan disebabkan oleh sistem pembelajaran di sekolah yang masih berupa ceramah. Anak tidak mengembangkan kemampuan menganalisis dan mengevaluasi dalam pembelajaran karena siswa hanya diberi pengetahuan saja. Hal tersebut menjadikan kegiatan pembelajaran di kelas menjadi kurang menarik dan menyenangkan.

  Dari paparan di atas solusi yang dapat digunakan yaitu peneliti ingin menerapkan metode pembelajaran yang diduga dapat membangkitkan kemampuan siswa yaitu dengan mind map. Mind map akan membantu siswa dengan mudah melihat, membaca dan mengingat materi sehingga pembelajaran yang diikuti siswa dapat dengan mudah diingat siswa. Mind map juga membantu siswa belajar secara mandiri dengan mencari sendiri pengetahuannya. Peneliti berharap dengan penggunaan mind map pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari semakin bermakna. Penggunaan mind

  map juga diharapkan dapat mengembangkan kemampuan kognitif menganalisis dan mengevaluasi siswa.

  Penelitian ini hanya akan dibatasi pada pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan menganalisis dan mengevaluasi siswa pada mata pelajaran IPA materi pelapukan batuan siswa kelas V SDK Sengkan pada semester genap Tahun Pelajaran 2011-2012. Kemampuan menganalisis dan mengevaluasi diukur dari hasil pretest dan posttest. Kelas yang dipakai dalam penelitian ini adalah kelas VA dengan jumlah siswa 24 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas VB dengan jumlah siswa 24 orang sebagai kelas kontrol. Standar Kompetensi yang digunakan adalah 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, dengan Kompetensi Dasarnya yaitu 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut:

  1.2.1 Apakah penggunaan metode mind map berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan kognitif menganalisis pada mata pelajaran IPA materi pelapukan batuan siswa kelas V SDK Sengkan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2011-2012?

  1.2.2 Apakah penggunaan metode mind map berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan kognitif mengevaluasi pada mata pelajaran IPA materi pelapukan batuan siswa kelas V SDK Sengkan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2011-2012?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah:

  1.3.1 Mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap kemampuan kognitif menganalisis pada mata pelajaran IPA materi pelapukan batuan siswa kelas V SDK Sengkan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2011-2012.

  1.3.2 Mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap kemampuan kognitif mengevaluasi pada mata pelajaran IPA materi pelapukan batuan siswa kelas V SDK Sengkan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2011-2012.

  1.4 Manfaat Penelitian

  1.4.1 Bagi Peneliti:

  1.4.1.1 Peneliti dapat membuktikan kelebihan penggunaan metode mind map daripada menggunakan metode tradisional dalam pembelajaran.

  1.4.1.2 Peneliti mendapatkan pengalaman baru dalam merancang pembelajaran IPA menggunakan metode mind map.

  1.4.1.3 Menjadi inspirasi bagi peneliti dalam melakukan pembelajaran di kelas.

  1.4.2 Bagi Guru:

  1.4.2.1 Guru mendapatkan pengalaman dalam menerapkan pembelajaran IPA menggunakan metode mind map, sehingga dapat mengembangkan lebih lanjut untuk pembelajaran lainnya.

  1.4.2.2 Guru mendapatkan tambahan wawasan mengenai metode pembelajaran dikelas.

  1.4.3 Bagi Siswa: 1.4.3.1 Siswa mendapatkan pengalaman belajar dengan metode mind map.

  1.4.3.2 Siswa memperoleh kegiatan belajar yang menyenangkan.

  1.4.4 Bagi Sekolah:

  1.4.4.1 Laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber bacaan yang meningkatkan wawasan para warga di sekolah.

BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab II landasan teori ini, berisi metode pembelajaran mind map,

  proses kognitif menganalisis dan mengevaluasi, serta teori-teori yang relevan dari hasil penelitian sebelumnya dan dirumuskan dalam kerangka berpikir dan hipotesis berupa dugaan sementara dari rumusan masalah penelitian.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang mendukung

  Metode pembelajaran yang hendak dikaji adalah metode pembelajaran dengan menggunakan mind map (metode pembelajaran mind map). Menurut Buzan (2011), penggunaan mind map merupakan salah satu metode yang efektif untuk meletakkan suatu konsep atau informasi ke dalam otak ataupun mengambil informasi keluar dari otak seseorang. Metode pembelajaran mind akan dikaji lebih lanjut setelah terlebih dahulu dijabarkan mengenai teori

  map

  perkembangan anak dengan menggunakan dan mengaplikasikan salah satu metode pembelajaran ke anak. Hal ini bertujuan agar penggunaan metode pembelajaran dapat dipilih dengan tepat dan secara efektif meningkatkan hasil belajar anak.

2.1.1.1 Teori Perkembangan Anak Setiap manusia dari lahir sampai meninggal mengalami perkembangan.

  Perkembangan adalah perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari lahir sampai mati. Menurut Samsul (2010:15) perkembangan dapat juga diartikan sebagai perubahan- perubahan yang dialami individu menuju kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis.

  Menurut Yusuf (2008:4) perkembangan kognitif model Piaget meliputi empat tahap atau periode yaitu:

  1. Sensorimotor (0- 2 tahun) Pada tahap ini perkembangan pengetahuan anak diperoleh melalui interaksi fisik, baik dengan objek maupun orang. Skema-skemanya baru refleks sederhana, seperti menggenggam atau menghisap.

  2. Praoperasional (2- 6 tahun) Pada tahap ini anak mulai menggunakan simbol-simbol untuk mempresentasikan dunia (lingkungan) secara kognitif. Simbol-simbol itu seperti kata-kata dan bilangan yang dapat menggantikan objek, peristiwa, dan kegiatan (tingkah laku yang tampak).

  3. Operasional Konkret (6-11 tahun) Pada tahap ini anak sudah dapat membentuk operasi-operasi mental atas pengetahuan yang mereka miliki. Mereka dapat menambah, mengurangi, dan mengubah. Operasi ini memungkinkan untuk dapat memecahkan masalah secara logis.

  4. Operasional Formal Pada tahap ini terjadi operasi mental tingkat tinggi. Anak sudah dapat berhubungan dengan peristiwa-peristiwa hipotesis atau abstrak, tidak hanya dengan objek-objek konkret.

  Anak SD kelas V menurut teori Piaget sudah masuk pada tahap operasional kongkret. Menurut Piaget dalam Mutiah (2010:101) seorang anak akan menciptakan sendiri pengetahuan mereka mengenai dunianya melalui interaksi langsung. Seorang anak akan menjalani tahapan perkembangan kognisi sampai pada akhirnya proses berpikir mereka akan menyamai proses berpikir orang dewasa. Dalam proses belajar, seorang anak perlu adaptasi dan juga membutuhkan keseimbangan yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses penggabungan informasi baru yang ditemui dalam kehidupan nyata dengan struktur kognisi seseorang, sedangkan akomodasi adalah mengubah struktur kognisi seseorang untuk disesuaikan, diselaraskan dengan atau meniru apa yang diamati dalam realitas.

  Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa anak SD kelas V berada pada tahap operasional kongkret menurut teori Piaget dan pada proses belajarnya seorang anak membutuhkan adaptasi dan penyeimbang yaitu asimilasi dan akomodasi.

