Tabel 5.1 Perkembangan Pendapatan Daerah Tahun 2009-2013

  

RPI2JM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

BAB V KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

5.1 POTENSI PENDANAAN APBD

  Pembiayaan pembangunan Bidang Cipta Karya perlu memperhatikan arahan dalam peraturan dan perundangan terkait, antara lain : a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

  b. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan

  c. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan

  d. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Tingkat Provinsi, dan Pemerintah Daerah Tingkat Kabupaten/Kota

  e. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah

  f. Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (dengan perubahan Perpres Nomor 13 Tahun 2010 & Perpres Nomor 56 Tahun 2010)

  g. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (dengan perubahan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 dan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011)

  h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur i. Peraturan Menteri PU No. 14 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan

  Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri Berdasarkan peraturan perundang-undangan di atas, lingkup sumber dana kegiatan pembangunan bidang keciptakaryaan terdiri dari :

  

1. Dana APBN, meliputi dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karya kepada Satuan

  Kerja di tingkat provinsi (dana sektoral di daerah) serta Dana Alokasi Khusus bidang Air Minum dan Sanitasi.

  2. Dana APBD Provinsi, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan

  

RPI2JM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah provinsi untuk pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala provinsi/regional.

  3. Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk urusan bersama

  (DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah kabupaten untuk pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala kabupaten/kota.

  4. Dana Swasta meliputi dana yang berasal dari skema kerjasama pemerintah dan

  swasta (KPS), maupun skema Corporate Social Responsibility (CSR).

  5. Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.

  6. Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.

  Dana-dana tersebut digunakan untuk belanja pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan prasarana yang telah terbangun, rehabilitasi dan peningkatan prasarana yang telah ada. Oleh karena itu, dana tersebut perlu dikelola dan dioptimalkan penggunaannya agar dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan kualitas pelayanan bidang keciptakaryaan.

5.2 POTENSI PENDANAAN APBN

  Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, setiap tahun Pemerintah Daerah menyusun dan menetapkan Anggaran, Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai pedoman dalam menyelenggarakan pemerintahan. Untuk lebih jelasnya, perkembangan APBD Kota Payakumbuh 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut :

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Tabel 5.1 Perkembangan Pendapatan Daerah Tahun 2009-2013

  Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 PENDAPATAN DAERAH Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

Pendapatan Daerah 337.660.315.309 339.509.170.785 401.222.858.706 476.101.100.124 542.604.532.144

Pendapatan Asli Daerah 32.555.378.611 36.642.757.490 44.561.136.654 50.708.914.124 54.177.950.838

Pajak Daerah 2.912.433.390 3.302.924.301 4.569.620.759 5.720.646.198 7.110.932.746

Retribusi Daerah 6.456.753.782 7.437.333.849 8.393.531.518 7.596.006.901 6.869.912.041

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang 3.973.756.682 4.368.049.743 7.823.840.590 7.407.462.121 9.028.866.865 Dipisahkan

Lain-Lain PAD 19.212.434.757 21.534.449.597 23.774.143.787 29.984.798.904 31.168.240.186

  290.787.245.60 Dana Perimbangan 277.361.235.695 297.850.281.017 370.491.322.000 420.604.625.706

8 Bagi Hasil Pajak 15.977.412.140 18.341.176.331 15.424.754.044 18.410.974.948 15.605.885.704

  

Bagi Hasil Bukan Pajak 863.292.468 410.504.364 1.084.707.973 1.497.190.052 932.374.002

Dana Alokasi Umum 237.487.541.000 246.791.255.000 260.148.619.000 325.023.247.000 369.115.746.000

Dana Alokasi Khusus 36.459.000.000 11.818.300.000 21.192.200.000 25.559.910.000 34.950.620.000

Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 14.317.691.090 25.505.177.600 58.811.441.035 54.900.864.000 67.821.955.600

Pendapatan Hibah

  • 120.000.000 1.199.992.000 1.799.988.000

    Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi 8.467.657.890 9.456.764.400 11.781.850.515 11.693.813.000 12.567.996.000

    Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 4.701.675.000 16.048.413.200 45.079.598.520 41.407.063.000 54.351.328.000

    Bantuan Keuangan dari Propinsi atau
  • 750.000.000 - 1.028.358.200 Pemerintah Daerah

  Jumlah Pendapatan Daerah 337.660.315.309 339.509.170.785 401.222.858.706 476.101.100.124 542.604.532.144 Sumber : Penjabaran APBD Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013 (dokumen dari DPPKA)

V-1 Pemerintah Kota Payakumbuh

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Gambar 5.1 Diagram Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang Sah Daerah Kota Payakumbuh Tahun

  

2009 – 2013

  Berdasarkan diagram di atas, dapat dilihat bahwa realisasi pendapatan daerah Kota Payakumbuh yang bersumber dari Lain – Lain Pendapatan yang sah rata-rata meningkat tiap tahunnya, kecuali pada tahun 2012, dimana pada tahun 2011 realisasi lain-lain pendapatan yang sah adalah sebesar Rp. 58.811.441.035,-, namun pada tahun 2012 terjadi penurunan sebesar Rp. 3.910.577.035,- sehingga jumlah lain-lain pendapatan yang sah pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 54.900.864.000,-. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa realisasi pendapatan daerah Kota Payakumbuh yang bersumber dari lain-lain pendapatan yang sah dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar ± 56.40%.

