BAB V KETERPADUAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN - DOCRPIJM 1505188989BAB 5 KETERPADUAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN 9122014

    5.1. ARAHAN RTRW KABUPATEN/KOTA 

  b. Kebijakan  peningkatan keterhubungan perkotaan – perdesaan, strateginya meliputi : 

   penghijauan lereng Gunung Slamet;  4) meningkatkan

  1) menentukan  deliniasi kawasan lindung berdasarkan sifat perlindungannya;  2) menetapkan  luas dan lokasi kawasan lindung;  3) melakukan

  d. Kebijakan  peningkatan pengelolaan kawasan lindung, strateginya meliputi : 

   sistem sanitasi lingkungan. 

   jalur dan ruang evakuasi bencana alam; dan  6) mengembangkan

    5) mengembangkan

   produksi dengan kawasan pusat pemasaran;  2) meningkatkan  pelayanan sistem energi dan telekomunikasi;  3) mengembangkan  sistem prasarana sumberdaya air;  4) mengembangkan  sistem jaringan limbah di kawasan peruntukan industri dan kawasan  perkotaan;

  1) meningkatkan   kualitas  jaringan  jalan  yang  menghubungkan  antara  simpul‐simpul  kawasan

  Kebijakan  pengembangan prasarana Daerah, strateginya meliputi : 

   dan  2) mengembangkan  permukiman perdesaan yang sinergi dengan sector pertanian.  c.

  1) mengembangkan   permukiman  perkotaan  yang  didukung  sektor  perdagangan  dan  jasa;

   peran ibukota kecamatan sebagai PPK. 

  Kebijakan   strategis  Kabupaten  Pemalang  berdasarkan  Peraturan  Daerah  Kabupaten 

   pusat pelayanan baru yang mampu berfungsi sebagai PKLp; dan  3) mengoptimalkan

   Daerah;  2) mengembangkan

   perkembangan wilayah, strateginya meliputi :  1) membagi   wilayah  fungsional  Daerah  berdasarkan  morfologi  dan  kondisi  sosial  ekonomi

  a. Kebijakan   pengembangan  pusat  pelayanan  guna  mendorong  pertumbuhan  dan  pemerataan

   Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang 

    B.

    oleh  sektor  perdagangan  dan  industri  dalam  sistem  wilayah  terpadu  dan  berkelanjutan.

  Penataan   ruang  Kabupaten  bertujuan  mewujudkan  ruang  daerah  berbasis  pertanian  yang  didukung

   Tujuan Penataan Ruang 

  2011  – 2031 yang terkait dengan Penyusunan RPI2JM Kabupaten Pemalang sebagai berikut :  A.

  Pemalang  Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pemalang Tahun 

    pengelolaan  kawasan  yang  berkelerengan  di  atas  40%  (empat  puluh  persen);  dan 

    pengolahan  tanah  dengan  pola  terasiring  dan  penghijauan  pada  lahan  rawan  longsor dan erosi.  e. Kebijakan

   komoditas Daerah, strateginya meliputi :  1) mengembangkan   peran  PKL,  PKLp  dan  PPK  sebagai  kawasan  perkotaan  tempat  pemasaran

   penghijauan kawasan pantai.  k. Kebijakan

   sarana dan prasarana pariwisata;  4) mengembangkan  kawasan perlindungan setempat; dan  5) melakukan

   sarana dan prasarana perikanan;  3) mengembangkan

  Kebijakan  pengoptimalan pengembangan kawasan pesisir, strateginya meliputi :  1) mengembangkan  sarana dan prasarana pelabuhan pengumpan;  2) mengembangkan

   industri kreatif yang berbahan baku lokal; dan  4) mengembangkan  sarana dan prasarana pendukung pengembangan industri. j.

   agroindustri untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian;  3) mengembangkan

   utara (Pantura);  2) mengembangkan

  Kebijakan  pengembangan industri berbahan baku lokal, strateginya meliputi :  1) mengarahkan  pengembangan kegiatan industri manufaktur di kawasan koridor jalan  pantai

    peran  PPL  sebagai  pengumpul  dan  pendistribusi  komoditas  ekonomi  perdesaan.   i.

   dan  2) meningkatkan

   komoditas perdagangan dan mampu memasarkan komoditas lokal ke luar  Daerah;