2.1.1.2 Metode Pembelajaran

  Metode pembelajaran menurut Yamin (2009:145) berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Suryosubroto (2009:140) mengatakan bahwa metode pembelajaran merupakan cara-cara pelaksanaan dari proses pengajaran atau bagaimana teknis suatu bahan pembelajaran diberikan pada murid-murid di sekolah. Banyak metode yang dapat diterapkan pada saat pembelajaran berlangsung di antaranya:

  1. Metode Ceramah Metode ceramah biasa dilakukan oleh guru untuk memberikan pengarahan dan petunjuk di awal pembelajaran, pada waktu yang terbatas sedangkan materi yang disampaikan banyak sehingga banyak dilakukan oeh guru dalam mengajar siswanya di kelas. Metode ceramah memiliki beberapa kelemahan di antaranya keberhasilan siswa tidak terukur, perhatian dan motivasi siswa sulit diukur dan peran serta siswa dalam pembelajaran rendah.

  2. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi sangat menolong siswa dalam mencari jawaban atas berbagai pertanyaan dengan terlebih dahulu siswa diberi kesempatan melihat demonstrasi yang dilakukan oleh guru. Metode demonstrasi dapat dilaksanakan untuk memotivasi siswa tentang latihan atau praktek yang dilakukan guru dan dapat digunakan untuk mengurangi kesalahan- kesalahan bila dibandingkan dengan kegiatan hanya mendengarkan ceramah atau membaca buku, karena siswa memperoleh langsung gambaran yang jelas dari hasil pengamatan. Kelemahan metode demonstrasi di antaranya adalah:

a. Demonstrasi tidak akan berhasil jika alat yang didemonstrasikan tidak dapat dilihat jelas oleh siswa.

  b. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti dengan sebuah aktivitas di mana para siswa sendiri dapat ikut dalam bereksperimen dan menjadikan aktivitas itu pengalaman yang bermakna.

  c. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan dalam kelompok.

  d. Menyita waktu yang banyak dan kadang-kadang membosankan siswa.

3. Metode Tanya Jawab

  Metode tanya jawab menjadi tepat pelaksanaanya jika ditunjukkan untuk:

  a. Meninjau ulang pelajaran atau ceramah yang lalu agar para siswa dapat memusatkan lagi perhatian pada pelajaran.

  b. Menyelingi pembicaraan agar perhatian siswa tetap.

  c. Dapat digunakan untuk mengarahkan pengamatan dan pemikiran siswa. Kelebihan metode tanya jawab di antaranya:

  a. Dengan tanya jawab guru dapat memperoleh sambutan yang lebih aktif jika dibandingkan dengan metode ceramah.

  b. Memberikan kesempatan pada siswa agar dapat mengungkapkan pendapatnya sehingga guru dapat melihat mana yang belum dimengerti siswa.

  c. Mengetahui perbedaan-perbedaan pendapat yang ada. Kelemahan dari metode tanya jawab adalah:

  a. Tanya jawab dapat menimbulkan penyimpangan dari pokok persoalan yang dibahas.

  b. Adanya kesenjangan antara siswa yang aktif bertanya dengan yang pasif.

2.1.1.3 Metode Pembelajaran Mind Map

  Mind map menurut Buzan (2011) adalah sebuah cara termudah dalam

  menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar otak dan dapat diartikan juga sebagai cara untuk mencatat yang kreatif, efektif, dan secara har afiah akan “memetakan” pikiran-pikiran. Alat dan bahan yang diperlukan dalam membuat mind map adalah kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna, otak, dan imajinasi.

  Keuntungan membuat mind map menurut Buzan (2011:6) adalah: 1. Mind map membantu mengaktifkan seluruh otak.

  4. Membuat cabang yang menghubungkan ke gambar pusat, dengan satu warna pada setiap cabang

  Sumber:

  Gambar 1. contoh mind map

  7. Menggunakan gambar untuk memperjelas kata kunci yang dibuat.

  6. Menggunakan satu kata kunci untuk setiap cabang.

  5. Membuat garis hubung yang melengkung, untuk membuat cabang, bukan garis lurus.

  3. Menggunakan warna yang menarik (pensil warna)

  2. Mind map dapat membuat berfokus pada pokok bahasan.

  2. Menggunakan gambar atau foto untuk judul di bagian tengah.

  1. Memulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar.

  6. Memudahkan menyerap fakta serta informasi baru dengan mudah. Tujuh langkah membuat Mind map menurut Buzan (2011:15) adalah:

  5. Dapat memunculkan ide-ide baru yang kreatif.

  4. Mind map membantu untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasinya dari ingatan jangka pendek keingatan jangka panjang.