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Gambar 5.2 Diagram Realiasasi Dana Perimbangan Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013

  Berdasarkan diagram di atas, dapat dilihat bahwa realisasi pendapatan daerah Kota Payakumbuh yang bersumber dari Dana Perimbangan rata-rata meningkat tiap tahunnya, kecuali pada tahun 2010, dimana pada tahun 2009 realisasi pendapatan yang bersumber dari dana perimbangan adalah sebesar Rp. 290.787.245.608,-, namun pada tahun 2010 terjadi penurunan sebesar Rp. 13.426.009.913,- atau sekitar 4.62% sehingga realisasi dana perimbangan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp. 277.361.235.695,-. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa realisasi pendapatan daerah Kota Payakumbuh yang bersumber dari dana perimbangan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar ± 10.17%.

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Gambar 5.3 Diagram Realiasasi Pendapatan Asli Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013

  Berdasarkan diagram di atas, dapat dilihat bahwa realisasi pendapatan daerah Kota Payakumbuh yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah rata-rata meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2009 realisasi pendapatan yang bersumber dari pendapatan asli daerah adalah sebesar Rp. 32.555.378.611,-. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan sebesar Rp. 4.087.378.879,- atau sebesar 12.56% sehingga realisasi pendapatan asli daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2010 adalah sebesar Rp. 36.642.757.490,-. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar Rp. 7.918.379.163, atau sekitar 21.61% dibandingkan dengan tahun 2010 sehingga realisasi pendapatan asli daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 44.561.136.654,-. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar Rp. 6.147.777.470,- atau sekitar 13.80% dibandingkan dengan tahun 2011 sehingga realisasi pendapatan asli daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 50.708.914.124,-. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar Rp. 3.469.036.713,- atau sekitar 6.84% dibandingkan dengan tahun 2012 sehingga realisasi pendapatan asli daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 54.177.950.838,-. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  realisasi pendapatan daerah Kota Payakumbuh yang bersumber dari pendapatan asli daerah dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar ± 13.70%.

Gambar 5.4 Diagram Realiasasi Pendapatan Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013Gambar 5.5 Grafik Realiasasi Pendapatan Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  Berdasarkan diagram grafik di atas, dapat dilihat bahwa realisasi pendapatan daerah Kota Payakumbuh rata-rata meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2009 realisasi pendapatan daerah adalah sebesar Rp. 337.660.315.309,-. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan sebesar Rp. 1.848.855.476,- atau sebesar 0.55% sehingga realisasi pendapatan daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2010 adalah sebesar Rp.

  339.509.170.785,-. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar Rp. 61.713.687.920,- . atau sekitar 18.18% dibandingkan dengan tahun 2010 sehingga realisasi pendapatan daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 401.222.858.706,-.

  Pada tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar Rp. 74.878.241.418,- atau sekitar 18.66% dibandingkan dengan tahun 2011 sehingga realisasi pendapatan daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 476.101.100.124,-. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar Rp. 66.503.432.019,- atau sekitar 13.97% dibandingkan dengan tahun 2012 sehingga realisasi pendapatan daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 542.604.532.144,-. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa realisasi pendapatan daerah Kota Payakumbuh dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar ± 12.84%.

  

RPI2JM – Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Tabel 5.2 Perkembangan Belanja Daerah Tahun 2009-2013

  Tahun-1 (2009) Tahun-2 (2010) Tahun-3 (2011) Tahun-4 (2012) Tahun-5 (2013) BELANJA DAERAH Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

Belanja Daerah 356.247.338.623 364.913.158.930 390.536.878.359 468.917.130.053 512.840.670.449

Belanja Tidak Langsung 191.748.760.393 217.074.319.319 245.164.649.073 289.152.949.189 290.085.134.964

Belanja Pegawai 164.072.080.853 197.083.969.308 230.119.592.554 259.359.627.621 277.209.903.754

Belanja Bunga 5.254.653 50.616.397

  • Belanja Subsidi

    Belanja Hibah 22.106.503.120 12.202.322.351 8.022.463.406 27.795.159.076 10.292.953.550