   (tiga puluh persen).  h. Kebijakan  pengembangan kawasan perdagangan yang mampu menjadi pusat pemasaran  hasil

    pengurangan  kegiatan  budidaya  pada  lahan  kawasan  lindung,  strateginya  meliputi:  

   ruang terbuka hijau kawasan perkotaan dengan luas paling sedikit  30%

   dan  4) mengembangkan

   pangan;  3) mengarahkan   perkembangan  kawasan  terbangun  di  kawasan  perkotaan  secara  efisien;

   perkembangan kegiatan budidaya terbangun di kawasan rawan bencana;  2) mengendalikan   perkembangan  permukiman  perdesaan  pada  kawasan  pertanian  lahan

   dan daya tampung lingkungan hidup, strateginya meliputi :  1) membatasi

  Kebijakan   pengendalian  perkembangan  kegiatan  budi  daya  agar  tidak  melampaui  daya  dukung

  2) mengarahkan  perkembangan kegiatan terbangun pada lahan bukan sawah;  3) merevitalisasi  dan mengembangkan jaringan irigasi; dan  4) meningkatkan  produktivitas lahan pertanian.  g.

   sebagian besar lahan sawah beririgasi menjadi lahan pertanian pangan  berkelanjutan;  

   pengendalian alih fungsi lahan pertanian produktif, strateginya meliputi:  1) menetapkan

   kawasan lindung yang dimiliki masyarakat.  f. Kebijakan

  1) mengendalikan  secara ketat pemanfaatan kawasan lindung; dan  2) mengembangkan  pertanian yang diimbangi dengan penanaman tanaman keras pada  lahan

    peningkatan  fungsi  kawasan  untuk  pertahanan  dan  keamanan,  strateginya  meliputi  : 

    kawasan  strategis  nasional  dengan  fungsi  khusus  pertahanan  dan  keamanan;  

  2) mengembangkan  budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis  nasional

   untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan;  3) mengembangkan   kawasan  lindung  dan/atau  kawasan  budidaya  tidak  terbangun  di  sekitar

   kawasan strategis nasional dengan kawasan budidaya terbangun; dan  4) turut   serta  memelihara  dan  menjaga  aset‐aset  Pertahanan/Tentara  Nasional 

  Indonesia  (TNI).  l.

  Kebijakan  pengembangan kawasan strategis Daerah, strateginya meliputi : 

  1) mengarahkan   dan  memantapkan  perkembangan  koridor  jalan  arteri  pantai  utara 

  (pantura);  

  2) mengembangkan   kawasan  pusat  pelayanan  baru  di  wilayah  bagian  tengah  dan  selatan;

    3) memantapkan  dan mengembangkan kawasan agropolitan Waliksarimadu;  4) mengembangkan

   potensi panas bumi;  5) mengembangkan

   pos pengamatan gunung berapi;  6) meningkatkan  kualitas lingkungan pada kawasan DAS; dan  7) meningkatkan

   perlindungan terhadap kawasan pendukung keseimbangan iklim makro  di  kawasan pesisir. 

    C.

   Rencana Struktur Ruang 

  Rencana  struktur ruang wilayah Kabupaten Pemalang meliputi :  1).

   Rencana sistem pusat pelayanan terdiri atas : 

  a) Rencana

   sistem perkotaan terdiri atas:    pengembangan

   PKL berada di Perkotaan Pemalang, dan Perkotaan Comal;    pengembangan

    PKLp  berada  di  Perkotaan  Randudongkal,  Perkotaan  Belik,  dan  Perkotaan

   Moga;    pengembangan

   PPK meliputi :   Kawasan

   perkotaan Ulujami;  

  • Kawasan  perkotaan Ampelgading; 
  • Kawasan  perkotaan Petarukan; 
  • Kawasan  perkotaan Bantarbolang; 

  Kawasan  perkotaan Bodeh;  -

  Kawasan  perkotaan Warungpring; 

  • Kawasan  perkotaan Watukumpul; dan 
  • Kawasan  perkotaan Pulosari; 
  • b)

  Rencana  sistem perdesaan berupa pengembangan PPL, meliputi : 

   Desa  Desa  Pamutih;    Gombong;    Desa  Desa  Mojo;    Kuta;    Desa  Desa  Karangasem;   Kalimas;    Desa  Desa  Klareyan;   Pegiringan;    Desa  Desa  Karangsari;    Kemuning;    Desa  Desa  Susuka;   Mandiraja; dan   Desa  Desa  Cikadu;    Cibuyur.   Desa  Kebandungan;  

   

   sistem wilayah yang berupa SWP, meliputi :   SWP

   SWP   Moga  memliki  fungsi  meliputi  pertanian  hortikultural,  pariwisata,  agro  industri,

  Struktur  Ruang Kabupaten Pemalang. 

    spasial  rencana  struktur  ruang  Kabupaten  Pemalang  dapat  dilihat  pada  Peta  Rencana 

    Secara

   Rencana  sistem jaringan transportasi;    Rencana  sistem jaringan energi;    Rencana  sistem jaringan telekomunikasi;    Rencana  sistem jaringan prasarana sumber daya air; dan   Rencana  sistem jaringan pengelolaan lingkungan. 