  3. Membantu mengelompokkan konsep yang ada.

2.1.1.4 Proses Kognitif Menganalisis dan Mengevaluasi

1. Proses kognitif S. Bloom

  Menurut Anderson (2010:43) kategori pada dimensi proses kognitif merupakan pengklasifisian dari proses kognitif siswa secara komperhensif yang terdapat pada tujuan-tujuan di bidang pendidikan.

  Model taksonomi Bloom yang sudah direvisi memetakan proses kognitif yang terjadi dalam pembelajaran ke dalam 6 level yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

  Menurut Anderson (2010:43), mengingat adalah mengambil atau memunculkan kembali pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang. Memahami adalah proses belajar yang tidak hanya membaca suatu materi, melainkan juga menelaahnya sehingga memberikan pengertian yang lebih luas dari materi. Mengaplikasikan merupakan menerapkan atau melakukan sesuatu berdasarkan prosedur dan dalam keadaan tertentu. Menganalisis berarti memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antarbagian itu dengan maksud untuk mengetahui struktur dan tujuannya. Mengevaluasi yaitu memberi penilaian berdasarkan kriteria atau standar. Mencipta adalah memadukan beberapa unsur atau bagian menjadi sesuatu yang baru dan koheren.

  Penelitian ini hanya berfokus pada proses kognitif menganalisis dan mengevaluasi.

2. Menganalisis

  Menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagian- bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antara setiap bagian dan struktur keseluruhannya. Kecakapan analisis bisa dikembangkan melalui:

a. Membedakan

  Membedakan melibatkan proses memilah-milah bagian-bagian yang relevan atau penting dari sebuah struktur. Proses membedakan terjadi ketika siswa mendiskriminasikan informasi yang relevan dan yang tidak relevan, yang dianggap penting dan tidak penting, setelah itu siswa mampu memperhatikan informasi yang relevan dan penting.

b. Mengorganisasi

  Melibatkan proses mengidentifikasi elemen-elemen komunikasi atau situasi dan proses mengenali bagaimana elemen-elemen ini membentuk sebuah struktur yang koheren. Dalam mengorganisasi peserta didik akan membangun hubungan-hubungan yang sistematis dan koheren antar potongan informasi.

c. Mengatribusikan

  Terjadi ketika siswa dapat menentukan sudut pandang, pendapat, nilai, atau tujuan di balik komunikasi. Mengatribusikan melibatkan proses dekonstruksi di mana pembelajar mencoba menemukan maksud pengarang dibalik materi yang dipelajari.

3. Mengevaluasi

  Menurut Anderson (2001:102) mengevalusi didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Tidak semua bentuk penilaian bersifat evaluatif. Penilaian baru bersifat evaluatif kalau didasarkan pada kriteria yang didefinisikan dengan jelas.

  a. Memeriksa Melibatkan proses menguji inkonsistensi atau kesalahan internal dalam suatu operasi atau produk. Memeriksa terjadi ketika siswa menguji apakah suatu kesimpulan sesuai dengan premis atau tidak, atau apakah data yang diperoleh sudah sesuai dengan hipotesis atau malah menolak hipotesis.

  b. Mengkritik Melibatkan proses penilaian suatu produk atau proses berdasarkan kriteria dan standar eksternal. Dalam proses mengkritik siswa mencatat ciri-ciri positif dan negatif dari suatu produk dan dapat membuat sebuah keputusan berdasarkan ciri-ciri tersebut.