    Belanja Bantuan Sosial 4.655.925.267 6.049.236.763 5.708.385.113 544.450.000 1.619.600.000

    Belanja Bantuan Keuangan Kepada - Propinsi/Kabupaten/Kota dan

  730.000.000 1.213.593.992 1.065.543.000 - Pemerintahan

Belanja Tidak Terduga 178.996.500 968.174.500 584.208.000 240.118.500 854.040.187

Belanja Langsung 164.498.578.230 147.838.839.611 145.372.229.286 179.764.180.864 222.755.535.485

Belanja Pegawai 33.517.289.738 35.360.883.893 35.008.640.854 39.441.339.008 47.171.317.332

Belanja Barang dan Jasa 69.249.160.039 65.706.582.457 64.854.413.048 73.937.074.605 97.596.281.358

Belanja Modal 61.732.128.453 46.771.373.261 45.509.175.384 66.385.767.251 77.987.936.795

  Jumlah 356.247.338.623 364.913.158.930 390.536.878.359 468.917.130.053 512.840.670.449 Sumber : Penjabaran APBD Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013 (dokumen dari DPPKA)

  206 Pemerintah Kota Payakumbuh

  RPI2JM – Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta Karya 2017-2021

  207 Pemerintah Kota Payakumbuh

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Gambar 5.6 Diagram Realiasasi Belanja Langsung Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013

  Berdasarkan diagram di atas, dapat dilihat bahwa realisasi belanja langsung daerah Kota Payakumbuh mengalami perubahan tiap tahunnya. Pada tahun 2009 realisasi belanja langsung adalah sebesar Rp. 164.498.578.230,-. Pada tahun 2010 terjadi penurunan sebesar Rp. 16.659.738.619 atau sekitar 10.13% sehingga belanja langsung daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2010 adalah sebesar Rp. 147.838.839.611,-.

  Pada tahun 2011 terjadi penurunan kembali sebesar Rp. 2.466.610.325,-. atau sekitar 1.67% dibandingkan dengan tahun 2010 sehingga realisasi belanja langsung daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 145.372.229.286,-. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar Rp. 34.391.951.578,- atau sekitar 23.66% dibandingkan dengan tahun 2011 sehingga realisasi belanja langsung daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 179.764.180.864,-. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar Rp. 42.991.354.621,- atau sekitar 23.92% dibandingkan dengan tahun 2012 sehingga realisasi belanja langsung daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 222.755.535.485,-.

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Gambar 5.7 Diagram Realiasasi Belanja Tidak Langsung Daerah Kota Payakumbuh

  

Tahun 2009 – 2013

  Berdasarkan diagram di atas, dapat dilihat bahwa realisasi belanja tidak langsung daerah Kota Payakumbuh mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pada tahun 2009 realisasi belanja tidak langsung adalah sebesar Rp. 191.748.760.393,-. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan sebesar Rp. 25.325.558.926 atau sekitar 13.21% sehingga belanja tidak langsung daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2010 adalah sebesar Rp. 217.074.319.319,-. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar Rp. 28.090.329.754,-. atau sekitar 12.94% dibandingkan dengan tahun 2010 sehingga realisasi belanja tidak langsung daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 245.164.649.073,-. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar Rp. 43.988.300.116,- atau sekitar 17.94% dibandingkan dengan tahun 2011 sehingga realisasi belanja tidak langsung daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 289.152.949.189,-. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar Rp. 932.185.775,- atau sekitar 0.32% dibandingkan dengan tahun 2012 sehingga realisasi belanja tidak langsung daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 290.085.134.964,-. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa realisasi belanja tidak langsung daerah Kota Payakumbuh dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar ± 11.10%.

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Gambar 5.8 Diagram Realiasasi Belanja Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013Gambar 5.9 Grafik Realiasasi Belanja Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  Berdasarkan diagram dan grafik di atas, dapat dilihat bahwa realisasi belanja daerah Kota Payakumbuh mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pada tahun 2009 realisasi belanja daerah adalah sebesar Rp. 356.247.338.623,-. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan sebesar Rp. 8.665.820.307 atau sekitar 2.43% sehingga belanja daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2010 adalah sebesar Rp. 364.913.158.930,-. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar Rp. 25.623.719.429,-. atau sekitar 7.02% dibandingkan dengan tahun 2010 sehingga realisasi belanja tidak langsung daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 390.536.878.359,-. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar Rp. 78.380.251.694,- atau sekitar 20.07% dibandingkan dengan tahun 2011 sehingga realisasi belanja daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 468.917.130.053,-. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar Rp. 43.923.540.396,- atau sekitar 9.37% dibandingkan dengan tahun 2012 sehingga realisasi belanja daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 512.840.670.449,-. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa realisasi belanja tidak langsung daerah Kota Payakumbuh dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar ± 9.72%.