   Rencana sistem jaringan prasarana wilayah di Kabupaten Pemalang  meliputi : 

   Perkotaan Moga meliputi :  1.  Kecamatan Moga; dan  2.  Kecamatan Pulosari.  2).

    dan  pengelolaan  kawasan  lindung  dengan  pusat  pengembangan  Kawasan

    dan  jasa,  dan  pengelolaan  kawasan  lindung  dengan  pusat  pengembangan  Kawasan Perkotaan Belik meliputi:  1.  Kecamatan Belik; dan  2.  Kecamatan Watukumpul. 

    Pemalang  memiliki  fungsi  meliputi  pusat  pemerintahan  daerah,  perdagangan   dan  jasa,  pariwisata,  pertanian  lahan  pangan,  perikanan,  dan  industri

   SWP   Belik  memiliki  fungsi  meliputi  pertanian  hortikultural,  agro  industri,  perdagangan

    perdagangan  dan  jasa,  dan  pengelolaan  kawasan  lindung  dengan  pusat  pengembangan Kawasan Perkotaan Randudongkal meliputi :  1.  Kecamatan Randudongkal;  2.  Kecamatan Bantarbolang; dan  3.  Kecamatan Warungpring. 

   SWP  Randudongkal memiliki fungsi meliputi pertanian hortikultural, agro industri,  kehutanan,

   meliputi :  1.  Kecamatan Ampelgading;  2.  Kecamatan Comal;  3.  Kecamatan Ulujami; dan  4.  Kecamatan Bodeh. 

   industi, dan perikanan dengan pusat pengembangan Kawasan Perkotaan  Comal

   SWP   Comal  memiliki  fungsi  meliputi  perdagangan  dan  jasa,  pertanian  lahan  pangan,

   dengan pusat pengembangan Kawasan Perkotaan Pemalang meliputi :  1.  Kecamatan Pemalang;  2.  Kecamatan Taman; dan  3.  Kecamatan Petarukan. 

     

   5. 1 Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Pemalang.       

   Rencana Pola Ruang 

   sembilan) Hektare;   Kecamatan  Bodeh dengan luas kurang lebih 200 (dua ratus) Hektare;   Kecamatan   Moga  dengan  luas  kurang  lebih  327  (tiga  ratus  dua  puluh  tujuh) 

   sempadan sungai dan saluran, terdiri atas :   Sungai   Waluh  beserta  23  (dua  puluh  tiga)  anak  sungai  melalui  :  Kecamatan 

    (2) Kawasan

     Kecamatan   Ulujami  dengan  luas  kurang  lebih  29  (dua  puluh  sembilan)  Hektare.

   sempadan pantai, terdiri atas :   Kecamatan  Pemalang dengan luas kurang lebih 12 (dua belas) Hektare;   Kecamatan  Taman dengan luas kurang lebih 13 (tiga belas) Hektare;   Kecamatan  Petarukan dengan luas kurang lebih 19 (sembilan belas) Hektare;  dan

   perlindungan setempat, meliputi :  (1) Kawasan

  c) Kawasan

   belas) Hektare. 

   Kecamatan  Warungpring dengan luas kurang lebih 70 (tujuh puluh) Hektare; dan   Kecamatan   Watukumpul  dengan  luas  kurang  lebih  2.514  (dua  ribu  lima  ratus  empat

  Hektare;  

     Kecamatan   Randudongkal  dengan  luas  kurang  lebih  170  (seratus  tujuh  puluh) 

   Kecamatan   Pulosari  dengan  luas  kurang  lebih  180  (seratus  delapan  puluh)  Hektare;

  Hektare;  

   Hektare;   Kecamatan   Belik  dengan  luas  kurang  lebih  2.669  (dua  ribu  enam  ratus  enam  puluh

  Rencana  pola ruang wilayah Kabupaten Pemalang meliputi :  1).

   meliputi :    Kecamatan   Bantarbolang  dengan  luas  kurang  lebih  480  (empat  ratus  delapan  puluh)

   resapan air dengan luas kurang lebih 6.609 (enam ribu enam ratus Sembilan)  Hektare

  b) Kawasan   yang  memberikan  perlindungan  terhadap  kawasan  bawahannya  berupa  kawasan

   Kecamatan   Watukumpul  dengan  luas  kurang  lebih  1.704  (seribu  tujuh  ratus  empat)  Hektare. 