2.1.1.5 Mata Pelajaran IPA

1. Hakekat IPA

  IPA menurut Iskandar (2001) merupakan kepanjangan dari Ilmu Pengetahuan Alam, yang secara harafiah merupakan ilmu yang mempelajari perisitiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Menurut Fisher dalam Amin (1987) IPA dikatakan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode berdasarkan observasi. Jadi IPA adalah ilmu tentang suatu peristiwa yang terjadi di alam dan diperoleh dengan metode-metode berdasarkan observasi.

  Ilmu Pengetahuan Alam untuk anak SD harus dimodifikasi agar anak-anak dapat dengan mudah dipelajari. Ide-ide dan konsep harus disederhanakan agar dapat sesuai dengan kemampuan anak untuk dapat memahaminya, menurut Iskandar (2001:2) pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar sebagai produk dan sebagai proses.

  a. IPA sebagai produk

  IPA sebagai produk terdiri dari fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip- prinsip, hukum-hukum dan teori-teori. Yang disebut fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada atau peristiwa yang benar-benar terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif. Konsep IPA adalah suatu ide yang menyatukan fakta-fakta IPA. Prinsip IPA merupakan generalisasi tentang hubungan di antara konsep- konsep IPA. Sedangkan teori IPA merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta, konsep dan prinsip yang saling berhubungan.

  b. IPA sebagai proses

  IPA sebagai proses adalah pemilihan metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan. Keterampilan proses IPA berguna untuk memecahkan berbagai permasalahan yang ada di alam.

  Fungsi dan tujuan IPA berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi menurut Depdiknas (dalam Trianto, 2010:138) adalah sebagai berikut: a. Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

  b. Mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah.

  c. Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang mengetahui sains dan teknologi. d. Menguasai konsep sains untuk bekal hidup di masyarakat dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Menurut Laksmi (dalam Trianto, 2010:142) Pendidikan IPA di sekolah mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut: a. Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dunia tempat hidup dan bagaimana bersikap.

  b. Menanamkan sikap hidup ilmiah.

  c. Memberikan keterampilan untuk melakukan pengamatan.

  d. Mendidik siswa untuk mengenal, mengetahui cara kerja serta menghargai para ilmuwan penemunya.

  e. Menggunakan dan menerapkan metode ilmiah dalam memecahkan permasalahan.

2. Proses pembentukan tanah akibat pelapukan

  Kompetensi IPA kelas V yang digunakan dalam penelitian ini adalah standar kompetensi 7 tentang “memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam”. Kompetensi Dasar yang digunakan yaitu 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan.

  Menurut Sunardi (2005:142) proses terbentuknya batuan dibedakan menjadi tiga yaitu batuan beku, batuan endapan, dan batuan metamorf.

a. Batuan Beku

  Batuan beku terbentuk dari proses pembekuan magma yang mengalir ke permukaan bumi. Ciri-ciri utama batuan beku adalah berkristal, lebih dari satu warna, dan tampak ada yang berkilau jika terkena cahaya.

b. Batuan Endapan

  Batuan endapan adalah batuan yang terbentuk akibat proses pengendapan. Batuan ini terbentuk karena adanya pelapukan dan pengikisan oleh angin dan air, kemudian mengendap dan mengeras akibat adanya tekanan serta zat-zat lain yang merekatkannya. Ciri-ciri batuan endapan adalah berbutir, berlapis, dan berfosil. Contoh batuan endapan adalah batu konglomerat, batu gamping, batu bara, dan tufa. c. Batuan Malihan Batuan malihan adalah batuan beku dan batuan endapan yang mengalami perubahan. Perubahan ini akibat dari pengaruh tekanan dan angin serta temperatur yang tinggi oleh proses alam. Contoh batuan endapan adalah marmer, sekismika, batu sabak, dan geneis.

  Tanah terbentuk akibat adanya pelapukan batuan. Ada tiga jenis pelapukan menurut Sunardi (2005:144) yaitu pelapukan fisika, pelapukan kimia, dan pelapukan biologi.