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Tabel 5.3 Perkembangan Pembiayaan Daerah Tahun 2009-2013

  Tahun-1 (2009) Tahun-2 (2010) Tahun-3 (2011) Tahun-4 (2012) Tahun-5 (2013) PEMBIAYAAN DAERAH Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

Pembiayaan Daerah 72.666.894.712 76.654.715.279 26.031.447.901 31.338.578.248 33.121.690.242

Penerimaan Pembiayaan Daerah 74.856.537.847 76.922.358.415 27.711.447.901 37.034.078.248 38.121.690.242

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah tahun 76.922.358.415 - 74.856.537.847 36.696.578.248 37.784.190.242 Sebelumnya

  • Pencairan Dana Cadangan
  • Hasil Penjualan Kekayaan daerah yang Dipisa
  • Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah

  337.500.000 337.500.000 -

  • Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
  • Penerimaan Piutang Daerah

  

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 2.189.643.136 267.643.136 1.680.000.000 5.695.500.000 5.000.000.000

  • Pembentukan Dana Cadangan
  • Penyertaan Modal (Investasi) Pemda 1.922.000.000

  5.695.500.000 5.000.000.000 Pembayaran Pokok Hutang 267.643.136 267.643.136

  • 1.680.000.000
  • Pemberian Pinjaman Daerah

  Total Pembiayaan Daerah 72.666.894.712 76.654.715.279 26.031.447.901 31.338.578.248 33.121.690.242 Sumber : Penjabaran APBD Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013 (dokumen dari DPPKA)

  212 Pemerintah Kota Payakumbuh

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Gambar 5.10 Diagram Realiasasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kota Payakumbuh

  

Tahun 2009 – 2013

  Berdasarkan diagram di atas, dapat dilihat bahwa realisasi pengeluaran pembiayaan daerah Kota Payakumbuh mengalami perubahan tiap tahunnya. Pada tahun 2009 realisasi pengeluaran pembiayaan daerah adalah sebesar Rp. 2.189.643.136,-. Pada tahun 2010 terjadi penurunan sebesar Rp. 1.922.000.000 atau sekitar 87.78% sehingga realisasi pengeluaran pembiayaan daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2010 adalah sebesar Rp. 267.643.136,-. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar Rp. 1.412.356.864,-. atau sekitar 527.70% dibandingkan dengan tahun 2010 sehingga realisasi pengeluaran pembiayaan daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 1.680.000.000,-. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar Rp. 4.015.500.000,- atau sekitar 239.02% dibandingkan dengan tahun 2011 sehingga realisasi pengeluaran pembiayaan daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2012 adalah

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

sebesar Rp. 5.695.500.000,-. Pada tahun 2013 terjadi penurunan sebesar Rp.

  695.500.000 atau sekitar 12.21% dibandingkan dengan tahun 2012 sehingga realisasi pengeluaran pembiayaan daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 5.000.000.000,-.

Gambar 5.11 Diagram Realiasasi Penerimaan Pembiayaan Daerah Kota Payakumbuh

  

Tahun 2009 – 2013

  Berdasarkan diagram di atas, dapat dilihat bahwa realisasi penerimaan pembiayaan daerah Kota Payakumbuh mengalami perubahan tiap tahunnya. Pada tahun 2009 realisasi penerimaan pembiayaan daerah adalah sebesar Rp. 74.856.537.847,-. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan sebesar Rp. 2.065.820.568 atau sekitar 2.76% sehingga realisasi penerimaan pembiayaan daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2010 adalah sebesar Rp. 76.922.358,415,-. Pada tahun 2011 terjadi penurunan sebesar Rp. 49.210.910.514,-. atau sekitar 63.97% dibandingkan dengan tahun 2010 sehingga realisasi penerimaan pembiayaan daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 27.711.447.901,-. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar Rp.

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  9.322.630.347,- atau sekitar 33.64% dibandingkan dengan tahun 2011 sehingga realisasi penerimaan pembiayaan daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 37.034.078.248,-. Pada tahun 2013 terjadi penurunan sebesar Rp. 1.087.611.994 atau sekitar 2.94% dibandingkan dengan tahun 2012 sehingga realisasi penerimaan pembiayaan daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 38.121.690.242,-.