  Hektare;  dan 

     Kecamatan   Pulosari  dengan  luas  kurang  lebih  2.036  (dua  ribu  tiga  puluh  enam) 

   Kecamatan   Moga  dengan  luas  kurang  lebih  195  (seratus  Sembilan  puluh  lima)  Hektare;

  Hektare;  

   Kecamatan  Bantarbolang dengan luas kurang lebih 53 (lima puluh tiga) Hektare;   Kecamatan   Belik  dengan  luas  kurang  lebih  1.095  (seribu  Sembilan  puluh  lima) 

   lindung dengan luas kurang lebih 5.082 (lima ribu delapan puluh dua)  hektar  meliputi :  

  (1) Kawasan   hutan  lindung  berupa  kawasan  hutan  yang  dikelola  oleh  negara  dan  berfungsi

  a) Kawasan  hutan lindung, meliputi : 

   Kawasan lindung  

  Pulosari;   Kecamatan  Moga;  Kecamatan  Warungpring;  Kecamatan 

    Kecamatan  Bantarbolang;  Kecamatan  Pemalang;  dan  Kecamatan

   Taman.   Sungai  Rambut yang beserta 13 (tiga belas) anak sungai melalui : Kecamatan 

  Pulosari;   Kecamatan  Moga;  Kecamatan  Warungpring;  Kecamatan 

  Randudongkal;  dan Kecamatan Pemalang. 

   Sungai   Comal  beserta  68  (enam  puluh  delapan)  anak  sungai  melalui  :  Kecamatan

   Pulosari; Kecamatan Watukumpul; Kecamatan Bodeh; Kecamatan  Belik;

   Kecamatan Moga; Kecamatan Randudongkal; Kecamatan Bantarbolang;  Kecamatan

    Ampelgading;  Kecamatan  Petarukan;  Kecamatan  Comal;  dan  Kecamatan

   Ulujami.  (3)

  Kawasan  sekitar mata air, meliputi :   Sumber   air  di  Kecamatan  Randudongkal  meliputi  :  Sumber  Air  Kamanda; 

  Sumber  Air Bayur; Sumber Air Sumurdawa; Sumber Air Sumurjagung; Sumber 

  Air  Setan; Sumber Air Sumur templok; Sumber Air Sumur kidang; Sumber Air 

  Tapang;  Sumber Air Pagedangan; Sumber Air Wanasari; Sumber Air Kesepian; 

  Sumber   Air  Gambreng;  Sumber  Air  Tengkolo;  Sumber  Air  Blimbing;  Sumber 

  Air  Danasari; dan Sumber Air Lesung. 

   Sumber  air di Kecamatan Belik meliputi : Sumber Air Telaga Gede; Sumber Air  Pagengan;

    Sumber  Air  Setu;  Sumber  Air  Binangun;  Sumber  Air  Jangkung;  Sumber

    Air  Pekutukan;  Sumber  Air  Royom;  Sumber  Air  Gunungmas;  dan  Sumber

   Air Jambu.   Sumber  air di Kecamatan Moga meliputi : Sumber Air Gondang Leko; Sumber 

  Air   Banyumudal;  Sumber  Air  Balaikambang;  Sumber  Air  Suci;  Sumber  Air 

  Ketug;  Sumber Air Jambe; Sumber Air Benoa; Sumber Air Sablekok; Sumber 

  Air  Arus; Sumber Air Ketuwon; Sumber Air Glagah; Sumber Air Rawa; Sumber 

  Air  Kembang; Sumber Air Patoman; Sumber Air Wakim; Sumber Air Sikalong; 

  Sumber  Air Rumput; Sumber Air Sipedil; Sumber Air Suci; Sumber Air Sumber; 

  Sumber  Air Karangbolong; Sumber Air Pulanggeni; dan Sumber Air Buntu. 

   Sumber  air di Kecamatan Warungpring meliputi : Sumber Air Waluh; Sumber  Air

    Dodokan;  Sumber  Air  Wringin;  Sumber  Air  Pagedangan;  Sumber  Air  Blokbuner;

    Sumber  Air  Kali  Gedang;  Sumber  Air  Kali  Koran;  Sumber  Air  Kali  Cawiyen;

   Sumber Air Pengasinan; Sumber Air Tuk Jati; Sumber Air Tuk Kasen;  Sumber

   Air Tuk Pucung; Sumber Air Oren; Sumber Air Ember; dan Sumber Air  Gintung.

     Sumber   air  di  Kecamatan  Pulosari  meliputi  :  Sumber  Air  Panas;  Sumber  Air 

  Mudal;   Sumber  Air  Kemadu;  Sumber  Air  Kerep;  Sumber  Air  Mangis;  dan 

  Sumber  Air Lengsar. 