Gambar 5.12 Diagram Realiasasi Pembiayaan Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Gambar 9.13 Grafik Realiasasi Pembiayaan Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013

  Berdasarkan diagram dan grafik di atas, dapat dilihat bahwa realisasi pembiayaan daerah Kota Payakumbuh mengalami perubahan tiap tahunnya. Pada tahun 2009 realisasi pembiayaan daerah adalah sebesar Rp. 72.666.894.712,-. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan sebesar Rp. 3.987.820.567 atau sekitar 5.49% sehingga realisasi pembiayaan daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2010 adalah sebesar Rp. 76.654.715,279,-. Pada tahun 2011 terjadi penurunan sebesar Rp. 50.623.267.378,-. atau sekitar 66.04% dibandingkan dengan tahun 2010 sehingga realisasi pembiayaan daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 26.031.447.901,-. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar Rp. 5.307.130.347,- atau sekitar 20.39% dibandingkan dengan tahun 2011 sehingga realisasi pembiayaan daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 31.338.578.248,-. Pada tahun 2013 terjadi penurunan sebesar Rp. 1.783.111.994 atau sekitar 5.69% dibandingkan dengan tahun 2012 sehingga realisasi penerimaan pembiayaan daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 33.121.690.242,-.

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

5.3 Alternatif Sumber Pendanaan

  

5.3.1 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber Dari APBN

Tahun 2009 - 2013

  Meskipun pembangunan infrastruktur permukiman merupakan tanggung jawab Pemda, Ditjen Cipta Karya juga turut melakukan pembangunan infrastruktur sebagai stimulan kepada daerah agar dapat memenuhi SPM. Setiap sektor yang ada di lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan dana ke daerah melalui Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) sesuai dengan peraturan yang berlaku (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2011). Selain APBN yang disalurkan Ditjen Cipta Karya kepada SNVT di daerah, untuk mendukung pendanaan pembangunan infrastruktur permukiman juga dilakukan melalui penganggaran Dana Alokasi Khusus. DAK merupakan dana APBN yang dialokasikan ke daerah tertentu dengan tujuan mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional.

  Prioritas nasional yang terkait dengan sektor Cipta Karya adalah pembangunan air minum dan sanitasi. DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan sistem penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan. Sedangkan DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase) yang layak kepada masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan yang diselenggarakan melalui proses pemberdayaan masyarakat.

Tabel 5.4 Perkembangan Realisasi DAK Infrastruktur Cipta Karya di Kota Payakumbuh Tahun

  

2010 – 2013

Jenis DAK Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

  684.603.000

DAK Air Minum 2.071.706.000 661.906.000 175.563.000 921.030.000

  • DAK Sanitasi 1.040.160.000 1.137.983.000 1.917.322.000

  Sumber : Laporan Realisasi Kegiatan DAK Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh Tahun 2009-2013 (sudah termasuk dana pendamping DAU sebesar 10%)

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Gambar 5.14 Diagram Realiasasi DAK Air Minum Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013

  Berdasarkan diagram di atas, dapat dilihat bahwa realisasi DAK Air Minum Kota Payakumbuh mengalami perubahan tiap tahunnya. Pada tahun 2009 realisasi DAK air minum daerah Kota Payakumbuh (termasuk pendamping DAU 10%) adalah sebesar Rp. 2.071.706.000,-. Pada tahun 2010 terjadi penurunan sebesar Rp. 1.409.800.000 atau sekitar 68.05% sehingga realisasi DAK air minum daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2010 adalah sebesar Rp. 661.906.000,-. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar Rp. 22.697.000,- atau sekitar 3.43% dibandingkan dengan tahun 2010 sehingga realisasi DAK air minum daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 684.603.000,-. Pada tahun 2012 terjadi penurunan sebesar Rp.

  509.040.000,- atau sekitar 74.36% dibandingkan dengan tahun 2011 sehingga realisasi DAK air minum daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 175.563.000,-. Pada tahun 2013 terjadi penurunan sebesar Rp. 745.467.000,- atau sekitar 424.62% dibandingkan dengan tahun 2012 sehingga realisasi DAK air minum daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 921.030.000,-.

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Gambar 5.15 Diagram Realiasasi DAK Sanitasi Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013

  Berdasarkan diagram di atas, dapat dilihat bahwa realisasi DAK Sanitasi Kota Payakumbuh mengalami perubahan tiap tahunnya. Pada tahun 2009 dan 2010 tidak ada alokasi DAK sanitasi di Kota Payakumbuh. Pada tahun 2011, realisasi DAK sanitasi Kota Payakumbuh adalah sebesar Rp. 1.040.160.000,-. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar Rp. 97.823.000,- atau sekitar 9.40% dibandingkan dengan tahun 2011 sehingga realisasi DAK sanitasi daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 1.137.983.000,-. Pada tahun 2013 terjadi kenaikan sebesar Rp.

  779.339.000,- atau sekitar 68.48% dibandingkan dengan tahun 2012 sehingga realisasi DAK sanitasi daerah Kota Payakumbuh pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 1.917.322.000,-.

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Gambar 5.16 Grafik Realiasasi DAK Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013

  Berdasarkan grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa realisasi DAK air minum daerah Kota Payakumbuh dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 rata-rata mengalami penurunan dan pada tahun 2013 meningkat kembali. Sementara realisasi DAK sanitasi daerah Kota Payakumbuh dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 rata-rata mengalami peningkatan.

  

5.3.2 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber Dari APBD

Tahun 2009 – 2013

  Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki tugas untuk membangun prasarana permukiman di daerahnya. Untuk melihat upaya pemerintah daerah Kota Payakumbuh dalam melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya perlu dianalisis proporsi belanja pembangunan Cipta Karya terhadap total belanja daerah dalam rentang waktu 5 tahun terakhir. Proporsi belanja Cipta Karya di Kota Payakumbuh meliputi pembangunan infrastruktur baru, operasional dan pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel 9.5 di bawah ini.

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  • 183.541.500,00 0,052 - - 60.429.200,00 0,015 - - 340.745.100,00 0,066
  • 2.137.525.850,00 0,600 687.380.250,00 0,188 1.292.478.000,00 0,331 1.161.565.250,00 0,248 3.489.538.280,00 0,680
  • KEGIATAN KOORDINASI PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN 33.416.900,00 0,009 54.320.350,00 0,015 39.991.225,00 0,010 33.064.442,00 0,007 27.848.462,00 0,005 - PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN
  • 65.752.950,00 0,018 35.767.750,00 0,010 115.790.950,00 0,030 58.290.500,00 0,012 111.030.900,00 0,022
  • 721.876.700,00 0,198 1.388.571.000,00 0,356 396.720.300,00 0,085 2.642.292.870,00 0,515
  • 1.862.432.400,00 0,523 - - - - - - - -
  • 20.576.250,00 0,006 6.615.750,00 0,002 - - - - - -
  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR BERSIH PEDESAAN (DAK) 2.202.347.000,00 0,618 713.384.050,00 0,195 699.442.000,00 0,179 643.075.000,00 0,137 972.726.439,00 0,190
  • KEGIATAN KOORDINASI PERENCANAAN AIR MINUM PERKOTAAN 33.417.000,00 0,009 54.320.400,00 0,015 39.991.225,00 0,010 33.064.442,00 0,007 27.848.462,00 0,005
  • - KEGIATAN PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM BAGI MBR - - 15.026.750,00 0,004 26.871.200,00 0,007 - - - -

  • 30.350.100,00 0,009 53.735.500,00 0,015 - - - - - -
  • 7.359.500,00 0,002 5.014.000,00 0,001 - - - - - -
  • 29.858.750,00 0,008 - - - - - - - -
  • 27.095.900,00 0,007 - - - - 20.422.240,00 0,004
  • 2.810.000,00 0,001 7.568.750,00 0,002 - - 3.054.873.208,00 0,596

  • 133.727.600,00 0,026

  221 Pemerintah Kota Payakumbuh

Tabel 5.5 Proporsi Belanja Kota Payakumbuh sektor Cipta Karya Tahun 2009 - 2013

  Rupiah % thd Total APBD Rupiah % thd Total APBD Rupiah % thd Total APBD Rupiah % thd Total APBD Rupiah %

  • - PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DRAINASE PERKOTAAN 2.354.484.250,00 0,661 741.700.600,00 0,203 1.392.898.425,00 0,357 1.194.629.692,00 0,255 3.858.131.842,00 0,752

  1.928.185.350,00 0,541 757.644.450,00 0,208 1.504.361.950,00 0,385 455.010.800,00 0,097 2.753.323.770,00 0,537

  3 SEKTOR AIR MINUM 2.256.340.250,00 0,633 789.346.950,00 0,216 766.304.425,00 0,196 676.139.442,00 0,144 1.000.574.901,00 0,195

  4 SEKTOR PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (PBL) 1.025.613.650,00 0,288 653.295.500,00 0,179 796.729.250,00 0,204 464.885.900,00 0,099 3.915.077.598,00 0,763 -

   67.568.350,00 0,019 88.655.400,00 0,024 7.568.750,00 0,002 - - 3.209.023.048,00 0,626

  TAHUN 2009 2010 2011 2012 2013 KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN PERDESAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR MINUM PROGRAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KEGIATAN PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RTRW KEGIATAN REVISI RENCANA TEKNIK RUANG KOTA KEGIATAN KOORDINASI PENETAPAN RTRW STRATEGIS DAN CEPAT TUMBUH KEGIATAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN TENTANG PENYUSUNAN TATA RUANG KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN KEGIATAN FASILITASI PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN TATA RUANG KEGITAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN PERDESAAN KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE/GORONG- GORONG KEGIATAN PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE/GORONG-GORONG KEGIATAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PENDUDUK PEDESAAN (PNPM)