   Sumber  air  di Kecamatan  Bantarbolang meliputi : Sumber Air  Sumur Getek;  Sumber

   Air Tuk Semiliran; dan Sumber Air Pring Kisut.   Sumber  air di Kecamatan Pemalang yaitu Sumber Air Surajaya. 

  d) Kawasan  Suaka Alam, Pelestarian Alam Dan Cagar Budaya, terdiri atas : 

  (1) Cagar  alam meliputi : 

    Alam  Vak  53  Comal  di  Desa  Kebongede  Kecamatan  Bantarbolang  dengan  luas kurang lebih 29 (dua puluh sembilan) Hektare; 

   Cagar   Alam  Bantarbolang  di  Desa  Kebongede  Kecamatan  Bantarbolang  dengan  luas kurang lebih 25 (dua puluh lima) Hektare; 

   Cagar  Alam Moga di Desa Banyumudal Kecamatan Moga dengan luas kurang  lebih  4 (empat) Hektare; dan 

   Cagar  Alam Curug Bengkawah di Desa Sikasur Kecamatan Belik seluas kurang  lebih  2 (dua) Hektare. 

  (2) Cagar

   budaya dan ilmu pengetahuan meliputi :    Situs  Plawangan di Desa Lawangrejo Kecamatan Pemalang;   Batu  Bajul Putih di Desa Tambakrejo Kecamatan Pemalang;   Situs  Tambakringin di Desa Tambakrejo Kecamatan Pemalang;   Situs  Sukmonunggal di Desa Kecepit Kecamatan Randudongkal;   Sukmajati  di Desa Kecepit Kecamatan Randudongkal;   Sukmananggung  di Desa Kecepit Kecamatan Randudongkal;   Situs  Candi Lunggi di Desa Mandiraja Kecamatan Moga;   Punden  Berundak di Desa Banyumudal Kecamatan Moga;   Gua  Jepang di Desa Majalangu Kecamatan Watukumpul;   Kawasan  Candi Batur di Desa Bulakan Kecamatan Belik;   Batursari  di Desa Batursari Kecamatan Pulosari;   Simodin  di Dukuh Kalilingseng Kecamatan Watukumpul; dan   Situs  dan/atau bangunan lain yang akan ditetapkan kemudian. 

  (3) Kawasan  muara sungai (estuari), meliputi : 

   Kecamatan  Pemalang dengan luas kurang lebih 8 (delapan) Hektare;   Kecamatan  Taman dengan luas kurang lebih 9 (sembilan) Hektare;   Kecamatan  Petarukan dengan luas kurang lebih 10 (sepuluh) Hektare; dan   Kecamatan  Ulujami dengan luas kurang lebih 12 (dua belas) Hektare. 

  (4) Kawasan

   pantai berhutan bakau, meliputi :   Kecamatan  Pemalang dengan luas kurang lebih 5 (lima) Hektare;   Kecamatan   Petarukan  dengan  luas  kurang  lebih  49  (empat  puluh  sembilan) 

  Hektare;  dan 

   Kecamatan   Ulujami  dengan  luas  kurang  lebih  379  (tiga  ratus  tujuh  puluh  sembilan)  Hektare. 

  (5) Kawasan

   rawan bencana alam terdiri atas :   kawasan

   rawan gelombang pasang dan abrasi;   kawasan

   rawan banjir;   kawasan

   rawan kekeringan;   kawasan

   rawan angin topan;   kawasan

   rawan tanah longsor;   kawasan

   rawan letusan gunung berapi; dan   kawasan

   rawan bencana lainnya.     

   Rawan Bencana Alam, meliputi :  (1)

  Kawasan  rawan gelombang pasang dan abrasi, meliputi : 

   Kecamatan   Pemalang  :  Desa  Lawangrejo,  dan  Danasari;  Kelurahan  Sugihwaras,

   dan Widuri.   Kecamatan  Taman : Desa Asemdoyong.   Kecamatan  Petarukan : Desa Nyamplungsari, Kendalrejo, dan Klareyan.   Kecamatan  Ulumaji :  Desa Pesantren, Mojo, Limbangan, Ketapang, Blendung, 

  Kaliprau,  Kertosari, dan Tasikrejo. 