NO URAIAN

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  • 51.145.000,00 0,014 46.965.000,00 0,012 - - - -
  • 40.767.500,00 0,011 42.132.500,00 0,012 37.492.500,00 0,010 - - - -
  • 517.033.900,00 0,145 471.362.600,00 0,129 500.273.000,00 0,128 - - - -
  • - 400.243.900,00 0,112 - - 204.430.000,00 0,052 464.885.900,00 0,099 706.054.550,00 0,138

  • 199.275.400,00 0,056 - - 66.325.000,00 0,017 233.797.750,00 0,050 268.726.200,00 0,052
  • 59.487.000,00 0,012
  • 182.460.500,00 0,051 - - 116.333.000,00 0,030 209.395.150,00 0,045 314.747.350,00 0,061
  • 18.508.000,00 0,005 - - 21.772.000,00 0,006 21.693.000,00 0,005 63.094.000,00 0,012

  222 Pemerintah Kota Payakumbuh Rupiah % thd Total APBD Rupiah % thd Total APBD Rupiah % thd Total APBD Rupiah % thd Total APBD Rupiah % -

   557.801.400,00 0,157 564.640.100,00 0,155 584.730.500,00 0,150 - - - -

  8.837.513.950,00 2,481 4.592.364.475,00 1,258 5.563.376.500,00 1,425 4.276.738.508,00 0,912 14.068.128.193,00 2,743 JUMLAH PROGRAM PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA DASAR PENANGGULANGAN

  KEGIATAN PENGADAAN SARANA AN PRASARANA PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARAN KEGIATAN PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN RTH KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN BAHAYA KEBAKARAN KEGIATAN PENINGKATAN PELAYANAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

  KEGIATAN PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU KEGIATAN PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU (KLH) KEGIATAN PEMELIHARAAN RUANG TERBUKA HIJAU URAIAN

  TAHUN 2009 2010 2011 2012 2013

BAHAYA KEBAKARAN

PROGRAM PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)

  

RPIJM – Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  223 Pemerintah Kota Payakumbuh

Tabel 5.6 Rekapitulasi Alokasi APBD Kota Payakumbuh untuk Pembangunan Bidang Cipta Karya Tahun 2010 – 2013

  Rupiah % thd Total APBD Rupiah % thd Total APBD Rupiah % thd Total APBD Rupiah % thd Total APBD Rupiah %

  

1 SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN (BANGKIM) 287.220.400,00 0,081 147.732.000,00 0,040 61.626.500,00 0,016 17.905.500,00 0,004 194.547.900,00 0,038

  

2 SEKTOR PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (PLP) 5.268.339.650,00 1,479 3.001.990.025,00 0,823 3.938.716.325,00 1,009 3.117.807.666,00 0,665 8.957.927.794,00 1,747

  

3 SEKTOR AIR BERSIH DAN AIR MINUM 2.256.340.250,00 0,633 789.346.950,00 0,216 766.304.425,00 0,196 676.139.442,00 0,144 1.000.574.901,00 0,195

  

4 SEKTOR PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (PBL) 1.025.613.650,00 0,288 653.295.500,00 0,179 796.729.250,00 0,204 464.885.900,00 0,099 3.915.077.598,00 0,763

8.837.513.950,00 2,481 4.592.364.475,00 1,258 5.563.376.500,00 1,425 4.276.738.508,00 0,912 14.068.128.193,00 2,743

  TAHUN 2009 2010 2011 2012 2013 JUMLAH

NO URAIAN

  • – Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah

RPI2JM

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Gambar 5.17 Diagram Pendanaan Sektor Bangkim di Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013

  Pendanaan sektor pengembangan permukiman (bangkim) melalui APBD Kota Payakumbuh dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir (2009 s.d 2013) mempunyai proporsi terbesar pada tahun 2009 yakni senilai Rp. 287.220.400,- atau sbesar 0.081% dari total belanja APBD Kota Payakumbuh. Rata-rata tiap tahunnya mengalami penurunan sebesar 79.99% dari tahun 2009 s.d 2012. Pada tahun 2013 mengalami kenaikan kembali sebesar Rp. 176.642.400,- atau sekitar 90.8% dari tahun 2012 yang hanya bernilai Rp. 17.905.500,- sehingga total pendanaan sektor bangkim pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 194.547.900,-.

  224

  • – Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah

RPI2JM

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Gambar 5.18 Diagram Pendanaan Sektor PLP di Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013

  Pendanaan sektor penyehatan lingkungan permukiman (PLP) melalui APBD Kota Payakumbuh dan DAK sanitasi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir (2009 s.d 2013) mempunyai proporsi terbesar pada tahun 2013 yakni senilai Rp. 8.957.927.794,- atau sbesar 1.75% dari total belanja APBD Kota Payakumbuh.