  (2) Kawasan

   Banjir, meliputi :    Kecamatan  Kecamatan  Comal;   Petarukan;   Kecamatan  Kecamatan  Pemalang;    Ampelgading;    Kecamatan  Kecamatan  Taman;    Ulumaji;  

  (3) Kawasan  rawan kekeringan, meliputi : 

   Kecamatan  pulosari, dan Kecamatan Belik.  (4)

  Kawasan  rawan angin topan meliputi:  

   Kecamatan  Kecamatan  Balik;    Bodeh;   Kecamatan  Kecamatan  Watukumpul;    Ampelgading; dan   Kecamatan  Kecamatan  Randudongkal;   Bantarbolang; 

  (5) Kawasan  rawan tanah longsor, meliputi:  

   Kecamatan   Watukumpul,  Kecamatan  belik,  Kecamatan  Pulosari,  Kecamatan  Moga,

   Kecamatan Randudongkal, dan Sepanjang alur DAS Comal.  (6)

  Kawasan  rawan letusan gunung berapi, meliputi : 

   Kecamatan  Pulosari dan Belik.  (7)

  Kawasan  rawan bencana lainnya, meliputi :   Kawasan  rawan petir dan kebakaran yang tersebar didaerah. 

  f) Kawasan

   Lindung Geologi, meliputi :  (1)

  Kawasan  cagar alam geologi berupa kawasan imbuhan air yang meliputi kawasan  resapan

   air  tanah pada, CAT Pekalongan – Pemalang; dan CAT Lebaksiu.  (2) Kawasan

   Lindung Lainnya  Kawasan

   lindung lainnya berupa kawasan perlindungan plasma nutfah. Kawasan  perlindungan   plasma  nutfah  berupa  kawasan  perlindungan  plasma  nutfah  perairan

   meliputi:    Kawasan  Waduk Kedung Ombo;    Waduk  Brambang;    Waduk  Gebyar; dan   Waduk  Ketro. 

  g) Kawasan  Lindung Lainnya, meliputi : 

   Kawasan  perlindungan plasma nutfah di daratan; dan   Kawasan  perlindungan plasma nutfah di perairan.  2).

   Kawasan budidaya 

  a) Kawasan  Peruntukan Hutan Produksi, meliputi : 

  (1) Kawasan  hutan produksi terbatas dengan luas kurang lebih 10.617 (sepuluh ribu  enam

   ratus tujuh belas) hektar, meliputi :  

   Bantarbolang;   Kecamatan  Belik;   Kecamatan  Bodeh;   Kecamatan  Moga; 

   Kawasan  sawah irigasi dengan luas kurang lebih 30.299 (tiga puluh ribu dua  ratus  sembilan puluh sembilan) Hektare meliputi : 

   Kecamatan  Pemalang  dengan  luas  kurang  lebih  3.462  (tiga  ribu  empat  ratus  enam puluh dua) Hektare; 

   Kecamatan Moga dengan luas kurang lebih 1.355 (seribu tiga ratus lima  puluh  lima) Hektare; 

   Kecamatan Comal dengan luas kurang lebih 1.551 (seribu lima ratus lima  puluh  satu) Hektare; 

   Kecamatan Bodeh dengan luas kurang lebih 1.364 (seribu tiga ratus enam  puluh  empat) Hektare; 

   Kecamatan  Belik  dengan  luas  kurang  lebih  1.963  (seribu  Sembilan  ratus  enam  puluh tiga) Hektare; 

   Kecamatan  Bantarbolang  dengan  luas  kurang  lebih  2.269  (dua  ribu  dua  ratus  enam puluh sembilan) Hektare; 

   Kecamatan  Ampelgading  dengan  luas  kurang  lebih  2.546  (dua  ribu  lima  ratus  empat puluh enam) Hektare; 

  (1) Kawasan  peruntukan tanaman pangan, meliputi : 

   Pemalang;    Kecamatan  Pulosari; dan    Kecamatan  Watukumpul. 

  c) Kawasan  Peruntukan Pertanian, terdiri atas :  

   Kecamatan  Pulosari;    Kecamatan  Randudongkal;   Kecamatan  Watukumpul;   Kecamatan  Ulumaji;   Kecamatan  Taman; dan   Kecamatan  Warungpring. 

   empat ratus tujuh puluh tiga) hektar meliputi:    Kecamatan  Ampelgading;   Kecamatan  Bantarbolang;   Kecamatan  Belik;   Kecamatan  Bodeh;   Kecamatan  Comal;   Kecamatan  Moga;   Kecamatan  Pemalang;  

  Kawasan   peruntukan  hutan  rakyat  dengan  luas  kurang  lebih  18.473  (delapan  belas  ribu

  b) Kawasan  Peruntukan Hutan Rakyat 

   Kecamatan  Pulosari;    Kecamatan  Randudongkal;   Kecamatan  Watukumpul;   Kecamatan  Taman; dan   Kecamatan  Warungpring. 

   ratus enam puluh Sembilan) hektar meliputi :    Kecamatan  Ampelgading;   Kecamatan  Bantarbolang;   Kecamatan  Belik;   Kecamatan  Bodeh;   Kecamatan  Moga;   Kecamatan  Pemalang;  

  (2) Kawasan  hutan produksi tetap dengan luas kurang lebih 16.869 (enam belas ribu  delapan

   Kecamatan  Petarukan  dengan  luas  kurang  lebih  4.991  (empat  ribu  sembilan  ratus sembilan puluh satu) Hektare;  

   Kecamatan Randudongkal dengan luas kurang lebih 2.364 (dua ribu tiga  ratus  enam puluh empat) Hektare; 

     Kecamatan Watukumpul dengan luas kurang lebih 2.133 (dua ribu seratus  tiga

   Kecamatan Bodeh dengan luas kurang lebih 648 (enam ratus empat puluh  delapan)  Hektare; 

  Hektare;  

   Hektare;   Kecamatan  Belik  dengan  luas  kurang  lebih  1019  (seribu  sembilan  belas) 

     Kecamatan  Bantarbolang  dengan  luas  kurang  lebih  407  (empat  ratus  tujuh)

   Kecamatan Ampelgading dengan luas kurang lebih 74 (tujuh puluh empat)  Hektare;

   Kawasan  hortikultura dengan luas kurang lebih 9.329 (sembilan ribu tiga ratus  dua  puluh sembilan) Hektare meliputi : 

  Kawasan  peruntukan hortikultura, meliputi : 

   puluh tiga) Hektare.  (2)

   Hektare;   Kecamatan Warungpring dengan luas kurang lebih 100 (seratus) Hektare;  dan

   Kecamatan Taman dengan luas kurang lebih 3.465 (tiga ribu empat ratus  enam  puluh lima) Hektare; 

   puluh lima) Hektare;   Kecamatan Ulujami dengan luas kurang lebih 558 (lima ratus lima puluh  delapan)

   tiga) Hektare;   Kecamatan  Randudongkal  dengan  luas  kurang  lebih  645  (enam  ratus  empat

   Hektare;   Kecamatan  Pulosari  dengan  luas  kurang  lebih  443  (empat  ratus  empat  puluh

   empat) Hektare;   Kecamatan Moga dengan luas kurang lebih 192 (seratus Sembilan puluh  dua)

   satu) Hektare;   Kecamatan Bodeh dengan luas kurang lebih 894 (delapan ratus sembilan  puluh

   enam belas) Hektare meliputi :   Kecamatan Belik dengan luas kurang lebih 2.351 (dua ribu tiga ratus lima  puluh

   empat puluh empat) Hektare.   Kawasan  sawah bukan irigasi dengan luas kurang lebih 7.316 (tujuh ribu tiga  ratus

   Kecamatan Warungpring dengan luas kurang lebih 1.105 (seribu   seratus lima) Hektare; dan   Kecamatan  Watukumpul  dengan  luas  kurang  lebih  1.544  (seribu  lima  ratus

   Kecamatan  Ulujami  dengan  luas  kurang  lebih  2.320  (dua  ribu  tiga  ratus  dua  puluh) Hektare; 

   Kecamatan Moga dengan luas kurang lebih 479 (empat ratus tujuh puluh  sembilan)  Hektare; 

   Kecamatan Pemalang dengan luas kurang lebih 441 (empat ratus empat  puluh  satu) Hektare; 

   Hektare dengan komoditas tebu, dan kelapa;   Kecamatan  Ampelgading  dengan  luas  kurang  lebih  700  (tujuh  ratus) 

   glagah;   Kecamatan Bodeh dengan luas kurang lebih 650 (enam ratus lima puluh) 

   Kecamatan  Watukumpul  dengan  luas  kurang  lebih  1.700  (seribu  tujuh  ratus)   Hektare  dengan  komoditas  kelapa,  cengkeh,  kakao,  kopi,  nilam,  dan

    Hektare  dengan  komoditas  kelapa,  cengkeh,  kakao,  kopi,  nilam,  glagah,  dan teh; 

   dengan komoditas cengkeh, kopi, teh, dan tembakau;   Kecamatan Belik dengan luas kurang lebih 1.750 (seribu tujuh ratus lima  puluh)

   Kecamatan  Pulosari  dengan  luas  kurang  lebih  1.700  (seribu  tujuh  ratus)  Hektare

  Hektare  dengan komoditas tebu, kelapa, cengkeh, kopi, dan nilam; 

   komoditas tebu, kelapa, cengkeh, kopi, nilam, lada;   Kecamatan  Warungpring  dengan  luas  kurang  lebih  300  (tiga  ratus) 

   dengan komoditas tebu, kelapa, cengkeh, dan kopi;   Kecamatan Moga dengan luas kurang lebih 900 (sembilan ratus) Hektare  dengan