  Sementara pendanaan minimal adalah pada tahun 2010 yakni senilai Rp. 3.001.990.025,- atau sekitar 0.82% dari total belanja APBD. Rata-rata persentase pendanaan sektor PLP dalam kurun waktu tersebut adalah sekitar 1.43% dari total belanja APBD Kota Payakumbuh.

  225

  • – Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah

RPI2JM

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Gambar 5.19 Diagram Pendanaan Sektor Air Bersih dan Air Minum

  

di Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013

  Pendanaan sektor air bersih dan air minum melalui APBD Kota Payakumbuh dan DAK air bersih dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir (2009 s.d 2013) mempunyai proporsi terbesar pada tahun 2009 yakni senilai Rp. 2.256.340.250,- atau sbesar 0.63% dari total belanja APBD Kota Payakumbuh. Sementara pendanaan minimal adalah pada tahun 2011 yakni senilai Rp. 766.304.425,- atau sekitar 0.196% dari total belanja APBD. Rata-rata persentase pendanaan sektor air bersih dan air minum dalam kurun waktu tersebut adalah sekitar 0.35% dari total belanja APBD Kota Payakumbuh.

  226

  • – Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah

RPI2JM

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Gambar 5.20 Diagram Pendanaan Sektor PBL di Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013

  Pendanaan sektor penataan bangunan dan lingkungan melalui APBD Kota Payakumbuh dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir (2009 s.d 2013) mempunyai proporsi terbesar pada tahun 2013 yakni senilai Rp. 3.915.077.598,- atau sbesar 0.76% dari total belanja APBD Kota Payakumbuh. Sementara pendanaan minimal adalah pada tahun 2012 yakni senilai Rp. 464.885.900,- atau sekitar 0.1% dari total belanja APBD. Rata-rata persentase pendanaan sektor PBL dalam kurun waktu tersebut adalah sekitar 0.38% dari total belanja APBD Kota Payakumbuh.

  227

  • – Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah

RPI2JM

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Gambar 5.21 Grafik Pendanaan Sektor Keciptakaryaan di Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013

  Secara umum persentase rata-rata pendanaan sektor keciptakaryaan melalui APBD Kota Payakumbuh dan anggaran DAK dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir (2009 s.d 2013) adalah sekitar 2.21% dari total belanja APBD Kota Payakumbuh dengan proporsi terbesar pada tahun 2013 yakni senilai Rp. 14.068.128.129,- atau sekitar 2.74% dan sektor yang paling dominan adalah sektor penyehatan lingkungan permukiman (PLP) yang terdiri dari pelayanan air limbah, persampahan, drainase, infrastruktur perdesaan serta sanitasi lainnya.

  228

  • – Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah

RPI2JM

  Bidang Cipta Karya 2017-2021

5.3.3 Perkembangan PSD Bidang Cipta Karya dalam 5 Tahun Terakhir

  Pendanaan bidang keciptakaryaan Kota Payakumbuh dapat dilihat dari sisi belanja APBD. Dalam periode tahun 2009 sampai dengan 2013, pengelolaan bidang keciptakaryaan masih ditangani secara sektoral dan belum terintegrasi. Hal ini berdampak pada pendanaan sektor PSD yang belum mengarah pada integrasi program kegiatan. Walaupun demikian, secara umum seluruh sektor PSD telah dialokasikan pendanaan untuk pengelolaannya pada APBD Kota Payakumbuh. Secara garis besar pendanaan PSD bidang keciptakaryaan di Kota Payakumbuh pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 9.7 berikut ini.

Tabel 5.7 Pendanaan PSD Bidang Keciptakaryaan di Kota Payakumbuh Tahun 2009-2013

  

Realisasi Belanja Sektor Keciptakaryaan (%)

Total % Tahun terhadap Air Infratruktur Sanitasi Air

  

Bangkim Sampah Drainase PBL

APBD Limbah Pedesaan lainnya Minum

  

2009 0,081 0,159 0,108 0,661 0,541 0,009 0,633 0,288 2,481

2010 0,040 0,123 0,244 0,203 0,208 0,045 0,216 0,179 1,258

2011 0,016 0,127 0,116 0,357 0,385 0,023 0,196 0,204 1,425

2012 0,004 0,071 0,211 0,255 0,097 0,031 0,144 0,099 0,912

  

2013 0,038 0,145 0,239 0,752 0,537 0,074 0,195 0,763 2,743

Rata-rata % 0,036 0,125 0,184 0,446 0,354 0,036 0,277 0,307 1,764 terhadap APBD

  Sumber : Laporan Penjabaran APBD Kota Payakumbuh Tahun 2009-2013 (DPPKA) 229

  • – Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah

RPI2JM

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Gambar 5.22 Diagram Persentase Rata-Rata Realisasi Belanja Sektor Keciptakaryaan

  

Kota Payakumbuh Tahun 2009 – 2013