   Kecamatan Randudongkal dengan luas kurang lebih 900 (sembilan ratus)  Hektare

   Kecamatan Ulujami dengan luas kurang lebih 1.250 (seribu dua ratus lima  puluh)  Hektare dengan komoditas tebu, dan kelapa; 

  Hektare  dengan komoditas tebu, kelapa, dan kapas; 

   puluh) Hektare dengan komoditas tebu, kelapa, dan kapas;   Kecamatan  Petarukan  dengan  luas  kurang  lebih  650  (enam  ratus  lima  puluh)

   Kecamatan  Petarukan  dengan  luas  kurang  lebih  82  (delapan  puluh  dua)  Hektare;

   ratus lima puluh) Hektare meliputi:   Kecamatan  Pemalang  dengan  luas  kurang  lebih  1.350  (seribu  tiga  ratus  lima

   peruntukan perkebunan, meliputi :   Kawasan   perkebunan  rakyat  dengan  luas  kurang  lebih  13.850  (tiga  belas  ribu  delapan

  (3) Kawasan

   Kecamatan  Watukumpul  dengan  luas  kurang  lebih  1.452  (seribu  empat  ratus  lima puluh dua) Hektare. 

  Hektare;  dan 

   Hektare;   Kecamatan  Warungpring  dengan  luas  kurang  lebih  25  (dua  puluh  lima) 

     Kecamatan Ulujami dengan luas kurang lebih 558 (lima ratus lima puluh  delapan)

   Kecamatan  Taman  dengan  luas  kurang  lebih  74  (tujuh  puluh  empat)  Hektare;

  Hektare;  

   puluh delapan) Hektare;   Kecamatan Randudongkal dengan luas kurang lebih 702 (tujuh ratus dua) 

     Kecamatan  Pulosari  dengan  luas kurang  lebih  3.368  (tiga ribu tiga  ratus  enam

  Hektar  dengan komoditas tebu, kelapa, cengkeh, dan kakao; 

   Kecamatan  Bantarbolang  dengan  luas  kurang  lebih  800  (delapan  ratus)  Hektare

  Kawasan  peruntukan Perikanan, meliputi :   kawasan

   Kecamatan Pemalang dengan luas sekitar 50 (lima puluh) Hektare;   Kecamatan Taman dengan luas sekitar 55 (lima puluh lima) Hektare;   Kecamatan  Petarukan  dengan  luas  sekitar  89  (delapan  puluh  sembilan) 

   kawasan  peruntukan perikanan budidaya tambak, meliputi : 

   peningkatan  sarana  dan  prasarana  pendaratan  kapal  dan/atau  perahu  serta  sarana dan prasarana TPI terdapat di :  1.  Kelurahan Sugihwaras di Kecamatan Pemalang; dan  2.  Desa Mojo, Desa Ketapang, Desa Tasikrejo di Kecamatan Ulujami. 

  Tempat  Pelelangan Ikan (TPI) di Kecamatan Taman; 

   Rencana  untuk mendukung peningkatan hasil perikanan, meliputi :   pengembangan  dan  peningkatan  Pelabuhan  Perikanan  Pantai  beserta 

  12  (dua belas) mil dari garis pantai. 

   kawasan penangkapan ikan skala besar dengan area tangkapan lebih dari 

   kawasan  penangkapan  ikan  skala  menengah  dengan  area  tangkapan  antara  6 (enam) ‐12 (dua belas) mil dari garis pantai; dan 

  (nol)  – 6 (enam) mil dari pantai; 

   peruntukan perikanan tangkap, meliputi :   kawasan  penangkapan  ikan  skala  kecil  dengan  area  tangkapan  antara  0 

    (4)

   dengan komoditas tebu, kelapa, cengkeh, dan kakao;   Kecamatan  Taman  dengan  luas  kurang  lebih  700  (tujuh  ratus)  Hektare  dengan

   Hektare; dan   Kecamatan  Pulosari  dengan  luas  kurang  lebih  206  (dua  ratus  enam)  Hektare.

   Hektare;   Kecamatan Ampelgading dengan luas kurang lebih 125 (seratus dua puluh  lima)

     Kecamatan  Bodeh  dengan  luas  kurang  lebih  124  (seratus  dua  puluh  empat)

   Kecamatan  Belik  dengan  luas  kurang  lebih  82  (delapan  puluh  dua)  Hektare;

   Kecamatan  Moga  dengan  luas  kurang  lebih  274  (dua  ratus  tujuh  puluh  empat)  Hektare;